• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terjemah al-Quran dan al-Hadits No Teks Bab Hal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Terjemah al-Quran dan al-Hadits No Teks Bab Hal"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

277

(2)

278

Terjemah al-Quran dan al-Hadits

No Teks Bab Hal

1 …dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti)

apa yang akan diusahakannya besok. (Q.S. Luqman/31: 34)

I 3

2 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hasyr/59: 18)

I 3

3 Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.

Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang

dikehendaki-Nya. (Q.S. al-Maidah/5: 1)

II 40

4 Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali

dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti diminta

pertanggungan jawabnya. (Q.S. al-Isra/17:34)

II 40

5 (Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang

dibuat)nya dan bertakwa, Maka Sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertakwa. (Q.S. ‘a>li-Imra>n/3: 76)

II 40

6 Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara

tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang

berpiutang)…(Q.S. al-Baqarah/2: 293)

II 62

7 “Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah memberi makanan

dengan berutang dari seorang Yahudi, dan beliau

menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.” (HR Bukhari &

Muslim)

II 62

8 Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala Raja, dan

siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan

makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin

terhadapnya". (Q.S Yusuf/12: 72)

II 63

9 Telah dihadapkan kepada Rasulullah saw. jenazah seorang

laki-laki untuk dishalatkan. Rasulullah saw. bertanya, “Apakah ia memiliki utang?” Sahabat menjawab, “Tidak,” Maka, beliau

menshalatkannya. Kemudian dihadapkan lagi jenazah lain,

Rasulullah pun bertanya, “Apakah ia mempunyai utang?”

Sahabat menjawab, “Ya”. Rasulullah berkata, “ Shalatkanlah temanmu itu”(Beliau sendiri tidak mau menshalatkannya). Lalu Abu Qatadah berkata, “Saya menjamin utangnya ya

(3)

279

Rasulullah.” Maka Rasulullah pun menshalatkan jenazah itu. (HR Bukhari)

10 Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah

Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. al-Hadi>d/57: 4)

IV 150

11 Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S. adz-Dza>riya>t/51: 56)

IV 150

12 Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi

Maha Mengenal. (Q.S. al-Hujura>t/49: 13)

IV 152

13 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya

Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. (Q.S.

an-Nisa>/4: 58)

IV 155

14 Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya

(hutangnya)... (Q.S. al-Baqarah/2: 283)

IV 155

15 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,

sedang kamu mengetahui. (Q.S. al-Anfal/8: 27)

IV 155

16 Hai orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya

Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.( Q.S.

al-Ma>’idah/5: 8)

IV 156

17 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali

(4)

280

dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Q.S.

an-Nisa>/4: 29)

18 Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha

mengetahui segala sesuatu. (Q.S al-Baqarah/2: 282)

IV

157-158

19 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada

Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar. (Q.S.

al-Ahzab/33: 70)

IV 158

20 Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang

dikehendaki-Nya. (Q.S. al-Maidah/5: 1)

IV 160

21 Ya'qub berkata: "Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya (pergi) bersama-sama kamu, sebelum kamu memberikan

(5)

281

kepadaku janji yang teguh atas nama Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung musuh". tatkala mereka memberikan janji mereka, Maka Ya'qub berkata: "Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)". (Q.S. Yusuf/12: 66)

21 Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala Raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan

makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin

terhadapnya". (Q.S. Yusuf/12: 72)

IV 170

22 Telah menceritakan kepada kami Al Makkiy bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abi 'Ubaid dari Salamah

bin Al Akwa' radliallahu 'anhu berkata: "Kami pernah duduk

bermajelis dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika dihadirkan kepada Beliau satu jenazah kemudian orang-orang berkata: "Shalatilah jenazah ini". Maka Beliau bertanya: "Apakah orang ini punya hutang?" Mereka berkata: "Tidak". Kemudian Beliau bertanya kembali: "Apakah dia meninggalkan sesuatu?" Mereka menjawab: "Tidak". Akhirnya Beliau menyolatkan jenazah tersebut. Kemudian didatangkan lagi jenazah lain kepada Beliau, lalu orang-orang berkata: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, holatilah jenazah ini". Maka Beliau bertanya: "Apakah orang ini punya hutang?" Dijawab: "Ya". Kemudian Beliau bertanya kembali: "Apakah dia meninggalkan sesuatu?" Mereka menjawab: "Ada, sebanyak tiga dinar". Maka Beliau bersabda: "Shalatilah saudaramu ini". Berkata, Abu Qatadah: "Shalatilah wahai Rasulullah, nanti hutangnya aku yang menanggungnya". Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menyolatkan jenazah itu. (HR Bukhari)

IV 170

23 Hannad dan Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, ia berkata, Ismail bin Ayyasy menceritakan kepada kami. dan Syurahbil bin Muslim Al Khaulani, dari Abu Umamah, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda

dalam khutbah haji Wada', 'Barang pinjaman harus

dikembalikan. orang yang menjamin harus komitmen untuk menunaikan apa yang dijaminnya, dan hutang harus dilunasi'."

(HR Tirmidzi)

IV

170-171

24 Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi)

(6)

282

Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang

menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan. (Q.S. al-Baqarah/2: 283)

25 Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim al Hanzhali telah mengabarkan kepada kami makhzumi telah menceritakan

kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad dari A’masy berkata:

"Kami pernah saling menceritakan dihadapan Ibrahim tentang gadai dalam jual beli tunda, maka dia berkata, telah menceritakan kepadaku Al Aswad dari 'Aisyah radliyallahu

'anha bahwa Rasulullah saw. pernah membeli makanan dari

seorang Yahudi dengan berutang, dan Nabi menggadaikan baju

besi kepadanya.” (HR Bukhari & Muslim)

IV

176-177

26 Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah wafat, sementara baju perang beliau masih digadaikan pada seorang laki-laki Yahudi dengan tiga puluh sha' gandum." (HR Darimi)

IV 177

27 Telah menceritakan kepada kami Abu Muhammad bin Sha’id telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Imran al Abidi telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Ziyad

bin Sa’d dari az Zuhri dari Sa’id bin al Musayyab dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Tidak terlepas kepemilikan barang gadai (dari pemilik yang menggadaikannya), ia memperoleh manfaat dan menanggung resikonya. (HR Daruquthni)

IV

179-180

28 Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Zakariya' dari 'Amir dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam bersabda: "Sesuatu (hewan) yang digadaikan boleh

dikendarai untuk dimanfaatkan, begitu juga susu hewan boleh diminum bila digadaikan". (HR Bukhari)

IV 182

29 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Zakariya' dari Asy-Sya'biy dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam bersabda: "(Hewan) boleh dikendarai jika

digadaikan dengan pembayaran tertentu, susu hewan juga boleh diminum bila digadaikan dengan pembayaran tertentu, dan terhadap orangyang mengendarai dan meminum susunya wajib membayar". (HR Bukhari)

IV 182

30 Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... (Q.S.

al-Baqarah/2: 275)

IV 199

(7)

283

tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi)

Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang

menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan. (Q.S. al-Baqarah/2: 283)

32 Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah membeli makanan dari seorang Yahudi dengan berutang, dan Nabi menggadaikan baju besi kepadanya. (HR Bukhari & Muslim)

IV 207

33 Gadai tidak menutup barang gadai dari pemiliknya yang

menggadaikannya. Dia memiliki keuntungannya dan

menanggung kerugiannya. (HR Syafi’i, Daruquthni & Hakim)

IV 213

34 Gadai tidak menutup barang gadai dari pemiliknya yang

menggadaikannya. Dia memiliki keuntungannya dan

menanggung kerugiannya. (HR Syafi’i, Daruquthni & Hakim)

IV 232

35 Sesungguhnya Rasulullah saw menjual pelana dan gelas,

kemudian Rasulullah bersabda: “siapa yang mau membeli pelana dan gelas ini?” seorang laki-laki berkata: “saya beli

dengan satu dirham”. Nabi saw bersabda: “siapa yang mau

menambah lebih satu dirham, siapa yang mau menambah lebih

satu dirham?” maka seorang laki-laki membeli kepada Rasulullah dengan dua dirham, dan Rasulullah menjualnya

kepada laki-laki itu. (HR Tirmidzi)

IV 235

36 Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat

gandakan (pahalanya). (Q.S. ar-Ru>m/30: 39)

IV 251

37 Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami

haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) Dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah (160). Dan disebabkan mereka memakan riba, Padahal Sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih (161). (Q.S. an-Nisa>/4:160-161)

IV 252

(8)

284

Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (Q.S. ‘a>li -Imra>n/3: 130)

39 Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya (275). Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa (276). Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (277). Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman (278). Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya (279). (Q.S. al-Baqarah: 275-279)

IV

252-253

40 Dari Jabir ra dia berkata: Rasulullah saw. melaknat orang yang makan riba, pihak yang memberi makan riba, penulisnya dan dua saksinya. Dan beliau bersabda: Mereka adalah sama. (HR Muslim

IV 253

41 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu;

Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Q.S.

an-Nisa>/4 29)

(9)

FATWA

DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002

Tentang

RAHN

ِﻢﻴِﺣﺮﻟﺍ ِﻦﻤﺣﺮﻟﺍ ِﷲﺍ ِﻢﺴِﺑ

Dewan Syariah Nasional setelah,

Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang;

b. bahwa lembaga keuangan syari'ah (LKS) perlu merespon kebutuhan masyarakat tersebut dalam berbagai produknya;

c. bahwa agar cara tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah, Dewan Syariah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa untuk dijadikan pedoman tentang Rahn, yaitu menahan barang sebagai jaminan atas utang.

Mengingat : 1. Firman Allah, QS. Al-Baqarah [2]: 283:

ﹲﺔﺿﻮﺒﹾﻘﻣ ﹲﻥﺎﻫِﺮﹶﻓ ﺎﺒِﺗﺎﹶﻛ ﺍﻭﺪِﺠﺗ ﻢﹶﻟﻭ ٍﺮﹶﻔﺳ ﻰﹶﻠﻋ ﻢﺘﻨﹸﻛ ﹾﻥِﺇﻭ

“Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak memperoleh seorang juru tulis maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang ...”.

2. Hadis Nabi riwayat al-Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah r.a., ia berkata:

ﻦِﻣ ﺎﻣﺎﻌﹶﻃ ﻯﺮﺘﺷﺍ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ُﷲﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﷲﺍ ﹶﻝﻮﺳﺭ ﱠﻥﹶﺃ

ﻱِﺩﻮﻬﻳ

ٍﺪﻳِﺪﺣ ﻦِﻣ ﺎﻋﺭِﺩ ﻪﻨﻫﺭﻭ ٍﻞﺟﹶﺃ ﻰﹶﻟِﺇ

.

“Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. pernah membeli makanan dengan berutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.”

3. Hadits Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Nabi s.a.w. bersabda:

ﻨﹸﻏ ﻪﹶﻟ ،ﻪﻨﻫﺭ ﻱِﺬﱠﻟﺍ ِﻪِﺒِﺣﺎﺻ ﻦِﻣ ﻦﻫﺮﻟﺍ ﻖﹶﻠﻐﻳ ﹶﻻ

ِﻪﻴﹶﻠﻋﻭ ﻪﻤ

(10)

25 Rahn

Dewan Syari'ah Nasional MUI

2

"Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan menanggung resikonya."

4. Hadits Nabi riwayat Jama’ah, kecuali Muslim dan al-Nasa’i, Nabi s.a.w. bersabda:

ﻬﱠﻈﻟﹶﺍ

ﺏﺮﺸﻳ ﺭﺪﻟﺍ ﻦﺒﹶﻟﻭ ،ﺎﻧﻮﻫﺮﻣ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﺍﹶﺫِﺇ ِﻪِﺘﹶﻘﹶﻔﻨِﺑ ﺐﹶﻛﺮﻳ ﺮ

ﹸﺔﹶﻘﹶﻔﻨﻟﺍ ﺏﺮﺸﻳﻭ ﺐﹶﻛﺮﻳ ﻱِﺬﱠﻟﺍ ﻰﹶﻠﻋﻭ ،ﺎﻧﻮﻫﺮﻣ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﺍﹶﺫِﺇ ِﻪِﺘﹶﻘﹶﻔﻨِﺑ

.

"Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan menanggung biayanya dan binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya dengan menanggung biayanya. Orang yang menggunakan

kendaraan dan memerah susu tersebut wajib

menanggung biaya perawatan dan pemeliharaan."

5. Ijma:

Para ulama sepakat membolehkan akad Rahn (al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 1985, V: 181). 6. Kaidah Fiqih:

ﻰﹶﻠﻋ ﹲﻞﻴِﻟﺩ ﱠﻝﺪﻳ ﹾﻥﹶﺃ ﱠﻻِﺇ ﹸﺔﺣﺎﺑِﻹﹾﺍ ِﺕﹶﻼﻣﺎﻌﻤﹾﻟﺍ ﻲِﻓ ﹸﻞﺻَﻷﺍ

ﺎﻬِﻤﻳِﺮﺤﺗ

.

Pada dasarnya segala bentuk muamalat boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.

Memperhatikan : 1. Pendapat Ulama tentang Rahn antar lain:

ﻭَﹶﺃ

ﻣ

ِﻹﺍ ﺎ

ﺟ

ﻤ

ﻉﺎ

ﹶﻓﹶﺄ

ﺟ

ﻤ

ﻊ

ﹾﺍﹸﳌ

ﺴ

ِﻠﻤ

ﻮ

ﹶﻥ

ﻋ

ﻰﻠ

ﺟ

ﻮ

ِﺯﺍ

ﺮﻟﺍ

ﻫ

ِﻦ

ِﻓ

ﹾﺍ ﻲ

ﹸﳉ

ﻤﹶﻠ

ِﺔ

)

ﺝ ،ﺔﻣﺍﺪﻗ ﻦﺑﻻ ﲏﻐﳌﺍ

٤

ﺹ ،

٣٦٧

(

Mengenai dalil ijma’ ummat Islam sepakat (ijma’) bahwa secara garis besar akad rahn (gadai/penjaminan utang) diperbolehkan

ﺮﻠِﻟ

ٍﻉﺎﹶﻔِﺘﻧﺍ ﱡﻞﹸﻛ ِﻦِﻫﺍ

ِﺑ

ﺮﻟﺎ

ﻫ

ِﻦ

ﹶﻻ

ﻳﺘ

ﺮﺗ

ﺐ

ﻋﹶﻠ

ﻴِﻪ

ﻧﹾﻘ

ﺺ

ﹾﺍﹶﳌ

ﺮﻫ

ﻮ

ِﻥ

)

ﺝ ،ﲏﻴﺑﺮﺸﻠﻟ ﺝﺎﺘﶈﺍ ﲏﻐﻣ

٢

١٣١

(

Pemberi gadai boleh memanfaatkan barang gadai

secara penuh sepanjang tidak mengakibatkan

berkurangnya (nilai) barang gadai tersebut.

(11)

25 Rahn

Dewan Syari'ah Nasional MUI

3

Mayoritas Ulama selain mazhab Hanbali berpendapat bahwa penerima gadai tidak boleh memanfaatkan barang gadai sama sekali .

2. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari’ah Nasional pada hari Kamis, 14 Muharram 1423 H./ 28 Maret 2002 dan hari Rabu, 15 Rabi’ul Akhir 1423 H. / 26 Juni 2002

MEMUTUSKAN

Menetapkan : FATWA TENTANG RAHN

Pertama : Hukum

Bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk Rahn dibolehkan dengan ketentuan sebagai berikut.

Kedua : Ketentuan Umum

1. Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk menahan Marhun (barang) sampai semua utang Rahin

(yang menyerahkan barang) dilunasi.

2. Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin.

Pada prinsipnya, Marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh

Murtahin kecuali seizin Rahin, dengan tidak mengurangi nilai Marhun dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan dan perawatannya.

3. Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada dasarnya menjadi kewajiban Rahin, namun dapat dilakukan juga oleh Murtahin, sedangkan biaya dan pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi kewajiban Rahin.

4. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun

tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. 5. Penjualan Marhun

a. Apabila jatuh tempo, Murtahin harus memperingatkan Rahin untuk segera melunasi utangnya.

b. Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi utangnya, maka Marhun dijual paksa/dieksekusi melalui lelang sesuai syariah.

c. Hasil penjualan Marhun digunakan untuk melunasi utang, biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang belum dibayar serta biaya penjualan

d. Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahin dan kekurangannya menjadi kewajiban Rahin.

Ketiga : Ketentuan Penutup

(12)

25 Rahn

Dewan Syari'ah Nasional MUI

4

melalui musyawarah.

2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagai-mana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada Tanggal : 15 Rabi’ul Akhir 1423 H 26 Juni 2002 M

DEWAN SYARI’AH NASIONAL

MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua, Sekretaris,

(13)

FATWA

DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 26/DSN-MUI/III/2002

Tentang

RAHN EMAS

ِﻢﻴِﺣﺮﻟﺍ ِﻦﻤﺣﺮﻟﺍ ِﷲﺍ ِﻢﺴِﺑ

Dewan Syariah Nasional setelah,

Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah Rahn, yaitu menahan barang sebagai jaminan atas utang;

b. bahwa bank syari'ah perlu merespon kebutuhan masyarakat tersebut dalam berbagai produknya; c. bahwa masyarakat pada umumnya telah lazim

menjadikan emas sebagai barang berharga yang disimpan dan menjadikannya objek rahn sebagai jaminan utang untuk mendapatkan pinjaman uang;

d. bahwa agar cara tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, Dewan Syariah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa tentang hal itu untuk dijadikan pedoman.

Mengingat : 1. Firman Allah, QS. al-Baqarah [2]: 283:

ﹲﺔﺿﻮﺒﹾﻘﻣ ﹲﻥﺎﻫِﺮﹶﻓ ﺎﺒِﺗﺎﹶﻛ ﺍﻭﺪِﺠﺗ ﻢﹶﻟﻭ ٍﺮﹶﻔﺳ ﻰﹶﻠﻋ ﻢﺘﻨﹸﻛ ﹾﻥِﺇﻭ

...

Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak memperoleh seorang juru tulis maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang....

2. Hadis Nabi riwayat al-Bukhari dan Muslim dari 'A'isyah r.a., ia berkata:

ﻦِﻣ ﺎﻣﺎﻌﹶﻃ ﻯﺮﺘﺷﺍ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ُﷲﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﷲﺍ ﹶﻝﻮﺳﺭ ﱠﻥﹶﺃ

ٍﺪﻳِﺪﺣ ﻦِﻣ ﺎﻋﺭِﺩ ﻪﻨﻫﺭﻭ ٍﻞﺟﹶﺃ ﻰﹶﻟِﺇ ﻱِﺩﻮﻬﻳ

.

Sesungguhnya Rasulullah s.a.w pernah membeli makanan dengan berutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.

3. Hadis Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Nabi s.a.w. bersabda:

(14)

26 Rahn Emas 2

Dewan Syari'ah Nasional MUI

ﻪﻣﺮﹸﻏ

.

"Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan menanggung resikonya."

4. Hadits Nabi riwayat Jama'ah, kecuali Muslim dan al-Nasa'i, Nabi s.a.w. bersabda:

ﺏﺮﺸﻳ ﺭﺪﻟﺍ ﻦﺒﹶﻟﻭ ،ﺎﻧﻮﻫﺮﻣ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﺍﹶﺫِﺇ ِﻪِﺘﹶﻘﹶﻔﻨِﺑ ﺐﹶﻛﺮﻳ ﺮﻬﱠﻈﻟﹶﺍ

ﺏﺮﺸﻳﻭ ﺐﹶﻛﺮﻳ ﻱِﺬﱠﻟﺍ ﻰﹶﻠﻋﻭ ،ﺎﻧﻮﻫﺮﻣ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﺍﹶﺫِﺇ ِﻪِﺘﹶﻘﹶﻔﻨِﺑ

ﹸﺔﹶﻘﹶﻔﻨﻟﺍ

.

"Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan menanggung biayanya dan binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya

dengan menanggung biayanya. Bagi yang

menggunakan kendaraan dan memerah susu wajib menyediakan biaya perawatan dan pemeliharaan."

5. Ijma’ :

Para ulama sepakat membolehkan akad Rahn (al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 1985, V: 181).

6. Kaidah Fiqh:

ﻰﹶﻠﻋ ﹲﻞﻴِﻟﺩ ﱠﻝﺪﻳ ﹾﻥﹶﺃ ﱠﻻِﺇ ﹸﺔﺣﺎﺑِﻹﹾﺍ ِﺕﹶﻼﻣﺎﻌﻤﹾﻟﺍ ﻲِﻓ ﹸﻞﺻَﻷﺍ

ﺎﻬِﻤﻳِﺮﺤﺗ

.

Pada dasarnya segala bentuk muamalat boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.

Memperhatikan : 1. Surat dari Bank Syariah Mandiri No 3/305/DPM Tanggal 23 Oktober 2001 Tentang Permohonan Fatwa atas Produk Gadai Emas.

2. Hasil Rapat Pleno Dewan Syariah Nasional pada hari Kamis, 14 Muharram 1423 H/28 Maret 2002 M.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : FATWA TENTANG RAHN EMAS

Pertama : 1. Rahn Emas dibolehkan berdasarkan prinsip Rahn

(lihat Fatwa DSN nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn).

(15)

26 Rahn Emas 3

Dewan Syari'ah Nasional MUI

3. Ongkos sebagaimana dimaksud ayat 2 besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan.

4. Biaya penyimpanan barang (marhun) dilakukan berdasarkan akad Ijarah.

Kedua : Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan

ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal : 14 Muharram 1423 H 28 Maret 2002 M

DEWAN SYARI’AH NASIONAL

MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua, Sekretaris,

(16)

Dewan Syariah Nasional MUI

FATWA

DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 68/DSN-MUI/III2008

Tentang RAHN TASJILY

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) setelah

Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah pinjaman atau transaksi lain yang menimbulkan utang piutang dengan memberikan jaminan barang dengan ketentuan barang tersebut masih dikuasai dan digunakan oleh pihak berutang; b. bahwa pihak berpiutang berhak dengan mudah untuk

melakukan eksekusi atas barang agunan yang masih dikuasai oleh peminjam jika terjadi wanprestasi;

c. bahwa agar cara tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, DSN-MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang Rahn Tasjily untuk dijadikan pedoman.

Mengingat : 1. Firman Allah s.w.t.:

! "#$ " %&' ()* +,-! ."

/

01

2

“Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak memperoleh seorang juru tulis maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang ...”. (QS. Al-Baqarah [2]: 283) 2. Hadis Nabi s.a.w.; antara lain

1) Dari ‘Aisyah r.a., ia berkata:

( . 345 67

89 : +; <)'" = )* > (<)?

@ 'A < B

*A5 =, A" %CDB

%#7#

.

“Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. pernah membeli makanan dengan berhutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

2) Dari Abu Hurairah, Nabi s.a.w. bersabda:

(17)

Rahn Tasjily

Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia

2

E)F7 G

= -H = )*" = ,-H = I=, A 4J< = ?

"Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan menanggung resikonya." (HR. Nabi riwayat Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu Majah)

3) Dari Abu Hurairah bahwa Nabi s.a.w. bersabda:

K. =+ &, L M7 NA#

" I O

! K. =+ &, P! 7 6<Q

- &, L M7" P! 7 4J< ()*" I O

!

.

"Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan menanggung biayanya dan binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya dengan menanggung biayanya. Orang yang menggunakan kendaraan dan memerah susu tersebut wajib menanggung biaya perawatan dan pemeliharaan." (HR Jama’ah, kecuali Muslim dan al-Nasa’i)

3. Ijma’:

Para ulama sepakat membolehkan akad Rahn (Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 1985, V: 181).

4. Kaidah Fikih:

2

6 7 R ()* C 5 <@#7 B <G. - S TU 8 V -C?WX

.

Pada dasarnya segala bentuk muamalat boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.

2

#Y -D R

0A" Z [, -@[,

“Keperluan dapat menduduki posisi darurat.”

2

\ M ] <^ ! _ 8 ] <^

“Sesuatu yang berlaku berdasarkan adat kebiasaan sama dengan sesuatu yang berlaku berdasarkan syara’ (selama tidak bertentangan dengan syariat.”

Memperhatikan : 1. Surat dari Perum Pegadaian No. 186/US.1.00/2007.

2. Pendapat peserta Rapat Pleno DSN-MUI pada hari Kamis, 28 Shafar 1429 H./06 Maret 2008.

MEMUTUSKAN

(18)

Rahn Tasjily

Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia

3

Pertama : Ketentuan Umum

Rahn Tasjily –disebut juga dengan Rahn Ta’mini, Rahn Rasmi, atau Rahn Hukmi-- adalah jaminan dalam bentuk barang atas utang, dengan kesepakatan bahwa yang diserahkan kepada penerima jaminan (murtahin) hanya bukti sah kepemilikannya, sedangkan fisik barang jaminan tersebut (marhun) tetap berada dalam penguasaan dan pemanfaatan pemberi jaminan (rahin).

Kedua: : Ketentuan Khusus

Rahn Tasjily boleh dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Rahin menyerahkan bukti sah kepemilikan atau sertifikat

barang yang dijadikan jaminan (marhun) kepada murtahin; b. Penyerahan barang jaminan dalam bentuk bukti sah

kepemilikan atau sertifikat tersebut tidak memindahkan kepemilikan barang ke Murtahin.

c. Rahin memberikan wewenang (kuasa) kepada murtahin untuk melakukan penjualan marhun, baik melalui lelang atau dijual ke pihak lain sesuai prinsip syariah, apabila terjadi wanprestasi atau tidak dapat melunasi utangnya; d. Pemanfaatan barang marhun oleh rahin harus dalam batas

kewajaran sesuai kesepakatan;

e. Murtahin dapat mengenakan biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang marhun (berupa bukti sah kepemilikan atau sertifikat) yang ditanggung oleh rahin, berdasarkan akad Ijarah;

f. Besaran biaya sebagaimana dimaksud huruf e tersebut tidak boleh dikaitkan dengan jumlah utang rahin kepada murtahin;

g. Selain biaya pemeliharaan, murtahin dapat pula mengenakan biaya lain yang diperlukan pada pengeluaran yang riil.

h. Biaya asuransi Rahn Tasjily ditanggung oleh Rahin.

Ketiga : Ketentuan umum fatwa No.25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn

yang terkait dengan pelaksanaan akad Rahn Tasjily berlaku pula pada fatwa ini.

Keempat : Ketentuan Penutup

(19)

Rahn Tasjily

Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia

4

2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 28 Shafar 1428 H 06 Maret 2008 M

DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua,

DR. K.H. M.A. SAHAL MAHFUDH

Sekretaris,

(20)

~ J :~

KJIHGFEDCBA

D E W A N S Y A R I A H N A S I O N A L M U IlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

N ational Sharia B oard - Indonesian C ouncil of U lam aMLKJIHGFEDCBA

S e k r e t a r i a t : JI. D em po N O . 1 9 Pegangsaan -Jakarta Pusat 1 0 3 2 0 Telp. :( 0 2 1 ) 3 9 0 4 1 4 6 Fax. :( 0 2 1 ) 3 1 9 0 3 2 8 8

FA TW A

D EW A N SY A R IA H N A SIO N A L

N O M O R : 92/D SN -M U IIIV 1 2 0 1 4

Tentang

PEM B IA Y A A N Y A N G D ISER TA I R A H NZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

( A T - T A M W I L A L - M A U T S U Q B I A L - R A H N )

° "'11 • 0_"'11 ~ I 0

~ J ~ J _ _ - - !

\ , : : . " /~ .... \,::. ;

D ew an Syariah N asional- M ajelis U lam a Indonesia (D SN -M U I) setelah,

M enim bang

M engingat

a. bahw a fatw a-fatw a D SN -M U I terkait r a h n dipandang belum

m engakom odasi pengem bangan usaha berbasisr a h n ;

b. bahw a Lem baga K euangan Syariah m em erlukan fatw a terkait

pengem bangan usaha berbasis r a h n ;

c. bahw a atas dasar pertim bangan huruf a dan huruf b, D SN -M U I

m em andang perlu m enetapkan fatw a tentang pem biayaan yang

disertai r a h n ( a t - t a m w i l a l - m a u t s u q b i a l - r a h n ) untuk dijadikan

pedom an;

1. Firm an A llah S.W .t.

a. Q S. A l-B aqarah [2]: 283:

" D a n a p a b i l a k a m u d a l a m p e r j a l a n a n s e d a n g k a m u t i d a k

m e m p e r o l e h s e o r a n g j u r u t u l i s m a k a h e n d a k l a h a d a b a r a n g

t a n g g u n g a n y a n g d i p e g a n g ... " .

b. Q S. al-M a'idah [5]: 1:

" H a i o r a n g y a n g b e r i m a n ! T u n a i k a n l a h a k a d - a k a d i t u ... "

c. Q .S al-Isra' [17] :34 :

"'}o' -- -:,.;:;-, .-::\ ~ ,.-::\1 O~o~\__

• • • ~ U I , ; ) ~ \ U ! ~ ~ \ y y , . . . .

D a n t u n a i k a n l a h ja n ji- ja n ji i t u , s e s u n g g u h n y a j a n j i i t u

a k a n d i m i n t a i p e r t a n g g u n g j a w a b a n ... "

(21)

P e m b i a y a a n y a n g D i s e r t a i R a h n ( a t - T a m w i l a l - M a u t s u q b i a l - R a h n ) 2lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

2. H adis N abi s.a.w .:

a. H adis N abi riw ayat al-B ukhari dan M uslim dari 'A isyah r.a.,

ia berkata:

J

~ tMLKJIHGFEDCBA~ _ ~ ~fs;)o;~ ~o : ~~ 0~::o,\ ~~~~ ~~ ~ ) ~ - ~\ r ...5 '" " " '" " 'f ~ A . 1 \~FEDCBAJo; ~'J '"'"'.J J r

~

~ ,~ J > .-"

.~ ..G - ~ ~ o ;) U N ~ .\

« r > ~ :J~ :J)

'" " S e s u n g g u h n y a R a s u l u l l a h s .a .w . p e r n a h m e m b e l i m a k a n a n

d e n g a n b e r u t a n g d a r i s e o r a n g Y a h u d i , d a n N a b i

m e n g g a d a i k a n s e b u a h b a j u b e s i k e p a d a n y a . "

b. H adis N abi riw ayat al-Syafi'i, al-D araquthni dan Ibnu M ajah

dari A bu H urairah, N abi s.a.w . bersabda:

J ""KJIHGFEDCBAo j . " " ~ 0 .

. ~o.

w / ~

~

, u / 0 jJ\ 4 ...> - L .:;o ~ ~ o.~\\ ; - I : : ' ~':1

'//-) :J t..? / -:s> ~ ~ J ~

" T i d a k t e r l e p a s k e p e m i l i k a n b a r a n g g a d a i d a r i p e m i l i k y a n g

m e n g g a d a i k a n n y a . I a m e m p e r o l e h m a n f a a t d a n m e n a n g g u n g

r i s i k o n y a . "

c. H adis N abi riw ayat Jam a'ah, kecuali M uslim dan al-N asa'i,

N abi s.a.w . bersabda:

" T u n g g a n g a n ( k e n d a r a a n ) y a n g d i g a d a i k a n b o l e h d i n a i k i

d e n g a n m e n a n g g u n g b i a y a n y a d a n b i n a t a n g t e r n a k y a n g

d i g a d a i k a n d a p a t d i p e r a h s u s u n y a d e n g a n m e n a n g g u n g

b i a y a n y a . O r a n g y a n g m e n g g u n a k a n k e n d a r a a n d a n m e m e r a h

s u s u t e r s e b u t w a j i b m e n a n g g u n g b i a y a p e r a w a t a n d a n

p e m e l i h a r a a n . "

3. Ijm a':

Para ulam a sepakat m em bolehkan akad R ahn (al-Zuhaili, a l - F i q n

a l - I s l a m i w a A d i l l a t u h u , 1985, V : 181).

4. K aidah Fikih:

"Pada dasarnya segala bentuk m uam alat boleh dilakukan kecuali

ada dalil yang m engharam kannya."

M em perhatikan 1. Pendapat U lam a tentang R ahn antara lain:

a. Pendapat Ibnu Q udam ah:

(22)

Pe m b i a y a a n y a n g D i s e r t a i R a h n ( a t - T a m w i l a l - M a u t s u q b i a l - R a h n ) 3lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

~\)

~T~\ ~ -}-'\

MLKJIHGFEDCBA) I J > . -

c ?

0~\

~t

t i J . . ~ \

~ t

(ii v if ' t C ,4...0\JjFEDCBAJ : 1

"M engenai dalil ijm a' um at Islam sepakat (ijm a') bahw a secara garis besar akad rahn (gadai/penjam inan utang) diperbolehkan. "

b. Pendapat al-K hathib al-Syarbini:

"Pem beri gadai boleh m em anfaatkan barang gadai secara penuh dengan syarat tidak m engakibatkan berkurangnya (nilai) barang gadai tersebut."

/ -, / ./0 / 0 f

:~O}

I ~/ .0 0 /1 ~ f ~ : d \ } - ..Y .o-: J} ~ i\ , ( / . : ; .

if ~ ~ ~ ~ ~ ~ , , f04

- ~ J "

"M ayoritas ulam a selain m azhab H anbali berpendapat bahw a penerim a gadai tidak boleh m em anfaatkan barang gadai sarna sekali."

2. K etentuan al-M a'ayir al-Syar'iyah N o: 39 (2-3-3):

"Tidak boleh m ensyaratkan adanya jam inan dalam bentuk barang (akad a l - r a h n ) terhadap akad yang bersifat am anat, antara lain akad w a k a l a h , akad w a d i 'a h , akad m u s y a r a k a h , akad m u d h a r a b a h ,

dan obyek ijarah di tangan m u s t a 'jir ; apabila r a h n dim aksudkan untuk dijadikan sum ber pem bayaran (hak Pem beri A rnanah) ketika Pem egang A rnanah m elam paui batas, lalai dan/atau m enyalahi syarat-syarat, m aka akad r a h n diperbolehkan.

3. Fatw a-fatw a D SN -M U I:

a. Fatw a D SN -M U I N om or: 25/D SN -M U I/III/2002 tentang R alm ;

b. Fatw a D SN -M U I N om or: 68/D SN -M U I/III/2008 tentang R ahn Tasjily;

c. Fatw a D SN -M U I N om or: 4 3 /D S N - M U IIV III/2 0 0 4 tentang G anti R ugi ( T a 'w i d h ) ;

(23)

Pe m b i a y a a n y a n g D i s e r t a i R a h n ( a t - T a m w i l a l - M a u t s u q b i a l - R a h n )MLKJIHGFEDCBA4lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

4. Surat dari Pegadaian Syariah N om or: 240/S-00120212013 tentang

Fatw a R ahn untuk Pengem bangan Produk: Pegadaian Syariah

tertanggal 10 O lctober 2013;

5. H asil pem bahasan Focus G roup D iscussion (FG D ) antara Tim

Pegadaian Syariah dan D ew an Syariah N asional - M ajelis U lam a

Indonesia (D SN -M U I) di H otel A cacia Jakarta tanggal 07-08

Pebruari 2014;

6. Pendapat Peserta R apat Plena D ew an Syariah N asional - M ajelis

U lam a Indonesia pada hari R abu, tanggal 02 A pril 2014.KJIHGFEDCBA

M E M U T U S K A N

M e n e ta p k a n F a tw a te n ta n g P e m b ia y a a n y a n g D is e r ta i Rahn i a t - T a m w i l a l

-Mautsuq hi al-Rahn)

P e r ta m a K e te n tu a n U m u m

D alam fatw a ini yang dim aksud dengan:

1. A kad R a h n adalah sebagaim ana dalam fatw a D SN -M U I N om or:

25/D SN -M U I/III/2002 tentang R ahn; fatw a D SN -M U I N om or:

26/D SN -M U IIIII/2002 tentang R ahn Em as; dan fatw a D SN -M U I

N om or: 68/D SN -M U I/III/2008 tentang R ahn Tasjily;

2. A kad Jual-beli ( a l - b a i ') adalah sebagaim ana dalam fatw a

D SN -M U I N om or: 04/D SN -M U I/IVFEDCBA1 2 0 0 0 tentang M urabahah;

fatw a D SN -M U I N om or: 05ID SN -M U IIIV I2000 tentang Jual-B eli

Salam ; dan fatw a D SN -M U I N om or: 06ID SN -M U I/IV /2000

tentang J ual- B eli Istishna';

3. A kad Q a r d h adalah sebagaim ana dalam fatw a D SN -M U I N om or:

19ID SN -M U IIIV /2001 tentang a l - Q a r d h ;

4. A kad I ja r a h adalah sebagaim ana dalam fatw a D SN -M U I N om or:

09ID SN -M U IIIV /2000 tentang Pem biayaan Ijarah;

5. A kad M u s y a r a k a h adalah sebagaim ana dalam fatw a D SN -M U I

N om or: 08/D SN -M U I/IV /2000 tentang Pem biayaan M usyarakah;

6. A kad M u d h a r a b a h adalah sebagaim ana dalam fatw a D SN -M U I

N om or: 07/D SN -M U I/IV /2000 tentang Pem biayaan M udharabah

(Q iradh);

7 . T a 'w id h adalah sebagaim ana dalam fatw a D SN -M U I N om or:

43/D SN -M U IIV III/2004 tentang G anti R ugi ( T a 'w i d h ) ;

8. A kad a m a n a h adalah akad-akad yang tidak m elahirkan kew ajiban

untuk: bertanggungjaw ab terhadap harta pihak lain ketika harta

tersebut rusak, hilang, atau berkurang (kualitas dan kuantitasnya);

(24)

P e m b i a y a a n y a n g D i s e r t a i R a h n ( a t - T a m w i l a l - M a u t s u q b i a l - R a h n ) 5KJIHGFEDCBA

K e d u a K e te n tu a n H u k u mlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Sem ua bentuk pem biayaanlpenyaluran dana Lem baga K euangan

Syariah (LK S) boleh dijam in dengan agunan ( R a h n ) sesuai ketentuan

dalam fatw a ini.

K e tig a K e te n tu a n te r k a it B a r a n g J a m in a n (Marhun)

1. B arang jam inan ( m a r h u n ) harus berupa harta ( m a l ) berharga baik

benda bergerak m aupun tidak bergerak yang boleh dan dapat

diperjual-belikan, term asuk aset keuangan berupa sukuk, efek

syariah atau surat berharga syariah lainnya;

2. D alam hal barang jam inan ( m a r h u n ) m erupakan m u s y a ' (bagian

dari kepem ilikan b e r s a m a J p a r t o f u n d i v i d e d o w n e r s h i p ) , m aka

m u s y a ' yang digadaikan harus sesuai dengan porsi

kepem ilikannya;

3. B arang jam inan ( m a r h u n ) boleh diasuransikan sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku danlatau kesepakatan.

K e e m p a t K e te n tu a n te r k a it U ta n g (Marhun bih/Dain)

1. U tang boleh dalam bentuk uang danlatau barang;

2. U tang harus bersifat m engikat ( l a z i m ) , yang tidak m ungkin hapus

kecuali setelah dibayar atau dibebaskan (fatw a D SN -M U I N om or:

111D SN -M U IIIV /2000 tentang K afalah (K etentuan K edua, 4.c)

3. U tang harus jelas jum lah (kuantitas) danlatau kualitasnya serta

jangka w aktunya;

4. U tang tidak boleh bertam bah karena perpanjangan jangka w aktu

pernbayaran;

5. A pabila jangka w aktu pem bayaran utang/pengem balian m odal

diperpanjang, Lem baga K euangan Syariah boleh:

a. m engenakan t a 'w i d h dan t a 'z i r dalam hal R a h i n m elanggar

perjanjian atau terlam bat m enunaikan kew ajibannya;

b. m engenakan pem bebanan biaya riil dalam hal jangka w aktu

pem bayaran utang diperpanjang.

K e lim a K e te n tu a n te r k a it A k a d

1. Pada prinsipnya, akad r a h n dibolehkan hanya atas utang-piutang

( a l - d a i n ) yang antara lain tim bul karena akad q a r d h , jual-beli

( a l - b a i ') yang tidak tunai, atau akad sew a-rnenyew a ( i j a r a h ) yang

pem bayaran ujrahnya tidak tunai;

2. Pada prinsipnya dalam akad a m a n a h tidak dibolehkan adanya

barang jam inan ( m a r h u n ) ; nam un agar pem egang am anah tidak

m elakukan penyim pangan perilaku ( m o r a l h a z a r d ) , Lem baga

- - - J

(25)

Pe m b i a y a a n y a n g D i s e r t a i R a h n ( a t - T a m w i l a l - M a u t s u q b i a l - R a h n ) 6lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

K euangan Syariah boleh m em inta barang jam inan ( m a r h u n ) dari

pem egang am anah ( a l - A m i n , antara lain s y a r i k ; m u d h a r i b , dan

m u s t a j 'i r ) atau pihak ketiga.

3. B arang jam inan ( m a r h u n ) dalam akad a m a n a h hanya dapat

dieksekusi apabila pem egang am anah t a l - A m i n , antara lain s y a r i k ,

m u d h a r i b , dan m u s t a 'j i r ) m elakukan perbuatan m oral hazard,

yaitu:

a. T a 'a d d i ( I f r a t h ) , yaitu m elakukan sesuatu yang tidak

boleh/tidak sem estinya dilakukan;

b. T a q s h i r ( t a f r i t h ) , yaitu - tidak m elakukan sesuatu yang

boleh/sem estinya dilakukan; atau

c. M u k h a l a f a t a l - s y u r u t h , yaitu m elanggar ketentuan-ketentuan

(yang tidak bertentangan dengan syariah) yang disepakati

pihak-pihak yang berakad;KJIHGFEDCBA

K e e n a m K e te n tu a n te r k a it P e n d a p a ta n Murtahin

1. D alam hal r a h n ( d a i n / m a r h u n b i h ) terjadi karena akad jual-beli

( a l - b a i ') yang pem bayarannya tidak tunai, m aka pendapatan

M u r t a h i n hanya berasal dari keuntungan ( a l - r i b h ) jual-beli;

2. D alam hal r a h n ( d a i n / m a r h u n b i h ) terjadi karena akad sew

a-m enyew a ( i j a r a h ) yang pem bayaran ujrahnya tidak tunai, m aka

pendapatan M u r t a h i n hanya berasal dari u j r a h ;

3. D alam hal r a h n ( d a i n / m a r h u n b i h ) terjadi karena pem injam an

uang (akad q a r d h ) , m aka pendapatan M u r t a h i n hanya berasal dari

m u 'n a h (jasa pem eliharaan/penjagaan) atas m a r h u n yang besarnya

harus ditetapkan pada saat akad sebagaim ana u j r a h dalam akad

i j a r a h ;

4. D alam hal r a h n dilakukan pada akad am anah, m aka

pendapatanlpenghasilan M u r t a h i n ( S y a r i k / S h a h i b u l M a l ) hanya

berasal dari bagi hasil atas usaha yang dilakukan oleh Pem egang

A m anah ( S y a r i k -Pengelola/ M u d h a r i b ) ;

K e tu ju h K e te n tu a n te r k a it P e n y e le s a ia n A k a d Rahn

1. A kad R a h n berakhir apabila R a h i n m elunasi utangnya atau

m enyelesaikan kew ajibannya dan M u r t a h i n m engem balikan

M a r h u n kepada R a h i n ;

2. D alam hal R a h i n tidak m elunasi utangnya atau tidak

m enyelesaikan kew ajibannya pada w aktu yang telah disepakati,

m aka M u r t a h i n w ajib m engingatkanlm em beritahukan tentang

kew ajibannya;

(26)

-P e m b i a y a a n y a n g D i s e r t a i R a h n ( a t - T a m w i l a l - M a u t s u q b i a l - R a h n ) 7lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

3. Setelah dilakukan pem beritahuan/peringatan, dengan m em

per-hatikan asas keadilan dan kem anfaatan pihak-pihak, M u r t a h i n

boleh m elakukan hal-hal berikut:

a. M enjual paksa barang jam inan ( m a r h u n ) sebagaim ana diatur

dalam substansi fatw a D SN -M U I N om or: 2 5 /D S N

-M U I/III/2002 tentang R a h n (ketentuan ketiga angka 5); atau

b. M em inta R a h i n agar m enyerahkan m a r h u n untuk m elunasi

utangnya sesuai kesepakatan dalam akad, di m ana penentuan

harganya m engacu/berpatokan pada harga pasar yang berlaku

pada saat itu. D alam hal terdapat selisih antara harga ( t s a m a n )

jual m a r h u n dengan utang ( d a i n ) atau m odal ( r a 's u l m a l ) ,

berlaku substansi fatw a D SN -M U I N om or: 2 5 /D S N

-M U IIIII/2002 tentang R a h n (ketentuan ketiga angka 5).KJIHGFEDCBA

K e d e la p a n Jika salah satu pihak tidak m enunaikan kew ajibannya atau jika terjadi

perselisihan di antara para pihak, m aka penyelesaiannya dilakukan

m elalui lem baga penyelesaian sengketa berdasarkan syariah setelah

tidak tercapai kesepakatan m elalui m usyaw arah.

K e s e m b ila n Fatw a ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di

kem udian hari tem yata terdapat kekeliruan, akan diubah dan

disem purnakan sebagaim ana m estinya.

D itetapkan di: Jakarta

Pada tang gal : 24 Jum adil Tsani 1435 H

02 A pril 2014 M

D E W A N S Y A R I A H N A S I O N A L M A J E L I S U L A M A I N D O N E S I A

K etua, Sekretaris,

(27)

-303

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap : Muhammad Syarif Hidayatullah

2. Tempat & Tanggal Lahir : Banjarmasin, 03 Desember 1994

3. Agama : Islam

4. Jenis Kelamin : Laki-Laki

5. Kebangsaan : Indonesia

6. Status Perkawinan : Menikah

7. Alamat : Jl. Sepakat Komp. Griya Pemurus Indah Blok

E No. 15

8. Pendidikan:

a. TKTA Unit Dharma Wanita IAIN Antasari Banjarmasin (2000)

b. MIN Pemurus Dalam Banjarmasin (2006)

c. MTsN Banjar Selatan (2009)

d. Man 2 Model Banjarmasin (2012)

e. Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN

Antasari Banjarmasin (2016)

9. Orang tua:

a. Ayah

Nama : Drs. Agus Azhar, S.Pd

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jl. Sepakat Komp. Griya Pemurus Indah Blok

E No. 15

b. Ibu

Nama : Dra. Rusdiah, M.Pd.I

Pekerjaan : PNS (Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan)

Alamat : Jl. Sepakat Komp. Griya Pemurus Indah Blok

E No. 15

10.Saudara Kandung : 3

Kakak : Muhammad Noor Addin Fitri. S.Pd

Adik : Ahmad Fadhil Zaidan

Ahmad Khalis Furqan

11.Istri:

a. Nama : Riana Handayanie, S.Pd

(28)

304

12.Pengalaman Kerja

a. Ragil Komputer Banjarmasin

b. Koperasi Syariah Arrahmah

13.Daftar Karya Ilmiah

a. Meniti Jejak Perbankan Syariah: Era Klasik Menuju Era Modern (Artikel)

b. Transformasi Perbankan Islam dalam Modernisasi pada Regulasi di Indonesia

(Artikel)

c. Manajemen Pengeksekusian Barang Jaminan Melalui Lelang dalam Pembiayan

Bermasalah di Bank Syariah (Studi pada BTN Kantor Cabang Syariah Banjarmasin) (Skripsi)

d. Perbankan Syariah: Pengenalan Fundamental dan Pengembangan Kontemporer

(Buku)

Banjarmasin, Januari 2019

Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang terlihat pada Gambar 1A, hasil KLT dari ekstrak metanol, fraksi larut etilasetat dan fraksi tidak larut etil asetat dengan penampak bercak lampu UV

Bahan uji diperoleh dengan fraksinasi ekstrak fraksi etanol daun sungkai, selanjutnya formulasikan ke dalam basis gel antiseptic, diuji aktivitasnya terhadap

Hasil uji aktivitas antimikroba dari kedua jenis ekstrak yang diuji, fraksi ekstrak metanol larut n-heksan menunjukkan aktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan

Untuk mengurangi gangguan (distraction) sebagai salah satu penyebab utama dalam kecelakaan lalu lintas, maka peneliti sebelumnya (Green, 2004) menerapkan peraturan

Setelah melakukan penelitian pada Kantor Samsat Kabupaten Bulukumba penulis telah mengumpulkan beberapa informasi yang mengenai kualitas pelayanan dan denda pajak

Pada hari ini, Rabu tanggal 4 Februari 20L5, saya yang dengan Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor 2.2.39lUN}2lKPl2OL5 tanggal 2 Februari 20t5, dosen yang

Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka”Al Ahzab : 53 Menurut Imam Al Qurthubi,dalam ayat tini terdapat dalil bahwasanya Allah mengijinkan bertanya

Bank memberikan kepada eksportir seluruh dana yang dibutuhkan dalam proses produksi barang ekspor yang dipesan oleh importir.. Bank melakukan pengurusan