79 PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING LOAN, BEBAN OPERASIONAL DIBANDING PENDAPATAN OPERASIONAL, RETURN ON ASSET (STUDI KASUS PADA BANK PERSERO TAHUN 2009 -2018 )
Arief Rahman Dan Dian Murdianingsih
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Assholeh Pemalang
Email : ariff.2013@gmail.com dan dian.murdianingsih20@gmail.com
INFO ARTIKEL ABSTRAK
Diterima 2 Juli 2020
Diterima dalam bentuk revisi 15 Juli 2020
Diterima dalam bentuk revisi 20 Juli 2020
Tujuan Penelitian Ini Adalah : Pertama, Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Positif Variabel CAR Terhadap Variabel ROA, Kedua Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Negatif Variabel LDR Terhadap Variabel ROA, Ketiga Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Negatif Variabel NPL Terhadap Variabel ROA, Keempat Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Negatif Variabel BOPO Terhadap Variabel ROA, Kelima Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Variabel CAR, LDR, NPL, Dan BOPO Terhadap Variabel ROA.Populasi Dalam Penelitian Ini Adalah Bank Persero Dengan Sampel Meliputi Bank BTN, Bank BNI, Bank BRI Dan Bank Mandiri Pada Tahun 2010-2018. Dengan Menggunakan Metode Data Panel (Pooled Data) Diperoleh Data Sebanyak 40 (4x10). Adapun Pengujian Pada Penelitian Ini Dilakukan Dengan Statistik Desciptive, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Linier Berganda Dan Uji Hipotesis Berupa Uji T Dan Uji F. Temuan Dari Penelitian Ini Menunjukan Bahwa Variabel CAR, LDR, NPL Dan BOPO Secara Bersama-Sama Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap RO.
Kata kunci:
Capital Adequacy Ratio, Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasional Dibanding Pendapatan Operasional, Return On Asset
Pendahuluan
Di Indonesia Pengaturan Dan Pembinaan Sistem Tata Perbankan Dilaksanakan Oleh Bank Indonesia. Bank Sentral Yang Bertugas Melakukan Pengawasan Serta Pembinaan Terhadap Bisnis Perbankan Di Masing-Masing Negara. Bank Indonesia Melakukan Pengawasan Langsung Terhadap Bank-Bank Yang Beroperasi Di Indonesia, Baik Itu Bank Pemerintah, Swasta, Asing, Maupun Campuran. Bank Indonesia Yang Selalu Mengadakan Pemeriksaan Langsung Sewaktu-Waktu Apabila Dianggap Perlu.
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan, umumnya didirikan
dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai bank note. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang (Munajim & Anwar, 2016).
Bank Indonesia Dibenarkan Untuk Melakukan Pemeriksaan Itu Karena Dilindungi Oleh Undang-Undang (Santosa, 2020). Hukum Positif Yang Mengatur Lembaga Perbankan, Terus Berkembang Sesuai Dengan Dinamika Perkembangan Lembaga Perbankan Tersebut. Hal Tersebut Telah Dapat Dirasakan Dalam Kehidupan Kegiatan Perbankan Di Indonesia, Peraturan-Peraturan Yang Ditunjukkan Untuk Lembaga
80 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 5, Juli 2020 Perbankan Begitu Gencar Dikeluarkan Oleh
Pemerintah. Gencarnya Pembentukan Hukum Perbankan Tersebut Adalah Bentuk Upaya Penyempurnaan Terhadap Hukum Yang Telah Ada. Hal Tersebut Dimaksudkan Agar Perbankan Indonesia Memiliki Landasan Gerak Yang Kokoh Yang Membawa Kearah Sikap Yang Lebih Tanggap Terhadap Perkembangan Pembangunan Nasional (Djumhana, 1993).
Bank Merupakan Suatu Lembaga Yang Berperan Sebagai Perantara Keuangan (Financial Intermediary) Antara Pihak-Pihak Yang Memiliki Dana (Surplus Unit) Dengan Pihak-Pihak Yang Memerlukan Dana (Deficit Unit) Serta Sebagai Lembaga Yang Berfungsi Memperlancar Aliran Lalu Lintas Pembayaran. Bank Juga Sebagai Suatu Industri Yang Dalam Kegiatan Usahanya Mengandalkan Kepercayaan Masyarakat Sehingga Berkewajiban Memelihara Tingkat Kesehatan Bank (Merkusiwati, 2007).
Perbankan Memiliki Beberapa Fungsi Dan Salah Satunya Adalah Sebagai Agen Pembangunan (Agent Of Development), Yaitu Sebagai Lembaga Yang Bertujuan Guna Mendukung Pelaksanaan Pembangunan Nasional. Peranan Tersebut Membawa Kosekuensi Bahwa Perbankan Nasional Dituntut Untuk Selalu Memberikan Kemanfaatan Yang Sebesar-Besarnya Guna Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Dan Melakukan Pemerataan Atas Hasil-Hasilnya, Sehingga Tercipta Stabilitas Nasional Yang Mengarah Kepada Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Djumhana, 1993).
Untuk Mengukur Kelangsungan Perkembangan Bank, Salah Satu Indikator Adalah Profitabilitas Dengan Menggunakan Parameter ROA. Bank Indonesia Lebih Mementingkan Penilaian Return On Assets (ROA), Dikarenakan Bank Indonesia Sebagai Pembina Dan Pengawas Perbankan Lebih Mengutamakan Nilai Profitabilitas Suatu Bank Yang Diukur Dengan Asset Yang Sumber Dananya Sebagian Besar Berasal
Dari Dana Simpanan Masyarakat (Dendawijaya, 2003). Penilaian Dilakukan Secara Kualitatif Dan Kuantitatif Untuk Memastikan Apakah Kualitas Bank Tersebut Tergolong Aman Dan Sehat (Gandapradja & Bank, 2004).
Penciptaan ROA Sangat Dipengaruhi Oleh Kemampuan Pengelolaan Bank Yang Terdiri Dari Penghimpunan Dan Penggunaan Dana Yang Dapat Direfleksikan Dari Berbagai Perhitungan Rasio Keuangan. Menurut (Mawardi, 2005) Untuk Mengukur Kinerja Suatu Perusahaan Dapat Digunakan Analisis Profitabilitas. Return On Assets Digunakan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan-Perusahaan Multinasional Khususnya Dari Sudut Pandang Profitabilitas Dan Kesempatan Investasi (Mawardi, 2005).
Menurut (Brata, 1997) Penurunan ROA Dianggap Sebagai Sinyal Menurunnya Profitabilitas Serta Meningkatnya Risiko Investasi Pada Sektor Perbankan. Tingkat Profitabilitas Merefleksikan Tingkat Efisiensi, Sementara Efisiensi Itu Sendiri Sering Dikaitkan Dengan Skala Usaha Yang Dalam Bidang Perbankan Umumnya Memakai Besaran Aset Sebagai Indikatornya. Dengan Mengkaitkan ROA Dengan Besaran Aset Akan Dapat Diketahui Berlaku Tidaknya Teori Economiec Of Scale Dalam Perbankan Nasional, Dan Temuan Yang Diperoleh Akan Berguna Sebagai Titik Berangkat Untuk Mencari Tahu Sebab-Sebab Menurunnya ROA Itu Sendiri. Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Suatu Bank Digunakan Rasio-Rasio Seperti CAR, LDR, NPL, Dan BOPO. Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Sampel Dalam Penelitian Ini Menggunakan Purposive Sampling, Yaitu Metode Pengambilan Sampel Yang Dilakukan Berdasarkan Pertimbangan Perorangan Atau Pertimbangan Peneliti Yang Ahli Dalam Mempertimbangkan Pengambilan Sampel Yang Diperlukan (Sudjana &
Syntax Transformation, Vol. 1 No. 5, Juli 2020 81 Mengajar, 2007) Pada Penelitian Ini
Menggunakan Data Panel Atai (Pooled Data) Diperoleh Data Sebanyak 40 (4x10). Dalam Penelitian Ini Sampel Yang Digunakan Harus Sesuai Dengan Kriteria Sebagai Berikut : Bank Persero Menerbitkan Laporan Keuangan Selama Sepuluh Tahun Berturut-Turut Yaitu Tahun 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017, 2018 Yang Disampaikan Ke Bank Indonesia.
Hasil dan Pembahasan A. Hasil Penelitian
1. Uji Statistik Deskriptif
Uji Statistik Deskriptif Bertujuan Untuk Memberikan Gambaran Atau Deskripsi Suatu Data Dalam Variabel Penelitian (ROA, CAR, LDR, NPL, Dan BOPO) Yang Dilihat Dari Nilai Rata-Rata (Mean), Standar Deviasi, Varian, Maksimum, Dan Minimum (Ghozali, 2009:19). Hasil Uji Statistik Deskriptif Dalam Penelitian Ini Dapat Di Lihat Dari Tabel Dibawah Ini :
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation CAR 40 10.85 27.72 17.3607 4.30774 LDR 40 25.49 106.73 63.6340 18.36790 NPL 40 2.45 24.75 6.4283 4.65783 BOPO 40 59.62 95.64 82.0168 9.91606 ROA 40 .46 5.63 2.1422 1.15565 Valid N (Listwise) 40
Sumber : Data Sekunder Yang Diolah
Berdasarkan Tabel Di Atas Dapat Diketahui Hasil Uji Statistik Deskriftif Pada Permodalan Suatu Bank Yang Diukur Dengan Rasio CAR. Nilai Terendah Pada Rasio CAR Sebesar 10,85% (Bank BTN). Nilai Tertinggi Sebesar 27,72% (Bank Mandiri). Nilai Rata-Rata Sebesar 17,3607% Dengan Standar
Deviasi Sebesar 4.30774%. Hasil Ini Menunjukkan Bahwa Nilai Standar Deviasi Lebih Kecil Dari Pada Nilai Rata-Rata, Hal Ini Berarti Bahwa Penyimpangan Data Yang Terjadi Rendah Sehingga Penyimpangan Data Normal.
Hasil Uji Statistik Deskriftif Pada Likuiditas Suatu Bank Yang Diukur Dengan Rasio LDR. Nilai Terendah Pada Rasio LDR Sebesar 25,49% (Bank Mandiri). Nilai Tertinggi Sebesar 106,73% (Bank BTN). Nilai Rata-Rata Sebesar 63.6340% Dengan Standar Deviasi Sebesar 18.36790%. Hasil Ini Menunjukkan Bahwa Nilai Standar Deviasi Lebih Kecil Dari Pada Nilai Rata-Rata, Hal Ini Berarti Bahwa Penyimpangan Data Yang Terjadi Rendah Sehingga Penyimpangan Datanya Normal.
Hasil Uji Statistik Deskriftif Pada Kualitas Aktiva Suatu Bank Yang Diukur Dengan Rasio NPL. Nilai Terendah Pada Rasio NPL Sebesar 2,45% (Bank Mandiri). Nilai Tertinggi Sebesar 24,75% (Bank Mandiri). Nilai Rata-Rata Sebesar 6.4282% Dengan Standar Deviasi Sebesar 4.65783%. Hasil Ini Menunjukkan Bahwa Nilai Standar Deviasi Lebih Kecil Dari Pada Nilai Rata-Rata, Hal Ini Berarti Bahwa Penyimpangan Data Yang Terjadi Rendah Sehingga Penyimpangan Datanya Normal.
Hasil Uji Statistik Deskriftif Pada Efisiensi Operasi Suatu Bank Yang Diukur Dengan Rasio BOPO. Nilai Terendah Pada Rasio BOPO Sebesar 59,62% (Bank BRI). Nilai Tertinggi Sebesar 95,64% (Bank BTN). Nilai Rata-Rata Sebesar 82.0168% Dengan Standar Deviasi Sebesar 9.91606%. Hasil Ini
82 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 5, Juli 2020 Menunjukkan Bahwa Nilai Standar
Deviasi Lebih Kecil Dari Pada Nilai Rata-Rata, Hal Ini Berarti Bahwa Penyimpangan Data Yang Terjadi Rendah Sehingga Penyimpangan Datanya Normal.
Dan Hasil Uji Statistik Deskriftif Pada Profitabilitas Suatu Bank Yang Diukur Dengan Rasio ROA. Nilai Terendah Pada Rasio ROA Sebesar 0,46% (Bank BTN). Nilai Tertinggi Sebesar 5,63% (Bank BRI). Nilai Rata-Rata Sebesar 2,1422% Dengan Standar Deviasi Sebesar 1.15565%. Hasil Ini Menunjukkan Bahwa Nilai Standar Deviasi Lebih Kecil Dari Pada Nilai Rata-Rata, Hal Ini Berarti Bahwa Penyimpangan Data Yang Terjadi Rendah Sehingga Penyimpangan Datanya Normal.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolinearitas Model Regresi Yang Tidak Terjadi Multikolinieritas Jika Angka Tolerance Di Atas (>) 0,1 Dan VIF Dibawah (<) 10. Hasil Pengujian Dapat Di Lihat Pada Tabel Dibawah Ini
Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics1
(Constant) Tolerance VIF
CAR .881 1.135
LDR .739 1.353
NPL .638 1.567
BOPO .818 1.223
(Constant) .881 1.135 a. Dependent Variable: ROA
Suatu Model Regresi Dinyatakan Bebas Dari Multikolonearitas Adalah Jika Mempunyai Nilai Tolerance Dibawah 1 Dan Nilai VIF
(Variance Inflation Faction) Jauh Dibawah Angka 10. Dari Tabel Tersebut Diperoleh Bahwa Semua Variabel Bebas Memiliki Nilai Tolerance Berada Dibawah 1 Dan Nilai VIF (Variance Inflation Faction) Jauh Di Bawah Angka 10. Dengan Demikian Dalam Model Ini
Tidak Ada Masalah
Multikolinearitas. b. Hasil Uji Autokorelasi
Hasil Uji Runs Test Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea -.09322
Cases < Test Value 20
Cases >= Test Value 20
Total Cases 40
Number Of Runs 15
Z -1.762
Asymp. Sig. (2-Tailed) .078
A. Median
Sumber : Data Sekunder Yang Diolah
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai test adalah -0,09322 dengan probabilitas (Asymp.Sig) sebesar 0,078 lebih besar dari 0,05 yang berarti hipotesis nol diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random atau acak atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Syntax Transformation, Vol. 1 No. 5, Juli 2020 83 Dari garfik scatterplot diatas
terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Akan tetapi analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan dalam keakuratan menginterprestasikannya, oleh sebab itu perlu dilakukan uji statistik untuk lebih menjamin keakuratan hasil.
4. Hasil Uji Normalitas
Pengujian ini di lakukan dengan menggunakan analisis grafik yaitu melalui grafik normal P-Plot. Hasil analisis grafik dalam penelitian ini dapat terlihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3
Dari gambar grafik normal P-P Plot tersebut terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
5. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu CAR (X1), LDR (X2),
NPL (X3) dan BOPO (X4) terhadap
ROA (Y). Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Program SPSS
versi 17.0 diperoleh hasil regresi linier berganda pada tabel sebagai berikut :
Hasil Perhitungan Analisis Regresi Dari Pengolahan SPSS Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 10.064 1.159 CAR .023 .025 .086 LDR -.003 .006 -.043 NPL -.022 .027 -.089 BOPO -.098 .011 -.838
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh CAR (X1), LDR
(X2), NPL (X3), dan BOPO (X4)
terhadap ROA (Y) pada Bank Persero diperoleh hasil perhitungan regresi linier berganda dapat dilihat dilampiran 9 adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
+ e
Y = 10,064 + 0,023X1 - 0,003X2 -
0,022X3 - 0,098X4 + error.
Kondisi LDR jika meningkat maka ROA menurun, dalam prakteknya tidak lazim. Peningkatan LDR berarti penyaluran dana ke pinjaman semakin besar sehingga laba akan meningkat. Peningkatan laba tersebut mengakibatkan kinerja bank yang diukur dengan ROA semakin tinggi. Oleh karena itu pihak manajemen harus dapat mengelola dana yang dihimpun dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali dalam bentuk kredit.
Kondisi NPL jika meningkat maka ROA menurun, dalam prakteknya lazim. NPL merupakan perbandingan total pinjaman bermasalah dibanding dengan total pinjaman yang diberikan pihak
84 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 5, Juli 2020 ketiga. Bank dapat menjalankan
operasinya dengan baik jika mempunyai NPL dibawah 5%. Kenaikan NPL yang semakin tinggi menyebabkan cadangan penyisihan
penghapusan aktiva produktif (PPAP) yang ada tidak mencukupi sehingga pemacetan kredit tersebut harus diperhitungkan sebagai biaya yang langsung berpengaruh terhadap keuntungan bank dan karena keuntungan atau akumulasi keuntungan juga habis maka harus dibebankan kepada modal.
Kondisi BOPO jika meningkat maka ROA menurun, dalam prakteknya lazim. Dalam pengelolaan aktivitas operasional bank yang efisien dengan memperkevil biaya operasional bank akan sangat mempengaruhi besarnya tingkat keuntungan bank yang tercermin dalam ROA dengan memanfaatkan keseluruhan aktiva yang dimiliki. Efisiensi bank dapat tercapai dengan beberapa cara, salah satunya dengan meningkatkan pendapatan operasi, dengan memperkecil biaya operasi, atau dengan biaya operasi yang sama dapat meningkatkan pendapatan operasi sehingga pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan bank yang pada akhirnya dapat meningkatkan ROA.
6. Hasil Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis secara parsial dengan menggunakan Uji t
Hasil Analisis Uji t
Sumber : Data sekunder yang diolah
Dari hasil
perhitungan melalui komputer program SPSS versi 17.0 (lampiran 9 : Regresi, tabel Coefficients, kolom t) diperoleh thitung untuk variabel CAR (X1)
sebesar 0,934, variabel LDR (X2)
sebesar -0,425, variabel NPL (X3) sebesar -0,831 dan variabel
BOPO (X4) sebesar -8,808
sedangkan ttabel dengan derajat
kebebasan (n–2) sebesar 2,024. Dengan besarnya thitung
untuk variabel CAR (X1) sebesar
0,934 dan ttabel sebesar 2,024
berarti thitung < ttabel (0,934 <
2,024) sehingga Ho diterima,
yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel CAR (X1) terhadap ROA (Y).
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan variabel CAR (X1)
terhadap ROA ditolak. b. Hasil Uji F.
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (CAR,
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 10.064 1.159 8.683 .000 CAR .023 .025 .086 .934 .357 LDR -.003 .006 -.043 -.425 .673 NPL -.022 .027 -.089 -.831 .412 BOPO -.098 .011 -.838 -8.808 .000 a. Dependent Variable: ROA
Syntax Transformation, Vol. 1 No. 5, Juli 2020 85 LDR, NPL dan BOPO) secara
bersama-sama terhadap variabel terikat (ROA) digunakan Uji F. Uji ini sekaligus menjawab hipotesis H5. Untuk mengetahui
nilai Fhitung digunakan rumus
sebagai berikut :
)
1
/(
1
/
2 2−
−
−
=
k
n
R
k
R
F
Hasil Analisis Uji FANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regres sion 38.604 4 9.651 25.05 5 .000a Residu al 13.482 35 .385 Total 52.086 39
a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, LDR, NPL
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data sekunder yang diolah
Dari hasil
perhitungan analisis uji F melalui Komputer program SPSS versi 17.0 diperoleh nilai
Fhitung untuk CAR (X1), LDR
(X2), NPL (X3) dan BOPO (X4)
sebesar 25,055 dengan taraf signifikan 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05. Sedangkan besarnya Ftabel (n-k-1) atau (40-4-1 = 35)
dengan taraf signifikan 5% sebesar 2,65 atau Fhitung > Ftabel
(25,055 > 2,65) sehingga Ho
ditolak, artinya ada pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel CAR (X1), LDR (X2),
NPL (X3) dan CAR (X4)
terhadap ROA (Y). Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan bahwa variabel CAR (X1), LDR
(X2), NPL (X3) dan BOPO (X4)
berpengaruh secara bersama-sama (simultan) dan signifikan terhadap ROA (Y) di Bank Persero diterima.
c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel terikat dengan variabel bebas, maka digunakan analisa koefisien determinan (R2)
dengan rumus sebagai berikut:
2 4 4 3 3 2 2 1 1 2 ( ) ( ) ( ) ( ) Y Y b Y b Y b Y b R + + + =
Hasil Analisa Koefisien Determinan (R2)
Dari Pengolahan SPSS Model Summaryb Mo del R R Square Adjuste d R Square Std. Error of the Estimat e 1 .861a .741 .712 .62064
a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, LDR, NPL
b. Dependent Variable: ROA Sumber : Data sekunder yang diolah
Dari tabel 12 hasil perhitungan dengan computer SPSS versi 17.0 (lampiran 9 : regresi, tabel Model summary kolom R Square) ada pengaruh yang berarti yaitu dapat diketahui derajat pengaruh variabel-variabel sebesar 0,741 atau 74,1%. Angka ini menunjukan bahwa ROA secara bersama-sama (simultan) dipengaruhi oleh CAR (X1), LDR
(X2), NPL (X3) dan BOPO (X4)
sebesar 74,1% sedangkan sisanya sebesar 25,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model persamaan tersebut.
86 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 5, Juli 2020 B. Pembahsan
Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan dengan peneliti terdahulu yaitu :
1. Variabel CAR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Hipotesis pertama yang menyatakan variabel CAR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Persero tidak terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar 0,934 sedangkan nilai ttabel 2,024.
Artinya bahwa penelitian yang penulis lakukan saat ini sejalan dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh wildan (2017) dengan nilai thitung
sebesar 0,305 yang menyatakan bahwa variabel CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA).
2. Variabel LDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Hipotesis kedua yang menyatakan variabel LDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA tidak terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar -0,425 sedangkan nilai ttabel 2,024. Artinya
bahwa penelitian yang penulis lakukan saat ini sejalan dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Hayat, 2008) dengan nilai thitung
sebesar -0,351 dan (Husna, 2006) dengan nilai thitung sebesar -0,520
yang menyatakan bahwa variabel LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA).
3. Variabel NPL secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Hipotesis ketiga yang menyatakan variabel NPL secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA tidak terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar -0,831 sedangkan nilai ttabel 2,024. Artinya
bahwa penelitian yang penulis lakukan saat ini sejalan dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Astuti & Setiawati, 2014) dengan nilai thitung sebesar -0,557 yang
menyatakan bahwa variabel NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA). 4. Variabel BOPO secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Hipotesis keempat yang menyatakan variabel BOPO secara parsial berpengaruh negatif terhadap ROA terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar -8,808 sedangkan nilai ttabel 2,024.
Artinya bahwa penelitian yang penulis lakukan saat ini sejalan dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Mawardi, 2005) dengan nilai thitung
sebesar -3,822, (Astuti & Setiawati, 2014) dengan nilai thitung sebesar
-2,801, dan (Mintarti, 2009) dengan nilai thitung sebesar -5,211 yang
menyatakan bahwa variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA).
5. Variabel CAR, LDR, NPL dan BOPO secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Hipotesis kelima yang menyatakan variabel CAR, LDR,
Syntax Transformation, Vol. 1 No. 5, Juli 2020 87 NPL dan BOPO secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji F sebesar 25,055 dengan tingkat signifikan 0,000 sedangkan nilai Ftabel 2,65. Artinya
bahwa penelitian yang penulis lakukan saat ini sejalan dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Hayat, 2008) dengan nilai Fhitung
sebesar 66,899 yang menyatakan bahwa variabel CAR, BOPO, LDR dan NPL berpengaruh secara simultan terhadap Return on Assets (ROA).
Kesimpulan
Melalui model dalam penelitian ini, menunjukan bahwa secara parsial variabel CAR, LDR dan NPL tidak berpengaruh terhadap ROA sedangkan varaibel BOPO berpengaruh terhadap ROA. Hasil ini berbeda dengan penelitian (Hutagalung & Ratnawati, 2013)yang menyatakan bahwa BOPO, NIM, NPL mempengaruhi ROA, sedangkan CAR dan LDR tidak berpengaruh terhadap ROA. Varibael CAR, LDR dan NPL tidak berpengaruh terhadap ROA ROA dikarenakan bank dalam mempergunakan modalnya belum secara maksmaksimal, khususnya dalam penyaluran kredit. Kecilnya angka penyaluran kredit mengakibatkan nilai NPL juga kecil sehingga tidak berpengaruh terhadap ROA bank.
BOPO berpengaruh terhadap ROA. Ketika BOPO mengalami peningkatan dan yang lain konstan, maka ROA akan mengalami penurunan. Karena itu, bank harus mampu mengelola sumber daya dan melakukan kegiatan operasionalnya seara efisien. Semakin kecil nilai BOPO maka bank telah melakukan kegiatan operasional dan menggunakan sumber daya secara efisien
yang akan meningkatkan profitabilitas bank Sebaliknya, ketika BOPO mengalami penurunan, maka ROA akan meningkat.
BIBLIOGRAFI
Astuti, L., & Setiawati, E. (2014). Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010– 2012).
Brata, A. G. (1997). Struktur dan Kinerja Perbankan. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Dendawijaya, L. (2003). Manajemen Perbankan Cetakan Kedua. Ghalia Indonesia. Jakarta Selatan.
Djumhana, M. (1993). Hukum perbankan di Indonesia. Citra Aditya Bakti.
Gandapradja, P. D., & Bank, P. P. (2004). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hayat, A. (2008). Analisis Faktor-Faktor
Yang Berpengaruh Terhadap Rentabilitas Perusahaan Perbankan Yang Go-Public Di Pasar Modal Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan Manajemen Dan Akuntansi, 7(1), 112–125.
Husna, N. (2006). Perbedaan Perilaku Asertif Antara Mahasiswa Aktivis dan Bukan Aktivis di UIN SUSKA RIAU. Pekanbaru: Skripsi Fakultas Psikologi, UIN SUSKA RIAU.
Hutagalung, E. N., & Ratnawati, K. (2013). Analisa Rasio Keuangan terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen, 11(1), 122– 130.
Mawardi, W. (2005). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Aset Kurang
88 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 5, Juli 2020 Dari 1 Triliun). Jurnal Bisnis Strategi.
Merkusiwati, N. K. L. A. (2007). Evaluasi pengaruh CAMEL terhadap kinerja perusahaan. Buletin Studi Ekonomi, 12(1), 100–108.
Mintarti, S. (2009). Implikasi proses take-over bank swasta nasional go public terhadap tingkat kesehatan dan kinerja Bank. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 13(2), 346–356.
Munajim, A., & Anwar, S. (2016). Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(2), 41–52.
Santosa, S. P. A. dan. (2020). Analisis Pengaruh Social Distancing Dalam Pencegahan Penyebaran Virus Corona Dengan Pelaksanaan Sholat Fardhu Berjamaah Di Masjid Al Ikhlas Desa Sukoharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Jawa TengaH. Jurnal Syntax Idea, 2(5).
Sudjana, N., & Mengajar, D. D. P. B. (2007). Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010. Baharuddin Dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran, Jogjakarta: AR-Ruzz.