749 EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM PENGENTASKAN KEMISKINAN DI KECAMATAN ANJIR PASAR KABUPATEN BARITO KUALA
Sari Muliana, Fifi Swandari dan M. Effendi
Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan, Indonesia Email: [email protected], [email protected] dan
INFO ARTIKEL ABSTRAK
Diterima 2 Agustus 2020 Diterima dalam bentuk revisi 15 Agustus 2020
Diterima dalam bentuk revisi 20 Agustus 2020
Program Keluarga Harapan adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin, pada tahun 2018 di Kecamatan Anjir Pasar terdapat 1252 keluarga miskin dan 382 diantara nya mendapatkan bantuan PKH. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dan dampak Program Keluarga Harapan di Kecamatan Anjir Pasar, Efektivitas dalam penelitian ini dilihat dari 3 indikator yaitu ketepatan sasaran penerima, ketepatan jumlah bantuan dan ketepatan waktu penyaluran, dan dampak dalam penelitian ini dilihat dari segi pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan analisis tabel frekuensi dan pesentase untuk mengetahui efektivitas PKH dan analisis uji beda T-Test untuk mengetahui dampak PKH. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ketepatan sasaran penerima bantuan cukup efektif, ketepatan jumlah bantuan dan waktu pencairan sangat efektif, sedangkan Dampak PKH terhadap pendidikan, kesehatan dan ekonomi memiliki dampak yang positif. Sehingga Dalam penelitian ini efektivitas PKH dinilai sangat efektif dan memiliki dampak secara nyata terhadap pendidikan, kesehatan dan ekonomi peserta PKH.
Kata kunci:
Program Keluarga Harapan; Efektivitas; Dampak; Kemiskinan
Pendahuluan
Kesejahteraan masyarakat adalah cita-cita luhur dari setiap bangsa. Kemerdekaan bukan saja bermakna kebebasan dari penjajah, lebih dari itu adalah tercapainya masyarakat yang adil dan (Makmur, 2011), terbebas dari belenggu kemiskinan. Kemiskinan adalah standar tingkat hidup yang rendah karena kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang bila dibandingkan dengan standar kehidupan yang berlaku di masyarakat sekitarnya (Suparlan, 1993).
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara bertanggung jawab untuk memelihara fakir miskin guna memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kemanusiaan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menanggulangi kemiskinan, Upaya tersebut dilakukan untuk memberikan peluang kepada masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Diantara program yang diluncurkan pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan adalah Beras Sejahtera (RASTRA), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Program Keluarga Harapan (PKH),
750
Syntax Transformation, Vol 1 No 10 Desember 2020 menurut Mentri Sosial Agus GumiwangPKH merupakan program unggulan untuk menurunkan jumlah kemiskinan di Indonesia (Kholif, 2014). Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disebut PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.
Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi yang melaksanakan Program Keluarga Harapan sejak tahun 2008 dan pada tahun 2018 Kalimantan Selatan mendapatkan penambahan jumlah penerima Program Keluarga Harapan sebanyak 45.663 keluarga. Kabupaten Barito Kuala terdiri dari 17 Kecamatan. Pada awal pelaksanaan tahun 2008 hanya 9 Kecamatan yang menerima PKH terdiri dari Kecamatan Tabunganen, Tamban, Mekarsari, Anjir Muara, Anjir Pasar, Belawang, Wanaraya, Mandastana, dan Jejangkit. Ditahun berikutnya dilakukan perluasan hingga tahun 2018 semua Kecamatan di Barito Kuala telah melaksanakan Program ini. Kecamatan Anjir Pasar merupakan wilayah penerima PKH yang terdiri dari 15 desa, yaitu desa Andaman, Andaman II, Anjir Pasar Kota, Anjir Pasar Kota II, Anjir Pasar Lama, Anjir Sebrang Pasar, Anjir Sebrang Pasar II, Banyiur, Barunai Baru, Danau Karya, Gandaraya, Gandaria, Hilir Mesjid, Mantaren dan Pandan Sari. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang ada di Kecamatan Anjir Pasar ini sebagian masih hidup dibawah garis kemiskinan (Ridwan et al., 2019).
Pada tahun 2018 ada 382 keluarga peserta PKH di Kecamatan Anjir Pasar keluarga penerima bantun Program Keluarga Harapan ini selain peserta tahun 2008 ada beberapa kali penambahan jumlah peserta di Kecamatan Anjir Pasar yaitu tahun 2016 dan 2018.
Jumlah dari 382 KPM ini masih belum mengcover semua penduduk miskin yang ada di Anjir Pasar yang berjumlah 1.252 Rumah
Tangga, Kecamatan Anjir Pasar telah menerima Program Keluarga Harapan Sejak tahun 2008, namun dari observasi yang dilakukan peneliti masih ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan tujuan diterapkannya program ini diantaranya ada beberapa keluarga yang mampu secara ekonomi namun menjadi peserta PKH dan adanya keluarga penerima bantuan yang tidak mengalami perubahan ekonomi (Pertiwi et al., 2019).
Salah satu alasan peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena dari hasil observasi peneliti tidak sedikit masyarakat yang merasa bangga karena menerima bantuan pemerintah padahal bantuan tersebut adalah bantuan untuk rakyat miskin yang harusnya mereka merasa malu menerimanya dan bahkan tak sedikit masyarakat yang mengadu sebagai keluarga miskin hanya untuk mendapat bantuan dari pemerintah atau masyarakat yang dulunya miskin namun sekarang sudah menjadi keluarga mampu namun tidak ingin keluar dari Program Keluarga Harapan pada kesimpulannya masyarakat kurang paham dengan kreteria miskin yang ditetapkan oleh pemerintah untuk penerima bantuan sosial. Berdasarkan uraian di atas maka tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis ketepatan sasaran, ketepatan waktu dan ketepatan jumlah bantuan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Anjir Pasar, dan menganalisis dampak Program Keluarga Harapan terhadap pendidikan, kesehatan dan pendapatan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Anjir Pasar.
Metode Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah permasalahan yang menyangkut dengan keefektifan program PKH dan dampak bagi penerima bantuan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Anjir Pasar. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
Syntax Transformation, Vol 1 No 10 Desember 2020 751 Deskriptif kuantitatif. Dalam hal ini Tempat
atau lokasi penelitian adalah Kecamatan Anjir Pasar. Dalam penelitian ini unit analisisnya meliputi keluarga penerima bantuan Program Keluarga Harapan.
Adapaun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga penerima bantuan PKH di Kecamatan Anjir Pasar yang bergabung dengan Program Keluarga Harapan di tahun 2008 dan 2016 yaitu total sebanyak 266 Peserta PKH, peserta tahun 2008 dan 2016 ditentukan sebagai populasi bertujuan untuk melihat dampak dari adanya Program Keluarga Harapan. Penelitian ini menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 73 responden. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer primer dan sekunder, dengan metode pengumpulan data wawancara, koesioner, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalsis efektivitas adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan tabel distribusi frekuensi dan untuk menganalsis dampak digunakan analisis uji beda T-Test.
Hasil dan Pembahasan A. Karakteristik Responden
1.
Jenis KelaminJenis kelamin secara sederhana dapat dikaitkan sebagai peran atau perilaku yang ditampilkan seseorang, kriteria responden berdasarkan jenis kelamin ini peneliti gunakan untuk membedakan responden laki-laki dan perempuan. Dikemukakan bahwa 100% atau seluruh responden adalah perempuan hal ini dikarenakan Program Keluarga Harapan dirancang sebagai bagian dari upaya mendorong kesetaraan gender sekaligus pemberdayaan perempuan dalam keluarga dan perempuan dianggap lebih berperan dalam mengelola keuangan keluarga, sehingga kualitas pendidikan
dan kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.
2.
UsiaTingkat usia mempengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas maupun konsep berpikir seseorang. Usia merupakan suatu tolok ukur dalam kehidupan seseorang yang diukur setiap tahun sejak dari lahir sampai dengan sekarang maka dengan itu usia sangat mempengaruhi kemampuan seseorang.
Dalam penelitian ini dapat dikemukakan bahwa responden didominasi usia 41-50 tahun yakni 59% dan responden yng berusia >15 dan >60 berjumlah 0 ini artinya semua responden masih berusia produktif. Hal ini berarti sumber daya manusia yang dimiliki responden masih cukup tinggi untuk dapat dikembangkan melalui pemberdayaan sesuai dengan minat peserta PKH sehingga diharapkan mereka bisa terentas dari kemiskinan.
3.
PendidikanPendidikan merupakan salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan kualitas, meningkatkan daya pikir, meningkatkan kreatifitas, memperbaiki ucapan maupun tindakan dari seseorang. Mayoritas keluarga penerima bantuan PKH memiliki pendidikan SD, hal ini disebabkan karena keterbatasan ekonomi dan pada masa dulu pendidikan tidak terlalu diperhatikan dan apabila telah lulus SD maka sudah memiliki kemampuan bisa membaca dan berhitung sehinggga merasa pendidikannya sudah cukup.
4.
PekerjaanPekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan untuk mendapatkan nafkah, Hal ini berkaitan dengan tingkat penghasilan seseorang. Mayoritas responden bekerja sebagai petani hal ini disebabkan karena Anjir Pasar
752
Syntax Transformation, Vol 1 No 10 Desember 2020 merupakan wilayah agraris yangsebagian besar penduduknya memiliki pekerjaan sebagai petani dan tidak banyak peluang lapangan kerja di daerah tempat tinggal sehingga tidak ada responden yang bekerja sebagai karyawan swasta.
5.
Jumlah Anggota Rumah Tangga Jumlah anggota rumah tangga responden adalah jumlah anggota keluarga meliputi suami, istri, dan anak yang menjadi beban tanggungan dalam keluarga.Semakin banyak anggota rumah tangga semakin banyak pula pengeluaran keluarga sehingga responden dengan anggota rumah tangga yang lumayan banyak harus bekerja keras untuk membiayai kebutuhan sehari-hari sedangkan mayoritas pekerjaan diwilayah ini adalah petani yang mengharapkan hasil setahun sekali sehingga tak jarang mereka sering kekurangan biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup danpendidikan serta kesehatan.
B. Deskripsi Variabel Penelitian dan Analisis Data Efektivitas dan Dampak Program Keluarga Harapan
1.
Ketepatan sasaran PenerimaBantuan PKH
Sumber data penerapan sasaran program keluarga Harapan berasal dari Data terpadu penanganan fakir miskin yang pendataannya dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik.
Berdasarkan kreteria efektivitas maka efektivitas sasaran bantuan PKH di Kecamatan Anjir Pasar adalah 64% artinya sasaran bantuan PKH cukup efektif.
2.
Ketepatan Jumlah BantuanJumlah bantuan untuk komponen kesehatan yakni ibu hamil dan balita adalah Rp 1.890.000 pertahun, jumlah ini juga sama dengan jumlah bantuan
untuk komponen pendidikan yakni Rp 1.890.000 dalam setahun. ini artinya tahap pertama hingga tahap ketiga peserta PKH menerima bantuan Rp 500.000 dan tahap keempat mereka mendapat dana bantuan Rp 390.000 dan peserta PKH komponen kesejahteraan sosial yaitu lansia dan disabilitas mendapatkan bantuan Rp 2.000.000 dalam setahun artinya setiap tahap mereka mendapatkan bantuan sebesar Rp 500.000.
Efektivitas jumlah bantuan PKH di Anjir Pasar adalah 100% artinya dinyatakan masuk dalam kreteria sangat efektif.
3.
Ketepatan Waktu PencairanPenyaluran bantuan PKH dilaksanakan empat tahap dalam satu tahun yakni pada bulan Januari, April, Juli dan Oktober, Penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dilakukan melalui sistem rekening oleh lembaga bayar.
Berdasarkan perhitungan rumus penilaian atas efektivitas waktu pencairan bantuan PKH di Kecamatan Anjir Pasar adalah 94% maka dinyatakan masuk dalam kreteria sangat efektif.
4.
Dampak PKH terhadap Pendidikan Anak Peserta PKHDampak PKH terhadap pendidikan anak peserta PKH ini dilihat dari segi biaya sekolah anak peserta PKH, dampak ini dilihat dari perubahan pembayaran sekolah sebelum dan sesudah menjadi peserta PKH dan tercukupinya biaya perlengkapan sekolah sebelum dan sesudah menjadi peserta PKH.
Dari tabel Paired Simple Test yang diuji melalui SPSS dapat diketahui nilai probabilitas sig (2 – tailed ) sebesar 0,000 yang berarti nilainya lebih kecil dari α = 0,05. Hal
Syntax Transformation, Vol 1 No 10 Desember 2020 753 ini menunjukan bahwa adanya
perubahan dalam bidang pendidikan sebelum dan sesudah adanya PKH.
5.
Dampak PKH terhadap KesehatanKeluarga Peserta PKH
Dampak PKH terhadap kesehatan ini dilihat dari segi tercukupinya kebutuhan gizi keluarga peserta penerima bantuan PKH sebelum dan sesudah menjadi peserta PKH, pemenuhan gizi ini contohnya tercukupinya karbohidrat dan protein bagi keluarga penerima bantuan.
Dari tabel Paired Simple Test yang diuji melalui SPSS dapat diketahui nilai probabilitas sig (2 – tailed ) sebesar 0,000 yang berarti nilainya lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini menunjukan bahwa adanya perubahan dalam bidang kesehatan sebelum dan sesudah adanya PKH.
6.
Dampak PKH terhadap Pendapatanpeserta PKH
Dampak PKH terhadap pendapatan ini dilihat dari perubahan nominal pendapatan peserta PKH sebelum dan sesudah menjadi peserta PKH.
Dari tabel Paired Simple Test yang diuji melalui SPSS dapat diketahui nilai probabilitas sig (2 – tailed) sebesar 0,000 yang berarti nilainya lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini menunjukan bahwa adanya perubahan pendapatan sebelum dan sesudah adanya PKH.
Dari penelitian diatas bisa diperoleh hasil penelitian:
1. Efektivitas Program Keluarga Harapan
Efektivitas Program Keluarga Harapan dalam penelitian ini dilihat dari 3 indikator, yakni ketepatan sasaran penerima bantuan, ketepatan jumlah bantuan dan ketepatan waktu
pencairan bantuan, tujuan suatu program tidak akan terwujud apabila program tersebut tidak terlaksana secara efektif.
2. Ketepatan Sasaran
Dalam pelaksanaan suatu kegiatan atau program, ketepatan sasaran sangatlah diperlukan. Hal ini juga didukung oleh teori yang dikemukakan oleh (Budiani, 2009) bahwa ketepatan sasaran program dilihat dari sejauh mana peserta program tepat dengan sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya. Secara umum, sasaran memiliki pengertian yaitu, segala sesuatu yang dicapai dan dihasilkan oleh instansi atau pihak tertentu dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Sasaran merupakan faktor penting dalam proses pelaksanaan kegiatan/program, karena memberikan ukuran berhasil atau tidaknya suatu kegiatan/program yang telah dilaksanakan. Sasaran dari Program Keluarga Harapan adalah keluarga yang miskin yang sesuai dengan kreteria kemiskinan BPS dan memilki salah satu syarat sebagai peserta PKH.
Dalam penelitian ini diperoleh informasi pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Anjir Pasar masih ada penerima yang tidak tepat sasaran, hal ini terjadi karena masih adanya beberapa peserta yang dulunya memang miskin saat awal menjadi peserta PKH namun sekarang kondisi ekonominya sudah membaik bahkan mapan secara ekonomi tetapi masih terdaftar sebagai peserta PKH. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ketepatan sasaran dalam Program Keluarga Harapan di Kecamatan Anjir Pasar masih terdapat permasalahan namun indikator tepat sasaran dikatakan sudah cukup efektif karena masih banyak keluarga miskin yang menerima bantuan PKH. Namun beberapa penerima bantuan yang tidak tepat sasaran bisa menghambat tujuan program dalam
754
Syntax Transformation, Vol 1 No 10 Desember 2020 mengentaskan kemiskinan karena merekaseharusnya sudah keluar dari program ini dan dianggap program ini berhasil dalam mengurangi kemiskinan namun apabila mereka belum keluar dari program ini mereka masih dianggap miskin sehingga keberhasilan program ini bisa tidak terlihat
Hasil penelitian ini juga memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Apando, 2014) yang berjudul “Efektivitas Program Keluarga Harapan Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Nagari Lagan Hilir Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014” bahwa masih ditemukan di lapangan ada masyarakat yang dikategorikan kedalam ekonomi menegah ke atas yang mendapat bantuan.
3. Ketepatan Jumlah Bantuan
Menurut Suharto dalam jurnal (Apando, 2014) menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas program adalah jumlah bantuan.
Kriteria ketepatan jumlah bantuan artinya jumlah bantuan yang diterima oleh peserta PKH tidak kurang dan tidak lebih, berdasarkan buku pedoman pelaksanaan PKH tahun 2018 jumlah bantuan untuk komponen pendidikan dan kesehatan adalah sebesar Rp 1.890.000 pertahun dan untuk komponen kesejahteraan sosial sebesar Rp 2.000.000 pertahun.
Penelitian ini menunjukan pelaksanakaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Anjir pasar dilihat dari sisi jumlah bantuan sudah sesuai dengan peraturan pelaksanaan PKH. Sehingga indikator ketepatan jumlah bantuan ini dikatakan sangat efektif, ketepatan jumlah bantuan ini sangat menunjang dalam tercapainya pengentasan kemiskinan di Anjir Pasar karena apabila terjadi pemotongan atau berkurangnya jumlah bantuan maka juga mengurangi manfaat dari bantuan tersebut.
Hasil ini juga serupa denga hasil penelitian yang dilakukan oleh (Hidayatulloh, 2020) yang berjudul Peningkatan Kualitas Hidup Keluarga Penerima Manfaat Dalam (Keuangan, 2015) Bagi KPM dengan kepesertaan yaitu ibu hamil, memiliki anak balita, Anak pra sekolah dan Anak usia sekolah SD, SMP dan SMA mendapatkan bantuan sebebsar 1.890.000. Rincian besaran bantuan pertahapan yaitu pada tahap pertama hingga ketiga masing-masing mendapatkan bantuan sebesar Rp 500,000,. Sedangkan pada tahap keempat mendapatkan Rp.390.000.
4. Ketepatan Waktu Pencairan Bantuan Menurut (Sutrisno, 2007) salah satu indikator dalam mengukur tingkat kefektifan adalah ketepatan waktu. Ketepatan waktu dalam pencairan bantuan PKH sangat diperlukan, mengingat bantuan sosial yang diberikan harus sesuai dengan jadwal yang ditentukan berdasarkan buku pedoman pelaksanaan PKH pencairan bantuan PKH dilaksanakan setiap tiga bulan sekali kepada masing-masing peserta PKH yaitu pada bulan Januari, April, Juli dan Oktober. Pencairan dana PKH dilakukan dengan mengirimkan uang dari pihak Bank ke rekening masing-masing peserta PKH, sehingga peserta PKH dapat mengambil uangnya sendiri di ATM.
Ketepatan waktu pencairan bantuan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Anjir Pasar sudah tepat waktu karena bantuan dicairkan 3 bulan sekali dan apabila bantuan telah masuk ke rekening peserta PKH pendamping PKH atau petugas PKH akan mengabarkan kepada Ketua kelompok peserta PKH bahwa bantuan sudah bisa di ambil dan ketua kelompok peserta PKH masing-masing desa akan menginfokan kepada peserta PKH yang lainnya. Ketepatan waktu pencairan di Anjir Pasar ini membantu
Syntax Transformation, Vol 1 No 10 Desember 2020 755 keluarga miskin dalam membiayai
perekonomian mereka karena apabila bantuan tidak tepat waktu maka bisa menyebabkan mereka tidak bisa membeli keperluan mereka seperti keperluan sekolah anak sehingga bisa menyebabkan putusnya sekolah anak mereka maka ketepatan waktu pencairan di Anjir Pasar sudah sejalan dengan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan di Anjir Pasar.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ketepatan waktu pencairan bantuan PKH di Kecamatan Anjir Pasar sudah tepat dan sesuai jadwal penyaluran sehingga indikator ketepatan waktu pencairan bantuan PKH di Kecamatan Anjir Pasar dikatakan sangat Efektif. Hasil ini juga serupa denga hasil penelitian yang dilakukan oleh (Hidayatulloh, 2020) yang berjudul Peningkatan Kualitas Hidup Keluarga Penerima Manfaat Dalam (Keuangan, 2015) yaitu pencairan bantuan yang ada di Kabupaten Bone sesungguhnya dari aspek penerima manfaat telah cukup tepat waktu. 5. Dampak Program Keluarga Harapan terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Penerima Bantuan PKH
Dalam buku pedoman Program Keluarga Harapan tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan taraf hidup keluarga penerima bantuan melalui pendidikan dan kesehatan dan meningkatkan pendapatan penerima PKH.
Dampak Program Keluarga Harapan terhadap kehidupan keluarga miskin dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini:
a. Pendidikan Anak Peserta PKH Salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan menurut (Aziz & Hartomo, 1999) yaitu pendidikan yang terlampau rendah, sehingga untuk mengentaskan kemiskinan Program Keluarga Harapan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta PKH dalam hal
pendidikan dengan bantuan yang diberikan.
Program Keluarga Harapan di Kecamatan Anjir Pasar memiliki dampak yang cukup berarti dalam membantu peserta PKH untuk mencukupi keperluan sekolah anak-anak mereka karena banyak dari peserta yang mengaku sangat terbantu dengan bantuan PKH ini untuk menyediakan keperluan sekolah anaknya (Nurdiana, 2017), sehingga anak mereka tidak putus sekolah dan dengan ini dalam jangka panjang bisa memutus mata rantai kemiskinan di Kecamatan Anjir Pasar.
Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan Nurma Mustika Hasna, Nurhadji Nugrah dan Indriyana Dwi Mustikarini yang berjudul Analisis Dampak Pemberian Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat dan hasilnya Dampak pelaksanaan PKH bagi kesejahteraan masyarakat khususnya keluarga penerima manfaat PKH yaitu meningkatkan taraf pendidikan, partisipasi sekolah semakin meningkat. Dan hasil ini juga serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abd. Ghofur yang berjudul Analisis Dampak Pemanfaatan Dana PKH (Program Keluarga Harapan) Kabupaten Lamongan dengan hasil Pemberian dana sosial PKH dirasa dapat mengurangi angka putus sekolah siswa, khususnya bagi anak usia 6-21 tahun. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian Zaenudin yang berjudul Dampak PKH Terhadap Penndidikan Anak di Desa Pengembur Kecamatan Pujut Tahun 2016/2017 dengan hasil dampak positif PKH dapat membantu keluarga miskin yang menjadi peserta PKH untuk membiayai anak-anaknya sekolah.
756
Syntax Transformation, Vol 1 No 10 Desember 2020 b. Kesehatan Keluarga Peserta PKHMenurut (Harriss, 2002) kemiski nan dan kesehatan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Kesehatan yang buruk seperti kekurangan gizi berdampak buruk pada produktivitas dan daya tahan tubuh sehingga pada akhirnya akan menurunkan kualitas hidup dan menciptakan kemiskinan.
Untuk mengentaskan kemiskinan Program Keluarga Harapan juga berusaha meningkatkan kemampuan keluarga miskin untuk memenuhi keperluan mereka dibidang kesehatan yakni dengan program pendukung yakni sembako yang diberikan kepada keluarga miskin untuk mencukupi kebutuhan gizi keluarga (Putri, 2014). Dengan adanya hal ini PKH dirasakan dampak yang cukup berarti bagi keluarga penerima manfaat karena banyak dari mereka merasa dengan bantuan ini mereka dapat mencukupi kebutuhan gizi bagi keluarga mereka. Dengan tercukupinya gizi bagi keluarga penerima bantuan maka produktivitas mereka bisa meningkat karena mereka tidak sakit-sakitan dan tidak perlu mengeluarkan biaya berobat sehingga bisa mengurangi pengeluaran dan mereka bisa beraktivitas bekerja dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan anak-anak mereka bisa terus hadir di sekolah karena tidak sakit ini sangat berperan dalam mencapai tujuan mengentaskan kemiskinan di Anjir Pasar.
Hasil ini juga serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abd. Ghofur yang berjudul Analisis Dampak Pemanfaatan Dana PKH (Program Keluarga Harapan) Kabupaten Lamongan dengan hasil para keluarga penerima manfaat PKH juga memperoleh peningkatan jaminan kesehatan, baik dalam bentuk jenis
makanan yang dikonsumsi hingga pada layanan lain yang biasanya terjadi pada keluarga pada garis kemiskinan. Hasil penelitian ini juga serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan Nurma Mustika Hasna, Nurhadji Nugrah dan Indriyana Dwi Mustikarini yang berjudul Analisis Dampak Pemberian Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat dan hasilnya Dampak PKH meningkatkan kualitas kesehatan keluarga penerima manfaat PKH, meningkatkan pola hidup sehat keluarga penerima, mendapatkan layanan kesehatan gratis.
c. Peningkatan Pendapatan Keluarga Peserta PKH
Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan secara ekonomi dalam memenuhi standar kebutuhan dasar rata-rata pada suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, maupun papan (Kuncoro, 2002).
Bantuan PKH bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga miskin, dalam penelitian ini peserta Program Keluarga Harapan merasakan dampak yang berarti dari segi pendapatan mereka karena dengan bantuan uang yang diberikan maka pendapatan mereka bertambah, pertambahannya dari bantuan PKH langsung maupun dari kemampuan mereka menyisihkan uang bantuan untuk membuka usaha kecil-kecilan atau untuk kegiatan yang menghasilkan pendapatan lainnya sehingga dapat menambah pemasukan mereka, hal ini diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan di Anjir Pasar. Dan karena pendapatan yang bertambah maka akan mengurangi beban pengeluaran mereka
Syntax Transformation, Vol 1 No 10 Desember 2020 757 pendapatan sehari-hari yang biasanya
digunakan untuk melengkapi keperluan sekolah bisa digunakan untuk ditabung atau membuka usaha sehingga bisa keluar dari jurang kemiskinan.
Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan Nurma Mustika Hasna, Nurhadji Nugrah dan Indriyana Dwi Mustikarini yang berjudul Analisis Dampak Pemberian Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat dan hasilnya Dampak PKH meningkatkan kondisi ekonomi keluarga penerima.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada hasil penelitian di pembahasan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan yang dilaksanakan di Kecamatan Anjir Pasar Barito Kuala dilihat dari segi Ketepatan sasaran cukup efektif, sedangkan ketepatan waktu pencairan bantuan sangat efektif, dan ketepatan jumlah bantuan yang di berikan sangat efektif sesuai dengan pedoman Program Keluarga Harapan sehingga efektivitas pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Anjir Pasar dapat dinyatakan sangat efektif. 2) Program Keluarga Harapan dalam menanggulangi kemiskinan dengan cara mempermudah akses layanan pendidikan, kesehatan dan meningkatkan pendapatan peserta PKH dikatakan sudah berdampak secara nyata hal ini karena sebagian besar peserta merasakan bahwa mereka mengalami kemudahan dalam memenuhi keperluan di bidang pendidikan dan kesehatan dan adanya penambahan pendapatan setelah menerima bantuan PKH.
BIBLIOGRAFI
Apando, E. (2014). Efektivitas Program Keluarga Harapan dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Nagari Lagan Hilir Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. STKIP PGRI Sumatera Barat. Aziz, H., & Hartomo, H. (1999). Ilmu Sosial
Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiani, N. W. (2009). Efektivitas Program Penanggulangan Pengangguran Karang Taruna" Eka Taruna Bhakti" Desa Sumerta Kelod Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar. INPUT: Jurnal Ekonomi Dan Sosial, 1(2), 43816. Harriss, J. (2002). Depoliticizing
development: The World Bank and social capital. Anthem Press.
Hidayatulloh, A. N. (2020). Peningkatan Kualitas Hidup Keluarga Penerima Manfaat dalam Kajian Program Keluarga Harapan: Tinjauan Empirik Dampak Kesejahteraan dan Kualitas Hidup Penerima Manfaat. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 43(2), 97–116.
Keuangan, D. (2015). Kajian Kependudukan. Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jendral Anggaran, Jakarta.
Kholif, K. I. (2014). Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Menanggulangi Kemiskinan. Jurnal Administrasi Publik, 2(4), 709–714. Kuncoro, M. (2002). Analisis spasial dan
regional: studi aglomerasi & kluster industri Indonesia. UPP AMP YKPN. Makmur. (2011). Makmur. 2011. Efektivitas
Kebijakan Kelembagaan Pengawasan. Nurdiana, N. (2017). Implementasi Program
Keluarga Harapan (PKH). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
758
Syntax Transformation, Vol 1 No 10 Desember 2020 Pertiwi, I. P., Fedinandus, F. X., &Limantara, A. D. (2019). Sistem Pendukung Keputusan Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Menggunakan Metode Simple Additive Weighting. CAHAYAtech, 8(2), 182– 195.
Putri, D. (2014). Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Meningkatkan Kesehatan dan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). UIN Sunan Kalijaga.
Ridwan, S., Fitriadi, F., & Muliadi, M. (2019). Karakteristik kondisi sosial ekonomi masyarakat. Jurnal Ilmu Ekonomi Mulawarman (JIEM), 3(4). Suparlan, P. (1993). Pengantar Metode
Penelitian: Pendekatan Kualitatif. Majalah Media Edisi, 14.
Sutrisno, H. (2007). Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Cetakan kelima. Yogyakarta: Ekonisia.