• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN FEBRUARI 2002

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN FEBRUARI 2002"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

P

ERKEMBANGAN

E

KONOMI

M

AKRO

S

AMPAI DENGAN

B

ULAN

F

EBRUARI

2002

Kepercayaan masyarakat baik dalam maupun luar negeri masih relatif lemah sebagaimana yang tercermin dari survei yang dilakukan oleh Standard and Poor’s serta Danareksa Research Institute.

Pada bulan Februari 2002 kepercayaan masyarakat baik dalam maupun luar negeri terhadap proses pemulihan ekonomi nasional masih relatif lemah. Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) berencana menurunkan lagi peringkat utang jangka panjang Pemerintah RI (sovereign rating) dari CCC menjadi

Selective Default (SD). Peringkat SD mengindikasikan kemungkinan tidak terbayarnya kewajiban utang yang jatuh tempo dan selanjutnya dikuatirkan akan meningkatkan risk premium serta menyulitkan upaya Indonesia untuk menarik modal asing. Sebagai catatan, pada awal November 2001 yang lalu S&P menurunkan peringkat utang jangka panjang pemerintah dari CCC+ menjadi CCC dan prospek (outlook) dari stabil menjadi negatif.

Sementara itu survei yang dilakukan oleh Danareksa Research Institutte menunjukkan adanya penurunan indeks kepercayaan konsumen (IKK) dan indeks kepercayaan bisnis (IKB). IKK menurun dari 100,5 pada bulan Desember 2001 menjadi 86,8 pada bulan Januari 2002 karena melemahnya indeks situasi sekarang (ISS) dan indeks ekspektasi (IE) masing-masing dari 82,5 dan 114,1 pada bulan Desember 2001 menjadi 69,3 dan 100 pada bulan Januari 2002. Sedangkan indeks kepercayaan bisnis (IKB) menurun dari 112,6 pada bulan Oktober/November 2001 menjadi 109,1 pada bulan Desember 2001/Januari 2002 karena melemahnya indeks situasi sekarang (ISS) dan indeks ekspektasi (IE) masing-masing dari 102,5 dan 122,6 pada bulan Oktober/November 2001 menjadi 99,1 dan 119 pada bulan Desember 2001/Januari 2002. Perkembangan IKK dan IKB dapat dilihat pada grafik berikut.

(2)

2

Posisi uang primer akhir Februari 2002 meningkat 0,5% dibandingkan bulan sebelumnya atau 14,0% dibandingkan bulan yang sama tahun 2001 (y-o-y). Rata-rata tertimbang suku bunga SBI 1 bulan pada mencapai 16,9%

Kurs rupiah menguat dengan pergerakan yang relatif stabil

Posisi uang primer pada akhir Februari 2002 sebesar Rp 117,1 triliun, naik sekitar 0,5% dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (y-o-y), laju pertumbuhan uang primer bulan Februari 2002 adalah sebesar 14,0%.

Meskipun terdapat kenaikan dalam peredaran uang, suku bunga relatif stabil. Rata-rata tertimbang suku bunga SBI (1 bulan) dalam bulan Februari masih berada pada tingkat 16,9%, sama dengan rata-rata tertimbang bulan sebelumnya.

Kurs rupiah pada akhir bulan Februari 2002 menguat dengan pergerakan yang stabil dan ditutup pada nilai tukar sebesar Rp 10.189,- per US$. Pergerakan kurs rupiah sejak Juli 2001 dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

60 80 100 120 140 160

Oct-99 Mar-00 Aug-00 Jan-01 Jun-01 N ov-01 IKK ISS IE

INDEKS KEPERC A YA A N KONSUMEN

80 90 100 110 120 130 140

Okt-N ov 99 Jun-Jul 00 Feb-Mar 01 Okt-N ov 00 IKB ISS IE

INDEKS KEPERCA YA A N BISNIS

-8 -6 -4 -2 0 2 4 6

02-Jul-01 16-Aug-01 01-Oct-01 15-Nov-01 04-Jan-02 20-Feb-02

PERGERAKAN KURS HARIAN RUPIAH

(3)

3 Kinerja pasar modal mengalami

sedikit perbaikan.

Laju inflasi bulan Februari 2002 mencapai 1,50%. Dengan demikian dalam tahun kalender (Jan-Feb) 2002, laju inflasi mencapai 3,52%. Adapun inflasi setahun (y-o-y) mencapai 15,13%.

Ekspor bulan Januari 2002 mencapai US$ 4,0 miliar atau 18,2% lebih rendah

dibandingkan bulan yang sama tahun 2001.

Sejalan dengan perbaikan di pasar uang, kinerja pasar modal mengalami sedikit perbaikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat tipis dan ditutup pada tingkat 453,2, naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 451,3. Demikian pula nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 282,5 triliun atau naik 3,5% dibandingkan dengan akhir bulan sebelumnya. Meskipun nilai tukar rupiah sedikit menguat dan pertumbuhan uang beredar relatif melambat, laju inflasi tetap tinggi. Dalam bulan Februari 2002 laju inflasi mencapai 1,50% antara lain disebabkan oleh bencana banjir yang melanda beberapa daerah dan dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM yang diberlakukan pada bulan Januari yang lalu. Kenaikan harga terjadi pada semua kelompok pengeluaran dengan kenaikan tertinggi pada kelompok bahan makanan dan perumahan berturut-turut sebesar 3,1% dan 1,7%.

Dengan perkembangan ini laju inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2002 mencapai 3,52% lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2001 (sebesar 1,21%). Adapun selama setahun (year-on-year, yaitu sejak Januari 2001 hingga Februari 2002), laju inflasi mencapai 15,13%. Kecenderungan meningkatnya laju inflasi ini perlu dicermati dengan seksama. Ringkasan perkembangan inflasi dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini.

Nilai ekspor bulan Januari 2002 meningkat menjadi US$ 4,0 miliar atau naik sekitar 0,3% dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ekspor bulan Januari 2002 terutama didorong oleh naiknya ekspor non-migas sebesar 0,4%; sedangkan ekspor migas mengalami penurunan sebesar 0,1%. Penurunan ekspor migas

di b bk l h k i k h

RINGKASAN PERKEMBANGAN INFLASI

Mar. 2001 - Feb. 2002 (y-o-y) Jan - Feb 2002

Feb. 2002

15,13 3,52

1,50

Mar. 2000 - Feb. 2001 (y-o-y) Jan - Feb 2001 Feb. 2001 9,14 1,21 0,87 Sumber: BPS -1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5 B ula na n ( % ) -10 -5 0 5 10 15 20 25 T ah un an (y -o -y , % )

Jan '99 Jul Jan' 00 Jul Jan' 01 Bulanan Tahunan (y

-)

PERKEMBANGAN LAJU INFLASI

(4)

4

Total nilai impor bulan Januari 2002 mencapai US$ 1,9 miliar atau 35,8% lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2001.

Jumlah wisman ke Indonesia pada bulan Februari 2002

terutama disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 5,6%; sedangkan ekspor hasil minyak dan gas alam naik berturut-turut sebesar 21,3% dan 0,35%.

Berkurangnya ekspor minyak mentah disebabkan oleh menurunnya volume ekspor minyak mentah. Harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia dalam bulan Januari 2002 sedikit meningkat menjadi US$ 18,6 atau naik 5% dibandingkan bulan sebelumnya.

Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-o-y), nilai ekspor bulan Januari 2002 mengalami penurunan sebesar 18,2%. Masih lemahnya kinerja ekspor ini perlu mendapat perhatian lebih lanjut terutama untuk meningkatkan daya saingnya dalam perekonomian dunia yang diperkirakan masih lambat tahun 2002 ini.

Nilai impor keseluruhan pada bulan Januari 2002 turun menjadi sebesar US$ 1,89 miliar atau 5,7% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya impor migas dan non-migas masing-masing sebesar 16,4% dan 3,2%. Penurunan impor non-migas terutama disebabkan oleh berkurangnya impor barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal berturut-turut 6,3%, 6,5%, dan 0,9%.

Adapun dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2000, total nilai impor bulan Januari 2001 turun sekitar 35,8%. Ringkasan ekspor dan impor dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Sementara itu harga komoditi ekspor di pasar internasional belum menunjukkan perbaikan yang berarti berkaitan dengan masih lambatnya pemulihan ekonomi dunia. Dalam dua bulan pertama tahun 2002, harga ekspor rata-rata untuk karet RSS-1, minyak sawit, kopi robusta, lada putih, dan timah berturut-turut sekitar 10%, 6%, 61%, 63%, dan 84% lebih rendah dibandingkan dengan harga rata-rata dua bulan pertama tahun 2001 (lihat lampiran tabel 3).

Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia melalui 13 pintu masuk di bulan Januari 2002 menurun menjadi

RINGKASAN EKSPOR DAN IMPOR (US$ miliar) Pertum-Jan - Des Jan - Des Pertum-Jan. Des. buhan (%) 2001 2000 buhan (%) buhan (%) 2002 2001 Jan.02/Jan.01 Jan.02/Des.01 -9,8 56,04 62,12 -18,1 0,3 4,00 3,99 EKSPOR -12,1 12,63 14,37 -28,9 -0,1 0,86 0,87 Migas -9,1 43,41 47,76 -14,6 0,4 3,14 3,13 Nonmigas -8,1 30,79 33,51 -35,8 -5,7 1,89 2,00 IMPOR -9,4 5,46 6,02 34,7 -16,4 0,32 0,38 Migas -7,9 25,33 27,50 -41,9 -3,2 1,57 1,62 Nonmigas Sumber: BPS

(5)

5 turun 0,9% baik dibandingkan

bulan sebelumnya maupun bulan yang sama tahun 2001.

306,8 ribu orang, 0,9% lebih rendah baik dibandingkan bulan sebelumnya maupun bulan yang sama tahun 2001. Penurunan ini merupakan dampak lanjutan dari tragedi WTC, New York. Jakarta, 8 Maret 2002

(6)

Referensi

Dokumen terkait

“Laporan yang menunjukkan kodisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja dengan

Berdasarkan informasi dari instansi Kecamatan Cipanas diketahui bahwa setiap desa di Kecamatan Cipanas memiliki komoditas unggulan yang berbeda, antara lain Desa Cimacan dan

Bobot uterus dan ovarium tikus yang dicekok purwoceng pada periode yang berbeda dalam dua siklus berahi yaitu proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus disajikan pada Tabel

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh pasangan suami istri yang berbeda

Hasil: hasil penelitian ini menunjukan bahwa angka keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu post SC di RS Nur Hidayah Bantul adalah 85%.. Kata kunci :ASI eksklusif, Bayi

Bagunan Raad van Justitie yang dibangun atas rancangan Van Raders dengan menggunakan gaya Indische Empire Style memiliki makna sebagai simbol kekuasaan dan