PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP
STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR
DI BEI PERIODE 2011-2015
Talita Rahma Zulaika1, Ansofino2, Nilmadesri Rosya2
1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
rahmazulaikathalita@gmail.com ABSTRACT
The study aimed examble the effect of company size, sales growth, profitability and asset structure to capital structure. result research shows that: 1) the impact of changes in firm size on capital structure with a decrease of 6.59%. Companies whose capital structure is most affected are Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk (ULTJ), which has decreased capital structure by 8.13 times. 2) the impact of changes in sales growth on capital structure with a decrease of 6.59%. companies whose capital structur is most affected are Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk (ULTJ), which has decreased capital structure by 8.13 times. 3) The impact of changes in profitability on the capital structure with a decrease of 6.59%. companies whose capital structur is most affected are Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk (ULTJ), which has decreased capital structure by 8.13 times. 4) the impact of changes in the structure of assets on capital structure with a decrease of 6.59%. companies whose capital structure is most affected are Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk (ULTJ), which has decreased capital structure by 8.13 times. 5) the impact of changes in firm size, sales growth, profitability and asset structure together affect the capital structure with a decrease of 6.59%. Where the company whose capital structure is most affected is the Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company (ULTJ) which has decreased capital structure by 8.13 times.
Keywords: Company Size, Sales Growth, Profitability, Asset Structure and Capital Structure
PENDAHULUAN
Persaingan di dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus berusaha untuk dapat mencapai tujuan utama perusahaannya. Tujuan
utama dari setiap perusahaan pada
umumnya adalah untuk
memaksimalkan nilai perusahaan. Struktur modal adalah faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.
Jadi, apabila perusahaan mengubah proporsi antara sumber internal dan eksternal, maka harga saham suatu perusahaan dapat berubah. Sehingga dalam menetapkan kebijakan struktur modalnya, manager harus mampu menentukan kebutuhan dana yang diperlukan oleh perusahaan dapat dipenuhi dari dana internal perusahaan ataukah dari dana eksternal perusahaan, hal ini dilakukan sebagai upaya mengoptimalkan nilai perusahaan.
Besarnya pertumbuhan ekonomi indonesia didukung oleh semakin menguatnya permintaan konsumsi rumahtangga dan meningkatnya peranan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi. Pertumbuhan ekonomi
nasional yang cepat juga didukung oleh kuatnya permintaan dalam negeri, serta lebih baiknya perkembangan eksport sejalan dengan pemulihan ekonomi global dan tingginya harga komoditi dunia. Ansofino, (2015:111)
Dalam kondisi ekonomi global yang terus maju seperti pada saat ini, akan dapat menimbulkan persaingan bisnis yang sangat ketat. Dimana persaingan di dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus berusaha untuk dapat mencapai tujuan utama perusahaannya. Berikut adalah data perusahaan yang bergerak di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2015:
Tabel 1. Daftar Perusahaan yang Bergerak dibidang Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2015
N o Jenis Industri Jumlah Perusah aan Rata-rata Struktur Modal (Kali)
1 Sub Sektor Makanan dan Minuman 14 0,32
2 Sub Sektor Rokok 4 -207564,69
3 Sub Sektor Farmasi 10 -337,63
4 Sub Sektor Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga
6 0,14
5 Sub Sektor Peralatan Rumah Tangga 3 0,12
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengambil objek penelitian pada sub sektor makanan dan minuman yang memperoleh rata-rata struktur modal tertinggi. Selain dari itu, kenapa peneliti memilih perusahaan makanan dan minuman karena menurut Rahman (2013:2) perusahaan ini merupakan salah satu sektor yang diminati oleh para investor, alasanya adalah sektor ini
merupakan salah satu sektor yang dapat bertahan ditengah kondisi perekonomian indonesia. Dapat dilihat dari permintaan konsumen akan makanan dan minuman yang terus meningkat dibuktikan dengan data penjualan perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 sebagai berikut:
Grafik 1. Data Penjualan Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI Periode 2011-2015
Sumber: www.idx.co.id
Dari grafik 1 di atas dapat dilihat bahwa penjualan makanan dan minuman pada tahun 2011-2015 rata-rata mengalami peningkatan, ini artinya perusahaan pada sektor tersebut selalu mengalami pertumbuhan disetiap tahunya,
sehinggga sektor makanan dan minuman memiliki prospek yang baik pada tahun-tahun berikutnya.
Sedangkan struktur modal perusahaan sub sektor Makanan dan Minuman adalah sebagai berikut: 50,000,000,000,000 100,000,000,000,000 Perusahaan Presentase Penjualan (%) 2011 2012 2013 2014 2015
Grafik 2. Data Struktur Modal Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI periode 2011-2015
Sumber: www.idx.co.id
Berdasarkan grafik 2 di atas dapat dilihat bahwa struktur modal perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman dari tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi. Padahal jika dilihat penjualan yang mengalami trend meningkat maka seharusnya akan dibarengi dengan penggunaan tingkat struktur modal yang tinggi pula sebagai modal tambahan dalam rangka meningkatkan produktifitas dan penjualan produk. Namun kenyataannya justru penggunaan
struktur modal mengalami trend penurunan. Karena adanya masalah ini maka variabel Struktur Modal diambil sebagai variabel dependen dalam penelitian ini, untuk mengetahui faktor apa sajakah yang berperan dalam mempengaruhi struktur modal tersebut. Berikut gambaran dari ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman periode 2011-2015.
Grafik 3.Data Ukuran Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur sub sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI periode 2011-2015
Sumber: www.idx.co.id
0 1 2
Perusahaan
Presentase Struktur Modal (%)
2011 2012 2013 2014 2015 0 50 A IS A A LT O CE KA DL TA ICB P IN DF ML B I MY O R PSD N R O TI SKBM SKL T ST TP UL TJ Perusahaan
Presentase Ukuran Perusahaan (%)
Menurut Najmudin (2011:315) pada teorinya perusahaan yang bersekala besar pada umumnya lebih mudah memperoleh hutang dibandingkan dari perusahaan kecil karena terkait dengan tingkat kepercayaan kreditur pada perusahaan-perusahaan besar, Namun kenyataanya pada
perusahaan Mayora Indah Tbk ketika ukuran perusahaannya (size) pada tahun 2011 ukuran perusahaan sebesar 29,52% dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 29,75% sementara struktur modal tahun 2011 sebesar 0,96 kali dan pada tahun 2012 justru mengalami penurunan menjadi sebesar 1,08 kali.
Grafik 4.Data Pertumbuhan Penjualan Perusahaan Manufaktur sub sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI periode 2011-2015
Sumber: www.idx.co.id
Berdasarkan grafik 4 ada perusahaan Mayora Indah Tbk dapat dilihat pertumbuan penjualan juga mengalami fluktuasi, namun pada tahun 2013 pertumbuhan penjualan perusahaan Mayora Indah Tbk mengalami kenaikan, sedangkan pada grafik 2 struktur modal pada perusahaan Mayora Indah Tbk pada
tahun 2013 justru mengalami penurunan. Hal ini tidak sesuai dengan teori menurut Thausyah, (2015:4) yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi akan mendorong perusahaan untuk menambahkan jumlah modal untuk meningkatkan produktifitas perusahaan. -100 0 100 200 Perusahaan
Presentase Pertumbuhan Penjualan (%)
Grafik 5. Data Profitabilitas Perusahaan Manufaktur sub sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI periode 2011-2015
Sumber:www.idx.co.id
Pada teorinya, menurut Thausyah (2015:4) dimana menurut teori trade-off profitabilitas yang tinggi akan semakin meningkatkan kapasitas perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dari luar.
Namun kenyataanya pada perusahaan Mayora Indah Tbk ketika profitabilitas mengalami penurunan, struktur modalnya justru mengalami kenaikan tidak sejalan dengan teorinya.
Grafik 6. Data Struktur Aktiva Perusahaan Manufaktur sub sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI periode 2011-2015
Sumber: www.idx.co.id
Pada teorinya menurut Thausyah (2015:4) perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah yang besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar, hal ini
disebabkan karena dari sekalanya perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan perusahaan kecil. Namun pada kenyataanya pada
-200 0 200 400 600 800 Perusahaan Presentase Profitabilitas (%) 2011 2012 2013 2014 2015 0 100 Perusahaan
Presentase Struktur Aktiva (%)
grafik 6 ini ketika perusahaan Mayora Indah Tbk struktur aktivanya mengalami kenaikan, struktur modalnya justru mengalami penurunan tidak sesuai dengan teorinya.
Dari uraian dan penjelasan yang telah dijabarkan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI Periode 2011 – 2015”.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya di paparkan dalam bentuk
laporan penelitian. Dengan teknik analisis penelitian menggunakan teknik analisis kuantitatif.
Sumber data yang dijadikan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang bergerak di sub sektor makanan dan minuman setiap akhir tahun selama periode analisis yaitu dari tahun 2011-2015. Data keuangan dapat diperoleh melalui situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id. Data dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI yaitu sebanyak 14 perusahaan dengan tahun penelitian sebanyak 5 periode (2011-2015). Maka jumlah populasi diperkirakan sebanyak 70 data. Namun yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel yaitu sebanyak 10 perusahaan dengan tahun penelitian sebanyak 5 peridoe, maka jumlah sampelnya sebanyak 50 data, dengan teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling.
Dependent Variable: STRUKTUR_MODAL? Method: Pooled Least Squares
Date: 07/11/17 Time: 22:15 Sample: 2011 2015
Included observations: 5 Cross-sections included: 10
Total pool (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -6.588260 1.906484 -3.455711 0.0014
UKURAN_PERUSAHAAN? 0.281682 0.077878 3.616965 0.0009 PERT_PENJUALAN? 7.07E-05 0.000670 0.105484 0.9166 PROFITABILITAS? 0.002556 0.000289 8.841145 0.0000 STRUKTUR_AKTIVA? 0.002694 0.005090 0.529235 0.5999
Fixed Effects (Cross)
CEKA—C -1.252262 DLTA—C 0.730514 ICBP—C 1.949803 INDF—C 1.802055 MLBI—C 2.206127 MYOR—C -1.126570 ROTI—C -0.893621 SKLT—C -0.699599 STTP—C -1.178952 ULTJ—C -1.537494 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.893708 Mean dependent var 0.329800
Adjusted R-squared 0.855325 S.D. dependent var 0.337116 S.E. of regression 0.128226 Akaike info criterion -1.038553 Sum squared resid 0.591906 Schwarz criterion -0.503186 Log likelihood 39.96382 Hannan-Quinn criter. -0.834682 F-statistic 23.28389 Durbin-Watson stat 1.085943 Prob(F-statistic) 0.000000
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah melalukan penelitian terhadap 50 data mengenai ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan,
profitabilitas dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode
2011-2015 dan setelah melakukan uji kelayakan model maka didapatkan model yang tepat yaitu fixed effect model.
Dimana salah satu kemungkinan yang akan muncul dari uji regresi data panel menurut Ansofino, (2016:141) adalah diasumsikan slop adalah tetap tetapi intersep berbeda antar Perusahaan. Berdasarkan model tersebut maka didapatkan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Bila terdapat penurunan ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva baik antar perusahaan maupun antar waktu sebesar 6,588260%, maka perusahaan Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) akan mendapatkan dampak individu terhadap struktur modal yaitu penurunan sebesar 7,84 kali. 2. Bila terdapat penurunan ukuran
perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva baik antar perusahaan maupun antar waktu sebesar 6,588260%, maka perusahaan Delta Djakarta Tbk (DLTA) akan mendapatkan
dampak individu terhadap struktur modal yaitu penurunan sebesar 5,86 kali.
3. Bila terdapat penurunan ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva baik antar perusahaan maupun antar waktu sebesar 6,588260%, maka perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) akan mendapatkan dampak
individu terhadap struktur modal yaitu penurunan sebesar 4,64 kali. 4. Bila terdapat penurunan ukuran
perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva baik antar perusahaan maupun antar waktu sebesar 6,588260%, maka perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akan mendapatkan dampak individu terhadap struktur modal yaitu penurunan sebesar 4,79 kali. 5. Bila terdapat penurunan ukuran
perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva baik antar perusahaan maupun antar waktu sebesar 6,588260%, maka
perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) akan mendapatkan dampak individu terhadap struktur modal yaitu penurunan sebesar 4,38 kali. 6. Bila terdapat penurunan ukuran
perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva baik antar perusahaan maupun antar waktu sebesar 6,588260%, maka perusahaan Mayora Indah Tbk (MYOR) akan mendapatkan dampak individu terhadap struktur modal yaitu penurunan sebesar 7,71 kali.
7. Bila terdapat penurunan ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva baik antar perusahaan maupun antar waktu sebesar 6,588260%, maka perusahaan Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) akan mendapatkan dampak individu terhadap struktur modal yaitu penurunan sebesar 7,48 kali. 8. Bila terdapat penurunan ukuran
perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva baik antar
perusahaan maupun antar waktu sebesar 6,588260%, maka perusahaan Sekar Laut Tbk (SKLT) akan mendapatkan dampak individu terhadap struktur modal yaitu penurunan sebesar 7,29 kali.
9. Bila terdapat penurunan ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva baik antar perusahaan maupun antar waktu sebesar 6,588260%, maka perusahaan Siantar Top Tbk (STTP) akan mendapatkan dampak individu terhadap struktur modal yaitu penurunan sebesar 7,77 kali.
10.Bila terdapat penurunan ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva baik antar perusahaan maupun antar waktu sebesar 6,588260%, maka perusahaan Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk (ULTJ) akan mendapatkan dampak individu terhadap struktur modal yaitu penurunan sebesar 8,13 kali.
Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulakan bahwa ketika terjadi penurunan terhadap ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva sebesar 6,588260% perusahaan yang paling mendapatkan dampak dari penurunan tersebut adalah perusahaan Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk (ULTJ), dimana perusahaan ini mengalami penurunan sebesar 8,13 kali terhadap struktur modalnya. Hal ini disebabkan oleh ketika perusahaan tergolong ukuran perusahaan yang baik yaitu sebesar 28,64% dan struktur aktivanya juga berada pada posisi yang baik yaitu sebesar 38,22% struktur modalnya justru rendah yaitu sebesar 0,08 kali.
Pembahasan
1. Dampak Perubahan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Perode 2011-2015
Ketika ukuran perusahaan mengalami kenaikan sebesar 6,59%, perusahaan akan mendapatkan dampak yang berbeda-beda terhadap struktur
modalnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa setiap perusahaan ketika ukuran perusahaannya mengalami penurunan, struktur modalnya juga mengalami dampak penurunan.
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa “Menurut Najmudin, (2011:316) Perusahaan yang bersekala besar pada umumnya lebih mudah memperoleh hutang dibandingkan dari perusahaan kecil karena terkait dengan tingkat kepercayaan kreditur pada perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan besar juga cenderung lebih tahan terhadap resiko kebangkrutan”.
2. Dampak Perubahan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia priode 2011-2015
Ketika pertumbuhan
penjualan mengalami
penurunanan sebesar 6,59%, perusahaan akan mendapatkan dampak yang berbeda-beda terhadap struktur modalnya. Dari
hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa setiap perusahaan ketika pertumbuahan penjualan perusahaannya mengalami penurunan, struktur modalnya juga mengalami dampak penurunan.
Hal ini sesuai dengan teori menurut Brigham and Houston (2006:42) yang menyatakan bahwa “stabilitas penjualan akan mempengaruhi stabilitas pendapatan, yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman”. Yang berarti bahwa ketika pertumbuhan penjualan meningkat maka struktur modal juga akan meningkat dan begitu juga sebaliknya.
3. Dampak Perubahan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015
Ketika profitabilitas mengalami penurunanan sebesar 6,59%, perusahaan akan mendapatkan dampak yang berbeda-beda terhadap struktur modalnya. Dari hasil penelitian
yang dilakukan, terlihat bahwa setiap perusahaan ketika profitabilitas perusahaannya mengalami penurunan, struktur modalnya juga mengalami dampak penurunan.
Hal ini sesuai dengan teori Kasmir (2011:196) yang menyatakan bahwa “profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan”. Yang berarti bahwa semakin tinggi rasio ini semakin baik, dan perusahaan akan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman, Begitu juga sebaliknya.
4. Dampak Perubahan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015
Ketika struktur aktiva mengalami penurunanan sebesar 6,59%, perusahaan akan mendapatkan dampak yang berbeda-beda terhadap struktur modalnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa setiap perusahaan ketika struktur aktiva perusahaannya mengalami
penurunan, struktur modalnya juga mengalami dampak penurunan.
Hal ini sesuai dengan teori dalam Hakim (2013:37) yang menyatakan bahwa “secara umum perusahaan yang memiliki jaminan terhadap hutang akan lebih mudah mendapatkan hutang daripada perusahaan yang tidak memiliki jaminan”. Artinya semakin besar struktur aktiva suatu perusahaan semakin besar pula struktur modalnya, begitu juga sebaliknya semakin kecil struktur aktiva suatu perusahaan semakin kecil pula struktur modalnya.
5. Dampak Perubahan Ukuran Perusahaan,Pertumbuhan
Penjualan, Profitabilitas dan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 201-2015
Hasil pengolahan data menunjukkan dimana ketika terjadi penurunan ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva secara bersama-sama sebesar 6,59% maka paling
berdampak terhadap struktur modal perusahaan Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk (ULTJ) yaitu mengalami penurunan sebesar 8,13 kali. Dan yang paling sedikit mendapatkan dampak penurunan ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva adalah perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) yaitu mengalami penurunan struktur modal sebesar 4,38 kali.
KESIMPULAN
Berdasarkan kepada pokok persoalan yang di kenalkan dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dampak perubahan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman bersifat fixed effect dengan konstanta (C) sebesar -6,59%. Di mana perusahaan yang struktur modalnya paling mendapatkan dampak dari penurunan ukuran perusahaan sebesar 1% adalah perusahaan
Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk (ULTJ) yang mengalami penurunan struktur modal sebesar 8,13 kali. 2. Dampak perubahan pertumbuhan
penjualan terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman bersifat fixed effect dengan konstanta (C) sebesar -6,59%. Di mana perusahaan yang struktur modalnya paling mendapatkan dampak dari penurunan pertumbuhan penjualan sebesar 1% adalah perusahaan Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk (ULTJ) yang mengalami penurunan struktur modal sebesar 8,13 kali.
3. Dampak perubahan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman bersifat fixed effect dengan konstanta (C) sebesar -6,59%. Di mana perusahaan yang struktur modalnya paling mendapatkan dampak dari penurunan profitabilitas sebesar 1% adalah perusahaan Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk (ULTJ) yang
mengalami penurunan struktur modal sebesar 8,13 kali.
4. Dampak perubahan struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman bersifat fixed effect dengan konstanta (C) sebesar -6,59%. Di mana perusahaan yang struktur modalnya paling mendapatkan dampak dari penurunan struktur aktiva sebesar 1% adalah perusahaan Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk (ULTJ) yang mengalami penurunan struktur modal sebesar 8,13 kali.
5. Dampak penurunan ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva secara simultan sebesar 6,59%. Dimana perusahaan yang struktur modalnya paling berdampak dari penurunan ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan struktur aktiva sebesar 6,59% adalah perusahaan Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk (ULTJ) yang mengalami penurunan struktur modal sebesar 8,13 kali.
DAFTAR PUSTAKA
Ansofino. (2015). Estimasi Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat dan Tantangan Perekonomian Tahun 2014. Economica, 3(2). Ansofino, dkk. (2016). Ekonometrika (1st ed.). Yogyakarta: Deepublish. Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Edisi Revisi 2010,Cetakan Keempatbelas. Jakarta: Rineka Cipta.
Brigham, E. F. dan H. F. J. (2006). Manajemen Keuangan (Edisi 8). Jakarta: Erlangga.
Hakim, A. R. (2013). Pengaruh Sruktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012). Skripsi.
Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Najmudin. (2011). Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern. Yogyakarta: ANDI OFFSET. Thausyah, N. F. (2015). Pengaruh
Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal, 4, 1–15.
Laporan Keuangan Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. http://www.idx.co.id. Diakses pada tanggal 03 Februari 2017.
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
http://Sahamok.com. Diakses pada tanggal 02 Februari 2017.