penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran. Jadi metode penelitian adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan
secara berancana dan sistematis guna mendapatkan suatu pemecahan terhadap
masalah yang diajukan, sedangkan metodologi penelitian adalah prosedur atau
cara yang digunakan dalam suatu penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh sutrisno hadi, bahwa penelitian sebagai suatu aktivitas yang
bersifas alamaiah dalam pelaksanaannya menurut sistematika tertentu.Agar dapat
dikatakan sistematis, maka diperlukan cara-cara yang dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiyah. Cara-cara yang digunakan dalam penelitian disebut
sebagai metodologi penelitian.
A.Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Pada pendekatan ini penelitian dimulai dari masalah (problem) dan landasan teori.Dari masalah tersebut dibuat rumusan hipotesis.Untuk membuktikan hipotesis selanjutnya dilakukan verifikasi dengan data atau fakta melalui observasi. Fakta dikumpulkan secara sistematis sesuai dengan perencanaan, selanjutnya dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan.
NEGERI 1 Banjar Margo. Dengan memberikan treatment dalam jangka waktu
tertentu
Variabel pada penelitian ini terdiri dari Variabel bebas (variabel
independen) adalah teknik restrukturisasi kognitif dan variable terikat (variabel
dependen) adalah prestasi belajar peserta didik kelas XI SMA NEGERI 1 Banjar
Margo.
Adapun tahap-tahap rancangan Penelitian yaitu:
a. Melakukan pre test yaitu pemberian tes kepada sampel penelitian sebelum diadakan treatment teknik restrukturisasi kognitif.
Tabel 1.1
1. Jadwal Pelaksanaan Treatment TeknikRestrukturisasi Kognitif TANGGA
L
KEGIATAN WAKTU
Pelaksanaan topik I, yakni pembentukan hubungan dan pemberian rasional rasional teknik restrukturisasi kognitif
07.30WIB – 08.10 WIB
Pelaksanaan topik II, yakni identifikasi pikiran konseli dalam situasi ptoblem.
08.15WIB– Pelaksanaan topik IV, yakni peralihan dari
pikiran negatif ke coping thought 08:00 WIB-09:00 WIB Pelaksanaan topikV, yakni pengenalan
dan latihan penguatan positif
08:00 WIB-09:00 WIB Pelaksanaan topik VI, yakni evaluasi
tugas rumah dan tindak lanjut
07:30 WIB- 08:15 WIB c. Melakukan post test dengan tujuan mengetahui keefektifan teknik
penghentian pikiran dalam meningkatkan harga diri Peserta didik. Proses analisa data yaitu dengan menggunakan pretest dan post test one group design
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
lokasi penelitian ini dilakukan di SMA NEGERI 1 Banjar Margo Tulang
Bawang beralamat di jalan lintas timur kelurahan bujuk agung. Hasil studi
pendahuluan terhadap peserta didik di SMA NEGERI 1 Banjar Margo menunjukan
Populasi adalah keseluruhan peserta didik yang dapat dijadikan sebagai
objek penelitian atau sebagai tempat untuk memperoleh data yang diperlukan
dalam penelitian, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah peserta
didik kelas
XI di SMA NEGERI 1 Banjar Margo Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 267 peserta didik. Adapun karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Peserta didik (perempuan dan laki-laki) kelas XI di SMA NEGERI 1 Banjar Margo.
b. Usia 15-16 tahun.
c. Jumlah peserta didik dalam satu kelas adalah kurang lebih 35.
d. Jumlah kelas paralel adalah 24 kelas (8 ruang untuk kelas X, 8 ruang untuk kelas XI 8 ruang untuk kelas XII).
Daerah atau wilayah dilakuakan penelitian ini dilaksanaankan di kelas XI SMA NEGERI 1 Banjar Margo.
D.Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi, untuk dijadikan sebagai bahan
mewakili (representatif) terhadap populasinya. Jadi sample penelitian adalah objek
yang dilibatkan langsung dalam penelitian sesungguhnya yang dapat menjadi
wakil populasi. Adapun pengambilan sample dengan cara Non Random Sampling.
Yang dimaksud non random sampling adalah “tidaksemua individu dalam
populasi diberi kesenpatan untuk menjadi anggota sample. Sedangkan tehnik non
random sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, artinya cara
pengambilan sample atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu.Karena peneliti
mulai meneliti pada saat minggu tidak efektif, maka angket yang disebar hanya
berjumlah 28 angket.
Peneliti hanya dapat meneliti delapan peserta didik dalam satu kelas yang
berjumlah 35 peserta didik .Menurut Prayitno mengatakan bahwa “standar
pelaksanaan bimbingan kelompok yang efektif dalam satu kelompok sedang
adalah berjumlah (6-15 pesrta didik )”.70 Pengambilan subjek penelitian dilakukan
dengan cara memilih subyek yang memiliki karakteristik yang diinginkan.1Dari hasil pengumpulan data mendapatkan sampel penelitian dari kelas XI A sebagai
kelas eksperimen.Penelitian ini memilih sekelompok peserta didik kelas XI Ayang
memiliki masalah kecemasan yang tinggi. Sampel 8 peserta didik yang dijadikan
subjek penelitian ini diberikan inisial nama sebagai berikut:
Tabel 1.2
Peserta didik yang Mengikuti Treatment
No Nama Usia Jenis kelamin Kelas
1 PNH 15 Laki-laki A
2 ISS 15 Perempuan A
3 RSF 15 Laki-laki A
4 AUD 16 Perempuan A
5 MAA 15 Laki-laki A
6 DAR 17 Laki-laki A
7 KHN 16 Laki-laki A
8 ROI 16 Laki-laki A
E. Variabel Penelitian
Dalam penelitian variable diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian, dalam hal ini variabelnya adalah sebagai berikut :
a. Independen Variabel / Variabel Bebas (X)
Variabel bebas merupaka variabel yang secara logis dapat menimbulkan pengaruh terhadap variabel terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik restrukturisasi kognitif.
Variabel ini disebut variabel terikat karena kemunculannya disebabkan
atau dipengaruhi oleh variabel lain.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
tingkat kecemasan peserta didik.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui 2 cara, pertama pengumpulan data
sebelum diberikantreatment, dan kedua pengumpulan data sesudah diberikan
treatment,alat ukurnya berupa post test. Pengumpulan data dari post test dan pre
test dilalakukan eksperimen (diberikan treatment).
Adapun langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut: c. Penentuan hari dan tanggal pengumpulan data,baiktry out ataupun
untuk pengambilan data penelitian.
d. Mengurus surat permohonan izin penelitian kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
e. Menyiapkan instrument penelitian yaitu indikator kecemasan, kemudian melakukan uji coba instrument penelitian kepada responden kelompok uji coba (pilot study) untuk menguji validitas instrument. f. Penyebaran instrument penelitian (pemberian Pre test) pada kelompok
eksperimen.
g. Pemberian treatment pada kelompok eksperimen.
G.Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti dengan menghasilkan data yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala.Instrumen dalam penelitian ini adalah angket kecemasan peserta didik dalam menghadapi Ujian Nasional. Skala yang digunakan untuk mengukur instrumen angket kecemasan peserta didik dalam menghadapi Ujian Nasional dengan menggunakan skala Likert. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi subindikator, lalu sub indikator tersebut terdiri dari beberapa indikator empiris yang kemudian menjadi titik tolak untuk menyusun item pernyataan.
Angket yang dibuat menggunakan skala Likert dimana menggunakan
empat kategori jawaban, yaitu (SS) Sangat Sesuai, (S) Sesuai, (TS) Tidak Sesuai,
dan (STS) Sangat Tidak Sesuai. Tiap indikator dibuat dari pernyatan-pernyataan
dalam dua bentuk yaitu bentuk favourabeldan unfavourabel.Item pernyataan yang
favourabeladalah item yang mendukung dan pernyataannya berbentuk positif.Item
pernyataan yang unfavourabeladalah pernyataan yang tidak mendukung dan
guna menghindari pengaruh jawaban tersembunyi, karena ini merupakan
kecenderungan responden untuk memberikan penilaian satu posisi saja dalam
angket. Berikut ini adalah Tabel 1.3 mengenai pola penskoran alat pengumpul
data:
Tabel 1.3 Pola Penskoran Alat Pengumpul Data
Pilihan Favourabel Unfavourabel
Sangat Sesuai (SS) 4 1
Sesuai (S) 3 2
Tidak Sesuai (TS) 2 3
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur kecemasan peserta didik dalam menghadapi ujian nasional, yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang tingkat kecemasan peserta didik dalam menghadapi Ujian Nasional. Tingkat kecemasan dalam penelitian ini dapat diketahui dari skor yang diperoleh sehingga bila skor yang diperoleh tinggi, maka tingkat kecemasan dalam menghadapi Ujian Nasional pada peserta didik mengalami tingkatan panik, sebaliknya jika skor yang diperoleh rendah maka tingkat kecemasan dalam menghadapi Ujian Nasional pada peserta didik mengalami tingkatan kecemasan ringan.
Rentangan penilaian inventori pada penilaian ini menggunakan rentangan skor dari 1-4 dengan 39 item, Adapun penentuan penilaian dan skoringnya adalah sebagai berikut :
= 4 x 39 = 156 (100%)
Rumus Interval: �=��� Keterangan :
I : Interval
R : Range (Skor tertinggi-skor terendah) K : Kategori
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan model normal, maka diperoleh interval :
Table 1.4 Kriteria Tingkat Kecemasan Skor Interval Klasifikasi
44-59 Sangat baik
60-74 Baik
75-90 Cukup
91-106 Kurang
107-122 Buruk
Angket kecemasan peseta didik dalam menghadapi Ujian Nasional
disusun berdasarkan gejala-gejala kecemasan menurut Stuart, yang mencakup dua
aspek yaitu:perubahan fisik dan perilaku.Berikut ini Tabel 1.5 mengenai Blue
Tabel 1.5:
Blue Print Kecemasan peserta didik dalam Menghadapi Tes
Konsep Indikator Sub Indikator Indikator
Empiris jantung berdebar dan rasa ingin
Saatguru
Saya merasa ingin pingsan ketika mendapatkan hasil tes saya lebih jelek dari teman saya. Detak jantung saya pusing atau berat.
Saya merasa ingin pingsan ketika dada, dan sensasi tercekik
Saya merasa ada tekanan pada dada ketika
mengerjakan soal tes yang sulit.
ketika guru memberikan tes secara tiba-tiba. Nafas saya terasa sesak ketika guru membagikan hasil dan wajah tegang.
Saya tidak dapat tidur dengan
diantaranya adalah nafsu makan hilang, mual, dan diare .
berkurang bahkan menjadi hilang saat akan
menghadapi tes.
Saya tidak pernah mulas atau sakit perut saat mengerjakan tes yang sulit. Pola makan saya tidak terganggu saat akan menghadapi tes.
berlangsung. Saya tidak dapat menahan buang air kecil ketika mengetahui hasil tes saya buruk. Kulit diantaranya
adalah
berkeringat, wajah memerah, dan rasa panas dingin pada kulit.
Gejala mengikuti tes di kelas.
Saya merasa kebingungan saat akan memulai mengerjakan tes.
terganggu, gelisah, tegang, gugup, ngeri, khawatir, rasa bersalah, dan malu.
tenang saat mengerjakan tes.
Saya merasa tegang setiap mengikuti tes. Saya tidak
mengkhawatirkan kegagalan
dalam
mengerjakan tes.
Saya malu jika mendapatkan hasil tes yang kurang baik.
Saya
mengkhawatirkan hal buruk dalam mengerjakan tes. Saya tidak merasa ngeri ketika membayangkan akan mengerjakan tes yang sulit.
guru membagi hasil tes.
Saya merasa serba salah ketika memberikan jawaban pada tes secara asal-asalan.
Saya tidak merasa gugup akan adanya tes yang diadakan secara mendadak. JUMLAH
JUMLAH KESELURUHAN
H.Uji Coba Instrumen
Sebelum instrument dapat digunakan untuk mengukur variable penelitian,
maka perlu dilakukan suatu uji coba empiris.Hal ini dilakukan agar benar-benar
diperoleh suatu instrumen yang bisa mengukur dan mengungkap aspek psikologis
responden. Instrument perlu untuk diuji cobakan kepada subjek yang sama atau
kurang lebih hamper sama dengan subjek penelitian. Hal ini dikarenakan agar hasil
interprestasinya tidak jauh berbeda.
Subjek try out dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA
NEGERI 1 Banjar Margo. Jumlah subjektry out ini adalah sebanyak 26 peserta didik.
a. Validitas
Validitas berasal dari validity yang memiliki arti sejauh ketepatan dan kecermatan
setiap butir dengan menggunakan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.
Untuk pengujian validitas ini dilakukandengan mengunakan teknik analisa
datakoefisien korelasi product moment yang dikemukakan oleh Person.yaitu:
rxy= N
∑
xy−(
∑
x)(
∑
y)
√
(
N(
∑
X)
2−(
∑
X)
2)(
N(
∑
Y)
2−(
∑
Y)
2)
Keterangan :
rxy : Validitas butir soal
N : Jumlah peserta tes
X : Nilai suatu butir soal
Y : Nilai Soal
Kriteria penentuan validitas instrumen yang dipakai dalam penelitian ini
mengacu pendapat Arikunto, dari Tabel 1.6 dapat diketahui mengenai Kriteria
Validitas Butir Instrumen:
Tabel 1.6 : Kriteria Validitas Butir Kriteria
Instrumen Koefisien Validitas
0.800≤rxy<1.00 Sangat Tinggi
0.600≤rxy<0.800 Tinggi
0.400≤rxy<0.600 Cukup
0.200≤rxy<0.400 Rendah
rxy<0.200 Sangat Rendah (Tidak Valid)
Pengujian validitas angket menggunakan Corrected Item-Total Correlation
dengan menggunakan Statistical Product Service Solution (SPSS) versi 16.0 for Windows.
Dasar perhitungan validitas menggunakan ketentuan Arikunto 76yaitu untuk setiap item
dikatakan valid apabila 𝑟≥ �0,200.Apabila Corrected Item-Total Correlation bernilai
positif dan lebih besar dari 0,200 maka item tersebut dikatakan valid.Sedangkan
jikaCorrected Item-Total Correlation bernilai negatif dan lebih kecil dari 0,200 maka
item tersebut dikatakan tidak valid.
Hasil perhitungan dari 48 item tersebut diperoleh 39 item yang valid dan 9
item yang tidak valid. 9 item yang tidak valid tersebut yaitu item nomor 1, 2, 15, 22,
27, 34, 37, 44, dan 48. Ke-9 item yang tidak valid tersebut mempunyai koefisien
validitas mulai dari -0,18 sampai dengan 0,183. Sedangkan item yang valid
mempunyai koefisien validitas mulai dari 0,719 sampai dengan 0,206. Item yang tidak
valid selanjutnya dinyatakan gugur, berikut ini Tabel 1.7yang menunjukkan Indikator
dan Nomor Item yang Validdan Gugur Angket Kecemasan peserta didik dalam
Menghadapi Ujian Nasional:
Tabel 1.7:
No. Indikator No Butir Item Jumlah Item Valid
1. Fisiologis 1*, 2*, 3, 4, 5, 6, 11, 12, 13, 14, 15*, 16, 21,
37*, 38, 39, 40, 47, 48*
Jumlah 39
Tanda (*) menunjukkan nomor item yang tidak valid.
Berdasarkan Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa item gugur pada aspek fisiologis
berjumlah 6 item, dan pada aspek perilaku berjumlah 3 item.
b. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu pengertian sejauh mana hasil suatu pengertian
pada hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Tes dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tepat walaupun diujikan
berulang-ulang kali selalu menunjukkan ketetapan. Pertanyaan angket, reliabilitasnya
dapat dihitung dengan mengguakan rumus yaitu:
rii=
(
n n−1)
[
s12−
∑
pi qi
s12
]
keterangan:rii: Reliabilitas secara keseluruhan
p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q: Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)
�1∶2 �: Standar deviasi dari test
Cara untuk mendapatkan reliabilitas dengan bantuan Statistical Product Service
Solution (SPSS) versi 16.0 for Windows menggunakan teknik uji reliabilitas Alpha
Cronbanch.Berikut ini adalah Tabel 1.8 menunjukkan Kriteria Guildford-Futcher
Tabel 1.8
Kriteria Reliabilitas Interval Kriteria
𝑟≤0,≤7 � Tidak reliabel
0,7<𝑟≤0,8 Cukup reliabel
0,8<𝑟≤0,9 Reliabel
0,9<𝑟≤1,0 Sangat Reliabel
Pengujian reliabilitas angket kecemasan peserta didik dalam menghadapi Ujian
Nasional matematika dengan teknik yang digunakan untuk mendapatkan konsistensi dari
alat ukur yaitu teknik Alpha Cronbach yang diolah menggunakan Statistical Product
Service Solution (SPSS) versi 16.0 for Windows.Hasil uji reliabilitas untuk kecemasan
peserta didik dalam menghadapi Ujian Nasional matematika setelah item pernyataan yang
tidak valid dihilangkan yang terdiri dari 39 item pernyataan valid memiliki koefisien
reliabilitas α = 0,884 dengan kriteria reliabel. Berikut ini adalah Tabel 1.9 menunjukkan
Hasil Uji Reliabilitas:
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.884 39
jenjang bertanda wilcoxon (Wilcoxon singed rank test) karena mengacu pada jenis
data penelitian ini adalah ordinal, selain itu uji wilcoxon, tidak menerapkan
syarat-syarat mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan penelitian. Uji
jenjang Wilcoxon merupakan penyempurnaan uji tanda sebelumnya.Uji ini
diperkenalkan oleh Frank Wilcoxon di tahun 1945. Uji Wilcoxon yaitu mencari
perbedaan pre test dan post test harga diri. Kriteria pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut:
Apabila probabilitas > 0.05 maka Haditolak
Apabila probabilitas < 0.05 maka Ha diterima
Uji Wilcoxon Signed Ranksama dengan uji t 2 sampel berpasangan, namun
ditujukan untuk distribusi data yang tidak normal atau parameter – parameter statistik
tidak diketahui. Secara teori, pada uji ini dilakukan pengurutan (ranking) data terlebih
dahulu. Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini akan dilakukan dengan