• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF DALAM MENGURANGI TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI I BANJAR MARGO TULANG BAWANG - Raden Intan Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF DALAM MENGURANGI TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI I BANJAR MARGO TULANG BAWANG - Raden Intan Repository"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran. Jadi metode penelitian adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan

secara berancana dan sistematis guna mendapatkan suatu pemecahan terhadap

masalah yang diajukan, sedangkan metodologi penelitian adalah prosedur atau

cara yang digunakan dalam suatu penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang

dikemukakan oleh sutrisno hadi, bahwa penelitian sebagai suatu aktivitas yang

bersifas alamaiah dalam pelaksanaannya menurut sistematika tertentu.Agar dapat

dikatakan sistematis, maka diperlukan cara-cara yang dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiyah. Cara-cara yang digunakan dalam penelitian disebut

sebagai metodologi penelitian.

A.Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Pada pendekatan ini penelitian dimulai dari masalah (problem) dan landasan teori.Dari masalah tersebut dibuat rumusan hipotesis.Untuk membuktikan hipotesis selanjutnya dilakukan verifikasi dengan data atau fakta melalui observasi. Fakta dikumpulkan secara sistematis sesuai dengan perencanaan, selanjutnya dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan.

(2)

NEGERI 1 Banjar Margo. Dengan memberikan treatment dalam jangka waktu

tertentu

Variabel pada penelitian ini terdiri dari Variabel bebas (variabel

independen) adalah teknik restrukturisasi kognitif dan variable terikat (variabel

dependen) adalah prestasi belajar peserta didik kelas XI SMA NEGERI 1 Banjar

Margo.

Adapun tahap-tahap rancangan Penelitian yaitu:

a. Melakukan pre test yaitu pemberian tes kepada sampel penelitian sebelum diadakan treatment teknik restrukturisasi kognitif.

(3)

Tabel 1.1

1. Jadwal Pelaksanaan Treatment TeknikRestrukturisasi Kognitif TANGGA

L

KEGIATAN WAKTU

Pelaksanaan topik I, yakni pembentukan hubungan dan pemberian rasional rasional teknik restrukturisasi kognitif

07.30WIB – 08.10 WIB

Pelaksanaan topik II, yakni identifikasi pikiran konseli dalam situasi ptoblem.

08.15WIB– Pelaksanaan topik IV, yakni peralihan dari

pikiran negatif ke coping thought 08:00 WIB-09:00 WIB Pelaksanaan topikV, yakni pengenalan

dan latihan penguatan positif

08:00 WIB-09:00 WIB Pelaksanaan topik VI, yakni evaluasi

tugas rumah dan tindak lanjut

07:30 WIB- 08:15 WIB c. Melakukan post test dengan tujuan mengetahui keefektifan teknik

penghentian pikiran dalam meningkatkan harga diri Peserta didik. Proses analisa data yaitu dengan menggunakan pretest dan post test one group design

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

lokasi penelitian ini dilakukan di SMA NEGERI 1 Banjar Margo Tulang

Bawang beralamat di jalan lintas timur kelurahan bujuk agung. Hasil studi

pendahuluan terhadap peserta didik di SMA NEGERI 1 Banjar Margo menunjukan

(4)

Populasi adalah keseluruhan peserta didik yang dapat dijadikan sebagai

objek penelitian atau sebagai tempat untuk memperoleh data yang diperlukan

dalam penelitian, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah peserta

didik kelas

XI di SMA NEGERI 1 Banjar Margo Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 267 peserta didik. Adapun karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Peserta didik (perempuan dan laki-laki) kelas XI di SMA NEGERI 1 Banjar Margo.

b. Usia 15-16 tahun.

c. Jumlah peserta didik dalam satu kelas adalah kurang lebih 35.

d. Jumlah kelas paralel adalah 24 kelas (8 ruang untuk kelas X, 8 ruang untuk kelas XI 8 ruang untuk kelas XII).

Daerah atau wilayah dilakuakan penelitian ini dilaksanaankan di kelas XI SMA NEGERI 1 Banjar Margo.

D.Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi, untuk dijadikan sebagai bahan

(5)

mewakili (representatif) terhadap populasinya. Jadi sample penelitian adalah objek

yang dilibatkan langsung dalam penelitian sesungguhnya yang dapat menjadi

wakil populasi. Adapun pengambilan sample dengan cara Non Random Sampling.

Yang dimaksud non random sampling adalah “tidaksemua individu dalam

populasi diberi kesenpatan untuk menjadi anggota sample. Sedangkan tehnik non

random sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, artinya cara

pengambilan sample atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu.Karena peneliti

mulai meneliti pada saat minggu tidak efektif, maka angket yang disebar hanya

berjumlah 28 angket.

Peneliti hanya dapat meneliti delapan peserta didik dalam satu kelas yang

berjumlah 35 peserta didik .Menurut Prayitno mengatakan bahwa “standar

pelaksanaan bimbingan kelompok yang efektif dalam satu kelompok sedang

adalah berjumlah (6-15 pesrta didik )”.70 Pengambilan subjek penelitian dilakukan

dengan cara memilih subyek yang memiliki karakteristik yang diinginkan.1Dari hasil pengumpulan data mendapatkan sampel penelitian dari kelas XI A sebagai

kelas eksperimen.Penelitian ini memilih sekelompok peserta didik kelas XI Ayang

memiliki masalah kecemasan yang tinggi. Sampel 8 peserta didik yang dijadikan

subjek penelitian ini diberikan inisial nama sebagai berikut:

(6)

Tabel 1.2

Peserta didik yang Mengikuti Treatment

No Nama Usia Jenis kelamin Kelas

1 PNH 15 Laki-laki A

2 ISS 15 Perempuan A

3 RSF 15 Laki-laki A

4 AUD 16 Perempuan A

5 MAA 15 Laki-laki A

6 DAR 17 Laki-laki A

7 KHN 16 Laki-laki A

8 ROI 16 Laki-laki A

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian variable diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian, dalam hal ini variabelnya adalah sebagai berikut :

a. Independen Variabel / Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupaka variabel yang secara logis dapat menimbulkan pengaruh terhadap variabel terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik restrukturisasi kognitif.

(7)

Variabel ini disebut variabel terikat karena kemunculannya disebabkan

atau dipengaruhi oleh variabel lain.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

tingkat kecemasan peserta didik.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui 2 cara, pertama pengumpulan data

sebelum diberikantreatment, dan kedua pengumpulan data sesudah diberikan

treatment,alat ukurnya berupa post test. Pengumpulan data dari post test dan pre

test dilalakukan eksperimen (diberikan treatment).

Adapun langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut: c. Penentuan hari dan tanggal pengumpulan data,baiktry out ataupun

untuk pengambilan data penelitian.

d. Mengurus surat permohonan izin penelitian kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

e. Menyiapkan instrument penelitian yaitu indikator kecemasan, kemudian melakukan uji coba instrument penelitian kepada responden kelompok uji coba (pilot study) untuk menguji validitas instrument. f. Penyebaran instrument penelitian (pemberian Pre test) pada kelompok

eksperimen.

g. Pemberian treatment pada kelompok eksperimen.

(8)

G.Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti dengan menghasilkan data yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala.Instrumen dalam penelitian ini adalah angket kecemasan peserta didik dalam menghadapi Ujian Nasional. Skala yang digunakan untuk mengukur instrumen angket kecemasan peserta didik dalam menghadapi Ujian Nasional dengan menggunakan skala Likert. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi subindikator, lalu sub indikator tersebut terdiri dari beberapa indikator empiris yang kemudian menjadi titik tolak untuk menyusun item pernyataan.

Angket yang dibuat menggunakan skala Likert dimana menggunakan

empat kategori jawaban, yaitu (SS) Sangat Sesuai, (S) Sesuai, (TS) Tidak Sesuai,

dan (STS) Sangat Tidak Sesuai. Tiap indikator dibuat dari pernyatan-pernyataan

dalam dua bentuk yaitu bentuk favourabeldan unfavourabel.Item pernyataan yang

favourabeladalah item yang mendukung dan pernyataannya berbentuk positif.Item

pernyataan yang unfavourabeladalah pernyataan yang tidak mendukung dan

(9)

guna menghindari pengaruh jawaban tersembunyi, karena ini merupakan

kecenderungan responden untuk memberikan penilaian satu posisi saja dalam

angket. Berikut ini adalah Tabel 1.3 mengenai pola penskoran alat pengumpul

data:

Tabel 1.3 Pola Penskoran Alat Pengumpul Data

Pilihan Favourabel Unfavourabel

Sangat Sesuai (SS) 4 1

Sesuai (S) 3 2

Tidak Sesuai (TS) 2 3

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur kecemasan peserta didik dalam menghadapi ujian nasional, yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang tingkat kecemasan peserta didik dalam menghadapi Ujian Nasional. Tingkat kecemasan dalam penelitian ini dapat diketahui dari skor yang diperoleh sehingga bila skor yang diperoleh tinggi, maka tingkat kecemasan dalam menghadapi Ujian Nasional pada peserta didik mengalami tingkatan panik, sebaliknya jika skor yang diperoleh rendah maka tingkat kecemasan dalam menghadapi Ujian Nasional pada peserta didik mengalami tingkatan kecemasan ringan.

Rentangan penilaian inventori pada penilaian ini menggunakan rentangan skor dari 1-4 dengan 39 item, Adapun penentuan penilaian dan skoringnya adalah sebagai berikut :

(10)

= 4 x 39 = 156 (100%)

Rumus Interval: �=��� Keterangan :

I : Interval

R : Range (Skor tertinggi-skor terendah) K : Kategori

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan model normal, maka diperoleh interval :

Table 1.4 Kriteria Tingkat Kecemasan Skor Interval Klasifikasi

44-59 Sangat baik

60-74 Baik

75-90 Cukup

91-106 Kurang

107-122 Buruk

Angket kecemasan peseta didik dalam menghadapi Ujian Nasional

disusun berdasarkan gejala-gejala kecemasan menurut Stuart, yang mencakup dua

aspek yaitu:perubahan fisik dan perilaku.Berikut ini Tabel 1.5 mengenai Blue

(11)

Tabel 1.5:

Blue Print Kecemasan peserta didik dalam Menghadapi Tes

Konsep Indikator Sub Indikator Indikator

Empiris jantung berdebar dan rasa ingin

Saatguru

Saya merasa ingin pingsan ketika mendapatkan hasil tes saya lebih jelek dari teman saya. Detak jantung saya pusing atau berat.

Saya merasa ingin pingsan ketika dada, dan sensasi tercekik

Saya merasa ada tekanan pada dada ketika

mengerjakan soal tes yang sulit.

(12)

ketika guru memberikan tes secara tiba-tiba. Nafas saya terasa sesak ketika guru membagikan hasil dan wajah tegang.

Saya tidak dapat tidur dengan

(13)

diantaranya adalah nafsu makan hilang, mual, dan diare .

berkurang bahkan menjadi hilang saat akan

menghadapi tes.

Saya tidak pernah mulas atau sakit perut saat mengerjakan tes yang sulit. Pola makan saya tidak terganggu saat akan menghadapi tes.

(14)

berlangsung. Saya tidak dapat menahan buang air kecil ketika mengetahui hasil tes saya buruk. Kulit diantaranya

adalah

berkeringat, wajah memerah, dan rasa panas dingin pada kulit.

(15)

Gejala mengikuti tes di kelas.

Saya merasa kebingungan saat akan memulai mengerjakan tes.

(16)

terganggu, gelisah, tegang, gugup, ngeri, khawatir, rasa bersalah, dan malu.

tenang saat mengerjakan tes.

Saya merasa tegang setiap mengikuti tes. Saya tidak

mengkhawatirkan kegagalan

dalam

mengerjakan tes.

Saya malu jika mendapatkan hasil tes yang kurang baik.

Saya

mengkhawatirkan hal buruk dalam mengerjakan tes. Saya tidak merasa ngeri ketika membayangkan akan mengerjakan tes yang sulit.

(17)

guru membagi hasil tes.

Saya merasa serba salah ketika memberikan jawaban pada tes secara asal-asalan.

Saya tidak merasa gugup akan adanya tes yang diadakan secara mendadak. JUMLAH

JUMLAH KESELURUHAN

H.Uji Coba Instrumen

Sebelum instrument dapat digunakan untuk mengukur variable penelitian,

maka perlu dilakukan suatu uji coba empiris.Hal ini dilakukan agar benar-benar

diperoleh suatu instrumen yang bisa mengukur dan mengungkap aspek psikologis

responden. Instrument perlu untuk diuji cobakan kepada subjek yang sama atau

kurang lebih hamper sama dengan subjek penelitian. Hal ini dikarenakan agar hasil

interprestasinya tidak jauh berbeda.

Subjek try out dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA

NEGERI 1 Banjar Margo. Jumlah subjektry out ini adalah sebanyak 26 peserta didik.

a. Validitas

Validitas berasal dari validity yang memiliki arti sejauh ketepatan dan kecermatan

(18)

setiap butir dengan menggunakan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.

Untuk pengujian validitas ini dilakukandengan mengunakan teknik analisa

datakoefisien korelasi product moment yang dikemukakan oleh Person.yaitu:

rxy= N

xy−

(

x

)(

y

)

(

N

(

X

)

2−

(

X

)

2

)(

N

(

Y

)

2−

(

Y

)

2

)

Keterangan :

rxy : Validitas butir soal

N : Jumlah peserta tes

X : Nilai suatu butir soal

Y : Nilai Soal

Kriteria penentuan validitas instrumen yang dipakai dalam penelitian ini

mengacu pendapat Arikunto, dari Tabel 1.6 dapat diketahui mengenai Kriteria

Validitas Butir Instrumen:

Tabel 1.6 : Kriteria Validitas Butir Kriteria

(19)

Instrumen Koefisien Validitas

0.800≤rxy<1.00 Sangat Tinggi

0.600≤rxy<0.800 Tinggi

0.400≤rxy<0.600 Cukup

0.200≤rxy<0.400 Rendah

rxy<0.200 Sangat Rendah (Tidak Valid)

Pengujian validitas angket menggunakan Corrected Item-Total Correlation

dengan menggunakan Statistical Product Service Solution (SPSS) versi 16.0 for Windows.

Dasar perhitungan validitas menggunakan ketentuan Arikunto 76yaitu untuk setiap item

dikatakan valid apabila 𝑟≥ �0,200.Apabila Corrected Item-Total Correlation bernilai

positif dan lebih besar dari 0,200 maka item tersebut dikatakan valid.Sedangkan

jikaCorrected Item-Total Correlation bernilai negatif dan lebih kecil dari 0,200 maka

item tersebut dikatakan tidak valid.

Hasil perhitungan dari 48 item tersebut diperoleh 39 item yang valid dan 9

item yang tidak valid. 9 item yang tidak valid tersebut yaitu item nomor 1, 2, 15, 22,

27, 34, 37, 44, dan 48. Ke-9 item yang tidak valid tersebut mempunyai koefisien

validitas mulai dari -0,18 sampai dengan 0,183. Sedangkan item yang valid

mempunyai koefisien validitas mulai dari 0,719 sampai dengan 0,206. Item yang tidak

valid selanjutnya dinyatakan gugur, berikut ini Tabel 1.7yang menunjukkan Indikator

dan Nomor Item yang Validdan Gugur Angket Kecemasan peserta didik dalam

Menghadapi Ujian Nasional:

Tabel 1.7:

No. Indikator No Butir Item Jumlah Item Valid

1. Fisiologis 1*, 2*, 3, 4, 5, 6, 11, 12, 13, 14, 15*, 16, 21,

(20)

37*, 38, 39, 40, 47, 48*

Jumlah 39

Tanda (*) menunjukkan nomor item yang tidak valid.

Berdasarkan Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa item gugur pada aspek fisiologis

berjumlah 6 item, dan pada aspek perilaku berjumlah 3 item.

b. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu pengertian sejauh mana hasil suatu pengertian

pada hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Tes dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tepat walaupun diujikan

berulang-ulang kali selalu menunjukkan ketetapan. Pertanyaan angket, reliabilitasnya

dapat dihitung dengan mengguakan rumus yaitu:

rii=

(

n n−1

)

[

s12−

pi q

i

s12

]

keterangan:

rii: Reliabilitas secara keseluruhan

p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

(21)

q: Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)

�1∶2 �: Standar deviasi dari test

Cara untuk mendapatkan reliabilitas dengan bantuan Statistical Product Service

Solution (SPSS) versi 16.0 for Windows menggunakan teknik uji reliabilitas Alpha

Cronbanch.Berikut ini adalah Tabel 1.8 menunjukkan Kriteria Guildford-Futcher

Tabel 1.8

Kriteria Reliabilitas Interval Kriteria

𝑟≤0,≤7 � Tidak reliabel

0,7<𝑟≤0,8 Cukup reliabel

0,8<𝑟≤0,9 Reliabel

0,9<𝑟≤1,0 Sangat Reliabel

Pengujian reliabilitas angket kecemasan peserta didik dalam menghadapi Ujian

Nasional matematika dengan teknik yang digunakan untuk mendapatkan konsistensi dari

alat ukur yaitu teknik Alpha Cronbach yang diolah menggunakan Statistical Product

Service Solution (SPSS) versi 16.0 for Windows.Hasil uji reliabilitas untuk kecemasan

peserta didik dalam menghadapi Ujian Nasional matematika setelah item pernyataan yang

tidak valid dihilangkan yang terdiri dari 39 item pernyataan valid memiliki koefisien

reliabilitas α = 0,884 dengan kriteria reliabel. Berikut ini adalah Tabel 1.9 menunjukkan

Hasil Uji Reliabilitas:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.884 39

(22)

jenjang bertanda wilcoxon (Wilcoxon singed rank test) karena mengacu pada jenis

data penelitian ini adalah ordinal, selain itu uji wilcoxon, tidak menerapkan

syarat-syarat mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan penelitian. Uji

jenjang Wilcoxon merupakan penyempurnaan uji tanda sebelumnya.Uji ini

diperkenalkan oleh Frank Wilcoxon di tahun 1945. Uji Wilcoxon yaitu mencari

perbedaan pre test dan post test harga diri. Kriteria pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

Apabila probabilitas > 0.05 maka Haditolak

Apabila probabilitas < 0.05 maka Ha diterima

Uji Wilcoxon Signed Ranksama dengan uji t 2 sampel berpasangan, namun

ditujukan untuk distribusi data yang tidak normal atau parameter – parameter statistik

tidak diketahui. Secara teori, pada uji ini dilakukan pengurutan (ranking) data terlebih

dahulu. Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini akan dilakukan dengan

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2Peserta didik yang Mengikuti Treatment
Tabel 1.3 Pola Penskoran Alat Pengumpul Data
Table 1.4 Kriteria Tingkat Kecemasan Skor
+2

Referensi

Dokumen terkait

Melalui model pembelajaran discovery learning peserta didik dapat memahami prinsip dan konsep fungsi dari sistem pendinginan air pada kendaraan ringan danmenyajikan nama-nama

melimpahkan rahmat dan hidayahNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “ Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak S Dengan Ketidak

Teori modernisasi dapat dipakai untuk menjelaskan pemikir- an dan gerakan modernisasi (tajdid) yang terjadi di dunia Islam. Modernisasi Islam di Indonesia secara historis tidak

Modul pembelajaran matematika ini diharap- kan dapat membantu guru dalam mengembangkan materi pembelajaran yang ada pada buku guru dan buku siswa serta dapat meningkatkan

Sekalian  isi  desa  dan  orang  di  daerah  desa  itu  bersenang  hati melihat perubahan itu, kecuali seorang saja  yang  mengkal  hatinya,  yaitu  I  Made Aseman. 

Untuk mendapatkan data yang valid dan dapat diperoleh sekaligus dapat dipertanggungjawabkan dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan data sebagai

1) Perluasan dan pemahaman mahasiswa terhadap kenyataan tentang kehidupan keberagamaan di masyarakat. 2) Penumbuhan semangat pengabdian mahasiswa dalam memecahkan

Paparan di atas merupakan kiat-kiat sukses yang tidak ada salahnya jika dilakukan oleh seorang wirausaha koperasi dalam melaksanakan tugasnya, karena dengan adanya tambahan