• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA KARTU KALIMAT DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Cieunteung 1 KecamatanCihideung Kota Tasikmalaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA KARTU KALIMAT DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Cieunteung 1 KecamatanCihideung Kota Tasikmalaya)."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG JENIS BATU-BATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri 2 Linggawangi

Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)

ARTIKEL

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Yoyoh

NIM: 1106944

PROGRAM SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL

Yoyoh

NIM: 1106944

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG JENIS BATU-BATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri 2 Linggawangi

Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I,

Dra. Hj. Reni Bakhraeni, M.Pd. NIP. 195111151970032001

Pembimbing II,

Ghullam Hamdu, M.Pd. NIP. 198006222008011004

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(3)
(4)

i ABSTRAK

YOYOH NIM. 1106944

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG JENIS BATU-BATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

TIPE MAKE A MATCH

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)

Pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 2 Linggawangi masih belum sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA itu sendiri. Salah satunya adalah masih sangat lemahnya kemampuan guru dalam memotivasi aktivitas belajar siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan rumusan masalah apakah penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2 Linggawangi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan adalah model Kemmis dan Taggart dengan 2 siklus. Subjek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 2 Linggawangi tahun pelajaran 2013 /2014 dengan jumlah siswa 30 orang. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat penulis pada siklus 1 adalah dalam pemanfaatan alokasi waktu yang disediakan sesuai dengan KTSP namun penggunaan waktu belum dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, dan perlu memperhatikan KTSP sebagai pedoman dalam penyusunan RPP, sedangkan pada siklus 2 adalah dalam pemanfaatan alokasi waktu yang disediakan sesuai dengan KTSP, penggunaan waktu dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, dan memperhatikan KTSP sebagai pedoman dalam penyusunan RPP. Proses pembelajaran pada siklus 1, guru kurang mengarahkan siswa untuk mengembangkan pemikirannya dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, mengkontruksi pengetahuan dan keterampilannya sendiri, sedangkan pada siklus 2 pelaksanaan pembelajaran perkembangan jenis batu-batuan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dan dapat dilaksanakan secara optimal. Aktivitas belajar siswa, hasil Lembar Kerja Siswa secara kelompok, dan hasil kognitif siswa mengalami peningkatan yang signifikan.

KATA PENGANTAR

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas

Rahmat dan Ridlo-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

“Peningkatan Hasil Belajar Siswa tentang dalam Pembelajaran IPA tentang Jenis

Batu-batuan Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Make a

Match (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri 2 Linggawangi

Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya).” Shalawat serta salam semoga

dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan

umatnya sampai akhir jaman.

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat bagi

penyelesaian akhir Studi SI PGSD Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Kampus Tasikmalaya.

Penulisan skripsi ini dapat memotivasi penulis untuk meningkatkan profesi melalui Penelitian Tindakan Kelas. Tuntutan inovasi pendidikan yang

semakin berkembang perlu diimbangi dengan peningkatan profesi keguruan

melalui peningkatan pendidikan, latihan dan pemanfaatan teknologi seperti

internet.

Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak khususnya

bagi penulis dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar

dan dalam meningkatkan mutu pendidikan Sekolah Dasar.

Tasikmalaya, Juni 2014

(6)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Selesainya penulisan skripsi ini atas dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terima

kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Cece Rakhmat, M.Pd., selaku Direktur Universitas Pendidikan

Indonesia Kampus Tasikmalaya.

2. Drs. Yusuf Suryana, M.Pd., selaku sekretaris Universitas Pendidikan

Indonesia Kampus Tasikmalaya yang telah memberikan dorongan dan

semangat kepada penulis.

3. Drs. Rustono WS., M.Pd. selaku Ketua Program Studi SI PGSD Universitas

Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

4. Dra. Hj. Reni Bakhraeni, M.Pd. selaku pembimbing I dalam penyusunan

skripsi ini yang telah membimbing dan memotivasi penulis.

5. Ghullam Hamdu, M.Pd. selaku pembimbing II, terima kasih atas segala

bantuan dan bimbingannya.

6. Bapak dan Ibu Dosen PGSD UPI Kampus Tasikmalaya, yang telah

memberikan bimbingan dan wawasan keilmuan yang sangat berharga bagi

penulis.

7. Seluruh Staf Administrasi, Perpustakaan PGSD UPI Kampus Tasikmalaya,

yang telah memberikan berbagai kemudahan selama pendidikan sehingga

(7)

iv

8. Hj. Wiwin Winarsih S., S.Pd. SD selaku Kepala SDN 2 Linggawangi, beserta

guru yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

guna penyelesaian skripsi ini.

9. Kedua orang tuaku, dan anakku tercinta yang telah memberikan dorongan

moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi SI.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak dalam

upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah

Dasar.

Tasikmalaya, Mei 2014

(8)

v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...

B. Rumusan Masalah...

C. Tujuan Penelitian...

D. Manfaat Penelitian...

E. Sistematika Penulisan Skripsi... 1

1. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ...

2. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe

Make a Match………..

3. Hasil Belajar Siswa...

4. Materi Jenis batu-batuan di Kelas V Sekolah

Dasar...

5. Materi Jenis Batu-batuan Melalui Pembelajaran

Cooperative Learning Tipe Make a Match ………

B. Kerangka Pemikiran ...

(9)

vi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian Tindakan Kelas...

B. Setting Penelitian...

C. Prosedur Penelitian...

D. Instrumen Penelitian ...

E. Teknik Pengumpulan Data...

F. Teknik Analisis Data...

G. Kriteria Keberhasilan ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian...

1. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah...

2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Penelitian Siklus 1...

a. Hasil Tindakan Penelitian Siklus 1...

1) Perencanaan Pembelajaran Siklus 1...

2) Proses Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1..

3) Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus 1..

4) Refleksi Pembelajaran Siklus 1...

b. Hasil Tindakan Penelitian Siklus 2...

1) Perencanaan Pembelajaran Siklus 2...

2) Proses Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2..

3) Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus 2

4) Refleksi Pembelajaran Siklus 2...

(10)

vii

Jenis dan Metode Pengumpulan Data ...

Keadaan Siswa SDN 2 Linggawangi Tahun Pelajaran 2013/2014

Hasil Kognitif Awal Pembelajaran.………...

Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Merancang RPP Siklus 1....

Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1...

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Kelompok Siklus

1...

Nilai Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus 1...

Hasil Kognitif Siswa tentang Jenis batu-batuan Siklus 1...

Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Merancang RPP Siklus 2...

Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2...

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Kelompok Siklus

2...

Nilai Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus 2...

Hasil Kognitif Siswa tentang Jenis batu-batuan Siklus 2...

Rekapitulasi Hasil Kognitif Siswa...

Rekapitulasi Hasil Penelitian ...

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1

3.1

Kerangka Berpikir ...

Alur Model PTK Kemmis dan MC. Taggart...………...

38

(12)

ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

Grafik Hasil Belajar Siswa pada Awal Pembelajaran ...

Hasil Belajar Siswa Siklus 1...

Hasil Belajar Siswa Siklus 2...

Kinerja Guru dalam Merancang RPP ...

Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran ...

Akivitas Belajar Siswa secara Kelompok ...

Hasil Lembar Kerja Siswa secara Kelompok ...

Hasil Belajar Siswa pada Awal, Siklus 1 dan Siklus 2...

Rekapitulasi Hasil Penelitian ...

60

91

119

122

124

126

127

128

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Soal Awal Pembelajaran...

2. Jawaban Soal Awal Pembelajaran ...

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1...

4. Lembar Kerja Siswa Siklus 1...

5. Kisi-kisi Evaluasi Siklus 1 ………

6. Lembar Evaluasi Siklus 1 ………

7. Kunci Jawaban Evaluasi Siklus 1 ………..

8. Lembar Kartu Soal Siklus 1...

9. Lembar Kartu Jawaban Siklus 1 ...

10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2...

11. Lembar Kerja Siswa Siklus 2...

12. Kisi-kisi Evaluasi Siklus 1 ………

13. Lembar Evaluasi Siklus 2 ………

14. Kunci Jawaban Evaluasi Siklus 1 ………..

15. Lembar Kartu Soal Siklus 2...

16. Lembar Kartu Jawaban Siklus 2 ...

17. Format Observasi Kinerja Guru dalam Merancang RPP...

18. Format Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ….……….

19. Format Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Kelompok …...

20. Surat –surat Bimbingan Skripsi ...

(14)

xi

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “Peningkatan Hasil

Belajar Siswa tentang dalam Pembelajaran IPA tentang Jenis Batu-batuan

Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Make a Match

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan

Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya).” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak

ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya

tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan

ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya

saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Tasikmalaya, Mei 2014 Yang Membuat Pernyataan

(15)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...

B. Rumusan Masalah...

C. Tujuan Penelitian...

D. Manfaat Penelitian...

E. Sistematika Penulisan Skripsi... 1

1. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ...

2. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe

Make a Match………..

3. Hasil Belajar Siswa...

4. Materi Jenis batu-batuan di Kelas V Sekolah

Dasar...

5. Materi Jenis Batu-batuan Melalui Pembelajaran

Cooperative Learning Tipe Make a Match ………

B. Kerangka Pemikiran ...

C. Hipotesis Tindakan...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian Tindakan Kelas...

B. Setting Penelitian...

39

(16)

C. Prosedur Penelitian...

D. Instrumen Penelitian ...

E. Teknik Pengumpulan Data...

F. Teknik Analisis Data...

G. Kriteria Keberhasilan ... 42

47

48

49

52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian...

1. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah...

2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Penelitian Siklus 1...

a. Hasil Tindakan Penelitian Siklus 1...

1) Perencanaan Pembelajaran Siklus 1...

2) Proses Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1..

3) Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus 1..

4) Refleksi Pembelajaran Siklus 1...

b. Hasil Tindakan Penelitian Siklus 2...

1) Perencanaan Pembelajaran Siklus 2...

2) Proses Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2..

3) Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus 2

4) Refleksi Pembelajaran Siklus 2...

(17)

DAFTAR TABEL

Jenis dan Metode Pengumpulan Data ...

Keadaan Siswa SDN 2 Linggawangi Tahun Pelajaran 2013/2014

Hasil Kognitif Awal Pembelajaran.………...

Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Merancang RPP Siklus 1....

Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1...

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Kelompok Siklus

1...

Nilai Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus 1...

Hasil Kognitif Siswa tentang Jenis batu-batuan Siklus 1...

Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Merancang RPP Siklus 2...

Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2...

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Kelompok Siklus

2...

Nilai Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus 2...

Hasil Kognitif Siswa tentang Jenis batu-batuan Siklus 2...

Rekapitulasi Hasil Kognitif Siswa...

Rekapitulasi Hasil Penelitian ...

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1

3.1

Kerangka Berpikir ...

Alur Model PTK Kemmis dan MC. Taggart...………...

38

(19)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

Grafik Hasil Belajar Siswa pada Awal Pembelajaran ...

Hasil Belajar Siswa Siklus 1...

Hasil Belajar Siswa Siklus 2...

Kinerja Guru dalam Merancang RPP ...

Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran ...

Akivitas Belajar Siswa secara Kelompok ...

Hasil Lembar Kerja Siswa secara Kelompok ...

Hasil Belajar Siswa pada Awal, Siklus 1 dan Siklus 2...

Rekapitulasi Hasil Penelitian ...

60

91

119

122

124

126

127

128

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Soal Awal Pembelajaran...

2. Jawaban Soal Awal Pembelajaran ...

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1...

4. Lembar Kerja Siswa Siklus 1...

5. Kisi-kisi Evaluasi Siklus 1 ………

6. Lembar Evaluasi Siklus 1 ………

7. Kunci Jawaban Evaluasi Siklus 1 ………..

8. Lembar Kartu Soal Siklus 1...

9. Lembar Kartu Jawaban Siklus 1 ...

10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2...

11. Lembar Kerja Siswa Siklus 2...

12. Kisi-kisi Evaluasi Siklus 1 ………

13. Lembar Evaluasi Siklus 2 ………

14. Kunci Jawaban Evaluasi Siklus 1 ………..

15. Lembar Kartu Soal Siklus 2...

16. Lembar Kartu Jawaban Siklus 2 ...

17. Format Observasi Kinerja Guru dalam Merancang RPP...

18. Format Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ….……….

19. Format Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Kelompok …...

20. Surat –surat Bimbingan Skripsi ...

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan

kunci penting dalam abad ke 21 ini. Oleh karena itu, siswa perlu dipersiapkan

untuk mengenal, memahami dan menguasai IPTEK dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya. Persiapan sedini mungkin sangat dibutuhkan

untuk menghadapi tantangan di masa depan yang secara kualitatif cenderung

meningkat. Berbagai tantangan muncul, antara lain menyangkut peningkatan

kualitas hidup, pemerataan hasil pembangunan dan partisipasi masyarakat.

Untuk mengatasi tantangan tersebut perlu pendidikan.

Pendidikan sebagai salah satu faktor kemajuan kehidupan manusia

dalam bidang pengetahuan, kebudayaan dan lain-lain. Agar sistem pendidikan

dirasakan lebih efektif, maka perlu adanya sistem pendidikan persekolahan.

Pendidikan persekolahan adalah sistem pendidikan yang menggunakan

kurikulum resmi atau formal yang bertujuan untuk menciptakan siswa yang

mempunyai intelektual yang tinggi, sifat yang baik serta mempunyai

keterampilan yang mantap.

Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan formal bertugas

menyelenggarakan pendidikan. Sasaran pendidikan di SD menurut Depdiknas

(2006:5) adalah memberikan penekanan pada keterampilan dalam penerapan

ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

(22)

2

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata

pelajaran yang harus diajarkan kepada siswa. Untuk itu IPA sebagai bagian

dari pendidikan di SD memiliki peran penting dalam menghasilkan siswa yang

berkualitas yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan

berinisiatif dalam menanggapi isu masyarakat yang diakibatkan oleh dampak

perkembangan pengetahuan dan teknologi.

Sasaran IPA menurut KTSP (Depdiknas, 2005:13) secara umum

adalah agar siswa memahami konsep IPA dan keterkaitannya dengan

kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan tentang alam sekitar untuk

mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, mampu menerapkan

berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala alam dan mampu

menggunakan teknologi sederhana untuk memecahkan masalah yang

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan IPA harus

menjadikan siswa tidak sekedar tahu dan hafal tentang konsep-konsep IPA

melainkan harus menjadikan siswa untuk mengerti dan memahami

konsep-konsep tersebut serta menghubungkan keterkaitan suatu konsep-konsep dengan

konsep lain.

Hasil observasi awal, masih ada siswa kelas V SDN 2 Linggawangi

dalam proses pembelajaran IPA yang kurang memperhatikan uraian guru,

kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran, siswa sulit menerima dan

memahami pelajaran yang disampaikan guru dan masih ada siswa yang

mempunyai nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil belajar

(23)

3

memuaskan. Nilai rata-rata mata pelajaran IPA adalah 53,3, sedangkan nilai

KKM sebesar 70.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa kurang

memuaskan diantaranya:

1. Siswa cenderung pasif, kurang kreatif dan tidak kritis dalam menerima

pembelajaran IPA secara utuh.

2. Aktivitas siswa secara individual kurang tercipta, karena kurangnya

keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat.

3. Guru sebelumnya monoton dalam menyampaikan konsep-konsep IPA,

kurang variatif dalam menerapkan model pembelajaran yang efektif,

solutif dan menyenangkan.

Masalah ini perlu diantisipasi yaitu dengan cara menggunakan model

pembelajaran yang dapat memotivasi siswa agar berani mengemukakan

pendapat, ide, menganalisis, merumuskan, membuat laporan dan yang lainnya

yang dapat memotivasi aktivitas dan kreativitas belajar siswa, bukan hanya

sekedar mendengarkan ceramah gurunya. Hal ini sesuai dengan pendapat

Sanjaya (2006:1) menyatakan, "Salah satu masalah yang dihadapi dunia

pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses

pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan

berpikir."

Pemilihan model pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan,

materi, perbedaan individual siswa, alokasi waktu dan kemampuan guru itu

(24)

4

kreativitas siswa adalah model pembelajaran cooperatif learning tipe make a

match. Dahlan (2000:15) mengemukakan, ”Penerapan model pembelajaran

cooperative learning tipe make a match mengandung pemikiran tentang

dasar-dasar kerpibadian siswa. Model ini dapat menumbuhkan kesadaran diri akan

pentingnya pendidikan untuk bekal hidupnya.”

Menurut Benny (2009 : 1001), sebelum guru menggunakanan model

make and match guru harus mempertimbangkan : (1) indikator yang ingin

dicapai (2) kondisi kelas yang meliputi jumlah siswa dan efektivitas ruangan

(3) alokasi waktu yang akan digunakan dan waktu persiapan. Pertimbangan di

atas sangat diperlukan karena model make and match tidak efektif apabila

digunakan pada kelas yang jumlah siswanya di atas 40 dengan kondisi ruang

kelas yang sempit, sebab dalam pelaksanaan pembelajaran make a match,

kelas akan menjadi gaduh dan ramai. Hal ini wajar asalkan guru dapat

mengendalikannya.

Model pembelajaran cooperative learning tipe make a match cocok

digunakan untuk penyampian jenis batu-batuan karena siswa perlu

pemahaman tentang jenis batu-batuan melalui pencarian. Model pembelajaran

cooperative learning tipe make a match memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengembangkan potensi intelektualnya dalam jalinan kegiatan

yang disusunnya untuk menemukan sesuatu. Siswa didorong untuk bertindak

aktif, mencari jawaban atas masalah yang dihadapinya dan menarik

kesimpulan sendiri melalui proses berpikir ilmiah yang logis, kritis dan

(25)

5

diberi kesempatan untuk mencari sendiri sesuatu yang tersembunyi di

dalamnya. Adanya kelompok belajar menumbuhkan rasa kebersamaan dan

tanggung jawab, saling menghargai atas kelebihan dan kelemahan

masing-masing, saling melengkapi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

maksimal.

Peranan guru sebagai pembantu, pembimbing, pengarah dalam teknik

penemuan secara efektif. Salah satu nilai yang terlihat dalam kelompok belajar

adalah siswa percaya diri dalam melakukan tugas intelektual dan pemecahan

masalah. Keterlibatan mental siswa akan memberikan motivasi yang kuat

untuk melahirkan kegiatan yang sungguh-sungguh, mereka percaya diri,

dihargai sehingga timbul kemauan untuk berprestasi dan bertanggung jawab.

Dengan demikian model pembelajaran cooperative learning tipe make a

match berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan paparan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SD Negeri 2 Linggawangi tahun

pelajaran 2013/2014 yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran IPA tentang jenis batu-batuan melalui penggunaan

model pembelajaran cooperative learning tipe make a match. Untuk itu

penelitian ini diberi judul: ”Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam

Pembelajaran IPA tentang Jenis Batu-Batuan melalui Model Pembelajaran

Cooperative Learning Tipe Make a Match.” (Penelitian Tindakan Kelas di

Kelas V SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari Kabupaten

(26)

6

B. Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan pada kegiatan

pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2

Linggawangi menunjukkan :

a. Masalah yang berhubungan dengan kemampuan guru dalam

mengajarkan IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2

Linggawangi adalah kekurangmampuan guru dalam menyusun dan

mengoperasionalkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA

yang sesuai dengan tuntutan KTSP serta kekurangmampuan guru dalam

melakukan variasi mengajar.

b.Masalah yang berhubungan dengan hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2

Linggawangi, yaitu lemahnya tingkat kemampuan siswa dalam

mengoperasionalkan soal-soal IPA karena kurang diberi kesempatan

untuk berpikir dan waktu yang disediakan untuk menyelesaikan tugas

atau soal kurang mencukupi.

c. Masalah yang berhubungan dengan sarana penunjang dalam

pelaksanaan pembelajaran IPA adalah kurangnya penggunaan alat

peraga, sehingga hasil belajar siswa tentang jenis batu-batuan di kelas V

SD Negeri 2 Linggawangi kurang memuaskan.

Dari beberapa masalah di atas, maka salah satu masalah yang

(27)

7

peneliti, yang merupakan akar permasalahan adalah rendahnya hasil

belajar siswa tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2

Linggawangi.

2. Rumusan Masalah

a. Rumusan masalah secara umum

Secara umum masalah penelitian dirumuskan: “Apakah penggunaan

model pembelajaran cooperative learning tipe make a match dapat

meningkatkan hasil belajar siswa tentang jenis batu-batuan di kelas V

SD Negeri 2 Linggawangi?”

b. Rumusan masalah secara khusus

Secara khusus permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan

hasil belajar siswa tentang jenis batu-batuan melalui model

pembelajaran cooperative learning tipe make a match di kelas V

SD Negeri 2 Linggawangi?

2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan

hasil belajar siswa tentang jenis batu-batuan melalui model

pembelajaran cooperative learning tipe make a match di kelas V

SD Negeri 2 Linggawangi?

3) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa tentang jenis

batu-batuan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative

(28)

8

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian secara Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa tentang jenis batu-batuan melalui penggunaan model

pembelajaran cooperative learning tipe make a match di kelas V SD

Negeri 2 Linggawangi.

2. Tujuan Penelitian secara Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar siswa tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran

cooperative learning tipe make a match di kelas V SD Negeri 2

Linggawangi.

b. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar siswa tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran

cooperative learning tipe make a match di kelas V SD Negeri 2

Linggawangi.

c. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang jenis batu-batuan

dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe

make a match di kelas V SD Negeri 2 Linggawangi.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara Teoritis

Secara teoretis kegiatan penelitian dapat mengembangkan ilmu

(29)

9

tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2

Linggawangi.

2. Manfafat secara Praktis.

Guna secara praktis adalah dapat memberikan wawasan

pengetahuan dan pengalaman kepada guru dan siswa dalam memecahkan

permasalahan pembelajaran IPA khususnya tentang jenis batu-batuan.

3. Manfaat Kelembagaan

Guna secara kelembagaan adalah mengembangkan fungsi

kelembagaan Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran,

serta sebagai lembaga penelitian pendidikan dan pengajaran di Sekolah

Dasar.

E. Sistematika Penulisan Skripsi

Bab I :Pendahuluan. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang

masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat

penelitian.

Bab II : Landasan Teori. Bab ini menjelaskan tentang pembelajaran

IPA di Sekolah Dasar, model pembelajaran cooperative learning tipe make a

match, hasil belajar siswa, deksripsi materi jenis batu-batuan di kelas V SD.

Bab III: Metode Penelitian. Bab ini menjelaskan tentang setting

penelitian, model penelitian tindakan kelas, prosedur penelitian, definisi

operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis

(30)

10

Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini menjelaskan

tentang hasil penelitian siklus 1 dan siklus 2 yang terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, observasi dan refleksi, serta pembahasan hasil penelitian siklus 1

dan siklus 2.

Bab V: Kesimpulan dan Saran. Bab ini menjelaskan kesimpulan hasil

penelitian dan saran-saran penulis sehubungan dengan hasil penelitian yang

(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian Tindakan Kelas

Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Alasan dipilihnya Penelitian Tindakan Kelas adalah dalam rangka

memperbaiki proses belajar mengajar yang diselenggarakan guru dalam

pembelajaran. Seperti dijelaskan Hasbolah (1995 : 15) bahwa Penelitian

Tindakan Kelas dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan

kelas bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan. kualitas pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan diadaptasi dari

model Kemmis Taggart. Penelitian dilakukan dengan 2 siklus, masing-masing

siklus memuat 4 aspek, yaitu; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan

refleksi. Pelaksanaan penelitian dengan cara melibatkan mitra peneliti. Mitra

peneliti bertindak selaku pelaksana tindakan, sedangkan penulis bertindak

sebagai peneliti.

Lebih jelas, alur dalam penelitian tindakan kelas ini disusun dalam

tabel seperti berikut:

(32)

40

Gambar 1

Alur PTK Model PTK Kemmis dan MC. Taggart Sumber: (Aqib, 2006: 31)

Berdasarkan gambar di atas, desain Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan model siklus menurut Kemmis dan Taggart terdiri dari

empat komponen, sebagai berikut

1. Rencana yaitu sesuatu yang akan dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan, atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

2. Tindakan yaitu yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan.

3. Observasi yaitu suatu pengamatan yang dilakukan observer terhadap

guru dan siswa yang meliputi kinerja guru, aktivitas belajar siswa selama

(33)

41

4. Refleksi yaitu peneliti merenung dan mengkaji, apa yang telah dilakukan

selama proses pembelajaran berlangsung.

Setelah dilakukan refleksi, akan muncul permasalahan baru yang perlu

mendapat perhatian. Dari permasalahan baru tersebut perlu dilakukan

perencanaan ulang dan refleksi ulang sampai permasalahan dapat teratasi,

sehingga proses dan hasil belajar meningkat.

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan

Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.

2. Subjek Penelitian

Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas V SD

Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari, serta siswa kelas V SD

tersebut yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan

14 orang siswa perempuan.

3. Definisi Operasional

a. Model pembelajaran cooperative learning tipe make a match adalah

pembelajaran kelompok dengan cara mencari pasangan di mana siswa

ditugaskan untuk mencari pasangan dalam membentuk kelompok dan

mengerjakan tugas kelompok.

b. Hasil belajar ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual

(34)

42

analisis, sintesis dan penilaian. Hasil belajar yang dimaksud adalah

hasil evaluasi atau tes tentang jenis batu-batuan.

4. Fokus Tindakan

a. Kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan pembelajaran IPA

tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran cooperative

learning tipe make a match.

b. Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA tentang jenis

batu-batuan melalui model pembelajaran cooperative learning tipe

make a match.

c. Hasil belajar siswa aspek kognitif dalam pembelajaran IPA tentang

jenis batu-batuan yang dinyatakan dengan nilai evaluasi pada pra

tindakan, siklus 1 dan siklus 2.

C. Prosedur Penelitian

Rencana tindakan mengacu pada prosedur penelitian yang meliputi

tiga tahap kegiatan, yaitu: 1) Orientasi dan identifikasi masalah 2)

Perencanaan tindakan penelitian 3) Pelaksanaan tindakan penelitian, meliputi:

a) Perencanaan pembelajaran, b) Pelaksanaan pembelajaran, c) Observasi

pelaksanaan pembelajaran dan d) Refleksi pembelajaran.

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Langkah-langkah yang dilakukan dalam orientasi dan identifikasi

(35)

43

a. Melakukan Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan dengan pengkajian kurikulum

Sekolah Dasar tahun 2006 terhadap kompetensi dasar, indikator dan

hasil belajar. Setelah melakukan pengkajian terhadap kurikulum

dibandingkan dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan guru

dalam mata pelajaran IPA terkait dengan pembuatan perencanaan,

penggunaan model pembelajaran dan hasil belajar siswa di kelas V

Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari

Kabupaten Tasikmalaya.

b. Melakukan Analisis

Bertolak dari refleksi yang dilakukan, guru melakukan analisis

terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPA

tentang jenis batu-batuan, di antaranya tentang peningkatan

penguasaan pemahaman siswa tentang jenis batu-batuan di kelas V

Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari

Kabupaten Tasikmalaya.

2. Perencanaan Tindakan Perbaikan Pembelajaran

Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil observasi dan

identifikasi dalam pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V

Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari Kabupaten

Tasikmalaya. Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah :

a. Melakukan diskusi dengan mitra peneliti tentang penggunaan model

(36)

44

mengoptimalkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang

jenis batu-batuan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi

Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.

b. Melakukan diskusi dengan teman kolaborasi tentang tujuan penerapan

model pembelajaran cooperative learning tipe make a match untuk

mengoptimalkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang

jenis batu-batuan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi

Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.

c. Menyusun rencana penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk tiap siklus

tindakan pembelajaran. Tahapan tindakan yaitu; membuat rencana

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melaksanakan observasi

pembelajaran, refleksi tindakan pembelajaran.

1) Menyusun instrumen penelitian, yaitu lembar pengamatan terhadap

rancangan pembelajaran guru, lembar pengamatan pelaksanaan

pembelajaran guru, lembar pengamatan aktivitas pembelajaran

siswa.

2) Menyusun instrumen pembelajaran, terdiri dari rancangan

pembelajaran, lembar kerja siswa dan alat evaluasi.

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Untuk menemukan data awal penelitian pada hari Senin, 3 Maret

2014. Dilakukan tes awal kepada siswa pembelajaran IPA tentang jenis

batu-batuan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi Kecamatan

(37)

45

hasil belajar dan data hasil observasi, penulis membuat rancangan

pembelajaran untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran IPA tentang

jenis batu-batuan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi

Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.

Pelaksanaan tindakan penelitian direncanakan dalam dua siklus.

Tiap siklus berisi satu kegiatan pembelajaran. Tindakan penelitian Siklus

1, merupakan rekomendasi dari data observasi awal. Tindakan siklus 2

merupakan rekomendasi dari tindakan siklus 1.

Perencanaan pembelajaran siklus pertama dan kedua dilakukan

dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut: membuat rancangan

pembelajaran, membuat lembar kerja siswa dan membuat soal tes,

menentukan sumber pelajaran, alat peraga yang akan digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran, menyusun instrumen penelitian yang terdiri

dari lembar observasi rancangan guru, lembar observasi pelaksanaan

pembelajaran dan lembar observasi aktivitas siswa.

4. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan oleh mitra peneliti. Mitra

peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan rancangan yang telah

dibuat. Silabus memuat hal-hal sebagai berikut : (1) kompetensi dasar,

(2) hasil belajar, (3) indikator, dan (4) materi pokok.

Setiap implementasi pembelajaran mengikuti prosedur tindakan,

(38)

46

observasi dan interpretasi, (e) analisis dan refleksi dan tindak lanjut /

rekomendasi. (Zuber-Skerrit dan Stinger dalam Mulyana, 2003 : 22).

a. Siklus I

1) Perencanaan Tindakan Pembelajaran

Tindakan yang dilakukan peneliti dalam kegiatan

perencanaan adalah : (1) melakukan tes awal untuk mengungkap

penguasaan keterampilan dalam pembelajaran IPA tentang jenis

batu-batuan, (2) membuat silabus pembelajaran dan alat penilaian

dalam materi jenis batu-batuan, (3) membuat lembar observasi

untuk mengamati penguasaan hasil evaluasi siswa tentang jenis

batu-batuan dan (4) aktivitas guru dalam pembelajaran dan

perencanaan pembelajaran yang dibuat guru.

2) Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah

melaksanakan silabus pembelajaran pada materi pokok jenis

batu-batuan yang telah direncanakan.

3) Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan observasi terhadap pelaksanaan tindakan

sesuai dengan alat dan aspek observasi yang direncanakan, yaitu;

membubuhkan ceklis pada kolom yang disediakan, sesuai dengan

aspek deskriptor yang tercantum pada instrumen.

Hal-hal yang diobservasi adalah seperti berikut : (1)

(39)

47

pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan, (2) pelaksanaan

pembelajaran pada pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan,

dan (3) peningkatan hasil siswa pada pembelajaran IPA tentang

jenis batu-batuan.

4) Refleksi

Semua data yang diperoleh dalam tahap observasi

dikumpulkan, lalu diidentifikasi, dianalisis dan dievaluasi.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap data yang terkumpul, peneliti

melakukan refleksi sejauhmana guru merumuskan rancangan

pembelajaran pada pembelajaran IPA, kemampuan guru

melaksanakan pada pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan.

b. Siklus 2

Pembelajaran pada siklus 2 adalah mengulang prosedur

tindakan pembelajaran pada siklus 1 pada materi pokok yang sama,

yaitu tentang jenis batu-batuan.

D. Instrumen Penelitian

1. Lembar observasi untuk mengetahui kinerja guru dalam merencanakan,

pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran

cooperative learning tipe make a match..

2. Lembar observasi untuk mengetahui kinerja guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan melalui model

(40)

48

3. Lembar observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam proses

pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran

cooperative learning tipe make a match.

4. Lembar tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran

cooperative learning tipe make a match yang dinyatakan dengan nilai

evaluasi belajar pada pra tindakan, siklus 1, dan siklus 2.

E. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi yang digunakan adalah observasi langsung yakni

observer melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

peneliti secara langsung saat kegiatan belajar mengajar dilakukan. Melalui

observasi ini, observer memberikan nilai terhadap pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti. Hal-hal yang diobservasi adalah kemampuan guru

dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan

pembelajaran serta aktivitas belajar siswa.

b. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2

Linggawangi Kecamatan Leuwisari. Berikut ini adalah tabel jenis dan

(41)

49

Tabel 3.1

Jenis dan Metode Pengumpulan Data

No Jenis Data Metode Alat

1 2 3 4

1 Perencanaan pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan

2 Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe make a match

Observasi Lembar Pengamatan

3. Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran cooperative learning tipe make a match

Observasi Lembar Pengamatan

4. Pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe make a match

Penilaian Tes

F. Teknik Analisis Data

Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik

analisis deskriptif kuantitatif. Teknik analisis deskriptif kuantitatif digunakan

untuk menjelaskan seluruh rangkaian penelitian mulai dari perencanaan

sampai tahap refleksi, juga dengan daur dan hasil penelitian melalui penilaian

(42)

50

2000: 11). Analisis dilakukan pada setiap siklus pembelajaran dengan

menggunakan tahapan sebagai berikut:

1. Pengumpulan data hasil Penelitian Tindakan Kelas tentang peningkatan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di

kelas V SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari.

2. Pengelompokan data, yaitu kinerja siswa, kinerja guru, peningkatan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di

kelas V SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari.

3. Interpretasi dan refleksi data, berdasarkan tingkatan pencapaian,

misalnya: baik, sedang atau kurang.

4. Rekomendasi dan tindak lanjut ditentukan berdasarkan hasil refleksi

data, apakah perlu atau tidak diadakan siklus pembelajaran berikutnya.

Analisis data dilakukan terhadap data-data yang terkumpul melalui

test esai dan lembar observasi.

a. Analisis tes hasil belajar

Untuk mengetahui hasil beljar siswa, penulis melakukan tes tertulis

yang terdiri dari 13 soal dengan kriteria:

Jawaban benar diberi skor : 1

(43)

51

Hasil jawaban siswa diberi skor dan dianalisis dengan menggunakan

teknik deskriptif dengan presentase rata-rata.

Skor ideal : Nilai yang diperoleh siswa x 100% Skor ideal/maksimal (20)

Untuk mencari nilai rata-rata hasil belajar secara keseluruhan rumus

yang digunakan adalah mencari rata-rata atau mean. Mean atau rata-rata

diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor dibagi dengan banyaknya

subjek (Sudjana 2005:1).

Secara sederhana rumusnya adalah :

X = Σ X N

Keterangan : X = rata-rata (mean)

Σ X = jumlah seluruh skor

N = banyaknya subjek

b. Analisis Observasi

Dalam lembar observasi tersebut, observer menilai kinerja guru dalam

merencanakan pembelajaran, kinerja guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Cara yang

ditempuh adalah observer membubuhkan tanda ceklis (√) pada setiap kolom

indikator sesuai dengan pengamatan atau penilaian observer dengan

kriteria:

1 = kurang sekali

(44)

52

3 = cukup

4 = baik

5 = baik sekali

Hasil penilaian tersebut dijumlahkan dan dianalisis dengan menggunakan

teknik deskriptif dengan presentase rata-rata.

Skor ideal : Nilai yang diperoleh x 100% Skor ideal/maksimal

Analisis observasi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan observer

tentang pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2

Linggawangi Kecamatan Leuwisari dengan format observasi yang

disediakan, kemudian diambil kesimpulannya.

G. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan pembelajaran jenis batu-batuan dengan

menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe make a match

adalah sebagai berikut:

1. Kriteria keberhasilan untuk kinerja guru dalam merancang RPP,

melaksanakan proses pembelajaran dan aktivitas siswa secara individual

adalah

Ukuran keberhasilan :

90 % - 100 % (sangat baik)

70 % - 89 % (baik)

(45)

53

30 % - 49 % (kurang)

10 % - 29 % (sangat kurang) (Arikunto, 2002:15).

Keterangan : Patokan keberhasilan minimal 75% dan apabila kurang dari

75% diperlukan perbaikan.

Indikator keberhasilan untuk kinerja guru dalam merancang RPP,

melaksanakan proses pembelajaran dan aktivitas siswa secara individual

adalah :

a. RPP yang dibuat jelas dan sesuai dengan KTSP.

b. Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA tentang

jenis-jenis batu-batuan melalui penggunaan model pembelajaran cooperative

learning tipe make a match sesuai dengan RPP yang dirumuskan.

c. 75% siswa dalam proses pembelajaran baik secara individu maupun

kelompok.

2. Kriteria hasil belajar siswa

a. Dikatakan berhasil dalam pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan

apabila nilai evaluasinya minimal sama dengan nilai KKM (70).

b. Apabila 75% siswa dari objek penelitian, hasil evaluasinya mampu

minimal mencapai target KKM (70).

Dengan demikian, penelitian dihentikan apabila 75% siswa sebagai objek

penelitian, hasil evaluasinya sudah mampu minimal mencapai target KKM

(46)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan hasil penelitian, dan

temuan-temuan penulis di lapangan tentang penggunaan model pembelajaran

cooperative learning tipe make a match dalam pembelajaran jenis batu-batuan

di kelas V SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari Kabupaten

Tasikmalaya disimpulkan sebagai berikut :

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat penulis pada

siklus 1 adalah dalam pemanfaatan alokasi waktu yang disediakan sesuai

dengan KTSP namun penggunaan waktu belum dapat dimanfaatkan

secara efektif dan efisien, dan perlu memperhatikan KTSP sebagai

pedoman dalam penyusunan RPP, sedangkan pada siklus 2 adalah dalam

pemanfaatan alokasi waktu yang disediakan sesuai dengan KTSP,

penggunaan waktu dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, dan

memperhatikan KTSP sebagai pedoman dalam penyusunan RPP. Kinerja

guru dalam menyusun RPP siklus 1 berkategori cukup dengan

diperolehnya nilai observasi sebesar 66,25%, sedangkan pada siklus 2

berkategori baik dengan diperolehnya nilai observasi sebesar 84,6%.

Terdapat peningkatan kinerja guru tersebut sebesar 18,35%.

2. Proses pembelajaran pada siklus 1, guru kurang mengarahkan siswa

untuk mengembangkan pemikirannya dengan cara bekerja sendiri,

menemukan sendiri, mengkontruksi pengetahuan dan keterampilannya

sendiri, sedangkan pada siklus 2 pelaksanaan pembelajaran jenis

(47)

131

batuan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dan dapat

dilaksanakan secara optimal. Pada siklus 1, kemampuan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran ditinjau berkategori cukup dengan

diperolehnya jumlah nilai hasil observasi sebesar 66,8%, sedangkan pada

siklus 2 kemampuan guru tersebut berkategori baik dengan diperolehnya

jumlah nilai 87,2%. Terdapat peningkatan kinerja guru dalam

pelaksanaan pembelajaran sebesar 20,4%.

3. Aktivitas belajar siswa, hasil Lembar Kerja Siswa secara kelompok, dan

hasil kognitif siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil

kognitif siswa pada awal pembelajaran tentang jenis batu-batuan

melalui model cooperative learning tipe make a match bernilai rata-rata

53,3, pada siklus 1 bernilai rata-rata 67,6 dan meningkat siklus 2 sebesar

83,4. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 15,8%.

B. Saran 1. Bagi Guru

Disarankan guru dalam proses pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan

menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe make a match

untuk menghindari kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran tersebut.

2. Instansi Pendidikan

Kepada pihak/pejabat terkait yang memiliki kepentingan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan, sebaiknya memberikan penataran dan

pelatihan proses pembelajaran yang inovatif kepada guru-guru di

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. (1995). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Aqib. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Arikunto, Suharsimi. (2000). Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional. Bina Aksara.

Dahlan, MD. (2000). Model-model Mengajar. Bandung : Angkasa.

Depdiknas. (2006). Pendekatan dan Upaya Peningkatan Kadar CBSA di dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Effendi. (2004). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Kelas IV SD/MI. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Mandar Maju.

Hasbolah (1995). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan Cendikiawan.

Komarudin. (1994). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Kunandar. (2008). Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Gramedia

.

Lie, Anita. (2008). Pembelajaran Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media.

Mansyur. (2006). Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Muhaimin (2003). Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung : Trigenda Karya.

Nasution. (2000). Didaktik Azas-azas Mengajar. Bandung: Jermars. Pendidikan. Bandung.

Praja, Usman, E. (1993). Pengantar Psikologi. Bandung : Angkasa.

Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses.

(49)

133

Sapriya (2008). Pembelajaran IPS di SD.. Bandung : Tarsito.

Sastrapratedja (2003). Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya : Al-Ikhlas.

Slameto. (2005). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta.

Sudjana (2002). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana (2005). Metodologi Pengajaran. Bandung PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Ungu.

Sujanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta : Aksara Baru.

Surakhmad (2000). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito.

Surya, Mohammad. (2000). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa.

Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan : Suatu Pendekatan Baru. Bandung :Remaja Rosda Karya.

Syamsuddin, Abin (2002). Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Tafsir Ahmad (2003). Metodologi Pengajaran. Bandung PT. Remaja Rosdakarya.

Usman (2000). Pengantar Psikologi Umum , Bandung : Angkasa.

Gambar

Tabel
Grafik Hasil Belajar Siswa  pada Awal Pembelajaran .............
Tabel
Grafik Hasil Belajar Siswa  pada Awal Pembelajaran .............
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari analisis ini adalah rasio laba atas ekuitas berada diatas rasio rata-rata industri retail, hanya pada tahun-tahun tertentu rasio yang lain berada dibawah rasio rata-

Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lainnya

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen

Dalam penyusunan LKS, materi yang diberikan pada setiap kali pertemuan kegiatan belajar mengajar (KBM), disediakan tiga jenis tugas, yaitu pemahaman konsep, latihan

bahan ajar untuk mata pelajaran lain di SMK yang sesuai dengan kurikulum 2013.. Ai Fitri

Untuk memperjelas penulisan ilmiah ini, penulis sertakan landasan teori perancangan sistem dan beberapa teori yang digunakan sebagai alat Bantu untuk merancang sistem sehingga

DAMPAK PENERAPAN PELATIHAN TABATA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KECEPATAN ( SPEED ).. (Studi Eksperimen pada Atlet Futsal Puteri Anggota UKM Futsal UPI

Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi tenaga teknik mencakup Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang