PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG JENIS BATU-BATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri 2 Linggawangi
Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)
ARTIKEL
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Yoyoh
NIM: 1106944
PROGRAM SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL
Yoyoh
NIM: 1106944
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG JENIS BATU-BATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri 2 Linggawangi
Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I,
Dra. Hj. Reni Bakhraeni, M.Pd. NIP. 195111151970032001
Pembimbing II,
Ghullam Hamdu, M.Pd. NIP. 198006222008011004
Mengetahui,
Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
i ABSTRAK
YOYOH NIM. 1106944
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG JENIS BATU-BATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
TIPE MAKE A MATCH
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)
Pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 2 Linggawangi masih belum sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA itu sendiri. Salah satunya adalah masih sangat lemahnya kemampuan guru dalam memotivasi aktivitas belajar siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan rumusan masalah apakah penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2 Linggawangi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan adalah model Kemmis dan Taggart dengan 2 siklus. Subjek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 2 Linggawangi tahun pelajaran 2013 /2014 dengan jumlah siswa 30 orang. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat penulis pada siklus 1 adalah dalam pemanfaatan alokasi waktu yang disediakan sesuai dengan KTSP namun penggunaan waktu belum dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, dan perlu memperhatikan KTSP sebagai pedoman dalam penyusunan RPP, sedangkan pada siklus 2 adalah dalam pemanfaatan alokasi waktu yang disediakan sesuai dengan KTSP, penggunaan waktu dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, dan memperhatikan KTSP sebagai pedoman dalam penyusunan RPP. Proses pembelajaran pada siklus 1, guru kurang mengarahkan siswa untuk mengembangkan pemikirannya dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, mengkontruksi pengetahuan dan keterampilannya sendiri, sedangkan pada siklus 2 pelaksanaan pembelajaran perkembangan jenis batu-batuan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dan dapat dilaksanakan secara optimal. Aktivitas belajar siswa, hasil Lembar Kerja Siswa secara kelompok, dan hasil kognitif siswa mengalami peningkatan yang signifikan.
KATA PENGANTAR
ii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
Rahmat dan Ridlo-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa tentang dalam Pembelajaran IPA tentang Jenis
Batu-batuan Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Make a
Match (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri 2 Linggawangi
Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya).” Shalawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan
umatnya sampai akhir jaman.
Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat bagi
penyelesaian akhir Studi SI PGSD Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Kampus Tasikmalaya.
Penulisan skripsi ini dapat memotivasi penulis untuk meningkatkan profesi melalui Penelitian Tindakan Kelas. Tuntutan inovasi pendidikan yang
semakin berkembang perlu diimbangi dengan peningkatan profesi keguruan
melalui peningkatan pendidikan, latihan dan pemanfaatan teknologi seperti
internet.
Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak khususnya
bagi penulis dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar
dan dalam meningkatkan mutu pendidikan Sekolah Dasar.
Tasikmalaya, Juni 2014
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Selesainya penulisan skripsi ini atas dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terima
kasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Cece Rakhmat, M.Pd., selaku Direktur Universitas Pendidikan
Indonesia Kampus Tasikmalaya.
2. Drs. Yusuf Suryana, M.Pd., selaku sekretaris Universitas Pendidikan
Indonesia Kampus Tasikmalaya yang telah memberikan dorongan dan
semangat kepada penulis.
3. Drs. Rustono WS., M.Pd. selaku Ketua Program Studi SI PGSD Universitas
Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.
4. Dra. Hj. Reni Bakhraeni, M.Pd. selaku pembimbing I dalam penyusunan
skripsi ini yang telah membimbing dan memotivasi penulis.
5. Ghullam Hamdu, M.Pd. selaku pembimbing II, terima kasih atas segala
bantuan dan bimbingannya.
6. Bapak dan Ibu Dosen PGSD UPI Kampus Tasikmalaya, yang telah
memberikan bimbingan dan wawasan keilmuan yang sangat berharga bagi
penulis.
7. Seluruh Staf Administrasi, Perpustakaan PGSD UPI Kampus Tasikmalaya,
yang telah memberikan berbagai kemudahan selama pendidikan sehingga
iv
8. Hj. Wiwin Winarsih S., S.Pd. SD selaku Kepala SDN 2 Linggawangi, beserta
guru yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
guna penyelesaian skripsi ini.
9. Kedua orang tuaku, dan anakku tercinta yang telah memberikan dorongan
moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi SI.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak dalam
upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah
Dasar.
Tasikmalaya, Mei 2014
v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...
B. Rumusan Masalah...
C. Tujuan Penelitian...
D. Manfaat Penelitian...
E. Sistematika Penulisan Skripsi... 1
1. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ...
2. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe
Make a Match………..
3. Hasil Belajar Siswa...
4. Materi Jenis batu-batuan di Kelas V Sekolah
Dasar...
5. Materi Jenis Batu-batuan Melalui Pembelajaran
Cooperative Learning Tipe Make a Match ………
B. Kerangka Pemikiran ...
vi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian Tindakan Kelas...
B. Setting Penelitian...
C. Prosedur Penelitian...
D. Instrumen Penelitian ...
E. Teknik Pengumpulan Data...
F. Teknik Analisis Data...
G. Kriteria Keberhasilan ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian...
1. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah...
2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Penelitian Siklus 1...
a. Hasil Tindakan Penelitian Siklus 1...
1) Perencanaan Pembelajaran Siklus 1...
2) Proses Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1..
3) Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus 1..
4) Refleksi Pembelajaran Siklus 1...
b. Hasil Tindakan Penelitian Siklus 2...
1) Perencanaan Pembelajaran Siklus 2...
2) Proses Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2..
3) Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus 2
4) Refleksi Pembelajaran Siklus 2...
vii
Jenis dan Metode Pengumpulan Data ...
Keadaan Siswa SDN 2 Linggawangi Tahun Pelajaran 2013/2014
Hasil Kognitif Awal Pembelajaran.………...
Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Merancang RPP Siklus 1....
Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1...
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Kelompok Siklus
1...
Nilai Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus 1...
Hasil Kognitif Siswa tentang Jenis batu-batuan Siklus 1...
Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Merancang RPP Siklus 2...
Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2...
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Kelompok Siklus
2...
Nilai Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus 2...
Hasil Kognitif Siswa tentang Jenis batu-batuan Siklus 2...
Rekapitulasi Hasil Kognitif Siswa...
Rekapitulasi Hasil Penelitian ...
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1
3.1
Kerangka Berpikir ...
Alur Model PTK Kemmis dan MC. Taggart...………...
38
ix
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
Grafik Hasil Belajar Siswa pada Awal Pembelajaran ...
Hasil Belajar Siswa Siklus 1...
Hasil Belajar Siswa Siklus 2...
Kinerja Guru dalam Merancang RPP ...
Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran ...
Akivitas Belajar Siswa secara Kelompok ...
Hasil Lembar Kerja Siswa secara Kelompok ...
Hasil Belajar Siswa pada Awal, Siklus 1 dan Siklus 2...
Rekapitulasi Hasil Penelitian ...
60
91
119
122
124
126
127
128
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Soal Awal Pembelajaran...
2. Jawaban Soal Awal Pembelajaran ...
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1...
4. Lembar Kerja Siswa Siklus 1...
5. Kisi-kisi Evaluasi Siklus 1 ………
6. Lembar Evaluasi Siklus 1 ………
7. Kunci Jawaban Evaluasi Siklus 1 ………..
8. Lembar Kartu Soal Siklus 1...
9. Lembar Kartu Jawaban Siklus 1 ...
10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2...
11. Lembar Kerja Siswa Siklus 2...
12. Kisi-kisi Evaluasi Siklus 1 ………
13. Lembar Evaluasi Siklus 2 ………
14. Kunci Jawaban Evaluasi Siklus 1 ………..
15. Lembar Kartu Soal Siklus 2...
16. Lembar Kartu Jawaban Siklus 2 ...
17. Format Observasi Kinerja Guru dalam Merancang RPP...
18. Format Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ….……….
19. Format Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Kelompok …...
20. Surat –surat Bimbingan Skripsi ...
xi
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “Peningkatan Hasil
Belajar Siswa tentang dalam Pembelajaran IPA tentang Jenis Batu-batuan
Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Make a Match
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan
Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya).” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak
ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan
ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila
kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya
saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Tasikmalaya, Mei 2014 Yang Membuat Pernyataan
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...
B. Rumusan Masalah...
C. Tujuan Penelitian...
D. Manfaat Penelitian...
E. Sistematika Penulisan Skripsi... 1
1. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ...
2. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe
Make a Match………..
3. Hasil Belajar Siswa...
4. Materi Jenis batu-batuan di Kelas V Sekolah
Dasar...
5. Materi Jenis Batu-batuan Melalui Pembelajaran
Cooperative Learning Tipe Make a Match ………
B. Kerangka Pemikiran ...
C. Hipotesis Tindakan...
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian Tindakan Kelas...
B. Setting Penelitian...
39
C. Prosedur Penelitian...
D. Instrumen Penelitian ...
E. Teknik Pengumpulan Data...
F. Teknik Analisis Data...
G. Kriteria Keberhasilan ... 42
47
48
49
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian...
1. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah...
2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Penelitian Siklus 1...
a. Hasil Tindakan Penelitian Siklus 1...
1) Perencanaan Pembelajaran Siklus 1...
2) Proses Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1..
3) Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus 1..
4) Refleksi Pembelajaran Siklus 1...
b. Hasil Tindakan Penelitian Siklus 2...
1) Perencanaan Pembelajaran Siklus 2...
2) Proses Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2..
3) Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus 2
4) Refleksi Pembelajaran Siklus 2...
DAFTAR TABEL
Jenis dan Metode Pengumpulan Data ...
Keadaan Siswa SDN 2 Linggawangi Tahun Pelajaran 2013/2014
Hasil Kognitif Awal Pembelajaran.………...
Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Merancang RPP Siklus 1....
Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1...
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Kelompok Siklus
1...
Nilai Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus 1...
Hasil Kognitif Siswa tentang Jenis batu-batuan Siklus 1...
Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Merancang RPP Siklus 2...
Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2...
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Kelompok Siklus
2...
Nilai Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus 2...
Hasil Kognitif Siswa tentang Jenis batu-batuan Siklus 2...
Rekapitulasi Hasil Kognitif Siswa...
Rekapitulasi Hasil Penelitian ...
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1
3.1
Kerangka Berpikir ...
Alur Model PTK Kemmis dan MC. Taggart...………...
38
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
Grafik Hasil Belajar Siswa pada Awal Pembelajaran ...
Hasil Belajar Siswa Siklus 1...
Hasil Belajar Siswa Siklus 2...
Kinerja Guru dalam Merancang RPP ...
Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran ...
Akivitas Belajar Siswa secara Kelompok ...
Hasil Lembar Kerja Siswa secara Kelompok ...
Hasil Belajar Siswa pada Awal, Siklus 1 dan Siklus 2...
Rekapitulasi Hasil Penelitian ...
60
91
119
122
124
126
127
128
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Soal Awal Pembelajaran...
2. Jawaban Soal Awal Pembelajaran ...
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1...
4. Lembar Kerja Siswa Siklus 1...
5. Kisi-kisi Evaluasi Siklus 1 ………
6. Lembar Evaluasi Siklus 1 ………
7. Kunci Jawaban Evaluasi Siklus 1 ………..
8. Lembar Kartu Soal Siklus 1...
9. Lembar Kartu Jawaban Siklus 1 ...
10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2...
11. Lembar Kerja Siswa Siklus 2...
12. Kisi-kisi Evaluasi Siklus 1 ………
13. Lembar Evaluasi Siklus 2 ………
14. Kunci Jawaban Evaluasi Siklus 1 ………..
15. Lembar Kartu Soal Siklus 2...
16. Lembar Kartu Jawaban Siklus 2 ...
17. Format Observasi Kinerja Guru dalam Merancang RPP...
18. Format Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ….……….
19. Format Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Kelompok …...
20. Surat –surat Bimbingan Skripsi ...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan
kunci penting dalam abad ke 21 ini. Oleh karena itu, siswa perlu dipersiapkan
untuk mengenal, memahami dan menguasai IPTEK dalam rangka
meningkatkan kualitas hidupnya. Persiapan sedini mungkin sangat dibutuhkan
untuk menghadapi tantangan di masa depan yang secara kualitatif cenderung
meningkat. Berbagai tantangan muncul, antara lain menyangkut peningkatan
kualitas hidup, pemerataan hasil pembangunan dan partisipasi masyarakat.
Untuk mengatasi tantangan tersebut perlu pendidikan.
Pendidikan sebagai salah satu faktor kemajuan kehidupan manusia
dalam bidang pengetahuan, kebudayaan dan lain-lain. Agar sistem pendidikan
dirasakan lebih efektif, maka perlu adanya sistem pendidikan persekolahan.
Pendidikan persekolahan adalah sistem pendidikan yang menggunakan
kurikulum resmi atau formal yang bertujuan untuk menciptakan siswa yang
mempunyai intelektual yang tinggi, sifat yang baik serta mempunyai
keterampilan yang mantap.
Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan formal bertugas
menyelenggarakan pendidikan. Sasaran pendidikan di SD menurut Depdiknas
(2006:5) adalah memberikan penekanan pada keterampilan dalam penerapan
ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
2
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata
pelajaran yang harus diajarkan kepada siswa. Untuk itu IPA sebagai bagian
dari pendidikan di SD memiliki peran penting dalam menghasilkan siswa yang
berkualitas yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan
berinisiatif dalam menanggapi isu masyarakat yang diakibatkan oleh dampak
perkembangan pengetahuan dan teknologi.
Sasaran IPA menurut KTSP (Depdiknas, 2005:13) secara umum
adalah agar siswa memahami konsep IPA dan keterkaitannya dengan
kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan tentang alam sekitar untuk
mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, mampu menerapkan
berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala alam dan mampu
menggunakan teknologi sederhana untuk memecahkan masalah yang
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan IPA harus
menjadikan siswa tidak sekedar tahu dan hafal tentang konsep-konsep IPA
melainkan harus menjadikan siswa untuk mengerti dan memahami
konsep-konsep tersebut serta menghubungkan keterkaitan suatu konsep-konsep dengan
konsep lain.
Hasil observasi awal, masih ada siswa kelas V SDN 2 Linggawangi
dalam proses pembelajaran IPA yang kurang memperhatikan uraian guru,
kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran, siswa sulit menerima dan
memahami pelajaran yang disampaikan guru dan masih ada siswa yang
mempunyai nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil belajar
3
memuaskan. Nilai rata-rata mata pelajaran IPA adalah 53,3, sedangkan nilai
KKM sebesar 70.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa kurang
memuaskan diantaranya:
1. Siswa cenderung pasif, kurang kreatif dan tidak kritis dalam menerima
pembelajaran IPA secara utuh.
2. Aktivitas siswa secara individual kurang tercipta, karena kurangnya
keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat.
3. Guru sebelumnya monoton dalam menyampaikan konsep-konsep IPA,
kurang variatif dalam menerapkan model pembelajaran yang efektif,
solutif dan menyenangkan.
Masalah ini perlu diantisipasi yaitu dengan cara menggunakan model
pembelajaran yang dapat memotivasi siswa agar berani mengemukakan
pendapat, ide, menganalisis, merumuskan, membuat laporan dan yang lainnya
yang dapat memotivasi aktivitas dan kreativitas belajar siswa, bukan hanya
sekedar mendengarkan ceramah gurunya. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sanjaya (2006:1) menyatakan, "Salah satu masalah yang dihadapi dunia
pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan
berpikir."
Pemilihan model pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan,
materi, perbedaan individual siswa, alokasi waktu dan kemampuan guru itu
4
kreativitas siswa adalah model pembelajaran cooperatif learning tipe make a
match. Dahlan (2000:15) mengemukakan, ”Penerapan model pembelajaran
cooperative learning tipe make a match mengandung pemikiran tentang
dasar-dasar kerpibadian siswa. Model ini dapat menumbuhkan kesadaran diri akan
pentingnya pendidikan untuk bekal hidupnya.”
Menurut Benny (2009 : 1001), sebelum guru menggunakanan model
make and match guru harus mempertimbangkan : (1) indikator yang ingin
dicapai (2) kondisi kelas yang meliputi jumlah siswa dan efektivitas ruangan
(3) alokasi waktu yang akan digunakan dan waktu persiapan. Pertimbangan di
atas sangat diperlukan karena model make and match tidak efektif apabila
digunakan pada kelas yang jumlah siswanya di atas 40 dengan kondisi ruang
kelas yang sempit, sebab dalam pelaksanaan pembelajaran make a match,
kelas akan menjadi gaduh dan ramai. Hal ini wajar asalkan guru dapat
mengendalikannya.
Model pembelajaran cooperative learning tipe make a match cocok
digunakan untuk penyampian jenis batu-batuan karena siswa perlu
pemahaman tentang jenis batu-batuan melalui pencarian. Model pembelajaran
cooperative learning tipe make a match memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan potensi intelektualnya dalam jalinan kegiatan
yang disusunnya untuk menemukan sesuatu. Siswa didorong untuk bertindak
aktif, mencari jawaban atas masalah yang dihadapinya dan menarik
kesimpulan sendiri melalui proses berpikir ilmiah yang logis, kritis dan
5
diberi kesempatan untuk mencari sendiri sesuatu yang tersembunyi di
dalamnya. Adanya kelompok belajar menumbuhkan rasa kebersamaan dan
tanggung jawab, saling menghargai atas kelebihan dan kelemahan
masing-masing, saling melengkapi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
maksimal.
Peranan guru sebagai pembantu, pembimbing, pengarah dalam teknik
penemuan secara efektif. Salah satu nilai yang terlihat dalam kelompok belajar
adalah siswa percaya diri dalam melakukan tugas intelektual dan pemecahan
masalah. Keterlibatan mental siswa akan memberikan motivasi yang kuat
untuk melahirkan kegiatan yang sungguh-sungguh, mereka percaya diri,
dihargai sehingga timbul kemauan untuk berprestasi dan bertanggung jawab.
Dengan demikian model pembelajaran cooperative learning tipe make a
match berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan paparan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SD Negeri 2 Linggawangi tahun
pelajaran 2013/2014 yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran IPA tentang jenis batu-batuan melalui penggunaan
model pembelajaran cooperative learning tipe make a match. Untuk itu
penelitian ini diberi judul: ”Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam
Pembelajaran IPA tentang Jenis Batu-Batuan melalui Model Pembelajaran
Cooperative Learning Tipe Make a Match.” (Penelitian Tindakan Kelas di
Kelas V SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari Kabupaten
6
B. Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan pada kegiatan
pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2
Linggawangi menunjukkan :
a. Masalah yang berhubungan dengan kemampuan guru dalam
mengajarkan IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2
Linggawangi adalah kekurangmampuan guru dalam menyusun dan
mengoperasionalkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA
yang sesuai dengan tuntutan KTSP serta kekurangmampuan guru dalam
melakukan variasi mengajar.
b.Masalah yang berhubungan dengan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2
Linggawangi, yaitu lemahnya tingkat kemampuan siswa dalam
mengoperasionalkan soal-soal IPA karena kurang diberi kesempatan
untuk berpikir dan waktu yang disediakan untuk menyelesaikan tugas
atau soal kurang mencukupi.
c. Masalah yang berhubungan dengan sarana penunjang dalam
pelaksanaan pembelajaran IPA adalah kurangnya penggunaan alat
peraga, sehingga hasil belajar siswa tentang jenis batu-batuan di kelas V
SD Negeri 2 Linggawangi kurang memuaskan.
Dari beberapa masalah di atas, maka salah satu masalah yang
7
peneliti, yang merupakan akar permasalahan adalah rendahnya hasil
belajar siswa tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2
Linggawangi.
2. Rumusan Masalah
a. Rumusan masalah secara umum
Secara umum masalah penelitian dirumuskan: “Apakah penggunaan
model pembelajaran cooperative learning tipe make a match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa tentang jenis batu-batuan di kelas V
SD Negeri 2 Linggawangi?”
b. Rumusan masalah secara khusus
Secara khusus permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar siswa tentang jenis batu-batuan melalui model
pembelajaran cooperative learning tipe make a match di kelas V
SD Negeri 2 Linggawangi?
2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar siswa tentang jenis batu-batuan melalui model
pembelajaran cooperative learning tipe make a match di kelas V
SD Negeri 2 Linggawangi?
3) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa tentang jenis
batu-batuan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative
8
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian secara Umum
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa tentang jenis batu-batuan melalui penggunaan model
pembelajaran cooperative learning tipe make a match di kelas V SD
Negeri 2 Linggawangi.
2. Tujuan Penelitian secara Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran
cooperative learning tipe make a match di kelas V SD Negeri 2
Linggawangi.
b. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran
cooperative learning tipe make a match di kelas V SD Negeri 2
Linggawangi.
c. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang jenis batu-batuan
dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe
make a match di kelas V SD Negeri 2 Linggawangi.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara Teoritis
Secara teoretis kegiatan penelitian dapat mengembangkan ilmu
9
tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2
Linggawangi.
2. Manfafat secara Praktis.
Guna secara praktis adalah dapat memberikan wawasan
pengetahuan dan pengalaman kepada guru dan siswa dalam memecahkan
permasalahan pembelajaran IPA khususnya tentang jenis batu-batuan.
3. Manfaat Kelembagaan
Guna secara kelembagaan adalah mengembangkan fungsi
kelembagaan Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran,
serta sebagai lembaga penelitian pendidikan dan pengajaran di Sekolah
Dasar.
E. Sistematika Penulisan Skripsi
Bab I :Pendahuluan. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang
masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian.
Bab II : Landasan Teori. Bab ini menjelaskan tentang pembelajaran
IPA di Sekolah Dasar, model pembelajaran cooperative learning tipe make a
match, hasil belajar siswa, deksripsi materi jenis batu-batuan di kelas V SD.
Bab III: Metode Penelitian. Bab ini menjelaskan tentang setting
penelitian, model penelitian tindakan kelas, prosedur penelitian, definisi
operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis
10
Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini menjelaskan
tentang hasil penelitian siklus 1 dan siklus 2 yang terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi, serta pembahasan hasil penelitian siklus 1
dan siklus 2.
Bab V: Kesimpulan dan Saran. Bab ini menjelaskan kesimpulan hasil
penelitian dan saran-saran penulis sehubungan dengan hasil penelitian yang
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian Tindakan Kelas
Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Alasan dipilihnya Penelitian Tindakan Kelas adalah dalam rangka
memperbaiki proses belajar mengajar yang diselenggarakan guru dalam
pembelajaran. Seperti dijelaskan Hasbolah (1995 : 15) bahwa Penelitian
Tindakan Kelas dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan
kelas bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan. kualitas pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan diadaptasi dari
model Kemmis Taggart. Penelitian dilakukan dengan 2 siklus, masing-masing
siklus memuat 4 aspek, yaitu; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Pelaksanaan penelitian dengan cara melibatkan mitra peneliti. Mitra
peneliti bertindak selaku pelaksana tindakan, sedangkan penulis bertindak
sebagai peneliti.
Lebih jelas, alur dalam penelitian tindakan kelas ini disusun dalam
tabel seperti berikut:
40
Gambar 1
Alur PTK Model PTK Kemmis dan MC. Taggart Sumber: (Aqib, 2006: 31)
Berdasarkan gambar di atas, desain Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan model siklus menurut Kemmis dan Taggart terdiri dari
empat komponen, sebagai berikut
1. Rencana yaitu sesuatu yang akan dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan, atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.
2. Tindakan yaitu yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan.
3. Observasi yaitu suatu pengamatan yang dilakukan observer terhadap
guru dan siswa yang meliputi kinerja guru, aktivitas belajar siswa selama
41
4. Refleksi yaitu peneliti merenung dan mengkaji, apa yang telah dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsung.
Setelah dilakukan refleksi, akan muncul permasalahan baru yang perlu
mendapat perhatian. Dari permasalahan baru tersebut perlu dilakukan
perencanaan ulang dan refleksi ulang sampai permasalahan dapat teratasi,
sehingga proses dan hasil belajar meningkat.
B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan
Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.
2. Subjek Penelitian
Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas V SD
Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari, serta siswa kelas V SD
tersebut yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan
14 orang siswa perempuan.
3. Definisi Operasional
a. Model pembelajaran cooperative learning tipe make a match adalah
pembelajaran kelompok dengan cara mencari pasangan di mana siswa
ditugaskan untuk mencari pasangan dalam membentuk kelompok dan
mengerjakan tugas kelompok.
b. Hasil belajar ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
42
analisis, sintesis dan penilaian. Hasil belajar yang dimaksud adalah
hasil evaluasi atau tes tentang jenis batu-batuan.
4. Fokus Tindakan
a. Kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan pembelajaran IPA
tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran cooperative
learning tipe make a match.
b. Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA tentang jenis
batu-batuan melalui model pembelajaran cooperative learning tipe
make a match.
c. Hasil belajar siswa aspek kognitif dalam pembelajaran IPA tentang
jenis batu-batuan yang dinyatakan dengan nilai evaluasi pada pra
tindakan, siklus 1 dan siklus 2.
C. Prosedur Penelitian
Rencana tindakan mengacu pada prosedur penelitian yang meliputi
tiga tahap kegiatan, yaitu: 1) Orientasi dan identifikasi masalah 2)
Perencanaan tindakan penelitian 3) Pelaksanaan tindakan penelitian, meliputi:
a) Perencanaan pembelajaran, b) Pelaksanaan pembelajaran, c) Observasi
pelaksanaan pembelajaran dan d) Refleksi pembelajaran.
1. Orientasi dan Identifikasi Masalah
Langkah-langkah yang dilakukan dalam orientasi dan identifikasi
43
a. Melakukan Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan dengan pengkajian kurikulum
Sekolah Dasar tahun 2006 terhadap kompetensi dasar, indikator dan
hasil belajar. Setelah melakukan pengkajian terhadap kurikulum
dibandingkan dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan guru
dalam mata pelajaran IPA terkait dengan pembuatan perencanaan,
penggunaan model pembelajaran dan hasil belajar siswa di kelas V
Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari
Kabupaten Tasikmalaya.
b. Melakukan Analisis
Bertolak dari refleksi yang dilakukan, guru melakukan analisis
terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPA
tentang jenis batu-batuan, di antaranya tentang peningkatan
penguasaan pemahaman siswa tentang jenis batu-batuan di kelas V
Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari
Kabupaten Tasikmalaya.
2. Perencanaan Tindakan Perbaikan Pembelajaran
Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil observasi dan
identifikasi dalam pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V
Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari Kabupaten
Tasikmalaya. Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah :
a. Melakukan diskusi dengan mitra peneliti tentang penggunaan model
44
mengoptimalkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang
jenis batu-batuan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi
Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.
b. Melakukan diskusi dengan teman kolaborasi tentang tujuan penerapan
model pembelajaran cooperative learning tipe make a match untuk
mengoptimalkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang
jenis batu-batuan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi
Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.
c. Menyusun rencana penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk tiap siklus
tindakan pembelajaran. Tahapan tindakan yaitu; membuat rencana
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melaksanakan observasi
pembelajaran, refleksi tindakan pembelajaran.
1) Menyusun instrumen penelitian, yaitu lembar pengamatan terhadap
rancangan pembelajaran guru, lembar pengamatan pelaksanaan
pembelajaran guru, lembar pengamatan aktivitas pembelajaran
siswa.
2) Menyusun instrumen pembelajaran, terdiri dari rancangan
pembelajaran, lembar kerja siswa dan alat evaluasi.
3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian
Untuk menemukan data awal penelitian pada hari Senin, 3 Maret
2014. Dilakukan tes awal kepada siswa pembelajaran IPA tentang jenis
batu-batuan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi Kecamatan
45
hasil belajar dan data hasil observasi, penulis membuat rancangan
pembelajaran untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran IPA tentang
jenis batu-batuan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Linggawangi
Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.
Pelaksanaan tindakan penelitian direncanakan dalam dua siklus.
Tiap siklus berisi satu kegiatan pembelajaran. Tindakan penelitian Siklus
1, merupakan rekomendasi dari data observasi awal. Tindakan siklus 2
merupakan rekomendasi dari tindakan siklus 1.
Perencanaan pembelajaran siklus pertama dan kedua dilakukan
dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut: membuat rancangan
pembelajaran, membuat lembar kerja siswa dan membuat soal tes,
menentukan sumber pelajaran, alat peraga yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran, menyusun instrumen penelitian yang terdiri
dari lembar observasi rancangan guru, lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran dan lembar observasi aktivitas siswa.
4. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan oleh mitra peneliti. Mitra
peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan rancangan yang telah
dibuat. Silabus memuat hal-hal sebagai berikut : (1) kompetensi dasar,
(2) hasil belajar, (3) indikator, dan (4) materi pokok.
Setiap implementasi pembelajaran mengikuti prosedur tindakan,
46
observasi dan interpretasi, (e) analisis dan refleksi dan tindak lanjut /
rekomendasi. (Zuber-Skerrit dan Stinger dalam Mulyana, 2003 : 22).
a. Siklus I
1) Perencanaan Tindakan Pembelajaran
Tindakan yang dilakukan peneliti dalam kegiatan
perencanaan adalah : (1) melakukan tes awal untuk mengungkap
penguasaan keterampilan dalam pembelajaran IPA tentang jenis
batu-batuan, (2) membuat silabus pembelajaran dan alat penilaian
dalam materi jenis batu-batuan, (3) membuat lembar observasi
untuk mengamati penguasaan hasil evaluasi siswa tentang jenis
batu-batuan dan (4) aktivitas guru dalam pembelajaran dan
perencanaan pembelajaran yang dibuat guru.
2) Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
melaksanakan silabus pembelajaran pada materi pokok jenis
batu-batuan yang telah direncanakan.
3) Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan observasi terhadap pelaksanaan tindakan
sesuai dengan alat dan aspek observasi yang direncanakan, yaitu;
membubuhkan ceklis pada kolom yang disediakan, sesuai dengan
aspek deskriptor yang tercantum pada instrumen.
Hal-hal yang diobservasi adalah seperti berikut : (1)
47
pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan, (2) pelaksanaan
pembelajaran pada pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan,
dan (3) peningkatan hasil siswa pada pembelajaran IPA tentang
jenis batu-batuan.
4) Refleksi
Semua data yang diperoleh dalam tahap observasi
dikumpulkan, lalu diidentifikasi, dianalisis dan dievaluasi.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap data yang terkumpul, peneliti
melakukan refleksi sejauhmana guru merumuskan rancangan
pembelajaran pada pembelajaran IPA, kemampuan guru
melaksanakan pada pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan.
b. Siklus 2
Pembelajaran pada siklus 2 adalah mengulang prosedur
tindakan pembelajaran pada siklus 1 pada materi pokok yang sama,
yaitu tentang jenis batu-batuan.
D. Instrumen Penelitian
1. Lembar observasi untuk mengetahui kinerja guru dalam merencanakan,
pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran
cooperative learning tipe make a match..
2. Lembar observasi untuk mengetahui kinerja guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan melalui model
48
3. Lembar observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam proses
pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran
cooperative learning tipe make a match.
4. Lembar tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran
cooperative learning tipe make a match yang dinyatakan dengan nilai
evaluasi belajar pada pra tindakan, siklus 1, dan siklus 2.
E. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi
Observasi yang digunakan adalah observasi langsung yakni
observer melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan
peneliti secara langsung saat kegiatan belajar mengajar dilakukan. Melalui
observasi ini, observer memberikan nilai terhadap pembelajaran yang
dilakukan oleh peneliti. Hal-hal yang diobservasi adalah kemampuan guru
dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan
pembelajaran serta aktivitas belajar siswa.
b. Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2
Linggawangi Kecamatan Leuwisari. Berikut ini adalah tabel jenis dan
49
Tabel 3.1
Jenis dan Metode Pengumpulan Data
No Jenis Data Metode Alat
1 2 3 4
1 Perencanaan pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan
2 Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe make a match
Observasi Lembar Pengamatan
3. Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan melalui model pembelajaran cooperative learning tipe make a match
Observasi Lembar Pengamatan
4. Pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe make a match
Penilaian Tes
F. Teknik Analisis Data
Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik
analisis deskriptif kuantitatif. Teknik analisis deskriptif kuantitatif digunakan
untuk menjelaskan seluruh rangkaian penelitian mulai dari perencanaan
sampai tahap refleksi, juga dengan daur dan hasil penelitian melalui penilaian
50
2000: 11). Analisis dilakukan pada setiap siklus pembelajaran dengan
menggunakan tahapan sebagai berikut:
1. Pengumpulan data hasil Penelitian Tindakan Kelas tentang peningkatan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di
kelas V SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari.
2. Pengelompokan data, yaitu kinerja siswa, kinerja guru, peningkatan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di
kelas V SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari.
3. Interpretasi dan refleksi data, berdasarkan tingkatan pencapaian,
misalnya: baik, sedang atau kurang.
4. Rekomendasi dan tindak lanjut ditentukan berdasarkan hasil refleksi
data, apakah perlu atau tidak diadakan siklus pembelajaran berikutnya.
Analisis data dilakukan terhadap data-data yang terkumpul melalui
test esai dan lembar observasi.
a. Analisis tes hasil belajar
Untuk mengetahui hasil beljar siswa, penulis melakukan tes tertulis
yang terdiri dari 13 soal dengan kriteria:
Jawaban benar diberi skor : 1
51
Hasil jawaban siswa diberi skor dan dianalisis dengan menggunakan
teknik deskriptif dengan presentase rata-rata.
Skor ideal : Nilai yang diperoleh siswa x 100% Skor ideal/maksimal (20)
Untuk mencari nilai rata-rata hasil belajar secara keseluruhan rumus
yang digunakan adalah mencari rata-rata atau mean. Mean atau rata-rata
diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor dibagi dengan banyaknya
subjek (Sudjana 2005:1).
Secara sederhana rumusnya adalah :
X = Σ X N
Keterangan : X = rata-rata (mean)
Σ X = jumlah seluruh skor
N = banyaknya subjek
b. Analisis Observasi
Dalam lembar observasi tersebut, observer menilai kinerja guru dalam
merencanakan pembelajaran, kinerja guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Cara yang
ditempuh adalah observer membubuhkan tanda ceklis (√) pada setiap kolom
indikator sesuai dengan pengamatan atau penilaian observer dengan
kriteria:
1 = kurang sekali
52
3 = cukup
4 = baik
5 = baik sekali
Hasil penilaian tersebut dijumlahkan dan dianalisis dengan menggunakan
teknik deskriptif dengan presentase rata-rata.
Skor ideal : Nilai yang diperoleh x 100% Skor ideal/maksimal
Analisis observasi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan observer
tentang pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan di kelas V SD Negeri 2
Linggawangi Kecamatan Leuwisari dengan format observasi yang
disediakan, kemudian diambil kesimpulannya.
G. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan pembelajaran jenis batu-batuan dengan
menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe make a match
adalah sebagai berikut:
1. Kriteria keberhasilan untuk kinerja guru dalam merancang RPP,
melaksanakan proses pembelajaran dan aktivitas siswa secara individual
adalah
Ukuran keberhasilan :
90 % - 100 % (sangat baik)
70 % - 89 % (baik)
53
30 % - 49 % (kurang)
10 % - 29 % (sangat kurang) (Arikunto, 2002:15).
Keterangan : Patokan keberhasilan minimal 75% dan apabila kurang dari
75% diperlukan perbaikan.
Indikator keberhasilan untuk kinerja guru dalam merancang RPP,
melaksanakan proses pembelajaran dan aktivitas siswa secara individual
adalah :
a. RPP yang dibuat jelas dan sesuai dengan KTSP.
b. Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA tentang
jenis-jenis batu-batuan melalui penggunaan model pembelajaran cooperative
learning tipe make a match sesuai dengan RPP yang dirumuskan.
c. 75% siswa dalam proses pembelajaran baik secara individu maupun
kelompok.
2. Kriteria hasil belajar siswa
a. Dikatakan berhasil dalam pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan
apabila nilai evaluasinya minimal sama dengan nilai KKM (70).
b. Apabila 75% siswa dari objek penelitian, hasil evaluasinya mampu
minimal mencapai target KKM (70).
Dengan demikian, penelitian dihentikan apabila 75% siswa sebagai objek
penelitian, hasil evaluasinya sudah mampu minimal mencapai target KKM
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan hasil penelitian, dan
temuan-temuan penulis di lapangan tentang penggunaan model pembelajaran
cooperative learning tipe make a match dalam pembelajaran jenis batu-batuan
di kelas V SD Negeri 2 Linggawangi Kecamatan Leuwisari Kabupaten
Tasikmalaya disimpulkan sebagai berikut :
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat penulis pada
siklus 1 adalah dalam pemanfaatan alokasi waktu yang disediakan sesuai
dengan KTSP namun penggunaan waktu belum dapat dimanfaatkan
secara efektif dan efisien, dan perlu memperhatikan KTSP sebagai
pedoman dalam penyusunan RPP, sedangkan pada siklus 2 adalah dalam
pemanfaatan alokasi waktu yang disediakan sesuai dengan KTSP,
penggunaan waktu dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, dan
memperhatikan KTSP sebagai pedoman dalam penyusunan RPP. Kinerja
guru dalam menyusun RPP siklus 1 berkategori cukup dengan
diperolehnya nilai observasi sebesar 66,25%, sedangkan pada siklus 2
berkategori baik dengan diperolehnya nilai observasi sebesar 84,6%.
Terdapat peningkatan kinerja guru tersebut sebesar 18,35%.
2. Proses pembelajaran pada siklus 1, guru kurang mengarahkan siswa
untuk mengembangkan pemikirannya dengan cara bekerja sendiri,
menemukan sendiri, mengkontruksi pengetahuan dan keterampilannya
sendiri, sedangkan pada siklus 2 pelaksanaan pembelajaran jenis
131
batuan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dan dapat
dilaksanakan secara optimal. Pada siklus 1, kemampuan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran ditinjau berkategori cukup dengan
diperolehnya jumlah nilai hasil observasi sebesar 66,8%, sedangkan pada
siklus 2 kemampuan guru tersebut berkategori baik dengan diperolehnya
jumlah nilai 87,2%. Terdapat peningkatan kinerja guru dalam
pelaksanaan pembelajaran sebesar 20,4%.
3. Aktivitas belajar siswa, hasil Lembar Kerja Siswa secara kelompok, dan
hasil kognitif siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil
kognitif siswa pada awal pembelajaran tentang jenis batu-batuan
melalui model cooperative learning tipe make a match bernilai rata-rata
53,3, pada siklus 1 bernilai rata-rata 67,6 dan meningkat siklus 2 sebesar
83,4. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 15,8%.
B. Saran 1. Bagi Guru
Disarankan guru dalam proses pembelajaran IPA tentang jenis batu-batuan
menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe make a match
untuk menghindari kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran tersebut.
2. Instansi Pendidikan
Kepada pihak/pejabat terkait yang memiliki kepentingan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, sebaiknya memberikan penataran dan
pelatihan proses pembelajaran yang inovatif kepada guru-guru di
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. (1995). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Aqib. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Arikunto, Suharsimi. (2000). Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional. Bina Aksara.
Dahlan, MD. (2000). Model-model Mengajar. Bandung : Angkasa.
Depdiknas. (2006). Pendekatan dan Upaya Peningkatan Kadar CBSA di dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Effendi. (2004). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Kelas IV SD/MI. Jakarta: Erlangga.
Hamalik, Oemar. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Mandar Maju.
Hasbolah (1995). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan Cendikiawan.
Komarudin. (1994). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kunandar. (2008). Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Gramedia
.
Lie, Anita. (2008). Pembelajaran Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media.
Mansyur. (2006). Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Muhaimin (2003). Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung : Trigenda Karya.
Nasution. (2000). Didaktik Azas-azas Mengajar. Bandung: Jermars. Pendidikan. Bandung.
Praja, Usman, E. (1993). Pengantar Psikologi. Bandung : Angkasa.
Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses.
133
Sapriya (2008). Pembelajaran IPS di SD.. Bandung : Tarsito.
Sastrapratedja (2003). Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya : Al-Ikhlas.
Slameto. (2005). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta.
Sudjana (2002). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sudjana (2005). Metodologi Pengajaran. Bandung PT. Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Ungu.
Sujanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta : Aksara Baru.
Surakhmad (2000). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito.
Surya, Mohammad. (2000). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa.
Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan : Suatu Pendekatan Baru. Bandung :Remaja Rosda Karya.
Syamsuddin, Abin (2002). Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Tafsir Ahmad (2003). Metodologi Pengajaran. Bandung PT. Remaja Rosdakarya.
Usman (2000). Pengantar Psikologi Umum , Bandung : Angkasa.