• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS PENELITIAN. penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui SPBU. Berdiri sejak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS PENELITIAN. penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui SPBU. Berdiri sejak"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

53 4.1. Profil Perusahaan

PT. Artha Bangkit Cemerlang (PT. ABC) adalah sebuah perusahaan swasta umum yang bergerak di bidang pengelolaan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui SPBU. Berdiri sejak tanggal 4 Mei 2012, PT. ABC mulai mengelola SPBU 34-11402 di kawasan Jakarta Barat.

Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha minyak, PT ABC senantiasa berupaya untuk memberikan yang terbaik serta kontribusi nyata bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM dengan jalinan kemitraan bersama Pertamina. Bentuk kerja sama antara PT. ABC dengan Pertamina adalah CODO (Company Operatoion

Dealer Owner) yang merupakan SPBU milik swasta atau perorangan

yang bekerjasama dengan PT. Petamina Retail.

Untuk mewujudkan visi perseroan sebagai perusahaan pengelola SPBU terbaik yang handal dan profesional, PT. ABC menjalankan usaha secara terintegrasi, kemitraan bersama Pertamina dan dengan prinsip profesional komersil yang kuat. Upaya peningkatan dan penyempurnaan manajemen pengelolaan SPBU secara profesional dengan kualitas human resource yang baik serta penerapan pelayanan yang unggul dan

(2)

tepat, menjaga kepercayaan pelanggan serta menjaga ketersediaan stok produk yang cukup, merupakan rangkaian misi yang dijalankan oleh PT. ABC.

Berbagai standar yang telah diterapkan PT. ABC, di antaranya standar pelayanan di mana petugas SPBU harus melayani dengan Senyum, Salam, dan Sapa (3S) di samping memiliki keterampilan melayani dengan baik. Kualitas dan kuantitas dipastikan dengan pengecekan densitas dan tera nol dispenser setiap hari.

Produk yang ada pada SPBU 34-11402 yang dikelola oleh PT. ABC:

• Premium, bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor

gasoline atau petrol.

Pertamax, motor gasoline tanpa timbal dengan kandungan aditif lengkap generasi mutakhir yang akan membersihkan

Intake Valve Port Fuel Injector dan ruang bakar dari carbon

deposit dan mempunyai Research Octane Number (RON) 92. Pertamax merupakan bahan bakar ramah lingkungan

(3)

dari bahan baku berkualtas tinggi memastikan mesin kendaraan bermotor anda bekerja dengan lebih baik, lebih bertenaga,

“knock free”, rendah emisi, dan memungkinkan anda

menghemat pemakaian bahan bakar. Bahan bakar ini dianjurkan untuk kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan

electronic fuel injection dan catalytic converters.

• Bio Solar, bahan bakar campuran untuk mesin diesel yang terdiri dari minyak hayati non fosil (bio fuel) – sebesar 5 (lima) persen minyak kelapa sawit atau CPO (Crude Palm Oil) yang telah dibentuk menjadi Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dan 95 persen solar murni bersubsidi. Bahan bakar ini secara bertahap akan mengurangi peran solar.

4.1.1. Visi dan Misi Perusahaan Visi:

Menjadi SPBU percontohan (terbaik) dengan tetap menjaga kualitas pelayanan, stok BBM yang cukup, dan market value yang tinggi.

Misi:

• Maksimalisasi penggunaan pertamax

• Peningkatan mutu pelayanan melalui program 3S • Standarisasi kualitas karyawan

(4)

4.1.2. Struktur Organisasi

Sumber: PT. ABC, 2012

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

4.2. Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pelanggan Tabel 4.1 Correlations Variabel Kualitas Pelayanan, Kepuasan

Pelanggan, dan Loyalitas Pelanggan

Correlations Loyalitas_ Pelanggan Kualitas_ Pelayanan Kepuasan_ Pelanggan Pearson Correlation Loyalitas_Pelanggan 1.000 .661 .613 Kualitas_Pelayanan .661 1.000 .522 Kepuasan_Pelanggan .613 .522 1.000

(5)

Sig. (1-tailed) Loyalitas_Pelanggan . .000 .000 Kualitas_Pelayanan .000 . .000 Kepuasan_Pelanggan .000 .000 . N Loyalitas_Pelanggan 100 100 100 Kualitas_Pelayanan 100 100 100 Kepuasan_Pelanggan 100 100 100

Sumber: Pengolahan Data, 2012

Variabel Kualitas Pelayanan (X1) dengan Kepuasan Pelanggan (X2) mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,522, di mana hubungan tersebut bersifat cukup kuat dan searah. Hubungannya bersifat cukup kuat karena nilai koefisien korelasinya sebesar 0,522 berada dalam range 0,40 – 0,599. Dikatakan hubungannya searah karena koefisien korelasi bernilai positif, yang berarti jika nilai variabel Kualitas Pelayanan (X1) naik, maka nilai variabel Kepuasan Pelanggan (X2) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kualitas Pelayanan (X1) turun, maka nilai variabel Kepuasan Pelanggan (X2) juga akan turun.

Hipotesis

H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) dengan Kepuasan Pelanggan (X2)

H1: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) dengan Kepuasan Pelanggan (X2)

Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05, maka H0 diterima Sig < 0,05, maka H1 diterima Hasil

(6)

Kesimpulan

Ada hubungan yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) dengan Kepuasan Pelanggan (X2).

4.3. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan Tabel 4.1, variabel Kualitas Pelayanan (X1) dengan Loyalitas Pelanggan (Y) mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,661, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena nilai koefisien korelasinya sebesar 0,661 berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan hubungannya searah karena koefisien korelasi bernilai positif, yang berarti jika nilai variabel Kualitas Pelayanan (X1) naik, maka nilai variabel Loyalitas Pelanggan (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kualitas Pelayanan (X1) turun, maka nilai variabel Loyalitas Pelanggan (Y) juga akan turun.

Hipotesis

H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) dengan Loyalitas Pelanggan (Y)

H1: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) dengan Loyalitas Pelanggan (Y)

Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05, maka H0 diterima

(7)

Sig < 0,05, maka H1 diterima Hasil

Sig = 0,000 < 0,05, maka H1 diterima Kesimpulan

Ada hubungan yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) dengan Loyalitas Pelanggan (Y).

Tabel 4.2 Anova Variabel X1Y

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 17.657 1 17.657 76.065 .000b

Residual 22.749 98 .232

Total 40.407 99

a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan b. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan

Sumber: Pengolahan Data, 2012

Berdasarkan tabel 4.2 anova variabel X1Y, maka pengujian signifikan pengaruh antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) adalah sebagai berikut:

Hipotesis

H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) PT. ABC

(8)

H1: Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) PT. ABC

Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05, maka H0 diterima Sig < 0,05, maka H1 diterima Hasil

Sig = 0,000 < 0,05, maka H1 diterima Kesimpulan

Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) PT. ABC.

Tabel 4.3 Model Summary Variabel X1Y

Model Summaryb Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .661a .437 .431 .48180

a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan b. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan

Sumber: Pengolahan Data, 2012

Nilai R Square pada tabel 4.3 model summary variabel X1Y sebesar 0,437. Hal ini berarti bahwa variabel Loyalitas Pelanggan dipengaruhi oleh variabel Kualitas Pelayanan yang dapat dijelaskan oleh model ini adalah sebesar 43,7%. Pada variabel Kualitas Pelayanan dipengaruhi dari indikator-indikatornya yaitu, tangibles, reliability,

(9)

56,3% dipengaruhi oleh model atau variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Tabel 4.4 Coefficients Variabel X1Y

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .921 .308 2.992 .004

Kualitas_Pelayanan .764 .088 .661 8.722 .000

a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber: Pengolahan Data, 2012

Pada tabel 4.4 coefficients variabel X1Y menggambarkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,921 + 0,764 X1 Di mana:

Y : Variabel Loyalitas Pelanggan X1 : Variabel Kualitas Pelayanan

Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat Kualitas Pelayanan yang diberikan oleh PT. ABC, maka akan semakin tinggi juga tingkat Loyalitas Pelanggan terhadap PT. ABC. Artinya, apabila indikator-indikator Kualitas Pelayanan yaitu

tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy

(10)

4.4. Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan Berdasarkan Tabel 4.1, variabel Kepuasan Pelanggan (X2) dengan Loyalitas Pelanggan (Y) mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,613, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena nilai koefisien korelasinya sebesar 0,613 berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan hubungannya searah karena koefisien korelasi bernilai positif, yang berarti jika nilai variabel Kepuasan Pelanggan (X2) naik, maka nilai variabel Loyalitas Pelanggan (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kepuasan Pelanggan (X2) turun, maka nilai variabel Loyalitas Pelanggan (Y) juga akan turun.

Hipotesis

H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Kepuasan Pelanggan (X2) dengan Loyalitas Pelanggan (Y)

H1: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Kepuasan Pelanggan (X2) dengan Loyalitas Pelanggan (Y)

Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05, maka H0 diterima Sig < 0,05, maka H1 diterima Hasil

(11)

Sig = 0,000 < 0,05, maka H1 diterima Kesimpulan

Ada hubungan yang signifikan antara variabel Kepuasan Pelanggan (X2) dengan Loyalitas Pelanggan (Y).

Tabel 4.5 Anova Variabel X2Y

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 15.192 1 15.192 59.045 .000b

Residual 25.215 98 .257

Total 40.407 99

a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan b. Predictors: (Constant), Kepuasan_Pelanggan

Sumber: Pengolahan Data, 2012

Berdasarkan tabel 4.5 anova variabel X2Y, maka pengujian signifikan pengaruh antara variabel Kepuasan Pelanggan (X2) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) adalah sebagai berikut:

Hipotesis

H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kepuasan Pelanggan (X2) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) PT. ABC H1: Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kepuasan Pelanggan

(X2) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) PT. ABC Dasar Pengambilan Keputusan

(12)

Sig ≥ 0,05, maka H0 diterima Sig < 0,05, maka H1 diterima Hasil

Sig = 0,000 < 0,05, maka H1 diterima Kesimpulan

Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kepuasan Pelanggan (X2) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) PT. ABC.

Tabel 4.6 Model Summary Variabel X2Y

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .613a .376 .370 .50724

a. Predictors: (Constant), Kepuasan_Pelanggan b. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan

Sumber: Pengolahan Data, 2012

Nilai R Square pada tabel 4.6 model summary variabel X2Y sebesar 0,376. Hal ini berarti bahwa variabel Loyalitas Pelanggan dipengaruhi oleh variabel Kepuasan Pelanggan yang dapat dijelaskan oleh model ini adalah sebesar 37,6%. Pada variabel Kepuasan Pelanggan dipengaruhi dari indikator-indikatornya yaitu, kualitas produk, kualitas pelayanan, faktor emosional, harga, biaya dan kemudahan. Sedangkan sisanya sebesar 62,4% dipengaruhi oleh model atau variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

(13)

Tabel 4.7 Coefficients Variabel X2Y

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.083 .328 3.300 .001

Kepuasan_Pelanggan .719 .094 .613 7.684 .000

a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber: Pengolahan Data, 2012

Pada tabel 4.7 coefficients variabel X2Y menggambarkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 1,083 + 0,719 X2 Di mana:

Y : Variabel Loyalitas Pelanggan X2 : Variabel Kepuasan Pelanggan

Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat Kepuasan Pelanggan PT. ABC, maka akan semakin tinggi juga tingkat Loyalitas Pelanggan terhadap PT. ABC. Artinya, apabila indikator-indikator Kepuasan Pelanggan yaitu kualitas produk, kualitas pelayanan, faktor emosional, harga, biaya dan kemudahan ditingkatkan, maka loyalitas pelanggan akan meningkat juga.

(14)

4.5. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan

Tabel 4.8 Anova Variabel X1X2Y

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 21.656 2 10.828 56.017 .000b

Residual 18.750 97 .193

Total 40.407 99

a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan

b. Predictors: (Constant), Kepuasan_Pelanggan, Kualitas_Pelayanan Sumber: Pengolahan Data, 2012

Berdasarkan tabel 4.8 anova variabel X1X2Y, maka pengujian signifikan pengaruh antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan Kepuasan Pelanggan (X2) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) adalah sebagai berikut:

Hipotesis

H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan Kepuasan Pelanggan (X2) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) PT. ABC

H1: Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan Kepuasan Pelanggan (X2) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) PT. ABC

(15)

Sig ≥ 0,05, maka H0 diterima Sig < 0,05, maka H1 diterima Hasil

Sig = 0,000 < 0,05, maka H1 diterima Kesimpulan

Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan Kepuasan Pelanggan (X2) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) PT. ABC.

Tabel 4.9 Model Summary Variabel X1X2Y

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .732a .536 .526 .43966

a. Predictors: (Constant), Kepuasan_Pelanggan, Kualitas_Pelayanan

b. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber: Pengolahan Data, 2012

Nilai R Square pada tabel 4.9 model summary variabel X1X2Y sebesar 0,536. Hal ini berarti bahwa variabel Loyalitas Pelanggan dipengaruhi oleh variabel Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan secara simultan yang dapat dijelaskan oleh model ini adalah sebesar 53,6%. Pada variabel Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan dipengaruhi dari indikator-indikatornya yaitu, tangibles, reliability,

responsiveness, assurance, empathy, kualitas produk, kualitas pelayanan,

(16)

sebesar 46,4% dipengaruhi oleh model atau variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Nilai R pada tabel 4.9 model summary variabel X1X2Y menunjukkan bahwa korelasi variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan variabel Kepuasan Pelanggan (X2) secara simultan dengan variabel Loyalitas Pelanggan (Y) adalah 0,732, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena nilai koefisien korelasinya sebesar 0,732 berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan hubungannya searah karena koefisien korelasi bernilai positif, yang berarti jika nilai variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan variabel Kepuasan Pelanggan (X2) secara simultan naik, maka nilai variabel Loyalitas Pelanggan (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan variabel Kepuasan Pelanggan (X2) secara simultan turun, maka nilai variabel Loyalitas Pelanggan (Y) juga akan turun.

Tabel 4.10 Coefficients Variabel X1X2Y

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .195 .323 .603 .548 Kualitas_Pelayanan .542 .094 .469 5.783 .000 Kepuasan_Pelanggan .432 .095 .369 4.548 .000

a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber: Pengolahan Data, 2012

(17)

Pada tabel 4.10 coefficients variabel X1X2Y menggambarkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,195 + 0,542 X1 + 0,432 X2 Di mana:

Y : Variabel Loyalitas Pelanggan X1 : Variabel Kualitas Pelayanan X2 : Variabel Kepuasan Pelanggan

Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat Kualitas Pelayanan yang diberikan oleh PT. ABC, maka akan semakin tinggi juga tingkat Loyalitas Pelanggan terhadap PT. ABC. Artinya, apabila indikator-indikator Kualitas Pelayanan yaitu

tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy

ditingkatkan, maka loyalitas pelanggan akan meningkat juga.

Selain itu, jika semakin tinggi tingkat Kepuasan Pelanggan PT. ABC, maka akan semakin tinggi juga tingkat Loyalitas Pelanggan terhadap PT. ABC. Artinya, apabila indikator-indikator Kepuasan Pelanggan yaitu kualitas produk, kualitas pelayanan, faktor emosional, harga, biaya dan kemudahan ditingkatkan, maka loyalitas pelanggan akan meningkat juga.

(18)

Rata-rata variabel Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas Pelanggan dapat diketahui dengan menggunakan bantuan SPSS yaitu sebagai berikut, dilihat pada tabel 4.11:

Tabel 4.11 Descriptive Statistics

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N Loyalitas_Pelanggan 3.5733 .63886 100 Kualitas_Pelayanan 3.4725 .55294 100 Kepuasan_Pelanggan 3.4644 .54488 100

Sumber: Pengolahan Data, 2012

Pada tabel 4.11 dapat dilihat mean (rata-rata) dari variabel kualitas pelayanan sebesar 3,4725 dan disesuaikan dengan tabel 3.6 maka kualitas pelayanan PT. ABC adalah baik. Hal ini menunjukan bahwa menurut pelanggan, tingkat kerapihan dan kebersihan, tingkat kehandalan karyawan, tingkat ketanggapan karyawan, tingkat keyakinan terhadap karyawan, dan tingkat perhatian karyawan adalah baik. Untuk kepuasan pelanggan dapat dilihat mean (rata-rata) sebesar 3,4644 adalah baik. Hal ini menunjukan bahwa menurut pelanggan, tingkat kemurnian dan takaran produk, tingkat pelayanan, tingkat kebanggaan dan keyakinan, tingkat kesesuaian, dan tingkat kemudahan transaksi adalah baik. Dan untuk loyalitas pelanggan dapat dilihat mean (rata-rata) sebesar 3,5733 adalah baik. Hal ini menunjukkan bahwa, tingkat intensitas pembelian, tingkat rekomendasi, dan tingkat kesetiaan pelanggan adalah baik.

(19)

Dari hasil pengolahan data, maka dapat diringkas sebagai berikut: Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Olah Data

Hubungan Variabel Korelasi Pengaruh Persamaan Regresi Uji Signifikan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pelanggan 0,522 (cukup kuat) - - Signifikan Kualitas Pelayanan Loyalitas Pelanggan 0,661 (kuat) 43,7% Y = 0,921 + 0,764 X1 Signifikan Kepuasan Pelanggan Loyalitas Pelanggan 0,613 (kuat) 37,6% Y = 1,083 + 0,719 X2 Signifikan

Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan Loyalitas Pelanggan 0,732 (kuat) 53,6% Y = 0,195 + 0,542 X1 + 0,432 X2 Signifikan

Sumber: Pengolahan Data, 2012

Hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS yaitu korelasi, regresi linear sederhana, dan regresi linear berganda. Dimana hasilnya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:

Sumber: Pengolahan Data, 2012

Gambar 4.2 Bagan Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y

X1 43,7% X2 Y 37,6% 53,6% 0,522

(20)

Keterangan:

Hubungan

Pengaruh Individual Pengaruh Simultan Kesimpulan:

Variabel Kualitas Pelayanan (X1) berhubungan secara signifikan dengan variabel Kepuasan Pelanggan (X2), di mana besar hubungannya adalah 0,522.

Variabel Kualitas Pelayanan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) PT. ABC, di mana besar pengaruhnya adalah 43,7%.

Variabel Kepuasan Pelanggan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) PT. ABC, di mana besar pengaruhnya adalah 37,6%.

Variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan variabel Kepuasan Pelanggan (X2) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) PT. ABC, di mana besar pengaruhnya adalah 53,6%

(21)

4.6. Pembahasan Implikasi Penelitian

Dari hasil penelitian di atas, didapatkan bahwa Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan PT. ABC baik secara individual maupun simultan. Dari kedua variabel bebas yang diteliti, Kualitas Pelayanan mempunyai pengaruh yang lebih besar dibanding Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan PT. ABC. Selain itu juga didapatkan bahwa responden menanggapi Kualitas Pelayanan yang diberikan oleh PT. ABC sudah termasuk kategori baik. Meskipun demikian, masih ada beberapa bagian dari Kualitas Pelayanan yang perlu diperhatikan oleh PT. ABC, terutama pada tingkat kerapihan dan kebersihan serta tingkat perhatian karyawan. PT ABC perlu meningkatkan kebersihan dan keperawatan fasilitas fisik serta perhatian personal yang diberikan oleh karyawan. Walaupun Kepuasan Pelanggan mempunyai pengaruh yang lebih kecil dibanding Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan PT. ABC, namun PT. ABC juga perlu memperhatikan tingkat kemudahan transaksi serta tingkat kebanggaan dan keyakinan.

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Tabel 4.2 Anova Variabel X1Y
Tabel 4.4 Coefficients Variabel X1Y
Tabel 4.5 Anova Variabel X2Y
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam praktek penelitian yang penulis lakukan sampel C memiliki tekstur lilin yang tidak terlalu encer dan tidak terlalu beku dari ketiga sampel lainnya sehingga

Oleh karena YouTube merupakan media sosial, maka aspek estetis yang harus dipertimbangkan berkaitan erat dengan pengambilan gambar (shooting), misalnya penyanyi atau musisi

adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak- anaknya;--- Menimbang, bahwa berdasarkan jawaban sebagaimana terurai diatas, telah

Untuk itu diperlukan suatu aplikasi akuntansi yang dapat memudahkan dalam pengolahan data laba bersih dan dapat di kelola dengan baik agar dapat menghasilkan data

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terda- pat perbedaan yang nyata antar berbagai varietas serta formulasi media yang digunakan dalam menginduksi regenerasi tunas dari

Tahapan penempatan sumber daya manusia, pada satuan pendidikan sesuai dengan perencanaan sumber daya manusia yang tidak hanya menyangkut sumber daya manusia yang baru

Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan peningkatan keempat indikator motivasi belajar model ARCS, yaitu attention, relevance, confidence, dan satisfaction dengan

Skripsi dengan judul “Pengaruh Ekstrak Air Buah Nanas [Ananas comosus (L.) Merr.] terhadap Ekspresi Caspase-3 dan Fragmentasi DNA Sel Adenokarsinoma Kolorektal