• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato, khususnya di kelas II tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato, khususnya di kelas II tahun"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pelaksanaan Obserrvasi Refleksi Observasi Pelaksanaan Observasi Refleksi Observasi SIKLUS I SIKLUS II BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Balayo Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato, khususnya di kelas II tahun pelajaran 2012/2013, Dengan subyek penelitian berjumlah 40 siswa. Setelah melakukan observasi terhadap kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas khususnya yang berhubungan dengan mendeskripsikan tumbuhan, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas I1 pada SD Inpres Balayo belum memahami materi dalam mendeskripsikan tumbuhan .Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang permasalahannya difokuskan pada kemampuan siswa mendeskripsikan tumbuhan melalui media gambar untuk lebih jelasnya dapat duraikan sebagai berikut.

Pada pelaksanaan siklus pertama terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, sedangkan pada pelaksanaan siklus ke dua terdapat hal yang sama yaitu terdiri dari empat tahap yakni perencanaan,pelaksanaan , observasi dan refleksi

(2)

4.1.1. Siklus I

Pada pelaksanaan siklus pertama terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, sebagaimana diuraikan berikut ini.

a. Perencanaan (planning)

Guru (peneliti) membuat perencanaan awal yakni dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta mecari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan media pembelajaran tertentu. Dalam hal ini peneliti menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran , untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas II SD Inpres Balayo kecamatan Patilanggio Kabupaten Pohuwato dalam mendeskripsikan tumbuhan dengan bahasa tulis .

Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan alokasi waktu 2 kali pertemuan. Dalam penelitian kali ini, peneliti mengambil kompetensi dasar mendeskripsikan tumbuhan di sekitar .Pada siklus ini, peneliti menggunakan media atau alat bantu pembelajaran berupa gambar ilustrasi tentang tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dinikmati oleh semua siswa. Peneliti mempersiapkan lembar observasi mengenai aktivitas siswa pada saat pembelajaran serta lembar penilaian hasil tes siswa.

b. Pelaksanaan (Acting)

Pada siklus ini peneliti menggunakan media gambar alokasi waktu selama 2 kali pertemuan. Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :

(3)

1. Dua orang siswa ditugasi mengadakan percakapan (bertanya jawab) tentang benda-benda yang terdapat di dalam gambar yang disediakan oleh guru. Pertanyaan dapat mengenai ciri-ciri, bentuk, dan fungsi tumbuhan

2. Guru memberikan gambar kepada sekelompok siswa yang masing-masing

mendapat sebuah gambar yang berbeda. Seorang siswa yang lain (di luar kelompok) diberi duplikat salah satu gambar yang telah dibagikan. Siswa ini harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada teman-temannya yang membawa gambar, dengan tujuan untuk mengetahui identifikasi atau gambar yang mereka bawa. Dari hasil tanya jawab siswa (pembawa duplikat) tersebut harus dapat menemukan siapa di antara teman-temannya itu yang membawa gambar yang cocok dengan duplikat yang dibawanya. 3. Guru memberikan informasi tetapi ada bagian-bagian yang sengaja

ditiadakan. Siswa ditugasi mencari atau menemukan bagian yang tidak ada itu. Kemudian A mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada B, sehingga siswa (A) dapat mengetahui gambar yang mana yang tidak ada pada gambar milik siswa B.

c. Observasi dan Evaluasi (Observation and evaluation)

Kegiatan pelaksanaan tindakan pembelajaran oleh peneliti dan kolaborator dapat dilihat pada tabel lembar observasi proses pembelajaran (terlampir). Pada tabel lembar observasi pelakanaan pembelajaran dapat dilihat bahwa dari 3 kegiatan pembelajaran yang di lakukan hanya ada beberapa aspek pada setiap kegiatan itu oleh guru, yaitu :

(4)

1. kegiatan awal telah dilaksanakan oleh guru. pada kegiatan inti yang terdiri dari tujuh aspek, dua aspek telah dijalankan oleh guru

2. kegiatan akhir terdiri dari satu aspek , telah dilaksanakan oleh guru, Jumlah seluruh aspek yang telah dijalankan oleh guru sebanyak empat aspek atau 44.4 % dari seluruh aspek yang diamati.

3. Aspek yang belum dijalankan oleh guru adalah lima aspek atau 55.5%. Untuk aktivitas siswa, dari lima aspek yang diamati, yang telah dilaksanakan sebanyak 2 aspek atau 40 %.

Untuk aspek yang diamati pada kegiatan siswa siklus I terlampir pada lampiran penelitian ini.

Untuk pemahaman siswa dalam mendeskripsikan tumbuhan pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil kemampuan siswa mendeskripsikan tumbuhan pada siklus I

Nilai Jumlah siswa Persentase Keterangan

≥ 65 19 47,5 % Mampu

< 65 21 52,5% tidak mampu

Sesuai tabel di atas menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam perolehan nilai 65 pada pelaksanaan siklus 1 terdapat 19 siswa atau 47,5 %, sedangkan siswa yang belum mampu atau kurang dari 65 terdapat 21 siswa atau 52 ,5 %.

(5)

1. Untuk kemampuan siswa hanya di peroleh 19 siswa atau 47,5%. Hal ini terjadi karena adanya penerapan media pembelajaran berupa media gambar hal ini masih asing untuk siswa. Karena selama ini guru dalam mengajar hanya terfokus pada satu media pembelajaran. Dan ini mendorong peneliti untuk lebih giat dalam menerapkan media pembelajalan berupa media gambar dalam setiap pembelajaran khususnya penyelesaian mendeskripsikan tumbuhan.

2. Dari hasil pengamatan masih terlihat sebagian siswa belum menguasai materi .

d. Refleksi (Reflecting)

Dari hasil refleksi bersama terungkap bahwa masih ada beberapa indikator yang perlu ditingkatkan serta cara guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan penerapan media pembelajaran media gambar, yakni :

1. Aspek penilaian pembelajaran yang belum dilaksanakan oleh peneliti dan kolaborator.

2. Sebagian siswa masih kelihatan pasif dalam proses pembelajaran.

3. Perlu membimbing siswa yang belum menguasa materidengan

mendeskripsikan tumbuhan.

4. Reinforcement/penguatan yang diberikan tidak dihubungkan langsung dengan perilaku yang muncul.

Berdasarkan data hasil tes siklus 1 rata-rata nilai pada siklus 1 yang pelaksanaaan tindakan dilaksanakan pada hari selasa 13 Mei 2013

(6)

dengan alokasi waktu 2 kali pertemuan 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) memperoleh nilai rata-rata 65 terdapat 19 siswa.

Dengan melihat hasil pelaksanaan siklus 1, peneliti berkesimpulan bahwa faktor utama penyabab ketidakmampuan siswa dalam penguasaan media pembel;ajaran media gambar adalah karena siswa belum menguasai materi pembelajaran dan kebiasaan siswa yang pasif yang selama ini pembelajaran hanya terpusat pada guru. Selain itu siswa belum menguasai komponenen-komponen yang harus diperhatikan dalam menyelesaikan soal-soal uraian.. Namun suasana kelas pada saat pembelajaran mulai terlihat kondusif karena siswa termotifasi dengan pelaksanaan penerapan media pembelajaran media gambar.

Pelaksaan siklus pertama belum sesuai dengan apa yang diharapkan hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : (1) sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar yang aktif, (2) sebagian siswa belum memahami langkah-langkah pembelajaran dengan penggunaan media gambar.

Untuk mengatasi masalah masalah tersebut dilakukan upaya dengan memberikan pengertian kepada siswa kondisi siswa yang harus aktif dalam menerima materi, dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan media gambar sebagai media pembelajaran. Untuk memperbaiki kelemahan yang dicapai pada siklus pertama maka dirasa sangat perlu untuk melaksanakan siklus berikutnya.

(7)

4.1.2. Siklus II

Pada pelaksanaan siklus kedua terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, sebagaimana diuraikan berikut ini.

a. Perencanaan (planing)

Perencaanaan siklus kedua ini penilti dan kolaborator tetap berkolaborasi merencanakan pelaksanaan siklus kedua dengan melihat hasil capaian aspek-aspek penilaian. Dari hasil kesepakatan maka tetap menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran, namun memprioritaskan aspek-aspek yang capaiannya rendah pada pelaksanaan siklus pertama. Pelaksanaan siklus kedua ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran bahasa indonesia yaitu 2 x 35 menit atau 2 kali pertemuan .

Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar mendeskripsikan tumbuhan di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis. Pada siklus ini,

peneliti menggunakan media atau alat bantu pembelajaran berupa puzzle

(potongan gambar) tentang tumbuhan yang diketahui siswa untuk masing-masing kelompok, karena pada siklus II ini, peneliti menggunakan konsep pembelajaran dalam bentuk kelompok. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui interaksi siswa dengan sesama. Peneliti juga menyediakan kertas undian untuk mengambil puzzle

yang telah disediakan. Sebagai alat untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia guru menyediakan piagam penghargaan untuk kelompok yang memiliki predikat kelompok batang, kelompok daun, dan

(8)

kelompok akar. Peneliti menyiapkan lembar obeservasi untuk mengamati aktifitas siswa dalam kelompok pada saat pembelajaran dan lembar penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dengan alternatif pembelajaran yang dilakukan peneliti.

b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan siklus II ini dilakukan selama dua kali pertemuan dengan tetap menggunaan media gambar. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

1. Dua orang siswa ditugasi mengadakan percakapan (bertanya jawab) tentang benda-benda yang terdapat di dalam gambar yang disediakan oleh guru. Pertanyaan dapat mengenai ciri-ciri, bentuk, dan fungsi tumbuhan

2. Guru memberikan gambar kepada sekelompok siswa yang masing-masing

mendapat sebuah gambar yang berbeda. Seorang siswa yang lain (di luar kelompok) diberi duplikat salah satu gambar yang telah dibagikan. Siswa ini harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada teman-temannya yang membawa gambar, dengan tujuan untuk mengetahui identifikasi atau gambar yang mereka bawa. Dari hasil tanya jawab siswa (pembawa duplikat) tersebut harus dapat menemukan siapa di antara teman-temannya itu yang membawa gambar yang cocok dengan duplikat yang dibawanya. 3. Guru memberikan informasi tetapi ada bagian-bagian yang sengaja

ditiadakan. Siswa ditugasi mencari atau menemukan bagian yang tidak ada itu. Kemudian A mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada B, sehingga siswa (A) dapat mengetahui gambar yang mana yang tidak ada pada gambar milik siswa B.

(9)

Dari kegiatan pembelajaran yang masih sama dengan pembelajaran pada siklus pertama dan dengan persiapan pembelajaran yang terlampir, diperoleh lembar observasi kegiatan proses pembelajaran berlangsung sesuai tabel terlampir pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya, karena pada siklus ini guru telah melaksanakan aspek-aspek yang terdapat pada kegiatan pembelajaran sehingga mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya 55 % meningkat menjadi 100 % jadi mengalami peningkatan 45 % dari siklus sebelumnya.

4. Observasi dan Evaluasi (Obsevation and evaluation)

Kegiatan pelaksanaan tindakan pembelajaran oleh peneliti dan kolaborator dapat dilihat pada tabel lembar observasi proses pembelajaran terlampir. Pada tabel observasi pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat bahwa dari 3 kegiatan pembelajaran yang dilakukan hanya ada beberapa aspek pada setiap kegiatan itu dilaksanakan oleh guru, yaitu:

(1) Aspek pada kegiatan telah dilaksanakan oleh guru,

(2) Pada kegiatan inti yang terdiri tujuh aspek, 6 aspek telah dijalankan oleh guru

(3) Kegiatan akhir terdiri dari satu aspek, telah dilaksanakan oleh guru,

(4) Jumlah seluruh aspek yang telah dijalankan oleh guru 8 aspek atau 88,89 % dari seluruh aspek yang diamati ,

(5) Aspek yang belum dijalankan oleh guru adalah satu aspek atau 11,11%. Sedangkan untuk aspek-aspek yang diamati pada kegiatan

(10)

siswa yang diamati ada 5 aspek 4 aspek telah dilaksanakan atau 80% Aspek kegiatan siswa yang diamati pada siklus II dapat dilihat pada lampiran penelitian ini.

Siklus II merupakan proses untuk mendeskripsikan tumbuhan yang dilaksanakan dengan alokasi waktu satu kali pertemuan 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit) pada jam pertemuan pertama untuk persiapan dan pelaksanaan tindakan sedangkan jam pelajaran kedua digunakan untuk melaksanakan tes siklus dua. Untuk hasil evaluasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabe berikut.

Tabel 2 Hasil kemampuan siswa mendeskripsikan tumbuhan pada siklus II

]’ Jumlah Siswa Persentase Keterangan

≥ 65 35 87,5 % Mampu

< 65 5 12,5 % tidak mampu

Deskripsi data yang telah diuraikan di atas ternyata dari segi hasil sesuai dengan tabel di atas maka terjadi peningkatan dari pelaksanaan siklus I, ini dapat dilihat dari perolehan skor dari setiap aspek penilaian pada tabel di atas. Hasil yang diperoleh siswa pada pelaksanaan siklus dua ini terdapat 35 siswa telah memenuhi kemampuan siswa 65 ke atas atau 87,5 %, sehigga terjadi peningkatan 45 % dari pelaksanaan siklus I dan siswa yang belum mampu sebanyak 5 siswa atau 12,5 %

(11)

1. Terjadi peningkatan hasil perolehan untuk semua aspek dalam mendeskripsikan tumbuhan. Hal ini terjadi karena adanya penerapan media pembelajaran berupa media gambar pada pelaksanaan siklus kedua ini. Dan ini mendorong peneliti untuk lebih giat dalam menerapkan media pembelajaran berupa media gambar, pada setiap pembelajaran bahasa indonesia khususnya dan pembelajaran lain pada umumnya dalam mendeskripsikan dan menyebutkan bagian-bagian.

2. Dari pengamatan masih terlihat beberpa siswa masih mengalami hambatan dalam menyelesaikan soal mendeskripsikan tumbuhan berdasarkan aspek penilaian pada tebel di atas.

Kesimpulan jurnal pengamat diperoleh beberapa hasil pengamatan yaitu suasana kelas sudah menunjukkan ciri dari pembelajaran dengan media gambar sebagai media pembelajaran dan proses pembelajaran mendeskripsikan tumbuhan telah sesuai dengan kriteria dalam aspek-aspek penilaian.

Dengan melihat hasil perolehan penilaian berdasarkan aspek-aspek penilaian penguasaan materi pada pelaksanaan siklus kedua ini mengalami peningkatan dan setelah merefleksikan tindakan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus pertama maka tindakan untuk siklus kedua ini lebih memperhatikan aspek-aspek tertentu yang belum di capai siswa pada pelaksanaan siklus pertama, sehingga hasil yang di harapkan sesuai dengan indikator kinerja.

(12)

5. Refleksi ( reflecting )

Setelah hasil pembelajaran dalam mendeskripsikan tumbuhan dievaluasi, terlihat adanya peningkatan. Peningkatan itu meliputi seluruh komponen aspek penilaian.

Dari hasil refleksi bersama dan deskripsi data yang telah diuraikan di atas bahwa ternyata dari segi hasil belajar maupun segi kegiatan pembelajaran yang diadakan guru telah mencapai hasil yang optimal Hal ini ditunjukan dengan peningkatan hasil belajar dari siklus pertama sampai dengan siklus kedua yakni jumlah siswa yang memperoleh kriteria sangat tepat mengalami peningkatan dari pelaksanaan siklus sebelumnya.

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian tindakan kelas yang didukung oleh data tentang kegiatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa serta presentase rata-rata hasil belajar yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai indikator kinerja yang diharapkan, sehinngga tindakan untuk siklus berikutnya jika diperlukan.

4..2 PEMBAHASAN

Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas, guru mengadakan uji coba tes yang dilaksanakan setiap siklus, Dari analisis data hasil penelitian tindakan kelas ini yakni analisis terhadap pengamatan proses pembelajaran dan hasil belajar dengan media gambar dengan materi ajar mendeskripsikan tumbuhan diperoleh hasil menuju kearah perbaikan .pembelajaran dilaksanakan dengann menggunakan media gambar ini sangat efektif karena meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini dapat terlihat dari peranan guru

(13)

dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dalam penelitian tindakan kelas ini. Dalam tindakan kelas ini guru menempatkan diri sebagai sosok yang dapat membantu siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Hal ini ditunjukan dengan sikap guru sebagai pemimpin belajar, fasilitator belajar, moderator belajar sekaligus sebagai evaluator belajar.

Hal ini bertugas menentukan tujuan belajar, sumber belajar serta mengarahkan bagaimana cara siswa melaksanakan kegiatan belajar, memotivasi siswa, mengawasi memberi bantuan, bimbingan, petunjuk, menilai proses belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa, Sedangkan untuk siswa sendiri dalam pelaksanaan tindakan kelas ini siswa tidak hanya terlihat dalam fisik semata, namun terlihat secara mental emosional intelektual dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan serta pembentukan sikap dan nilai dalam pembentukan ketrampilan. Hal ini ditunjukan dengan keaktifan siswa dalam menyelesaikan soal-soal mendeskripsikan tumbuhan.

Dalam proses pembelajaran siswa menjadi semangat, lebih bergairah dan tidak bosan.

Berdasarkan jurnal pengamatan dan refleksi bersama maka pada siklus I diperoleh data sekaligus kelemahan -kelemahan sebagai berikut ;

1) Guru tidak memberikan pre test sebelum menyajikan pelajaran.

2) Guru belum menerapkan langkah-langkah dalam media gambar

3) Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan

pertayaan-pertayaan sehubungan dengan materi pembelajaran. 4) Pengusaan kelas masih didominasi oleh guru.

(14)

Pada pelaksanaan siklus I dari 40 siswa tedapat 19 siswa atau 47,5% kemampuan hasil belajar yang diperoleh siswa. Dengan demikian dapat dianalisis bahwa pelaksanaan tindakan kelas pada siklus pertama ini ternyata masih rendah. Oleh karena itu peneliti mengadakan perbaikan-perbaikan pada pelaksanaan kegiatan siklus kedua. Upaya-upaya guru dalam mengadakan perbaikan untuk kegiatan pembelajaran pada siklus kedua ini adalah sebagai berikut:

1) Guru menciptakan situasi belajar yang membuat interaksi aktif antar guru dan siswa, serta antara siswa dan siswa

2) Guru menggunakan media gambar lebih optimal.

3) Guru perlu mempariasikan reinforcement yang diberikan, agar siswa lainnya termotivasi untuk melahirkan perilaku yang diharapkan. Melihat hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus kedua berarti semakin memperjelas adanya manfaat dari media gambar .

Pada pelaksanaan siklus kedua dari 40 siswa terdapat 35 siswa atau 87,5% kemampuan hasil belajar siswa diperoleh. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka jelaslah bahwa penggunaan media gambar telah berhasil dalam meningkatkan penguasaan materi dalam mendeskripsikan tumbuhan sesuai dengan indikator yang diharapkan.

Dengan meningkatkan kemampuan siswa mendeskripsikan tumbuhan pada siswa kelas II SD Inpres Balayo Kecamatan Patilanggio Tahun Pelajaran 2012/2013, ini berarti hipotesis tindakan yang dirumuskan yakni jika melalui

(15)

media gambar maka kemampuan siswa mendeskripsikan tumbuhan di kelas II SD Inpres Balayo Kecamatan Patilanggio meningkat “ dapat diterima.

Gambar

Tabel 1. Hasil kemampuan siswa mendeskripsikan tumbuhan pada siklus I  Nilai  Jumlah siswa  Persentase  Keterangan
Tabel 2  Hasil kemampuan   siswa mendeskripsikan  tumbuhan pada  siklus  II

Referensi

Dokumen terkait

Siswa yang berpindah akan mendiskusikan mengenai langkah-langkah penyelesaian permasalahan yang diberikan guru, pada saat ini siswa akan saling bertanya, menjawab pertanyaan,

Tinggi Hilal yang ditampilkan pada kedua gambar di atas dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter

Semakin Anda sering berlatih, Anda akan terbiasa mengerjakan silogisme dengan cepat. Beberapa dosen bergabung dalam tim karawitan. Tim karawitan tidak ada yang

Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk melakukan pengukuran atau tidak menggunakan prosedur-prosedur statistik dalam menjelaskan hasil penelitian. Penelitian

aat ini sebagian besar orang mulai beralih menggunakan teknologi smartphone. Salah satu smartphone yang banyak digunakan adalah device Android. Banyak Developer beralih

Pada suhu penyimpanan refrigerasi (9 o C) laju penurunan kadar karoten produk minuman emulsi sebesar 5,541 ppm/minggu, merupakan laju penurunan terrendah

Pada penelitian ini ditemukan hampir seluruh mahasiswa asal Kabupaten Mimika yang mempunyai kebiasaan menyirih di Manado memiliki karies gigi, dengan rerata indeks DMF-T

Sistem ember adalah salah satu sistem pemerahan yang menggunakan mesin sebagai pengganti tangan yang dapat dipindah-pindah dari tempat satu ke tempat lain.