• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN TROUBLESHOOTING KOMPUTER PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN TROUBLESHOOTING KOMPUTER PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR SEBAGAI ALAT BANTU

PEMBELAJARAN TROUBLESHOOTING KOMPUTER

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Angga Paundra Y. K.1), Francisco Alves Do Rego2), Lucio Da Silva Xavier3)

ABSTRAK

Mengajarkan kemampuan penangangan gangguan komputer merupakan tugas yang tidak ringan bagi tenaga pendidik di sekolah menengah kejuruan. Terbatas dan mahalnya peralatan pembelajaran yang ada menjadi hambatan tersendiri bagi lembaga ini. Salah satu solusi yang mungkin dilakukan adalah dengan menyediakan media bantu pembelajaran berupa sistem yang mampu mensimulasi troubleshooting komputer yang dapat dioperasikan oleh masing-masing siswa, sehingga mampu mengatasi keterbatasan media pembelajaran. sistem tersebut sekaligus memberikan gambaran bagaimana langkah-langkah penelusuran gangguan mengacu pada pendekatan sistem pakar. Sistem yang dikembangkan terdiri atas dua sisi, yaitu sisi pengembangan yang dapat digunakan oleh guru untuk melakukan entri/editing pengetahuan dan sisi konsultasi yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar mengidentifikasi gejala-gejala gangguan komputer dan mendapatkan kesimpulannya. Aplikasi sistem pakar dalam bentuk web yang terpasang pada suatu server yang hubung pada jaringan lokal memungkinkan diakses sewaktu-waktu oleh guru atau siswa di laboratorium komputer sekolah.

Kata kunci : Sistem Pakar, Gangguan komputer, Pembelajaran PENDAHULUAN

Membekali kemampuan penangangan gangguan komputer merupakan tugas yang tidak ringan bagi tenaga pendidik di sekolah menengah kejuruan (SMK). Terbatas dan mahalnya peralatan pembelajaran yang ada menjadi hambatan tersendiri bagi sebagian lembaga-lembaga ini. Salah satu solusi yang mungkin dilakukan adalah dengan menyediakan media bantu pembelajaran berupa sistem yang mampu mensimulasi troubleshooting komputer yang dapat dioperasikan oleh masing-masing siswa, sehingga mampu mengatasi keterbatasan media pembelajaran. sistem tersebut sekaligus memberikan gambaran bagaimana langkah-langkah penelusuran gangguan mengacu pada pendekatan sistem pakar. Sehingga dalam pelaksanaan program ini diperlukan langkah bagaimana sistem yang bisa mensimulasi troubleshooting komputer yang mengikuti pola sistem pakar dapat diterapkan sesuai untuk pembelajaran siswa di SMK.

Secara umum, sistem pakar (Expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Kusumadewi, 2003). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli.

Gambar 1 Struktur Sistem Pakar (Sumber : Turban & Aronson, 1998)

Sistem pakar terdiri dari dua bagian pokok, yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi (Gambar 1). Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangun sistem pakar dari segi pengembangan basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli berkonsultasi. Dengan kemampuan pemrograman pada web, aplikasi Sistem Pakar berbasis web telah dikembangkan layaknya aplikasi pemrograman. Model Sistem Pakar berbasis Web dapat dilihat pada Gambar 2.

(2)

Gambar 2. Model Sistem Pakar berbasis Web Sistem Pakar berbasis Web bekerja layaknya aplikasi Sistem Pakar secara umum. Pengguna akan berhadapan langsung dengan antarmuka (interface) sistem yang berbentuk halaman web untuk berdialog memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan menyangkut fakta yang terjadi. Application server berfungsi sebagai pembangkit halaman web secara dinamis dan basis pengetahuan (knowledge base) akan mengevaluasi fakta-fakta sehingga diperoleh kesimpulan.

Troubleshooting adalah adanya suatu masalah atau adanya ketidak normalan pada komputer yang perlu untuk diperbaiki. Masalah komputer dibagi menjadi troubleshooting hardware dan software (Darul, 2012). Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan komputer tidak dapat menyala, monitor mati dan lain sebagainya. Sedangkan troubleshooting software ditandai dengan lambatnya kinerja komputer dan lain-lain. Rosenthal (2004) mengusulkan pendekatan metode troubleshooting komputer dengan memetakan mekanisme penelusaran kesalahan menggunakan flowchart agar pendeteksian gangguan dapat dilakukan langkah demi langkah. Flowchart tersebut dapat dipandang sebagai basis pengetahuan yang dapat digunakan pada sistem pakar.

TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan pengembangan aplikasi sistem pakar untuk troubleshooting komputer yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran di SMK bidang Teknik Komputer.

METODE PERANCANGAN

Identifikasi kebutuhan

Identifikasi kebutuhan dilakukan untuk mendapatkan persyaratan-persyaran yang harus dipenuhi oleh sistem. Beberapa aspek persyaratan sistem diantaranya kebutuhan pengguna yang terdiri atas guru yang akan berperan sebagai pengembang basis pengetahuan dan siswa yang berperan sebagai pengguna aplikasi konsultasi. Berdasarkan kebutuhan

kedua jenis pengguna tersebut selanjutnya diidentifikasi inputan, proses, dan luaran yang diperlukan.

Perancangan Perangkat Lunak Sistem

Berdasarkan identifikasi kebutuhan yang telah dilakukan selanjutnya dilakukan perancangan sistem dalam bentuk diagram konteks sebagai gambaran umum sistem dan diuraikan lebih detil dalam bentuk rancangan Diagram Alir Data (DAD).

Pengembangan prototip

Berdasarkan rancangan yang telah dibuat selanjutnya dikembangkan prototipnya berbasis web menggunakan pemrograman PHP. Prototip ini dikembangkan pada sisi aplikasi pengembang dan sisi aplikasi konsultasi.

Implementasi dan Pengujian

Implementasi dan pengujian perangkat lunak sistem pakar dilakukan dengan menginstalasikannya pada suatu Web Server yang terhubung dengan jaringan lokal Laboratorium Komputer Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Widyagama Malang. Selanjutnya pengguna (Guru dan Siswa) dilatih untuk mengopreasikannya dengan cara mengakses layanan tersebut. Guru diperankan sebagai pengembang basis pengetahuan dan siswa sebagai pengguna yang mengakses layanan konsultasi untuk belajar langkah-langkah identifikasi gangguan komputer.

HASIL DAN PEMBAHASAN Rancangan Sistem

Untuk mewujudkan sistem pakar yang direncanakan, maka dilakukan perancangan sistem dalam bentuk diagram konteks untuk mengetahui hubungan sistem terhadap pelaku yang terlibat. Berdasarkan rancangan diagram konteks tersebut selanjutnya diidentifikasi bagian-bagian yang lebih detil dari sistem agar dapat dibuat sebagai acuan pembuatan programnya. Gambar 3 menyatakan rancangan perangkat lunak sistem dalam bentuk Diagram Konteks dan Diagram Alir Data (DAD) tingkat Pertama.

(3)

(b) DAD tingkat pertama

Gambar 3. Rancangan Sistem Pakar Pada rancangan diagram konteks (Gambar 3a) terdapat dua pelaku yang akan terlibat dalam penggunaan sistem yaitu guru yang dapat berperan sebagai pengembang dan siswa sebagai penggunanya. Sedangkan DAD tingkat pertama (Gambar 3b) menyatakan kebutuhan dua bagian pemrosesan utama yaitu Entri pengetahuan dan Aplikasi konsultasi.

(a) DAD Bagian Entri Pengetahuan

(b) DAD Bagian Aplikasi Konsultasi Gambar 4. Rancangan Sistem Pakar dalam DAD

tingkat kedua

Pada DAD tingkat kedua untuk bagian Entri Pengetahuan terdiri atas sub-sub proses Entri Kasus (Domain Problem), Entri Definisi Gejala, Entri Definisi Diagnosis, dan Entri Basis Aturan (Gambar 4a). Sedangkan DAD tingkat kedua untuk bagian Aplikasi konsultasi terdiri atas sub-sub proses Antarmuka Konsultasi, Identifikasi Gejala dan Penyimpulan (Gambar 4b). Prototip Sistem

Berdasarkan rancangan yang telah dibuat selanjutnya dibuat programnya dalam bentuk aplikasi web menggunakan bahasa pemrograman PHP. Pembuatan program dilakukan di laboratorium komputer jurusan Teknik Elektro Universitas Widyagama Malang. Program yang dibuat terdiri atas dua bagian utama, yaitu aplikasi pengembangan dan aplikasi konsultasi. Gambar 4 menampilkan halaman-halaman pada lingkungan pengembangan dan Gambar 5 menampilkan halaman-halaman pada lingkungan konsultasi.

(a) Halaman Editor Kasus

(4)

(c) Halaman Editor Definisi Gejala

(d) Halaman Editor Basis Aturan Gambar 5 Halaman-halaman lingkungan

pengembangan

Halaman-halaman pada lingkungan pengembangan terdapat empat bagian, yaitu Halaman Entri/Editor Kasus (Gambar 5a) yang berfungsi untuk mendefinisikan atau editing kasus (domain permasalahan), Halaman untuk mendefinisikan atau editing Diagnosis (Gambar 5b), Halaman untuk mendefinisikan atau editing Gejala (Gambar 5c), dan Halaman untuk mendefinisikan dan editing Basis Aturan (Gambar 5d).

(a) Contoh Halaman Muka

(b) Contoh Halaman Konsultasi

( c) Contoh Halaman Simpulan/Diagnosis Gambar 6 Halaman-halaman lingkungan konsultasi

Halaman-halaman pada lingkungan konsultasi (Gambar 6) terdiri atas Halaman Muka (Gambar 6a) yang berfungsi memberikan pilihan kasus (domain permasalahan) bagi pengguna (siswa), Halaman Konsultasi (Gambar 6b) yang berfungsi untuk identifikasi gejala-gejala melalui sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh pengguna (siswa), dan Halaman Simpulan (Gambar 6c) yang berfungsi menampilkan hasil diagnosis dan anjurannya berdasarkan gejala-gejala yang teridentifikasi.

Implementasi dan Sosialisasi Sistem

Setelah prototipe program sistem pakar dibuat dan telah dapat bekerja sesuai rancangan, maka program tersebut diinstalasi pada komputer server. Komputer server tersebut dihubungkan dengan komputer-komputer pada laboratorium komputer SMK Widyagama menggunakan sistem jaringan lokal (LAN). Dengan adanya komputer server yang telah terhubung ke jaringan lokal, maka siswa atau guru dapat mengakses layanan yang disediakan yaitu aplikasi sistem pakar untuk troubleshooting komputer.

Sosialisasi sistem dilakukan dalam dua tahap. Sosialisasi tahap pertama dengan sasaran para guru pengajar bidang Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) sebanyak 5 Orang dalam bentuk pelatihan. Pelatihan bertujuan memberikan wawasan dan pengetahuan tentang sistem pakar, bagaimana mengembangkan dan menerapkan pengetahuan tentang troubleshooting komputer menggunakan

(5)

aplikasi pengembang yang telah tersedia dan bagaimana mengakses aplikasi konsultasi yang akan diajarkan pada peserta didik.

Sosialisasi tahap kedua dengan sasaran para siswa TKJ kelas II sebanyak 18 Orang dalam bentuk pelatihan. Tujuan dari pelatihan tahap kedua untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada siswa tentang troubleshooting komputer memanfaatkan aplikasi konsultasi pada sistem pakar dengan akses ke server melalui jaringan intranet (LAN). Pelatihan ini dibimbing langsung oleh guru yang telah mengikuti pelatihan pada tahap pertama.

Hasil sosialisasi yang telah dilakukan diperoleh guru-guru TKJ yang telah memiliki wawasan tentang teknik troubleshooting komputer dengan pendekatan sistem pakar. Pendekatan tersebut dapat membantu mengarahkan dan mengasah logika siswa untuk belajar mengidentifikasi gangguan komputer tahap demi tahap berdasarkan gejala-gejala yang muncul. Dengan demikian sistem pakar tersebut dapat dikembangkan dan dimanfaatkan oleh guru dan siswa dimasa mendatang untuk menunjang proses pembelajaran troubleshooting komputer.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah mendanai kegiatan ini melalui Program Kreativitas Mahasiswa kategori Pengabdian Masyarakat (PKM-M) tahun 2013.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perancangan sistem dan penerapannya dalam bentuk prototipe sistem pakar berbasis web telah dapat memenuhi kebutuhan sebagai alternatif penunjang pembelajaran troubleshooting komputer. Sistem yang dikembangkan terdiri atas dua sisi, yaitu sisi pengembangan yang dapat digunakan oleh guru untuk melakukan entri/editing pengetahuan dan sisi konsultasi yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar mengidentifikasi gejala-gejala gangguan komputer dan mendapatkan kesimpulannya. Aplikasi sistem pakar dalam bentuk web yang terpasang pada suatu server yang hubung pada jaringan lokal memungkinkan diakses sewaktu-waktu oleh pengguna (guru/siswa) di laboratorium sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Darul, M., 2012, Cara Mengatasi Troubleshooting Hardware Pada Komputer, (Diterbitkan on-line tanggal 9 Februari 2012), tersedia pada http://pusatteknologi.com/troubleshooting-hardware-komputer.html

Escribano, J.J, Murciano, R., Gervas, P., 2001, FROM CLIENT'S DREAMS TO ACHIEVABLE PROJECTS: An expert system for determining web site feasibility, Proceeding ICEIS 2001

Rosenthal, M., 2004, Computer Repair with Diagnostic Flowchart, Foner Books

Kusumadewi, S., (2003), Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, Yogyakarta.

Turban, E., Aronson, JE., 1998, Decision Support System and Intelligent Systems, Prentice-Hall International Inc., New Jersey

Gambar

Gambar 1 Struktur Sistem Pakar (Sumber : Turban &  Aronson, 1998)
Gambar 2. Model Sistem Pakar berbasis Web
Gambar 3. Rancangan Sistem Pakar

Referensi

Dokumen terkait

PISA (OECD, 2006) turut menambahkan tentang pengertian literasi sains yang harus dimiliki oleh setiap warga Negara. Literasi sains yaitu kemampuan suatu individu untuk

Serangan JAP menyebabkan tanaman cengkeh menjadi layu, yang diawali daun menguning dan akhirnya gugur, Tanaman yang terinfeksi JAP pada bagian akar terlihat

Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada masa kehamilan mempunyai efek bervariasi pada jaringan, di antaranya pelebaran pembuluh

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka saran yang bisa diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah metode EOQ ini dapat diterapkan untuk evaluasi item

Tab mailing merupakan fasilitas yang terdapat pada Microsoft word 2007, yang berfungsi untuk membuat sesuatu dokumen yang akan dicetak dalam jumlah banyak atau

(5) Monitoring dan evaluasi penerapan KKNI dan sertifikasi kompetensi sumber daya manusia bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan sebagaimana dimaksud pada ayat

Secara teknis web service adalah kumpulan dari fungsi atau method yang terdapat pada sebuah server yang dapat dipanggil oleh klien dari jarak jauh dengan menggunakan XML sebagai

Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan masa