• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. No. 28/Pid.B/2014/PN-Sbg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. No. 28/Pid.B/2014/PN-Sbg"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

P U T U S A N

No. 28/Pid.B/2014/PN-Sbg

“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “

Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkaranya atas nama Terdakwa :

Nama : MULYADI

Tempat Lahir : Solo

Umur / tgl. Lahir : 38 tahun / 12 Agustus 1975 Jenis kelamin : Laki - laki

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Kristen

Pekerjaan : Supir

Tempat tinggal : Jalan Oswald Siahaan Gang Madura Depan Toko SHB Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah

Pendidikan : STM

Terhadap terdakwa dilakukan Penahanan oleh :

1. Penyidik, sejak tanggal 26 Oktober s/d tanggal 14 November 2013 ;

2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 15 November 2013 s/d tanggal 24 Desember 2013 ;

3. Penuntut Umum, sejak tanggal 13 Desember 2013 s/d tanggal 01 Januari 2014 ; 4. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 02 Januari 2014 s/d

tanggal 26 Februari 2014 ;

5. Hakim, sejak tanggal 27 Januari 2014 s/d tanggal 25 Februari 2014 ;

6. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 26 Februari 2014 s/d tanggal 26 April 2014 ;

Menimbang, bahwa terdakwa dipersidangan menyatakan akan menghadapi sendiri perkaranya tanpa didampingi Penasehat Hukum ;

(2)

2

Setelah membaca surat penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga 28/Pen.Pid.B/2014/PN-Sbg tertanggal 27 Januari 2014 tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara terdakwa tersebut ;

Setelah membaca dan mempelajari berkas berkara berikut surat dakwaan Penuntut Umum sebagaimana tersebut dan terlampir dalam surat pelimpahan perkara acara pemeriksaan biasa dari Kepala Kejaksaan Negeri Sibolga tertanggal 27 Januari 2014 No. B-07/N.2.13/Ep.1/01/ 2014 ;

Setelah membaca surat penetapan Hakim Ketua Majelis tertanggal 27 Januari 2014 No. 28/Pid.B/2014/PN SBG tentang penentuan hari pertama persidangan perkara ini ;

Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum di persidangan;

Setelah mendengar keterangan para saksi dan terdakwa di persidangan ;

Setelah membaca dan memperhatikan tuntutan pidana Penuntut Umum No. Reg. Perk. PDM-241/SIBOL/Ep.1/12/2013 yang dibacakan dan diserahkan dipersidangan pada tanggal 18 Maret 2014 yang pada akhir uraiannya Penuntut Umum berkesimpulan : Menuntut supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :

1. Menyatakan terdakwa MULYADI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakuka tindak pidana “yang mengemudikan kenderaan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan orang lain meninggal dunia” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Kesatu Pasal 310 ayat (4) UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang Kecelakaan Lalu Lintas ;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MULYADI selama 2 (dua) tahun penjara dikurangkan selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah terdakwa tetap ditahan ;

3. Menyatakan barang bukti berupa :

- 1 (satu) unit mobil penumpang CV Sabrina Sejahtera No. Pol. 1026 NC.

- 1 (satu) lembar STNK Mobil Penumpang CV Sabrina Sejahtera No. Pol. 1026 NC. Dikembalikan kepada yang berhak.

4. Menyatakan agar terdakwa MULYADI dibebani dengan membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) ;

Setelah mendengar pembelaan dari terdakwa yang disampaikan secara lisan di persidangan yang pada pokoknya menyatakan berkeberatan atas tuntutan pidana yang diajukan

(3)

3

oleh Penuntut Umum tersebut, untuk itu terdakwa memohon keringanan dan terdakwa telah menyatakan penyesalannya serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, atas pembelaan terdakwa tersebut Penuntut Umum bertetap pada tuntutan pidananya ;

Menimbang, bahwa menurut surat dakwaan Penuntut Umum tertanggal 20 Januari 2014 No. Reg Perk : 241/SIBOL/Ep.1/12/2013, terdakwa diajukan ke persidangan karena didakwa telah melakukan perbuatan pidana sebagai berikut :

DAKWAAN : KESATU

Bahwa dia terdakwa MULYADI pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2013 sekira pukul 13.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Oktober tahun 2012, bertempat di Jalan Umum Sibolga Padang Sidempuan Lingkungan I Siputol Kelurahan Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sibolga, mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Pada waktu dan tempat tersebut diatas, berawal saat terdakwa MULYADI mengemudikan 1 (satu) unit mobil penumpang CV Sabrina Sejahtera warna putih dengan Nomor Polisi BB 1026 NC, sesampainya di Jalan Umum Sibolga Padang Sidempuan Lingkungan I Siputol Kelurahan Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah pandangan terdakwa kearah gang yang berada di sebelah kiri kemudian pada jarak kira-kira 7 (tujuh) meter tiba-tiba terdakwa melihat korban AHMAD CHATIB HIA menyeberang dari sebelah kanan jalan, melihat hal tersebut terdakwa terkejut dan saat terdakwa melakukan pengereman rem mobil terdakwa tidak bagus dan langsung menabrak korban sehingga korban terseret kedepan sejauh 3-4 meter setelah korban tertabrak dan terseret mobil yang dikemudikan terdakwa masih tetap berjalan Akibat perbuatan terdakwa tersebut, korban AHMAD CHATIB HIA mengalami luka lecet di kepala kiri, luka robek di telinga kiri, luka lecet di wajah, luka lecet di punggung kiri dan luka lecet dijari kaki kiri dan kanan, sesuai dengan surat keterangan Nomor: 2688/001/RSUD/X/2013 tanggal 30 Oktober 2013 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr Vera SM Tampubolon selaku dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Pandan dan dinyatakan meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2013 sekira pukul 12.20 wib sesuai dengan Surat Keterangan Kematian Nomor: 2634/001/RSUD/X/2013 tanggal 23 Oktober 2013 yang dibuat dan ditandatangi oleh dr.Timbul Pasaribu selaku dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.

(4)

4

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 310 ayat (4) Undang-undang RI No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

ATAU :

KEDUA

Bahwa dia terdakwa MULYADI pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2013 sekira pukul 13.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Oktober tahun 2012, bertempat di Jalan Umum Sibolga Padang Sidempuan Lingkungan I Siputol Kelurahan Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sibolga, mengemudikan Kendaraan Bermotor dengan tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Pada waktu dan tempat tersebut diatas, berawal saat terdakwa MULYADI mengemudikan 1 (satu) unit mobil penumpang CV Sabrina Sejahtera warna putih dengan Nomor Polisi BB 1026 NC, sesampainya di Jalan Umum Sibolga Padang Sidempuan Lingkungan I Siputol Kelurahan Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah pandangan terdakwa kearah gang yang berada di sebelah kiri kemudian pada jarak kira-kira 7 (tujuh) meter tiba-tiba terdakwa melihat korban AHMAD CHATIB HIA menyeberang dari sebelah kanan jalan, melihat hal tersebut terdakwa terkejut dan saat terdakwa melakukan pengereman rem mobil terdakwa tidak bagus dan langsung menabrak korban sehingga korban terseret kedepan sejauh 3-4 meter setelah korban tertabrak dan terseret mobil yang dikemudikan terdakwa masih tetap berjalan Akibat perbuatan terdakwa tersebut, korban AHMAD CHATIB HIA mengalami luka lecet di kepala kiri, luka robek di telinga kiri, luka lecet di wajah, luka lecet di punggung kiri dan luka lecet dijari kaki kiri dan kanan, sesuai dengan surat keterangan Nomor: 2688/001/RSUD/X/2013 tanggal 30 Oktober 2013 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr Vera SM Tampubolon selaku dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Pandan dan dinyatakan meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2013 sekira pukul 12.20 wib sesuai dengan Surat Keterangan Kematian Nomor: 2634/001/RSUD/X/2013 tanggal 23 Oktober 2013 yang dibuat dan ditandatangi oleh dr.Timbul Pasaribu selaku dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 284 jo Pasal 106 ayat (2) Undang-undang RI No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

(5)

5

Menimbang, bahwa terhadap Dakwaan Penuntut Umum tersebut, terdakwa menyatakan telah mengerti dan menyatakan tidak mengajukan keberatan atau eksepsi dan memohon agar pemeriksaan terhadap perkaranya dilanjutkan ;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (a charge), yang memberikan keterangan dibawah sumpah, keterangan saksi mana isinya pada pokoknya sebagai berikut :

1. Saksi Alogo Gultom, memberikan keterangan pokoknya adalah sebagai berikut :

- Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2013 sekira pukul 12.15 Wib bertempat di Jalan Sibolga Padang Sidempuan Km 10 Kelurahan Pandan Kec. Pandan Kab. Tapteng telah terjadi kecelakaan lalu lintas antara mobil penumpang (angkot) dengan seorang pejalan kaki yaitu saksi korban Akhmad Khatib Hia ;

- Bahwa benar kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi pada saat korban Akhmad Khatib Hia hendak menuju kepinggir jalan, kemudian dari arah Sibolga ke arah Padang Sidempuan saksi melihat 1 (satu) unit mobil penumpang (angkot) warna putih berjalan lambat kira-kira 30-40 Km/jam dan berjalan dipinggir jalan, ketika saksi korban tersebut sanmpai dipinggir jalan tiba-tiba korban tertabrak oleh bagian depan sebelah kiri dari mobil angkot yang kemudian terdakwa sehingga korban terseret didepan jauh 3-4 meter, setelah korban tersebut tertabrak dan terseret mobil masih tetap berjalan kemudian menurunkan penumpang dan kembali melaju ke jalan arah Padang Sidempuan dengan berjalan lambat, hingga akhir 1 (satu) orang warga berhasil memberhentikan mobil tersebut memerintahkannya untuk mundur ;

- Bahwa benar sebelum korban tertabrak oleh mobil yang dikemudikan terdakwa saksi tidak ada mendengar suara isyarat klakson dari mobil tersebut ;

- Bahwa benar akibat kecelakaan tersebut korban mengalami luka memar dan mengeluarkan darah dari bagian kepala, luka lecet pada tangan kiri dan tidak sadarkan diri, kemudian dibawa ke RSUD Pandan, lalu meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2013 sekitar pukul 12.30 Wib di Rumah Sakit Pandan.

2. Saksi Wawan Samudera, memberikan keterangan pokoknya adalah sebagai berikut : - Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2013 sekira pukul 12.15 Wib

bertempat di Jalan Sibolga Padang Sidempuan Km 10 Kelurahan Pandan Kec. Pandan Kab. Tapteng telah terjadi kecelakaan lalu lintas antara mobil penumpang (angkot) dengan seorang pejalan kaki yaitu saksi korban Akhmad Khatib Hia ;

- Bahwa benar pada saat terjadi kecelakaan saksi berada dalam mobil yang berjarak 50 meter ke TKP dan saksi mengetahui kejadian tersebut setelah mendengar teriakan dari masyarakat kemudian saksi melihat 1 (satu) unit mobil penumpang warna putih dan bersuara terus berjalan kemudian saksi berusaha berhentikan mobil terdakwa dan memerintahkannya untuk mundur hingga keposisi korban berada ;

(6)

6

- Bahwa benar pada saat kejadian saksi sedang mengemudi mobil berjalan dari arah kalangan menuju ke arah Sibuluan, sampai di Pandan tepatnya di Simpang masuk rumah Makan Roy, saksi meminggirkan mobil keluar badan jalan saat untuk itu saksi melihat kerumunan orang banyak di jalan Sibolga Padang Sidempuan tepatnya di depan Optical Lai dan saat itu juga saksi mendengar suara berteriak / menjerit dan dari teriakan orang tersebut mengatakan bahwa mobilnya tidak mau berhenti mendengar hal tersebut kemudian saksi turun dari mobil menyebrang jalan kemudian menghambat perjalanan mobil.

3. Saksi Aslahul Khair Hia, memberikan keterangan pokoknya adalah sebagai berikut : - Bahwa benar pada saat terjadinya kecelakaan tersebut saksi sedang bekerja di

Tangkahan LBS Sibolga, dan saksi mengetahui kejadian tersebut setelah di telephone melalui nomor hp milik korban oleh terdakwa yang mengatakan tolong datang “tolong datang ke rumah sakit, bapak sudah mengalami kecelakaan kecil” ;

- Bahwa benar ketika saksi berada di Rumah Sakit kemudian saksi bertemu dengan terdakwa dan saat itu terdakwa mengatakan kepada saksi pada saksi bahwa pada saat sebelum terjadainya kecelakaan korban berjalan lambat dipinggir jalan, dan mobil juga berjalan lambat kemudian terdakwa menyalakan isyarat klakson namun tidak didengar oleh korban, setelah itu saksi mengatakan keberadaan mobil angkot yang dikemudikan terdakwa tersebut, dan terdakwa mengatakan bahwa mobil sudah masuk gudang kemudian saksi meminta nomor polisi mobil tersebut lalu terdakwa memberikan dengan nomor polisi mobil tersebut dengan nomor Pol. BB 1026 NC lalu saksi menghubungi abang saksi bernama Khalilul Waruwu melalui nomor hp dan meminta agar mencek keberadaan mobil tersebut di gudang dan mencatat nomor polisi tersebut ;

- Bahwa benar sampai di Rumah Sakit Pandan dan mendapati korban dalam keadaan sadar dan kenal dengan saksi namun tidak dapat berbicara dan pada saat itu korban mengalami luka-luka bagian kepala dan mengeluarkan darah dari telinga serta telinga dalam keadaan jahit (hetting) dan luka robek pada bagian dada sebelah kiri dan jika batuk mengeluarkan darah ;

- Bahwa benar sebelum kecelakaan korban dalam keadaan baik dan sehat, penglihatan masih cukup baik, pendengaran juga masih baik dan bergerak masih normal ;

- Bahwa benar akibat kecelakaan tersebut korban mengalami luka memar dan mengeluarkan darah dari bagian kepala, luka lecet pada tangan kiri dan tidak sadarkan diri, kemudian dibawa ke RSUD Pandan, lalu meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2013 sekitar pukul 12.30 Wib di Rumah Sakit Pandan.

4. Saksi Waznia Br. Lase, memberikan keterangan pokoknya adalah sebagai berikut : - Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2013 sekira pukul 12.15 Wib

(7)

7

Pandan Kab. Tapteng telah terjadi kecelakaan lalu lintas antara mobil penumpang (angkot) dengan seorang pejalan kaki yaitu saksi korban Akhmad Khatib Hia ;

- Bahwa benar keseharian korban bekerja pengumpul dana masjid dengan cara keliling membawa kotak bantuan dan keadaan korban sudah tua hanya pendengaran dan penglihatan korban masih baik dan keadaan badan juga masih baik dan korban juga tidak ada mengidap penyakit yang dapat mengakibatkan kematian atau mempengaruhi korban dalam beraktifitas ;

- Bahwa benar saksi tidak langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib karena pada mulanya terdakwa meminta untuk berdamai dan permintaan tersebut awalnya saksi terima makanya saksi tidak melaporkan ke pihak Kepolisian, akan tetapi karena terdakwa ingkar dari janjinya sedangkan korban telah meninggal dunia maka saksi memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut guna proses hukum selanjutnya ;

- Bahwa benar akibat kecelakaan tersebut korban mengalami luka memar dan mengeluarkan darah dari bagian kepala, luka lecet pada tangan kiri dan tidak sadarkan diri, kemudian dibawa ke RSUD Pandan, lalu meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2013 sekitar pukul 12.30 Wib di Rumah Sakit Pandan.

Menimbang bahwa atas keterangan para saksi tersebut diatas pada penyidik terdakwa menyatakan tidak berkeberatan ;

Menimbang, bahwa di persidangan telah pula didengar keterangan terdakwa yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :

Keterangan Terdakwa : MULYADI.

- Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2013 sekira pukul 12.15 Wib bertempat di Jalan Sibolga Padang Sidempuan Km 10 Kelurahan Pandan Kec. Pandan Kab. Tapteng telah terjadi kecelakaan lalu lintas antara mobil penumpang (angkot) yang dikemudikan oleh terdakwa dengan seorang pejalan kaki ;

- Bahwa benar pada saat terdakwa mengemudikan angkot tersebut mengangkut 12 (dua belas) orang penumpang dan pada saat itu terdakwa tidak mengetahui keberadaan korban tersebut pada jaraknya sudah sangat dekat kemudian karena keadaan mobil terdakwa kurang baik (Pakem) ramainya, sehingga pada saat terdakwa melakukan pengereman mobil tidak langsung berhenti sehingga korban tertabrak ;

- Bahwa benar pada saat sebelum terjadinya kecelakaan mobil kecelakaan mobil yang dikemudikan berjalan dari arah Sibolga menuju ke arah Padang Sidempuan Pandan dengan kecepatan kira-kira 30 meter / dan perselingan gigi 3, terdakwa pertama kali melihat keberadaan korban tersebut sudah dibagian badan jalan tepatnya jalur sebelah kanan arah mobil terdakwa berjalan kira-kira sepertiga dari lebar jalan ;

(8)

8

- Bahwa benar terdakwa ada memberikan peringatan kepada korban tersebut dengan cara memberikan isyarat klakson beberapa kali (lebih dari tiga kali) dengan nada panjang, namun pejalan kaki tersebut tidak berhenti dan tetap berjalan dari arah sebelah kanan ke kri mobil, kemudian terdakwa berupaya menghindari kekiri namun karena pejalan kaki tidak berhenti sehingga terdakwa berupaya membanting kemudi kiri setelah terjadi benturan sehingga korban tersebut berada dipinggir jalur kearah mobil terdakwa berjalan kemudian korban tersebut terseret kedepan yang jaraknya kira terdakwa ketahui ;

- Bahwa benar terdakwa telah berusaha menghindari terjadi kecelakaan tersebut dengan cara menghindari ke kiri dan melakukan pengereman akan tetapi karena keadaan rem mobil yang tidak bagus sehingga mobil tidak berhenti saat direm.

- Bahwa benar pada saat terjadinya kecelakaan cuaca dalam keadaan cerah, siang hari jalan beraspas hotmix dan lurus, keadaan aspal baik, jarak pandangan bebas, arus lalu lintas sedang dan daerah pemukiman penduduk.

Menimbang, bahwa selain menghadapkan saksi-saksi, Penuntut Umum di dalam perkara ini ada mengajukan barang bukti ke muka persidangan yaitu berupa :

- 1 (satu) unit mobil penumpang CV Sabrina No Pol BB 1026 NC.

- 1 (satu) lembar STNK Mobil Penumpang CV Sabrina Sejahtera No Pol BB 1026 NC.

Menimbang, bahwa untuk menyingkat putusan ini hal-hal yang sudah termuat dalam berita acara persidangan perkara ini adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ;

Menimbang, bahwa terdakwa didakwa oleh Penuntut Umum, dengan dakwaan Alternatif, sebagai berikut :

Kesatu : Pasal 310 ayat (4) Undang-undang RI No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Atau ;

Kedua : Pasal 284 jo Pasal 106 ayat (2) Undang-undang RI No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Menimbang, bahwa karena Penuntut Umum dalam menyusun surat dakwaan secara Alternatif, Majelis Hakim akan mempertimbangkan salah satu dari dakwaan Penuntut umum yang mengena terhadap fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan apabila dakwaan tersebut terbukti maka dakwaan lainnya tidak perlu dipertimbangkan lagi ;

(9)

9

Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim, dari beberapa dakwaan yang diajukan Penuntut Umum maka Dakwaan Alternatif Kedualah yang telah mengena terhadap fakta-fakta yang terungkap di persidangan sehingga Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan tersebut yakni melanggar Pasal 310 ayat (4) UU RI No. 22 tahun 2009 Tentang Kecelakaan Lalu Lintas, yang unsur-unsurnya sebagai berikut :

1. Barang Siapa.

2. Yang mengemudikan kenderaan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan orang lain meninggal dunia.

Ad. 1.

Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-1 tersebut di atas yaitu “barang siapa” Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut ;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “barang siapa” disini adalah orang atau pribadi yang merupakan subyek hukum yang melakukan suatu perbuatan pidana atau subyek pelaku dari pada suatu perbuatan pidana ;

Menimbang, bahwa di dalam persidangan terdakwa telah menerangkan bahwa ia adalah orang atau pribadi yang beridentitas seperti apa yang disebutkan dalam surat dakwaan Penuntut Umum ;

Menimbang, bahwa untuk menetapkan apakah benar terdakwa subyek pelaku dari pada suatu perbuatan pidana dalam perkara ini perlu dibuktikan apakah terdakwa tersebut benar telah melakukan suatu rangkaian tingkah laku perbuatan sebagaimana yang didakwakan. jika benar terdakwa melakukan suatu rangkaian tingkah laku perbuatan yang memenuhi semua unsur-unsur dari pasal Undang-undang hukum pidana yang didakwakan, maka dengan sendirinya unsur “barang siapa” tersebut telah terpenuhi bahwa terdakwa adalah pelaku dari perbuatan pidana dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa untuk itu Majelis akan melihat unsur-unsur berikutnya apakah telah terpenuhi adanya oleh perbuatan terdakwa ;

Ad. 2.

Menimbang, bahwa mengenai unsur yang ke-2 tersebut di atas yaitu “yang mengemudikan kenderaan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan orang lain meninggal dunia” Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut ;

(10)

10

Menimbang, berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dimuka persidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa bahwa pada hari bahwa pada hari pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2013 sekira pukul 12.15 Wib bertempat di Jalan Sibolga Padang Sidempuan Km 10 Kelurahan Pandan Kec. Pandan Kab. Tapteng, telah terjadi kecelakaan lalu lintas ;

Menimbang, bahwa terdakwa MULYADI mengemudikan 1 (satu) unit mobil penumpang (angkot) warna putih berjalan lambat kira-kira 30-40 Km/jam dan berjalan dipinggir jalan, ketika saksi korban tersebut sampai tepat dipinggir jalan tiba-tiba korban tertabrak oleh bagian depan sebelah kiri dari mobil angkot yang dikemudikan terdakwa ;

Menimbang, bahwa akibat perbuatan terdakwa MULYADI, korban Akhmad Khatib Hia mengalami luka memar dan mengeluarkan darah dari bagian kepala, luka lecet pada tangan kiri dan tidak sadarkan diri, kemudian dibawa ke RSUD Pandan, lalu meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2013 sekitar pukul 12.30 Wib di Rumah Sakit Pandan ;

Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya semua unsur-unsur dari pasal 310 ayat (4) UU RI No. 22 tahun 2009 Tentang Kecelakaan Lalu Lintas tersebut, maka Majelis berpendapat dan sependapat dengan Penuntut Umum dalam tuntutan pidananya bahwa dakwaan Penuntut Umum tersebut telah dapat dibuktikan secara sah menurut hukum dan meyakinkan ;

Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan terdakwa telah terbukti secara sah menurut hukum dan meyakinkan, maka kepadanya harus dinyatakan bersalah dan karenanya itu sudah sepantasnya pula dijatuhi pidana yang setimpal dengan kesalahannya, karena sepanjang pemeriksaan di persidangan pada waktu terdakwa melakukan perbuatan tersebut dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tidak ditemukan adanya alasan pemaaf dan pembenar yang dapat membebaskan dan atau melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum atas perbuatan dan kesalahannya ;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis menetapkan pidananya kepada terdakwa, maka terlebih dahulu akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan bagi terdakwa sebagai berikut :

Hal-hal yang memberatkan :

- Bahwa akibat kelalaian terdakwa mengakibatkan korban meninggal dunia.

- Bahwa pihak keluarga terdakwa belum ada melakukan perdamaian dengan pihak keluarga korban.

Hal-hal yang meringankan :

(11)

11

- Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya sehingga tidak mempersulit jalannya persidangan.

- Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. - Terdakwa adalah tulang punggung keluarganya untuk mencari nafkah bagi anak dan

isterinya.

Menimbang, bahwa selain itu tujuan pemidanaan pada saat ini tidaklah semata-mata hanya menghukum orang yang bersalah, akan tetapi juga bertujuan untuk mendidik agar terdakwa yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali kepada jalan yang benar serta dapat pula memberikan perlindungan kepada masyarakat pada umumnya dari perbuatan-perbuatan yang mengancam atau menghantuinya ;

Menimbang, bahwa mengenai pembelaan terdakwa yang memohon keringanan hukuman, menurut Majelis dapat diterima dengan alasan-alasan sebagaimana yang telah dipertimbangkan di atas ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis berpendapat telah tepat dan adil kiranya pidana yang dijatuhkan terhadap diri terdakwa adalah sebagaimana yang akan ditentukan dalam amar putusan ini ;

Menimbang, bahwa setelah dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan bagi terdakwa, demikian pula akan maksud dan tujuan pemidanaan, maka cukup beralasan jika kepada terdakwa diberikan hukuman atau dijatuhi dipidana ;

Menimbang, bahwa perbuatan terdakwa yang telah terbukti tersebut menurut undang-undang adalah kejahatan ;

Menimbang, bahwa mengenai masa penangkapan dan atau penahanan yang telah dijalani terdakwa sebelum perkaranya diputus sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat (4) KUHAP akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan itu ;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dalam perkara ini ditahan dalam tahanan RUTAN, maka cukup alasan bagi Majelis untuk memerintahkan kepada terdakwa supaya tetap berada dalam tahanan RUTAN hingga putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap ;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang ditemukan ditempat kejadian berupa :

(12)

12

- 1 (satu) unit mobil penumpang CV Sabrina Sejahtera No. Pol. 1026 NC.

- 1 (satu) lembar STNK Mobil Penumpang CV Sabrina Sejahtera No. Pol. 1026 NC. ditetapkan dikembalikan kepada yang berhak.

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka sesuai dengan ketentuan pasal 222 ayat 1 KUHAP kepada terdakwa harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini ;

Mengingat akan pasal-pasal dari Undang-undang dan peraturan lain yang bersangkutan terutama pasal 310 ayat (4) UU RI No. 22 tahun 2009 Tentang Kecelakaan Lalu Lintas ;

M E N G A D I L I :

1. Menyatakan terdakwa MULYADI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “yang mengemudikan kenderaan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan orang lain meninggal dunia” ;--- 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MULYADI selama 1 (satu) tahun dan 7

(tujuh) bulan ;--- 3. Menyatakan lamanya masa penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan

seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan ;--- 4. Memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan ;---

5. Menyatakan barang bukti berupa :

- 1 (satu) unit mobil penumpang CV Sabrina Sejahtera No. Pol. 1026 NC.

- 1 (satu) lembar STNK Mobil Penumpang CV Sabrina Sejahtera No. Pol. 1026 NC.

Dikembalikan kepada yang berhak.

6. Menyatakan agar terdakwa MULYADI dibebani dengan membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada hari : SELASA tanggal 25 MARET 2014 oleh kami : JUSTIAR RONAL, SH selaku Hakim Ketua, HERMAN F. A. DAULAY, SH, MH dan DESSY D. E. GINTING, SH, M.Hum masing-masing selaku Hakim Anggota. Putusan mana pada hari itu juga diucapkan

(13)

13

dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan didampingi oleh Hakim-hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh T. TARIHORAN Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Sibolga serta dihadiri oleh NAZAR M. HARAHAP, SH Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sibolga dan dihadiri oleh terdakwa.

Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

HERMAN F. A. DAULAY, SH, MH JUSTIAR RONAL, SH

DESSY D. E. GINTING, SH, M.Hum

Panitera Pengganti,

Referensi

Dokumen terkait

merencanakan, menyiapkan, menyusun, dan mengalokasikan anggaran yang diperlukan dalam rangka persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan PON XX dan PEPARNAS XVI Tahun 2020 di

Jika pemanas oven tidak menyala setelah 15 detik, lepaskan tombol putar untuk fungsi oven, putar ke posisi mati, buka pintu oven dan cobalah menyalakan pemanas oven lagi setelah

Gambar (4.12) merupakan grafik rapat probabilitas potensial non sentral Rosen Morse plus Coulomb, grafik hitam merupakan fungsi gelombang radial tak ternormalisasi untuk

Untuk tingkat kepraktisan terdapat 59% responden yang menganggap bahwa SANSEKERT merupakan sandal yang praktis karena dapat digunakan untuk mengendurkan otot

Hasil penelitian menunjukkan kinerja protocol routing MPLS lebih unggul dibandingkan routing OSPF pada pengujian delay, throughput dan jitter pengujian data UDP dan

Dalam penelitian kualitatif, pemerikasaan terhadap keabsahan data selain digunakan untuk menyanggah balik apa yang dituduhkan terhadap penelitian yang tidak ilmiah,

Pelaksanaan sistem penempatan pegawai dalam suatu organisasi merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan dengan baik, karena dengan penempatan pegawai yang tepat,

Puji dan Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadapan Allah Swt. atas karunia dan lindungan-Nya sehingga Jurnal Teknik Vol. 2 Bulan September 2015 dapat