• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI ANTARA WAKTU TINGGAL, ARUS DAN RANDEMEN PADA PENENTUAN U-234, U-235 DAN U-238 DENGAN SPEKTROMETRI ALPHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KORELASI ANTARA WAKTU TINGGAL, ARUS DAN RANDEMEN PADA PENENTUAN U-234, U-235 DAN U-238 DENGAN SPEKTROMETRI ALPHA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KORELASI ANTARA WAKTU TINGGAL, ARUS DAN RANDEMEN PADA PENENTUAN U-234, U-235 DAN U-238 DENGAN SPEKTROMETRI ALPHA

Muzakky, Bambang Irianto

Pusat Teknologi Akselator dan Proses Bahan - Yogyakarta Jl.Babarsari kotak pos 6101 ykbb, Yogyakarta, 55281 email: muzakkya@yahoo.com, muzakky36@gmail.com ABSTRAK

KORELASI ANTARA WAKTU TINGGAL, ARUS DAN RANDEMEN PADA PENENTUAN U-234, U-235 DAN U-238 DENGAN SPEKTROMETRI ALPHA. Telah dilakukan studi tentang hubungan antara waktu tinggal, arus dan randemen pada penentuan radioisotop U-238, U-234 dan U-235 dengan spektrometri alpha. Tujuan penelitian ini untuk melakukan optimasi hubungan antara waktu tinggal, kuat arus dan randemen selama proses elektrodeposisi pada penentuan isotop U-234, U-235 dan U-238 dengan spektrometri alpha. Korelasi antara waktu tinggal, arus dan randemen ditentukan melalui variasi waktu dan kuat arus sebagai parameter tetap, sedangkan aktivitas dan randemen sebagai parameter tidak tetap. Pada variasi waktu elektrodeposis dari 0,5 hingga 3,0 jam, didapat tertinggi aktivitasnya pada isotop U-238 dengan aktivitas 48,05 Bq/gr dengan randemen 7,44 %, sementara U-234 dan U-235 masing-masing mempunyai 9,97 Bq/gr dengan randemen 0,177 % dan 9,92Bq/gr dan 0,26 %. Kemudian pada variasi kuat arus elektrodeposis dari 192,5 mA hingga 200 mA, didapat tertinggi pada isotop U-238 dengan aktivitas 4,55 Bq/gr pada randemen 0,82 %, sementara U-234 dan U-235 masing-masing mempunyai 2,82 Bq/gr dengan randemen 0.07 % dan 1,42 Bq/gr dengan 0,092 %. Hasil aplikasi pengukuran U-235 pada cuplikan bahan galian di Pulau Bangka ternyata mengandung U-235 masing di lokasi 1A, 2A dan 4A masing-masing sebesar 277,8 µg/gr, 265,9 µg/gr, dan 207,2 µg/gr.

Kata kunci : Aktivitas, randemen, elektrodeposisi, spektrometry alpha

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN DWELL TIME, CURRENT AND RANDEMENT FOR DETERMINATION OF U-234, U-235 U-238 USE SPECTROMETRIC ALPHA. Studies of relationship between the dweel time, current and randement for determination of U-238, U-234 and U-235 radioisotope by alpha spectrometry have been done. The aim of this study is to optimize of between dwell time, currents and randement during electrodeposition process for determination of isotope U-234, U-235 and U-238 by spectrometry alpha. Correlation between dwell time, current and randement determined by variations of times and currents as fixed parameters, while the activity and randement as parameter is not fixed. By used of electrodeposition time with variation of 0.5 to 3.0 hours, that found the highest of isotope Uranium was 238 with activited 48.05 Bq/gr with randement 7.44%, while the 234 and U-235 respectively have 9.97 Bq/gr and 9,92 Bq/gr with randement 0.177% and and 0.26%. Then variation of elektro deposition current up to 200 mA 192.5 mA, found that the highest obtained was the isotope U-238 with activity 4.55 Bq/grwith randemen 0.82%, while the U-234 and U-235 each have 2.82 Bq/gr with randemen 0.07% and 1.42 Bq/grwith randement0.09%. The results of implementation measurements of U-235 on sample of Bangka Island minerals that contain of U-235 at location 1A, 2A and 4A respectively 277.8 µg/gr, 265.9 µg/gr, and 207.2 µg/gr.

Keywords : Activity, randement, electrodeposition, spectrometry alpha

PENDAHULUAN

nsur uranium beserta isotop-isotopnya merupakan unsur-unsur zat radioaktif pemancar alpha (α), dan termasuk dalam deret aktinida. Radio-nuklida U-238 yang mempunyai umur paro 4,47 x 109 tahun akan meluruh menjadi radionuklida U-234

dengan umur paro 2,47x105 tahun, sedangkan U-235 berumur paro 7,04 x l08 tahun. Terdapat beberapa metoda penentu-an isotop urpenentu-anium tersebut seperti spektrometri γ, β dan α, spektrometrimasa dan ICPMS, tetapi bagaimanapun spektro-metri α lebih unggul dalam penentuan limit

U

(2)

deteksi yang lebih rendah dibanding metoda lain(1). Isotop uranium biasanya akan mengotori dan konsentrasinya akan menjadi naik di pendingin primer reaktor nuklir, bila terjadi kerusakan bahan bakar(2). Berdasarkan International Commission on Radiological Protection (ICRP-78) yang dikutip oleh GABURO(3) telah merekomendasikan penentuan isotop uranium U-238, U-235 dan U-234 dengan spektrometri alpha di dalam air pendingin primer dan urin dan fases pada pekerja radiasi yang terkontaminasi harus nihil. Sementara sebelumnya GABURO(4), telah merintis penentuan isotop uranium didalam

vegetable and excreta dengan spektrometri

alpha yang didahului penggunaan metoda elektrodeposis dalam stainless steel plates

untuk membuat lapisan tipis.

Secara kesetimbangan radiokimia, uranium alam akan mengandung isotop U-234, U-235 dan U-238 dengan kelimpahan rasio 1:0,0462:1, yang sesuai dengan rasio massa 0,0054:0,711,99.2836%(5). Banyak penelitian tentang keberadaan U-238 dan U-234 di perairan dan secara alami menunjukkan bahwa isotop ini terjadi dalam keadaan keseimbangan dengan tanah atau sedimen(6,7). Selanjutnya Bojanowski(8), menentukan isotop-isotop uranium dalam air melalu pengendapan dengan MgO dan analisisnya melaui spektrometri alpha.Shuktomova(9), melakukan kombinasi pertukaran ion dan elektrodeposisi sebagai metode pemisahan dan preconcentration

isotop uranium dan penentuannya dengan spektrometri alpha didalam tanah dan tanaman. Kemudian Lidstrom(10), menentu-kan U-234, U-235 dan U-238 dengan spektrometri alpha setelah dilakukan proses elektrodeposisi dengan kombinasi beberapa larutan kimia. Dengan pentingnya penentuan isotop uranium tersebut, maka tujuan dari penelitian ini melakukan optimasi hubungan antara waktu tinggal, kuat arus dan randemen selama proses elektrodeposisi pada penentuan isotop U-234, U-235 dan U-238 dengan spektrometri alpha. Inspirasi penelitian ini muncul dari alat analisis untuk penentuan spesiasi isotop U yang masih tebatas, setelah spektrometri gamma dan analisis aktivasi neutron. Selanjutnya penelitian ini diharap-kan adiharap-kan membantu dalam penelitian isotop uranium fase air dalam cuplikan limbah radioaktif ataupun rancang bangun limbah hasil pembuatan bahan opasifier

dari pelindian pasir zirkon yang dirintis oleh PTAPB.

BAHAN DAN TATA KERJA Bahan

SRM safe Guard (1% U-235), bahan galian (dari pulau Bangka), HNO3, H2SO4, HF, aquaregia, alkohol 95 %, NH3 semua dari E.Merck) dan aquabidest buatan

PTAPB Tata Kerja

1. Prosedur Pelarutan

Ditimbang SRM safe Guard 0,025 gr U3O8 dan 0,1 gr bahan galian (200 mesh) yang diperkirakan mengandung mengandung U-235.Hasil penimbangan U3O8 SRM safe Guarddimasukkan kedalam beker glass ukuran 20 ml ditambah beberapa tetes HNO3 pekat, kemudian ditambahkan 15 ml HNO3 3N dan selanjutnya diaduk dan dipanaskan 1100C hingga larut.Larutan dipindah kedalam labu ukur 25 ml ditambah larutan HNO3 3N sampai tanda batas. Sementara bahan galian dimasukkan kedalam wadah teflon kapasitas 25 ml dan dimasukan berturut-turut sebanyak larutan HF 5 ml dan aquaregia 5 ml. Kemudian setelah ditutup digojog dengan alat shaker selama 1

malam, dimasukkan kedalam labu ukur 25 ml ditambah aquabidest sampai tanda

batas.

2. Prosedur Elektrodeposisi

Diambil 0,1 ml larutan hasil pelarutan sampel U3O8 SRM safe Guard dan sampel bahan galian, dimasukkan kedalam unit elektrodeposisi, ditambahkan media NH3 pekat losung dan H2SO4 2M pH 2-3 ml sebanyak 10 ml. Unit elektrodeposisi ditutup bagian atasnya terdapat elektroda Pt dialiri arus DC positif dan planset SS-316 diliri arus DC negatif dari pencatu daya (power supply) dengan kuat arus 192,5 mA

atau divariasi. Dihidupkan unit elektro-deposisi dan ditunggu dengan selama 2,5 jam atau divariasi, selanjutnya dimasukkan beberapa tetes NH3 pekat beberapa tetes 1 menit sebelum elektrodeposisi dimatikan. Planset hasil elektrodeposisi diambil dibersihkan dengan aquabidest, kemudian dengan alkohol 95 % dan dikeringkan dibawah lampu pemanas selama 15 menit.

(3)

3. Prosedur Analisis dengan Spektrometri Alpha

Unit spektrometer alpha dihidupkan dan distabilkan, planset hasil elektro-deposisi ditempatkan dibawah elektroda SSB dengan jarak 5 mm didalam ruang hampa udara (vakum), dihidupkan pompa vakum. Setelah 20 menit pompa vakum hidup, tegangan kerja detektor dinaikkan pada negatif 135 volt secara pelan-pelan. Dicacah selama 4 jam.Tegangan kerja diturunkan secara pelan-pelan sampai nol, kemudian unit spektrometer alpha, coarse gain = 4 dan fine gain = 180. Selanjutnya dicatat jenis nuklidanya dan net areanya. HASIL DAN PEMBAHASAN.

Penentuan kualitatif isotop U-235 dengan spektrometri alpha

Pada percobaan pendahuluan terhadap standar SRM Safe Guard dengan pengayaan 1,0 % U-235. Percobaan pendahuluan dilakukan dengan kondisi perlakukan elektrodeposisi pada H2SO4 2M pH 2-3 mldan hasil pencacahan spektro-meter alpha dapat tampil pada Gambar 1 berikut berdasarkan berat sample.

Pada Gambar 1.A terlihat spektra U-235 belum kelihatan muncul karena banyaknya serapan diri dari endapan yang diperoleh dengan elektrodeposisi, akibat banyaknya endapan uranium pada hasil elektrodeposisi. Dengan demikian ganggu-an serapganggu-an diri tersebut kemungkinganggu-an terjadi karena ketebalan endapan dari hasil elektrodeposisi, sehingga akan meng-akibatkan sinar alpha yang terbentuk dari U-235 terserap kembali oleh endapan.

Gambar1. Hasil spektra U-235 SRM Safe Guard (1% U-235) A) 1 mg, B) 0,1 mg dan C) 0,01 mg dengan spektrometri alpha.

Selanjutnya pada Gambar 1.B, dapat diperlihatkan merupakan spektra dari hasil elektrodeposisi 0,1 mg cuplikan standar SRM safe Guard. Pada gambar tersebut ternyata pada cuplikan SRM safe Guard tidak hanya mengandung U-235, tetapi juga mengandung isotope lain yaitu U-238 dan U-234. Sebagai radioaktif alam U-238 dan U-235 selalu terdapat bersama-sama hanya perbandingan isotop yang berbeda. Isotop U-234 muncul pada spektra spektrometri alpha merupakan hasil peluruhan alpha U-235 yang membentuk isotop Th-234 yang kembali meluruh membentuk U-234 setelah mengalami peluruhan beta dari isotop Pa-234 dengan umur paro 1,1menit. Pada Gambar 1.B tersebut ternyata spektra dari U-235 telah mulai tampak walaupun dengan kondisi Gaussian Rasio (GR) sekitar 1,570. Dengan demikian penggunaan SRM Safe

Guard sebanyak 0,1 mg telah dapat digunakan secara kualitatif.

Selanjutnya pada Gambar 1.C, dapat diperlihatkan hasil elektrodeposisi 0,01 mg cuplikan standar SRM safe Guard. Pada gambar tersebut ternyata pada cuplikan SRM safe Guard selain mengandung U-235, tetapi juga mengandung isotope lain yaitu U-238 dan U-234. Dari Gambar 1.C tersebut spektra U-235 mulai terlihat dengan peningkatan Gaussian Rasio (GR) masih sebesar 0,762. Dengan demikian menggunakan 0,01 gr standar SRM safe Guard, telah cukup memenuhi syarat untuk analisi baik kualitatif maupun kuantitatif. Dari Gambar 1A, 1B dan 1C dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis radioisotop U-235, U-238 dan U-234 dengan spektrometri alpha sangat dipengaruhi oleh berat cuplikan dan randemen isotop yang akan dianalisis.

(4)

Optimasi Kondisi Waktu dan Randemen Radioisotop

Pengendapan beberapa isotop radioaktif melalui metoda elektrodeposi sangat dipengaruhi oleh waktu tinggal (jam)(11). Masing-masing radioisotop mempunyai karakteristik optimasi waktu

tunggu dan kuat arus yang berbeda antara satu isotop dengan isotop yang lain. Hasil optimasi kondisi waktu dan randemen pada pencacahan radioisotop dengan spektro-metri alpha dapat ditampilkan sebagai berikut.

Gambar 2. Hubungan antara waktu tinggal dengan aktivitas beberapa isotop uranium Dari Gambar 2, dapat diperlihatkan

bahwa waktu tinggal optimum pada isotop U-234 pada 2 jam dengan aktivitas 9,97 Bq/gr , untuk U-235 selama 1 jam dengan aktivitas 9,92 Bq/gr, sedangkan untuk U-238 mencapai 3 jam dengan aktivitas 40,05 Bq/gr. Jadi semakin tinggi nomer masa isotop uranium waktu tinggal akan semakin lama, sebaliknya semakin kecil nomer

masa waktu tinggal akan semakin cepat. Berdasarkan Gambar 2, bila kita ingin melakukan elektrodeposisi dengan waktu tinggal 1,5 jam, akan didapat menganalisis isotop U-234 dan U235, dan dengan meningkatnya waktu tinggal hingga 3 jam baru didapat keadaan optimum untuk U-238.

Gambar 3. Hubungan antara waktu tinggal dengan randemen beberapa isotop uranium Selanjutnya pada Gambar 3, dapat

diperlihatkan bahwa dengan mengambil waktu tinggal 1,5 jam untuk analisis U-234 dan 235 ternyata didapat randemen

U-234 sebesar 0,03% sementara U-235 sebesar 0,20%. Sementara bila mengambil waktu tinggal 3 jam akan didapat randemen U-238 sebesar 7,44% dan U-234 hanya 9,97 9,92 48,05 0 10 20 30 40 50 60 0 2 4 6 8 10 12 0,5 1 1,5 2 2,5 3 Aktiv itas U-238 Bq/gr Aktiv itas U-234 dan U-235 Bq/gr Waktu (jam) U-234 U-235 U-238 0,18 0,26 7,44 6,4 6,6 6,8 7 7,2 7,4 7,6 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,5 1 1,5 2 2,5 3 Randemen U-238 (% ) Randemen U-234 dan U-235 (% ) Waktu (jam) U-234 U-235 U-238

(5)

0,01% sedangkan pada kondisi tersebut U-235 aktivitasnya sama dengan latar (Gambar2). Jadi bila akan melakukan analisis U-235 pada tenaga 4400 keV cukup dengan waktu tinggal 1,5 jam dengan gangguan U-238 di tenaga 4196 KeV. Sebaliknya bila menginginkan analisis U-235 melalui anak luruh U-234 pada tenaga 4775,9 keV dengan tampilan peak dan aktivitas relatif cenderung lebih tinggi akan lebih mudah dilakukan. Sebaliknya bila menginginkan analisis U-238 dilakukan dengan memperbesar waktu tinggal selama 3 jam untuk memperoleh randemen cukup

tinggi sebesar 7,44 % untuk pencacahan dengan metoda spektrometri alpha.

Optimasi Kondisi Kuat Arus dan Randemen Radioisotop

Pengendapan beberapa isotop radioaktif melalui metoda elektrodeposi jugaakan dipengaruhi oleh kondisi kuat arus (mA) selama proses elektro-deposisi(11), dan pada Gambar 4 dan 5 berikut merupaan hasil pencacahan spektrometri alpha beberapa isotop uranium.

Gambar 4. Hubungan antara kuat arus (mA) dengan aktivitas beberapa isotop uranium

Gambar 5. Hubungan antara kuat arus (mA) dengan randemen beberapa isotop uranium Dari Gambar 4, dapat diperlihatkan

bahwa semakin tinggi kuat arus akan meningkatkan aktivitas pada radioisotop baik pada U-234, U-235 maupun U-238, dan ketiga isotop tersebut optimum pada kuat arus 200 mA. Dari Gambar 4 tersebut dipublishkan bahwa untuk melakukan pengendapan isotop uranium dengan metoda elektrodeposis cukup dengan kuat arus 200 mA baik untuk U-234, U-235 dan U-238. Tetapi bila dilihat pada hasil pada

Gambar 5 ternyata radionuklida dengan aktivitas tinggi tidak selalu mempunyai randemen tinggi. Penomena ini terlihat pada kuat arus 200 mA, pada keadaan isotop U-238 mempunyai aktivitas dan randemen tertinggi sebesar 0,82% bila dibandingkan dengan isotop uranium yang lain (Gambar 4 dan 5). Tetapi phenomena kebalikan terjadi pada U-234 dan U-235 walaupun pada kuat arus 200 mA mempunyai aktivitas cukup tinggi 2,82 2,82 1,42 4,55 0 1 2 3 4 5 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 192,5 195 197,5 200 Aktiv itas U-238 Bq/gr Aktiv itas U-234 dan U-235 Bq/gr Arus (mA) U-234 U-235 U-238 0,07 0,09 0,82 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,10 192,5 195 197,5 200 Randemen U-238 (% ) Randemen

U-234 dan U-235 (%

)

Arus (mA)

U-234 U-235 U-238

(6)

Bq/gr dan 1,42 Bq/gr, tetapi randemennya tidak lebih tinggi dengan 192,5 mA sebesar 0,07 % dan 0,09% (Gambar 4 dan 5). Aplikasi Penentuan U-235 dalam Bahan Galian

Dengan mengambil cuplikan bahan galian Pulau Bangka dengan nomer kode

1A, 2A,3A,4A dan 10A yang diambil dari sisa-sisa galian penambangan rakyat dari hasil program RISTEK-PIKPP 2011PTAPB, dilarutkan dengan campuran HF dan aquaregia serta dilakukan proses elektro-deposisi maka hasil analisis dengan spektrometri alpha sebagai berikut.

Gambar 5. Hubungan antara nomer lokasi sampling dengan konsentrasi isotop uranium U-235. Dari Gambar 5, dapat diperlihatkan

bahwa konsentrasi tertinggi dari isotop U-235 diperoleh pada cuplikan no 1A, 2A dan 4A masing-masing 277,8 µg/gr, 265,9 µg/gr, dan 207,2 µg/gr. Sementara paling rendah berturut-turut di lokasi 10 A dan 3A dengan konsentrasi 4,5 µg/gr dan 3,3 µg/gr. Dari hasil data analisis U-235 yang diambil dari cuplikan dari Pulau Bangka, disimpul-kan bahwa sisa-sisa galian penambangan timah rakyat setempat masih mengandung uranium.

KESIMPULAN

Analisis radioisotop U-235, U-238 dan U-234 dengan spektrometri alpha yang didahului dengan metoda elektrodeposisi sangat dipengaruhi oleh randemen.Setiap isotop uranium mempunyai karakteristik terhadap waktu tinggal dan kuat arus terhadap aktivitas dan randemen. Waktu tinggal optimum pada isotop U-234 pada 2 jam dengan aktivitas 9,97 Bq/gr , untuk U-235 selama 1 jam dengan aktivitas 9,92 Bq/gr, sedangkan untuk U-238 mencapai 3 jam dengan aktivitas 40,05 Bq/gr. waktu tinggal optimal pada 1,5 jam untuk analisis U-234 dan U-235 dengan randemen U-234

sebesar 0,03% dan U-235 sebesar 0,20%. Optimasi kuat arus optimal pada 200 mA, untuk U-238 dengan aktivitas dan randemen tertinggi sebesar 0,82%. Fenomena kebalikan terjadi pada U-234 dan U-235 walaupun pada kuat arus 200 mA mempunyai aktivitas cukup tinggi 2,82 Bq/gr dan 1,42 Bq/gr, tetapi randemennya tidak lebih tinggi dengan 192,5 mA sebesar 0,07 % dan 0,09%. Dari hasil data analisis U-235 yang diambil dari cuplikan dari Pulau Bangka, disimpulkan bahwa sisa-sisa galian penambangan timah rakyat setempat masih mengandung uranium.

DAFTAR PUSTAKA

1. VESTERBACA.P., KLEMOLA.S., DIN.K.S.,(2009) Comparison of analitical methods used to determine 235U, 238U and 210Pb from sediment samples by alpha, beta and gamma spectrometry., Journal of Radioanalytical and Nuclear Chemistry., 281, p 441-448.

2. TOLGYESY.S., GRESITS.I., PAST.T., (2002)., Determination of alpha emitting isotop in radioactives waste of nuclear power plant paks., Journal of 277,8 265,9 3,3 207,2 4,5 0,0 50,0 100,0 150,0 200,0 250,0 300,0 1A 2A 3A 4A 10A konsentrasi   U 235,   µ g/gr Nomer lokasi 

(7)

Radioanalytical and Nuclear Chemistry., V.254, no 2, p 357-361

3. GABURO.J.C.,TODO.A.S.,TADDEI.M.H. T.,(2006)., Implementasi of alpha spectrometri for uranium isotops in excreta smples., Journal of Radioanalytical and Nuclear Chemistry., V.269, no 2, p 499-503.

4. GABURO.J.C.,SILVA.N.C.,VERNANDE S.E.A.N., (2001)., Determination of alpha emmiting isotops of uranium and thorium in vegetable and excreta., Journal of Radioanalytical and Nuclear Chemistry., V.248, no 2, p 483-486. 5. PIMPLE M., YOO B., YORDANOVA. L.,

(1992) Optimization of a radioanalytical procedure for the determination of uranium iso- topes in environmental samples. J Radioanal Nucl Chem Articles V.161, p437–441

6. IAEA (1989)., In situ leaching of uranium: technical, environ- mental and economic aspects, IAEA-TECDOC-492. IAEA, Vienna, p 172

7. SKWARZEC.B.,BORYLO A., STRUMIN ´SKA. D (2002).234-U and 238-U isotopes in water and sediments of the southern Baltic. J Environ Radioact v.61, p.345–363.

8. BOJANOWSKI.R.,RADECKI.Z.,BURNS. K., (2005)., Determination of radium and uranium isotopes in natural waters by sorption on hydrous manganese dioxide followed by alpha-spectrometry., Journal of Radioanalytical and Nuclear Chemistry, Vol. 264, No. 2.,P. 437-443. 9. SHUKTOMOVA.L.L.,KOCHAN.I.G.,(198

9).,Combination of ion exchange and electrodeposition as a method of separation and preconcentration of u and th isotopes for their

alpha-spectrometric determination 1n rock, soil and plant., Journal of Radionalytical and Nuclear Chemistry, Articles, Vol. 129, No. 2. P. 245-250.

10. LIDSTROM.K.,TJÄRNHAGE.A., (2001)., A method for field measurements using alpha-spectrometry., Journal of Radio-analytical and Nuclear Chemistry, Vol. 248, No. 3., p. 555–560

11. IRIANTO.B., MUZAKKY., (2010), Optimasi rendemen U-238, Th-232 dan anak luruhnya pada sistim elektro-deposisi untuk analisis dengan spektrometri alpha., Prosiding Nasional Analis Aktivasi Neutron, 25-26 Oktober, Jakarta

TANYA JAWAB Duyeh Setiawan

Berdasarkan variasi waktu dan arus, bagaimana kalau digunakan untuk pemisahan uranium dalam limbah radioaktif?

Muzakky

Ya, terima kasih masukannya. Memang berdasarkan data akan digunakan untuk pemisahan uranium, tapi alat yang kami gunakan harus diperbesar.

Saeful Yusuf

Apakah data sudah diperhitungkan presisi dan akurasi ?

Muzakky

Ya, terima kasih masukannya. Sudah, maaf pada poster belum dicantum-kan, tapi di makalah lain sudah.

Gambar

Gambar 3. Hubungan antara waktu tinggal dengan randemen beberapa isotop uranium  Selanjutnya pada Gambar 3, dapat
Gambar 5. Hubungan antara kuat arus (mA) dengan randemen beberapa isotop uranium  Dari Gambar 4, dapat diperlihatkan
Gambar 5. Hubungan antara nomer lokasi sampling dengan konsentrasi isotop uranium U-235

Referensi

Dokumen terkait

Cervical radikulopathy , Pada cervical radiculopathy terdapat iritasi radix pada daerah cervical karena berbagai penyebab, antara lain penjepitan radix secara

Perubahan yang terjadi dalam unsur visual kostum merupakan ekspresi sikap seniman dan penari topeng terhadap perkembangan zaman serta respon dari sikap masyarakat pendukungnya,

Sistem dan usaha agribisnis masih tetap menjadi sektor utama (mega- sektor) penghasil pangan Indonesia; penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional yang relatif

Hasil penelitian ini diperkuat penelitian dari Santoso [13] bahwa portofolio bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai kemampuan dan pemahaman siswa,

agar mengantisipasi potensi kerumunan yang mungkin terjadi selama PPKM di daerah masing- masing, baik yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi, pasar, pusat perbelanjaan

Terdapat kriteria yang dapat dijadikan sebagai patokan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran dalam kaitannya yang berbasis kecakapan hidup (life skill),

Pengukuran suatu besaran dengan metode pengukuran tak langsung (melalui besaran yang lain) akan menghasilkan ketidakpastian yang lebih banyak dari pada yang

Penelitian ini sejalan dengan teori dari Ahyari dalam Tedya Susadya (2008) yang mengungkapkan bahwa faktor pendukung dan pembentuk iklim organisasi sekolah yaitu: