MENGUKUHKAN PERAN DAN FUNGSI TAKMIR MASJID
Disusun Oleh:
Abdul Aziz
Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kab. Kebumen Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam Kecamatan Petanahan
Pendahuluan
Masjid sebagai tempat ibadah dalam agama Islam tidak dapat dilepaskan dari segala
aktifitas yang berhubungan langsung dengan kegiatan amaliyah kaum Muslimin. Pada zaman
Rasulullah, masjid merupakan titik sentral segala macam kegiatan, baik itu kegiatan sosial
(habluminannâs) maupun kegiatan spiritual (habluminallâh). Fungsi masjid yang ada pada masa
Rasulullah tersebut kini sudah mulai surut, dan hanya berperan sebagai tempat kegiatan spiritual
saja. (Wilayah) masjid sebagai pusat pengembangan kegiatan sosial tidak lagi dipentingkan.
Padahal ramai tidaknya jamaah suatu masjid salah satunya dapat diukur dari adanya kegiatan
sosial di masjid tersebut. Masjid-masjid di Indonesia misalnya, biasanya setiap bulan-bulan
tertentu mengadakan acara peringatan hari besar Islam (PHBI), seperti Peringatan Maulid Nabi,
Isro Mi`raj, Halal Bi Halal, dan yang lainnya. Sampai saat ini manifestasi kegiatan sosial yang
digerakkan oleh “pengurus maupun pemikir kegiatan masjid” baru pada ambang batas kegiatan yang notabene berbentuk PHBI, di mana kadangkala kegiatan tersebut di satu sisi malah
membebani jamaah masjid (atau bahkan masyarakat sekitar) dari segi pendanaan.
Masyarakat yang belum terbiasa akan hal penarikan dana lambat laun akan merasa jenuh
dan risih dengan adanya model seperti itu. Bahkan tidak jarang yang sambat kalau (kegiatan)
masjid malah membebani mereka, bukan menenangkan, apalagi mensejahterakan. Nah, berawal
dari masalah kecil seperti ini lah seharusnya dewan kepengurusan masjid itu bergerak. Adanya
dewan pengurus masjid, atau yang seringkali disebut dengan “Takmir Masjid”, harus berpikir
dan bertindak cepat dalam melakukan perbaikan dalam hal managemen masjid. Selain itu,
fakumnya takmir masjid juga menjadi kendala terbanyak dalam menggairahkan kegiatan,
pengelolaan, bahkan managemen kemasjidan. Pertanyaannya, bagaimana caranya mengukuhkan
kembali atau merevitalisasi peran serta fungsi takmir masjid? Inilah satu hal yang harus dijawab,
agar masalah-masalah yang selama ini urgen dalam hal pengelolaan kemasjidan dapat
masjid, sebagaimana masjid pada zaman Rasulullah Saw., di mana masjid menjadi jantung
pokok kegiatan masyarakat serta bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
Peran Takmir Masjid
Kata takmir secara bahasa berarti meramaikan atau memakmurkan. Takmir masjid berarti
meramaikan atau memakmurkan masjid. Sedangkan secara istilah, takmir masjid adalah
orang-orang yang berupaya untuk memakmurkan masjid, dengan cara dan managemen (aturan)
tertentu, dan dengan tugas maupun fungsi masing-masing. Jadi, dalam arti luasnya, takmir
masjid di sini dapat disebut dengan siapa saja yang hendak memakmurkan masjid. Namun dari
segi formalnya, takmir masjid adalah mereka yang tergabung dalam satu struktur kepengurusan
masjid, yang kemudian memiliki fungsi, tugas serta wewenang sesuai dengan jabatannya. Dasar
adanya takmir masjid sebenarnya telah diterangkan Allah Swt. dalam QS. At-Taubah ayat 18:
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) kecuali kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS.At-Taubah 18).
Pada ayat di atas, disebut bahwa orang-orang beriman lah yang dapat memakmurkan
masjid-masjid Allah. Bahkan dari ayat ini, dapat dipetik penjelasannya bahwa takmir masjid
sangat berperan dalam meramaikan atau memakmurkan masjid. Memakmurkan di sini tidak
sebatas ditafsirkan dengan meramaikan jamaah saja, melainkan lebih dari itu meramaikan
kegiatan-kegiatan positif lainnya yang ada di masjid, seperti mengadakan kajian rutin secara
komprehensif (al-Qur`an, hadis, fiqih, akhlak, tasawuf, tarikh, dll), musyawarah rutin
pengelolaan (dana; managemen; laporan keuangan), menjaga kebersihan dan kesucian masjid,
pengelolaan air hingga sound system masjid. Jadi, kemajuan umat sangat ditentukan oleh sikap
dan semangat takmir masjid dalam mengelola dan memakmurkan masjid. Menurut Imam
Mawardi (2016), keberadaan takmir masjid akan sangat menentukan di dalam membawa
Struktural Takmir Masjid
Segala kegiatan apapun, jika tidak terorganisasi dan tidak tersistem maka akan berantakan.
Untuk itu, supaya dalam mengelola suatu masjid dapat berjalan dengan baik, ringan dan
berkualitas, harus dibentuk adanya struktur kepengurusan takmir masjid.
Berikut ini adalah Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi yang ada dalam Takmir Masjid
JABATAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PELINDUNG Melindungi Memberikan nasehat, saran, petunjuk untuk kemajuan dan perkembangan kegiatan masjid
NADHIR Nadzir wakaf adalah orang atau badan hukum yang memegang amanat untuk memelihara dan mengurus harta wakaf sesuai dengan wujud dan tujuan wakaf tersebut. Sedangkan menurut undang-undang nomor 41 tahun 2004 pasal 1 ayat (4) tentang wakaf menjelaskan bahwa Nadzir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif
untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan
peruntukannya. Biasanya nadhir berfungsi mengawasi waqaf.
PENASEHAT Memberikan nasehat, saran, petunjuk untuk kemajuan dan perkembangan kegiatan masjid, baik diminta ataupun tidak. KETUA Memimpin dan mengkoordinir pengurus untuk menyusun
dan melaksanakan program kerja ta’mir dalam mengelola
masjid untuk kegiatan ibadah, kemakmuran masjid, kemasyarakatan jamaah termasuk administrasinya.
WAKIL KETUA Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya, sehingga semua pelaksanaan program dapat berjalan dengan lancar. SEKERTARIS Mengelola administrasi surat-menyurat keta’miran masjid,
jurnal kegiatan masjid, administrasi khotib (jadwal, jurnal,dan biodata), susunan kalender kegiatan masjid, catatan iventaris barang, alat kantor dll.
BENDAHARA Menyusun administrasi keuangan, catatan donatur/infak Jum`at, bantuan ZIS-APBN-APBD dll.
BIDANG HUMAS Mensosialisasi program kegiatan masjid, menyiarkan berita, kegiatan serta informasi yang dianggapperlu berkaitan jamaah masjid. Menjalin komunikasi dan koordinasi dengan BKM,MUI,PEMKAB dll.
BIDANG KEGIATAN Menyusun program dan menyelenggarakan kegiatan ibadah
farddlu, sunah dan sosial lainya termasuk sholat jum’at,
tarawih, zakat, infak, shodaqoh, PHBI, pembinaan jamaah dll. Menyelenggarakan diklat peningkatan SDM ta’mir masjid,
pembinaan remaja/pemuda masjid, manajemen majelis ta’lim
wanita.
dalam masjid yang diserahkan ke sekertaris untuk dilanjutkan ke ketua dan bendahara.
BIDANG
PEMELIHARAAN & PEMBANGUNAN
Menata desain seluruh ruangan masjid. Pemeliharaan peralatan dan fasilitas masjid serta pemeliharaan halaman dan lingkungan. Penentuan arah kiblat bersama seluruh
pengurus ta’mir masjid. Membuat daftar nama dan jumlah
iventaris (perlatan & fasilitas) yang dimiliki oleh masjid setiap bulannya untuk dilaporkan.
Menyusun anggaran dana (proposal) untuk keperluan pemeliharaan dan pembangunan dalam masjid yang diserahkan ke sekertaris untuk dilanjutkan ke ketua dan bendahara.
BIDANG REMAJA ISLAM MASJID
Mengkoordinir remaja/pemuda Islam, dan bertanggungjawab untuk menggerakkan kegiatan pemuda/i masjid yang positif BIDANG KEWANITAAN Menyelenggarakan kegiatan jamaah wanita dalam
peningkatan iman takwa antara lain dengan pengajian, bacaan al-quran dll. Membukukan uang infak masjid yang dikelola jamaah masjid.
BIDANG KEAMANAN Menyelenggarakan pengamanan masjid baik secara fisik maupun spiritual dari golongan yang terlarang di indonesia. BIDANG KEBERSIHAN Memprogramkan pembuatan dan memelihara taman dan
penghijauan pekarangan masjid atau pembuatan pagar, supaya masjid tampak indah dan menyenangkan.
Menjaga kebersihan ruangan masjid, tikar sholat, tempat berwudhu, kamar mandi, dan sebagainya; serta membuat jadwal kerja bakti kebersihan lingkungan masjid.
Penutup
Setiap masjid haruslah mempunyai organisasi yang bagus di dalamnya. sehingga masjid
tersebut mempunyai peranan di masyarakat setempat. Di dalam organisasi masjid, haruslah
dikelola dengan managemen yang baik dalam managemen modern. Managemen inilah yang akan
membagi masjid dalam struktur organisasi. Dalam membuat struktur organisasi masjid memang
bukan hal yang sembarangan. Harus juga memikirkan apa fungsi dari setiap struktur organisasi
masjid yang telah dibagi dalam departemen-departemen (jabatan). Sehingga setiap struktur
mempunyai tugasnya masing-masing. Dengan demikian, organisasi dalam masjid akan teratur
PELINDUNG DESA
SEKSI KEBERS. DAN PERAWATAN
1………
STRUKTUR PENGURUS TAKMIR MASJID