• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI DI PERPUSTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERILAKU PENCARIAN INFORMASI DI PERPUSTA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN FIB

PADA MAHASISWA JURUSAN S1-ILMU PERPUSTAKAAN YANG

SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

oleh Nigitha Joszy/ 13040112140081/ D

Pembimbing: Yuni Nurjanah, S.S, M.A E-mail: nigitha16joszy@gmail.com

Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perilaku pencarian informasi di Perpustakaan FIB Undip pada mahasiswa jurusaqn S1 Ilmu Perpustakaan semester VII yang sedang menyusun. Mengingat perilaku pencarian informasi seseorang akan terus berubah ditinjau dari segi sumber informasi yang sering dikunjungi, media yang digunakan, dan sistem akses yang dilakukan. Dari penelitian ini diharapkan para pustakawan atau profesional informasi memahami produk jasa layanan informasi yang tepat. Data diperoleh dari wawancara yang ditujukan kepada 3 mahasiswa S1-Ilmu Perpustakaan semester VII yang sedang menyusun skripsi dan 1 pustakawan ahli sebagai subjek penelitian. Data mentah diolah menjadi reduksi wawancara kemudian dianalisis, dideskripsikan, dan dibuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menyelesaikan problematika informasinya, maka perilaku pencarian informasi mahasiswa memilih mengunjungi perpustakaan, tetapi langsung menuju ke rak buku (bahan pustaka) agar lebih cepat mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Mengingat bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan tidak terlalu banyak sehingga pemustaka lebih memilih langsung mencari ke rak untuk menghemat waktu pencarian. Simpulan dari penelitian ini, perilaku pencarian informasi mahasiswa S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi adalah langsung menuju ke rak buku untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan karena jika melalui OPAC terlalu lama, mengantri dan belum tentu ada bukunya di rak (shelfing kurang baik). Oleh karenanya pengelola perpustakaan diharapkan dapat menyediakan komputer OPAC lebih banyak dan memperbaiki shelfing (penataan buku di rak).

(2)

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perilaku pencarian informasi di sebuah perpustakaan termasuk dalam tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan interaksi antarmanusia. Lebih dalam lagi dinyatakan oleh Wilson (2000) “perilaku pencarian informasi (information searching behavior), merupakan perilaku ditingkat mikro, berupa perilaku mencari yang ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi”. Dalam hal ini termasuk perilaku pencarian dan penggunaan informasi baik secara aktif maupun secara pasif.

Perilaku dalam hal ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem informasi. Baik interaksi dengan komputer (misalnya dengan menggunakan mouse atau tindakan meng-klik sebuah link), maupun tingkat intelektual dan mental (misalnya keputusan memilih buku yang relevan diantara sederetan buku di rak perpustakaan).

Sebagai perpustakaan yang berada di lingkungan pendidikan perguruan tinggi yakni, Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro. Maka jelas menjadi tempat pencarian informasi para mahasiswa FIB. Apalagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi pasti lebih sering melakukan pencarian informasi di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Maka dari itu, penulis ingin mengetahui bagaimana perilaku mahasiswa yang sedang mengambil skripsi dalam pencarian informasi agar menjadi evaluasi perbaikan untuk perpustakaan FIB.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana perilaku pencarian informasi mahasiswa Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

2. Tujuan kajian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perilaku pencarian informasi mahasiswa yang sedang mengambil skripsi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

3. Tinjauan Literatur

3.1 Pengertian Informasi

(3)

nyata dan terasa bagi keputusan saat itu dan keputusan mendatang.Sedangkan dalam pandangan Estrabook (yang dikutuip buku Pawit M Yusuf, 2009:11) menjelaskan informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat seseorang (Estrabrook, 1977: 245).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi sangat bernilai bagi yang menggunakanya.Namun, suatu informasi mempunyai arti atau nilai tergantung kepada pemiliknya. Informasi yang tepat sasaran akan sangat berarti dan bernilai tinggi. Informasi yang baik adalah informasi yang memiliki makna atau dengan kata lain sesuai dengan kebutuhan penerima.

3.2 Kajian Perilaku Informasi Perilaku Penemuan Informasi

Sprink dan Cole (2004) seperti yang dikutip Putu Laxman Pendit (2012) memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki empat ciri :

1. Selalu ingin menyelesaikan masalahnya 2. Selalu ingin memahami dunianya 3. Selalu berupaya menemukan informasi 4. Memiliki kebiasaan memulung informasi

Keempat ciri manusia ini dilandasi pandangan psikologis perkembangan yang menganggap bahwa kebutuhan informasi adalah kebutuhan mendasar atau kebutuhan primer umat manusia, bukan kebutuhan sekunder. Pemenuhan kebutuhan informasi menentukan kemampuan manusia beradaptasi dan bertahan hidup

Dalam penelitian perilaku informasi, setiap manusia diasumsikan selalu mengalami keadaan ketikdakpastian sepanjang hidupnya, dan keadaan ini merupakan energy pendorong yang menggerakan manusia sepanjang hidupnya melakukan kegiatan kesinambungan yang melibatkan data, informasi, dan pengetahuan. Keadaan ketidakpasatian ini dan kegiatan manusia ini bersifat melekat dan merupakan ciri yang membedakan manusia dan makhluk lain.

(4)

manusia memiliki perilaku informasi, dan perilakiu informasi ini merupakan wujud dari kemampuan manusia dalam berfikir, khususnya dalam menggunakan representasi, symbol, dan Bahasa. Perilaku informasi akhirnya berkaitan pula dengan kemampuan manusia dalam mengingat dan belajar dari masa lampau untuk merencanakan perilaku saat ini maupun di masa depan

Perilaku informasi merupakan suatu proses setelah seseorang menyadari dirinya memerlukan informasi. Proses ini umumnya dianggap sebagai proses yang dilakukan dengan bertujuan (purposively). Artinya, seorang pencari informasi dianggap sadar dan merencanakan langkah-langkah yang dilakukannya untuk mencari informasi.

Langkah-langkah ini menjadi bagian dari keseluruhan perilaku dan kegiatan lainnya dalam hidup seseorang.Walau pun begitu, mungkin saja seseorang tidak secara khusus memisahkan kegiatan mencari informasi dan kegiatan-kegiatan lainya dalam kehidupanny.

Perlu kiranya digarisbawahi disini bahwa penelitian-penelitian perilaku seringkali tidak secara khusus menggunakan istalah mencari informasi atau membutuhkan informasi.Misalnya penelitian oleh Brenda Dervin yang mengasilkan teori sense making tidak menekan pada pencarian informasi.Seringkali seseorang secara awam mengartikan mencari informasi sebagai kegiatan-kegiatan yang dianggap serupa seperti mencari bantuan seorang ahli.Demikian pula, kebutuhan informasi dalam kehidupan sehari-hari mungkin diungkapkan sebagai rasa penasaran dan ingin tahu.

3.3 Perilaku Penemuan Informasi

Perilaku informasi dikonsepkan sebagai keseluruhan pola laku manusia terkait dengan keterlibatan informasi. Sepanjang laku manusia memerlukan, memikirkan, memerlukan, mencari dan memanfaatkan informasi dari berbagai saluran, sumber, dan media penyimpanan informasi lain, itu juga termasuk ke dalam pengertian perilaku informasi.

(5)

berkaitan.Peengguna informasi tadi dapat menggunakan media komunikasi yang bermacam-macam bentuknya, dengan tujuan untuk mencari dan menemukan informasi diinginkan.

Devil Ellis dalam penelitiannya mengenai perilaku penemuan informasi diikalangan penemuan informasi dikalangan ilmuwan sosial menghasilkan suatu model perilaku penemuan informasi yang meliputi beberapa fitur, di antaranya :

a. Starting, cara awal yang digunakan oleh pengguna untuk menemukan informasi dengan membandingkan karakteristik aktivitas dari pencarian awal informasi misalnya mengidentifikasikan referensi yang berperan sebagai starting point dalam siklus penelitian atau bertanya dengan rekan yang ahli, abstrak, dan lain-lain. Sumber informasi meliputi sumber-sumber yang telah dipergunakan sebelumnya dan sekaligus sumber-sumber yang diharapkan dapat menyedikan sumber yang relevan.

b. Chaning, menelusuri sitasi atau bentuk lain dari materi referensi misalnya menelusuri sitasi dan catatan kaki dalam sebuah materi.

c. Differentiating, perilaku menggunakan perbedaan yang telah ditemui dan diketahui dalam sumber informasi sebagai cara untuk menyaring jumlah informasi yang ingin diperoleh.

d. Browsing, mencari informasi pada bidang yang sesuai yang tidak hanya membaca jurnal atau pun daftar isi saja, namun juga referensi serta abstrak cetak sebuah literature. Sering disebut dengan semi-direct atau semi-structured searching.

e. Monitoring, perilaku mengikuti perkembangan terbaru informasi mengenai subjek yang dicari atau bidang secara teratur misalnya dengan mencari sumber tertentu seperti journal, majalah, buku, surat kabar, konferensi, katalog.

f. Extracting, kegitan atau aktivitas yang terkait dengan sumber khusus dan secara selektif mengidentifikasi materi yang relevan dalam sumber informasi. Seperti serangkaian journal, seri, monograf, pengumpulan, indeks, abstrak, bibliografi, dan database computer.

g. Verifying, memeriksa tingkat akurasiinformasi

h. Ending, mengakhiri pencarian

(6)

3.4 Perpustakaan dalam Perguruan Tinggi

Perpustakaan adalah sebuah gedung, bagian sebuah gedung, atau pun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki: 1991, 3)

Perpustakaan menurut fungsinya memosisiklan diri sebagai tempat yang menyediakan berbagai informasi, baik yang berkaitan dengan sosial, politik maupun ekonomi, dan informasi lainnya.Di perguruan tinggi, perpustakaan sering diistilahkan sebagai “jantungnya perpguruan tinggi”. Jika perpustakaan lemah, akan berpengaruh pula terhadap institusi tempat perpustakaan bernaung. Sebaliknya jika perpustakaan baik maka baiuk pula lembaga/institusinya.Hal ini berarti perpustakaan memiliki peranan penting di dunia pendidikan.Namun demikian, perpustakaan yang bernaung di bawah institusi pendidikan bergerak maju mengikuti pola perkembangan kurikulum.Hal ini dapat dimaklumi karena perpustakaan disini berperan sebagai pendukung progam lembaga induknya.Pegerseran pradigma lembaga pendidikan menandakan gerak dinamisnya pendidikan sekaligus sebagai jawaban jawaban dari konsekuensi logis sebagai upaya beradaptasi dengan tuntutan zaman yang juga selalu berkembang.Agar pendidikan dapat menjalankan fungsinya dengan baik, harus ada pembaruan paradigama.

3.5 Penelitian Sebelumnya

Skripsi berjudul Perilaku Pencarian Informasi Pada Layanan Internet Oleh Mahasiswa PBL di Perpustakaan Fakultas Kedokteran UNISSULA Semarang oleh Muhammad Yannuar Bintoro, Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Sastra/Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Semarang, tahun 2007.

Secara umum penelitian ini membahas tentang perilaku pencarian informasi pada layanan internet oleh mahasiswa, kemudian menjelaskan faktor-faktor pendukung dan penghambat pencarian informasi oleh mahasiswa, beserta cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

Kesimpulannya adalah sebagai berikut:

Pencarian informasi melalui internet cukup diminati oleh mahasiswa PBL, meskipun terdapat faktor yang membatasi intensitas penggunaannya, yaitu frekuensi dan waktu yang digunakan.

(7)

Metode penelitian adalah prosedur atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir penelitian, dan untuk mencapai tujuan tersebut harus didukung dengan strategi penggunaan berbagai metode pengumpulan data, yang disebut metodologi, agar penelitian tersebut mencapai tingkat keandalan dan kesahihan (Sulistyo-Basuki, 2006: 92).

Penelitian yang dilakukan penulis untuk mengetahui kebiasaan perilaku pencarian informasi mahasiswa jurusan S1 Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi di Perpustakaan FIB adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian etnografi. Dengan metode penelitian etnografi diharapkan terjadi penggambaran budaya pencarian informasi yang sistematis dari perpustakaan FIB Undip yang sedang diteliti. Sebagai sebuah metode penelitian ilmiah, etnografi dapat membantu dalam memahami fenomena sosial, bukan sebagai benda-benda alam yang mati dan tidak berjiwa. Ilmu perpustakaan dan informasi telah menerima desain penelitian etnografi untuk lebih memahami sistem informasi sebagai sebuah dunia sosial, bukan dunia yang dihuni benda-benda atau teknologi semata (Pendit, 2003: 285).

Etnografi dilakukan dengan pembuatan pertanyaan wawancara yang ditujukan kepada 4 informan, yang terdiri dari 3 mahasiswa dan 1 pustakawan. Penentuan informan dari daftar hadir pengunjung perpustakaan FIB pada bulan Juni sampai November. Peneliti mengelompokannya dalam 3 kategori pemustaka yaitu, pemustaka sering (15 kali lebih) mengnjungi perpustakaan, pemustaka cukup/sedang (5-15 kali) mengunjungi perpustakaan, pemustaka jarang (kurang dari 5 kali). Peneliti mengambil 1 informan dari masing-masing kategori sehingga total informan 3 dan 1 pustakawan ahli.

Peneliti memberikan kode pada masing-masing informan agar mempermudah dalam penulisan. Pengkodean tersebut berdasarkan inisial nama depan, yaitu sebagai berikut:

a. Informan 1 bernama Meliha hayatul Jannah, kodenya M b. Informan 2 bernama Erwan, kodenya E

c. Informan 3 bernama Yessi Astri Ningrum, kodenya Y d. Informan 4 pustakawan ahli, kodenya P

5. Hasil dan pembahasan

5.1 Intensitas pemanfaatan perpustakaan

(8)

 E : “Intensitas tergantung pada kebutuhan. Misal ada tugas mencari di perpustakaan. Kalau di FIB tidak terlalu sering”.

 Y : “Tidak sering, soalnya lebih suka buku ekonomi seperti marketing. Di perpustakaan fib tidak menemukan informasi yang dibutuhkan. Koleksi pun sedikit. Saya tidak terlalu ruang yang pengap untuk belajar dan fib ruangnya masih kecil. Untuk membuat tugas dan membaca suka membaca yang udaranya seger, seperti caffe. Kalau ada tugas, lebih suka ke upt. Saya bukan tipe orang yang suka ke perpustakaan”.

Seberapa sering Mahasiswa memanfaatkan perpustakaan fib untuk pencarian informasi?

 P : “Cukup sering. Akhir-akhir ini kebanyakan yang datang mahasiswa akhir”

Dari jawaban 4 informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa jurusan S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi tidak semuanya sering memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat mencari informasi. Ada yang sering ke perpustakaan untuk mencari kenyamanan mengerjakan skripsi atau tugas kelompok , ada juga yang hanya memanfaatkan fasilitas host spot area. Mereka lebih cenderung mencari ninformasi ke perpustakaan UPT Undip dan mengunjungi portal jurnal online.

5.2 Hal-hal yang mendorong melakukan pencarian informasi

Apa hal yang mendorong Anda melakukan pencarian informasi di perpustkaan fib?  M : “Cari wifi, tugas, bertemu orang. Enak, meski kurang fasilitas, tapi enak buat nongkrong”.

 E: “Langsung menjurus. Informasinya tidak random dibanding Google. Misal jika membutuhkan buku tentang Photoshop, di perpustakaan bukunya langsung ada tentang photoshop”.

 Y : “Wifian, kalau tidak menemui orang”.

Seberapa sering Mahasiswa memanfaatkan perpustakaan fib untuk pencarian informasi?

(9)

mencari informasi di perpustakaan FIB. Kebanyakan karena mencari wifi sekaligus mengerjakan tugas.

5.3 Tujuan pencarian informasi

Apa tujuan Anda melakukan pencarian informasi di perpustakaan fib?

 M : “Memenuhi kebutuhan informasi. Misal yang saya tahu belum cukup, sehingga mencari refrensi. Seperti untuk menutupi kesenjangan informasi lain”.

 E : “Untuk tugas, selain itu juga mencari informasi lain, seperti mengedit menggunakan corel. Kalau tugas kuliah jarang ke perpustakaan fib, lebih sering ke journal”.

 Y : “Mengerjakan tugas, mencari journal”.

Apa tujuan Mahasiswa melakukan pencarian informasi di perpustakaan fib?  P : “Biasanya mereka diskusi kelompok, atau pun wifian”.

Dari jawaban 4 informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan pencarian informasi mahasiswa jurusan S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi di perpustakaan FIB adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai referensi tugas dan skripsi.

5.4 Jenis sumber informasi yang dibutuhkan

Apa jenis sumber informasi Anda yang dibutuhkan saat ini?

 M : “Journal, tapi kalau journal dari undip tidak tau, soalnya ada passwordnya. ketika ditanya pustakawan malah tidak tahu. Perpustakaan UPT dan perpustakaan lain menggemborkan Untuk menggakan journal yang dilanggan undip, pada kenyataannya saat diakses tidak bisa dan saat pianustakawan ditanya tidak tau. Saya lebih suka repository UI, Lontar kalau tidak USU soalnya lebih terbuka”.

 E : “Portal jurnal, karena flexibel. Dirumah bisa, dimanapun bisa asal ada internet. Masalahnya kalau di perpustakaan fib buku untuk kebutuhan tugas sedikit”.

(10)

Apa jenis informasi yang dibutuhkan mahasiswa fib?

 P: “Mereka memanfaatkan skripsi, atau pun meminjam buku tentang metode penelitian.”.

Dari jawaban 4 informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa jenis informasi yang dibutuhkan mahasiswa jurusan S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi di perpustakaan FIB adalah referensi skripsi dan jurnal.

5.5 Waktu yang dibutuhkan dalam pencarian informasi

Berapa lama waktu yang Anda butuhkan dalam pencarian informasi di perpustakaan? - M: “Tidak tahu, karena tidak pernah menemukan koleksi, apakah saya salah melihat nomornya, Akhirnya mencari di UPT”.

- E: “Maksimal 16 menit”. - Y: “Tidak tahu”.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan Mahasiswa dalam pencarian informasi di perpustakaan?

- P: “Tergantung mahasiswa”.

Dari jawaban 4 informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk pencarian informasi mahasiswa jurusan S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi di perpustakaan FIB adalah tidak menentu masing-masing orang berbeda.

5.6 Perilaku pencarian informasi

Bagaimana pola Anda dalam mencari koleksi yang dibutuhkan, langsung ke opac, rak, atau pustakawan?

 M : “Ke OPAC. Tapi seringnya ditempat tidak ada. Sempat Tanya ke pustakawan, tapi mencarinya tidak tahu”.

 E : “OPAC”

 Y : “Langsung ke rak. Misal saya membutuhkan buku tentang manajemen perpustakaan, maka saya langsung ke kelas 330”.

Bagaimana pola pencarian Mahasiswa dalam mencari koleksi yang dibutuhkan, langsung ke opac, rak, atau pustakawan?

 P : “Kebanyakan dari mereka langsung ke rak”.

(11)

perpustakaan FIB adalah langsung menuju ke rak karena koleksi tidak terlalu banyak sehingga tidak sulit mencarinya. Jika melalui OPAC sering tidak ada di raknya.

5.7 Jika kebutuhan informasi tidak terpenuhi

Dimana Anda mencari informasi jika kebutuhan tidak terpenuhi di perpustakaan fib?  M : “Cari ebook di google, libgen”.

 E : “Journal, Perpustakaan UPT dan Perpusda”

 Y : “Journal. Tapi saya lebih suka akses journal yang tidak dilanggan undip. Seperti UGM, karena lebih mudah dan cepat. Saya tidak tahu mengakses journal di UNDIP”.

Dimana Mahasiswa mencari informasi jika kebutuhan tidak terpenuhi di perpustakaan fib?

 P : “Jika mereka tidak menemukan koleksi yang dibutuhkan, kami saran kan untuk ke perpustakaan pusat”.

Dari jawaban 4 informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa bila kebutuhan informasi mahasiswa jurusan S1-Ilmu Perpustakaan yang sedang menyusun skripsi di perpustakaan FIB tidak terpenuhi, maka mereka beralih ke portal jurnal online dengan memanfaatkan fasilitas wifi di perpustakaan FIB.

5.8 Hambatan dalam pencarian informasi di perpustakaan

Apa hambatan Anda dalam melakukan pencarian informasi di perpustakaan fib?

 M : : “Informasinya tidak ada, itu membuat kecewa. Apalagi kalau di OPAC ada, di rak tidak ada”.

 E : “Buku tidak urut. Kadang hilang dan tersembunyi. Tidak sesuai dengan katalog”.

 Y : “Katalog sering eror, jadi langsung ke rak. Kadang penataan kurang urut”.

Apa hambatan Mahasiswa dalam melakukan pencarian informasi di perpustakaan fib?  P : “Kadang mereka menemukan koleksi di OPAC, namun tidak ditemukan di rak”.

(12)

6. Kesimpulan dan saran 6.1 Kesimpulan

Pada informan dengan kode E dapat diketahui memanfaatkan opac sebagai alat bantu pencariannya. Namun responden mengaku sering tidak menemukan informasi (koleksi) yang dibutuhkan walau sudah bertanya kepada pustakawan tentang koleksi yang dibutuhkan. Perilaku pencarian informan dengan kode L langsung mendatangi rak koleksi, responden mengaku tidak pernah menanyakan ke pustakawan tentang informasi yang dibutuhkan. Informan dengan kode M pun memanfaatkan opac dalam pencarian informasinya, ketika informasi yang dibutuhkan tidak ditemukan responden baru bertanya ke pustakawan. Sedangkan, informan dengan kode Y lebih memilih mendatangi rak koleksi langsung untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Informan Y mengaku tidak perah bertanya ke pustakawan jika informasi yang dibutuhkan tidak ditemukan, hal tersebut dikarenakan responden jarang mengunjungi perpustakaan fib dan lebih memilih perpustakaan pusat sebagai tujuan pencarian informasinya, karena lebih banya materi buku secara umum.

Pemanfaatan perpustakaan dipengaruhi oleh cara pandang dan kebutuhan mahasiswa terhadap perpustakaan. Kebutuhan akan perpustakaan menjadi pendorong mahasiswa baik secara pribadi atau pun kolektif dalam memanfaatkan fasilitas, layanan dan nilai yang tersedia. Namun layanan atau pun sumber informasi yang belum maksimal membuat mahasiswa memilih journal dalam memenuhi kebutuhan informasinya.Dalam pola pencarian, tiap mahasiswa memiliki ritme masing-masing, ada yang mengakses opac terlebih dahulu ada pula yang langsung ke rak.Sayangnya, akses pencarian informasi menuai kendala yakni sistem pencarian (opac) dan penyimpanan informasi (koleksi) perpustakaan yang tidak berkerja maksimal.

6.2 Saran

Perpustakaan FIB Undip seharusnya lebih menyediakan bahan pustakaberupa jurnal manual maupun online. Karena mahasiswa yang sedang menyusun skripsi sering mencari informasi dari jurnal.

(13)

7. Daftar pustaka

Pendit PL. 2010.Perilaku Pencarian dan Penggunaan Informasi.PalimpsestJournal Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Thn. 1, No. 2

Suwarno, Wiji. 2010. Ilmu Perpustakaan, Dan Kode Etik Pustakawan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media

---. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Sebuah Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Ar Ruzz Media

Tsaurah, Nadia. 2012. Strategi Penemuan Informasi di Kalangan Peneliti Sosial LPPM Universitas Airlangga. Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga, Vol. 2, No. 1

Yusuf, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, Dan Kepustakaan.Jakarta : PT. Bumi Aksara

---.2012.Perspektif Manajemen Pengetahuan Informasi, Komunikasi, Pendidikan, Dan Perpustakaan.Jakarta : Rajawali Press

(14)

LAMPIRAN

No PERTANYAAN JAWABAN

1 Seberapa sering Anda memanfaatkan perpustakaan fib untuk pencarian informasi?

M : Sering datang ke perpustakaan untuk membuat proposal skripsi dan tugas bersama kelompok di perpustakaaan.

E : Intensitas tergantung pada kebutuhan. Misal ada tugas mencari di perpustakaan. Kalau di FIB tidak terlalu sering.

(15)

Seberapa sering Mahasiswa memanfaatkan perpustakaan

M : Cari wifi, tugas, bertemu orang. Enak, meski kurang fasilitas, tapi enak buat nongkrong.

E : Langsung menjurus. Informasinya tidak random dibanding Google. Misal jika membutuhkan buku tentang Photoshop, di perpustakaan bukunya langsung ada tentang

mengerjakan tugas bersama kelompok mencari refrensi. Seperti untuk menutupi kesenjangan informasi lain.

(16)

mengedit menggunakan corel. Kalau tugas kuliah jarang ke perpustakaan fib, lebih sering ke journal.

Y : Mengerjakan tugas, mencari journal

Apa tujuan Mahasiswa melakukan pencarian informasi di perpustakaan fib?

P : Biasanya mereka diskusi kelompok, atau pun wifian 4. Apa jenis sumber informasi Anda yang dibutuhkan saat

ini?

M : Journal. Tapi kalau journal dari undip tidak tau, soalnya ada passwordnya. ketika ditanya pustakawan

malah tidak tahu.

Perpustakaan UPT dan

perpustakaan lain

menggemborkan Untuk

menggakan journal yang dilanggan undip, pada kenyataannya saat diakses tidak bisa dan saat pianustakawan ditanya tidak tau. Saya lebih suka repository UI, Lontar kalau tidak USU soalnya lebih terbuka

(17)

Y : Untuk tahun ini membuat skripsi, dan saya tidak terlalu suka skripsi di perpustakaan fib, karena saya lebih suka ke manajerialnya, dan mencari journalnya lebih kea rah ekopnomi dan lebih suka d upt, karena sedikit lebih ada, kalau

lebih lengkapnya di feb.

Apa jenis sumber informasi Mahasiswa yang dibutuhkan saat ini?

P : Mereka memanfaatkan skripsi, atau pun meminjam buku tentang metode penelitian.

5. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan dalam pencarian informasi di perpustakaan?

M : Tidak tahu, karena tidak pernah menemukan koleksi, apakah saya salah melihat nomornya, Akhirnya mencari di UPT

E : Maksimal 16 menit.

Y : Tidak tahu Berapa lama waktu yang dibutuhkan Mahasiswa dalam

pencarian informasi di perpustakaan?

P : Tergantung mahasiswa.

6. Bagaimana pola Anda dalam mencari koleksi yang dibutuhkan, langsung ke opac, rak, atau pustakawan?

(18)
(19)

tidak ada

E : Buku tidak urut. Kadang hilang dan tersembunyi. Tidak sesuai dengan katalog

Y : Katalog sering eror, jadi langsung ke rak. Kadang penataan kurang urut.

Apa hambatan Mahasiswa dalam melakukan pencarian informasi di perpustakaan fib?

P: Kadang mereka

Referensi

Dokumen terkait

Tesis yang berjudul “ANALISIS PROSES PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMA BERDASARKAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR (Penelitian pada Siswa Kelas X SMA

dengan penyusunan rencana dan program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas, serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;. menyiapkan bahan

MAYAN EXCELLENT BAKERY telah menggunakan metode Full Costing dalam perhitungan harga jualnya, tetapi laba yang dihasilkan perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan perhitungan

TENTANG  PERUBAHAN   ATAS PERATURAN   WALIKOTA  PADANG NOMOR  38  TAHUN   2014  TENTANG PEDOMAN   PEMBERIAN  HIBAH   DAN

Barito Kembar pada bulan Mei tahun 2006 memperoleh selisih keuntungan pada selisih biaya bahan baku dan selisih biaya tenaga kerja langsung yang disebabkan adanya pengunaan bahan

Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan untuk para pemangku kepentingan baik

Modul wifi sesuai gambar 8 digunakan sebagai komunikasi data antara mikrokontroler ke basis data. modul wifi ini akan mengunggah data pembacaan dari sensor arus, sensor

JDPEXW GL 5DZD 3HQLQJ VDQJDW WLQJJL PHQFDSDL VDPSDL .JP DWDX VDPSDLWRQ+D6LWWDGHZL 3HQJJXQDDQ JDPEXW XQWXN PHGLD DWDX SXSXN SDGD SHPELELWDQ WDQDPDQ ELDVDQ\D GLODNXNDQ GHQJDQ