• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Alternatif Strategi Peningkatan Daya Saing SMA Kristen 2 Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Alternatif Strategi Peningkatan Daya Saing SMA Kristen 2 Salatiga"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi merupakan isu besar yang diidentikkan dengan inovasi dan perkembangan di bidang teknologi dan informasi yang berdampak pada meningkatnya iklim kompetisi dalam masyarakat (Ogrean & Herciu, 2010). Kompetisi, sebagai dampak perkembangan di bidang teknologi dan informasi tersebut tidak terbatas pada sektor ekonomi namun juga pada sektor pendidikan (Belfield & Levin, 2002).

Secara umum, kompetisi terjadi ketika terdapat dua atau lebih penyedia barang dan jasa berjuang untuk memenuhi permintaan konsumen. Dalam sektor pendidikan, dimana sekolah merupakan penyedia jasa pendidikan dan orang tua serta siswa adalah konsumen jasa pendidikan, kompetisi diartikan sebagai usaha yang dilakukan sekolah untuk memenuhi permintaan konsumen dengan menciptakan sekolah yang berkualitas tinggi dan menghasilkan lulusan yang berprestasi (Belfield & Levin, 2002).

(2)

2 saing di tengah kompetisi di dunia pendidikan (Rahayu, 2010).

Salah satu indikator bahwa sekolah mampu bersaing dalam kompetisi atau memiliki daya saing tinggi adalah tingginya tingkat kepercayaan konsumen yang tercermin dalam jumlah penerimaan siswa (Belfield & Levin, 2002). Upaya dalam meningkatkan daya saing sekolah ditunjang oleh sumber daya sekolah, seperti program sekolah dan sumber daya manusia yang berkualitas, sebagai faktor pendukung daya saing. Sekolah dengan daya saing tinggi dapat menciptakan dan menawarkan nilai pelanggan yang lebih atau kinerjanya lebih baik dibandingkan dengan organisasi lainnya (Suryadi, Muhidin, & Rasto, 2009). Apabila sekolah tidak mampu merespon perkembangan di bidang pendidikan dan menjawab tuntutan dari lingkungan eksternal serta kurang mampu bersaing perihal mutu sekolah maka eksistensi sekolah dapat terancam.

Daya saing tinggi diperlukan sekolah agar mampu mempertahankan eksistensinya ditengah persaingan antar sekolah yang kompetitif. Persaingan antar sekolah di Indonesia dewasa ini menjadi lebih kompetitif sebagai salah satu akibat dari otonomi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat perihal kebijakan pendirian sekolah (Rahayu, 2010). Kebijakan tersebut mendorong beragam sekolah baru bermunculan yang semakin memperketat persaingan antar sekolah.

(3)

3 Pertumbuhan tersebut tergambar dalam Grafik 1.1 tentang perbandingan jumlah sekolah di tahun 2007 dan 2014:

Melalui Grafik 1.1 terlihat bahwa dalam kurun waktu tujuh tahun (2007-2014), jumlah sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di kota Salatiga mengalami pertumbuhan. Selama 2007-2014, berdiri 7 SD/MI baru sehingga menambah jumlah total SD/MI menjadi 113 sekolah di tahun 2014. Pada jenjang SMP/MI jumlah sekolah mengalami pertumbuhan menjadi 28 sekolah, yang terdiri dari 10 SMP Negeri, 1 MTs Negeri dan 17 SMP/MTs Swasta. Sedangkan jenjang SMA/SMK/MA jumlah sekolah mengalami pertumbuhan menjadi 33 sekolah di tahun 2014, yang terdiri dari 10 SMA, 20 SMK, dan 3 MA baik negeri maupun swasta. Dengan semakin banyaknya

Grafik 1.1

Perbandingan Jumlah Sekolah di Salatiga Tahun 2007 dan 2014

Sumber: BPS Kota Salatiga (2011) dan Dinas Pendidikan Kota Salatiga(2014)

SD/MI SMP/MI SMA/SMK/MA

2007 2014

106

23 28

113

(4)

4 sekolah di Salatiga, maka persaingan untuk mendapatkan siswa baru semakin kompetitif.

Persaingan untuk memperoleh siswa baru di Kota Salatiga dirasakan baik di sekolah negeri dan swasta. Persaingan penerimaan siswa baru sekolah negeri di kota Salatiga dapat dipantau secara online melalui portal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kota Salatiga. Pada jenjang menengah atas negeri, tiga sekolah negeri bersaing untuk memenuhi kuota maksimal daya tampung siswa baru masing-masing sekolah. Persaingan di jenjang menengah atas negeri didukung oleh tingginya minat calon siswa baru untuk bersekolah di sekolah negeri. Hal tersebut dibuktikan dengan tingginya jumlah pendaftar PPDB yang mencapai 1.067 siswa di tahun 2013/2014 dan mencapai 1.264 siswa di tahun ajaran 2014/2015.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Salatiga (2014) melalui hasil pengamatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online di kota Salatiga tahun ajaran 2013/2014 dan 2014/2015, jumlah penerimaan siswa baru di tiga SMA Negeri kota Salatiga telah memenuhi daya tampung maksimal. Pada tahun 2013/2014, kuota daya tampung di tiga SMA Negeri sebanyak 936 kursi berhasil terpenuhi. Sedangkan pada tahun 2014/2015, kuota daya tampung sejumlah 864 kursi di tiga SMA Negeri Kota Salatiga kursi dapat terpenuhi dengan jumlah pendaftar melebihi 1.200 pendaftar.

(5)

5 persaingan yang kompetitif dirasakan oleh beberapa sekolah swasta di Salatiga. Sekolah-sekolah swasta tersebut menghadapi keadaan dimana kuota daya tampung siswa baru di sekolah tersebut tidak dapat terpenuhi yang terlihat dari jumlah penerimaan siswa baru di masing-masing sekolah.

Salah satu sekolah swasta di Kota Salatiga yaitu SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, melalui data penerimaan siswa baru tahun ajaran 2013/2014 menerima 143 siswa baru dan di tahun ajaran 2014/2015 menerima 121 siswa baru dari kuota daya tampung maksimal yaitu 150 siswa baru. Disamping SMA Kristen Satya Wacana, SMA Theresiana Salatiga juga mengalami penurunan jumlah penerimaan siswa baru (Kristianti, 2011). Selama rentang tahun ajaran 2008/2009 s/d 2010/2011, jumlah penerimaan siswa baru SMA Theresiana Salatiga berjumlah kurang dari 40 siswa baru.

(6)

6

Tabel 1.1

Jumlah Penerimaan Siswa Baru SMA Kr 2 Salatiga Tahun 2010/2011 s/d 2014/2015

Tahun Ajaran Siswa yang

mendaftar

Tabel 1.1 menggambarkan permasalahan yang dihadapi SMA Kristen 2 Salatiga berkaitan jumlah siswa baru. Pada tahun 2011/2012, jumlah siswa baru mengalami peningkatan sebanyak 13 siswa, dengan total siswa baru sebanyak 39 siswa, dibandingkan pada tahun ajaran sebelumnya yang hanya menerima 26 penerimaan siswa baru juga menurun menjadi 16 siswa dari tahun sebelumnya 26 siswa.

Ditinjau dari indikator daya saing sekolah terkait input siswa (Belfield & Levin, 2002), rendahnya jumlah penerimaan siswa baru di SMA Kristen 2 menunjukkan bahwa daya saing SMA Kristen 2 Salatiga rendah. Permasalahan tersebut memerlukan perhatian dan

(7)

7 penanganan serius dari pihak sekolah sehingga permasalahan dapat segera diatasi. Oleh hal tersebut, rencana strategis (renstra) peningkatan daya saing SMA Kristen 2 Salatiga dinilai penting dan mendesak untuk dirumuskan sebagai salah satu upaya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh sekolah.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akar permasalahan rendahnya daya saing SMA Kristen 2 Salatiga yang ditunjukkan dari rendahnya jumlah penerimaan siswa baru di SMA Kristen 2 Salatiga. Penelitian ini juga bertujuan untuk menghasilkan alternatif strategi yang dituangkan dalam produk rencana strategis (renstra) peningkatan daya saing SMA Kristen 2 Salatiga.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Apa saja yang menjadi akar permasalahan rendahnya daya saing SMA Kristen 2 Salatiga? 2) Alternatif strategi apa yang dapat meningkatkan

daya saing SMA Kristen 2 Salatiga?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk antara lain:

1) Menganalisis akar permasalahan rendahnya daya saing SMA Kristen 2 Salatiga.

(8)

8

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Memberikan kontribusi akademis dalam bidang manajemen pendidikan berupa kajian tentang strategi untuk meningkatkan daya saing sekolah.

1.4.2 Manfaat Praktis

1) Memberikan informasi kepada pihak sekolah terkait akar permasalahan rendahnya daya saing di SMA Kristen 2 Salatiga.

Gambar

Grafik 1.1
Tabel 1.1 Jumlah Penerimaan Siswa Baru SMA Kr 2 Salatiga

Referensi

Dokumen terkait

Model Prototyping ini sangat sesuai diterapkan untuk kondisi yang beresiko tinggi di mana masalah-masalah tidak terstruktur dengan baik, terdapat fluktuasi kebutuhan

Secara keseluruhan, memahami isi dari buku ini akan mempermudah pembaca dalam menyelami ilmu biologi molekuler dan genetika untuk diaplikasikan sesuai dengan perkembangan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian menggunakan analisis regresi dan korelasi yang dilakukan untuk menentukan pola hubungan rasio volume per kapasitas dengan

Efektivitas Implementasi Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No.2 Tahun 2004 Tentang Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar

Krayan, dimana perusahaan saudara termasuk telah dinyatakan lulus evaluasi administrasi, teknis dan harga, maka dengan ini kami mengundang saudara untuk hadir

Sehubungan dengan hasil evaluasi dokumen kualifikasi saudar a, per ihal Penawar an Peker jaan Pembangunan Pagar.. kecamatan Sebuku, maka dengan ini kami mengundang

[r]

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository