• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 JENIS PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Materi Fase-Fase Bulan dengan Pendekatan Saintifik untuk Kelas 4 SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "3.1 JENIS PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Materi Fase-Fase Bulan dengan Pendekatan Saintifik untuk Kelas 4 SD"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, prosedur penelitian, jenis data, teknik instrumen dan pengumpulan data serta teknik analisis data. Semuanya akan dibahas secara rinci sebagai berikut.

3.1 JENIS PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau R&D. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan. (Sukmadinata, 164:2013). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran berupa video animasi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik pada mata pelajaran IPA KD 9.2 mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari untuk kelas 4 SD.

3.2 PROSEDUR PENELITIAN PENGEMBANGAN

Prosedur pengembangan dalam penelitian ini menggunakan strategi penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall (1989) dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2013:169-170). Secara lengkap ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall adalah :

1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting). Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

2. Perencanaan (planning). Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.

(2)

4. Uji coba lapangan awal (premilinary field testing). Uji coba dilapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12 subjek uji coba (guru). Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket.

5. Merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba.

6. Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan ujicoba yang lebih luas pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek ujicoba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan dukumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan data di evaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok pembanding.

7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (oprasional product revision). Menyempurnakan produk hasil uji lapangan.

8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing). Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan analisis proses hasilnya. 9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision). Penyempurnaan

didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.

10.Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation). Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas.

Prosedur pengembangan media pembelajaran menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2013) lebih jelasnya sebagai berikut :

1. Research and information collection

Langkah yang pertama adalah Research and informatif collecting yang artinya penelitian dan pengumpulan data awal. Data yang dikumpulkan meliputi :

a. Pengukuran kebutuhan (needs assesssment).

(3)

b. Studi literatur.

Untuk mengembangkan suatu produk pendidikan diperlukan studi literatur. Studi ini ditunjukkan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoritis yang memperkuat suatu produk. Melalui studi literatur juga dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplementasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasannya.

2. Planning (perencanaan)

Planing adalah menyusun rencana dari produk yang akan dikembangkan oleh peneliti. Menurut Sukmadinata (2013:173) rancangan produk yang dikembangkan minimal mencangkup beberapa hal yaitu : a.) tujuan dan penggunaan produk; b.) siapa pengguna dari produk tersebut; c.) deskripsi dari komponen-komponen produk dan penggunaannya.

Perencanaan pada penilitian ini meliputi : a. Tujuan dari penggunaan produk

Tujuan dikembangkannya media pembelajaran berupa video animasi fase-fase bulan dengan pendekatan saintikfik ini adalah untuk memberikan motivasi belajar bagi peserta didik, menumbuhkan rasa ingin tahu bagi peserta didik serta membantu peserta didik untuk mempermudah memahami materi perubahan kenampakan benda langit.

b. Pengguna produk

Pengguna dari media pembelajaran video animasi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik ini adalah siswa kelas 4 SD

c. Alur proses pengembangan

Penyusunan Rancangan Penulisan naskah media

Produksi Media

(4)

Gambar 1 Alur proses pengembangan media d. Cakupan materi

Cakupan materi media pembelajaran video animasi fase-fase bulan denga pendekatan saintifik meliputi :

Gambar 2 Cakupan materi

3. Develop preliminary form products

Develop premilinary form products artinya pengembangan draf produk. Berdasarkan langkah pertama dan kedua maka dapat dirumuskan produk apa yang akan dikembangkan. Meski masih merupakan produk awal, tetapi sudah disusun selengkap dan sesempurna mungkin. Draf atau produk awal dikembangkan oleh para pengembang bekerja sama atau dengan bantuan para ahli. Dalam penelitian ini mengembangkan media pembelajaran berupa video animasi fase-fase bulan untuk siswa kelas 4 SD. Dalam hal ini video animasi fase-fase bulan dapat digunakan sebagai salahsatu sumber belajar guna memperjelas dan mempermudah peserta didik dalam memahami materi perubahan kenampakan benda langit. 4. Premilinary field testinh

Premilinary field testing artinya uji coba dan penyempurnaan produk awal.

Sebelum melakukakn uji coba awal, terlebih dahulu produk dikonsultasikan dengan pakar media dan pakar materi guna mendapatkan saran dan masukan dalam pengembangan media. Uji coba awal dilakukan langsung pada sekolah, karena berpraktik pada situasi yang sesungguhnya. Uji coba awal dilakukan kepada beberapa peserta didik atau responden, bisa empat atau lima peserta didik.

Analisis SK dan KD

Perumusan indikator

(5)

Peserta didik yang dipilih secara acak dengan maksud sampel peserta didik mewakili populasi. Dalam uji coba awal juga dibagikan angket yang diisi oleh peserta didik guna mendapatkan penilaian terhadap medi pembelajaran video animasi fase-fase bulan.

5. Main field revision

Main field revision yang berarti merevisi kegiatan uji coba atau revisi hasil

produk awal. Produk direvisi berdasarkan saran dan masukkan dari uji coba awal. Revisi produk dilakukan berulang-ulang hingga selesai di uji coba dan diperoleh produk akhir atau final.

6. Main field testing

Dalam langkah ini peneliti sudah uji coba lapangan. Produk di uji cobakan kembali pada semua siswa kelas 4 SD. Melalui uji coba lapangan akan diperoleh saran dan masukan yang lebih luas dan kompleks.

7. Destination and implementation

Destination and implementation artinya yaitu dimensi dan implementasi. Dimensi

merupakan langkah untuk mensosialisasikan dan menyebar produk. Langkah yang digunakan berbentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP disusun dengan langkah sebai berikut :

a) menulis identitas

b) menuliskan standar kompetensi c) menuliskan kompetensi dasar d) mengidentifikasi indikator e) merumuskan tujuan pembelajaran

f) mengkaji materi pembelajaran yang akan disampaikan

g) menentukan pendekatan, model dan metode yang akan digunkan h) menyusun langkah-langkah pembelajaran

i) menuliskan sumber-sumber yang akan digunakan j) merancang penilaian hasil belajar.

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

(6)

pakar media dan uji pakar pembelajaran. Untuk menilai keefektifan modul pembelajaran digunakan teknik tes. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis dan uraian singkat. Sebelum dilaksanakan tes tertulis terlebih dahulu diuji kepada ahli (expert judgement). Sedangkan teknik nontes yang digunakan adalah angket, dan observasi. Angket digunakan untuk mengetahui kualitas video pembelajaran yang telah dibuat. Sedangkan observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana guru dan siswa melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran yang telah dikembangkan. Masing-masing teknik pengumpulan data yang dipakai dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Teknik uji pakar

Teknik uji pakar yang dilakukan adalah uji pakar media, uji pakar soal dan uji pakar materi. Teknik uji pakar dilakukan untuk mengetahui kevalidan produk media pembelajaran video animasi fase-fase bulan yang dikembangkan.

2. Teknik tes

Teknik tes digunakan untuk menilai keefektifan dari media pembelajaran yang dikembangkan. Tes yang digunakan adalah tes tertulis dengan bentuk soal isian. 3. Teknik nontes

Teknik nontes yang digunakan adalah angket, dan observasi. Angket dilakukan kepada peserta didik kelas 4 SD dan guru kelas. Angket digunakannuntuk menilai keaktifan pengguna media pembelajaran video animasi fase-fase bulan dengan bentuk angket respon guru dan respon peserta didik. Observasi dilakukan untuk mengamati guru dan peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran video animasi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik yang dikembangkan.

3.3.1 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam penelitian ini ada 3, yaitu : 1. Uji pakar / ahli

(7)

Uji coba terbatas ini dilakukan 5 peserta didik kelas 4 SD. 3. Uji coba luas

Peserta didik kelas 4 SD dengan jumlah 1 kelas. 3.3.2 Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dari penelitian dan pengembangan ini terdiri dari 2 jenis data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif dan data kuantitatif dapat di uraikan sebagai berikut ini :

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari penilaian yang dilakukan oleh pakar / ahli materi, pakar / ahli soal, pakar / ahli media, dan angket questionnaire yang diberikan kepada peserta didik kelas 4 SD dan guru kelas. Data kuantitatif digunakan untuk pengembangan media pembelajaran video animasi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari saran dan masukkan yang diberikan oleh pakar / ahli materi dan pakar / ahli media. Data kualitatif digunakan untuk melihat kelayakan dan keefektifan produk media pembelajaran video animasi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik yang dikembangkan.

3.4 INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini, instrumen pengumpulan data yang digunakan meliputi lembar validasi pakar materi, lembar validasi pakar media, angket respon siswa, angket respon guru, dan lembar observasi.

3.4.1 Validasi Pakar

Lembar validasi oleh pakar / ahli materi, pakar / ahli soal dan pakar / ahli media. a. Kisi-kisi validasi pakar materi

(8)

Tabel 1

Kisi-kisi lembar validasi pakar materi

Aspek Indikator No

item Materi 1. Kesesuaian materi dengan

kompetensi

2. Ketetapan urutan penyajian materi

3. Keaktualan materi

4. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

5. Kesesuaian materi dengan tingkat kemampuan siswa 6. Kejelasan uraian materi 7. Kedalaman materi

8. Kemudahan untuk dipahami 9. Penggunaan sumber dalam

muatan materi.

Bahasa 10.Kejelasan bahasa yang digunakan

11.Kebakuan istilah yang digunakan

12.Keterbacaan teks

9 10 11

b. Kisi-kisi validasi pakar soal

Lembar validasi pakar soal digunakan untuk memvalidasi soal evaluasi yang dibuat, yaitu soal pretest dan soal posttes. Kisi-kisi lembar soal dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2

Kisi-kisi lembar validasi soal pretest

Kompetensi Dasar

Indikator Tujuan

Pembelajaran perubahan daratan, yang disebabkan oleh air, dan udara, misalnya : perubahan akibat pasang-surut air laut, badai, erosi, dan kebakaran .

1. melalui teks bacaan, siswa dapat menjelaskan

penyebab

terjadinya pasang dan surut air laut dengan tepat. 2. melalui gambar, peserta didik dapat

1, 2, 3, 4, 5

(9)

Kompetensi Dasar

Indikator Tujuan

Pembelajaran

pasang air laut dengan tepat. 3. melalui gambar peserta didik dapat menunjukkan permukaan air laut surut dengan benar. 4. peserta didik dapat menyebutkan 3 penyebab 5. melalui gambar siswa dapat menunjukkan perubahan

kenampakan bumi yang disebabkan oleh angin dengan benar.

9.1.2 menjelaskan pengaruh air laut pasang dan surut bagi nelayan dan dermaga yang dangkal, pengaruh erosi, kebakaran hutan bagi mahkluk hidup dan

lingkungannya.

6. peserta didik dapat menyebutkan manfaat pasang surut air laut bagi manusia dengan tepat.

7. Peserta didik dapat menyebutkan macam erosi dan faktor penyebab terjadinya dengan benar.

(10)

Kompetensi Dasar

Indikator Tujuan

Pembelajaran 10. Peserta didik dapat menyebutkan

Kisi-kisi lembar validasi soal posttest

Kompetensi Dasar

Indikator Tujuan Butir

soal

Jumlah soal 9.2

Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan benda langit yang mudah dilihat tanpa alat bantu.

1. setelah mengamati video pembelajaran fase-fase bulan, peserta didik dapat mengetahui bintang yang paling dekat dengan bumi dengan tepat.

2. melalui video pembelajaran fase-fase bulan peserta didik dapat menjelaskan bahawa matahari adalah bintang dengan benar.

3. melalui video pembelajaran fase-fase bulan, peserta didik dapat mengidentifikasi

1,2,3,4, 5.

(11)

bulan dapat terlihat dari bumi dengan tepat .

4. dengan video

pembelajaran fase-fase bulan, peserta didik dapat menjelaskan tentang galaksi dengan benar.

5. peserta didik dapat menjelaskan rotasi bulan secara tepat setelah menyaksikan

6. melalui video pembelajaran fase-fase bulan, peserta didik dapat menjelaskan letak bintang dari bumi dengan tepat.

7. setelah diperlihatkan video pembelajaran fase-fase bulan, peserta didik dapat

menganalisis

kenampakkan bulan dengan benar.

8. melalui video pembelajaran fase-fase bulan, peserta didik dapat mengidentifikasi dampak dari rotasi bumi dengan tepat.

9. melalui video pembelajaran fase-fase bulan, siswa dapat menjelaskan letak posisi bulan dalam fase-fase bulan dengan benar.

6,7,8,9, 10.

(12)

c. Kisi-kisi validasi pakar media

Lembar validasi pakar media digunakan untuk memvalidasi draf produk awal yang dibuat. Kisi-kisi lembar validasi pakar media dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4

Kisi-kisi lembar validasi pakar media

3.4.2 Angket

Angket respon siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5

Kisi-kisi angket respon siswa 10. setelah

diperlihatkan video pembelajaran fase-fase bulan, siswa dapat mengidentifikasi benda langit dengan tepat.

Jumlah soal 10

Aspek Indikator No

Item Tampilan 1. Animasi menarik

2. Animasi mudah dimengerti

3. Animasi sesuai karakteristik peserta didik

4. Penyajian menarik

5. Berfungsi sebagai media pembelajaran dengan baik

6. Audio sesuai konsep

1 2 3

4 5

6 Warna 7. Gradasi warna jelas

8. Pemilihan warna gambar kontras

7 8 Bentuk 9. Gambar menarik

10.Jenis huruf mudah dibaca

9 10

No Pernyataan No

Item Aspek Tampilan

1. Teks dapat dibaca dengan baik 1

(13)

Angket respon guru dapat dilihat pada tebel berikut : Tabel 6

Kisi-kisi angket respon guru

No Indikator No

Item 1. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran video

animasi lebih mudah

1

2. Video animasi fase-fase bulan sangat membantu dalam pembelajaran

2

3. Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase bulan dapat memfasilitasi peserta didik lebih aktif dan kreatif.

3

4. Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase bulan dapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik.

4

5. Penggunaan video animasi fase-fase bulan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

5

6. Desain dalam video animasi fase-fase bulan menarik bagi siswa.

6

3.4.3 Lembar observasi

Kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 7

Kisi-kisi lembar observasi

No Instrumen No

Item 1. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai 1

3. Animasi mudah untuk memahami materi 3 Aspek Isi Materi

4. Materi mudah dipahami 4

5. Soal membantu untuk penguasaan materi 5

6. Pembelajaran menjadi menarik 6

7. Setelah mempelajari materi dalam video animasi fase-fase bulan mudah memahami pembelajaran dan dapat mengerjakan soal-soal dalam lembar kerja siswa.

7

8. Bahasa mudah dipahami 8

9. Materi sangat bermanfaat 9

Aspek Kemanfaatan

(14)

dengan materi yang terdapat dalam video animasi fase-fase bulan

2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur video animasi fase-fase bulan

2

3. Peserta didik antusias dalam mengikuti pembelajaran 3 4. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi

yang telah dipelajarai.

4

5. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan lembar kerja siswa yang telah disediakan.

5

6. Peserta didik mengerjakan lembar kerja siswa dengan antusias

6

7. Guru memberikan umpan balik. 7

3.5 TEKNIK ANALISIS DATA

3.5.1 Analisis Validas Pakar, Angket Respons Guru dan Siswa

Skor yang didapatkan dari penilaian pakar/ ahli materi, pakar/ ahli media, dan angket respons guru dan siswa dianalisis menggunakan teknik analisis secara deskriptif dengan menggunakan Skala Likert. Menurut Mardapi (2008:123) acuan konversy data dengan skala 4 adalah sebagai berikut.

Tabel 8

Skala Likert menurut Mardapi

No Rentang skor Kategori

1. X > 3 Sangat positif / sangat tinggi

2. 3 > X ≥ 2,5 Tinggi/positif

3. 2,5 X ≥ 2 Negatif/rendah

4. X < 2 Sangat negatif/sangat rendah

Nilai yang terdapat dalam kolom perhitungan tersebut dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

(15)

Tabel 9

Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 4

No Rentang Skor Kategori

1. X > 3 Sangat Positif /Sangat Baik

2. 3 > X ≥ 2,5 Positif / Baik

2,5 X ≥ 2 Negatif / Cukup

X < 2 Sangat Negatif / Kurang

3.5.2 Analisis Perbedaan Hasil Pretest dan Posttest

Hasil pretest dan posttest diuji dengan Uji T sampel berpasangan (Paired Sample T-Test). Menurut Sugiyono (2010:31) pengujian hipotesis komparatif 2

sampel berpasangan berarti menguji ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara nilai variabel dari dua sampel yang berpasangan/berkorelasi. Sebelum dilakukan uji t sampel berpasangan harus dilakukan uji normalitas. Jika data terbukti berdistribusi normal, maka dapat dilakukan uji t sampel berpasangan (Paired-Samples T Test). Namun, jika data berdistribusi tidak normal, uji yang

Gambar

Gambar 2 Cakupan materi
Tabel 1 Kisi-kisi lembar validasi pakar materi
Kisi-kisi lembar validasi soal Tabel 3 posttest
Tabel 4  Kisi-kisi lembar validasi pakar media
+4

Referensi

Dokumen terkait

kelompok kata yang spesifik seperti kata pivot dan kata terbuka dalam bahasa yang diperlihatkan Alifia, M. Ridwan, dan Annisa, seperti yang terdapat dalam bahasa

Penelitian dilakukan untuk mengetahui potensi dan besaran daya analgetik ekstrak etanol daun kerehau (Callicarpa longifolia Lamk.) dengan beberapa tingkatan dosis yang telah

Hal ini penting karena yang akan dihadapi adalah sekumpulan orang dengan tingkat intelegensi yang beragam dan memiliki pengalaman yang bervariasi juga.. Tingginya

Lapisan batuan di perumahan Trangkil Sejahtera terdiri atas empat lapisan batuan, yaitu pasiran sampai batupasir, lempung basah, lempung/lanau, dan tanah penutup

Pada teori menyebutkan bahwa massa benda di dalam air lebih kecil dari pada massa benda di udara, berarti pada percobaan ini sudah sesuai dengan teori karena diperoleh massa benda

Hasil penelitian ini mirip dengan kultur in vitro tanaman Kaempferia galanga dengan perlakuan 1 mg/l benzyl adenine ditambah 0,5mg/l asam indol asetat yang

Jika suatu wilayah memiliki kerentanan longsor tinggi, tetapi pengetahuan masyarakat terhadap longsor rendah, maka akan membahayakan masyarakat yang tinggal pada