• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOLIDARITAS ORGANIK ANTAR SISWA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMA TAMAN MULIA KUBU RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SOLIDARITAS ORGANIK ANTAR SISWA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMA TAMAN MULIA KUBU RAYA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SOLIDARITAS ORGANIK ANTAR SISWA PADA KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMA TAMAN MULIA

KABUPATEN KUBU RAYA

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh

ANASTASIA RIVALINA

NIM F55012042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

(2)
(3)

SOLIDARITAS ORGANIK ANTAR SISWA PADA KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMA TAMAN MULIA

KUBU RAYA

Anastasia Rivalina

Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak Email: anastasiarevalina@gmail.com

Abstract

This research aimed to discover about organic solidarity among students in divisions of work, collective consciousness, dominant law, and the tendency of interdependence in Futsal extracurricular in SMA Taman Mulia Kubu Raya Regency. This research used a qualitative approach with descriptive method. Techniques which are used are observation, interview, and documentation study. The instruments which used in gathering data are observation guidance, interview guidance, and documentation instrument. The result of this research showed that Organic Solidarity Among Students in Futsal extracurricular in SMA Taman Mulia Kubu Raya Regency has not run well. This was proven in students' divisions of work based on the coach’s instruction. In collective consciousness, there were students who still joined the training without permission. In Dominant law, there were students who still did against the rules. In tendency of interdependence was proven by lack of coordination among the students.

Keywords: Organic Solidarity, Futsal extracurricular, Senior High School Students

Solidaritas merupakan unsur terpenting dari manusia yang telah menjadi anggota kelompok sosial. Rasa solidaritas muncul secara alamiah ketika manusia satu dengan manusia lain memiliki persamaan dalam beberapa hal. Manusia sebagai makhluk sosial pasti hidup secara berkelompok, baik dalam masyarakat maupun dalam lingkungan terdekat. Oleh karena itu, solidaritas sangat penting untuk dibangun karena dengan solidaritas manusia dapat bersatu dalam mewujudkan sesuatu secara bersama-sama.

Menurut Nasution (2009: 9), solidaritas berarti perasaan solider, sifat satu ata perasaan setia kawan. Jadi solidaritas adalah perasaan secara kelompok memiliki nilai-nilai yang sama dan kwajiban moral untuk memenuhi harapan-harapan peran.

Sebab prinsip solidaritas meliputi saling peduli, tanggung jawab dan kerjasama.

(4)

futsal adalah 40 orang siswa yang terdiri dari 28 siswa laki-laki dan 12 siswi perempuan.

SMA Taman Mulia berdiri pada tahun 2010, pada saat awal berdirinya SMA Taman Mulia diunggulkan pada kegiatan esktrakurikuler dengan kualitas-kualitas siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler khususnya kegiatan ekstrakurikuler futsal. Hal ini dikarenakan pihak sekolah yang mampu memfasilitasi siswa-siswa yang mampu berprestasi contohnya dengan membebaskan siswa berprestasi dari biaya sekolah.

Hasil pra riset yang dilaksanakan oleh peneliti pada tanggal 23 Februari 2016 dengan melakukan wawancara langsung dengan salah satu guru di SMA Taman Mulia Kubu Raya, menurut Bapak M. Galih Prasidi saat ini prestasi dari kegiatan ekstrakurikuler khususnya futsal di SMA Taman Mulia Kubu Raya mengalami penurunan dikarenakan banyak siswa yang ikut bergabung atau mendaftarkan diri dalam

kegiatan ekstrakurikuler hanya untuk ikut-ikutan temannya dan tidak memiliki minat dan bakat pada kegiatan ekstrakurikuler yang sudah dipilihnya. Artinya, jika siswa yang ikut bergabung atau mendaftarkan diri ke dalam kegiatan ekstrakurikuler futsal hanya untuk ikut-ikutan teman berarti hal ini berkaitan dengan kurang optimal tahap perekrutan siswa sebagai anggota kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Taman Mulia Kubu Raya.

Berdasarkan data hasil pra riset yakni pengamatan pada tanggal 23 Februari 2016 sampai dengan 27 Februari 2016 di SMA Taman Mulia Kubu Raya diketahui bahwa terdapat 4 alasan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler futsal yaitu dengan kemauan sendiri, ikut teman, terpaksa dan tidak pernah hadir. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan data keterangan siswa pada kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Taman Mulia Kubu Raya yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 1

Data Keterangan Siswa Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal di SMA Taman Mulia Kubu Kabupaten Raya

Kemauan Ikut Teman Terpaksa Tidak Pernah Hadir Jumlah Siswa 22 siswa 13 siswa 4 siswa 1 siswa

Total 40 siswa

Sumber: Data SMA Taman Mulia Kabupaten Kubu Raya 2016

Dari data tersebut dapat dibuktikan bahwa masih banyak siswa yang bergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Taman Mulia tidak berdasarkan kemauan sendiri melainkan ada yang dikarenakan ikut teman, terpaksa dan bahkan tidak pernah ikut dalam kegiatan.

Berdasarkan hasil pra riset pada tanggal 23 Februari 2016 sampai dengan 27 Februari 2016 mengenai solidaritas organik antar siswa pada kegiatan

ekstrakurikuler futsal di SMA Taman Mulia Kabupaten Kubu Raya peneliti

menemukan gejala yang

(5)

berbagai macam alasan, (3) hukum dominan, berkaitan dengan peraturan yang diterapkan pada kegiatan ekstrakurikuler futsal, artinya fungsi dari peraturan yang ada pada kegiatan ekstrakurikuler futsal tidak berfungsi dengan baik, (4) sifat saling ketergantungan, dikarenakan pada pembagian kerja pada kegiatan ekstrakurikuler futsal yang ada di SMA Taman Mulia Kabupaten Kubu Raya tidak berfungsi dengan baik sehingga ketergantungan fungsional diantara berbagai ragam pembagian tugas dan spesialisasi peran yang ada pada kegiatan ekstrakurikuler futsal tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Durkheim (dalam Upe: 2010: 98) mengemukakan ciri-ciri dari solidaritas organik yaitu, “pembagian kerja tinggi, kesadaran olektif rendah, individualitas tinggi, hukum restitutif dominan, konsensus pada nilai-nilai abstrak dan umum penting, badan-badan kontrol yang menghukum orang menyimpang, saling ketergantungan tinggi dan bersifat industrial-perkotaan”.

Sehubungan dengan solidaritas organik sangat menarik untuk diteliti di SMA Taman Mulia Kabupaten Kubu Raya pada kegiatan ekstrakurikuler futsal. Adanya penurunan prestasi pada kegiatan ekstrakurikuler futsal dengan prasangka sebab yaitu tidak berjalan dengan baiknya solidaritas organik yaitu dalam pembagian kerja, kesadaran kolektif, hukum dominan dan sifat saling ketergantungan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat deskriptif. Menurut Sugiyono (2011: 1) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah “metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

eksperimen) pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna pada generalisasi”.

Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Bogdan dan Taylor (dalam Sujarweni, 2014: 6) menjelaskan bahwa “penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati”. Dengan demikian dalam penelitian ini, peneliti menggambarkan sesuai dengan fakta-fakta secara nyata.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Taman Mulia Kabupaten Kubu Raya. oleh karena itu, penelitian ini ditujukan pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Taman Mulia Kabupaten Kubu Raya.

Menurut Kuswana (2011: 43),

mengemukakan bahwa “dalam

penelitian kualitatif peneliti yang menjadi instrumen”. Jadi, instrumen di dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrument juga harus “divaliditas” seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian, mulai dari awal hingga akhir proses penelitian.

(6)

serta membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.

Pengumpulan data dalam penelitian ini akan digunakan beberapa teknik diantaranya: observasi atau pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi. Adapun alat-alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: panduan observasi, panduan wawancara dan alat dokumentasi. Jadi, di dalam penelitian ini menggunakan alat-alat dokumentasi yaitu: catatan lapangan dan kamera. Analisis data dilakukan selama proses penelitian yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam penelitian ini dalam menguji kredibilitas data peneliti menggunakan triangulasi sumber, dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, yaitu melakukan wawancara terhadap 8 orang siswa yang menjadi anggota dan 1 pelatih kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Taman Mulia Kabupaten Kubu Raya.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Hasil Observasi

Observasi dilakukan sebanyak tujuh kali mengenai solidaritas organik pada kegiatan ekstrakurikuler futsal yang meliputi dalam pembagian kerja, kesadaran kolektif, hukum dominan dan pada sifat saling ketergantungan. Observasi pertama dilakukan pada hari Sabtu tanggal 11 Juni 2016 pada pukul 10:30-12:30 WIB. Peneliti mengamati proses latihan ekstrakurikuler futsal. Pada saat pertandingan berlangsung ada siswa yang bernama Agung Pramono yang memiliki posisi sebagai stopper/ pemain belakang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, ia malah menyerang dan lupa akan posisinya sebagai pemain belakang.

Observasi kedua dilakukan pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2016 pada pukul 09:30-11:30 WIB. Pada hari tersebut peneliti melakukan pengamatan kembali pada proses latihan. Terdapat siswa yang terlambat, namun tidak ada sanksi yang diberikan untuk siswa tersebut, pelatih hanya meminta siswa yang terlambat untuk segera ikut bergabung dalam latihan. Kemudian peneliti masih melihat bahwa siswa masih bermain secara individu belum menonjolkan kemampuan kelompok.

Observasi ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 30 Juli 2016 pada pukul 14:00-15:30 WIB. Pada hari tersebut peneliti melakukan pengamatan pada anggota kegiatan ekstrakurikuler futsal dikarenakan sesi latihan siswa laki-laki dan perempauan dibedakan. Pada sesi pertandingan terlihat masih ada siswa yang untuk menonjolkan kemampuan individu.

Observasi keempat dilaksanakan pada hari Senin tanggal 1 Agustus 2016 pada pukul 15:00-16:00 WIB. Pada hari tersebut peneliti mengamati sparing atau pertandingan uji coba. Pada pertandingan ini siswa dari SMA Taman Mulia Kabupaten Kubu Raya kalah dengan skor 3-1, dikarenakan kurangnya kerja sama antar anggota tim, dan masih menonjolkan kemampuan individu.

(7)

Observasi keenam dilakukan pada hari Sabtu tanggal 6 Agustus 2016 pada pukul 14:00-15:30 WIB. Pada hari tersebut peneliti melakukan pengamatan pada anggota kegiatan ekstrakurikuler futsal perempuan di SMA Taman Mulia Kabupaten Kubu Raya. Pada hari itu, hanya 8 anggota yang menghadiri latihan, pada sesi pertandingan yang dilakukan siswa tampak kebingungan dan kerepotan karena banyak siswa yang tidak hadir sehingga pertandingan hanya dilakukan oleh 8 orang anggota saja.

Observasi ketujuh dilakukan pada hari Minggu tanggal 7 Agustus 2016 pada pukul 14:00 WIB. Pada hari tersebut peneliti mengamati serangkaian kegiatan tim futsal SMA Taman Mulia Kabupaten Kubu Raya pada pertandingan yang diselenggarakan oleh Lifumar AJS/ KONI CUP XIV. Pertandingan dilaksanakan di GOR Pangsuma Pontianak. Pelatih menginstruksikan siswa agar datang lebih awal dari jadwal pertandingan, tetapi masih ada siswa yang datang terlambat tetapi hanya ditegur agar tidak mengulangi. Kemenangan diraih oleh tim futsal SMA Negeri 1 Sungai Raya dengan skor 2-1. Hal ini disebabkan tim futsal SMA Taman Mulia hanya fokus menyerang dan melupakan pertahanan dan kurangnya koordinasi antar pemain. Kekalahan ini menyebabkan tim futsal SMA Taman Mulia gagal lolos kebabak selanjutnya.

Solidaritas Organik Antar Siswa Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal Dalam Pembagian Kerja

Hasil Wawancara a) Pelatih

Tidak semua siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler futsal karena memiliki minat dan bakat, ada yang dengan alasan ikut-ikutan teman dan karena terpaksa. Kemudian tidak semua siswa dapat menjalankan peran dan tugasnya masing-masing.

Seperti ada anak yang jarang latihan, terkadang juga anak yang tidak mengikuti latihan tanpa ada pemberitahuan.Hal ini dikarenakan di sekolah ini tidak ada sistem seleksi pada siswa yang ingin mengikuti kegiatan, sehingga setiap siswa yang mendaftar akan ditampung. Tetapi tidak semua siswa yang sebenarnya memiliki posisi sebagai stopper/ pemain belakang tetapi siswa tersebut mengambil tugas dari posisi stricker/ penyerang, hal seperti ini bisa dibilang melenceng dari tugas dan perannya. Kemudian cara saya membagi tugas dalam latihan maupun pertandingan dengan cara melihat skill dan kemampuan dari setiap siswa, karena setiap siswa memiliki kemampuan bermain yang berbeda.

b) Siswa (Kemauan Sendiri)

(8)

c) Siswa (Ikut-ikutan Teman) Seluruh informan karena ikut-ikutan teman (Saidi dan Agus Saputri) mengatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler futsal bukan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang mereka minati. Seluruh informan karena ikut-ikutan teman (Saidi dan Agus Saputri) mengatakan bahwa pembagian tugas dilakukan dengan cara melihat skill individu dan kemampuan anggota. Seluruh informan karena ikut-ikutan teman (Saidi dan Agus Saputri) mengatakan bahwa bahwa setiap anggota memiliki peran dan tugas yang berbeda. Seluruh informan karena ikut-ikutan teman (Saidi dan Agus Saputri) mengatakan bahwa tidak semua anggota melaksanakan peran dan tugasnya dengan baik.

d) Siswa (Terpaksa)

Seluruh Informan karena terpaksa (Eko Juliansyah dan Desi Susanti) mengatakan bahwa mereka merupakan anggota dari kegiatan ekstrakurikuler futsal. Seluruh Informan karena terpaksa (Eko Juliansyah dan Desi Susanti) mengatakan bahwa mereka tidak memiliki minat, bakat dan ketertarikan terhadap olahragal. Mereka ikut gabung karena di sekolah ini mewajibkan siswanya untuk mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler.

Solidaritas Organik Antar Siswa Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal Dalam Kesadaran Kolektif

Hasil Wawancara a) Pelatih

Hanya beberapa anak yang memiliki kesadaran bersama jika ada kegiatan yang berkaitan dengan ekstrakurikuler futsal saya selalu menginformasikan langsung ke ketua kegiatan ekstrakurikuler futsal. Jadi, ketua kegiatan ekstrakurikuler futsal

langsung menginformasikan kepada anggotanya.

Tidak semua siswa menjalankan kewajibannya atau peran dan tugas yang sudah saya berikan kepada mereka, ini dikarenakan siswa-siswa yang tidak atau belum menjalankan tugas dan perannya itu belum menyadari apa saja tugas dan peran yang saya berikan. Hal tersebutlah yang mengindikasikan ada beberapa siswa yang tidak menjalankan peran dan tugasnya akibat belum sadar dengan kewajiban.

b) Siswa (Kemauan Sendiri)

Seluruh informan karena kemauan sendiri (Amar Ma’ruf, Agung Pramono, Dewi Lestari dan Resnawati) mengatakan bahwa jika ada infromasi mengenai latihan atau pertandingan anggota kegiatan ekstrakurikuler futsal selalu mengingatkan. Terkadang melalui grup di media sosial maupun melalui pesan singkat. Seluruh informan karena kemauan sendiri (Amar Ma’ruf, Agung Pramono, Dewi Lestari dan Resnawati) mengatakan bahwa tidak semua siswa menyadari, ada juga anggota kegiatan ekstrakurikuler futsal yang belum menyadari tugas dan peran yang telah diberikan oleh pelatih.

(9)

d) Siswa (Terpaksa)

Seluruh Informan karena terpaksa (Eko Juliansyah dan Desi Susanti) mengatakan bahwa pada awal-awal mereka bergabung menjadi anggota ketua dan teman anggota lainnya selalu mengingatkan apabila ada kegiatan baik latihan maupun pertandingan.

Solidaritas Organik Antar Siswa Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal Pada Hukum Dominan

Hasil Wawancara a) Pelatih

Jika ada siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib saya berikan teguran saja, tidak ada yang sampai saya keluarkan dari kegiatan ekstrakurikuler futsal. Pelanggaran tata tertib yang sering dilakukan adalah terlambat datang latihan atau pertandingan, jika terlambat saya hanya memberikan teguran dan saya minta cepat untuk bergabung latihan. Kemudian pelanggaran tata tertib yang sering dilakukan berikutnya adalah tidak mengikuti latihan tanpa pemberitahuan, jika ada siswa yang melakukan hal ini sampai tiga kali akan saya coret dari daftar line-up jadi siswa tersebut tidak akan saya masukan ke daftar pemain yang akan mewakili sekolah untuk mengikuti turnamen atau pertandingan.

Sampai saat ini belum ada anggota satu menegur anggota lainnya jika melakukan pelanggaran tata tertib apalagi turut serta memberikan sanksi. Hanya saja siswa-siswa yang lainnya memberikan sindiran kepada siswa yang melakukan pelanggaran.

b) Siswa (Kemauan Sendiri)

Seluruh informan karena kemauan sendiri (Amar Ma’ruf, Agung Pramono, Dewi Lestari dan Resnawati) mengatakan bahwa biasanya jika ada anggota yang terlambat hanya diberikan teguran saja. Jika anggota kegiatan ekstrakurikuler tidak mengikuti sesi latihan tanpa adanya pemberitahuan

akan di keluarkan dari line-up. Seluruh informan karena kemauan sendiri (Amar Ma’ruf, Agung Pramono, Dewi Lestari dan Resnawati) mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada yang memberikan teguran dan sanksi sesama anggota yang melakukan pelanggaran tata tertib, terkadang hanya memberikan sindiran saja.

c) Siswa (Ikut-ikutan Teman) Seluruh informan karena ikut-ikutan teman (Saidi dan Agus Saputri) mengatakan bahwa biasanya jika ada anggota yang terlambat hanya diberikan teguran saja. Jika anggota kegiatan ekstrakurikuler tidak mengikuti sesi latihan tanpa adanya pemberitahuan akan di keluarkan dari line-up. Seluruh informan karena ikut-ikutan teman (Saidi dan Agus Saputri) mengatakan bahwa Biasanya hanya menegur lewat sindiran, tidak ada yang sampai memberikan sanksi.

d) Siswa (Terpaksa)

Seluruh Informan karena terpaksa (Eko Juliansyah dan Desi Susanti) mengatakan bahwa mereka hanya diberikan sanksi yaitu tidak di masukkan ke dalam line-up pertandingan futsal.

Solidaritas Organik Antar Siswa Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal Pada Sifat Saling Ketergantungan Hasil Wawancara

a) Pelatih

(10)

tersebut selalu saya tekankan kepada anak-anak.

Bermain futsal itu berarti bermain dengan 5 orang. Jika hanya ingin ingin bermain untuk menonjolkan kemampuan individu pilih olahraga lain hanya bermain secara individu. Saya selaku pelatih tidak pernah menanamkan kepada siswa-siswa yang saya latih untuk menonjolkan kemampuan individu di dalam futsal. Memiliki kemampuan individu yang baik tidak salah, yang salah jika saat pertandingan yang harusnya menonjolkan kemampuan kelompok tetapi ada siswa yang hanya menonjolkan kemampuan individu. Jika di tim futsal SMA Taman Mulia saya tidak memperbolehkan siswa saya hanya menonjolkan kemampuan individu. Tapi tidak jarang ada siswa yang seperti itu.

b) Siswa (Kemauan Sendiri)

Seluruh informan karena kemauan sendiri (Amar Ma’ruf, Agung Pramono, Dewi Lestari dan Resnawati) mengatakan bahwa masih ada anggota yang hanya menonjolkan kemampuan individu. Seluruh informan karena kemauan sendiri (Amar Ma’ruf, Agung Pramono, Dewi Lestari dan Resnawati) mengatakan bahwa tidak diperbolehkan, karena futsal merupakan olahraga yang mengharuskan kerjasama dalam tim.

c) Siswa (Ikut-ikutan Teman) Seluruh informan karena ikut-ikutan teman (Saidi dan Agus Saputri) mengatakan bahwa masih ada anggota yang hanya menonjolkan kemampuan individu. Seluruh informan karena ikut-ikutan teman (Saidi dan Agus Saputri) mengatakan bahwa tidak diperbolehkan, karena futsal merupakan olahraga yang mengharuskan kerjasama dalam tim.

d) Siswa (Terpaksa)

Seluruh Informan karena terpaksa (Eko Juliansyah dan Desi Susanti) mengatakan bahwa dari awal bergabung sampai saat ini hanya sekitar 1-2 kali saja mengikuti kegiatan. Seluruh Informan karena terpaksa (Eko Juliansyah dan Desi Susanti) mengatakan bahwa karena mengikuti kegiatan karena terpaksa, jadi seperti tidak ada rasa kebersamaan.

PEMBAHASAN PENELITIAN Solidaritas Organik Antar Siswa Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal Dalam Pembagian Kerja

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa pembagian kerja telah dilaksanakan atau ditanamkan oleh pelatih dari kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Taman Mulia Kubu Raya, tetapi pada saat pelaksanaan realisasinya masih ada yang belum menjalankan peran dan tugas yang mereka miliki. Hal ini dibuktikan dengan tidak lolosnya tim futsal SMA Taman Mulia Kubu Raya pada babak penyisihan dalam pertandingan futsal Lifumar AJS/ KONI Cup XIV dikarenakan kalah point dari tim futsal SMA Negeri 1 Sungai Raya. Maka, solidaritas organik antar siswa pada kegiatan ekstrakurikuler futsal dalam pembagian kerja belum terlaksana dengan baik.

Solidaritas Organik Antar Siswa Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal Pada Kesadaran Kolektif

(11)

disatu sisi kesadaran akan tugas dan peran yang dimiliki belum terlaksana seperti kurangnya koordinasi antar sesama pemain yang mengakibatkan kekalahan. Maka, solidaritas organik antar siswa pada kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Taman Mulia belum terlaksana dengan baik.

Solidaritas Organik Antar Siswa Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal Pada Hukum Dominan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan oleh peneliti bahwa hukum dominan pada kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Taman Mulia Kubu Raya, sudah ada ini terlihat pada program kerja kegiatan ekstrakurikuler pada lampiran, tetapi pelaksanaannya hanya ada peneguran dan dikeluarkan dari line-up saja. Maka, solidaritas organik antar siswa pada kegiatan ekstrakurikuler futsal pada hukum dominan belum terlaksana dengan baik.

Solidaritas Organik Antar Siswa Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal Pada Sifat Saling Ketergantungan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan oleh peneliti bahwa sifat saling ketergantungan pada kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Taman Mulia belum terlaksana dengan sebagaimana mestinya. Hal ini dibuktikan bahwa masih ada siswa yang mengandalkan kemampuaan individu bukan kerja tim. Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa futsal merupakan suatu olahraga yang membutuhkan kerja tim yang tinggi. Maka, solidaritas organik antar siswa pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Taman Mulia pada sifat saling ketergantungan sesuai dengan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan belum berjalan dengan baik.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ditarik kesimpulan umum yaitu solidaritas organik antar siswa pada kegiatan ekstrakurikuler futsal belum terlaksana dengan baik di SMA Taman Mulia Kabupaten Kubu Raya. Hal ini dilihat dari hasil penelitian peneliti bahwa masih banyak siswa yang tidak memiliki bakat dan masih banyak siswa yang tidak hadir pada saat sesi latihan maupun pertandingan. Kesimpulan khusus penelitian ini adalah solidaritas organik dalam pembagian kerja masih ada siswa yang memilih kegiatan ekstrakurikuler karena ikut-ikutan teman dan terpaksa. Kemudian masih ditemukan siswa yang belum menjalankan tanggung jawab, peran dan tugas yang sudah diberikan oleh pelatih. Solidaritas organik dalam kesadaran kolektif masih ada siswa yang tidak hadir pada saat pelaksanaan latihan dan pertandingan. Solidaritas organik pada hukum dominan masih ditemukan siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib seperti terlambat dan tidak mengikuti sesi latihan dan pertandingan. Solodaritas organik pada sifat saling ketergantungan masih ada siswa yang hanya menjalankan kemampuan individu saja, hal ini terbukti dengan kurangnya koordinasi dan minimnya kerja sama yang baik antar siswa dalam pertandingan pada kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Taman Mulia Kbupaten Kubu Raya.

Saran

(12)

futsal dengan alasan ikut-ikutan teman, terpaksa dan tidak pernah hadir. Pelatih kegiatan ekstrakurikuler futsal Bapak Suryadi Putra agar selalu menanamkan bentuk nyata solidaritas sosial berupa tanggung jawab kepada setiap anggota kegiatan ekstrakurikuler futsal, sehingga dimasa depan terbentuk di dalam diri siswa solidaritas organik dalam kesadaran kolektif dengan baik. memberikan sanksi tegas kepada siswa yang melanggar aturan atau tata tertib yang sudah disepakati, dan menanamkan sikap saling perduli dan kerjasama kepada setiap anggota sehingga ketergantungan fungsional diantara berbagai ragam pembagian tugas dan spesialisasi peran yang ada pada kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Taman Mulia Kubu Raya dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR RUJUKAN

Kuswana, Dadang. (2011). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Pustaka Setia.

Nasution, Zulkarnain (2009). Solidaritas Sosial Dan Partisipasi Masyarakat Desa Transisi (Suatu Tinjauan Sosiologi). Malang: UMM Press.

Sugiyono. (2011). Memahami Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna. (2014). Metode Penelitian Lengkap Praktis dan Mudah dipahami. Yogyakarta: Pustaka baru Press.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengurangi keasaman dalam biji kakao selama fermentasi dengan pencelupan biji kakao di dalam air kapur jenuh yang akan difermentasi secara berskala (selang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel uang saku, biaya perjalanan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kunjungan wisatawan, variabel

Aplikasi Mobile pengelolaan Zakat yang telah dibangun diharapkan digunakan oleh Takmir dan Lembaga Amil Zakat Masjid Baiturahman Semarang sehingga dapat memberikan

Untuk mewujudkan seluruh fasilitas yang telah digambarkan pada gambar 3, maka komponen dasar dari seluruh fasilitas aplikasi yang digunakan disusun dalam bentuk objek-objek

Model bawah permukaan lintasan juga terdiri dari lima jenis batuan, Batuan daerah selatan merupakan lempeng samudra yang bergerak terus ke arah utara sampai

Lingkup PKM Covid 19 ini mencakup kegiatan sosialisasi program mengatasi pandemi Covid 19 di RW 14 Kelurahan Pasirkaliki Kota Cimahi. Masalah yang dihadapi warga RW 14

Kekuatan otot tungkai kaki yang dimaksud disini adalah kekuatan atau yang dimaksud disini adalah kekuatan atau kemampuan otot tungkai kaki yang digunakan untuk meloncat

Terdapat beberapa kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengembangan kakao di Indonesia, yakni (1) PPN 10 % terhadap transaksi lokal atas biji kakao; (2)