DOKUMEN KURIKULUM TERPADU
(KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013)
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 20172018
oleh
TIM PERUMUS KTSP
SEKOLAH DASAR NEGERI
MANDALAKASIH 1
UPT. PENDIDIKAN KECAMATAN PAMEUNGPEUK
LEMBAR PENGESAHAN
Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mendapat
pertimbangan dari Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten
Garut. Selanjutnya para pihak menyatakan bahwa dokumen ini berlaku
mulai tanggal yang ditetapkan pada tahun pelajaran 2017 2018.
Ditetapkan di
: Garut
Tanggal
: 17 Juli 2017
Komite Sekolah,
Kepala Sekolah,
SOLIH ROESENDY
TETI DINARYATI, S.Pd
NIP. 195909031979122004
Mengetahui
Kepala UPT. Pendidikan Dasar
Kecamatan Pameungpeuk
AHMAD SYAFARI, S.Pd.MPd
NIP.
196205051983051004
Pengawas TK/SD
Kecamatan Pameungpeuk
HJ. ANI ARNIASIH, S.Pd.MM
NIP.
196003151979122002
Menyetujui
Plt. Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Garut
NIP. 195910191978031001
Pendidikan (KTSP) tahun pelajaran 20172018 dari pukul 08.30 sampai dengan selesai.A. Tempat : Ruang Kantor SDN Mandalaksih 1
B. Peserta Rapat : Kepala sekolah, Guru kelas, Guru mata pelajaran, Komite sekolah
C. Materi yang dibahas : 1. Telaah kurikulum standar isi dan stanfar kompetensi lulusan 2. Pengembangan KTSP
D. Metode rapat : Diskusi E. Keputusan rapat :
Setelah melalui curah pendapat, tanya jawab dan diskusi rapat memutuskan dan menyepakati halhal berikut ini:
1. KTSP dikembangkan dengan menggunakan tujuh prinsip pengembangan, yaitu:
a. Relevan dengan kebutuhan kehidupan b. Menyeluruh dan berkesinambungan
c. Berpusat pada potensi,perkembangan,kebutuhan dan kepentingan siswa dan lingkungannya.
a. Mata pelajaran yang dikembangkan sebagai pengayaan adalah B.Indonesia
b. Mata pelajaran muatan lokal terdiri atas(1) B.Sunda (2) PLH dan (3).B.Inggris
c. Mata pelajaran berbasis keunggulan global adalah Kerajinan Kerang kerangan
d. Mata pelajaran berbasis keterampilan adalah Kerajinan dan kesenian 3. Pengembangan lebih rinci disusun dalam silabus tersendiri
5 Segala biaya yang timbul akibat keputusan ini dibebankan pada anggaran yang sesuai.
6.Situasi rapat : aman .tertib,lancar,kontibutif dan kondusif. Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Dibuat di : Mandalakasih Pada tanggal : 17 JULI 2017
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS PENDIDIKAN
UPT. PENDIDIKAN KEC. PAMEUNGPEUK
SDN MANDALAKASIH 1
Jl. Tambakbaya No. 116 Desa MandalakasihKecamatan Pameungpeuk Garut
DAFTAR HADIR PENYUSUNAN KTSP
No Nama Jabatan Tanda Tangan
1 Teti Dinaryati, S.Pd Kepala Sekolah
2 Soleh Roesendy Komite
3 Popon, S.Pd Guru Kelas I
4 Eros Rusmiati, S.Pd Guru Kelas V
5 Ojo Sutarjo, S.Pd.I Guru Agama
6 Ena Karsana, S.Pd Guru Kelas III
7 Ria Riani, S.Pd Guru Kelas VI
8 Siti Juariah, S.Pd Guru Kelas IV
9 Usep Rusdiana, S.Pd Guru Kelas II
10 Gina Nurgina Barkah, S.Pd Guru Bahasa Inggris
11 Ela Diana, S.Pd.I Pustakawan
12 Beni Kusmanadi Penjaga Sekolah
Mandalakasih, 17 Juli 2017 Kepala Sekolah
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS PENDIDIKAN
UPT. PENDIDIKAN KEC. PAMEUNGPEUK
SDN MANDALAKASIH 1
Jl. Tambakbaya No. 116 Desa Mandalakasih Kecamatan Pameungpeuk Garut
DAFTAR HADIR PENYUSUNAN KKM
No Nama Jabatan Tanda Tangan
1 Teti Dinaryati, S.Pd Kepala Sekolah
2 Soleh Roesendy Komite
3 Popon, S.Pd Guru Kelas I
4 Eros Rusmiati, S.Pd Guru Kelas V
5 Ojo Sutarjo, S.Pd.I Guru Agama
6 Ena Karsana, S.Pd Guru Kelas III
7 Ria Riani, S.Pd Guru Kelas VI
8 Siti Juariah, S.Pd Guru Kelas IV
9 Usep Rusdiana, S.Pd Guru Kelas II
10 Gina Nurgina Barkah, S.Pd Guru BahasaInggris
11 Ela Diana, S.Pd.I Pustakawan
12 Beni Kusmanadi Penjaga Sekolah
Mandalakasih, 17 Juli 2017 Kepala Sekolah
SURAT KEPUTUSAN
SEKOLAH DASAR NEGERI MANDALAKASIH 1 UPT PENDIDIKAN KECAMATAN PAMEUNGPEUK
Nomor: 422.1/08/SD/2017
Tentang
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI MANDALAKASIH 1
TAHUN PELAJARAN 20172018
Menimbang : Bahwa sekolah dasar adalah satuan pendidikan yang
Mengingat : 1.Undangundang No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
Memperhatikan : 1.Keputusan Rapat Kepala SD UPT Pendidikan Dasar Kecamatan Pameungpeuk pada tanggal 17 Juli 2017
2.Keputusan Rapat K3S SD kecamatan Pameungpeuk pada tanggal 17 Juli 2017
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menyusun, menerbitkan, mengesahkan dan memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar Negeri Mandalakasih 1 mlai tahun ajaran 20172018
Kedua : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar Negeri Mandalakasih 1 berisi pendahuluan, visi, misi, tujuan, struktur, dan muatan kurikulum kalender pendidikan, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Ketiga : Upaya perbaikan dalam rangka penyempurnaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar Negeri Mandalakasih 1 dilakukan terus menerus untuk disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa, keadaan dan
pembangunan nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Keempat : Segala pembiayaan yang berhubungan dengan pemberlakuan surat keputusan ini dibebankan kepada anggaran belanja dan pendapatan sekolah SDN Mandalakasih 1
TETI DINARYATI, S.Pd.SD
NIP. 195909031979122004
Tembusan disampaikan kepada:
1.Yth. Pengawas TK/SD Kecamatan Pameungpeuk
KATA PENGANTAR
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI).
KTSP disusun dengan berpedoman pada panduan implementasi Kurikulum 2013 yang terintegrasi dalam bahan pelatihan pelaksanaan kurikulum serta dengan memperhatikan Peraturan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan yang terbit pada tahun 2013 yang relevan dan menjadi dasar pelaksanaannya.
Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013, sekolah mempertimbangkan segenap sumber daya yang sekolah miliki intuk mewujudkan keunggulan sekolah dengan berpedoman pada stadar nasional pendidikan. Poros utama pertimbangan adalah bagaimana merumuskan mutu lulusan yang sekolah harapkan yang kemabangkan dalam bentuk indikator mutu lulusan seagai basis bagi pengembangan standar yang lainnya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini tersusun berkat kerja sama dari berbagai pihak. Kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan KTSP ini, dan secara khusus kami sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada tim pengembang kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah berjuang sehingga dapat menyelesaikan dokumen tepat pada waktu yang diperlukan.
Garut, Juli 2017 Kepala Sekolah,
TETI DINARYATI, S.Pd
DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Landasan 1
C. Tujuan Penyusunan KTSP 2
D. Target Pencapaian Kompetensi Lulusan 2
BAB II DINAMIKA PERKEMBANGAN KURIKULUM 2013
A. Latar Belakang 5
B. Kerangka Kerja Perbaikan Kurikulum 7
BAB III PERBAIKAN KURIKULUM
A. Perbaikan KIKD 13
B. Perbaikan Silabus 14
BAB IV VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi 15
B. Misi 15
C. Tujuan 15
BAB V STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar 19
B. Struktur Kurikulum 21
C. Beban Belajar 21
D. Muatan Kurikulum 28
E. Kalender Pendidikan 29
BAB VI EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PELAPORAN
A.
Evaluasi Keterlaksanaan Kurikulum 29BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) digunakan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Kesamaan dari kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 samasama kurikulum berbasis kompetensi. Pada pelaksanaan Kurikulum 2013, mewujudkan kompetensi siswa yang dicitacitakan harus menjadi poros perhatian tiap satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen KTSP sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa yang menjadi targetnya.
Pengembangan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan kurikulum 2013 sesungguhnya merupakan bagian dari strategi penjaminan pencapaian tujuan pendidikan nasional yang mengacu pada pemenuhan delapan standar nasional. Poros dari kedelapan standar adalah mewujudkan keunggulan mutu lulusan.
Penyusunan dokumen bertujuan menyediakan panduan yang berfungsi mengarahkan pemangku kewenangan pelaksanaan kurikulum 2013 dengan melengkapi dokumen dengan rasional pengembangan KTSP yang fokus kepada pemenuhan kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke21; merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah untuk mengembangkan keunggulan; mengelola program peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan beban belajar siswa, dan menyusuan pedoman penyelenggaraan pembelajaran yang meliputi pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrkurikuler, pedoman akademik, dan instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 38 Tahun 1992
tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
dari Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala sekolah/madrasah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
1.
menyediakan dokumen yang memuat tujuan, strategi pencapaian tujuan, pengaturan waktu, pedoman umum, dan evaluasi penyelenggaraan kurikulum 2013;2.
menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan program pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan berkelanjutan;3.
meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan perangkat evaluasi program;4.
menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program;5.
memberikan informasi kepada masyarakat, terutama orang tua siswa, untuk lebih memahami dan memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan secara terarah agar lebih berhasil guna; dan6.
menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan kurikulum 2013 dalam mengukur efektivitas program pelaksanaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.D. Target Pencapaian Kompetensi Lulusan
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan memiliki tekad untuk mewujudkan target mutu berikut ini.
SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
Dimensi Indikator Pencapaian Keunggulan Mutu Lulusan(20142018) Contoh
Sikap 1. Memiliki karakter kepemimpinan yang amanah. 2. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan.
3. Berdisiplin waktu.
4. Mehargai sesama dengan penuh kesantunan
Pengetahuan 1. Pada tahun 2018 pencapaian nilai Ujian Akhir Sekolah/Ujian Nasional (UAS/UN) rata
Keterampilan 1. Menghasilkan produk belajar yang bermanfaat untuk kehidupan siswa.
2. Menghasilkan karya yang relevan dengan materi pelajaran dengan dukungan teknologi informasi
3.
Memiliki kecakapan berbahasa Indonesia yang baik dan benar4.
Memiliki keunggulan global dan berkearifan lokal dari kerangkerangan laut.BAB II penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan kata lain, kurikulum merupakan salah satu alat untuk menyiapkan peserta didik agar berkecakapan hidup sesuai dengan kondisi kehidupannya saat ini dan masa depan. Masa depan merupakan rentang waktu bagi peserta didik yang belajar pada masa kini dan untuk hidup berkelanjutan (sustainable) dengan segala tantangan abad ke21. Kurikulum sebagai jantung pendidikan memiliki posisi strategis mulai dari ide, desain, dokumen, dan implementasinya. Pendidikan itu sendiri merupakan investasi esensial jangka panjang.
Perumusan pendidikan yang bervisi masa depan menjadi suatu keniscayaan walaupun tidak mudah untuk dideskripsikan. Terdapat berbagai prediksi tentang kehidupan masa depan. Visi masa depan berkaitan dengan prediksi cerdas tentang masa kini dan trend yang mungkin akan terjadi dalam kehidupan abad ke21. Salah satu esensi yang dapat dijadikan pertimbangan dalam merencanakan kurikulum adalah pencapaian kompetensi berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills) untuk menyelesaikan masalah dengan berpikir kritis, inovatif, kreatif, demi kehidupan kebersamaan manusia dengan damai dan harmonis (to live together in peace and harmony). Dengan berpikir tingkat tinggi, maka penciptaan kesempatan kerja di masa depan akan lebih terbuka dan lebih terakses dari segala keahlian masyarakat yang pada giliranya akan membangun peradaban kemanusiaan yang sejahtera.
Trend masa depan dari berbagai sumber dapat disimpulkan bahwa: a) di masa depan akan lebih banyak diperlukan pekerja dengan penguasaan pengetahuan dan kecakapan tingkat tinggi, b) semakin meningkatnya jasa layanan, maka sikap sosial, kemampuan berinteraksi dengan orang lain lebih bermakna, c) melimpahnya pengetahuan dan munculnya jenis pekerjaan baru, maka fleksibilitas dan keinginan untuk selalu belajar menjadi lebih penting, d) kemandirian bekerja yang dapat dilakukan dengan jarak jauh maka perlu mengembangkan sikap kemandirian, membekali diri dengan berbagai sumber daya, serta adaptif perlu dikembangkan, dan e) harus tahu hak dan kewajibannya, peran sertanya pada masyarakat, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab (Pink, 2005; Wragg, 1997; OECD, 2010, Partnership for 21st Century, 2010). Trend masa depan tersebut menjadi pertimbangan
Selain itu, pengembangan kurikulum juga harus tetap mempertimbangkan dasardasar dan aspek akademik tentang kurikulum (ide, desain, dokumen, dan implementasi). Dalam aspek akademik kurikulum, peserta didik merupakan subjek pembelajar. Ini harus menjadi dasar rujukan utama dalam pengembangan kurikulum. Peserta didik, selain sebagai individu yang memiliki potensi dan bakat, ia juga merupakan bagian integral dari masyarakat Indonesia. Peserta didik yang akan menjalani kehidupan masa depan sebagai insan berkarakter, berkembang dalam masyarakat, dan akan membangun masyarakat dalam ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter berlandasakan semangat gotong royong.
Kurikulum merupakan bagian penting dalam pembangunan sehingga perbaikan kurikulum merupakan bagian dari pembangunan modal manusia Indonesia. Kurikulum diharapkan dapat mengubah masyarakat seperti yang dicitacitakan suatu bangsa. Kurikulum dapat menjadi wahana untuk melestarikan nilainilai luhur bangsa sekaligus mengembangkan potensi, bakat, dan minat peserta didik seoptimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kini dan masa depan, menjadi bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur seperti yang telah dicitacitakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Kurikulum menjadi hal penting dalam pembangunan generasi suatu bangsa.
Pengembangan kurikulum 2013 secara berkesinambungan mempertimbangkan berbagai hal dan masukan dari berbagai unsur masyarakat sebagai satu kesatuan entitas bangsa yang menginginkan peningkatan kualitas peserta didik di masa depan. Dalam perjalanan pengembangannya disertai dengan evaluasi formatif yang memungkinan perbaikan pada tataran dokumen dan implementasi. Perbaikan ini melibatkan seluruh komponen masyarakat sehingga kurikulum hasil perbaikan menjadi milik semua komponen bangsa. Perbaikan kurikulum dapat dilakukan secara holistik komprehensif mulai dari ide, desain, dokumen sampai dengan implementasi. Namun perbaikan kurikulum juga dapat dilakukan pada sebagian dimensi kurikulum dan aspek tertentu dari kurikulum. Perbaikan kurikulum 2013 pada saat ini lebih bersifat evaluasi formatif dengan melakukan perbaikan pada dokumen KIKD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran dan penilaian hasil belajar, serta buku teks pelajaran.
beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI1) dan KD pada KI2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satusatunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelerasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik.
Masukan publik terhadap ide kurikulum mengindikasikan perlunya penegasan kembali bahwa secara keseluruhan Kurikulum 2013 harus mewujudkan empat pilar belajar dari UNESCO, yaitu learning to know, learning to do, learning to live together with harmony dan learning to be. Selain itu, kurikulum juga harus mendorong tercapainya perilaku positif dan pencegahan radikalisme. Tentu saja harus tetap dalam konteks tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional menurut Pasal 31 ayat (3) dan Pasal 3 UU 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Masukan terhadap desain kurikulum, antara lain, perlu penambahan skema pengelolaan kurikulum di tingkat pusat, daerah, dan sekolah; penyelarasan KI, KD, silabus, pedoman mata pelajaran, sistem pembelajaran, dan sistem penilaian; penjelasan akademik tentang pendekatan Tematik Terpadu dan pendekatan mata pelajaran di SD; serta penegasan tentang penilaian sikap (KI1 dan KI2) dan penilaian pengetahuan dan keterampilan (KI3 dan KI4).
Masukan terhadap dokumen kurikulum yaitu perlunya pencermatan seluruh dokumen kurikulum yang meliputi Kompetensi Dasar, Silabus, Pedoman mata pelajaran, dan buku teks pelajaran untuk dilakukan revisi sesuai dengan masukan yang relevan.
B. Kerangka Kerja Perbaikan Kurikulum
1. Kerangka Akademik Pengembangan Kurikulum
pencapaiannya (penilaian) (Beauchamp, 1975; Tyler, 1949; dan Oliva, 2013). Perbaikan kurikulum didasarkan pada kurikulum yang masih berlaku (Doll, 1974; McNeil, 2006; Pinar, 2012; Oliva, 2013).
Gambar 1
Curriculum Engineering (Perekayasaan Kurikulum) (Diadaptasi dari Beauchamp, 1975)
Gambar 2
Pengembangan Kurikulum dan Evaluasi (Hasan, 2013)
2. Kedudukan dan Fungsi Kompetensi Inti
Hakikat Kompetensi Inti sebagai Elemen Pengorganisasi Kurikulum
dikembangkan secara potensialaktual menjadi kompetensikompetensi peserta melalui proses belajar, pembelajaran, serta kehidupan nyata.
Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) merupakan kriteria capaian pendidikan (educational outcomes) secara makronasional. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kriteria capaian pendidikan secara institusional setiap jenis atau satuan pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MA). Kompetensi Inti (KI) merupakan kriteria keselarasan dan sinergisitas capaian pembelajaran (learning outcomes) semua mata pelajaran atau muatan pada setiap jenis/satuan pendidikan. Kompetensi Dasar (KD), merupakan kriteria capaian pembelajaran suatu mata pelajaran atau muatan yang pada akhirnya berujung secara praksis dikembangkan secara potensialaktual sehingga menjadi kompetensikompetensi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan) peserta melalui proses belajar, pembelajaran, serta kehidupan nyata.
Secara khusus, Kompetensi Inti (KI) sebagai kriteria keselarasan dan sinergisitas capaian pembelajaran semua mata pelajaran atau muatan dalam satu jenis/satuan pendidikan/kelompok layanan, berfungsi sebagai elemen pengorganisasi (organizing elements). Elemen ini sangat diperlukan dalam pengorganisasian kurikulum (curriculum organization) untuk mengatur konsistensi dan koherensi setiap mata pelajaran atau muatan untuk menerapkan kriteria: lingkup isi (scope and depth), urutan (sequence), keberlajutan (continuity), dan keterintegrasian (integration) secara sistemik internal mata pelajaran dan eksternal antarmata pelajaran, dan secara holistik/utuh dalam suatu jenis/satuan pendidikan.
a. Kerangka Langkah Kerja
Bagan Langkah Kerja Perbaikan Kurikulum
Kerangka kerja (framework) perbaikan rumusan KIKD menggunakan landasan pengembangan tujuan menurut Anderson dan Krathwohl (2001) karena buku ini yang dijadikan rujukan dalam penulisan KIKD.
Menurut Anderson dan Krathwohl, 2001, penulisan tujuan dilakukan dengan menggunakan kuadran dengan sumbu Perkembangan Kognitif dan Jenis Pengetahuan. Perumusan tujuan kurikulum dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4
Perumusan tujuan kurikulum menurut Anderson dan Krathwohl, 2001
Perumusan tujuan kurikulum (Kompetensi Dasar) mengikuti kaidah penulisan tujuan tersebut di atas. Satu KD disusun oleh dua unsur, unsur pertama adalah kata kerja yang menunjukkan tingkatan berpikir dan tingkatan kecakapan, serta unsur kedua yaitu kata benda atau kata kerja yang terdiri atas berbagai jenis pengetahuan, antara lain: pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
b. Tujuan
Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan KIKD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.
c. Hasil yang dicapai
1. Dokumen KIKD Mata Pelajaran dari kelas I, II, IV, V yang telah memenuhi kaidah penulisan Kompetensi Dasar
3. Dokumen pedoman mata pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK/MAK dan pedoman tematik terpadu di SD/MI. 4. Dokumen konsep pembelajaran dan penilaian hasil belajar. 5. Buku teks pelajaran sesuai perbaikan KIKD.
d. Strategi
Strategi perbaikan Kurikulum 2013 dengan melibatkan seluruh komponen publik dengan berbagai keahlian dan seluruh pemangku kepentingan yang akan mengunakan Kurikulum 2013.
e. PrinsipPrinsip Perbaikan Kurikulum 1. Keselarasan (Alignment)
Antara dokumen KIKD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Peks Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi.
2. Mudah Dipelajari (Learnable)
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis dan aspek pedagogis.
3. Mudah Diajarkan (Teachable)
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan pada KD mudah diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik, karakteristik mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber belajar yang ada di lingkungan.
4. Terukur (Measurable)
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.
5. Bermakna untuk Dipelajari (Worth to be learnt)
BAB III
PERBAIKAN KURIKULUM
A. Perbaikan KIKD Mata Pelajaran
Kompetensi dasar dirumuskan sebagai kompetensi minimal yang dapat dikembangkan sesuai dengan keseluruhan tingkat perkembangan kognitif dan jenisjenis pengetahuan. kompetensi dasar dikembangkan sesuai dengan kompetensi inti. Kompetensi inti sebagai elemen dalam pengorganisasian kompetensi dasar untuk seluruh mata pelajaran pada tingkat kelas. Penataan kompetensi dasar dengan memperhatikan keluasan, kedalaman, dan keberlanjutan secara horisontal (antarmata pelajaran pada kelas yang sama) dan vertikal (rentang materi ajar dari Kelas I – VI)
Penataan/penyajian kompetensi sikap KI1 dan KI2 disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran.
KI1 Sikap Spiritual dan KI2 Sikap Sosial menjadi payung dalam proses pembelajaran kompetensi dasar KI3 Pengetahuan dan KI4 Keterampilan/Kecakapan dan Sikap dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (Indirect teaching) sehingga pada perbaikan KIKD, KD sikap tidak lagi dirumuskan.
Dilakukan perubahan pada KD Pengetahuan dan Keterampilan/Kecakapan sesuai kaidah perbaikan KIKD, dilakukan reformulasi dan reorganisasi KD, antara lain:
a. Perubahan pendekatan pengembangan KD pada Bahasa Indonesia menjadi berbasis teks.
b. Adanya penambahan KD, pengurangan KD, menyatukan 2 (dua) atau lebih KD menjadi satu KD, atau mengembangkan 1 (satu) KD menjadi beberapa KD.
c. Pengaturan ulang urutan dan posisi KD pada kelas yang sama dan pada kelas yang berbeda
d. Perubahan redaksional kalimat, dan penyesuaian kata kerja kompetensi.
B. Perbaikan Silabus
Perbaikan silabus dilakukan meliputi halhal sebagai berikut: 1. Penataan penulisan dan format sehingga mudah dipahami oleh guru
2. Penyajiannya lebih efisien (lebih dari100 halaman menjadi ratarata 20 halaman per mapel) tanpa mengurangi substansi, dan tetap konsisten memperhatikan lingkup serta urutan tatanan pengetahuannya
4. Pernyataan pendekatan pembelajaran 5M tidak tertulis eksplisit, sehingga memberi ruang kepada guru yang kreatif dapat mengembangkannya lebih jauh sesuai kepentingan pembelajaran
5. Kontekstualisasi pembelajaran
BAB IV
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi Sekolah
Terwujudnya Peserta Didik Yang Sehat Jasmani Dan Rohani, Cerdas, Terampil, Berkarya Life Skill Disertai Iman Dan Taqwa Kepada Allah SWT.
B. Misi Sekolah
Meningkatkan Pelayanan Profesional, Terwujudnya Tenaga Guru Dan Tenaga Kependidikan Yang Konsisten Sesuai Dengan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Serta Iman Dan Taqwa.
C. Tujuan Sekolah Tujuan Umum
Terciptanya perilaku peserta didik yang santun, berbudi luhur dan berakhlak mulia Terwujudnya peserta didik yang sehat jasmani dan rohani Terciptanya peserta didik yang berprestasi
Terciptanya inovasi pada bidang akademik maupun non akademik
Terciptanya hubungan yang harmonis dan sinergis dengan masyarakat sekitar sekolah1. Penyelenggaraan Pelayanan Belajar
a. Terselenggara pelayanan belajar yang efektif dengan dukungan sistem perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian yang terbarukan melalui kerja sama guru yang pembelajaran dengan indikator
1) Seluruh guru menyusun RPP yang memenuhi kebutuhan siswa mengembangkan potensi dan prestasinya.
2) Desain pembelajaran pada seluruh mata pelajaran sesuai koteks satuan pendidikan
3) Memenuhi standar proses pembelajaran yang menerapkan pen dekatan saintifik (menerapkan metode inkuiri, pemecahan masalah, dan proyek)
5) Mendayagunakan kerja sama intenal dan eksternal sekolah den gan melibatkan orang tua siswa secara bijak.
6) Mengembangkan model penilaian yang mendorong siswa belajar dan bekompeten.
b. Mengoptimalkan pendayagunaan waktu secara efektif dan efisien. c. Meningkatkan keunggulan siswa secara kolaboratif.
d. Mengevaluasi perkembangan belajar secara berkala melalui pertemuan dewan guru.
e. Mengembangkan inovasi pelayanan belajar sebagai tindak lanjut dari data hasil evaluasi.
2. Penilaian
BAB V
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 jo PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar nasional Pendidikan bahwa penyusunan struktur kurikulum tingkat nasional maupun daerah serta penyusunan kurikulum tingkat sekolah (KTSP) harus menggunakan acuan pada kerangka dasar kurikulum yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan. Perubahan PP Nomor 32 tahun 2013 telah ditegaskan bahwa kerangka dasar kurikulum yang digunakan sebagai dasar penyusunan kurikulum 2013 meliputi landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan yuridis, dan landasan pedagogis.
Landasan filosofis dasar penyusunan kurikulum 2013 sebagai berikut. 1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Landasan pedagogis Kurikulum 2013 adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk mengembangakan diri sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bangsanya.
Permendikbud No 67 tahun 2013 menjelaskan tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Indtidaiyah merupakan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur kurikulum pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar merupakan pengorganisasian kompetensi inti, matapelajaran, beban belajar, dan kompetensi dasar pada setiap Sekolah Dasar.
B. Struktur Kurikulum
Dalam kurikulum 2013 sebagaimana tercantum dalam PP Nomor 32 tahun 2013 dan Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 yang dimaksud dengan struktur kurikulum adalah pengorganisasian kompetensi inti, kompetensi dasar, muatan pembelajaran, mata pelajaran, beban belajar, pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Secara tegas dinyatakan bahwa struktur kurikulum adalah pengorganisasian mata pelajaran untuk setiap mata pelajaran dan atau program pendidikan.
b. Struktur Kurikulum Kelas 4 dan 5 SD memiliki 40 jam pelajaran yang terdiri atas 36 jam pelajaran dari pusat dan 4 jam muatan lokal provinsi, kabupaten, serta dikembangkan secara mandiri oleh sekolah. c. Struktur Kurikulum kelas 1, 2, 4 dan 5 SD terdiri atas mata pelajaran kelompok A dan mata pelajaran kelompok B. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 3840 minggu.
Struktur kurikulum 2013 Kelas 1, 2, 4 dan 5 SD Negeri Mandalakasih 1 disajikan pada Tabel 5.1 berikut ini.
Tabel 5.1
2. Struktur Kurikulum 2006 Kelas 3 dan 6 SD Negeri Mandalakasih1
a. Struktur Kurikulum Kelas 3 SD memiliki 32 jam pelajaran yang terdiri atas 22 jam pelajaran dari pusat dan 10 jam muatan lokal serta pengembangan diri dari provinsi dan kabupaten. b. Struktur Kurikulum Kelas 6 SD memiliki 36 jam
pelajaran yang terdiri atas 22 jam pelajaran dari pusat dan 14 jam muatan lokal dan pengembangan diri dari provinsi dan kabupaten. c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit. e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 3840
minggu.
Struktur kurikulum 2006 Kelas 3, dan 6 SD Negeri Mandalakasih 1 disajikan pada Tabel 5.2 berikut ini:
Tabel 5.2
Struktur Kurikulum 2006 Kelas 3 dan 6 SD Negeri Mandalakasih 1
NO Komponen Alokasi Waktu KTSP SD KELAS
3 6
A Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 3
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2
3 Bahasa Indonesia 5
4 Matematika 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 4
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 3
7 Seni Budaya dan Keterampilan 4
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan 4
B Mulok :
a. Bahasa Daerah 2
b. Bahasa Inggris 2
Jumlah 32 36 dengan menggunakan sistem paket. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
2. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
3. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada SD Negeri Mandalakasih 1 selama 35 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu adalah 34 jam pelajaran di kelas 1, 36 jam pelajaran di kelas 2, 32 jam pelajaran di kelas 3, 40 jam pelajaran di kelas 4, 40 jam pelajaran di kelas 5, dan 36 jam pelajaran di kelas 6.
4. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik 0 – 40%.
5. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik dan guru tetapi maksimum 40% dari jam tatap muka dalam satu semester.
Penambahan jam pembelajaran tambahan dari alokasi minimal didasarkan pada pertimbangan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, tingkat kesulitan, dan atas dasar pencapaian prestasi akademik siswa.
7. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket di SD Negeri Mandalakasih 1 adalah. 0% 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
8. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah 6 tahun. SD Negeri Mandalakasih 1 tidak melaksanakan program percepatan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
D. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri atau kegiatan ekstrakurikuler termasuk ke dalam isi kurikulum. Secara rinci muatan kurikulum dijelaskan sebagai berikut.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masingmasing tingkat satuan pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi. Sesuai dengan dua kurikulum yang digunakan pada tahun pelajaran 2017/2018 ini, maka mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik adalah sebagai berikut.
a.
Mata Pelajaran Kelas 1, 2, 4 dan 5 SDSecara umum yang membedakan muatan kurikulum pada kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya pengelompokan mata pelajaran.
Kelompok mata pelajaran Wajib A merupakan bagian dari pendidikan umum, yaitu pendidikan bagi semua warga negara bertujuan memberikan pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Pekerti; (2) PPKn; (3) Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) IPA; dan (6) IPS. Adapun kelompok mata pelajaran B terdiri atas 2 mata pelajaran, yaitu (1) Seni Budaya dan Prakarya; dan (2) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
b.
Mata Pelajaran Kelas 3 dan 6 SDSesuai dengan struktur kurikulum yang dikembangkan dalam kurikulum 2006, maka mata pelajaran dikelmpokkan menjadi 3, yaitu Kelompok A, Kelompok B, dan Kelompok C. Kelompok A terdiri
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Muatan lokal untuk semua kelas sebagaimana diterangkan pada bagian 1 di atas.
Dua mata pelajaran muatan lokal ini dimasukkan dalam struktur kelompok mata pelajaran wajib B. Sesuai dengan kerangka dasar pengembangan kurikulum, maka mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan mengikuti ketentuan sepenuhnya, baik mengenai kompetensi inti, kompetensi dasar, proses pembelajaran, maupun proses penilaiannya.
E. Kalender Pendidikan
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Sesuai dengan Standar Isi, maka dalam Pengembangan Kalender Pendidikan SD Negeri Mandalakasih 1 mengacu pada ramburambu sebagai berikut.
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan dikembangkan oleh masingmasing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
4.
Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan adalah sebagai berikut.Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif
2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu
Satu minggu setiap semester
3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu 7. Hari libur khusus Maksimum 1
minggu
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Berdasarkan ramburambu di atas, SD Negeri Mandalakasih 1 menyusun Kalender Pendidikan sebagaimana tercantum pada lampiran ini.
F. Sistem Informasi Penilaian
1. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan di satuan pendidikan pelaksana Kurikulum 2013, teridentifikasi bahwa permasalahan utama dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah pada penilaian hasil belajar peserta didik. Pendidik merasa kesulitan merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan penilaian sikap spiritual dan sikap sosial pada setiap kompetensi dasar setiap mata pelajaran. Selain itu, pendidik kesulitan dalam penilaian menggunakan angka dengan skala 14 dan masyarakat kurang memahami makna nilai hasil belajar jika menggunakan skala 14. Agar Kurikulum 2013 lebih mudah diimpelementasikan, pemerintah melakukan beberapa penyempurnaan; salah satunya berkaitan dengan penilaian hasil belajar peserta didik pada aspek penilaian sikap dan pengggunaan kembali ke skala 0100 pada pemberian angka penilaian hasil belajar.
bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah. Penilaian Akhir adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau akhir tahun. Sementara itu, Ujian Sekolah/Madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu Satuan Pendidikan.
3. Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang Pendidikan Dasar didasarkan pada prinsipprinsip sebagai berikut: a) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur; b) objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai; c) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender; d) terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; e) terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan; f) menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik; g) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkahlangkah baku; h) beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan i) akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
4. Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Sedangkan lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan mencakup aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
5. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik menggunakan berbagai instrumen penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh Satuan Pendidikan dalam bentuk Penilaian Akhir dan/atau Ujian Sekolah/Madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa serta memiliki bukti validitas empirik.
observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas; d) hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat atau deskripsi; e) penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai; f) penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai; g) hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; dan h) peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus mengikuti pembelajaran remedi. KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi Satuan Pendidikan.
7. Mekanisme Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan meliputi: a) menyusun perencanaan penilaian tingkat Satuan Pendidikan; b) KKM yang harus dicapai oleh peserta didik ditetapkan oleh Satuan Pendidikan, yakni KKM terendah dari semua muatan pelajaran dri semua kelas; c) penilaian dilakukan dalam bentuk Penilaian Akhir dan Ujian Sekolah/Madrasah; d) Penilaian Akhir meliputi Penilaian Akhir semester dan Penilaian Akhir tahun; e) hasil penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk predikat dan/atau deskripsi; f) hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk nilai, predikat dan deskripsi pencapaian kompetensi mata pelajaran; g) laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester, dan akhir tahun ditetapkan dalam rapat dewan guru berdasar hasil penilaian oleh pendidik dan hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan; dan h) kenaikan kelas dan/atau kelulusan peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru. Hasil belajar yang diperoleh dari penilaian oleh pendidik digunakan untuk menentukan kenaikan kelas peserta didik selain peserta didik SDLB, SMPLB, SMALB, dan SMKLB. Kriteria kenaikan kelas setidaktidaknya harus memenuhi kriteria: pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga, penilaian baik pada kompetensi sikap.
8. Penilaian hasil belajar peserta didik terdiridari tiga tahap penting yakni perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Perencanaan penilaian hasil belajar peserta didik harus disusun sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsipprinsip penilaian. Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik harus dilakukan secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya. Pelaporan hasil penilaian peserta didik harus disajikan secara objektif, akuntabel, dan informatif.
langkahlangkah : 1) merencanakan dan menetapkan sikap yang akan dinilai dalam pembelajaran sesuai dengan kegiatan pembelajaran, pada penilaian sikap di luar pembelajaran guru dapat mengamati sikap lain yang muncul secara natural; 2) menentukan indicator sesuai dengan kompetensi sikap yang akan dikembangkan; 3) merancang kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan sikap yang telah ditentukan; 4) menyiapkan format pengamatan yang akan digunakan antara lain berupa lembar observasi atau jurnal. Pelaksanaan penilaian sikap disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang dilakukan pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran. Langkahlangkah yang dapat dilakukan pendidik dalam pelaksanaan penilaian sikap sebagai berikut: 1) mengamati perilaku peserta didik; 2) mendokumentasi perilaku peserta didik; dan 3) menindaklanjuti hasil pengamatan. Hasil penilaian sikap kemudian diolah oleh pendidik dengan cara merekap, membahas, menyimpulkan hasi pencapaian sikap dalam bentuk predikat atau deskripsi.
10.Penilaian pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan secara terpisah maupun terpadu. Pada dasarnya, pada saat penilaian keterampilan dilakukan, secara langsung penilaian pengetahuanpun dapat dilakukan. Penilaian pengetahuan dan keterampilan harus mengacu kepada pemetaan kompetensi dasar yang berasal dari KI3 dan KI4 pada periode tertentu. Berikut ini merupakan tahapan dalam melakukan penilaian pengetahuan dan keterampilan. Pada tahap perencanaan langkahlangkah yang dapat dilakukan guru sebagai berikut: 1) memetakan kompetensi dasar; 2) mencermati KKM; 3) merancang teknik penilaian; 4) menyusun kisikisi instrument penilaian; dan 5) menyusun instrument penilaian. Penilaian aspek pengetahuan dapat dilaksanakan dengan tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Sedangkan penilaian aspek keterampilan dapat dilaksanakan kinerja, proyek, dan portofolio. Hasil penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan diolah dan dianalisis untuk mengetahui perkembangan capaian kompetensi peserta didik dan digunakan untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan pada peserta didik (program remedial atau program pengayaan). Hasil pencapaian penilaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik dalam bentuk angka dan atau deskripsi. Nilai pengetahuan dan keterampilan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan angka dengan skala 0 sampai dengan 100.
11.Hasil analisis penilaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik berupa informasi tentang peserta didik yang telah mencapai KKM dan peserta didik yang belum mencapai KKM. Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM perlu ditindaklanjuti dengan remedial, sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan.
pendidikan pada akhir semester, dan akhir tahun ditetapkan dalam rapat dewan guru berdasar hasil penilaian oleh pendidik dan hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan; dan kenaikan kelas dan/atau kelulusan peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru.
BAB VI
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PELAPORAN
Kurikulum SD Negeri Mandalakasih 1 yang telah tersusun ini akan menjadi pedoman bagi sekolah dan menjadi acuan seluruh stakeholders
sekolah selama tahun pelajaran 2017/2018. Sesuai dengan tuntutan penjaminan sekolah dasar, maka penyesuaianpenyesuaian akan terus dilakukan, terutama pada proses adaptasi/adopsi dan pengayaan kurikulum sehingga dapat menghasilkan mutu lulusan yang setara dengan mutu lulusan dari sekolah unggul di negara maju.
Tanpa dukungan yang nyata tentu akan berat bagi sekolah untuk memenuhi harapan semua pihak. Oleh karena itu, kita semua berharap ada sinergi seluruh potensi stake holders sekolah dalam mencapai tujuan yang dimaksud.
Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum, maka evaluasi ditekankan pada dua aspek, yaitu evaluasi keterlaksanaan kurikulum dan evaluasi keberhasilan mewujudkan mutu lulusan. 4. Pemetaan Target Mutu Lulusan
penuhi SKL
5. Perumusan Rencana Pembelajaran 6. Peningkatan Kompetensi Pendidik
sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kurikulum
Sikap 1.Kegiatan Pengembangan diri
Kegiatan hari besar agama islam
keempat setiap
bulannya
piknik bersama sebtiap dua tahun sekali
3.Penanaman akhlak mulia solat duha
berdoa sebelum dan sesudah belajar
Pembacaan surat pendek sebelum belajar
mengucapkan salam dan cium tangan kepada orangtua dan guru
Pengetahu an
1.
Meraih juara 1 lomba carnaval tingkat sd sekecamatan pameungpeuk 2. Mengintegrasikankecakapan berpikir saintifik dan inovatif dalam berkarya.
3. Mengintegrasikan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam mengembangkan kesiapan diri dalam melalui proses pendidikan berkelanjutan. 4. Menjuarai lombalomba
edukatif di berbagai jenjang
lan belajar yang bermanfaat untuk kehidupan siswa dari kerangkerangan laut
Kelas I
Pengenalan terhadap bendabenda yang sering ditemukan dilaut
Kelas II
Pengenalan terhadap bendabenda yang sering ditemukan dilaut
Kelas III
Membuat mainan kincir dari kertas yang dihias pasir laut
Kelas IV
Meronce dan merangkai kerangkerang kecil menjadi hiasan tirai
Kelas V
Membuat mainan dari kerangkerangan
Kelas VI
Membuat hiasan dinding dan pigura dari kerang dan pasir laut
Diakhiri dengan simpulan dan rekomendasi perbaikan mutu.