• Tidak ada hasil yang ditemukan

DARAH DAN keutuhan SISTEM KARDIOVASKULAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DARAH DAN keutuhan SISTEM KARDIOVASKULAR"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER I DARAH DAN SISTEM KARDIOVASKULAR

Nama Kelompok :

Edwin Krisnandar Ndawa Lu ( 1409010002 )

Dikhi Obigithson Marumata ( 1409010005 )

Rony Artho Kapida ( 1409010006 )

Olivia Maria Ujan ( 1409010004 )

Crecencia Aprilinda Buta ( 1409010008 )

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Morfologi denyut jantung, pengaruh suhu dan zat kamia terhadap denyut jantung dan otomasi jantung. Berbeda dengan otot kerangka, jaringan otot jantung terdiri atas insisium serabut-serabut otot yang satu dengan yang lain tidak terpisahkan. Disamping itu kuat kontraksi otot sangat ditentukan oleh panjang awal dari serabut-serabutnya. Jantung yang dikeluarkan dari tubuh mampu tetap berkontraksi ritmis. Pada amfibia dan reptilia, irama ditentukan oleh sinus venosus. Otot jantung peka terhadap perubahan-perubahan metabolic,kimia dan suhu

Darah dapat diibaratkan sebagai sungai kehidupan dalam tubuh. Jika kehilangan banyak darah, tentu dapat membahayakan, bahkan dapa menyebabkan kematian. Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan metabolisme. Selain menghasilkan zat-zat yang berguna, proses metabolisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makan dan oksigen serta hasil metabolisme dan sisa-sisanya, diangkut dan diedarkan di darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Sebaliknya, sisa sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan. Selain fungsi-fungsi diatas, darah juga berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, melakukan mekanisme pembekuan darah, melawan bibit penyakit, mengatur pH tubuh, dan lain-lain. Sistem sirkulasi pada vertebrata dapat dilakukan melalui sistem sirkulasi tertutup, yang juga disebut sebagai sistem kardiovaskuler. Pada vertebrata, masing-masing kelas seperti pisces, amphibi, reptil, aves, dan mamalia tentu memiliki perbedaan dalam sistem sirkulasinya. Misalnya jantung ikan yang peredarannya tunggal, katak dengan peredaran darah ganda, jantung pada reptil yang terdapat sekat tidak sempurna, dan lain-lain. Oleh karena itu, diharapkan mampu mengetahui sistem sirkulasi pada masing-masing kelas vertebrata yaitu pisces, amphibi, reptil, aves, dan mamalia.

B. Tujuan

 mempelajari beberapa sifat faal dari otot jantung : morfologi dan denyut

jantung,pengaruh suhu dan zat kimia terhadap denyut jantung dan otmamasi jantung  menentukan kadar hemoglobin dalamdarah.

(3)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Jantung

Jantung adalah sebuah rongga. Rongga organ berotot yang memompah darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia dan hewan yang berperan dalam sitem peredaran darah.

Fungsi utama otot jantung adalah memompa darah ke arah sirkulasi sistematik maupun pulmonerjantung terletak dalam mediastinum di rongga dada, yaitu di antara kedua paru-paru. Lapisan yang mengitari jantung (pericardium) terdiri dari dua bagian yaitu pericardium periental ( bagian luar ) pericardium visceral ( bagian dalam ) Sifat-sifat jantung.

a. Automasi

Jantung masi dapat melakukan fungsinya tampa dipengaruhi saraf. b. Termolabil

Jantung dapat berubah denyutnya karena pengaruh suhu lingkungan. c. Sinsitium

(4)

- Cawan petri - Scapel - Stopwatch - Pipet - Gunting - Tisu - Sonde - spiritus  Bahan

- Cairan riger. - Katak bufo sp - Larutan NaCl 2.1.2 langkah kerja

 Ambil seekor katak buffo sp. Kemudian rusakan otak dan sum-sum tulang belakang katak.

 Ikatkan katak pada papan gabus bagian ventral ke atas.  Buat sayatan digaris median pada kulit perut dan dada.

 Dengan pingset angkat episternum dan potong melalui tulang rawan sternum dengan menggunting memanjang dan melalui bagian-bagian pectoral dikedua sisi.

 Angkat epikardim dengan ujung pinset, lalu bukalah perikardium sehingga jantung keluar dari kantong.

2.1.2.1 Morfologi denyut jantung.

(5)

 Amati debyut jantung. Apakah bagian-bagian denyut jantung berkontraksi sermpak atau bergantian. Kontrksi otot jantung “SISTOLE” ditandai oleh warna pucat dan “DIASTOLE” ditandai oleh warna merah kecoklatan.

2.1.2.2 Pengaruh suhu dan zat kimia terhadap denyut jantung.

 Bahasahi jantung dengan cairan NaCl ( suhu kamar ). Hitung frekuensi denyut jantung ( per menit )

 Hitung frekuensi denyut jantungnya.  Catat frkuensi denyut jantungnya.

 Setelah itu basahi jantung dengan cairan NaCl yang sudah dipanaskan menggunakan spiritus.

 Hitung frekuensi denyut jantungnya dan catatlah hasil nya.

2.1.3 Hasil Pengamatan

1. Untuk morfologi denyut jantung terlihat bahwa kontraksi jantung terjadi secara bergantian. Ketika jantung berkontraksi warna jantung kelihatan pucat (sistole) dan ketika jantung relaksasi (diastole) berwarna merah kecoklatan.

2. Pengaruh suhu dan zat kimia dalam denyut jantung.

 Frekuensi denyut jantung ketika diteteskan cairan NaCl suhu kamar = 40 denyut/menit.

(6)

2.1.4 Pembahasan

a) Morfologi denyut jantung

Tubuh katak terdirir dari caput atau kepala, truncus atau badan, extriitas anterior (kaki depan), dan extrimitas posterior (kaki belakang). Kulit yang membungkus katak selalu basah karena adanya sekresi dari kelenjar-kelenjar kulit. Kulit katak mempunyai peranan dalam pernafasan karena dibawah kulitnya terdapat kapiler-kapiler dari vena dan arteri cutanea magna (Radiopoertro, 1996). Dalam berkontraksi, bagian-bagian jantung berkontraksi secara bergantian. Cara kerja jantung saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah ( disebut diastole ). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari jantung ( disebut sistole ). Kontraksi atrium terjadi hampir bersamaan dengan relaksasi ventrikel, walaupun pada saat ventrikel relaksasi atrium berkontraksi namun besarnya tekanan kedua ruang ini hampir sama. Sedangkan pada saat atrium relaksasi juga tak tampak karena tertutup oleh besarnya tekanan pada ventrikrl yang sedang berkontraksi dimana proses kontraksi dan relaksasi ( sistole dan diastole ) dari atrium maupun ventrikel pada keadaan normal akan terjadi terus menerus).

b) Pengaruh suhu dan zat kimia terhadap denyut jantung.

(7)

2.2 Darah ( Kadar Hemoglobin Dalam Darah )

(8)

 Isi tabung sahli dengan larutan HCL 0.1 N sampai angka 10 ( garis paling bawah pada tabung )

 Ambil darah ayam dengan menggunakan jarum suntik

 Bersikan tempat pengambilan darh dengan menggunakan kapas beralkohol dan biarkan kering. Bila daerahnya berbulu, gunting dulu bulunya.

 Ambil darah ayam sampai mencapai 0,02 ml.  Masukandarah ketabung sahli.

 Letakkan tabung sahli diantara kedua bagian standar warna dalam alat hemositometer.

 Biarkan selama 3 menit sampai terbentuk asam hematin yang berwarna coklat.  Dan dengan menggunakan pipet tetes, tambahkan kedalam tabung setetes

demi setes aquades sambil diaduk sampai warna sama dengan warna standar.

2.2.3 Hasil Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan terhadap kadar Hb dalam darah. Kami tidak mendapatkan warna yang sama dengan warna standar. Hal itu dikarenakan darah yang diambil dari sayap unggas di teteskan lebih dari 0,02 ml dan juga dikarenakan aquades yang ditetesi sangat berlebihan hingga saat dicampur larutan tersebut tumpah.

2.2.4 Pembahasan

(9)

ini disamakan dengan warna standar dengan menggunakan aquades sebagai pengencer. Volume yang terbaca dalam skala menunjukan kadar Hb ( hemoglobin )

2.3 Sedian Apus Darah 2.3.1 Alat dan bahan

 Gelas objek 2 buah  Bak pewarna : pipet tetes.  Zat pewarna giemsa  zat pewarna metnol

2.3.2 Tata kerja

1. Teknik membuat sendian apus darah.

 Ujng Dua buah gelas objek disiapkan alam keadaan bersih.

 Setelah ditempatkan kurang lebih 2 cm dari ujung sebuah gelas objek ( ebelah kanan )

 Pegang bagian ujung lain gelas objek tersebut pada kedua sudutnya (sebelah kiri) dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri. Dengan tangan kanan, pegang gelas objek lainnya ( ibu jari dan keempat jari tangan kanan memegang pinggir-pinggir gelas objek ) dan letakakan bagian jung depan gelas objek ini pada gelas objek yang pertama. Sehingga membentuk tiga puluh derajat didepan setetes tadi.

(10)

 Sendian apus dikeringkan, kemudian diwarnai.

2. Teknik mewarnai sendian hapus darah.

 Pewarnaan dengan zat warna GIEMSA

 Sendian apus darah yang sudah dikeringkan diudara

 Langsung dimasukan kedalam laruatan zat pewarna giemza.  Dan biarkan selama 30 menit.

 Pewarna dengan zat warna METANOL

 Letakkan horizontal sedian apus darah ( yang sudah dikeringkan ) pada bak pewarna.

 Dan biarkan selama 5 menit.

2.3.3

Pembahasan

Sediaan apus darah tepi adalah suatu cara yang sampai saat ini masih digunakan pada pemeriksaan di la bora torium. Prinsip pemeriksaan sediaan apus ini adalah dengan meneteskan darah lalu dipaparkan di atas objek glass, kemudian dilakukan pengecatan dan diperiksa dibawa h mikroskop. Guna pemeriksaan a pusan darah:

1. Evaluasi morfologi dari sel darah tepi (eritrosit, trombosit, dan leukosit) 2. Memperkirakan jumlah leukosit dan trombosit

3. Identifikasi parasit (misal : malaria. Microfilaria, dan Trypanosoma).

(11)

parasit-parasit darah misal Tripanosoma, Plasmodia dan lain-lain dari golongan protozoa. (Maskoeri, 2008). Pewarnaan Giemsa (Giemsa Stain) adalah teknik pewarnaan untuk pemeriksaan mikroskopis yang namanya diambil dari seorang pe neliti malaria yaitu Gustav Giemsa. Pewa rnaan ini digunakan untuk pemeriksaan sitogenetik dan untuk diagnosis histopatologis parasit malaria dan juga para sit jenis lainnya. (Ja son and Frances, 2010 ) Dasar dari pewarnaan Giemsa adalah presipitasi hitam yang terbentuk dari penambahan larutan metilen biru dan eosin yang dilarutkan di dalam metanol. Yaitu dua zat warna yang berbeda yaitu Azur B ( Trimetiltionin ) yang bersifat basa dan eosin y ( tetrabromoflurescin ) yang bersifat asam seperti kromatin, DNA dan RNA. Sedangkan eosin y akan mewarnai komponen sel yang bersifat basa seperti granula, eosinofili dan hemoglobin. Ikatan eosin y pada azur B yang beragre gasi dapat menimbulkan warna ungu, dan keadaan ini dikenal sebagai efek Romanowsky giemsa. Efek ini terjadi sangat nyata pada DNA teta pi tidak terjadi pada RNA sehingga a kan menimbulkan kontras antara inti yang berwarna dengan sitoplasma yang berwarna biru. ( Arjatmo Tjokrone goro, 1996) Pewarnaan giemsa adalah teknik pewarnaan yang paling bagus dan sering digunakan untuk mengidentifikasi parasit yang ada di dalam darah ( blood-borne parasite ). ( Ronald dan Richard , 2004 ).

(12)

Berdasarkan hasil praktikum kardiovaskuler, maka disimpulkan :  Morfologi denyut jantung

Bagian-bagian jantung berkontraksi bergantian.

 Pengaruh suhu dan zat kimia dalam denyut jantung.

Frekuensi denyut jantung ketika diteteskan cairan NaCl suhu kamar lebih sedikit dibandingkan Frekuensi denyut jantung ketika cairan NaCl yang sudah di panaskan denyut jantungnya lebih cepat berdenyut.

Kadar hemoglobin dalam darah.

Metode yang kami lakukan salah sehingga tidak mendapatkan hasil yang sesuai. Seharusnya darah yang sudah diamil hanya bisa biarkan 3 menit dan langsung di taru dalam hemositometer.

Sendian hapus darah pewarnaan zat

(13)

DAFTAR PUSTAKA

1. www. Akademi. Edu// sistem sirkulasi darah 2. www. Scribd. Com

(14)

LAMPIRAN

NO FOTO PRAKTIKUM KETERANGAN

1 Merusakkan otak dan sumsum tulang

belakang menggunakan sonde

2 Meletakakan buffo sp. Di atas gabus

3 Melakukan sayatan horisontal ke bawah

4 Proses pengangkatan jantung katak

5 Jantung yang di tambahkan dengan cairan

(15)

6 Jantung yang di tambahkan dengan cairan HCl dengan suhu di naikkan

( di panaskan )

7 Pengambilan darah ayam

8

Apus darah

9 9

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada beberapa penelitian tersebut, maka penelitian ini akan membuktikan apakah penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam perusahaan berpengaruh secara

Petro Prabu, yang mengolah data pembayaran gas dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan database Mysql , yang terdiri dari form data pelanggan, form input

Makalah-makalah tersebut membahas pemanfaatan limbah ilmenite sebagai bahan magnet, kajian film tipis zirconia, simulasi dan perhitungan lebar pita energi lapisan

Hasil penelitian menyatakan bahwa: 1 Implementasi nilai-nilai pendidikan kewirausahaan untuk menumbuhkan minat wirausaha siswa pada program budidaya cacing tanah yaitu dengan

1. Strategi yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling terbukti telah mampu membentuk pribadi siswa menjadi pribadi unggul di kelas XI SMA Nur Hasanah Medan,

Hasil analisis regresi di atas diperkuat dengan analisis distribusi frekuensi tanggapan responden yang telah dilakukan sebelumnya, tanggapan responden pada variabel

1) Jumlah Program studi yang terakreditasi Unggul, menunjukkan jumlah program studi di PTKI yang berhasil menaikkan peringkat akreditasi menjadi “Unggul”

12/S/BNKT/1991 yang dikeluarkan oleh Bina Marga, lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan