• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMUNIKSI ORGANISASI STUDY KASUS KOMUNIK (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KOMUNIKSI ORGANISASI STUDY KASUS KOMUNIK (1)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

JUDUL : KOMUNIKSI ORGANISASI

STUDY KASUS : KOMUNIKASI ORGANISASI IKAPEMTA (IKATAN PELAJAR

MAHASISWA TANJUNG JABUNG BARAT) DI YOGYAKARTA PADA TAHUN 2016

OLEH:

M. SYARIF1 15071071

METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL ILMU KOMUNIKASI

ILMU KOMUNIKASI DAN MULTIMEDIA UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

2017

1

(2)

ABSTRAK

IKAPEMTA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Tanjung Jabung Barat) ini sudah ada di Yogyakarta sejak tahun 1963, sudah sangat berumur dan pasti ada sebab dari keberlangsungan organisasi IKAPEMTA ini. Bagaimana komunikasi organisasi IKAPEMTA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Tanjung Jabung Barat) di Yogyakarta pada tahun 2016? Pertanyaan ataupun rumusan masalah tersebut merupakan benang merah di dalam tulisan ini. Inti pembahasan yaitu terbagi menjadi dua yaitu; (1) pola, arah dan aliran dalam komunikasi organisasi, (2) Konflik dan hambatan

dalam komunikasi organisasi. Dari sisi “Pola, arah dan aliran dalam komunikasi organisasi”

IKAPEMTA merujuk hal tersebut supaya komunikasi bisa berjalan seyogyanya. Sedangkan dari

sisi „Konflik dan hambatan dalam komunikasi organisasi” IKAPEMTA selalu berusaha

memahami agar konflik dan hambatan tersebut jarang terjadi. Kedua proses pemahaman antara

“pola, arah dan aliran dalam komunikasi organisasi” dan “konflik dan hambatan dalam organisasi tersebut sangat membantu untuk berjalannya organisasi IKAPEMTA ini.

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ketika berbicara tentang Yogyakarta tentu sangat familiar dengan sebutan kota

pendidikan, kota budaya dan kota pariwisata. Yogyakarta sejak dahulu memang sudah

menjadi pusat tujuan para insan-insan Indonesia untuk mengenyam pendidikan, tidak

salah kalau kota ini memiliki jargon “Indonesia kecil” dalam artian dari sabang sampai

merauke sebagaian masyarakatnya ada di kota ini.

Ketika banyak mahasiswa-mahasiswa atupun pelajar-pelajar satu daerah yang sudah

mengalokasikan hidupnya untuk mengenyam pendidikan di kota ini tentu mereka ingin

membuat kelompok (komunitas ataupun organisasi) dengan orang-orang satu daerah nya.

Alasan mendasar dari adanya kelompok-kelompok itu yaitu atas kegelisahan mereka

dalam artian kerinduan mereka terhadap kampung halaman, makanya membuat sebuah

kelompok supaya kegelisahan itu sedikit terurai. Akibat dari adanya kelompok-kelompok

(komunitas ataupun organisasi) membuat mahasiswa-mahasiswa atupun pelajar-pelajar

yang berada di Yogyakarta lebih terorganisir.

Merujuk ke organisasi, ketika kita berbicara tentang organisasi tentu didalamnya ada

yang namanya atasan (ketua), wakil, sekretaris, bendahara, anggota dan seterusnya

ataupun struktural dari organisasi. Perihal teruntuk mencapai sebuah keberhasilan di

dalam organisasi kita tidak bisa menafikan yang namanya “komunikasi”. Mengapa,

karena peran komunikasi di dalam organisasi itu sangatlah besar, komunikasi di dalam

organisasi itu bisa di analogikan sebagai nyawa dan agar sebuah organisasi itu bisa tetap

berjalan ataupun supaya bisa tetap exsis tentu tidak lepas yang namanya peran

komunikasi di dalam organisasi.

IKAPEMTA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Tanjung Jabung Barat) ini sudah ada di

Yogyakarta sejak tahun 1963, balik lagi ke penjelasan di atas bahwa dasar dari adanya

organisasi ini yaitu dari kegelisahan mehasiswa-mahasiswa ataupun pelajar-pelajar

Tanjung Jabung Barat terdahulu yang rindu akan kampung halaman, makanya mereka

ingin membuat kelompok dengan mahasiswa atupun pelajar yang berasal dari satu daerah

(4)

ber ibukota di Kuala tungkal ini adalah merupakan nama dari salah satu kabupaten yang

ada di Provinsi Jambi.

Berbicara tentang komunikasi di dalam organisasi tentu pasti banyak benang merah

yang harus di uraikan dalam artian perihal yang harus di atasi, baik itu konflik dan

hambatan dalam komuniasi organisasi, pola, arah dan aliran dalam komunikasi

organisasi, dan lebih banyak lagi, untuk lebih spesifik nya akan dijabarkan di sub bab

penjelasan.

Pada dasarnya manusia itu memang tidak lepas dengan komunikasi, karena dari

semenjak lahir saja kita sudah sering menggunakan komunikasi non verbal terhadap

orang disekitar kita, balita menangis karena ingin sesuatu dan tersenyum menunjukkan

kalau balita tersebut sedang merasa senang dan sebagainya. Artinya manusia itu

memerlukan orang lain dan kelompok ataupun masyarakat untuk saling berinteraksi, dan

hal ini merupakan hakikat bahwa sebagian besar pribadi manusia itu terbentuk dari hasil

integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana komunikasi organisasi IKAPEMTA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Tanjung

(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Komunikasi

1. Verbal

Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan

maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai

aspek realitas individual kita. Konsekuensinya, kata-kata adalah abstraksi realitas kita

yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep

yang diwakili kata-kata itu.2

Begitulah juga pentingnya sebuah komunikasi didalam organisasi, yaitu untuk

menyampaikan ataupun menyatakan pikiran, perasaan dan maksud setiap person

didalam organisasi. Seperti yang dipaparkan berdasarkan teori diatas bahwa

komunikasi verbal itu adalah abstraksi realitas yang tidak mampu menimbulkan

reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili komunikasi verbal

tersebut. Person didalam IKAPEMETA pun sering mengalami kesalahpahaman

berkomunkasi untuk menyampaikan pikiran, perasaan dan juga maksud dari

masing-masing person.

2. Nonverbal

Secara sederhana, pesan nonverbar adalah semua isyarat yang bukan kata-kata.

Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, koomunikasi nonverbal mencakup

semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang

dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai

nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima; jadi definisi ini mencakup

mencakup perilaku yang disengaja juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa

komunikasi secara keseluruhan; kita banyak mengirim pesan nonverbal tanpa

menyadari bahwa pesan-pesan tersebut bermakna bagi orang lain3

2

Dedi, Mulyana. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. hlm, 238 : 2005. Bandung. PT, Remaja Rosdakarya

3

(6)

Pun juga noise yang dialami person IKAPEMTA dalam berkomunikasi nonverbal

ini, apalagi IKAPEMTA ini merupakan sebuah organisasi kedaerahan yang mana

pelaku organisasinya merupakan dari berbagai daerah yang berbeda-beda. Katakanlah

di Kabupaten Tanjung Jabung Barat itu mempunyai sebelas Kecamatan yang mana

semua Kecamatan yang ada di Tanjung Jabung Barat itu pasti disetiap Kecamatan

memiliki pelaku ataupun orang yang aktif berorganisasi didalam IKAPEMTA.

B. Organisasi

Weick (1979) mengatakan bahwa “kata organisasi adalah kata benda, kata ini juga

merupakan suatu mitos. Bila anda mencari organisasi, anda tidak akan menemukannya.

Yanag akan anda temukan adalah sejumlah peristiwa yang terjalin bersama-sama, yang

berlangsung dalam kawasan nyata; ururtan-urutan peristiwa tersebut, jalur-jalurnya, dan

pengaturan temponya, merupakan bentuk-bentuk yang seringkali kita nyatakan secara

tidak tepat bila kita membicarakan organisasi.4

1. Organisasi Formal

Berbeda dengan organisasi social yang muncul manakala orang-orang berasosiasi

antara yang satu dengana lainya, terdapat organisasi-organisasi yang didirikan dengan

sengaja untuk tujuan-tujuan tertentu. Bila pencapaian suatu tujuan tertentu

memerlukan tujuan bersama, suatu organisasi dirancang untuk mengkoordinasikan

kegiatan-kegiatan banyak individu dan untuk memberikan rangsangan kepada

orang-orang lainnya untuk membantu mereka. Bisnis, misalnya, dibentuk untuk

menghasilkan barang-barang yang dapat dijual, serikat kerja (union) diorganisasikan

untuk memperkuat kekuasaan mereka dalam tawar menawar (bargaining power)

dengan para majikan, badan-badan pemerintah dibentuk untuk mengatur keuangan.

Dalam kasus-kaus tersebut tujuan yang harus dicapai, peraturan-peraturan yang harus

diikuti, dan struktur status secara sengaja dirancang untuk mengantisipasi dan

mengarahkan interaksi dan kegiatan-kegiatan anggota.5

Seperti halnya dengan IKAPEMTA ini, yaitu semua yang terlibat didalam

struktural keorganisasiannya masing-masing mempunyai tanggung jawab dan

4

R. Wayne Pace, Don F. Faulus. Komunikasi Organisasi. Terj. hlm, 78 : 2010. Bandung. PT. Remaja Rosakarya

5

(7)

perarturan-peraturan yang harus diikuti berdasarkan tugasnya masing-masing. Yang

intinya tersebut yaitu untuk membawa IKAPEMTA berdasarkan visi-misi yang telah

ditentukan.

C. Permasalahan Komunikasi Organisasi

1. Komunikasi Organisasi dan Motivasi

Istilah “motivasi” merujuk kepada kondisi dasar yang mendorong tindakan.

Hubungan antara motivasi dan tindakan dapat dilukiskan dalam

Gambar 1.

KONDISI DASAR KEPUTUSAN HASIL

Kekurangan Predisposisi Tindakan

Maslow

Gambar 1 Faktor-faktor didalam teori motivasi6

Gambar 1 mengidentifikasikan kondisi pokok yang mendasari keputusan untuk

berperilaku dengan suatu cara tertentu. Satu perangkat teori menganggap kekurangan

kebutuhan sebagai kondisi pendorong yang menimbulkan predisposisi tertentu untuk

(8)

Teknologi komunikasi computer, seperti surat elektronik (e-mail),

videoconferecing, voice messaging, faksimil, dan papan bulletin computer (computer

bulletin board) mengubah cara kita bekerja.8

Hal ini memanglah sangat linier dengan apa yang dirasakan pelaku dalam

IKAPEMTA, bahwa mereka dimudahkan dalam urusan mengemban tugas dan juga

dalam berkomunikasi dengan sesame pelaku organisasi.

3. Aliran Informasi Dalam organisasi

Salah satu tantangan besar dalam komunikasi organisasi adalah bagaimana

menyampaikan informasi keseluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima

informasi dari seluruh bagian organisasi. proses ini berhubungan dengan aliran

informas. Mengapa hal ini dipermasalahkan? Proses aliran informasi merupakan

proses yang rumit. Apa yang dikemukakan dalam struktur dapat saja bukan yang

sebenarnya terjadi. Efisiensi dapat bergantung pada aliran informasi, tetapi ini bukan

pertimbangan satu-satunya.9

1) Sifat Aliran Informasi

Aliran informasi tidak mengalir secara harifah. Kenyataannya,

informasi tidak bergerak. Yang sesungguhnya terlihat adalah penyampaian

suatu pesan, interpretasi penyampaian tersebut, dan penciptaan

penyampaian lainnya. Penciptaan, penyampaian, dan interpretasi pesan

merupakan proses yang mendistribusikan pesan-pesan keseluruh

(9)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini kualitataif yang berupaya menggali lebih dalam terkait objek

yang diteliti. Guna menganalisis komunikasi organisasis IKAPEMTA pada tahun 2016

digunakan studi kasus. Digunakannya studi kasus karena disesuaikan dengan

permasalahan utama dalam penelitian ini. Studi kasus dalam penelitian ini menggunakan

studi kasus R. Wayne pace & Don F. Faules.

B. Teknik Pengumpulan Data

1) Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau

menggunakan pedoman (guide) wawancaraa, dimana pewawancara dan informan

terlibat dalam kehidupan social yang relative lama. Dengan demikian, kekhasan

wawancara mendalam adalah keterlibatan dalam kehidupan informan.11

2) Observasi Partisipasi (Participant Observer)

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan

menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra

lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, observasi adalah

kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja

pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Didalam pembahasan

ini kata observasi dan pengamatan digunakan secara bergantian. Seseorang yang

sedang melakukan pengamatan tidak selamnya menggunakan pancaindra mata

saja, tetapi selalu mengaitkan apa yang dilihatnya dengan apa yang dihasilkan

oleh pancaindra lainnya; seperti apa yang ia dengar, apa yang ia cicipi, apa yang

11

(10)

ia cium dari penciumannya, bahkan dari apa yang ia rasakan dari

sentuhan-sentuhan kulitnya.12

C. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini disesuaikan dengan permasalahan

pertama yang bersentuhan langsung dengan data-data dilapangan. Dalam penelitian ini

analisis data tidak dilakukan setelah penelitian berakhir melainkan dilakukan pada saat

penelitian berlangsung dapat melahirkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan langsung

dengan objek yang diteliti. Dengan demikian akan dapat memperkaya hasil penelitian.

12

(11)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Motivasi Dalam IKAPEMTA

Seperti yang telah dipaparkan diatas mengenai pentingnya motivasi dalam sebuah

organisasi (ikapemta) bahwa, motivasi adalah yang mendasari keputusan untuk

berperilaku dengan suatu cara tertentu.

“Menjalankan sebuah organisasi kedaerahan ini bisa dikatakan gampang-gampang susah, dalam arti, pada waktu tertentu anggotanya menggebu-gebu semangatnya, dan pada

waktu tertentunya lagi susah untuk diajak berbenah” (wawancara dengan kanda Viky,

ketua IKAPEMTA pada tanggal 24/052017).

Hal tersebut seringkali menghantui para kepengurusan IKAPEMTA pasca

kevakuman dari tahun 2012-2015 tersebut. Motivasi didalam organisasi sangatlah

penting. Maslow (1943, 1954) mengemukakan bahwa kebutuhan kita terdiri dari lima

kategori; fisiologis; keselamatan atau keamanan; rasa memiliki (belongingness) atau

sosial; penghargaan; dan aktualisasi-diri. Menurut Maslow, berkembang dalam suatu

urutan hierarkis, dengan kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan palig kuat

(prepotent) hingga terpuaskan. Kebutuhan ini mempunyai pengaruh atas

kebutuhan-kebutuhan lainnya selama kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak terpenuhi.13

Yang dituturkan Maslow tersebut linier dengan apa yang diperlukan ataupun

dibutuhkan bagi kepengurusan IKAPEMTA karena jika lima kataegori kebutuhan

(fisiologis, keselamatan atau keamanan, rasa memiliki, penghargaan dan aktualisasi diri)

itu berdiri atapun dengan kata lainnya terpenuhi di internal IKAPEMTA maka sangat

mudah dalam melakukan sesuatu yang berharga.

B. Teknologi Informasi di IKAPEMTA

13

(12)

Berbicara tentang teknologi tentu masyarakat Indonesia sudah sangat-sangat

menikmati dan juga memanpaatkan implikasi dari teknologi, salah satunya teknologi

komunikasi. Teknologi memudahkan untuk menyampaikan informasi.

“Pada tahun 2016, ketika teman-teman ex kepengurusan IKAPEMTA akan

melakukan konsolidasi, dan pada saat itu sudah mengalami kevakuman selama empat

tahun tentu sangat sulit untuk mengumpulkan kembali para pelajar dan juga mahasiswa

Tanjung Jabung Barat di Yogyakarta. Berkat adanya teknologi ini para ex kepengurusan

hanya melakukan ataupun mengirim undangan berbentuk softfile ke group Pencerahan

Tanjung Jabung Barat, group tersebut merupakan group social media yang sangat banyak

pengikutnya di Kabupaten Tanjung jabung Barat, Provinsi Jambi. Dengan bantuan group

tersebut akhirnya ada beberapa mahasiwa Tanjung Jabung Barat yang mengetahui bahwa

IKAPEMTA akan melakuka konsolidasi guna menghidupkan kembali organisasi

kedaerahan yang sudah berdiri lama ini” (wawancara dengan senior IKAPEMTA

ditempat kediamannya, KA. Tungkal, Tanjung Jabung Barat, pada tanggal 23/06/2017).

C. Aliran Informasi Dalam IKAPEMTA

Berbicara mengenai aliran informasi dalam organisasi (ikapemta), banyak

macam-macam arah aliran informasi didalam organisasi, antara lain; komunikasi ke

bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal. Seperti pada kasus penyampaian

informasi mengenai undangan kepada pelajar dan juga mahasiswa tanjung Jabung Barat

di Yogyakarta melaui group social media Pencerahan Tanjung Barat, artinya

IKAPEMTA menggunakan “komunikasi ke bawah” dan “komunikasi ke atas”.

1) Komunikasi ke Bawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir

dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih

rendah.14

2) Komunikasi ke Atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir

dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia).15

14

Ibid. hlm 184

15

(13)

Kedua aliran informasi tersebut (komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas)

(14)

BAB V KESIMPULAN

Berangkat dari hasil pembahasan diatas, setidaknya tulisan ini dapat disimpulkan menjadi

tiga poin utama. Yang pertama dari pentingnya sebuah motivasi dalam IKAPEMTA guna

mengembalikan lagi kiprahnya IKAPEMTA sebagai organisasi kedaerahan yang akan membantu

calon pelajar ataupun calon mahasiswa Tanjung Jabung Barat yang hendak mengenyam

pendidkan di Yogyakarta, dan juga teruntuk mengenalkan budaya Jambi di ranah perantauan,

khususnya Yogyakarta.

Yang kedua, teknologi informasi dalam IKAPEMTA. Bermuara dari akan diadakannya

konsolidasi pada tahun 2016 guna mengembalikan lagi IKAPEMTA yang dahulu, maka perlulah

sebuah teknologi informasi guna untuk memberi kabar ataupun dengan kata lainnya

menginformasikan kepada pelajar dan juga mahasiswa yang Tanjung Jabung barat yang ada di

Yogyakarta bahwa IKAPEMTA akan mengadakan konsolidasi.

Ketiga, aliran informasi dalam IKAPEMTA. Seperti yang sudah dipaparkan diatas bahwa

pentingnya sebuah aliran informasi dalam organisasi, supaya keaslian dari sebuah informasi itu

bisa di pertanggungjawabkan. Selain itu, oleh karena penelitian ini memiliki beberapa

keterbatasan maka diharapkan bagi intelektual akademis yang fokus di bidang kajian komunikasi

dapat menggali atau mengeksplorasi persoalan serupa di berbagai darah lainnya. Kedepan,

komunikasi organisasi kian akrab diimplementasikan guna menghindari nois didalam sebuah

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Burhan, Bungin, 2010, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya,Fajar Interpratama Offest, Jakarta.

Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Pace, R. Wayne, Faules, Don. F, 2010, Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan

Gambar

Gambar 1. KONDISI

Referensi

Dokumen terkait

harga penawaran terkoreksi di atas nilai total HPS, pelelangan dinyatakan gagal. 2) harga satuan yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus)

Así, podemos establecer como principales intereses de las teorías de campo la apli- cación de los videojuegos a la salud, la teoría feminista, los estudios de género, la capacidad

Dari hasil penelitian, pengujian dan analisa yang telah dilakukan terhadap pengukuran laju korosi logam paduan Al6061 yang telah diberi perlakuan quenching

Kerjasama antara kedua orang tua dengan pendidik itu sangatlah urgen atau penting baik bagi peningkatan membentuk perilaku jujur siswa. Kerjasama antara pendidik

Agar perpustakaan sekolah berfungsi sebagai sumber belajar guru kelas harus berperan aktif dalam layanan perpustakaan kepada peserta didik karena tidak semua

[r]

Berdasarkan kesimpulan bahwa cost volume profit analysis dapat digunakan sebagai dasar perencanaan penjualan pada tingkat laba yang diharapkan, maka saran yang

Dapat dikatakan bahwa lokasi yang strategis, promosi yang baik, word of mouth yang positif, dan kualitas layanan yang baik akan membuat keputusan nasabah untuk