• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Matriks Korelasi Parameter Tran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Matriks Korelasi Parameter Tran"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Matriks Korelasi Parameter Transformasi

Koordinat Beberapa Model Matematik

ADAM IRWANSYAH FAUZI

25117005

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI & GEOMATIKA

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

(2)

I. Soal

Diberikan titik-titik sekutu sebagai berikut:

X(m) Y(m) XX(m) YY(m)

Variansi dari koordinat pada sistem (X,Y) dan sistem (XX,YY), masing-masing adalah

0.1 m

2

dan 0.01 m

2

. Tentukan parameter-parameter transformasi koordinat dua-dimensi

dengan menggunakan least-squares :

Dari sistem (X,Y) ke sistem (XX,YY)

Dari sistem (XX,YY) ke sistem (X,Y)

Model matematik transformasi koordinat yang digunakan:

a.

=

+

(3)

II. Outlier Pada Data

Dari hasil hitungan transformasi awal menggunakan seluruh titik sekutu pada data (13 koordinat

titik sekutu), diperoleh bahwa data koordinat ke-8 merupakan data outlier. Ini ditunjukkan oleh

nilai koreksi yang relatif sangat besar dibandingkan nilai koreksi data koordinat titik sekutu

lainnya. Sehingga proses perhitungan transformasi selanjutnya dilakukan tanpa menggunakan

koordinat outlier tersebut (hanya menggunakan 12 titik sekutu).

RMSE Koordinat Hasil Transformasi Menggunakan 13 Titik Sekutu

(4)

III. Matriks Parameter Transformasi Koordinat

A. Model Matematik I

=

+

B. Model Matematik II

=

+

+

C. Model Matematik III

(5)

IV. Matriks Variansi-Kovariansi Parameter Transformasi Koordinat

A. Model Matematik I

=

+

=

+

+

Dari sistem (X,Y) ke sistem (XX,YY)

(6)

B. Model Matematik II

=

+

+

=

+

+

Dari sistem (X,Y) ke sistem (XX,YY)

(7)

C. Model Matematik III

= + + +

= + + + ℎ

Dari sistem (X,Y) ke sistem (XX,YY)

(8)

V. Matriks Korelasi Parameter Transformasi Koordinat A. Model Matematik I

=

+

=

+

+

Dari sistem (X,Y) ke sistem (XX,YY)

(9)

B. Model Matematik II

=

+

+

=

+

+

Dari sistem (X,Y) ke sistem (XX,YY)

(10)

C. Model Matematik III

= + + +

= + + + ℎ

Dari sistem (X,Y) ke sistem (XX,YY)

(11)

VI. RMSE Residu Koordinat Hasil Transformasi

A. Model Matematik I

=

+

=

+

+

Dari sistem (X,Y) ke sistem

(XX,YY)

RMSE = 0.0100 m

Dari sistem (XX,YY) ke sistem

(X,Y)

RMSE = 0.0050 m

B. Model Matematik II

=

+

+

=

+

+

Dari sistem (X,Y) ke sistem

(XX,YY)

RMSE = 0.097 m

Dari sistem (XX,YY) ke sistem

(X,Y)

RMSE = 0.0048 m

C. Model Matematik III

= + + +

= + + + ℎ

Dari sistem (X,Y) ke sistem

(XX,YY)

RMSE = 0.081 m

Dari sistem (XX,YY) ke sistem

(X,Y)

(12)

VII. Analisis dan Kesimpulan

Dari keseluruhan analisis yang dilakukan, diperoleh simpulan bahwa :

• Hasil hitungan transformasi awal menggunakan seluruh titik sekutu pada data (13 koordinat titik sekutu) diperoleh bahwa data koordinat ke-8 merupakan data outlier. Ini ditunjukkan oleh nilai koreksi yang relatif sangat besar dibandingkan nilai koreksi data koordinat titik sekutu lainnya. Selain itu, RMSE residu koordinat hasil transformasi yang diperoleh tanpa melibatkan koordinat titik sekutu ke-8 jauh lebih kecil dibandingkan dengan hasil transformasi menggunakan seluruh koordinat titik sekutu.

• Pada model matematik I, II dan III, tidak terdapat satupun parameter transformasi yang memiliki korelasi signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi pada matriks korelasi yang relatif rendah yaitu mendekati 0. Namun apabila dibandingkan, parameter transformasi pada model matematik I memiliki korelasi antar prameter yang relatif lebih besar dibandingkan parameter transformasi pada model matematik II. Begitupun parameter transformasi pada model matematik II, memiliki korelasi antar paramater yang relatif lebih besar dibandingkan parameter transformasi pada model matematik III.

• Parameter transformasi yang saling berkorelasi menyebabkan perambatan kesalahan sehingga dapat memperbesar kesalahan koordinat hasil transformasi. Semakin besar korelasi antar parameter transformasi, maka akan semakin besar nilai perambatan kesalahan. Hal ini ditunjukkan oleh RMSE residu koordinat hasil transformasi menggunakan model matematik I relatif lebih besar dibandingkan dengan model matematik II dan II. Begitupun pada model matematik II dan III, RMSE yang dihasilkan dari transformasi menggunakan model matematik II relatif lebih besar apabila dibandingkan dengan RMSE yang dihasilkan dari transformasi model matematik III.

• Melalui perhitungan RMSE residu koordinat hasil transformasi dengan koordinat yang diketahui diawal, dapat disimpulkan bahwa model matematik III merupakan model matematik yang paling sesuai digunakan untuk transformasi pada kasus ini. Model matematik III menghasilkan RMSE residu yang paling minimun yaitu

0.0081

m dari sistem koordinat (X,Y) ke sistem koordinat (XX,YY) dan 0.0041 m dari sistem koordinat (XX,YY) ke sistem koordinat (X,Y).

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari analisis setiap jawaban siswa kemampuan matematika tinggi dan kriteria kemampuan komunikasi matematika, siswa mampu memenuhi kriteria mengorginasisasi

Sebagai flag-carrier penerbangan Indonesia, Garuda Indonesa perlu memperhatikan kualitas layanan yang diberikan oleh maskapai asing karena menurut penelitian yang dilakukan

Jadi, berdasarkan analisis visual grafik baik dari analisis dalam kondisi maupun antar kondisi, dapat dilihat bahwa setelah diberikannya intervensi dengan

Degree of Financial Leverage (DFL) (X 1 ), Debt to Equity Ratio (DER) (X 2 ), dan Time Interest Earned Ratio (TIER) (X 3 ) terhadap variabel terikat Return on Equity (ROE)

Reaksi hipersensitivitas tipe III atau yang disebut juga reaksi kompleks imun Reaksi hipersensitivitas tipe III atau yang disebut juga reaksi kompleks imun adalah reaksi imun tubuh

Lampu lantai ini memiliki fungsi untuk memancarkan cahaya namun dengan arah lampu yang tidak bisa disesuaikan dengan keinginan pengguna mencerminkan pemikiran gaya desain

Penduduk menyerahkan Kartu Keluarga kepada bagian administrasi , kemudian bagian administrasi melakukan pembuatan Surat Keterangan Berkelakuan Baik sesuai dengan

Hubungan ketergantungan antar package ini mengindikasikan efek suatu elemen terhadap elemen lain dalam sistem sehingga perancang sistem dapat melacak efek-efek dari