• Tidak ada hasil yang ditemukan

UAS REGULASI MEDIA UNIVERSITAS AL AZHAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UAS REGULASI MEDIA UNIVERSITAS AL AZHAR"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

FINAL TEST

ETIKA DAN REGULASI MEDIA

PENYALAHGUNAAN JAM TAYANG PADA SEBUAH PROGRAM SIARAN TELEVISI

ASTI TRESNA PRIANTI 0802514019

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI PEMINATAN BROADCASTING AND NEW MEDIA

(2)

2018 1. PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian. Maka dari itu, manusia harus berkomunikasi dengan manusia lainnya untuk dapat bertahan hidup. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari manusia satu ke manusia lainnya. Komunikasi berfungsi untuk menginformasikan, mendidik, menghibur dan mempengaruhi. Komunikasi terdiri dari bermacam-macam, antara lain komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi massa, dan lain-lain.1

Dengan berkembangnya teknologi, maka secara langsung dan tidak langsung teknologi komunikasi pun semakin canggih. Saat ini manusia sudah dapat berkomunikasi dengan menggunakan berbagai macam cara sekalipun terpisah jarak dan waktu. Untuk itu, dikenallah suatu media yang dapat menghantarkan informasi kepada khalayak dengan cepat dan mudah yang biasa kita kenal dengan media massa.

Jenis-jenis media massa yang hadir dalam kehidupan kita saat ini antara lain surat kabar, majalah, televisi, radio, film, dan internet. Namun dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang mempunyai pengaruh paling besar dalam kehidupan manusia. Televisi dapat dengan cepat menyampaikan informasi baik dari jarak dekat maupun jarak jauh.

Televisi adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menmbulkan keserampakan, dan komunikasinya bersifat heterogen.2

1 Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human Behavior. United States: Allyn and Bacon Hal 11

(3)

Perkembangan teknologi melahirkan suatu media baru yang dapat menyajikan informasi sacara cepat kepada masyarakat yaitu Televisi. TV sebagai alat penangkap siaran dan gambar. Televisi berasal dari kata Tele ; tampak dan vision ; jauh atau jika digabungkan menjadi suatu makna yang berarti “jauh dan tampak” atau dengan kata lain TV merupakan suatu alat untuk “melihat dari jarak jauh”.

Sebuah program tayangan televisi Indonesia yang menayangkan berbagai genre program acara yang berdurasi maksimal 120 menit, tetapi seiring berjalannya program marketing yang dilakukan oleh sebuah program tv dalam melakukan suntik dana melalui pemasukan iklan yang di selipkan dalam beberapa sisi persegmen. Sisi iklan pada program yang berlangsung lebih memiliki banyak jam tayang dibandingkan dengan program tayangan yang sedang berlangsung.

Oleh karena itu, penulis ingin membahas seputar penyalahgunaan jam tayang pada program tayangan televisi.

2. PERMASALAHAN

Permasalahan yang sedang dibahas oleh penulis kali ini mengenai penyalahgunaan jam tayang iklan yang tidak sesuai dengan porsinya yaitu 22% yang seharusnya jam tayang iklan di suatu program adalah 13% dari total jam tayang program tersebut.

(4)

Program acara televisi mengisi 22 persen dari keseluruhan slot iklan. Penayangan promosi di dalam program siaran televisi juga tercatat setara 13 persen dari total keseluruhan durasi iklan.

data itu merupakan hasil pemantauan Nielsen terhadap iklan di dalam program televisi sejak Mei hingga Oktober 2017. Nielsen memantau semua tayangan di 15 stasiun Televisi nasional dan merekap semua iklan di dalam program yang berdurasi di atas 2 detik.

Selain itu, ada 11 jenis bentuk iklan di dalam program siaran televisi di Indonesia. Bentuk product placement paling mendominasi dengan 29 persen dari jumlah tayangan, disusul Running text yang mencapai 18 persen.

Iklan berbentuk product placement adalah penempatan produk dalam suatu acara dengan sedemikian rupa sehingga tersorot oleh kamera. Sementara yang iklan dalam bentuk running text ialah kalimat atau grafis promosi suatu produk yang muncul dari satu sisi layar televisi ke sisi lainnya.

Ada beberapa pertimbangan perusahaan memilih beriklan di dalam program. Tapi yang pasti, menurut Nielsen, rating program televisi menjadi alasan utama.

Ketika jeda pariwara muncul, rating siaran televisi umumnya cenderung menurun karena penonton gemar mengganti saluran. Karena itu, ketika iklan masuk di dalam acara, maka kegiatan promosi bisa mendompleng rating program acara tersebut.

(5)

Di laporannya, Nielsen menyebutkan produk-produk minuman lebih banyak beriklan lewat jeda pariwara di acara serial dan acara berita, dan beriklan di dalam program saat acara hiburan dan acara spesial seperti ulang tahun stasiun TV atau malam penghargaan.

(6)

3. KERANGKA KONSEP

3.1 Komunikasi Massa

Menurut Rahmat , komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentakdan sesaat. Seseorang yang menggunakan media massa sebagai alat untuk melakukan kegiatan komunikasi perlu mengetahui bahwa terdapat empat karakteristik komunikasi massa yaitu:

a. Komunikasi massa bersifat umum

b. Komunikasi bersifat heterogen

c. Media massa menimbulkan keserempakan

MEDIA MASSA KOMUNIKASI

MASSA

PENYIARAN PROGRAM

SIARAN

JAM TAYANG

TELEVISI

(7)

d. Hubungan komunikator dan komunikan bersifat pribadi

Komunikasi massa kita adopsi dari istilah Bahasa Inggris, mass communication, kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang “mass mediated”. Poll mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa seperti surat kabar, majalah, radio, film, atau televise.

Komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). Media komunikasi massa elektronika adalah internet, radio siaran, dan televise. Sedangkan Surat kabar dan majalah sebagai media cetak. Salah satu definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh Gerbner “Mass communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flows of messages in industrial societies” (komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lemabaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry.

Menurut Little John, komunikasi massa adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi pesan-pesan dan mengirimnya kepada public. Melalui proses ini Universitas Sumatera Utara diharapkansejumlah pesan yang dikirimkan akan digunakan dan dikonsumsi oleh audience.

(8)

sekilas, komunikator cenderung berada atau bergerak dalamn organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar.

3.1.1. Karakteristik Komunikasi Massa

Kita sudah mengetahui bahwa definisi-definisi komunikasi massa itu secara prinsip mengandung suatu makna yang sama, bahkan antara satu definisi dengan definisi lainnya dianggap saling melengkapi. Melalui definisi itu pula kita dapat mengetahui karakteristik komunikasi massa (Ardianto, 2004:7-12), antara lain sebagai berikut:

a. Komunikator Terlambangkan Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Kita sudah memahami bahwa komunikasi massa itu menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik. Apabila media komunikasi yang digunakan adalah internet, tentu akan melibatkan orang seperti IT (Informasi Teknologi) yang berkaitan dengan keamanan jaringan, data entry, fotografer, reporter, editor, redaksi dan lain sebagainya.

b. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat bersifak fakta, peristiwa, atau opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi si sekeliling kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, bahkan lebih baik lagi bila penting sekaligus menarik bagi sebagian besar komunikan.

(9)

terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.

d. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banayak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama juga. Effendy mengartikan keserempakann mediamassa itu adalah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.

e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Himbauan ,Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi massa yang penting adalah unsur isi. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah Secara singkat komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan , komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antarpesona. Dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu arah.

(10)

rekaman auditif, khalayak hanya mendengar sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.

h. Umpan Balik Tertunda (delayed) Komponen umpan balik atau feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan komunikan. Umpan balik ini bersifat langsung (direct feedback) atau umpan balik yang bersifat segera (immediate feedback).

3.1.2. Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita atau pesan, tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai pertukaran data, faakta, dan ide. Komunikasi massa dapat berfungsi untuk:

a. Informasi Yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, penyebaran data, gambar, fakta dan pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan, orang lain, dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

b. Sosialisasi Yakni penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat.

c. Motivasi Universitas Sumatera Utara Yakni menjelaskan tujuan setiap masyarakat dalam cakupan jangka panjang ataupun jangka pendek untuk mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya serta mendorong individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

(11)

untuk kepentingan umum dan agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyengkut kegiatan bersama di tingkat internasional, nasional dan lokal.

e. Pendidikan Yakni pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak dan pendidikan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

f. Memajukan kebudayaan Yakni penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang, membangunkan imajinasi dan mendorong kreativitas serta kebutuhan estetikanya.

g. Hiburan Universitas Sumatera Utara Yakni penyebarluasan sinyal, simbol, suara, citra (image) dari drama, tari, kesenian, kesusastraan, musik, komedi, olahraga, permainan dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan kelompok dan individu.

h. Integrasi Yakni menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka dapat saling kenal dang mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain.

3.1.3. Efek Komunikasi Massa

(12)

analisis sosial adalah peristiwa sosial yang terjadi akibat komunikasi massa dengan penggunaan media massa yang sangat unik serta kompleks.

Efek dari pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massa timbul sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena hal tersebut, efek melekat pada khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. Mengenai efek komunikasi massa dapat diklasifikasikan sebagai:

a. Efek Kognitif (Cognitive effect) Efek kognitif berhubungan dengan pikiran dan penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang tidak tidak mengerti menjadi mengerti dan bingung menjadi jelas. Contoh pesan yang menimbulkan efek kognitif anatara lain berita, tajuk rencana, artikel, acara penerangan, acara pendidikan dan lainnya. Efek kognitif timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif ini akan membahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.

b. Integratif Personal Kebutuhan untuk memperkuat kreadibilitas seseorang, rasa percaya diri, stabilitas dan status. Bagaimana suatu tayangan dapat berpengaruh kepada setiap individu.

3.2 Media Massa

Media massa (mass media) adalah sarana yang membawa pesan. Media massa utama adalah buku, majalah, Koran, televise, radio,rekaman, film dan web.3

Kebanyakan ahli teori menganggap media sebagai wahana yang netral dalam memuat pesan. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan

(13)

penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula.4

Dalam kaitannya dengan televisi siaran, maka yang dimaksud dengan media massa disini ialah media massa periodic seperti surat kabar, majalah (media massa cetak),radio, televise dan film (media massa elektronik). Media massa sendiri mempunyai pengertian saluran/media yang dipergunakan untuk mengadakan komunikasi dengan massa di sini ialah media massa modern (surat kabar,majalah,radio, televise dan film) yang memiliki sifat tersendiri.5

Media massa terbagi atas tiga bagian utama, yaitu media cetak, media elektronik, dan media luar ruang.6 Tetapi dalam hal ini hanya media elektronik yang

akan dijabarkan, yaitu televisi.

Dengan modal audio visual yang dimiliki, siaran televise sangat komunikatif dalam memberikan pesan-pesannya. Karena itu, tidak mengherankan kalau mampu memaksa penontonnya duduk berjam-jam di depan pesawat televisi. Karena itulah televise sangat bermanfaat sebagai upaya pembentukan sikap perilaku dan sekaligus perubahan pola piker.

Fungsi media massa televise menurut seorang ahli komunikasi Harold D. Laswell adalah sebagai berikut:7

a) The Surveillance of the environtment. Artinya, media massa mempunyai fungsi sebagai pengamat lingkungan, atau dalam bahasa sederhana, sebagai pemberi informasi tentang hal-hal yang berada di luar jangkauan penglihatan kepada masyarakat luas.

4 Burhan Bungin.2008. Sosiologi komunikasi. Jakarta: Kencana.hlm.71

(14)

b) The correlation on the parts of society in responding to the environment. Artinya, media massa berfungsi untuk melakukan seleksi, evaluasi, dan interpretasi dari informasi. Dalam hal ini peranan media massa adalah melakukan seleksi mengenai apa yang perlu dan pantas untuk disiarkan. Pemilihan dilakukan oleh editor, reporter, redaktur yang mengelola media massa.

3.3 Penyiaran

Penyiaran adalah pendistribusian muatan audio atau video kepada pemirsa yang tersebar melalui berbagai medium komunikasi massa, namun umumnya menggunakan spektrum elektromagnetik (gelombang radio), dalam suatu model satu-untuk-banyak.8 Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu

rangkaian mata acara dalam bentuk audio, suara atau visual gambar yang ditransmisikan dalam bentuk sinyal suara atau gambar, baik melalui udara maupun melalui kabel dan atau serat optik yang dapat diterima oleh pesawat penerima di rumah-rumah.9

Penyiaran dimulai dengan radio AM, yang menjadi populer pada sekitar tahun 1920 seiring dengan banyaknya penggunaan tabung vakum, pemancar dan penerimaradio. Sebelumnya, seluruh bentuk komunikasi elektronik (radio, telepon, dan telegraf) berbasis satu-untuk-satu, dengan pesan yang ditujukan hanya untuk satu penerima. Istilah penyiaran, dipinjam dari suatu metode pertanian untuk menebar benih di ladang dengan melempar benih-benih tersebut,10 diciptakan oleh baik

manager KDKA Frank Conrad atau sejarawan RCA George Clark pada sekitar tahun

8 Peters, John Durham (1999). Speaking into the Air. University of Chicago Press. ISBN 9780226662763

9 Suprapto, T. (2006) Berkarier di Bid

(15)

1920 untuk membedakan aktivitas ini dengan komunikasi "satu-untuk-banyak; suatu stasiun radio tunggal dapat mentransimisikan kepada banyak pendengar.11

3.4 Televisi

Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektronik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suaranya dapat didengar.12 Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa

bersifat politis bisa pula informatif, hiburan dan pendidikan. Penyampaian isi pesan melalui televisi adalah langsung antara kominikator dan komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual.

Secara harfiah televisi artinya “melihat dari jauh”. Namun demikian, dalam pengertian sederhana ini sebenarnya meliputi dua bagian utama, yaitu pemancar televisi yang berfungsi mengubah dan memancarkan sinyal-sinyal gambat (view), bersama-sama dengan sinyal suara sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada jarak jauh. Kedua televisi penerima yamg menangkap sinyal-sinyal tersebut dan mengubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh transmisi televisi tadi dapat dilihat dan didengar seperti keadaan aslinya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pesawat televisi adalah alat yang digunakan untuk melihat dan mendengar dari tempat yang jauh13

3.5 Program Siaran Televisi

11 "broadcasting". Britannica.com. Diakses tanggal 11 Januari 2017 12 Soerjokanto 2003 hal 24

(16)

Pengaruh siaran televisi terhadap sistem komunikasi tidak pernah terlepas dari pengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan masfyarakat Indonesia. Menurut Prof. Dr. R, Mar’at, acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi, dan perasaan bagi para penontonnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh psikologis dari televisi itu sendiri, di mana televisi seakan-akan menghipnotis penonton, sehingga mereka terhanyut dalam keterlibatan akan kisah atau peristiwa yang disajikan oleh televisi.14

Frank Jefkins menyebutkan ada sejumlah karakteristik khusus dalam program acara, yaitu :15

1. Selain menghasilkan suara, televisi juga menghasilkan gerakan, visi, dan warna.

2. Pembuatan program televisi lebih mahal dan lama.

3. Karena menghandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang nampak haruslah dibuat semenarik mungkin. Sedangkan program acara televisi terdiri dari :

o Buletin berita nasional, seperti : Siaran berita atau buletin berita regional ang dihasilkan oleh stasiun televisi swasta lokal.

o Liputan-liputan khusus yang membahas tentang berbagai masalah aktual secara lebih mendalam.

14Dominick, Joseph R. 2000. The Dynamics of Mass communication. New York : Random House.

(17)

o Program-program acara olahraga, baik olah raga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan langsung atau tidak langsung dari dalam atau luar negeri.

o Program acara mengenai topik-topik khusus yang bersifat informatif, seperti : acara memasak, berkebun, dan acara kuis.

o Acara drama, terdiri dari : sinetron, sandiwara, komedi, film, dan lain sebagainya.

o Acara musik, seperti konser musik pop, musik rock, dangdut, klasik, dan lain sebagainya.

o Acara bagi anak-anak, seperti penayangan film kartun.

o Acara-acara keagamaan, sepert : siraman rohani, acara ramadhan, dan hari-hari besar keagamaan lainnya.

o Program acara yang membahas tentang ilmu pengetahuan dan pendidikan.

o Acara bincang-bincang atau sering juga disebut dengan talkshow

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering memperoleh berbagai pemgalaman. Hal ini dikarenakan terintegrasinya kelima indera yang dimiliki, tetapi dengan menonton audiovisual, akan mendapatkan 10% dari informasi yang diperoleh sebelumnya. Ini sebagai akibat timbulnya pengalaman tiruan (Stimulated Experience) dari media audiovisual tadi (Darwanto 2007 :119)16

(18)

Darwanto juga mengemukakan, dalam kaitannya terhadap peningkatan pengetahuan, suatu tayangan televisi hendaknya memperhatikan beberapa hal, antara lain :

1. Frekuensi menonton. Melalui frekuensi menonton komunikan, dapat diihat pengaruh tayangan terhadap pengetahuan komunikan.

2. Waktu penayangan. Apakah waktu penayangan suatu acara sudah tepat atau sesuai dengan sasaran komunikan yang dituju. Misalnya tayangan yang dikhususkan bagi pelajar, hendaknya ditayangkan pada jam setelah kegiatan belajar di sekolah usai.

3. Kemasan Acara. Agar mampu menarik perhatian pemirsa yang menjadi sasaran komunikannya, suatu tayangan harus dikemas atau ditampilkan secara menarik.

4. Gaya penampilan pesan. Dalam menyampaikan pesan dari suatu tayangan, apakah host atau pembawa acara sudah cukup komunikatif dan menarik, sehingga dapat menghindari rasa jenuh pemirsanya dan juga memahami pesan yang disampaikan.

5. Pemahaman pesan. Apakah komunikan dapat mengerti dan memahami setiap materi atau pesan yang disampaikan oleh suatu tayangan.17

3.6 Jam Tayang Utama

Jam tayang utama atau prime time adalah blok pemrograman siaran yang berlangsung selama tengah petang untuk program televisi.

(19)

Di Amerika Serikat, istilah jam tayang utama sering didefinisikan dalam hal jangka waktu tetap - misalnya, 19:00-22:00 (Waktu Tengah dan Pegunungan) atau 20:00-23:00 (Waktu Pasifik dan Timur). Jam tayang utama adalah bagian hari (blok jadwal pemrograman sehari) dengan sebagian besar pemirsa dan umumnya di mana jaringan televisi dan stasiun lokal menuai banyak pendapatan iklan mereka. Dalam beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat, misalnya, belanja iklan selama prime time paling tertinggi di antara drama televisi.[1]18

Sistem Rating Nielsen secara eksplisit dirancang untuk mengukur jumlah penonton di berbagai bagian hari. Kebanyakan orang cenderung menonton televisi di jam tayang utama, yakni tepat sehabis jam kerja. Kebanyakan pemirsa juga menonton TV setelah makan malam.[butuh rujukan] Ini biasanya merupakan alasan utama untuk peringkat tinggi untuk program televisi saat ini, serta daya tarik untuk pengiklan.[butuh rujukan]

Jam tayang utama untuk radio disebut "Waktu Mengemudi", dengan rincian, di Waktu Timur dan Pasifik, adalah 6-10 pagi dan 3 sore-7 petang, dan untuk Waktu Pegunungan dan Waktu Tengah, adalah 5-9 pagi dan 2 siang-6 petang

Survei Nielsen mengungkapkan bahwa pemirsa menonton hampir dua jam acara TV selama jam tayang utama.[2]

3.7 Iklan

iklan adalah hal yang wajar untuk kita ketahui, karena seiring berkembangnya jaman semakin maju kita banyak sekali melihat berbagai macam ragam bentuk dan model iklan, sehingga jangan sampai kita hanya melihat saja tanpa mengetahui pengertian dari iklan itu sendiri.

(20)

Iklan Informatif /Informative Advertising ciri -ciri iklan Informatif :

 Menjelaskan kepada konsumen cara kerja produk.

 Mengurangi ketakutan konsumen.

 Mengoreksi kelebihn dan kekurangan produk.

 produk baru yang sudah ada.

 Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran/pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur-fitur

 Menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk.

Contoh Iklan Informatif :

Sperti Iklan Produk Elektronik misal : Sony Ericsson Z550i yang Memberikan informasi seputar fitur – fitur di dalamnya.

Iklan Persuasif / Persuasive Advertising Iklan Persuasif Memiliki ciri :

 Menganjurkan orang untuk membeli.

 Mengubah persepsi / cara pandang konsumen.

 Membujuk konsumen untuk membeli sekarang.

 menggunakan barang dan jasa.

 Mempersuasif khalayak untuk memilih merk tertentu.

(21)

contoh iklan persasif :

Iklan Televisi Samsung yang memberikan presepsi kelebihan dan kekurangan Tv samsung di banding Tv merk lain , sehingga konsumenpun ada presepsi bahwa merk samsung merupakan merk terkenal dan berkualitas.

Iklan Reminder / Reminder Advertising Ciri – Ciri Iklan Reminder :

 Menjalin hubungan baik dengan konsumen.

 Mengingatkan pembeli dimana bisa membeli dan mendapatkan produk tersebut.

 Menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind).

 Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa.

 Mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat.

Contoh Iklannya seperti iklan kesehatan, yang mengikatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan dari pada mengobati.

4. ANALISIS DAN DISKUSI

Analisa dan diskusi mengenai topik yang dibahas penulis kali ini adalah permasalahan mengenai penyalahgunaan jam tayang iklan yang tidak sesuai dengan porsinya yaitu 22% yang seharusnya jam tayang iklan di suatu program adalah 13% dari total jam tayang program tersebut.

(22)

mencatat tingkat penayangan iklan dalam banyak program siaran televisi terus menanjak.

Program acara televisi mengisi 22 persen dari keseluruhan slot iklan. Penayangan promosi di dalam program siaran televisi juga tercatat setara 13 persen dari total keseluruhan durasi iklan.

Menurut saya, pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa lembaga penyiaran di Indonesia mengenai penyalahgunaan jam tayang iklan di tv melanggar pasal 43 yang berisi tentang “Lembaga penyiaran wajib tunduk pada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang periklanan dan berpedoman pada Etika Pariwara Indonesia.” Dan pasal 44 ayat 1 yang berisi “Waktu siaran iklan niaga lembaga penyiaran swasta paling banyak 20% (dua puluh per seratus) dari seluruh waktu siaran setiap hari.”

Oleh karena itu seharusnya pihak stasiun tv ataupn radio harusnya mengutamakan kepentingan publiknya untuk memuaskan konsumen tv ataupn radio tersebut dengan mengikuti aturan dari p3sps yang membolehkan pihak tv untuk menyisipkan 13% tayangan saja dalam setiap harinya.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari hasil permasalah penyalahgunaan jadwal tayang pada program siaran televisi adalah terdapat beberapa factor yang membuat lembaga penyiaran tv yang masih mementingkan kepentingan internal, seperti pendapatan hasil dari pengiklan yang jumlahnya lebih dari 50% dana masuk internal, jika dilihat lebih spesifikasi, perusahaan / lembaga tv tersebut tidak mengutamakan kepentingan public atau konsumen untuk menayangkan yang sesuai dengan kebutuhan tanpa dipotong oleh iklan yang saat ini memiliki persenan cukup tingi yaitu 22% berdasarkan data Nielsen.

(23)

1. Meminta kepada public atau konsumen tv yang bersngkutan untuk mengecam kepada perusaan tv tersebut agar persenan iklan di perkecil

2. Menyarakan kepada perusahaan atau lembaga tersebut untuk menyisipkan iklan sesuai porsinya dan di tempatkan pada jam yang sesuai.

3. Membuat negosiasi antara lembaga atau perusahaan yang bersangkutan kepada publiknya agar bisa menerima

4. Menyajikan tampilan iklan yang berbeda sehingga mengecohkan public atau konsumen tv tersebut tentang iklan yang ditampilkan.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

 Burhan Bungin.2008. Sosiologi komunikasi. Jakarta: Kencana.

 Dominick, Joseph R. 2000. The Dynamics of Mass communication. New York : Random House.

 Douglas, Susan J. (1987). Inventing American Broadcasting, 1899-1922. Johns Hopkins University Press

 Effendy. 2002. Ilmu Komunikasi Massa

 J.B. Wahyudi.1994. Media Komunikasi Massa Televisi.Bandung

 Joh Vivian. 2008. Teori Komunikasi Massa (Penerjemah Tri Wibowo). Edisi ke-8.Jakarta: Kencana

 Marius P. Angiopora. 1999. Dasar-dasar manajemen.Jakarta: Rajawali Pers

(24)

WEBSITE

 Genre breakdown of primetime TV advertising expenditure in the United States in

2011. Nielsen. April 2012. Dilihat pada 13 Januari 2018 pukul 19.36 WIB

 Kowalewski, Anthony, "An Amateur's Television Transmitter", Radio News, April

Referensi

Dokumen terkait

Kerak bumi (lithosfer) dapat diterangkan ibarat suatu rakit yang sangat kuat dan relatif dingin yang mengapung di atas mantel astenosfer yang liat dan sangat panas, atau

Dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan pemahaman ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Rezeki Bersama terhadap pembuatan

Dari persamaan tersebut diketahui pula bahwa terdapat pengaruh yang positif antar fungsi peer group terhadap pengambilan keputusan pembelian (pecarian informasi) produk kosmetik

hara tanaman dengan cara mengembalikan bahan organik tanah yang dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Dalam proses Penyehatan tanaman dilakukan dengan beberapa tahapan,

Dalam penelitian ini subyek penelitian ditentukan secara purposive sampling dengan teknik jemput bola (snow ball sampling) yaitu menelusuri terus subyek yang dibutuhkan untuk

Melalui kerja sama dengan Pemda DKI Jakarta disusun Rencana Induk Kawasan Gelora Senayan yang menetapkan Koefisien Dasar Bangunan maksimum 20 persen, ini

Tujuan khusus, setelah dilakukan 4 kali kunjungan diharapkan klien mampu mengenal masalah (identifikasi pengaruh terapi dzikir), keluarga mampu mengambil keputusan

Jumlah kontak yang cocok dengan permintaan Anda akan tampil di daerah footer daftar kontak dan jika hasilnya beberapa halaman, gunakan tombol panah pada daftar header untuk