Dasar-Dasar Ilmu Gizi
Dasar-Dasar Ilmu Gizi
Hubungan Pola Makan Dan Faktor
Stress
dengan Gejala Gastritis
Hubungan Pola Makan Dan Faktor
Stress
Di Indonesia sekarang dihadapkan pada
dua masalah, di satu pihak penyakit
menular masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang belum
banyak ditangani, di lain pihak telah
terjadi peningkatan kasus
penyakit-penyakit tidak menular (PTM) yang
banyak disebabkan oleh gaya hidup atau
karena urbanisasi, modernisasi, dan
globalisasi. Gastritis merupakan masalah
kesehatan saluran pencernaan yang
paling sering terjadi. Gastritis atau yang
biasa dikenal dengan sakit maag akan
sangat mengganggu aktivitas sehari-hari,
baik bagi remaja maupun orang dewasa.
Di Indonesia sekarang dihadapkan pada
dua masalah, di satu pihak penyakit
menular masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang belum
banyak ditangani, di lain pihak telah
terjadi peningkatan kasus
penyakit-penyakit tidak menular (PTM) yang
banyak disebabkan oleh gaya hidup atau
karena urbanisasi, modernisasi, dan
globalisasi. Gastritis merupakan masalah
kesehatan saluran pencernaan yang
paling sering terjadi. Gastritis atau yang
biasa dikenal dengan sakit maag akan
sangat mengganggu aktivitas sehari-hari,
baik bagi remaja maupun orang dewasa.
PENDAH
ULUAN
FAKTOR
PENYEBAB
GASTRITIS
FAKTOR
PENYEBAB
GASTRITIS
• Gastritis disebabkan oleh beberapa faktor.
Penyebab gastritis antara lain oleh iritasi, infeksi, dan atropi mukosa lambung. Dimana
faktor-faktornya berawal dari faktor stress, alcohol, infeksi Helicobacter pylori dan Mycobacteria spesies, serta obat-obatan seperti NSAIDs (Nonsteroidal
Antiinflammatory Drugs), dan lain-lain yang dapat mengiritasi mukosa lambung.
• Gastritis disebabkan oleh beberapa faktor.
Penyebab gastritis antara lain oleh iritasi, infeksi, dan atropi mukosa lambung. Dimana
faktor-faktornya berawal dari faktor stress, alcohol, infeksi Helicobacter pylori dan Mycobacteria spesies, serta obat-obatan seperti NSAIDs (Nonsteroidal
•Kekambuhan penyakit gastritis atau gejala muncul
berulang karena salah satunya dipengarui faktor kejiwaan atau stress.Stress memiliki efek negativ
melalui mekanisme neuronendokrin terhadap saluran pencernaan sehingga beresiko mengalami gastritis. Produksi asam ambung akan meningkat pada
keadaan stress, misalnya pada beban kerja berat, panic dan tergesa-gesa. Kadar asam lambung yang meningkat dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan, lama-kelamaan akan
menyebabkan terjadinya gastritis.
•Kekambuhan penyakit gastritis atau gejala muncul
berulang karena salah satunya dipengarui faktor kejiwaan atau stress.Stress memiliki efek negativ
melalui mekanisme neuronendokrin terhadap saluran pencernaan sehingga beresiko mengalami gastritis. Produksi asam ambung akan meningkat pada
keadaan stress, misalnya pada beban kerja berat, panic dan tergesa-gesa. Kadar asam lambung yang meningkat dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan, lama-kelamaan akan
•Faktor penyebab gastritis lainnya adalah pola
makan, pola makan sangat mempengaruhi
terjadinya gastrits. Orang yang pola makannya kurang baik, seperti makan tidak teratur, makan sembarangan, konsumsi makanan yang bersifat
asam dan pedas akan lebih mudah terkena gastritis dibandingkan dengan orang yang memperhatikan pola makanan dan gizi di dalam makannanya
•Faktor penyebab gastritis lainnya adalah pola
makan, pola makan sangat mempengaruhi
terjadinya gastrits. Orang yang pola makannya kurang baik, seperti makan tidak teratur, makan sembarangan, konsumsi makanan yang bersifat
•Gastritis kebanyakan dialami oleh mahasiswa
karena sering mahasiswa tidak memperhatikan pola makannya dan sering tidak memenuhi kandungan gizi yang ada di dalam makannya dengan alasan mereka terlalu sibuk untuk memperhatikan
makanannya. Padahal sudah seharusnya kita
memakan makanan yang gizinya cukup untuk tubuh kita.
•Gastritis kebanyakan dialami oleh mahasiswa
karena sering mahasiswa tidak memperhatikan pola makannya dan sering tidak memenuhi kandungan gizi yang ada di dalam makannya dengan alasan mereka terlalu sibuk untuk memperhatikan
makanannya. Padahal sudah seharusnya kita