• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INDEKS HARGA KONSUMEN NILAI KUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH INDEKS HARGA KONSUMEN NILAI KUR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INDEKS HARGA KONSUMEN, NILAI KURS DAN PDB TERHADAP INDEKS SAHAM SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI)

(Periode Januari Tahun 2014 – Desember 2016) Abstrak

Inas Rifqa Nabila (15830040)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Abstrak

ISSI merupakan indeks saham syariah yang beranggotakan seluruh saham syariah yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan tergabung dalam Daftar Efek Syariah (DES). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Indeks Harga Konsumen, Nilai Kurs dan Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Populasi penelitian ini menggunakan Indeks Saham Syariah Indonesia dan menggunakan sampel Indeks Saham Syariah Indoneisa periode Januari 2014 – Desember 2016. Metode analisis pada penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen berpengaruh positif sedangkan Nilai Kurs dan Produk Domestik Bruto berpengaruh negatif terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia. Semua variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia.

Kata kunci : Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Indeks Harga Konsumen (IHK) , Nilai Kurs, Produk Domestik Bruto (PDB)

PENDAHULUAN

(2)

mengemukakan investasi bisa didefinisikan sebagai komitmen sejumlah uang atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini (present time) dengan harapan memperoleh manfaat (benefit) dikemudian hari (in future). Tingkat pengembalian yang tinggi pada investasi saham akan diikuti dengan tingkat risiko yang semakin besar, sehingga pada saat melakukan investasi diperlukan pengetahuan mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi risiko

Indonesia pada saat ini sudah mulai berkembang instrumen keuangan syariah, yang salah satunya adalah pasar modal syariah. Pasar modal syariah ini terbukti mampu bertahan dalam menghadapi krisis yang pernah terjadi di dunia yaitu pada saat Amerika dan Eropa dilanda krisis. Intrumen keuangan syariah berupa pasar modal syariah ini merupakan solusi untuk menghindari praktek riba yang ada pada pasar modal konvensional. Hal tersebut membuat efek keuangan syariah banyak diminati oleh para investor sehingga perusahaan-perusahaan konvensional seakan berlomba-lomba menerbitkan efek keuangan berbasis syariah. Salah satunya dengan saham syariah sebagai instrumen investasi yang menyatakan suatu bukti penyertaan kepemilikan pada perusahaan perusahaan yang berbasis syariah.

(3)

LANDASAN TEORI Pengertian Pasar Modal

Pasar modal adalah pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi (Tandelilin, 2010).

Pengertian Pasar Modal Syariah

Pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah, setiap transaksi surat berharga di pasar modal dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syari’at islam (Sutedi, 2011).

Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks harga konsumen atau lebih dikenal dengan iatilah Cosumer Price Index yaitu nomor indeks yang mengukur harga dari barang dan jasa yang selalu digunakan oleh konsumen atas rumah tangga dan biasanya untuk mengukur inflasi. Indeks Harga Konsumen sering digunakan untuk memantau berbagai perubahan biaya hidup dari waktu ke waktu. Pada saat indeks harga konsumen meningkat rata-rata keluarga harus membelanjakan lebih banyak uang untuk mempertahankan standar hidup yang sama seoerti sebelumnya.

Indeks Harga Konsumen (IHK) menurut Gregory Mankiw (2013: 26) adalah ukuran biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Departemen Statistik menggunakan data tentang harga-harga barang, dan jasa. Target Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah mengukur perubahan-perubahan pada biaya hidup. Dengan kata lain, IHK mencoba untuk mengukur berapa banyak penghasilan yang harus dinaikkan guna memelihara standar hidup yang konstan. Menurut Bersales (2014) Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan komponen penting dalam menggunakan penetapan nilai upah minimum. Ketika biaya hidup masyarakat tinggi, maka tingkat upah selayaknya ditingkatkan.

(4)

Kurs adalah nilai tukar antar suatu mata uang dengan mata uang negara lain. Investor asing yang melakukan diversifikasi portofolio akan mengharapkan

return atas investasinya dalam dua hal yaitu saham dan valas (Noor, 2009). Mereka juga menanggung risiko atas saham dan risiko nilai tukar. Laba yang diperoleh dari kepemilikan saham akan dikonversikan pada mata uang negara mereka, jika kurs mata uang negara asal investor tersebut menguat maka keuntungan yang didapat akan lebih kecil dibanding keuntungan yang didapat oleh investor domestik negara tempat ia menginvestasikan modal dan berlaku sebaliknya.

Produk Domestik Bruto (PDB)

PDB sampai saat ini merupakan ukuran terbaik untuk mengukur nilai output yang diproduksi dalam satu perekonomian sebagai dasar mengukur pertumbuhan ekonomi sekaligus salah satu indikator utama yang digunakan untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara. PDB seringkali digunakan sebagai tolak ukur yang diandalkan dalam menilai perkembangan ekonomi suatu negara. PDB mewakili menjumlah produksi secara agregat dimana terdiri dari semua barang dan jasa yang dibeli di satu negara, baik yang digunakan oleh individu, perusahaan, warga negara asing, dan aparatur pemerintah.

Menurut Gregory Mankiw, Produk Domestik Bruto terbagi menjadi dua, yaitu seluruh pengeluaran untuk barang jadi dan jasa yang diproduksi dalam negeri; atau seluruh pendapatan yang dihasilkan oleh seluruh pemilik faktor produksi dalam negeri. Produk Domestik Bruto (PDB) pada umumnya digunakan sebagai indikator baik atau buruknya perekonomian sebuah Negara dan sebagai tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Menurut David N. Weil bahwa PDB adalah ukuran nilai barang dan jasa yang diproduksi pada suatu negara dalam satu tahun yang dapat dihitung baik dengan nilai output yang diproduksi atau setara dengan total pendapatan, dalam bentuk gaji, sewa dan laba, yang diperoleh suatu negara.

(5)

ISSI merupakan index saham syariah yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Konstituen IISI akan ditinjau secara berkala enam bulan sekali, yaitu pada bulan Mei dan bulan November dan dipublikasikan di awal bulan berikutnya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang berwenang meninjau konstituen ISSI yang terdaftar di DES dan melakukan penyesuaian apabila ada saham syariah yang baru tercatat atau dihapuskan dari DES. Metode perhitungan ISSI menggunakan rata-rata tertimbang dari kapitalisasu pasar. (Abdul Qoyum:2017)

PERUMUSAN MASALAH

H1 : IHK berpengaruh terhadap ISSI tahun 2014-2016 H2 : Nilai Kurs berpengaruh terhadap ISSI tahun 2014-2016 H3 : PDB berpengaruh terhadap ISSI tahun 2014-2016

H4 : IHK, Nilai Kurs dan PDB secara bersama-sama berpengaruh terhadap ISSI tahun 2014-2016

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data sekunder. Data sekunder adalah data yang didapat peneliti secara tidak langsung melalui sumber yang sudah ada. Variabel-variabel akan diuji dengan alat statistik dan dilakukan pembuktian atas hipotesis yang diajukan. Sedangkan populasi penelitian ini adalah Harga Indeks Saham Syariah Indonesia selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2014-2016. Variabel Dependen pada penelitian ini adalah Indeks Saham Syariah dan variabel independen atau bebasnya adlah Indeks Harga Konsumen (IHK), Nilai Kurs dan Produk Domestik Bruto (PDB).

(6)

sekunder yang dikumpulkan berupa data runtun waktu (timeseries). Data tersebut adalah:

1. Data Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada hari (closing date)

selama periode 2014-2016

2. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) didapat dari laman resmi Badan Pusat Statistika tahun 2014-2016

3. Data Nilai Kurs rupiah terhadap dolar AS didapat dari laman resmi Bank Indonesia tahun 2014-2016

4. Data Produk Domestik Bruto didapat dari laman resmi Badan Pusat Statistika tahun 2014-2016

Setelah diperoleh data selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan SPSS 23. Model analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda yang bertujuan untuk mengetahui koefisien determinasi, koefisien regresi, pengaruh parsial dan simultan variabel bebas terhadap variabel terikat melalui pengujian hipotesis secara parsial dengan t test dan pengujian hipotesis secara simultan dengan menggunakan F test. Model persamaan linier yang menyatakan hubungan variabel bebas dan variabel terikat adalah sebagai berikut:

ISSI = b0 + b1IHK + b2Nilai Kurs + b3PDB + e

Selanjutnya dilakukan uji asumsi klasik agar persamaan yang dihasilkan bersifat Best Linier Unbiased Estimator, yaitu:

1. Uji Normalitas yang dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah terstandarisasi pada model regresi terdistribusi normal atau tidak

2. Uji Multikolinieritas yang bertujuan untuk menguji dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel-variabel bebas atau tidak

(7)

4. Uji Autokorelasi untuk menguji apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan berdasarkan time series atau cross section.

a. Predictors: (Constant), pdb, ihk, kurs b. Dependent Variable: Indek_saham_syariah

Didapatkan dari perhitungan menggunakan SPSS adjusted R Square sebesar 0,648. Ini berarti 64,8% variabel ISSI dapat dijelaskan oleh variabel bebas IHK, Kurs dan PDB. Sisanya sebesar 35,2 dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Uji Signifikkansi Simultan (UJI F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3341,739 3 1113,913 22,516 ,000b

Residual 1583,125 32 49,473

Total 4924,864 35

a. Dependent Variable: Indek_saham_syariah b. Predictors: (Constant), pdb, ihk, kurs

Dari uji Anov atau F test ini didapatkan nilai F hitung sebesar 22,516 dengan probabilitas sebesar 0,000. Probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka model regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dapat dikatakan bahwa secara simultan variabel bebas yaitu Indeks Harga Konsumen, Nilai Tukar dan Produk Domestik Bruto (PDB) berpengaruh terhadap ISSI.

(8)

Coefficientsa

1 (Constant) 280,520 78,181 3,588 ,001

ihk 3,559 ,483 1,532 7,371 ,000

kurs -,026 ,003 -1,840 -7,676 ,000

pdb -41,268 14,440 -,387 -2,858 ,007

a. Dependent Variable: Indek_saham_syariah

Dapat dilihat hasil perhitungan pada tabel bahwa nilai signifikansi dari variabel IHK sebesar 0,000 , Kurs sebesar 0,000 dan PDB sebesar 0,007 signifikan pada 0,05. Disini dapat disimpulkan bahwa variabel ISSI dipengaruhi oleh IHK, Kurs dan PDB. Didapatkan persamaan matematis:

Y = 280,520 + 3,559 IHK – 0,026 Kurs – 41,268 PDB + e

Pada persamaan ini dipaparkan jika IHK, Kurs dan PDB = 0, maka nilai ISSI adalah sebesar 280,520. Jika IHK naik 1 maka ISSI naik 3,559 satuan. Jika Kurs naik 1 rupiah/usd akan menurunkan ISSI sebesar 0,026 satuan. Dan Jika PDB naik 1% akan menurunkan ISSI sebesar 41,268 satuan

(9)

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov didapat nilai Asymp Sig. Sebesar 0,200 > dari derajat kesalahan 0,05. Yang artinya data penelitian terdistribusi normal.

Uji Multikolinieritas

Hasil pengolahan menunjukkan bahwa tidak ada tolerance pada variabel IHK, Kurs dan PDB yang < 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 90%. Sementara itu hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF > 10. Jadi disimpulkan bahwa dalam regresi data tidak terjadi multikolinieritas.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant

) 280,520 78,181 3,588 ,001

ihk 3,559 ,483 1,532 7,371 ,000 ,233 4,297

kurs -,026 ,003 -1,840 -7,676 ,000 ,175 5,722

pdb -41,268 14,440 -,387 -2,858 ,007 ,547 1,827

a. Dependent Variable: Indek_saham_syariah

Uji Heterokedastisitas

(10)

Model

1 (Constant) 76,688 53,989 1,420 ,165

ihk -,080 ,333 -,084 -,241 ,811

kurs ,000 ,002 ,033 ,081 ,936

pdb -12,903 9,971 -,295 -1,294 ,205

a. Dependent Variable: abres_1

Dengan menggunakan uji glejser didapatkan sig ketiga variabel bebas sebesar masing-masing > 0,05. Maka data ini tidak mengalami heterokedastisitas.

Uji Autokorelasi

Dilihat dari hasil perhitungan dengan Run Test didapatkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,063 yang mana > 0,05 . dengan demikian data yang digunakan tidak terdapat autokorelasi.

Setelah dinyatakan bahwa data terbebas dari masalah normalitas, multikolinieritas, lulus uji heterokedastisitas dan tidak terjadi masalah autokorelasi, maka dari hasil uji t, hasil uji f serta regresi linier berganda dengan SPSS 23 diperoleh estimasi persamaan regresi linier berganda :

Y = 280,520 + 3,559 IHK – 0,26 Kurs – 41,268 PDB + e

(11)

Nilai variabel IHK berpengaruh positif terhadap ISSI sebesar 3,599. Setiap kenaikan 1 indeks dengan variabel lain dalam kondisi tetap maka ISSI akan naik sebesar 3,599 satuan. Sedangkan pada variabel Kurs berpengaruh negatif terhadap ISSI sebesar 0,26. Setiap kenaikan Rp 1/dolar akan menurunkan ISSI sebesar 0,26 satuan. Dan pada variabel PDB berpengaruh negatif juga terhadap ISSI sebbesar 41,268, dengan ini setiap kenaikan 1% PDB akan menurunkan ISSI sebesar 41,268 satuan.

Simpulan

Pada Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1, hipotesis 2, hipotesis 3 dan Hipotesis 4 diterima. Dimana didapatkan sebagai berikut:

1. IHK berpengaruh terhadap ISSI periode Januari 2014 - Desember 2016 2. Nilai Kurs berpengaruh terhadap ISSI periode Januari 2014 - Desember

2016

3. PDB berpengaruh terhadap ISSI periode Januari 2014 - Desember 2016 4. IHK, Nilai Kurs dan PDB secara bersama-sama berpengaruh terhadap ISSI

periode Januari 2014 - Desember 2016

Keterbatasan dari penelitian ini adalah minimnnya nilai signifikansi pada setiap uji asumsi klasik pada regresi linier berganda. Hal ini menjadi satu acuan untuk adanya penelitian perbaikan kembali mengenai perihal penelitian yang serupa. Untuk peneliti selanjutnya lebih baik menggunakan rentan waktu yang lebih panjang dan variabel bebas yang lebih dari 3 untuk mendapatkan signifikansi yang lebih meyakinkan dan akurat.

Referensi

(12)

David N. Weil. 2013. “Economic Growth”. 3rd edition . Pearson Education Limited. Essex

Hafidz Ash Shidiq, Aziz Budi Setiawan. 2015. Analisis Pengaruh Suku Bunga SBI, Jumlah Uang Beredar, Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham Jakarta (JII) Periode 2009-2014. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah. Vol. 3 No. 2,

Jatiningsih, Oksiana. & Musdholifah. 2007. Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta.Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 5, Nomor 1 (April): 18-25.

Kandir, Serkan Yilmaz. 2008. Macroeconomic Variables, Firm Characteristics and Stock Return: Evidence from Turkey. International Research Journal of Finance and Economics. Issue 16:35-45.

Kewal, Suramaya Suci. 2012. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Economia, Volume 8, Nomor 1 (April):53-64.

Kuwornu, J. K. M. 2012. Effect of Macroeconomic Variables on the Ghanaian Stock Market Return: A Co-integration Analysis. Agris om-line Papers in Economics and Informatics, Volume IV, Number 2:15-26. Nazwar, Chairul. 2008. Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap

Return Saham Syariah Indonesia. Jurnal Perencanaan & Pengembangan Wilayah, Vol. 4 (Agustus), No. 1, Hlm:1-5.

Rusliati, Ellen., & Fathoni, Syarah Nurul. 2011. Inflasi, Suku Bunga Deposito dan Return Saham pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI 2006-2009. Jurnal Bisnis dan Akuntasi, Vol. 13, No. 2, Hlm:107-118.

Tandelilin, Eduardus. 2010, Manajemen Investasi. Jakarta: Universitas Terbuka

Yudhistira Ardana. 2016. Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 6 (1), Hlm: 17-30.

http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan jenis bahan tanam berpengaruh nyata pada peubah pengamatan panjang sulur, jumlah daun, jumlah cabang, bobot kering tajuk, dan pesentase

beberapa masalah yang harus diselesaikan untuk memperoleh data serta fakta dalam menghimpun suatu konsep yang sedang dipelajarinya. Pemberian masalah ini ditujukan

Dari hasil penelitian terhadap prinsip kerja sama dalam berinteraksi di lingkungan SMPN 11 Kota Jambi, ditemukan bentuk tuturan yang mematuhi dan melanggar maksim dari

Faktor-faktor terkait aspek biaya merupakan hal yang penting pada pengembangan perencanaan transportasi sepeda motor yang masih susah untuk diprediksi secara presisi

Uji one to one (perorangan) dilakukan dengan mengambil 3 orang sampel dari kelas X TKR SMK SWASTA Tamansiswa Lubuk Pakam secara acak dan diperoleh hasil 79% dan termasuk

berlangsung, terdapat beberapa perilaku siswa yang perlu diperbaiki dan diberikan bimbingan, misalnya: ada 6 siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat

Berdasarkan penelitian dari Yono (2015) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan three corner drill terhadap peningkatan kelincahan pemain bola basket SMA Negeri