• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK DAN PERAN TEKNOLOGI DI BIDANG PEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAMPAK DAN PERAN TEKNOLOGI DI BIDANG PEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK DAN PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG PENDIDIKAN

Prasetiyo Adi *)

Manajemen Informatika, politeknik negeri lampung, Jl. Soekarno Hatta No.10, Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung 35142, Indonesia.

adiprasetiyo15753053@gmail.com *)

Abstrak

Pendidikan merupakan proses belajar dan mengajar yang bisa dilakukan dimana pun dan kapan pun (Dwi Siswoyo,2011), Berdasarkan pengertian pendidikan tersebut maka teknologi informasi sangat berperan penting dalam penyelenggaraan pendidikan karena intensitas kebutuhan pendidikan yang dari masa ke masa semakin menigkat (Dwi Siswoyo,2011:12),. Dunia pendidikan sangat diuntungkan dari kemajuan teknologi informasi karena memperoleh manfaat yang luar biasa dalam menunjang penyelengaraan pendidikan. Dalam makalah ini saya akan membahas tentang apa saja peranan teknologi informasi dalam dunia pendidikan. Teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dari sistem elektronik seperti yang diatur dalam UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Peranan Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan menurut PUSTEKKOM meliputi teknlogi informasi sebagai; ketrampilan (skill) dan kompetensi, sebagai infrastruktur pendidikan, sumber bahan ajar, alat bantu dan fasilitas pendidikan, dan manajemen pendidikan. Sedang dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi informasi meliputi dampak positif dan dampak negatif. Dampak negatif harus diatasi oleh penyelenggara pendidikan (sekolah, guru), orang tua, dan pemerintah(PUSTEKOM,2006:54-58).

Kata kunci : pendidikan, teknologi informasi, dampak positif dan negatif , peran TI.

PENDAHULUAN

Sebagaimana telah diketahui umum bahwa negara memiliki tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 yang berbunyi “…,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan …. Tujuan nasional ini kemudian dijabarkan dalam Pasal 31 ayat (1) “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”, dan ayat (5) “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan

persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia” (UUD 1945 Hasil Amandemen,2011: Pasal 31:1,5).

(2)

Mengenai teknologi informasi ini telah diatur melalui UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) di dalam Pasal 1 ayat (3) ditetapkan “ Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan / atau menyebarkan informasi ” (UU No. 11 Tahun 2008,2008).

Di Indonesia yang termasuk sebagai negara berkembang di mana ketersediaan infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan setiap orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan menjadi terbatas, ini di akibatkan oleh kurang meratanya ketersediaan ifrastruktu di nusantara. Salah satu dampaknya perkembangan pendidikan menjadi terhambat dan juga tidak merata (Dede Yahya,2011).

Sebuah informasi tersedia melalui media internet dan merupakan salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Melalui penggunaan media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia pendidikan. Metode yang mulai diterapkan yaitu cara pembelajaran e-learning atau juga cara pembelajaran distance learning. Cara belajar dengan sistem ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas di

berbagai daerah di Indonesia (C. M.Gairola,2004).

Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011, peringkat pendidikan Indonesia berada di posisi 69 di antara 127 negara di dunia. Bahkan Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darusalam yang berada di peringkat 34, sedangkan yang masuk kelompok pencapaian tinggi adalah Jepang pada posisi satu di dunia. Di sinilah ada celah bagi teknologi informasi untuk berperan atau berkontribusi dalam dunia pendidikan di Indonesia (Suripto. 2011: 11).

Peranan Teknologi Informasi Terhadap Pendidikan di Indonesia

Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan di mana memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan menajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam menguasai teknologi informasi, mulai dari ketrampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpinan di lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM (usaha kecil menengah) dan LSM, dan sebagainya (Nella Hutasoit, 2012).

(3)

komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini guru/dosen dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa/mahasiswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui

cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.

Sistem komunikasi dan informasi terdiri dari komponen-komponen pendukung lembaga pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan (Wawan Setiawan,2009: 16)

Peran teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan meliputi: 1) teknologi informasi sebagai ketrampilan (skill) dan kompetensi, 2) teknologi informasi sebagai infrastruktur pendidikan, 3) teknologi informasi sebagai sumber bahan ajar, 4) teknologi informasi sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan, 5) teknologi informasi sebagai manajemen pendidikan, 6) teknologi informasi sebagai sistem pendukung keputusan (B.S.D Oetomo, 2002: 54).

Teknologi informasi dalam pendidikan bisa dipahami sebagai suatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganilisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia (Sukadi, 2008).

Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh dunia pendidikan di Indonesia mulai pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi adalah masalah “kualitas/mutu”. Untuk itu ada tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan untuk pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu: pendekatan sistem, berorientasi pada siswa/mahasiswa, dan pemanfaatan sumber belajar (Munir. 2010).

Terkait dengan teknologi informasi dalam upaya memodernisasi pendidikan menurut Resnick (2002) ada tiga hal yang sangat penting, yaitu: 1) bagaimana kita belajar, 2) apa yang kita pelajari, 3) kapan dan di mana kita belajar. Dengan menelaah jawaban pertanyaan tersebut, maka peran teknologi informasi dalam memodernisasi pendidikan dapat dirumuskan. Pertanyaan pertama, bagaimana kita belajar, maka jawabannya adalah terkait dengan metode atau model pembelajaran. Cara berinteraksi antara guru/dosen dengan siswa/mahasiswa sangat menentukan model pembelejaran. Saat ini terjadi perubahan sistem pembelajaran yang semulanya seorang siswa memiliki ketergantungan terhadap guru/dosen dan perannya dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran seharusnya tidak mutlak bergantung pada guru/dosen lagi tetapi lebih banyak terpusat kepada siswa . Jadi peran seorang guru/dosen tidak lagi dijadikan patokan semua pengetahuan, tetapi lebih menjadi sebagai fasilitator (Resnick,2002:).

(4)

penelitian, 2) Konsultasi dengan pakar, 3) Perpustakaan online, 4) Diskusi online, 5) Kelas online (Jamal Makmur Asmani, 2011: 145-149). TIK khususnya internet telah banyak digunakan sebagai sumber informasi untuk menunjang pendidikan. Internet telah dimanfaatkan untuk menyebarkan berbagai hasil penelitian yang dilakukan di belahan dunia berbeda. Internet sebagai pemeran dalam kemajuan teknologi informasi banyak dimanfaatkan untuk berkonsultasi dengan pakar-pakar yang berada di tempat lain. Contohnya seorang mahasiswa yang berkonsultasi dengan dosen pembimbing dapat melalui layanan e-mail, chatting, ataupun mailing list di internet. Kemudiah wujud nyata dari kemajuan teknologi informasi yaitu adanya perpustakaan online yang merupakan perpustakaan dalam bentuk digital yang dapat di temukan di internet. Hal ini sangat memudahkan siswa/mahasiswa untuk mencari sumber-sumber ilmu pengetahuan (Munir,2008)

Dampak Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Pendidikan di Indonesia

Perkembangan teknologi informasi pada dunia pendidikan sudah bisa dirasakan terpisahkan dari aktivitas pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki komponen-komponen untuk menjalankan operasional pendidikan, seperti siswa/mahasiswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses,

sumber daya manusia (tenaga pendidik), dan biaya operasi (Harina Yuhetty dan Hardjito, 2004: 5-7).

(5)

komunikasi juga akan memungkinkan berkembangnya kelas yang berbasis

teleconference yang tidak mengahruskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan, sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem telnologi informasi dan komunikasi (Christyn Elisabeth Siagian,2012:).

Dampak negatif teknologi informasi dalam dunia pendidikan, antara lain: pada e-learning misalkan yang dapatmenyebabkan pengalihfungsian guru dan mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, dan juga kemudian akan terciptanya seorang individu yang bersifat individual karena sistem pembelajaran yang terpisah (S.P.Hariningsih,2005)

Kemudian karena seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa bukannya benar-benar memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi, game online dan bahkan dapat terkena cyber-relational addiction ialah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata. Hal-hal tersebut sangat jelas sekali sangat menghambat dan sekaligus mengganggu proses pendidikan dalam pemanfaatan perkembangan teknologi informasi (Diah Ayu,2008: 11).

Untuk itu cara melihat dampak negatif dari pemanfaatan teknologi informasi dalam

dunia pendidikan antara lain: 1) Pelajar merupakan pecandu dari keberadaan dunia maya secara berlebihan. Dan yang tidak kalah pentingnya ialah perhatian dari orang tua adalah yang berperan dalam menanamkan nilai-nilai tentang sebuah norma agama sebagai landasan hidup. 2) Tindakan kriminal (Cyber Crime), dalam dunia pendidikan hal ini bisa terjadi, contohnya seperti pencurian dokumen atau asset penting yang dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau negara) pada media internet. 3) Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik bagi pelajar, siswa, mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen. Hal tersebut dapat dilihat pada sistem pembelajaran yang bersifat virtual dan e-learning. Di mana sistem pembelajaran yang tidak saling bertemu antara peserta didik dengan pengajar, maka dapat terjadi peserta didik kurang aktif dalam sistem pembelajaran dan hasilnya tidak maksimal (Munir,2009: 78-83)

Mengatasi Dampak Negatif Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Pendidikan di Indonesia

(6)

ber-teknologi informasi dan komunikasi secara optimal tanpa menghilangkan etika, 4) Pemerintah sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring informasi apa saja yang dapat diakses oleh para peserta didik, 5) Menegakkan hukum yang berlaku, misalnya pembentukan cyber task yang mempunyai fungsi menentukan standar operasi penegndalian dalam penerapan teknologi informasi (Dimas Pria Andika,2012).

Dari data statistik di Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan menunjukkan sebesar 90% SMA dan 95% SMK telah memiliki komputer,laptop,atau sejenisnya. Tapi kurang dari 25% SMA dan 10% SMK yang telah terhubung ke internet. Kemudian pada tingkat perguruan tinggi, data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) menunjukkan dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran masih sangat rendah. Analisis terhadap proposal teaching grant baru 29,69% yang memanfaatkan media berbasis teknologi komputer.

Ketersediaan media berbasis teknologi informasi juga masih terbatas, hanya 15,54% perguruan tinggi negeri (PTN) dan 16,09% perguruan tinggi swasta (PTS) yang memiliki ketersediaan media berbasis teknologi informasi. Sekitar 16,65% mahasiswa dan 14,59% dosen yang mempunyai akses terhadap teknologi informasi. Dari informasi data tersebut dapat dikatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah (Idris dan Naswil,2001).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Teknologi informasi dewasa ini banyak dampak-dampak yang terjadi akibat semakin perkembangannya di negeri ini. Perkembangan Teknologi Informasi jika disikapi secara positif mampu memberikan dampak yang positif dan apabila disikapi secara negatif dapat memberikan dampak negatif pula.

Dunia internet, merupakan sebuah gudang informasi terbesar di dunia, semua yang ingin kita cari ada di internet. Informasi melalui media internet, bisa merupakan sebuah tiket untuk membuat dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan maraknya penggunaan media internet, pemerintah dan institusi pendidikan telah menerapkan sistem belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala jarak dan waktu dalam mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia pendidikan. Salah satu metodenya adalah melalui pembelajaran distance learning atau e-learning. Metode distance learning atau e-learning merupakan sistem alternatif dalam pemerataan dalam memperoleh ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan. Sistem ini sangat membantu sekali dalam sistem belajar siswa atau masyarakat dalam mempelajari ilmu-ilmu baru dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah untuk dipahami.

(7)

Beberapa saran yang dapat yang dapat di tuliskan peran teknologi informasi dalam dunia pendidikan yaitu :

1. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi menjadi hal mutlak mengingat kondisi permasalahan pendidikan yang makin kompleks. Peran teknologi informasi akan bermanfaat apabila dikelola dan ditangani dengan terencana, sistematis dan terintegrasi.

2. Penyelenggaraan pendidikan berbasis Teknologi Informasi melalui pendidikan terbuka dan jarak jauh (e-Learning), membutuhkan dukungan dari semua pihak khususnya pemerintah, serta masyarakat untuk mengalokasikan anggaran yang sesuai untuk kelayakan berjalannya suatu pendidikan.

3. Standarisasi mutu pendidikan berbasis Teknologi informasi perlu di ikuti dengan standarisasi media untuk menjamin kualitas, aksesibilitas dan akuntabilitas sebuah teknologi informasi dalam dunia pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

---2011. Naskah Undang-Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen. Yogyakarta. --- Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional. ---Naskah Undang-Undang Nomor 11 Tahun

2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Jamal Makmur Asmani, 2011, Tips Efektif pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan, Yogyakarta: Diva Press.

PUSTEKKOM, 2006, Penggunaan Teknologi informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran, Jakarta: Depdiknas.

Dwi Siswoyo (2011). Penerapan Metode Pembelajaran Dengan Media Internet.

Disertasi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Dimas Pria Andika, 2012, Makalah: Dampak TIK dalam Dunia Pendidikan,Ebook /

2012/02/16, hlm. 5

Idris, Naswil, 2001, “Pengembangan dan Peranan Sumber Daya Manusia di Era Teknologi Informasi”,Semarang. Harina Yuhetty dan Hardjito, 2004, edukasi net

pembelajaran berbasis internet : tantangan dan peluangnya dalam Mozaik Teknologi Pendidikan, Kencana Media Group dan Universitas Negeri Jakarta. Ayu, Diah. ICT dalam pendidikan, 2008. Jakarta. Eti Rochaety, dkk, 2005, “ Sistem Informasi

Manajemen Pendidikan”, Bumi Aksara, Jakarta.

S.P.Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Penerbit Graha Ilmu.

Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung, Penerbit:Alfabeta.

(8)

Gairola, C. M. (2004). Information and Communications Technology for

Development. New Delhi: Elsevier.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pemerintah telah menjalankan program kemitraan diantaranya adalah pelaksanaan kemitraan antara petani penangkar benih padi dan perusahaan mitra didasarkan pada

SALAH SATUNYA YAITU DENGAN MENGADAKAN LOMBA-LOMBA YANG MNGASAH KREATIFITAS PARA SANTRI. SEPERTI LOMBA MEMBACA PUISI, PIDATO 3 BAHASA(INDONESIA,INGGRIS

Pada tabel 2 penilaian terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran siklus 1 berdasarkan hasil pengamatan kolaborator diperoleh jumlah skor keseluruhan yaitu

I nf eksi caci ng nemat oda sal ur an pencer naan pada domba yang di gembal akan secar a ekst ensi f di daer ah padat t er nak di Jawa Bar at. Semi nar Nasi onal Teknol ogi Pet er

Berikut akan dipaparkan analisis variasi jawaban siswa pada indikator mengkategorikan: (a) Jawaban siswa kode NJI dengan kategori kemampuan sedang: Dari

[r]

Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir dengan judul Rancang Bangun Sistem Pelaporan Arus dan Tegangan saat Terjadi Hubung Singkat Antar Fasa pada Jaringan Distribusi