• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG PENGENALAN ALA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG PENGENALAN ALA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM 3

PENGENALAN ALAT DAN PENGELOLAAN PRAKTIKUM

SEDERHANA

Oleh :

Patmawati (1522220045)

Dosen Pembimbing :

Syarifah, M.Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH

PALEMBANG

(2)

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang

Pada pembelajaran sains termasuk biologi di dalamnya keberadaan laboratorium menjadi sangat penting. Pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali istilah laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum. Atas dasar inilah pembahasan kita tentang pengelolaan laboratorium akan dibatasi pada laboratorium yang berupa ruang tertutup.(Wirjosoemarto,2010).

Kerja laboratorium harus dirancang sedemikian rupa agar dapat melakukan pengukuran kuantitas fisis secara akurat; menelaah faktor- faktor yang mempengaruhi keajegan (reliabilitas) pengukuran; memperlakukan bahan, alat (apparatus), perkakas (tools), dan instrumen suatu pengukuran, mendeskripsikan hasil pengamatan dan pengukuran dengan jelas, menyajikan informasi secara verbal, piktorial, grafis dan matematis, menyimpulkan yang dimuati pendapat (inference) dan memberikan argumen terhadap hasil pengamatan, mempertahankan kesimpulan (conclusion) dan ramalan (prediction),berpartisipasi aktif dan berkooperatif dalam kelompok, melaporkan hasil pengamatan, kesimpulan, dan ramalan dalam kelas, mengenali permasalahan dan memecahkannya melalui eksperimen. (Widhy, 2009).

(3)

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu :

a. Mengetahui fungsi alat dan mampu menggunakannya secara langsung b. Perbedaan pokok antara alat dan bahan

(4)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat-alat Laboratorium Biologi

Dalam pelaksanaan penelitian ilmiah, maka dibutuhkan tool/instrumen yang dapat memudahkan kerja si peneliti dalam mencapai tujuan penelitiannya. Ada beberapa alat dan bahan yang digunakan secara sederhana dalam pelaksanaan penelitian seperti untuk mengukur suhu, cahaya, tanah, pH tanah, dan lainnya.

1. Respirometer

Respirometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur rata-rata pernapasan organisme dengan mengukur rata-rata pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Hal ini memungkinkan penyelidikan bagaimana faktor-faktor seperti umur atau pengaruh cahaya memengaruhi rata-rata pernapasan.

2. GPS

GPS sendiri merupakan singkatan dari Global Positioning System

yang berarti suattu sistem teknologi yang akan membantu posisi keberadaan diri kita. Bila diibaratkan, GPS merupakan pengembangan dari sebuah peta lokasi yang dimanifestasikan dalam bentuk teknologi yang menggunakan satelit ( Alaydrus dkk, 2013 ).

Menurut Fachrul (2007), GPS (Global Positioning System), adalah alat untuk menentukan letak posisi geografis titik sampling (pengambilan sampel).

(5)

Hemositometer adalah alat yang digunakan untuk menghitung sel darah yang terdiri dari gelas objek kamar hitung (counting chumber) dan pipet penghisap, pengencer Thuma ( Santoso, 2013 ).

4. Haemometer

Haemometer adalah intrument laboratorium untuk menetukan kadar hemogglobin dalam darah berdararkan satuan warna (colorimeric). haemometer ini banyak digunakan juga dalam pratikum penyakit dan parasit ikan sebagai wawasan bagi anda pengguaan haemometer ini adalah alat untu mengukur kadar hemogglobin dalam darah sebaiknya anda mencari literatur kondisi Hb yang baik itu bagaimana dan tidak baik itu bagaimanan, ketepatan dan ketelitian anda saat bekerja sangat menentukan keakuratan dalam penggunaan alat ini.

5. Termometer

Termometer adalah alat yang mengukur suhu atau gradien suhu menggunakan berbagai prinsip yang berbeda. Termometer memiliki dua elemen penting yaitu sensor suhu dimana beberapa perubahan fisik terjadi dengan suhu, ditambah beberapa cara mengkonversi perubahan fisik ke dalam nilai numerik ( Utami, 2013 ).

Menurut Surya (2010), jenis-jenis termometer, yaitu :

1. Termometer Raksa dan Termometer Alkohol

Kedua jenis termometer ini memanfaatkan sifat perubahan raksa dan alkohol ketika terjadi perubahan suhu. Raksa dan alkohol sangat mudah memuai ketika suhu naik dan mudah menyusut ketika suhu turun.

(6)

dapat dengan mudah dilihat). Di ujung bawah pipa dipasang sebuah logam kecil yang bertindak sebagai perantara antara benda yang hendak diukur panasnya dengan cairan dalam pipa. Ketika logam ini didekatkan pada benda yang akan diukur suhunya, panas akan mengalir ke cairan dalam pipa dan akan menyebabkan cairan memuai (jika suhu benda lebih rendah dari suhu cairan, cairan akan menyusut). Dengan mengukur besarnya pemuaian dan penyusutan cairan itu, kita dapat menentukan suhu benda itu relatif terhadap suhu acuan.

2. Termometer Bimetal

Termometer ini dibuat berdasarkan pemuaian zat padat ketika suhunya dinaikkan. Termometer ini terdiri dari dua logam yang disatukan pada sisinya dan digulung seperti sebuah spiral. Kedua logam yang digunakan mempunyai sifat yang berbeda. Logam yang satu lebih mudah memuai (bertambah panjang) dibandingkan dengan logam yang lain.

3. Termometer Hambatan

Termometer ini didasarkan pada sifat listrik dari suatu logam. Hambatan listrik akan berubah ketika suhu dinaikkan. Logam yang sering dipakai adalah platina karena mampu menahan suhu yang

(7)

panas yang dipancarkan oleh suatu benda yang panas sekali (misalnya dapur api) yang suhunya hendak kita ukur. Kita tidak dapat menggunakan termometer biasa karena pada suhu tinggi logam-logam pada termometer biasa akan melebur.

6. Kamera trap

Kamera trap adalah alat yang bermanfaat untuk memonitor dan untuk konservasi kehidupan liar di hutan dan bisa dipergunakan untuk memonitor populasi dari banyak jenis binatang yang biasanya sulit untuk di temukan dan di pelajari ( Cheyne, 2012 ).

Hal terpenting dalam praktek kamera trap adalah mendapatkan foto yang bisa dipakai untuk mengidentifikasi binatang yang sedang dipelajari, dan memilih situs yang pantas untuk memasang kamera trap mungkin menjadi variabel terpenting untuk mendapat foto dan data yang bisa di pergunakan. Untuk memaksimalisir keberhasilan dalam usaha kamera trap, sebaiknya kamera trap dipasang di area yang sering dipakai binatang. Area ini termasuk jalur binatang, tempat permukaan dimana binatang menjilat garam (mineral) alami dan sumber air. Karena itu pengetahuan mengenai tanda-tanda yang menunjukan kehadiran binatang diperlukan untuk menentukan lokasi kamera trap yang terbaik. Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan untuk memperbesar keberhasilan dalam mendapat foto yang bagus, dan ini bisa bergantung pada situasi cuaca lokal, apakah ada jenis binatang khusus yang dipelajari dan tipe habitat ( Cheyne, 2012 ).

(8)

Kemungkinan besar makin banyak waktu yang di pakai untuk persiapan awal ini dan tahap perabaan, makin bagus lokasi yang akan didapatkan, namun ini harus dipertimbangkan dengan logistik dan waktu ( Cheyne, 2012 ).

7. Soilmeter (soil tester)

Soil tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban dan pH tanah. Prinsip kerja alat ini adalah mengukur kadar pH dalam tanah dan kelembaban tanah. Pemakaian soil tester untuk mendapatkan pH tanah agak berbeda dengan kertas lakmus, bentuknya seperti pahat dan berukuran pendek, oleh karena bentuknya seperti pahat ada bagian yang runcing. Bagian runcing inilah yang berfungsi untuk mendeteksi pH dan kelembaban tanah ( Utami, 2013 ).

8. pH meter

Mengilustrasikan dua cara untuk menunjukkan bahwa ionisasi telah terjadi dalam larutan berair suatu asam: salah satunya menggunakan warna indikator asam basa; cara lainnya dengan pH meter ( Safitri, 2007 ).

(9)

9. lux meter

Lux meter adalah alat untuk mengukur intensitas atau jumlah cahaya di sekitar kita. Prinsip kerja alat ini adalah di dalam alat ini memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor tersebut diletakkan di sumber cahaya yang akan diukur intensitasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar. Jadi prinsip kerjanya yaitu bekerja dengan sensor cahaya ( Utami, 2013 ).

10. Salinometer

Salinometer adalah alat untuk mengukur salinitas dengan cara mengukur kepadatan dari air yang akan dihitung salinitasnya. Berfungsi untuk mengukur kadar garam dalam air. Bekerjanya berdasarkan daya hantar listrik,semakin besar salinitas semakin Besar pula daya hantar listriknya. Alat ini digunakan di laboratorium, berbeda dengan refraktometer yang biasa digunakan di lapangan atau outdoor.

11. Teropong binokuler

Menurut Fachrul (2007), teropong binokuler, untuk melihat burung dari kejauhan pada ekosistem daratan.

12. lup/kaca pembesar

(10)

lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut.

13. Opti lab

Optilab adalah alat bantu yang dapat merubah mikroskop analog menjadi mikroskop digital. Dimana alat Optilab ini didesain untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam mengamati benda-benda menggunakan mikroskop, karena dengan optilab ini benda yang sedang diamati menggunaka mikroskop dapat secara langsung ditampilkan dilayar monitor.

2.2 Pemeliharaan dan penyimpanan alat laboratorium

(11)

kembali dan jangan disimpan dalam keadaan kotor. Demikian juga kelengkapan alat tersebut harus dicek terlebih dahulusebelum disimpan. Lemari untuk menyimpan alat seringkali terkena rayap, untuk mencegah rayap yang dapat merusak berbagai jenis alat, maka secara periodik perlu disemprot dengan antihama atau sejenisnya atau dengan memasukkan kapur barus pada lemari penyimpanan. Setiap alat yang agak rumit selalu mempunyai buku petunjuk atau keterangan penggunaan. Maka sebelum alat digunakan hendaknya kita membaca terlebih dahulu petunjuk penggunaan alat dan petunjuk pemeliharaan atau perawatannya. Kita ketahui bahwa nama alat sama dan fungsi sama kemungkinan bisa berbeda cara penggunaannya, karena pabrik yang mengeluarkan berbeda dan tahun pembuatannya juga berbeda. Untuk itu dianjurkan agar setiap ada alat baru harus terlebih dahulu diperiksa atau dibaca buku petunjuk sebelum digunakan ( budimarwanti, ).

(12)

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum biologi ini dilaksanakan hari senin, tanggal 16 november 2015, pukul 10:00 WIB sampai selesai, di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dalam praktikum ini antara lain : 1. Salinometer 8. Lux meter 2. Soilmeter (soil tester) 9. Haemometer 3. Lup 10. Hemositometer 4. Thermometer 11. Kamera trap 5. Opti lab 12. GPS

6. Teropong 13. PH meter 7. Respirometer

3.3 Cara Kerja

1. Amatilah alat-alat yang ada di depan, kemudian gambar atau foto menjadi suatu objek.

2. Tuliskan fungsi dan nama alat tersebut.

3. Buat karakteristik untuk bidang apa saja penelitian biologi yang menggunakan alat sederhana.

BAB IV

(13)

4.1 Hasil

Tabel No

. Gambar Fungsi

1

Respirometer

Untuk mengamati pernapasan atau respirasi pada serangga

2

GPS

Untuk mengetahui posisi atau lokasi

3

Hemositometer

Untuk mengetahui jumlah eritrosit dalam darah

No

(14)

4

Haemometer

Untuk mengamati kadar hemoglobin dalam darah

5

Termometer

Untuk mengukur suhu

6

Kamera Trap

Untuk mengamati tingkah laku hewan dengan cara merekam

7

Soil meter

Untuk mengukur pH dan kelembapan tanah

No

(15)

8

pH meter

Untuk mengukur pH atau kadar keasaman dari sebuah cairan

9

Lux meter

Untuk mengukur intensitas cahaya

10

Salinometer

Untuk mengukur kadar garam dalam air

11

Teropong

(16)

No

. Gambar Fungsi

12

Lup/kaca pembesar

Untuk melihat benda yang berukuran kecil

13

Opti lab

Untuk mengamati dan menggantikan lensa okuler pada mikroskop

4.2 Pembahasan

Pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting dilakukan sebelum melakukan praktikum-praktikum yang tentu saja akan menggunakan alat tersebut. Setiap alat mempunyai fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda. Berikut adalah pembahasan masing-masing alat.

(17)

suhu yang berarti, kecepatan pernapasan dapat dinyatakan dalam ml/detik/g, yaitu banyaknya oksigen yang digunakan oleh makhluk percobaan tiap 1 gram berat tiap detik. Alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa dalam pernapasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme dan ada karbon dioksida yang dikeluarkan olehnya. Jika organisme yang bernapas itu disimpan dalam ruang tertutup dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh organisme dalam ruang tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu dapat dicatat (diamati) pada pipa kapiler berskala.

GPS merupakan alat untuk menentukan suatu lokasi benda. Sistem kerja GPS adalah dengan menentukan posisi kita berada dan harus berada di tempat terbuka agar alat satelit tidak terhalangi dan GPS bekerja secara akurat. Lalu ditekan tombol pada GPS dan tunggu bebrapa saat hingga konstelasi satelit GPS memancarkan sinyal posisi satelit tersebut, sinyal tersebut ditangkap oleh penerima sinyal GPS. Dengan menghitung waktu tempuh sinyal dari 3 GPS, maka posisi didapat kemudian catat angka yang tertera pada layar GPS.

Hemasitometer adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk

konsentrasi sel yang rendah. Hemasitometer pada mulanya diperuntukkan

(18)

yang hidup maupun yang mati, tergantung dari pewarna yang digunakan. Misalnya, bila pewarna trypan blue dicampukan ke dalam larutan sel maka sel yang hidup tidak akan berwarna dan sel yang mati akan berwarna biru. Kelebihan lainnya adalah morfologi sel dapat diamati, dapat mengevaluasi

homogenitas dan data mendeteksi kontaminasi.

Haemometer adalah intrument laboratorium untuk menetukan kadar hemogglobin dalam darah berdararkan satuan warna (colorimeric). haemometer ini banyak digunakan juga dalam pratikum penyakit dan parasit ikan sebagai wawasan bagi anda pengguaan haemometer ini adalah alat untu mengukur kadar hemogglobin dalam darah sebaiknya anda mencari literatur kondisi Hb yang baik itu bagaimana dan tidak baik itu bagaimanan, ketepatan dan ketelitian anda saat bekerja sangat menentukan keakuratan dalam penggunaan alat ini. Prinsip kerja haemometer adalah hemoglobin diubah menjadi hematin asam, kemudian warna yang terjadi dibandingkan dengan standar warna dalam alat ini.

Termometer adalah alat untuk mengukur panas atau suhu. Pada umumnya, termometer terbuat dari tabung kaca yang diisi zat cair termometrik. Secara umum, cara kerja thermometer adalah sebagai berikut : Ketika temperatur naik, cairan di bola tabung mengembang lebih banyak daripada gelas yg menutupinya. Hasilnya, benang cairan yg tipis dipaksa ke atas secara kapiler. Sebaliknya, ketika temperatur turun, cairan mengerut dan cairan yg tipis di tabung bergerak kembali turun. Gerakan ujung cairan tipis yg dinamakan meniscus dibaca terhadap skala yg menunjukkan temperatur.

(19)

dipakai binatang. Area ini termasuk jalur binatang, tempat permukaandimana binatang menjilat garam (mineral) alami dan sumber air. Karena itu pengetahuan mengenaitanda-tanda yang menunjukan kehadiran binatang diperlukan untuk menentukan lokasi kamera trapyang terbaik. Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan untuk memperbesar keberhasilan dalammendapat foto yang bagus, dan ini bisa bergantung pada situasi cuaca lokal, apakah ada jenisbinatang khusus yang dipelajari dan tipe habitat.

Soilmeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur pH dan kelembapan tanah. Cara pemakaiannya adalah menancapkan ujung alat ke tanah yang ingin diukur, kemudian tekan tombol dengan lama untuk mengukur pH tanah dan dengan tidak menekan tombol untuk mengukur kelembapan tanah. Liat penunjuk pada soil tester. Nilai yang di atas menunjukkan nilai pH tanah 1-14 dan nilai yang di bawah menunjukkan nilai kelembapan tanah (dalam %).

PH meter adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan (ada elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat). Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda (probe pengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH.

(20)

Salinometer adalah alat untuk mengukur salinitas dengan cara mengukur kepadatan dari air yang akan dihitung salinitasnya. Berfungsi untuk mengukur kadar garam dalam air. Bekerjanya berdasarkan daya hantar listrik,semakin besar salinitas semakin Besar pula daya hantar listriknya. Alat ini digunakan di laboratorium, berbeda dengan refraktometer yang biasa digunakan di lapangan atau outdoor.

Teropong adalah sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari

benda yang diamati. Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong

adalah: lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.

Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar.

(21)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa dalam suatu pengukuran dibutuhkan alat-alat untuk mengukur benda tersebut berdasarkan cara kerja dan fungsi masing-masing. Alat-alat tersebut harus digunakan dengan caranya sendiri dan tidak boleh disalahgunakan, karena dapat menyebabkan kesalahan dalam pengukuran. Adapun alat-alat yang ada di laboratorium biologi, diantaranya respirometer, GPS, hemositometer, haemometer, termometer, kamera trap, soilmeter, pH meter, lux meter, salinometer, teropong, lup, dan opti lab.

(22)

Sebaiknya praktikum menjaga kebersihan alat-alat laboratorium agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama, serta praktikum harus lebih memperhatikan masing-masing fungsi dan cara pakai tiap alat.

DAFTAR PUSTAKA

Budimarwanti. Pengelolaan alat dan bahan di laboratorium kimia.

https://ml.scribd.com/doc/66036433/Pengelolaan-Alat-Dan-Bahan-Di-Laboratorium-Kimia diakses tanggal 20 November 2015, pada pukul 15.35 WIB

Cheyne, Susan dkk. 2012. Standar Operating Procedure (SOP) untuk Pemasangan Kamera Trap.

http://www.outrop.com/uploads/7/2/4/9/7249041/sop_kamera_trap_kali mantan_indonesia.pdf diakses tanggal 22 November 2015, pada pukul 09.00 WIB

Farndon, John. 2010. Materi Biologi! Volume 1 PENGANTAR BIOLOGI. Pakar Raya. Bandung

(23)

Widhy, Purwanti. 2009. Alat dan Bahan dalam Laboratorium IPA.

http://www.plthn-penggunaan-alat-lab.pdf Diakses pada tanggal 20 November 2015, pada pukul 19:00 WIB.

Wirjosoemarto, Koesmadji. 2010. Teknik Laboratorium. Jakarta. Universitas Pendidikan Indonesia.

Fachrul, Melati Ferianita. 2007. Metode sampling bioekologi cetakan ke 1. Jakarta. Bumi Aksara

Safitri, Amalia. 2007. KIMIA DASARPrinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Edisi kesembilan jilid ke 2. _______. Erlangga

Alaydrus, Ismail S dkk. 2013. Pengenalan Alat-Alat Praktikum Ekologi Terrestial. http://www.pengenalan-alat-praktikum.pdf Diakses pada tanggal 5 Desember 2015, pada pukul 16:00 WIB

Utami, Aldha Rizki dkk. 2013. Pengenalan Alat.

Gambar

Tabel No

Referensi

Dokumen terkait

[r]

mengembangkan bahan ajar untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa di SMPN 1 Sumbergempol,(2) Untuk mengetahui kreatifitas guru pendidikan agama Islam dalam

Secara keseluruhan, persepsi pemangku kepentinganberada pada kategori baik, namun dari penelitian ini dihasilkan indikator baru yang menjadi kebutuhan pemangku

Penyusunan Perubahan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010-2015 mempertimbangkan hasil kajian dan konsepsi Rencana Pembangunan Jangka Panjang

mneyembuhkan penyakitnya. Melihat perubahan pada klien setelah dilakukannya proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Meditasi Penyembuhan dan Do’ a. Yaitu

Pada umumnya pola manajemen satu atap yang digunakan ialah memusatkan seluruh kebijakannya kepada pimpinan pusat, sehingga puncak manajerial memberikan kebijakan yang sesuai

Stratocumulus tidak menghasilkan presipitasi, hanya hujan atau salju rintik-rintik Stratocumulus terdiri dari gulungan besar awan, lembut dan tampak keabuan, dan seringkali

Peneliti mengadakan tes sebelum (pre-test ) dan sesudah penelitian ( post-test ). Nilai rata-rata tiap tes dibandingaan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis