• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASI SERAH TERIMA (LOADING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASI SERAH TERIMA (LOADING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

O

Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal:

Oleh:Oleh:

_________________ _________________

Ketua Komite Skema Ketua LSP

Nomor Dokumen

: SS-SPV-LOM-2701-2017

Kode KBJI

:

Nomor Salinan

: 01-SS-SPV-LOM-2701-2017

Status Distribusi

:

Terkendali

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

OPERASI SERAH TERIMA (

LOADING

MASTER

)

Skema Sertifikasi Kompetensi

Loading Master

merupakan skema sertifikasi Okupasi

Nasional yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi

LSP PPT MIGAS

.

Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan

berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Nomor 142 Tahun 2013 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil

dan Sepeda Motor, Golongan Pokok Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda

Motor, Golongan Perdagangan Besar Khusus Lainnya, Sub Golongan Perdagangan

Besar Bahan Bakar Padat, Cair, dan Gas dan Produk Yang Berhubungan Dengan

Itu (YBDI), Sub Kelompok Operasi Serah Terima Komoditi Cair (

Loading Master

).

Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi tenaga kerja pada

jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi

Loading Master

dan sebagai acuan dalam

asesmen oleh

LSP PPT MIGAS

dan asesor kompetensi.

LSP-PPT MIGAS

(2)

TINGKAT REVISI- 3 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 2 1. Latar Belakang

Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT MIGASperlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT MIGASsetelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

2. Ruang lingkup

2.1. BidangOperasi Serah Terima Komoditi Cair di Dermaga (Loading Master) 2.2. Lingkup penggunaan:

Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus di Sub Sektor Industri Migas pada Bidang Operasi SerahTerima Komoditi Cair di Dermaga (Loading Master) yang mempunyai tugas utama menjamin proses distribusi minyak bumi dan hasil olahannya dengan tepat jumlah, mutu, waktu dan aman sampai dititik penyerahan akhir.

3.

T

ujuan

3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Loading Master pada industri migas.

3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Loading Master di dalam bisnis operasi distribusi Minyak Bumi dan hasil olahannya

3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Loading Master pada lembaga penilaian kesesuaian.

3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Loading Master secara mandiri.

4. Acuan Normatif

Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan mengacu kepada:

4.1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja;

4.2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

4.3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi; 4.4. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;

4.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi;

4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi;

4.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;

4.8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

4.10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;

(3)

TINGKAT REVISI- 3 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 3 4.12. PeraturanMenteri Tenaga KerjadanTransmigrasiRepublik Indonesia Nomor 8

Tahun 2012 Tentang Tata Cara PenetapanStandarKompetensiKerja Nasional Indonesia;

4.13. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya MineralNomor5 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi Secara Wajib;

4.14. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Kegiatan Penyaluran Bahan Bakar Minyak;

4.15. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Kegiatan Penyaluran Bahan Bakar Minyak;

4.16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia; 4.17. Keputusan Menteri Nakertrans Nomor : 142 Tahun 2013 Tentang Penetapan

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, Golongan Pokok Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor, Golongan Perdagangan Besar Khusus Lainnya, Sub Golongan Perdagangan Besar Bahan Bakar Padat, Cair, dan Gas dan Produk Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI), Sub Kelompok Operasi Serah Terima Komoditi Cair (Loading Master);

4.18. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/M.Pe/1997 Tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi;

4.19. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 Tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi;

4.20. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 2/BNSP/III/2014 Tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi;

4.21. SNI ISO/IEC 17024:2012 Tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Untuk Lembaga Sertifikasi Personal;

5. Kemasan/Paket Kompetensi

a. Level : IV

b. Jenis kemasan :Okupasi Nasional Loading Master c. Rincian Unit Kompetensi :

N0 KODE UNIT JUDUL UNIT

1 G.466101.001.01 Melakukan Komunikasi di Lingkup Pekerjaan 2 G.466101.002.01 Menerapkan K3LL di Lingkup Pekerjaan 3 G.466101.003.01 Memverifikasi Kualitas Komoditi Cair

4 G.466101.004.01 Memverifikasi Hasil Pengukuran KomoditasCair 5 G.466101.005.01 Memverifikasi Kuantitas Komoditas Cair

6 G.466101.006.01 Memeriksa Sarana dan Fasilitas Muat (Loading) / Bongkar (Unloading)

7 G.466101.007.01 Mengatur Muat (Loading) / Bongkar (Unloading)

8 G.466101.008.01 Melaporkan Hasil Kegiatan Muat (Loading) / Bongkar (Unloading)

(4)

TINGKAT REVISI- 3 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 4 10 G.466101.010.01 Memecahkan Permasalahan Kegiatan Muat (Loading) /

Bongkar (Unloading)

6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas :

6.1. Menerapkan K3LL dilingkup pekerjaan 6.2. Memverifikasi Kualitas Komoditi Cair

6.3. Memverifikasi Hasil Pengukuran KomoditasCair 6.4. Memverifikasi Kuantitas Komoditas Cair

6.5. Memeriksa Sarana dan Fasilitas Muat (Loading) / Bongkar (Unloading) 6.6. Mengatur Muat (Loading) / Bongkar (Unloading)

6.7. Melaporkan Hasil Kegiatan Muat (Loading) / Bongkar (Unloading

6.8. Merekomendasikan Keputusan Muat (Loading) / Bongkar (Unloading) Berdasarkan Dokumen Muatan

6.9. Memecahkan Permasalahan Kegiatan Muat (Loading) / Bongkar (Unloading)

7.

Persyaratan dasar

7.1 Ijasah minimal setingkat DIIITeknik

7.2 Yang belum memiliki pengalaman kerja sebagai Loading Master:

7.2.1. Pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun di bidang pengelolaan Minyak Bumi dan Hasil Olahannya atau;

7.2.2. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Loading Masterselama 480 JP 7.3 Yang memiliki pengalaman kerja lainnya:

7.3.1

Memiliki kompetensi Pengukur Isi Tangki dan;

7.3.2

Memiliki kompetensi Pengambilan Contoh Minyak Bumi dan Hasil Olahannya dan;

7.3.3 Memiliki

kompetensi Penanganan Minyak Bumi dan Hasil Olahannya.

8. Persyaratan kompetensi

8.1. Surat KeteranganSehatyang menyatakan : kemampuan fisik penglihatan (tidak buta warna), pendengaran baik, mobilitas/tidak cacat fisik)

8.2. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkan fotocopy ijazah terakhir yang dimiliki, surat keterangan dokter pemerintah/ puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan 8.3. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP PPT MIGAS

maka untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi dari awal.

9. Hak Pemohon Sertifikasi

9.1. Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.

9.2. Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi.

9.3. Asesi yang tidak lulus ujian sertifikasi, bisa mengulangdengan mengumpulkan persyaratan seperti permohonan baru.

10. Kewajiban Pemegang Sertifikat KompetensiLoading Master

10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai Loading Masterdengan tetap menjaga kode etik profesi.

10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.

(5)

TINGKAT REVISI- 3 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 5 11. Biaya

11.1. Biaya Uji Kompetensi sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen ESDM.

11.2. Biaya sertifikasiSTTK Loading Master: Rp1.250.000,-

11.3. Biaya pelaksanaan sertifikasi di luar TUK Cepu adalah Rp1.250.000,- belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.

11.4. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 orang. 12. Proses Sertifikasi

12.1. Persyaratan Pendaftaran

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Loading Masterdapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A) , Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.A) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya.

Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan Standar SKKNI.

12.2. Proses Asesmen

12.2.1. Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan unit-unit kompetensi yang diujikan.

12.2.2. Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi. 12.2.3. Form APL – 01 dan APL – 02 yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan

diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);

12.2.4. Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01; 12.2.5. Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan Prosedur

dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI, lisan/ wawancara.

12.3. Proses Uji Kompetensi

12.3.1 LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi LSP PPT MIGAS;

12.3.2 Metode dan mekanisme asesmen kompetensi terdiri dari uji tertulis, lisan/wawancara dan praktek/Simulasi sesuai dengan skema sertifikasi LSP PPT MIGAS;

(6)

TINGKAT REVISI- 3 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 6 12.3.4 LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji

kompetensi/asesi;

12.3.5 LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa;

12.3.6 Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.

12.4. Keputusan Sertifikasi

12.4.1. Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulisyang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium.

12.4.2. Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika Nilai Ujian diperoleh minimal 60untuk setiap materi yang diujikan

12.4.3. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui website.

12.4.4. LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten. 13. Pembekuan atau Pencabutan Sertifikat

Sertifikat yang telah diperoleh dapat dicabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut:

13.1.

Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya;

13.2.

Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya.

13.3.

Masa berlaku sertifikat telah habis

13.4.

Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP PPT MIGAS

13.5.

Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LSP PPT MIGASuntuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.: F. 9. 05. C)

14. Survailen

Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:

14.1.

Evaluasi rekaman kegiatan ujian

14.2.

Evaluasi peserta (sampling)

14.3.

Monitoring, pelaporan dan sanksi

14.4.

Witness (bila diperlukan)

(7)

TINGKAT REVISI- 3 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 7 15. Sertifikasiulang

15.1.

Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi yang terkini.

15.2.

Pemohon sertifikasi ulang yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar

LSP PPT MIGASharus mengikuti persyaratan awal di level yang sama

15.3.

Sertifikasi ulang ditetapkan 4 tahun sekali dan ketentuannya diatur dalam prosedur.

15.4.

Berkas persyaratan diterima LSP PPT MIGAS minimal 5 (hari) kerja sebelum pelaksanaan ujian sertifikasi ulang.

16. Penggunaansertifikat

Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).

17. Banding

(8)

Referensi

Dokumen terkait

dorsalis terutama jantan pada perlakuan ragi dengan konsentrasi 2,5% setiap minggunya selalu tertinggi dan berbeda nyata dengan kontrol (air suling selasih) Tingginya jumlah

Jengkel saya rasanya, kok tidak enak, wah buru-buru disadari, “Oh ini perasaan tidak senang sedang muncul, tetapi ini juga tidak kekal, nanti juga lenyap.” Pada saat kita

Kemasan yang digunakan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 321 Tahun

Kemasan yang digunakan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 631 Tahun

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

Kemasan yang digunakan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia berdasarkan pada : Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor

Kemasan yang digunakan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia berdasarkan: Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor

Kemasan yang digunakan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia berdasarkan : Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia