Penasihat: Romo Y. Natalis, Pr. Redaksi: Andreas E. S., Arifin, Bambang S. W., Caecilia, Fridus RM, Martinus, Steven F., Nancy Email Redaksi: wartaku_teresa@yahoo.com
Inside This Issue:
Liputan Utama……… 2
Iman Katolik……… 4
Renungan……… 5
Mengenal Orang Kudus…… 6
Mutiara Iman……… 8
Warta Paroki……… 9
Jadwal Pelayanan………10
Kalender Liturgi………10
Berita Seputar Paroki…………11 No. 349/Thn. VI/03 Oktober 2010
Th. C/II –Hari Minggu Biasa XXVII
Tema Minggu Ini:
Warta Mingguan–Umat Paroki Ibu Teresa
Untuk Kalangan Sendiri
LIPUTAN UTAMA
Puncak Perayaan Pesta Nama
Paroki Ibu Teresa Ke-7
Tanggal 26 September 2010 minggu kemarin sungguh
merupakan moment yang sungguh membahagiakan bagi umat
PITC, dimana minggu lalu diadakan perayaan penutupan
rangkaian kegiatan pesta nama yang berlangsung dari bulan Mei lalu. Perayaan ini dilakukan setelah selesainya misa minggu pagi. Perayaan misa sendiri terasa sangat spesial karena selain dipimpin oleh kedua romo paroki kita, misa juga dihadiri oleh beberapa romo tamu. Tepat setelah misa syukur ini, maka seluruh perhatian tertuju ke panggung yang sudah dipersiapkan di halaman depan Trinitas.
Untuk Kalangan Sendiri
dengan lomba bulutangkis pada bulan Mei lalu di GOR Indosport - Cikarang Baru. Perayaan semakin meriah dengan tampilnya group kesenian Marawis dari daerah Muara Gembong, Cikarang Utara. Meskipun jauh-jauh datang dari wilayah utara, namun tidak sia-sia, karena group yang terdiri dari anak-anak usia SD, namun penampilannya bisa mengubah suasana perayaan menjadi lebih hidup, dengan kekompakan mereka dalam memainkan rebana dan juga lantunan pujian kepada Allah dalam bahasa Arab. Tidak heran jika sepanjang penampilan mereka mendapat sambutan yang meriah dari para hadirin.
Rm. Samuel Pangestu, Bp. Sianipar perwakilan dari Muspida Kabupaten Bekasi, dan juga Bp. Achmad Gofur perwakilan dari NU, didaulat untuk memberikan kata sambutan dalam acara ini. Sebagai tuan rumah, Rm. Samuel, mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada para tamu undangan yang berkenan meluangkan waktunya untuk hadir dalam perayaan Pesta ulang tahun Paroki Ibu Teresa yang ke-7. Dengan usianya yang ke-7 ini, umat paroki ingin menjalin kebersamaan dan persahabatan dengan segenap elemen masyarakat yang ada di bumi Cikarang ini, dengan tanpa melihat perbedaan agama. Bp. Sianipar, yang merupakan perwakilan dari Muspida Kabupaten Bekasi, menyampaikan selamat ulang tahun ke-7 kepada segenap umat paroki Ibu Teresa, dan berpesan untuk tetap beribadah di tengah segala tantangan yang ada. Sementara itu Bp. Achmad Gofur, dari NU selain mengucapkan Selamat Ulang Tahun, beliau juga sedikit mengulas sosok Ibu Teresa sebagai pribadi yang besar/hebat, yang diakui oleh dunia, dengan kepeduliannya terhadap kaum miskin dan papa di India. Hadir diacara seperti ini bukanlah sesuatu yang baru bagi beliau, sebelumnya bahkan beliau pernah diundang oleh gereja di Filipina. Beliau menuturkan kebahagian, kegembiraan dan kekagumannya, karena pada waktu itu, di kamar hotel sudah disediakansajadah(alas untukShalat) lengkap dengan Al Quran terbitan dari Departemen Agama RI. Sungguh menjadi kehormatan bagi beliau untuk bisa hadir dalam perayaan HUT Paroki Ibu Teresa ini, karena acara ini merupakan bentuk silaturahmi yang dalam pandangan Islam adalah besar pahalanya. Namun hendaknya acara ini jangan hanya berhenti hanya sebatas silaturahmi saja, namun bisa dijalin hubungan yang lebih jauh lagi misalnya dengan diskusi dan seminar untuk mewujud nyatakan kebersamaan dan kesejahteraan kehidupan bernegara di ranah NKRI. Beliau juga mengutarakan tidak hadir sendiri dalam acara ini, namun hadir bersama dengan 20 orang laskar merah putih dan 20 orang GP Ansor. Laskar Merah Putih ini bertugas memberikan rasa aman kepada masyarakat dan bertugas juga menjaga simbol-simbol negara, seperti Bendera Merah Putih , Burung Garuda - lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk juga keberagaman agama, suku bangsa dan juga budaya, karena keberagaman ini adalah berasal dari Allah sendiri. Sontak sambutan dari Bapak Achmad Gufron ini mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari seluruh yang hadir dalam acara ini.
Setelah kata sambutan ini, maka acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Rm. Samuel Pangestu dan Rm. Natalis, sebagai ungkapan rasa syukur atas ulang tahun ke-7 Paroki Ibu Teresa Cikarang. Rangkaian acara selanjutnya adalah acara hiburan. Selain dimeriahkan oleh berbagai elemen yang ada di PITC seperti BIA, Putri Sakristi, dan beberapa remaja yang menampilkan line dance dan juga tari pendet, pesta HUT PITC yang ke-7 ini juga dimeriahkan oleh group music tradisional “Seruling dan Kecapi” dari desa Cibatu, dan juga tari Jaipong dari desa Cibatu juga. Sesekali acara diselingi dengan pengundian door price. Ada sangat banyak
door price yang disediakan oleh panitia kali ini, mulai dari jam dinding, kipas angin, magic jar, Mixer, DVD player, mesin cuci, hingga AC, sehingga tidak heran jika para hadirin tetap tak beranjak hingga acara selesai. Selamat Ulang Tahun ke-7 Paroki Ibu Teresa kepada seluruh umat, semoga misi untuk menjadi Paguyuban Umat beriman yang mau berbagi dan merakyat, sungguh benar-benar tercapai sehingga kehadiran umat Katolik di PITC ini menjadi berkat bagi sesama di bumi Cikarang ini.
Untuk Kalangan Sendiri
IMAN KATOLIK
Alkitab dalam Gereja
Kitab Suci agama Kristen-Katolik adalah keseluruhan Kitab-kitab Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB), yaitu 72 Kitab atau Surat yang diterima dalam kanon atau daftar resmi Kitab Suci. Ada 45 Kitab membentuk Kitab Suci Perjanjian Lama (39 di antaranya juga diterima agama Yahudi); dan 27 Kitab membentuk Kitab Suci Perjanjian Baru. Juga ditambah lagi dengan Kitab Deuterokanonika (artinya: termasuk dalam daftar kedua PL) adalah Kitab: Tobit, Yudit, I dan II Makabe, Barukh, Kebijaksanaan Salomo, Jesus bin Sirakh, Tambahan pada Kitab Ester dan Daniel. Kitab Suci terbitan Protestan tidak memuat Kitab-kitab Deuterokanonika tersebut atau memuatnya pada bagian tambahan saja.
Perbedaan hakiki antara Kitab Suci dan semua buku lain adalah bahwa: Kitab Suci ditulis dan disusun di bawah inspirasi atau ilham ilahi. Para pengarangnya begitu dipengaruhi oleh Roh Kudus, sehingga karangan mereka tetap karya mereka sebagai manusia, tetapi juga sekaligus karya ilahi. Menurut Konsili Vatikan I, Kitab-kitab adalah suci dan kanon (daftar resmi) karena ditulis di bawah pengaruh inspirasi Roh Kudus, sehingga Tuhan pun harus disebut Pengarang dari Kitab-kitab Suci ini.
Pewartaan semula adalah pewartaan lisan para Rasul dan murid-murid mereka. Semakin jauhnya peristiwa Yesus Kristus dalam dimensi waktu dan jarak, semakin mendesaklah pencatatan pewartaan lisan untuk keperluan katekese, pewartaan, ibadat, pembelaan terhadap tuduhan Yahudi dan filsuf Yunani. Model penulisannya adalah Kitab suci PL seperti terdapat dalam Septuaginta, yang diakui umum dan perlu diketahui orang untuk mengerti peristiwa-peristiwa sekitar Kristus.
Kristus mengakui otoritas Kitab Suci PL (Mat 5:17-19), tetapi menekankan juga otoritas-Nya sendiri yang sekurang-kurangnya sejajar (Mat 5:21-48). Apa yang ditunjuk dalam Kitab Suci Yahudi, sudah terpenuhi dalam Kristus. Maka dari itu, Perjanjian Lama sudah terpenuhi dalam Perjanjian Baru. PB merelatifkan PL (bdk. Ibr 8:13), tetapi PL dengan perantaraan PL bukan lagi hanya Kitab Suci umat Israel, melainkan Kitab Suci seluruh umat manusia universal.
Isi Kitab Suci adalah tentang kegiatan ilahi terhadap dunia ini dan khususnya terhadap
umat-Nya, yaitu sejarah keselamatan yang berpusat pada Kristus. Oleh karenanya, isi
pokok seluruh Kitab Suci adalah Kristus. Kitab-kitab yang sudah ditulis sebelumnya (PL) menunjuk kepada Kristus, dan yang ditulis sesudahnya (PB) mewartakan perbuatuan dan amanat-Nya. Inkarnasi Sabda Allah dilanjutkan dalam sabda ilahi yang adalah Kitab Suci. Maka, Kristus dan keselamatan yang dikerjakan-Nya terkandung dalam semua Kitab PL dan PB, walaupun dengan cara dan kadar berbeda. Oleh karena itu, tujuan Kitab Suci bersifat kristologis. Kitab Suci mewahyukan atau membuka rencana dan tindakan Allah yang semula mengenai manusia, sehingga arti dan makna penciptaan diwahyukan kepada kita.
Dalam rangka itu tidak penting apakah hal-hal yang tidak menyangkut sejarah keselamatan kurang tepat dari segi sejarah duniawi atau segi ilmu hayat. Sebab yang dimaksud Kitab Suci bukan kitab sejarah profan secara mendetail, melainkan interpretasi ilahi mengenai sejarah keselamatan secara keseluruhan, baik awal, pusat, maupun tujuannya.
Untuk Kalangan Sendiri RENUNGAN
Resep Mujarab Supaya Iman Bertambah
Bacaan Injil hari ini, diawali dengan permintaan para rasul kepada Yesus: “Tambahkanlah iman kami”. Apa tanggapan Yesus atas permintaan itu? Agaknya Yesus tidak ingin memberikan jawaban langsung. Sebaliknya Yesus malahan membandingkan atau mengumpamakan iman dengan biji sesawi, lalu bercerita tentang pelayanan kasih setia yang tuntas dari seorang hamba: "Siapa di antara kamu yang
mempunyai seorang hamba yang membajak atau
menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan” (Luk 17:7). Pada bagian terakhir bacaan (ayt. 10), Ia meminta para rasul supaya berlaku seperti hamba, “Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata:“Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kamilakukan”.
Jujur saja, awalnya saya berpikir jawaban Yesus “kurang nyambung”, atau ingin mengelak dari permintaan para rasul.
Namun setelah saya cermati, ternyata tidak. Justru cerita Yesus adalah sebuah jawaban yang sangat mendalam.
Apa yang ingin dikatakan Yesus dengan cerita pelayanan seorang hamba? Agaknya Ia ingin
menegaskan, “Kalau Anda mengharapkan iman Anda bertambah, berlakulah setia dan taat
dalam pelayanan Anda. Dalam pelayanan Anda, apapun bentuknya, iman Anda akan terasah dari waktu ke waktu. Bila ingin membuktikannya, mulailah dalam pelayanan Anda, sekecil apa pun. Dengan begitu Anda akan membuktikan sendiri bahwa dengan iman sebesar biji sesawi, Anda akan mampu mengubah wajahdunia”.
Saya teringat dengan Ibu Teresa. Saya teringat dengan beberapa ungkapannya yang menyentuh banyak orang: “Melakukan hal kecil dengan cinta yang besar; Kita dipanggil pertama-tama untuk setia, bukan sukses”. Secara manusia, Ibu Teresa bukanlah orang yang punya talenta luar biasa. Ia memulai karyanya dengan sebuah permenungan batin, dilanjutkan dengan suatu keputusan untuk memulai sesuatu yang disebutnya “Panggilan dalam panggilan” terhadap seruan Yesus dan banyak orang yang dijumpainya, “aku haus”. Justru ketaatan dan kesetiannyalah yang membuat karyanya menjadi“besar”,dan kian mengasah imannya.
Bacaan kedua dari 2 Tim 1 menegaskan hal yang sama. Dalam ayat 12, Rasul Paulus
bersaksi:“Itulahsebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya”. Iman dan pelayanan bagi Paulus adalah dua sisi dari satu realitas yang tak terpisahkan. Iman melahirkan pelayanan; namun sebaliknya pada gilirannya kesetiaan dalam pelayanan, kendati harus menderita, semakin menguatkan dan mengasah iman. Dalam konteks inilah, ungkapan Paulus yang lain bisa dimengerti: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kitalihat”(Ibr 11: 1).
Untuk Kalangan Sendiri
MENGENAL ORANG KUDUS
Para Malaikat Agung Allah
Suatu ketika, pada Permulaan Penciptaan, terjadilah suatu
Pertempuran Besar di Surga. Beginilah kisahnya:
Tuhan menciptakan Surga dan Bumi dan semua malaikat dan para pemimpin malaikat yang disebut Malaikat Agung. Para Malaikat Agung adalah sahabat Tuhan. Mereka Bercahaya dan Gagah serta Perkasa. Termasuk di antara para malaikat agung adalah Gabriel, Rafael dan Mikhael. Selain mereka ada juga Lucifer. Lucifer sangatlah elok hingga para malaikat menyebutnya Putera Fajar.
Para malaikat berbahagia karena mereka bersama-sama dengan Allah dan mereka semua mengasihi-Nya. Kemudian, pada suatu hari Lucifer
berkata kepada dirinya sendiri: “Mengapa harus Tuhan yang paling
berkuasa di Surga? Mengapa bukan aku? Aku bisa terbang dan berubah wujud, aku elok serta gagah perkasa. Sesungguhnya aku ini sama pentingnya dengan Tuhan. Mulai sekarang aku tidak lagi akan melakukan perintah-Nya. Aku akan melawan-Nya dan Surga akan menjadimilikku!”
Maka, Lucifer pergi berkeliling Surga dan ia mengumpulkan banyak malaikat yang juga tidak suka dianggap kurang penting dibanding Tuhan hingga terbentuklah suatu pasukan yang besar. Pasukan para malaikat itu menuju Tahta Allah dan berkata dengan sombongnya:“Kamiini sama pentingnya dengan Engkau. Mengapa harus Engkau yang menjadi Raja atas Surga dan atas kami? Kami ini Gagah perkasa dan Elok dan penuh Kebanggaan diri. Kami akan bertempur melawan Engkau untuk merebut Kerajaan Surga.”
Tuhan memandang mereka, dan kemudian Ia berkata: “Lucifer, Aku menganggapmu
sebagai seorang sahabat, dan Aku percaya kepadamu. Bertindaklah bijaksana, coba pikirkan apa yang hendak engkau lakukan ini.” “Akusudahmemikirkannya,”kata Lucifer, “danlebih baik aku tidak tinggal di surga sama sekali daripada Engkau harus menjadi Rajaku, demikian juga
pendapat para malaikat yang lain!” Dan di belakangnya seluruh para malaikat yang
memberontak berseru dengan suara lantang:“Kamiberpihak pada Lucifer! Hidup Lucifer! Biarlah ia yang memerintah atas kami di Surga! KAMI TIDAK MENGHENDAKI TUHAN!” “Baiklah,” kata Tuhan, “jika kalian tidak menghendaki Aku. Tetapi, jika kalian hendak menguasai Surga, kalian boleh mencobanya jika kalian mau.” Kemudian, Tuhan memanggil Malaikat Agung Mikhael dan memerintahkannya untuk membentuk Pasukan Balatentara Surgawi yang berada di pihak Tuhan.
Maka terjadilah Pertempuran Besar di Surga antara Mikhael dan para malaikatnya melawan Lucifer. Lucifer berperang, dan para malaikatnya juga berperang, tetapi mereka TIDAK DAPAT menang. Mikhael menghalau Lucifer dari Surga dan Lucifer jatuh ke bawah dan ke bawah dan ke bawah hingga ke neraka. Semua malaikat pengikutnya dihalau juga bersama dengan Lucifer. Pintu Surga kemudian ditutup. Sorak-sorai terdengar membahana dari pihak Balatentara Surgawi yang dipimpin oleh Mikhael: “Surga telah menang! Bersoraklah dan bergiranglah, hai seluruh malaikat Allah! Allah yang Maha Baik selalumenang!”
Jadi, sekarang kalian tahu mengapa kita mengatakan dalam doa kita, “Malaikat Agung St. Mikhael, lindungilah kami dalam peperangan,” karena ia adalah Panglima Perang Balatentara Surgawi.
Untuk Kalangan Sendiri
akan pernah ia melupakannya. Lucifer tidak pernah lagi diperkenankan masuk ke dalam Surga untuk selama-lamanya. Jadi, karena Dendam yang mendalam, ia melakukan apa saja untuk membalas Tuhan.
Yang paling mengerikan dari Lucifer adalah rasa IRI-nya. Siapa yang menurutmu ia cemburui? Kita! Mengapa? Karena ketika Tuhan Yesus disalibkan, Ia membuka Kerajaan Surga bagi kita agar kita dapat masuk ke dalamnya! Jadi Lucifer, yang nama lainnya ialah Setan, atau Iblis, amat murka karena kita yang hanyalah Orang Biasa diperkenankan masuk ke dalam Surga, sedangkan ia, seorang malaikat Agung, tidak. Jadi, ia dan para malaikatnya (para iblis) selalu dan selalu berusaha untuk mencegah kita masuk ke dalam Surga. Para iblis merayu kita dengan pikiran-pikiran jahat, membujuk kita melakukan perbuatan-perbuatan dosa, semuanya untuk melukai hati Tuhan.
Jadi, kapan saja kalian berniat untuk melakukan atau mengatakan sesuatu yang jahat, ingatlah akan Pertempuran besar di Surga. Ingatlah bahwa Lucifer sedang berusaha menghasut kalian untuk berada di pihaknya. Jika kamu membatalkan niat jahatmu itu, kalian telah menang dan berada di pihak Tuhan.
St. Mikhael
St. Mikhael adalah Panglima Perang Balatentara Surgawi. Namanya berarti "Siapa dapat menyamai Tuhan?" yaitu pertempuran dahsyat bala tentara surgawi melawan pemberontakan Lucifer, si raja iblis.
St. Mikhael beberapa kali ditampilkan dalam Kitab Suci, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dalam Kitab Daniel bab 10 dikisahkan bagaimana Mikhael menenangkan hati Daniel setelah Daniel memperoleh suatu penglihatan. Mikhael berjanji untuk menjadi penolongnya dalam segala hal. Dalam Kitab Daniel bab 12, Mikhael disebut sebagai “pemimpin besar yang akan mendampingi anak-anak bangsa pilihan Tuhan.” Dalam Kitab Yudas ayat 9 diceriterakan bagaimana Mikhael bertengkar dengan iblis mengenai mayat Musa. Dalam Kitab Wahyu bab 12, Yohanes menggambarkan pertempuran besar di surga di mana Mikhael berhasil menghalau para malaikat yang memberontak dari surga. Oleh karena kemenangannya itu, Gereja Katolik mengangkatnya sebagai Pelindung Gereja. Malaikat Agung St. Mikhael biasa dilukiskan berpakaian baju baja, membawa tombak dan kakinya menginjak leher seekor naga.
Gereja memohon pertolongannya bagi orang-orang yang menghadapi ajal, perlindungan dalam peperangan, pengakuan dosa, dan menghantar jiwa-jiwa dari api penyucian menuju surga. St. Mikhael kelak akan menjadi pelindung orang-orang Kristen pada masa anti-Kristus.
St. Gabriel
Gabriel berarti “Tuhan kemenanganku”. St. Gabriel dianggap sebagai utusan khusus untuk menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada manusia. Namanya dicatat dalam Kitab Daniel 8:16; 9:21 sebagai utusan untuk menjelaskan penglihatan-penglihatan yang diperoleh Daniel. Dalam Injil Lukas, dikisahkan Gabriel menyampaikan berita kelahiran Yohanes Pembaptis kepada Zakharia serta menyampaikan kabar sukacita kelahiran Yesus, Tuhan dan Penyelamat kita, kepada Bunda Maria.
St. Rafael
Untuk Kalangan Sendiri
MUTIARA IMAN
Inilah kisah yang diceritakan sang Guru kepada seorang filsuf yang menanyakan mengapa kepandaian menghalangi pencerahan. Di dalam sebuah kapal terbang hanya ada tiga penumpang: seorang filsuf besar, seorang pramuka dan
seorang Uskup. Tiba-tiba kapal terbang mengalami
kerusakan mesin lalu pilot mengumumkaan bahwa kapal harus segera dikosongkan. Disitu hanya ada tiga parasut dan sang pilot telah mengambil satu. Yang lain harus memutuskan sendiri siapa yang akan diselamatkan. Si filsuf berkata, "Karena saya sangat penting artinya bagi negara,
Kepandaian
saya menyimpulkan bahwa saya harus mendapat satu parasut". Langsung saja ia mengambil
satu dan segera melompat keluar. Uskup menatap wajah si bocah pramuka dan berkata,
"Anakku, saya sudah hidup cukup lama, makaa saya kira layaklah bila kamu mendapatkan parasut itu. Saya siap untuk mati." "Tidak perlu Bapak Uskup," jawab si bocah, "Kita punya dua parasut. Bapak Filsuf tadi melompat keluar dengan tas ransel saya" Sang Guru berkata, "Kepandaian biasanya tidak menyisakan tempat untuk kesadaran."
(Anthony de Mello)
Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya. Pekerja itu terteriak-teriak,tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja. Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada dibawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang keduapun memperoleh hasil yang sama.
Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai
Pesan
kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas.? Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya. Tuhan kadang-kadang menggunakan pengalaman-pengalaman yang menyakitkan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Tuhan memberi berkat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu memang lebih tepat jika Tuhan menjatuhkan "batu" kepada kita.
Untuk Kalangan Sendiri JADWAL KEGIATAN PAROKI
1
Tim Pewartaan
• Mengundang para peserta Tim Pewarta, Dewan Paroki Pleno, para aktivia serta siapa saja yang berminat, yang ingin menambah pengetahuan, wawasan, pandangan untuk mengikuti seminar:
1. Seminar Islamologidengan pembicaraBp. Aloysius Prastyanto Adi Seputra pada hari Minggu tgl 03 Okt „10, bertempat di
Sekolah Don Bosco III Taman Sentosa
dari pkl.08.00 s/d 15.00.
2. Seminar Protestantisme dengan pembicara Rm. Adrianus Sumarko, OFM
pada hariMinggutgl10 Okt„10, bertempat di Sekolah Don Bosco III Taman Sentosadaripkl. 08.00 s/d 15.00. • Mengundang calon komuni pertama periode
2010 – 2011 berserta orangtua untuk hadir pada pertemuan bersama pada hari Minggu, tgl10 Okt„10, pk.09.00bertempat di ruang misa.
• Diberitahukan kepada orangtua anak komuni pertama peride 2009 – 2010, CD FOTO dan DVD, bisa diambil didepan lobby setelah misa minggu pagi.
2
Sekretariat Paroki
• Jadwal Kursus Persiapan Perkawinan tanggal
09dan10 Okt„10. diParoki St. Leo Agung Jatiwaringin Jakarta Timur. Pendaftaran di Sekretariat Paroki paling lambat03 Okt„10.
3
Dewan Paroki
• Mengingatkan kepada seluruh umat,
Persembahan Gopek Sehari; pada hari
Sabtu dan Minggu,02 dan 03 Okt‟10.
WARTA PAROKI PDKK (Persekutuan Doa Karismatik Katolik)
• PDKK ELZA (Elisabeth Zakaria)
Tgl. 6 Okt „10, pk. 19.30, di Ruko Roxy B. 52, Lippo Cikarang, diadakan Persekutuan Doa Karismatik Katolik Elza (khusus Pasutri) dengan tema: “Peran Suami Istri dalam Keluarga”, pembicara:
Antonius Ekahananta. • PDKK St. Maria
Tgl.6 Okt„10,pk. 19.30, diRuko Thamrin Blok F No.12, Lippo Cikarang, diadakan Persekutuan Doa Karismatik Katolik St. Maria dengan: Ibu Heidy Awuy Tumbelaka (dari Paroki St. Stefanus -Jaksel)
Orang Muda Katolik (OMK)
Mudika akan mengadakan Ziarah dan Rekreasi di
Lembah Karmel, Cikanyere pada hari Minggu, 17 Okt‟10, pk. 06.00, dengan biaya Rp. 80.000,-/orang. Pendaftaran di Lobby Trinitas setelah Misa atau dapat menghubungiOya(0857-1418-2386)
Balai Latihan Kerja (BLK)
Jadwal Kursus:
• Accounting : Sabtu17:00 –19:00 • Ms. Word : Minggu08:00 –09:30
• Bapak Antonius Chiang (08161438878) • Ibu Felicia Elly Puspitosari (0816733457) • Bapak Markus Adit (021 68066682) • Sadara FX. Winarto (081316552481) • Saudara Petrus Suyono (08567689085)
Legio Mariae
Setiap Selasa, 10:00 –12:00 di Rumah Putih
Misa Senakel
Setiap Sabtu I, 06:00 di Trinitas Paguyuban umat beriman yang
mau berbagi dan merakyat. VISI
Untuk Kalangan Sendiri
JADWAL PELAYANAN
Hari Tgl. Pk. Koor
Sabtu 09-Okt-10 17:30 Dominikus de Guzman Minggu 10-Okt-10 7:30 F. Xaverius
Minggu 10-Okt-10 16:00 Vinsentius Sabtu 30-Okt-10 17:30 Koor Mudika
Minggu 31-Okt-10 7:30 Yohanes Bosco Minggu 31-Okt-10 16:00 Maria
Jadwal Perayaan Ekaristi & Petugas Liturgi
Hari Minggu Biasa XXVIII
Sabtu, 09 Okt‟ 10
17.30 WIB Minggu, 10 Okt07.30 WIB‟ 10 Minggu, 10 Okt16.00 WIB‟ 10
Lektor / Lektris Tere, Jendro Tyas, Andri Anes, Tanti
Komentator Derta Wisnu Yohanes
Prodiakon
Y. R. Kurniawan, Paulus Budiono, S. Tappi Mellese, M. Subagyo, Josef R. Raco, Br. Wawan
G. David Tjahjono, A. Dorman Hutabarat, Herman B. Kanga, A. Husein Setianegara, A. Z. Sardjono, T. A. Catiarso Nugroho, N. Sudaryanto, Br. Petrus
A. Haryanto, M. Budi Susanto,
Putra Altar
Tata Tertib &
Koor Lk. Dominikus de Guzman Lk. Franciscus Xaverius Lk. Vinsentius
Organis Sdr. Tanti Bpk. Agri H.
Petugas Balai Kesehatan Masyarakat & Dokter Jaga (Oktober 2010)
Tanggal Lingkungan Dokter Jaga Apoteker Perawat / Bidan
03-Okt-10 PDKK St. Maria dr. Sino A. Pudjiastuti, Endang, Lidwina FX. Mariati, Anna
10-Okt-10 Lk. Aloysius Gonzaga dr. David Meta Kurniasih, San San Emerita, Sisil
17-Okt-10 Lk. Yoseph dr. Riani Indo, Wulan, Wilia Bernadeth, Shellyana D.
Tanggal Hari Raya/Pesta - Bacaan Liturgi
04-Okt-10 Pw S. Fransiskus dr Assisi
Gal. 1:6-12; Mzm. 111:1-2,7-8,9,1Oc; Luk. 10:25-37; atau dr RUybs 05-Okt-10 Hari Biasa
Gal. 1:13-24; Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15; Luk. 10:38-42 06-Okt-10 Hari Biasa
Gal. 2:1-2,7-14; Mzm. 117:1,2; Luk. 11:1-4 07-Okt-10 Pw SP Maria Ratu Rosario
Gal. 3:1-5; MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 11:5-13; atau dr RU SP Maria 08-Okt-10 Hari Biasa
Gal. 3:7-14; Mzm. 111: 1-2,3-4,5-6; Luk. 11:15-26 09-Okt-10 Hari Biasa
Gal. 3:22-29; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Luk. 11:27-28 10-Okt-10 Hari Minggu Biasa XXVIII
Untuk Kalangan Sendiri BERITA SEPUTAR PAROKI
Misa Syukur HUT Paroki dan Baptisan Dewasa
Nuansa Ibu Teresa begitu kental, di kala kita memasuki Sekolah Trinitas pada Sabtu sore 25 September 2010
lalu. Berbagai tulisan tentang Ibu
Teresa terpampang dalam papan yang terpampang dari lobi depan hingga ke ruangan misa. Lukisan Ibu Teresa juga
nampak terpampang di altar yang
dihiasi dengan rangkaian bunga yang indah, yang seolah mewakili suasana
syukur dan bahagia segenap umat
Paroki Ibu Teresa Cikarang, atas
peyertaan Tuhan selama 7 tahun
hidup menggereja di PITC. Kebahagiaan tersebut semakin lengkap, karena dalam misa sabtu sore tersebut selain untuk mengungkapkan rasa syukur atas perayaan pesta nama pelindung paroki yang ke-7, juga dilaksanakan baptisan dewasa untuk 15 orang.
Perayaaan misa syukur dan baptisan dewasa ini dipersembahkan oleh Romo Samuel Pangestu. Di awal kotbahnya beliau mengungkapkan bahwa Kristus sendiri yang menjadi inspirasi kehidupan menggereja di PITC. Selanjutnya berdasarkan bacaan Injil pada misa tersebut, yang mengisahkan perjalanan hidup si miskin Lazarus dan si kaya, Romo Sam menyampaikan bahwa 2 contoh sikap si kaya dan Lazarus tersebut bukanlah suatu pilihan yang harus kita pilih salah satu, mana yang baik dan mana yang buruk, tetapi umat diajak untuk memperpendek jarak si miskin dan si kaya yang digambarkan terpisah oleh jurang yang tak terseberangi. Dengan memperpendek jarak antara si miskin dan si kaya, yaitu dengan cara mennumbuhkan rasa kepedulian kepada sesama ini maka kita akan mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat, tidak seperti si kaya yang hanya bahagia di dunia namun menderita setelah mati, tidak juga seperti Lazarus yang menderita di dunia namun bahagia di surga. Romo juga mengingatkan visi dan misi PITC sebagai paguyuban umat beriman yang mau berbagi dan merakyat, sehingga kehadirannya diharapkan menjadikan berkat bagi sesama di bumi Cikarang ini.
Tepat setelah ungkapan kepercayaan iman melalui syahadat, prosesi baptisan dewasa dimulai dengan penyerahan ke 15 orang katekumen oleh Bapak Herman Kanga, kepada romo untuk dibaptis. Para katekumen ini sudah dipersiapkan selama kurang lebih 1 tahun untuk menerima sakramen inisiasi ini. Setelah itu rentetan liturgi baptis seperti pengucapan janji baptis, baptisan dengan air dan penyerahan lilin dan kain putih berjalan dengan hikmat dengan iringan lagu“Syukur KepadaAllah”yang dinyanyikan oleh koor dari lingkungan Ignatius Loyola.
Di akhir misa Romo Samuel, mengucapkan proficiat kepada ke 15 baptisan dewasa, selamat bergabung di paguyuban umat beriman PITC dan menjadi katolik artinya semakin bersatu dengan Kristus sendiri. Dan dalam perutusan, umat diminta untuk menjadi kepanjangan tangan Kristus sendiri untuk menciptakan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Paroki Ibu Teresa
Cikarang
2010
Sekretariat Paroki Ibu Teresa -Cikarang
Jl. Pinus 7 No. 11A, Meadow Green Lippo Cikarang - Bekasi 17550