• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM KUMPULAN MAKALAH MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM RIAU | Alber | GERAM (Gerakan Aktif Menulis) 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI DALAM KUMPULAN MAKALAH MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM RIAU | Alber | GERAM (Gerakan Aktif Menulis) 1 PB"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi dalam Kumpulan Makalah Mahasiswa Universitas Islam Riau 23

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI

DALAM KUMPULAN MAKALAH MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM RIAU

Alber

Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Indonesia alberuir@edu.uir.ac.id

ABSTRACT

Paper is one form of written scientific work that must pay attention to the rules of language. But unfortunately, in the variety of written language is still a lot of students who do not understand the rules of scientific writing so impressed chaotic or there are errors in various aspects of language and systematically. Mistakes are widely available at the phonological level. Therefore, this study was conducted with the aim of analyzing and interpreting phonological language errors in a collection of student papers Islam university of Riau. This research uses the method of content analysis is preskriptif. Data collection techniques used documentation and hermeneutic techniques. This research data comes from a collection of student papers of Islamic University of Riau. The data studied were documented by reading, recorded subsequently summarized and grouped based on the use of phonological level. Error language in a collection of student papers Riau Islamic University there are language errors in the phonological level, especially phoneme changes and the addition of phonemes.

Keywords: analysis, phonology, language error, paper

ABSTRAK

Makalah merupakan salah satu bentuk karya ilmiah tertulis yang harus memperhatikan kaidah kebahasaan. Namun sayang, dalam ragam bahasa tulis masih banyak mahasiswa yang kurang memahami kaidah-kaidah penulisan ilmiah sehingga terkesan kacau-balau atau terdapat kesalahan dalam berbagai aspek kebahasaan maupun sistematikanya. Kesalahan tersebut banyak terdapat pada tataran fonologi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis dan menginterpretasi kesalahan berbahasa tataran fonologi dalam kumpulan makalah mahasiswa Universitas Islam Riau. Penelitian ini menggunggunakan metode content analysis bersifat preskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan hermeneutik. Data penelitian ini bersumber dari kumpulan makalah mahasiswa Universitas Islam Riau. Data yang diteliti didokumentasi dengan cara membaca, mencatat selanjutnya disimpulkan dan dikelompokkan berdasarkan penggunaan tataran fonologi. Kesalahan berbahasa dalam kumpulan makalah mahasiswa Universitas Islam Riau terdapat kesalahan berbahasa dalam tataran fonologi khususnya perubahan fonem dan penambahan fonem.

Kata Kunci: analisis, fonologi, kesalahan berbahasa, makalah

PENDAHULUAN

Menulis karya ilmiah pada dasarnya cara seorang ilmuwan berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi yang baik bisa membuat yang diajak berkomunikasi mengerti apa yang dimaksud oleh komunikator. Sama halnya penulis yang baik harus bisa membuat pembaca mengerti apa yang dimaksudkannya tanpa salah penafsiran. Dengan demikan, penulis harus lebih dahulu memahami apa

yang akan disampaikan kepada pembaca sebelum menuangkan gagasannya ke atas kertas.

(2)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi dalam Kumpulan Makalah Mahasiswa Universitas Islam Riau 24 tanggung jawab moral dan intelektual.

Penulisan ilmiah tersebut meliputi paper, makalah, laporan, jurnal, skripsi, tesis, dan disertasi. Oleh karena itu, menulis karya ilmiah harus mengikuti rambu-rambu atau kaidah yang telah ditentukan, baik dari segi kebahasaan maupun sistematikanya sehingga meminimalisasikan kesalahan dalam berbagai aspek berbahasa.

Berdasarkan fenomena yang penulis temukan, masih banyak kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam mengerjakan tugas akademik yang diberikan dosen, terutama dalam menulis karya ilmiah, khususnya menulis makalah. Menurut Hariwijaya (2006:3) makalah merupakan tulisan yang disampaikan kepada kelompok tertentu dalam suatu pertemuan ilmiah, misalnya dalam seminar, simposium, lokakarya, konferensi, atau kongres. Di samping itu, makalah juga ditulis untuk melengkapi tugas-tugas pada mata kuliah teretntu. Alasan penulis memilih makalah karena hampir seluruh dosen pada setiap semester memberikan tugas membuat sebuah makalah. Akan tetapi, mahasiswa terkesan main-main dalam mengerjakan tugas karena tidak memperhatikan kaidah penulisan yang baik dan benar. Hal tersebut terbukti ketika penulis membaca makalah yang dikerjakan mahasiswa, banyak terdapat kesalahan berbahasa yang penulis temukan dalam berbagai aspek kebahasaan, seperti pada aspek fonologi, morfologi, sintaksis, wacana, maupun semantik.

Menurut (Setyawati, 2010) kesalahan berbahasa merupakan penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang keluar dari faktor-faktor penentu berkomunikasi atau menyimpang dari norma kemasyarakatan, dan kaidah tata bahasa Indonesia. pangkal penyebab kesalahan berbahasa pada orang yang menggunakan bahasa yang bersangkutan bukan pada bahasa yang digunakan. Ada tiga kemungkinan penyebab seseorang dapat salah dalam berbahasa, antara lain terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasainya, kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya, pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna.

Menurut Baradja dalam Susanti (2014:28) kekeliruan adalah penyimpangan yang tidak sistematis, misalnya karena kesalahan, emosi, atau salah ucap, sedangkan kesalahan adalah penyimpangan-penyimpangan yang sifatnya sistematis, taat asas, dan menggambarkan kemampuan si perabelajar bahasa pada tahap tertentu.

Kesalahan berbahasa dapat dikaji dalam berbagai tataran, salah satunya tataran fonologi. Menurut Kridalaksana (2008:45) fonologi adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Chaer (2009:5) fonologi ialah bunyi-bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran beserta dengan “gabungan” antarbunyi yang membentuk silabel atau suku kata. Serta juga dengan unsur-unsur suprasegmentalnya, seperti tekanan, nada, hentian dan durasi. Semetara itu. Muslich, (2011:1) fonolgi merupakan kajian yang mendalam tentang bunyi-bunyi ujar.

Kesalahan berbahasa pada tataran fonologi dapat terjadi baik secara lisan maupun tulis. Terutama berkaitan dengan pelafalan fonem. Kesalahan pelafalan fonem terjadi karena pelafalan fonem-fonem tertentu berubah atau tidak diucapkan sesuai dengan kaidah. Kesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran fonologi dapat terjadi baik penggunaan bahasa secara lisan maupun secara tertulis. Sebagian besar kesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran fonologi berkaitan dengan pelafalan. Bila kesalahan pelafalan tersebut dituliskan, maka terjadilah kesalahan berbahasa dalam ragam tulis. Berikut ini beberapa gambaran kesalahan pelafalan yang meliputi: (a) perubahan fonem, (b) penghilangan fonem, (c) penambahan fonem (Setyawati, 2010:25). Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti “Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi dalam Kumpulan Makalah mahasiswa Universitas Islam Riau.”

METODOLOGI PENELITIAN

(3)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi dalam Kumpulan Makalah Mahasiswa Universitas Islam Riau 25 terng pers dalam skala besar, penelitian

sosiologis dan linguistik, terutama media mutakhir. Penelitaian analisis isi secara mendasar berorientasi emoiris, bersifat menjelaskan, berkaitan dengan gejala-gejala nyata dan bertujuan predikatif dan serta cenderuhg bersifat preskriptif. Menurut Sudaryanto (1988:62-63) penelitian preskriptif adalah penelitian yang cenderung menitikberatkan perhatiannya pada penggunaan bahasa yang dianggap baik dan benar saja. Penelitian preskriptif mempertimbangkan terlebih dahulu benar salahnya pemakaian bahasa menurut norma atau kriteria tertentu. Selanjutnya Kridalaksana (2008:199) menjelaskan bahwa preskriptif bersangkutan dengan paham bahwa ada standar mutlak mengenai betul-salah dalam bahasa dan bahwa tujuan analisis bahasa adalah menyusun norma-norma pemakaian bahasa. Penelitian preskriptif digunakan karena penulis ingin menganalisis secara akurat penerapan kaidah bahasa Indonesia khususnya dalam kumpulan makalah mahasiswa Universitas Islam Riau.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan peneltian yang telah dilakukan, kesalahan berbahasa tataran fonologi dalam kumpulan Makalah Mahasiswa Universitas Islam Riau dianalisis sesuai teori yang relevan seperti di bawah ini.

Data 1

Jika para guru dan pengguna bahasa sudah membekali dirinya dengan kompetensi dan performansi di bidang fonologi itu, diharapkan mereka akan terhindar dari kesulitan dalam mempelajari tatabahasa. (Kumpulan Makalah MK Fonologi Mahasiswa PBSI Semeter 2 )

Berdasarkan data (1) di atas, penulisan performansi tidak sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan tersebut terjadi karena penambahan fonem konsonan /n/, /s/ dan fonem vocal /i/ pada kata performansi. Penulisan kata performansi seharusnya ditulis performa. Menurut Depdiknas (2008:1054) performa adalah hal

melakukan; hal menyelenggarakan. Dengan demikan kalimat pada data (1) dapat diperbaiki menjadi, “Jika para guru dan pengguna bahasa sudah membekali dirinya dengan kompetensi dan performa di bidang fonologi itu, diharapkan mereka akan terhindar dari kesulitan dalam mempelajari tata bahasa.”

Data 2

Namun tidak menutup kemungkinan makalah ini tidak jauh dari kata sempurna, oleh karna itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh pemakalah, tentunya untuk kepentingan proses peningkatan berfikir (2) kita bersama dalam memahami fonologi. (Kumpulan Makalah MK Fonologi Mahasiswa PBSI Semeter 2 )

Berdasarkan data (2) di atas, penulisan berfikir tidak sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan tersebut terjadi karena perubahan fonem konsonan /p/ menjadi konsonan /f/ pada kata berfikir. Penulisan kata berfikir seharusnya ditulis berpikir. Menurut Depdiknas (2008:1073) berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu; menimbang-nimbang dalam ingatan. Dengan demikan kalimat pada data (2) dapat diperbaiki menjadi, “Namun tidak menutup kemungkinan makalah ini tidak jauh dari kata sempurna, oleh karna itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh pemakalah, tentunya untuk kepentingan proses peningkatan berpikir kita bersama dalam memahami fonologi.”

Data 3

Kaedah (3) belajar membaca bagi kanak-kanak sekarang telah berubah dari sistem ejaan suku katakepada sistem bacaan secara fonetik. (Kumpulan Makalah MK Fonologi Mahasiswa PBSI Semeter 2 )

(4)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi dalam Kumpulan Makalah Mahasiswa Universitas Islam Riau 26 kaedah seharusnya ditulis kaidah. Menurut

Depdiknas (2008:602) kaidah adalah rumusan asas yang menjadi hukum; aturan yang sudah pasti; patokan. Dengan demikan kalimat pada data (4) dapat diperbaiki menjadi, “Kaidah belajar membaca bagi kanak-kanak sekarang telah berubah dari sistem ejaan suku katakepada sistem bacaan secara fonetik”.

Data 4

Fonem merupakan suatu wujud yang agak abstrak karena secara konkrit (4) kita selalu mengucapkan salah satu anggota dari fonem yang bersangkutan. (Kumpulan Makalah MK Fonologi Mahasiswa PBSI Semeter 2 )

Berdasarkan data (4) di atas, penulisan konkrit tidak sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan tersebut terjadi karena perubahan fonem vokal /e/ menjadi vokal /i/ pada kata konkrit. Penulisan kata konkrit seharusnya ditulis konkret. Menurut Depdiknas (2008:724) konkret adalah nyata; benar-benar ada. Dengan demikan kalimat pada data (4) dapat diperbaiki menjadi, “Fonem merupakan suatu wujud yang agak abstrak karena secara konkret kita selalu mengucapkan salah satu anggota dari fonem yang bersangkutan”.

Data 5

Semoga Allah SWT senantiasa meridhai (5) segala usaha kita. (Kumpulan Makalah MK Fonologi Mahasiswa PBSI Semeter 2 )

Berdasarkan data (5) di atas, penulisan meridhai tidak sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan tersebut terjadi karena penambahan fonem konsonan /h/ pada kata meridhai. Penulisan kata meridhai seharusnya ditulis meridai. Menurut Depdiknas (2008:1174) meridai adalah memperkenankan; mengizinkan. Dengan demikan kalimat pada data (5) dapat diperbaiki menjadi, “Semoga Allah SWT senantiasa meridai segala usaha kita”.

Data 6

Bahasa Jawa adalah bahasa ibu terutama bagi penduduk di propinsi (6) Jawa Tengah dan Jawa Timur. (Kumpulan Makalah MK Fonologi Mahasiswa PBSI Semeter 2 )

Berdasarkan data (6) di atas, penulisan propinsi tidak sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan tersebut terjadi karena perubahan fonem konsonan /v/ menjadi konsonan /p/ pada kata propinsi. Penulisan kata propinsi seharusnya ditulis provinsi. Menurut Depdiknas (2008:1108)provinsi adalah wilayah atau daerah yang dikepalai oleh gubernur. Dengan demikan kalimat pada data (6) dapat diperbaiki menjadi, “Bahasa Jawa adalah bahasa ibu terutama bagi penduduk di propivsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.”

Data 7

Sebuah organisasi yang mengembangkan algoritma (8) pemenggalan kata untuk lebih dari 50 bahasa menggunakan Bahasa C. (Kumpulan Makalah MK Fonologi Mahasiswa PBSI Semeter 2 )

Berdasarkan data (7) di atas, penulisan algoritma tidak sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan tersebut terjadi karena perubahan fonem vokal /e/ menjadi vokal /a/ pada kata algoritma. Penulisan kata algoritma seharusnya ditulis algoritme. Menurut Depdiknas (2008:39) algoritme adalah prosedur sistematis untuk memecahkan masalah matematis di langkah-langkah terbatas. Dengan demikan kalimat pada data (7) dapat diperbaiki menjadi, “Sebuah organisasi yang mengembangkan algoritme pemenggalan kata untuk lebih dari 50 bahasa menggunakan bahasa C”.

Data 8

(5)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi dalam Kumpulan Makalah Mahasiswa Universitas Islam Riau 27

Berdasarkan data (8) di atas, penulisan hakekat tidak sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan tersebut terjadi karena perubahan fonem vokal /i/ menjadi vokal /e/ pada kata hakekat. Penulisan kata hakekat seharusnya ditulis hakikat. Menurut Depdiknas (2008:475) hakikat adalah inti sari atau dasar. Dengan demikan kalimat pada data (8) dapat diperbaiki menjadi, “Linguistik Modern, pengertian diftong tidak digunakan lagi, karena tidak sesuai dengan hakikat dari bunyi-bunyi tersebut.”

Data 9

Klasifikasi bunyi segmental didasarkan berbagai macam keriteria (9), yaitu ada tidaknya gangguan, mekanisme udara, arah udara, pita suara, lubang lewatan udara, mekanisme artikulasi, cara gangguan, maju mundurnya lidah, tinggi rendahnya lidah, bentuk bibir. (Kumpulan Makalah MK Fonologi Mahasiswa PBSI Semeter 2 )

Berdasarkan data (9) di atas, penulisan keriteria tidak sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan tersebut terjadi karena penambahan fonem vokal /e/ pada kata keriteria. Penulisan kata keriteria seharusnya ditulis kriteria. Menurut Depdiknas (2008:742)kriteria adalah ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu. Dengan demikan kalimat pada data (9) dapat diperbaiki menjadi, “Klasifikasi bunyi segmental didasarkan berbagai macam kriteria, yaitu ada tidaknya gangguan, mekanisme udara, arah udara, pita suara, lubang lewatan udara, mekanisme artikulasi, cara gangguan, maju mundurnya lidah, tinggi rendahnya lidah, bentuk bibir, lubang lewatan udara, mekanisme artikulasi, cara gangguan, maju mundurnya lidah, tinggi rendahnya lidah, bentuk bibir.

Data 10

Masalah ini bisa ditanggulangi dengan bantuan dan pembelajaran oleh fonetisi (11) (Kumpulan Makalah MK Fonologi Mahasiswa PBSI Semeter 2 )

Berdasarkan data (11) di atas, penulisan fonetisi tidak sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan tersebut terjadi karena penambahan fonem vokal /i/ pada kata fonetisi. Penulisan kata fonetisi seharusnya ditulis fonetis. Menurut Depdiknas (2008:396) fonetis adalah bersangkutan dengan bunyi. Dengan demikan kalimat pada data (10) dapat diperbaiki menjadi, “Masalah ini bisa ditanggulangi dengan bantuan dan pembelajaran oleh fonetis.”

SIMPULAN

Kesalahan berbahasa tataran fonologi dalam Kumpulan Makalah mahasiswa Universitas Islam Riau terdapat beberapa kesalahan berbahasa di antaranya, kesalahan perubahan fonem konsonan pada kata berfikir dan propinsi, kesalahan perubahan fonem vokal pada kata kaedah, konkrit, algoritma, dan hakekat. Kesalahan penambahan fonem konsonan terdapat pada kata meridhai serta juga terdapat kesalahan penambahan fonem vokal pada kata performansi, keriteria, dan fonetisi. Sementara itu, kesalahan pada penghilangan fonem dalam kumpulan makalah mahasiswa Universitas Islam Riau tidak ditemukan. Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Yogyakarta: Citra Pustaka. Kridalaksana, H. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Krippendorff, K. 1991. Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi. Jakarta: Rajawali Pers.

Muslich, M. 2011. Fonologi Bahasa Indonesia Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi Bahasa Indoensia. (F. Yustianti, Ed.). Jakarta: Bumi Aksara.

(6)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi dalam Kumpulan Makalah Mahasiswa Universitas Islam Riau 28

(Cetakan ke). Surakarta: Yuma Pressindo.

Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik Bagian Pertama ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada Universcity Press.

Referensi

Dokumen terkait

Dari kesalahan yang terjadi maka peneliti ingin menganalisis mengenai kesalahan berbahasa dalam tataran fonologi pada kanal Youtube Net Drama yang berjudul “Kelas

Selain itu, pada kesalahan berbahasa dalam tajuk rencana jenis frasa sangat sedikit ditemukan karena dalam tajuk rencana surat kabar harian riau pos setiap berita

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran konsiderasi

Dan ma’na bagi hadis ini adalah kewajiban kurban itu telah menghapus setiap penyembelihan sebelumnya, meskipun penyembelihan kurban itu di syariatkan pada tahun

Meskipun alokasi waktu sosial dalam penelitian ini relatif kecil, namun yang terpenting bukanlah kuantitas tetapi juga kualitas dari waktu, bagaiman ibu rumah tangga

Terdapat penambahan fonem pada kata yang diucapkan oleh anggota “Super Junior” dalam video YouTube berjudul “Super Junior bernyanyi dalam bahasa Indonesia”.. Kata yang

Perangkat keras yang telah dibuat ini berisi beberapa rangkaian penting diantaranya, limiter,penguat dan filter Band Pass Filter (BPF) orde 2, filter High Pass Filter

Hasil penelitian ini menemukan bahwa kesalahan berbahasa pada komentar di media sosial Twitter berupa (1) bidang kesalahan fonologi yang meliputi kesalahan huruf kapital berjumlah