• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUJIAN KALIBRASI DAN INSPEKSI PERALAT (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGUJIAN KALIBRASI DAN INSPEKSI PERALAT (1)"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUJIAN DAN KALIBRASI

PERALATAN MEDIS

MENURUT STANDAR DAN

TINJAUAN PERUNDANGAN

(2)

KRITERIA ALAT KESEHATAN

BERDASARKAN PMK RI

NOMOR 1190/MENKES/PER/VIII/2010

STANDAR MUTU

KEAMANAN & KESELAMATAN.

(3)

Untuk memenuhi Standar Mutu

• Peralatan Kesehatan

• Uji Produk

• Uji Keberterimaan

• Inspeksi, pengujian dan kalibrasi

Pra Marketing

Sebelum penggunaan

(4)

Untuk Keamanan

Inspeksi, Pengujian Dan Kalibrasi

1.

Uji Kualitatif.

- Pemeriksaan fisik dan fungsi komponen

alat.

2.

Uji Kuantitatif.

- Uji keselamatan listrik.

(5)

Kemanfaatan alat kesehatan

Diagnostik

(6)

SNI ISO/IEC 17025:2008

STANDAR UNTUK LAB. PENGUJIAN DAN KALIBRASI

Persyaratan umum untuk kompetensi

(7)

PENGERTIAN STANDAR

Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang

telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri

antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis

atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan

sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi

tertentu untuk menjamin suatu barang, produk,

proses, atau jasa sesuai dengan yang telah

(8)

• Salah satu contohnya adalah penetapan standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu “pintar” (smart) lainnya yang telah mengikuti standar internasional ISO dan dapat digunakan di berbagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh dunia, dan banyak

contoh-contoh lainnya. Dengan demikian standar internasional telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih

(9)

DEFINISI PENGUJIAN

The process of operating a system or component

under specified condition, observing or recording

the result, and making an evaluation of some

aspect of system/component. (IEEE/ANSI, 1990

std 610.12-1990)

The process of analyzing software item to detect

the difference existing and required condition

(10)

• (IEEE – Institute of Electrical and Electronics Engineering, ANSI – American

(11)

Pengujian

…..

dapat disimpulkan bahwa pengujian

peralatan divais / instrumen/peralatan

adalah proses untuk mencari kesalahan

pada setiap item perangkat lunak,

mencatat hasilnya, mengevaluasi setiap

aspek pada setiap komponen system dan

mengevaluasi semua fasilitas dari

(12)

Tujuan pengujian adalah

1.

Memantapkan kepercayaan bahwa program

melakukan apa yang harus dikerjakan.

2. Proses mengeksekusi suatu program atau sistem

dengan tujuan mencari kesalahan.

3.

Mendeteksi kesalahan spesifikasi dan

penyimpangan dari spesifikasi tersebut.

(13)

6. Proses mengevaluasi suatu program atau sistem.

7. Memverifikasi bahwa suatu sistem memuaskan atau

memenuhi requirement tertentu.

8.

Mengidentifikasikan perbedaan antara yang

diharapkan dengan hasil yang ada

9.

Memberitahukan bahwa program melakukan suatu

fungsi yang diharapkan secara benar (layak).

10.

Menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat

lunak secara manual maupun otomatis untuk

menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi

persyaratan atau belum.

11.

Untuk menentukan perbedaan antara hasil yang

(14)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG

RUMAH SAKIT

Pasal 16, ayat (2)

Yang dimaksud dengan pengujian adalah

keseluruhan tindakan yang meliputi pemeriksaan

fisik dan pengukuran untuk membandingkan alat

yang diukur dengan standar, atau untuk

(15)

Jenis jenis pengujian

1. Uji Keberterimaan ( Acceptance Test ).

2. Uji Fungsi (Functional Test ).

(16)

Kalibrasi menurut ISO/IEC Guide

17025:2005 dan Vocabulary of

International Metrology (VIM)

adalah serangkaian kegiatan yang membentuk

hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh

instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau

nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan

nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan

dari besaran yang diukur dalam kondisi

(17)

atau, kalibrasi adalah

kegiatan untuk menentukan kebenaran

konvensional nilai penunjukkan alat ukur

dan bahan ukur dengan cara

membandingkan terhadap standar ukur

yang mamputelusur (traceable) ke standar

nasional untuk satuan ukuran dan/atau

(18)

Tujuan

Mencapai ketertelusuran

pengukuran. Hasil pengukuran

dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke

standar yang lebih tinggi/teliti

(standar primer nasional dan /

(19)

Manfaat kalibrasi :

- untuk mendukung sistem mutu yang

diterapkan di berbagai industri pada peralatan

laboratorium dan produksi yang dimiliki.

- mengetahui seberapa jauh perbedaan

(20)

Prinsip dasar kalibrasi:

- Obyek Ukur (Unit Under Test)

- Standar Ukur (Alat standar kalibrasi, Prosedur/Metrode

standar (Mengacu ke standar kalibrasi internasional atau prosedur yg dikembangkan sendiri oleh laboratorium yg sudah teruji (diverifikasi)).

- Operator / Teknisi ( Dipersyaratkan operator/teknisi yg

(21)

TUR (Test Uncertainty Ratio)

Perbandingan antara ketidakpastian

karakteristik (specified) dari instrumen yang

dikalibrasi terhadap ketidakpastian

instrumen kalibratornya (Spesifikasi alat

bisa dianggap sebagai ketidakpastian

terbesar).

(22)

Interval kalibrasi

• - Kalibrasi harus dilakukan secara periodik

• - Selang waktu kalibrasi dipengaruhi oleh jenis alat ukur, frekuensi pemakaian, dan pemeliharaan.

• - Bisa dinyatakan dalam beberapa cara :

Dengan waktu kalender (1 tahun sekali, dst)

(23)

Jenis Metrologi :

1. Metrologi Teknis,

- Kalibrasi peralatan ukur yang tidak

berhubungan langsung dengan dunia

perdagangan.

- Dilakukan oleh laboratorium kalibrasi

terakreditasi KAN (diakui secara nasional).

2. Metrologi Legal

(24)

PERBEDAAN PENGUJIAN DAN

KALIBRASI

PENGUJIAN KALIBRASI

OUTPUT BERUPA PERNYATAAN (ADJUDMENT)

DESKRIPSI TENTANG KONDISI ALAT

LAPORAN HASIL UJI SERTIFIKAT KALIBRASI

AMBANG BATAS / TOLERANSI KOREKSI / KETIDAK PASTIAN

RENTANG UKUR AKURASI ( SEMAKIN TINGGI

(25)

PERATURAN TERKAIT PENGUJIAN DAN

KALIBRASI ALAT KESEHATAN

UNDANG UNDANG NO. 36 TAHUN 2009

tentang KESEHATAN

UNDANG-UNDANG NO. 44 TAHUN 2009

tentang RUMAH SAKIT

UNDANG-UNDANG NO. 10 TAHUN 1997

(26)

PERATURAN TERKAIT PENGUJIAN

DAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN

PERMENKES 363 TAHUN 1998,

-

tentang PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN

KEPMENKES 394 TAHUN 2001,

- tentang

INSTITUSI PENGUJI

PERMENKES 530 TAHUN 2007,

(27)

PERKA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011

TENTANG UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL

• Pasal 1

• Butir 2. Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional yang selanjutnya disebut Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X adalah uji untuk memastikan Pesawat Sinar-

• X dalam kondisi andal, baik untuk kegiatan Radiologi

Diagnostik maupun Intervensional dan memenuhi peraturan perundang-undangan.

• Pasal 2

• Butir (2) Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk mewujudkan

pengoperasian Pesawat Sinar-X yang andal dan aman bagi pasien, pekerja dan masyarakat.

(28)

UNDANG-UNDANG NO.36/2009

Pasal 54 ayat 1 :

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan

dilaksanakan secara bertanggung jawab, AMAN,

BERMUTU, serta merata dan non diskriminatif

.”

Pasal 98 ayat 1 :

(29)

UNDANG-UNDANG NO.36/2009

Pasal 103 ayat 1

: “

Pengamanan sediaan

farmasi dan

alat kesehatan

diselenggarakan untuk melindungi

masyarakat dari bahaya yang disebabkan

oleh penggunaan sediaan farmasi dan

alat

kesehatan

yang tidak memenuhi

(30)

UNDANG-UNDANG NO.44/2009

• Pasal 7 ayat 1 :

“ Rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, BANGUNAN, PRASARANA, SDM, kefarmasian, dan PERALATAN.»

• Pasal 16 ayat 1 :

(31)

• Pasal 16 ayat 2 :

• Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

• harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian

• Fasilitas Kesehatan dan / atau institusi pengujian fasilitas

• kesehatan yang berwenang

• Pasal 16 ayat 3 :

• Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi

(32)

• Pasal 16 ayat 7 :

• Ketentuan menenai pengujian dan / atau kalibrasi peralatan

• medis, standar yang berkaitan dengan keamanan, mutu, dan

• manfaat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

• perundang-undangan

• Pasal 17 :

• Rumah sakit yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana

• dimaksud dalam pasal 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16

• tidak diberikan izin mendirikan, dicabut atau tidak diperpanjang

(33)

UNDANG-UNDANG NO.10/1997

• Pasal 17 ayat 1 :

• Setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib memiliki izin, kecuali

• dalam hal-hal tertentu yang diatur lebih lanjut dengan

• Peraturan Pemerintah

• Pasal 19 ayat 1 :

• Setiap petugas yang mengoperasikan reaktor nuklir dan

• petugas tertentu dalam instalasi nuklir lainnya dan di dalam

• instalasi yang memanfaatkan sumber radiasi pengion wajib

(34)

UNDANG-UNDANG NO.10/1997

• Pasal 42 ayat 1 :

• Barangsiapa melakukan perbuatan yang bertentangan

• dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 19

• ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua)

• tahun dan / atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00

(35)

UNDANG-UNDANG NO.10/1997

• Pasal 42 ayat 2 :

• Dalam hal tidak mampu membayar denda sebagaimana

• dimaksud pada ayat (1) terpidana dipidana dengan kurungan

(36)

UNDANG-UNDANG NO.10/1997

• Pasal 43 ayat 1 :

• Barangsiapa melakukan perbuatan yang bertentangan dengan

• ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat (1)

• dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan /

• atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta

• rupiah)

• Pasal 43 ayat 2 :

• Dalam hal tidak mampu membayar denda sebagaimana

• dimaksud pada ayat (1) terpidana dipidana dengan kurungan

Referensi

Dokumen terkait

Secara keseluruhan ideologi serta penampilan maupun aksesoris yang digunakan punkers merupakan salah satu cara para punkers mengexpresikan dirinya terhadap dunia

Kelebihan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dengan menggabungkan beberapa penelitian sebelumnya dengan memberikan terapi warna hijau yang dilakukan

Selanjutnya dalam pasal 129 disebutkan bahwa Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan berfungsi memberikan pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki

Karya seni patung yang terkait dengan landscape adalah suatu karya patung yang tidak terlepas dari lingkungannya yakni lingkungan alam di kawasan Selorejo, kawasan hutan

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Setelah Appellete Body (AB) atau Badan Banding melakukan kajian pada putusan Panel, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa AS tetap dinyatakan bersalah karena

140 JAWA TENGAH KOTA SEMARANG MUHAMMAD NUR KHAMDANI MI Hasanuddin Bandarharjo Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan PENJASKES TAMAN EDEN 1. 141 JAWA TENGAH KOTA SEMARANG NASIKHIN