• Tidak ada hasil yang ditemukan

Objektivitas dalam jurnalisme atau pers

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Objektivitas dalam jurnalisme atau pers"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Objektivitas dalam jurnalisme atau pers adalah prinsip yang signifikan profesionalisme jurnalistik. Objektivitas Jurnalistik seringkali merujuk pada keadilan, kenetralan, faktualitas, dan nonpartisan. Dalam menulis sebuah berita, seorang wartawan harus memiliki sikap objektif. Dengan sikap objektifnya, maka wartawan akan menulis berita yang objektif pula, yakni sesuai dengan kenyataan, tidak berat sebelah dan bebas dari prasangka. Wartawan dalam menulis berita kerap kali berdasarkan pertimbangan rasional praktis. Ini untuk menyesuaikan diri dengan tekanan organisasi seperti deadline atau menghindari tuntutan atas fitnah. Akibatnya, masalah objektivitas sering dijadikan kedok untuk melindungi diri dari tuntutan profesi. Gejala demikian dapat diamati dari berita yang tersaji di media massa. Misalnya, wartawan melindungi laporannya yang tidak lengkap dengan memulai frase "menurut keterangan" dan diakhiri dengan salah satu dari frase "sumber resmi", "sumber yang mengetahui", atau "laporan yang tidak dapat dikonfirmasikan." Perhatikan juga penggunaan kalimat pasif seperti "kelihatannya", "dilaporkan", "dikonfirmasikan", "disangka", dan "diduga".

Hal itu terjadi setidaknya disebabkan tiga faktor. Pertama, pentingnya menyajikan berita terbaru pada kesempatan pertama sering kali mengalahkan faktor lain dalam menentukan pilihan pentingnya bobot berita. Kedua, ada media massa yang mereproduksi berita secara selektif sesuai dengan kriteria yang seirama dengan tujuan dan kepentingannya. Ketiga, organisasi berita terdiri atas jaringan manusia. Setiap orang memiliki minat, aspirasi, tujuan, dan kebutuhan sendiri.

Objektivitas juga memiliki tiga unsur pokok ;

Pertama, unsur keseimbangan yang meliputi keseimbangan jumlah kalimat maupun kata yang digunakan wartawan dalam menyampaikan fakta. Keseimbangan juga mencakup narasumber yang dikutip.

Kedua, unsur kebenaran pokok yang meliputi empat hal, yakni adanya fakta atau peristiwa yang diberitakan, jelas sumbernya, kapan dan dimana terjadinya.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah kita mengetahui betapa tinggi perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan dan betapa Allah SWT mewajibkan kepada kaum muslimin untuk belajar dan terus belajar, maka Islampun

Justifikasi Produk furniture yang diproduksi CV Noble Gallery Indonesia tidak termasuk dalam produk yang yang berasal dari bahan baku yang dibatasi

Walaupun semua 4 skema adalah mungkin untuk enzim yang diaktifkan logam, metaloenzim tidak dapat membentuk kompleks jembatan substrat karena mereka mempertahankan logam

Sri Setyani, M.Hum Tulus Yuniasih, S.IP., M.Soc.Sc Dra.. Sri Setyani,

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Berdasarkan uraian penjelasan yang meliputi tugas dan kewenangan Dinas Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Fungsi-fungsi yang dimiliki, struktur organisasi, dan

Dengan ini penulis menyatakan bahwa disertasi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Doktor Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan pada program Studi

di bawah 0,05 maka tidak berdistribusi normal.Dari penelitian yang dilakukan, nilai signifikansi data waktu penyelesaian soal 1 dan 2, baik sebelum dan sesudah diberi