• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gedung Merdeka Jejak Gaya Hidup Kelas E (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gedung Merdeka Jejak Gaya Hidup Kelas E (1)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

“Gedung Merdeka” Jejak Gaya Hidup Kelas Elite

P

ada awalnyaorang-orang kelas elite Eropa di Kota Bandung berkumpul di warung De Vries untuk sekedar minum teh sambil mendiskusikan berbagai urusan. Mereka itu para pengusaha atau juragan perkebunan, saudagar, pedagang, perwira militer, dan pembesar Hindia Belanda. “Societeit Concordia,” begitu biasa disebut nama perkumpulan mereka, didirikan tahun 1879 dengan tujuan “de bevordering van gezellig verkeer” yang artinya meningkatkan hubungan sosial di kalangan

orang-orang Eropa di Bandung.

A

tas prakarsa

para pengusaha Belanda pemilik perkebunan teh, tahun 1895 didirikanlah

sebuah gedung di seberang warung De Vreis. Para “Societeit Concordia” ini pun pindah tempat berkumpul di gedung yang baru, gedung ini lalu diberi nama Gedung Concordia. Keberadaan Gedung Concordia ini dibangun tak hanya sebagai tempat berkumpul dan bersantai, gedung ini juga dijadikan

sebagai tempat untuk melayani gengsi dan hasrat gaya hidup borjuis.

(2)

D

emikian eksklusifnya gedung ini sehingga tak sembarangan orang bisa masuk dan menikmati kemewahannya. Jangankan kaum pribumi (inlandeer), orang kulit putih yang tidak memiliki akses ke dalam komunitas elite Eropa di Bandung juga akan sulit masuk. Pada masanya, Concordia merupakan tempat pertemuan paling mewah dan modern. Di dalamnya terdapat ruangan

tempat minum, bersantai, dan menyaksikan pertunjukan kesenian. Lantainya terbuat dari marmer Italia, belum lagi lampu-lampu Kristal dan berbagai fasilitas yang ketika itu terbilang mewah.

K

eberadaan Gedung Concordia yang terletak tak jauh dari kawasan Bragaweg (Jalan Braga), juga Hotel Homann (didirikan tahun 1880) dan Hotel Preanger (didirikan tahun 1897), seolah

menjelaskan konfigurasi ruang sosial di Kota Bandung sebagai kota kosmopolitan ketika itu. Gedung Concordia ini sempat beberapa kali berubah nama sebelum akhirnya menjadi Gedung Merdeka. Pada

Zaman Jepang, gedung ini diubah namanya menjadi Dai Toa Kaman dengan fungsi sebagai tempat pertunjukan kesenian dan hiburan bagi tentara Dai Nippon. Tahun 1950 pernah bernama Gedung

Konstituante dan tahun 1960 menjadi Gedung MPRS.

G

edung ini sekarang sudah berubah fungsi, dari awalnya merupakan tempat perkumpulan “Societeit Concordia,” hingga gedung pertunjukan pada masa penjajahan Jepang. Kini gedung ini menjadi Museum Konferensi Asia Afrika. Museum ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia,

Soeharto, pada tanggal 24 April 1980 pada peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika.

Referensi

Dokumen terkait

B = Probabilitas blocking 3 tahap space switch : SSS-Switch n = jumlah inlet dari array tahap 1.. = jumlah outlet dari array tahap 3 k = jumlah array

Selain adanya perbedaan konsentrasi antara larutan-larutan tersebut proses osmosis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, yaitu jenis membran yang digunakan; ukuran molekul

Tulungagung melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak. Keaktifan dinyatakan sebagai hal atau keadaan dimana siswa

Dalam pemaparan yang telah diuraikan penulis di atas, maka dapat disimpulkan bahwasannya jual beli uang dengan nomor seri cantik menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tentang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pengaruh pemberian Chlorhexidine 0,2% sebagai oral hygiene, adalah menurunkan

Pada penerapan metode QCC di LIK Magetan diketahui bahwa menyeleksi bahan baku yang digunakan dan menerapkan standarisasi kelayakan bahan baku dapat meningkatkan harga jual

Oleh karena itu, penelitian ini hanya membahas penyerapan Fe sebagai logam yang paling banyak kandungannya, meskipun percobaan dilakukan menggunakan sampel air baku dan limbah

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran kunci determinasi berpengaruh terhadap