MANAJEMEN PROYEK
“
Software As a Service
”
Kelompok 3
Anggota :
Cahya Arief R. 0910960003
Khoirul Sholeh 0910960045
Adi Yuistianto 0910963001
A. Zhainuddin 0910963063
M.Triwijaya 0910963091
Devi Arvianty P. 0910963075
Inthi Ba'u S. 0910963085
Yuditia Fadhil A. 0910963105
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
1. Pendahuluan
1.1 Cloud Computing
Sebelum membahas apa yang dimaksud Software as a Service (SaaS),
Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS) terlebih
dahulu kita harus mengenal sedikit mengenai cloud computing. Karena ketiga
hal yang telah disebutkan itu merupakan bentuk-bentuk layanan dari cloud
computing.
Cloud Computing adalah proses komputasi yang mengandalkan internet (Cloud) sebagai media komputasi-nya dimana proses komputasi dilakukan di lokasi remote yakni biasanya di datacenter yang ada di lokasi yang berbeda. Untuk kemudian hasil akhir komputasi tersebut dikirim ke user. Intinya aplikasi dan server-nya di-host di Internet.
Cloud Computing inilah yang melahirkan trend SaaS (Software as a
Gambar illustrasi Cloud Computing (Sumber: http://cloudcomputingleaders.net).
Cloud Computing secara sederhana adalah "layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui
jaringan internet". fitur, user dapat berlangganan 5 fitur saja dan hanya membayar untuk 5 fitur tersebut.
2. Layanan bersifat elastis/scalable, di mana pengguna bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dan sistem selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut.
3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksiinternet.
Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari perkembangan Cloud Computing ini, seperti
1. Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya
2. Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat
3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah, dimungkinkan karena system pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah
5. Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat kita meningkatkan reliability dan kritikal sistem informasi yang kita bangun.
Dari sisi model layanan tersendiri, Cloud Computing, terbagi dalam 3
jenis layanan, yaitu:
Gambar Model Layanan Cloud Computing (NICT)
Pada makalah ini akan dibahas tentang software as a service, tetapi sebelum itu, akan dibahas secara singkat apa itu PaaS, IaaS dan hubungan keduanya dengan SaaS.
1.2 Pengertian IaaS dan PaaS
Cara yang sederhana untuk membedakan antara tiga layanan cloud computing adalah sebagai berikut:
- SaaS merupakan aplikasi yang dirancang untuk end-user, disampaikan
melalui web.
- PaaS adalah seperangkat alat dan layanan yang dirancang untuk
membuat coding dan menyebarkan aplikasi yang cepat dan efisien.
- IaaS adalah hardware dan software bahwa kekuatan itu semua -
server, penyimpanan, jaringan, sistem operasi;
1. Platform as a Service (PaaS)
Sering terjadi, suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak
dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis kita. Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai dengan proses bisnis kita. Nah, pada skenario ini, kita dapat menggunakan jenis layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS).
Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita
inginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian
kita pasang (deploy) di server-server milik penyedia jada PaaS. Penyedia
cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di atasnya.
Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif lain. Alih-alih memasang software di server konsumen, kita bisa memasang software tersebut di server milik penyedia layanan PaaS, lalu menjualnya ke konsumen dalam bentuk langganan. Dengan kata lain, kita membuat sebuah SaaS.
Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure dan Amazon Web Services.
2. Infrastructure as a Service (IaaS)
Ada kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi yang memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita dapat menggunakan
layanan cloud computing tipe Infrastructure as a Service (IaaS).
Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya
komputasi seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah
tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.
Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server
kita dari on-premise ke data center millik penyedia IaaS ini. Para vendor
cloud computing lokal rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk Virtual Private Server.
1.3 Evolusi Cloud Computing
Model bisnis baru yang dikembangkan sebagai hasil dari peralihan ke Cloud Computing tidak hanya menciptakan teknologi baru dan proses operasional bisnis tetapi juga persyaratan keamanan baru dan tantangan
yang baru. Sebagai langkah evolusi terbaru dalam model layan Cloud
Gambar. Evolusi Cloud Computing
2. Software as a Service (SaaS) 2.1 Pengertian SaaS
Software as a service (SaaS) adalah model pendistribusian software dimana aplikasi-aplikasinya di kost-kan (hosting) oleh vendor
atau service provider yang disediakan untuk pelanggangnya melalui
jaringan, umumnya tersedia via Internet. SaaS lambat laun merupakan pilihan utama sebuah model pendistribusian software, selaras dengan perkembangan teknologi pendukungnya yang menanjak dewasa ini, antara
lain AJAX dan SOA (service-oriented architecture) dan perkembangan
teknologi lainnya. Meningkatnya ketersedian akses Internet di seluruh dunia juga sangat mendukung model ini.
Pengertian SaaS sangat dekat dengan model pendistribusian
software ASP (application service provider) dan On Demand Computing.
IDC mengindentifikasikan dua model pendistribusian yang satu dengan
lainnya nyaris serupa yaitu: [1] hosted application management (hosted
AM) yang serupa dengan model ASP dimana software komersil di hosting untuk disalurkan via Web. Sementara yang lainnya yaitu [2] model
pendistribusian software on demand, dimana provider menyediakan akses
berbasis jaringan kepada pelanggannya untuk menyalurkan copy software aplikasi yang khusus dibuat untuk didistribusikan via SaaS.
Keuntungan yang diperoleh penditribusian model SaaS antara lain :
Kemudahan administrasi
Pengelolaan updates dan patch secara otomatis
Kompatibilitas: karena semua pengguna memiliki versi software
yang sama
Dapat diakses dari seluruh dunia (global)
Tidak semua perangkat lunak yang beredar di pasaran dapat dikategorikan
sebagai SaaS, ada beberapa karakteristik yang harus terpenuhi :
Berbasis internet ; software harus dapat diakses dan dikelola oleh
pengguna melalui media internet.
Software bersifat terpusat atau ter-sentral sehingga memungkinkan
pengguna untuk mengaksesnya darimana dan kapan saja.
Memiliki fasilitas untuk meng-update atau meng-upgrade secara
terpusat sehingga pengguna tidak perlu download patch atau
upgrade di masing – masing komputer.
Aplikasi yang ditawarkan oleh provider bersifat multi tenant.
2.2 Keamanan Pada SaaS
Karena SaaS merupakan bagian dari system cloud computing, maka standar keamanan SaaS sama dengan standar keamanan cloud computing. a. Masalah keamanan dari Virtual machine
Apakah Blue Cloud IBM atau Windows Azure di Microsoft, teknologi mesin virtual dianggap sebagai platform komputasi awan dari komponen fundamental, perbedaan antara Blue Cloud dan Windows Azure adalah bahwa virtual mesin berjalan pada sistem operasi Linux atau sistem operasi Microsoft Windows. Teknologi virtual mesin membawa keuntungan yang nyata, ini memungkinkan pengoperasian server tidak lagi bergantung pada perangkat fisik. Tapi pada server virtual. Pada mesin virtual, perubahan yang fisik terjadi atau migrasi tidak mempengaruhi layanan yang diberikan oleh penyedia layanan. jika pengguna membutuhkan jasa lebih, penyedia dapat memenuhi kebutuhan pengguna tanpa harus memperhatikan perangkat keras fisik.
Namun, server virtual dari kelompok server logis membawa banyak masalah keamanan. Pengamanan terhadap pusat data
tradisional diukur pada platform perangkat keras, sementara Cloud
Computing mungkin merupakan server dari beberapa server virtual, server virtual mungkin milik kelompok server yang berbeda logis, server virtual, sehingga ada kemungkinan saling menyerang, yang membawa server virtual pada banyak ancaman keamanan.
Virtual mesin membentang pada tepi Cloud yang membuat
hardware tidak dapat menghentikan lingkungan komputer Cloud yang saling menyerang antara virtual mesin.
b. Keberadaan super – user.
Untuk perusahaan yang menyediakan layanan komputasi awan (Cloud Computing), mereka memiliki hak untuk melaksanakan pengelolaan dan pemeliharaan data, adanya super-user sangat bermanfaat untuk menyederhanakan fungsi manajemen data, tetapi merupakan ancaman serius bagi pengguna pribadi. Dalam era privasi pribadi, data pribadi harus benar-benar dilindungi, dan fakta
membuktikan bahwa platform Cloud Computing memberikan layanan
pribadi dalam kerahasiannya. Bukan hanya pengguna individu tetapi juga organisasi memiliki potensi ancaman serupa, misalnya pengguna korporat dan rahasia dagang disimpan dalam platform komputasi awan mungkin dicuri. Oleh karena itu penggunaan hak super user harus
dikendalikan di awan(Cloud).
c. Konsistensi data.
Lingkungan Awan (Cloud) merupakan lingkungan yang dinamis,
dimana data pengguna mentransmisikan data dari data center ke pengguna. Untuk sistem, data pengguna berubah sepanjang waktu. Membaca dan menulis data berkaitan dengan identitas otentikasi pengguna dan hal perijinan. Dalam sebuah mesin virtual, mungkin ada data pengguna yang berbeda 'yang harus wajib dikelola. Model kontrol
akses tradisional dibangun di ―tepi‖ komputer, sehingga sangat lemah
untuk mengendalikan pembaca dan penulis di antar komputer yang terdistribusi.
Hal ini jelas bahwa kontrol akses tradisional, jelas sangat tidak cocok untuk lingkungan komputasi awan. Dalam lingkungan komputasi awan, mekanisme kontrol akses tradisional memiliki kekurangan serius.
Prinsip keamanan data.
Semua teknik keamanan data dibangun pada kerahasiaan, integritas dan ketersediaan dari tiga prinsip dasar. Kerahasiaan mengacu pada apa yang disebut dengan data aktual atau informasi yang tersembunyi, terutama pada daerah yang sensitive, kerahasian data berada pada persyaratan yang lebih ketat. Untuk komputasi awan, data disimpan di "pusat data", keamanan dan kerahasiaan data pengguna, merupakan hal yang penting.
Model keamanan data.
Gambar model keamanan data
Model struktur yang digunakan adalah system pertahanan tiga tingkat. di mana setiap tingkat melakukan tugas masing-masing untuk memastikan
keamanan data dari lapisan awan(cloud).
- Lapisan pertama: bertanggung jawab untuk otentikasi pengguna,
pengguna sertifikat digital yang diterbitkan oleh yang
sesuai/berwenang, mengatur hak akses pengguna.
- Lapisan kedua: bertanggung jawab untuk enkripsi data pengguna, dan melindungi privasi dari pengguna melalui cara tertentu;
- Lapisan ketiga: Data pengguna untuk pemulihan sistem yang cepat, perlindungan sistem lapisan terakhir dari data pengguna.
Kesimpulan :
Sebagai pengembangan komputasi awan, masalah keamanan telah menjadi prioritas utama. Akhirnya kami menyimpulkan teknologi komputasi awan ini sangat tepat untuk menjaga keamanan data.
2.3 SaaS dari segi bisnis (SaaS CRM)
Software-As-A-Service Customer Relationship Management atau disingkat dengan SAAS CRM adalah sistem manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management) yang bisa diakses lewat internet dengan web browser oleh pengguna yang telah di authorized. Kelebihan Saas CRM antara lain tidak diperlukan hardware dan biaya set up yang minim.
commoditized dari waktu ke waktu, perbedaan antara penawaran SaaS CRM terkadang kurang jelas.
Banyak perusahaan yang membuat keputusan penggunaan SAAS CRM berdasarkan kebutuhan taktis jangka pendek, padahal perusahaan akan hidup dengan sistem CRM selama bertahun-tahun. Agar terhindar dari kesalahan pemilihan Saas CRM. Panduan ini membantu Anda mengetahui kriteria terbaik yang menjadi dasar pembelian SaaS CRM serta lima bidang yang perlu dipertimbangkan ketika memilih solusi SaaS CRM.
2.4 Contoh Aplikasi Saas
SRS (SOFTWARE REQUIREMENTS SPESIFICATION) SISTEM INFORMASI BIMBINGAN BELAJAR (SIB)Online Berbasis SAAS (Software As A Services)
Ruang Lingkup
Dokumen ini menyediakan acuan untuk pengendalian proyek
aplikasi sistem informasi bimbingan belajar online. Adapun ruang
lingkup pembuatan software ini adalah aplikasi berbasis SAAS (software as a services) dengan web based yang memiliki beberapa fasilitas yaitu:
1. Autentikasi. Karena banyaknya LBB dan siswa dari masing-masing LBB tersebut dibutuhkan security dalam sistem ini yaitu berupa autentikasi yaitu sistem verifikasi login untuk setiap pengguna sistem ini.
2. Pengelolaan data LBB beserta siswa dari masing-masing LBB tersebut. 3. Pengelolaan data materi dan tutorial dari masing-masing LBB agar bisa
dilihat ataupun didownload oleh para siswanya.
4. Pengelolaan laporan kegiatan dan nilai siswa dari masing-masing LBB digunakan untuk memantau progress siswa.
5. Live chat antar pengguna sistem ( guru atau tentor dan siswa ) untuk masingmasing LBB untuk melancarkan sistem kolaborasi.
6. Pengelolaan simulasi ujian dan latihan soal beserta penilaiannya sesuai dengan LBB masing-masing.
7. Pengelolaan data news atau pengumuman untuk masing-masing LBB. 8. Mail Service untuk menerima pesan
Deskripsi Umum
dengan cara proses pengajaran (secara langsung), lalu ditambah menjadi aplikasi informasi berbasis Online dengan konsep SAAS . Dengan adanya aplikasi ini diharapkan proses Sistem informasi bimbingan belajar online menjadi lebih cepat, mudah dan dapat dilakukan dari mana saja selama terkoneksi dengan internet. Pengguna dari aplikasi ini adalah :
a. User
User dari sistem ini terdiri dari :
LBB (Lembaga Bimbingan Belajar) yang didalamnya terdapat
pula para pengajar, admin system setiap LBB, dan para siswa
Guest : (tamu) yang merupakan user dari sistem yang tidak
terdaftar sebagai civitas lembaga terkait b. Admin System
Berfungsi untuk melihat dan memantau proses sistem tersebut.
Perspektif produk
Produk ini akan dijalankan oleh admin pemilik sistem dan oleh user yang memiliki koneksi ke internet. Penggunaan sistem terbagi empat yaitu antar muka untuk user individu, antar muka untuk admin System, dan antar muka untuk admin system seiap LBB, dan antar muka untuk guest. Produk ini dapat berjalan pada platform atau sistem operasi apa saja yang mendukung aplikasi berbasis web.
Manfaat produk
Manfaat yang didapat apabila menggunakan sistem ini antara lain adalah:
a. Manfaat bagi masyarakat akademis
Sebagai sebuah sarana untuk melakukan kegiatan belajar dan mengajar pada dunia maya yang dapat menghemat waktu. Sesuai
dengan layanan – layanan yang ditawarkan, para civitas akademik
Lembaga akan merasakan hal yang sama dengan kegiatan yang biasa dilakukan secara konvensional.
b. Manfaat bagi instansi terkait
Sebagai sarana mempermudah mereka untuk memberikan
informasi – informasi terkait akademik kepada anggota – anggota
akademiknya, menjadi sarana pertukaran data yang dibutuhkan oleh anggota.
3. Kendali dan Tanggung Jawab Serta Perbedaan SaaS, PaaS & IaaS
Perbedaan SaaS, PaaS dan IaaS dapat dilihat dari sisi kendali atau
tanggung jawab yang dilakukan oleh vendor penyedia jasa layanan cloud
dijelaskan sampai di stack mana suatu vendor layanan cloud memberikan layanannya, dan mulai dari jenjang mana konsumen mulai memegang kendali
dan bertanggung jawab penuh pada stack di atasnya.
Mulai dari kanan, pada SaaS, seluruh stack merupakan tanggung jawab
penyedia layanan cloud. Konsumen benar-benar hanya mengkonsumsi
aplikasi yang disediakan.
Pada PaaS, penyedia layanan cloud bertanggung jawab mengelola
Networking hingga Runtime. Konsumen memiliki kendali dan bertanggung
jawab membuat aplikasi dan juga skema database-nya.
Pada IaaS, penyedia layanan Cloud bertanggung jawab untuk Networking hingga Virtualization. Konsumen sudah mulai bertanggung jawab untuk Operating System ke atas.
Sebagai perbandingan, di gambar juga ditunjukkan arsitektur tradisional
on-premise (bukan cloud), alias semua ada di data center kita. Di sini kita
bertanggung jawab untuk seluruh stack, dari Networking hingga Application.
4. Kesimpulan
Sebagai konsumen individual, kita sebenarnya sudah akrab dengan
layanan cloud computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing,
atau MSN Messenger. Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web Applications yang merupakan aplikasi pengolah dokumen berbasis internet. Di dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang merupakan layanan
aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software
CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM, kita bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari mana saja melalui internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun
aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade.
Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi
tersebut. Dengan kata lain, pay as you go, pay per use, per seat.