• Tidak ada hasil yang ditemukan

Copyright © 2018, Jurnal MathEducation Nusantara ISSN: xxxx-xxxx (print), Online ISSN: xxxx-xxxx (online) Pengaruh Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Pertiwi Medan Suvriadi Panggabean

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Copyright © 2018, Jurnal MathEducation Nusantara ISSN: xxxx-xxxx (print), Online ISSN: xxxx-xxxx (online) Pengaruh Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Pertiwi Medan Suvriadi Panggabean"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh MetodeDrill

Jurusan Pendidikan Matema Basri N Jurusan Pendidikan Matema

Email : suvr

Penelitian ini bertujuan untuk siswa pada materi faktorisasi Pertiwi Medan. Metode yang di posttest control group design. penelitian berjumlah 50 siswa kontrol. Instrumen yang diguna instrumen tes dianalisis secara belajar siswa kelas eksperime pada hasil uji hipotesis denga Hasilnya adalah nilai thitung = disimpulkan bahwa terdapat materi faktorisasi suku aljabar

Kata Kunci :Metodedrill, Ha

The Effect of Drill Method on

The purpose of this research Mathematics Learning In Pert class and VIII-7 class Perti research is quasi-experiment determined by using purposi students for experimental cl

reserach is a test instrument

were analyzed quantitatively. in experiment class is 74,24, result by using t test to the po value of tcount = 2,80 while there are effects of drill m factorization.

Keywords :Drill Method, Mat

illTerhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SM

Suvriadi Panggabean1)*, Hari Sumardi2

matika, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utar i No. 3, , Medan, Sumatera Utara, 20238, Indonesia matika, Universitas Asahan. Jln Jenderal Ahmad Ya

Utara, 21216, Indonesia2

uvriadipanggabean@umsu.ac.id, Telp: +6285261895579

Abstrak

tuk mengetahui pengaruh metode drill terhadap ha si suku aljabar. Penelitian ini dilakukan di kelas ng digunakan adalah kuasi eksperimen dengan ranca

ign. Penentuan sampel ini berdasarkan teknik pur swa, dengan 25 siswa untuk kelas eksperimen dan igunakan adalah instrumen tes berupa soal-soal pi

ara kuantitatif. Berdasarkan analisis data tes, diper men adalah 74,24 dan kelas kontrol adalah 69,28.

gan menggunakan uji tterhadap data posttest deng = 2,80 sedangkan ttabel= 2,20. Terlihat bahwa thitung at pengaruh metode drill terhadap hasil belajar m bar

, Hasil belajar matematika

d on The Mathematics Student Result Pertiwi Junior

Abstract

rch was to determine The Effect Of Drill Method O ertiwi Junior High School Medan. This research w ertiwi Junior High School Medan. The method ent with pretest-posttest control group research d osive sample technique. This research sample ar l class and 25 students for control class. The in

ent of multiple choices questions. Data from the t

ely. Based on the analysis, the average score of s 24, and 69,28 for the control class students. It is b e posttest data with n = 25 and α = 5%

ile ttable = 2,20. It shows that tcount> t table, so it method to the student result of mathematics

athematics Learning Result

a SMP Pertiwi Medan

tara. Jln Kapt. Mukhtar sia1

d Yani, Kisaran, Sumatera 261895579

p hasil belajar matematika as VIII-2 dan VIII-7 SMP ncangan penelitian pretest-purposive sample. Sampel dan 25 siswa untuk kelas pilihan ganda. Data hasil peroleh nilai rata-rata hasil 69,28. Hal tersebut didasarkan dengann = 25 dan α = 5%. tung> ttabel,sehingga dapat r matematika siswa pada

nior High School Medan

hod On The Student Result of h was conducted in VIII-2 od which is used in this h design. The sample was are 50 students, with 25 e instrument used in this

e test instrument’s result f students learning result is based on hypotesis test

5%. The result is the

(2)

PENDAHULUAN

Upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi peran penting dari lembaga pendidikan sebagai wadah yang mencetak sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menuju ke arah itu adalah peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran yaitu tentang strategi dan metode yang digunakan guru. Metode yang cenderung berpusat kepada guru, sekarang diupayakan supaya digunakan metode yang membuat siswa lebih aktif baik perorangan maupun berkelompok (kooperatif). Guru tidak lagi dominan dalam kegiatan pembelajaran melainkan sebagai pembimbing, motivator, dan fasilitator. Dalam kaitannya dengan matematika, bahwa proses pembelajaran matematika yang bermakna akan terjadi jika berhasil membelajarkan siswa baik dalam berfikir maupun dalam bersikap.

Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi, sehingga didalam mempelajari matematika harus bertahap dan berurutan serta berdasarkan kepada pengalaman yang sudah diperoleh siswa. Siswa yang benar-benar belajar dalam dirinya akan terjadi perubahan tingkah laku yang diperlihatkan dalam bentuk hasil belajar. Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain itu, bentuk soal-soal latihan dalam matematika, bisa berupa soal obyektif maupun soal uraian yang sifatnya berupa soal pemahaman, penerapan, maupun analisa sehingga siswa sangat dituntut memiliki berbagai kemampuan untuk memecahkannya. Kemampuan menyelesaikan soal matematika ini diperoleh dari banyaknya latihan soal yang dilakukan oleh siswa. Jika siswa melakukan latihan soal secara bertahap dan terus menerus, maka akan menambah kemampuan, membentuk kebiasaan yang baik dan tumbuh rasa percaya diri yang tinggi dalam menyelesaikan soal matematika. Proses pembelajaran matematika yang menuntut kreativitas siswa itulah yang menjadi inti penerapan metode drill. Drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinu untuk mendapatkan

keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari (Sriyono, 1991, h.112).

Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan guru terkait hasil belajar matematika siswa masih rendah yang ditunjukkan dari nilai ulangan harian siswa hanya mencapai nilai rata-rata 60,47. Dari observasi dan diskusi dengan siswa ditemukan salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah kurangnya intensitas siswa melakukan latihan dalam mengerjakan soal-soal matematika, studi kasus penelitian ini adalah faktorisasi suku aljabar. Dalam hal ini, latihan soal diharapkan untuk memperkuat keterampilan dan konsep matematika yang telah diajarkan. Kenyataannya dalam pembelajaran, metode yang digunakan guru adalah metode ekspositori yang kurang memberikan kesempatan siswa dalam melakukan latihan.

Bertolak dari kenyataan itu, dalam penelitian ini penulis akan menerapkan metode drill yang memperbanyak siswa melakukan latihan soal terus menerus sehingga siswa secara tidak langsung dapat memahami konsep, prinsip, dan fakta serta prosedur yang ada pada matematika. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melaksanakan suatu penelitian dengan judul Pengaruh Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Pertiwi Medan.

LANDASAN TEORI

MetodeDrillatau Latihan

(3)

keterampilan supaya menjadi permanen (Shalahuddin, 2004, h. 100).

Tujuan Penggunaan MetodeDrill

Adapun tujuan penggunaan metode drill adalah sbb :

1) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongak. Mengenal benda atau bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya. 2) Pengetahuan anak didik akan bertambah dari

berbagai segi dan anak didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam (Armei, 2002, h.175). 3) Untuk memperoleh suatu ketangkasan,

keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari siswa dengan melakukannya secara praktis pengetahuan yangtelah dipelajari. Dan siap dipergunakan bila sewaktu-waktu diperlukan (Pasaribu, 1986, h. 112).

Syarat Penggunaan MetodeDrill

Adapun syarat penggunaan metode drill agar efektif adalah sbb :

1) Sebelum pelajaran dimulai hendaknya diawali terlebih dahulu dengan pemberian pengertian dasar.

2) Metode ini dipakai hanya untuk bahan pelajaran kecekatan-kecekatan yang bersifat rutin dan otomatis.

3) Diusahakan hendaknya masa latihan dilakukan secara singkat, hal ini dimungkinkan agar tidak membosankan siswa.

4) Maksud diadakannya latihan ulang harus memiliki tujuan yang lebih luas.

5) Latihan diatur sedemikian rupa sehingga bersifat menarik dan dapat menimbulkan motivasi belajar anak.

Kelebihan & Kekurangan MetodeDrill

Metodedrillmemiliki kelebihan sbb : 1) Pemanfaatan kebiasaan yang tidak

memerlukan konsentrasi yang tinggidalam pelaksanaannya serta dapat membentuk kebiasaan yang baik (Djamarah, 1996, h. 108-109).

2) Dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan.

3) Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin. 4) Siswa memperoleh kecakapan mental,

contohnya dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.

5) Siswa memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dipelajarinya.

6) Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa siswa yang berhasil dalam belajar telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari.

Metode Drill memiliki kekurangan sbb :

1) Latihan yang dilakukan dibawah pengawasan yang ketat dan suasana seriusmudah sekali menimbulkan kebosanan.

2) Latihan yang selalu diberikan dibawah bimbingan guru, perintah gurudapat melemahkan inisiatif maupun kreativitas siswa.

3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulangmerupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.

Prosedur Penggunaan MetodeDrill

Untuk kesuksesan pelaksanaan metode latihan ini, guru perlu memperhatikan langkah-langkah atau prosedur yang disusun demikian (Roestyah, 2002, h. 127-129) :

1) Gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang dilakukan secara otomatis, ialah yang dilakukan siswa tanpa menggunakan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapat dilakukan dengan cepat seperti gerak refleks saja, seperti: menghafal, menghitung, lari dan sebagainya.

(4)

siswa merasa perlunya untuk melengkapi pelajaran yang diterimanya.

3) Di dalam latihan pendahuluan, instruktur harus lebih menekankan pada diagnosa, karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan siswa dapat menghasilkan keterampilan yang sempurna. Pada latihan berikutnya guru perlu meneliti kesukaran atau hambatan yang timbul dan dialami siswa, sehingga dapat memilih atau menentukan latihan mana yang perlu diperbaiki. Kemudian instruktur menunjukkan kepada siswa respon atau tanggapan yang telah benar; dan memperbaiki respon-respon yang salah. Kalau perlu guru mengadakan variasi latihan dengan mengubah situasi dan kondisi latihan, sehingga timbul respon yang berbeda untuk peningkatan dan penyempurnaan kecakapan atau ketrampilannya.

4) Perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara tepat, kemudian diperhatikan kecepatan; agar siswa dapat melakukan kecepatan atau keterampilan menurut waktu yang telah ditentukan; juga diperhatikan pula apakah respon siswa telah dilakukan dengan tepat dan cepat.

5) Guru memperhitungkan waktu atau masa latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan, tetapi sering dilakukan pada kesempatan yang lain. Masa latihan itu harus menyenangkan dan menarik, bila perlu dengan mengubah situasi dan kondisi sehingga menimbulkan optimisme pada siswa dan kemungkinan rasa gembira itu bisa menghasilkan keterampilan yang baik.

Hasil Belajar

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dilakukan tiap individu baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan ataupun sikap yang diperoleh melalui pengalaman setelah berinteraksi dengan lingkungannya. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya disebut dengan hasil belajar (Sudjana, 2009, h. 22)

Berkaitan dengan kemampuan hasil belajar, Benyamin Bloom meninjau aspek-aspek hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan mengklasifikasin hasil belajar menjadi tiga

ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada penelitian ini, peneliti hanya akan mengukur hasil belajar pada ranah kognitif (C1-C4). Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni:

1) Mengingat (C1) merupakan proses pengambilan pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Proses kognitif yang termasuk dalam kategori mengingat adalah mengenali dan mengingat kembali (Anderson, 2010, h.99-100).

2) Memahami (C2) adalah mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis dan digambar oleh guru. Proses-proses kognitif yang termasuk memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan,

merangkum, menyimpulkan,

membandingkan dan menjelaskan (Anderson, 2010, h.106).

3) Mengaplikasikan (C3) berarti menerapkan atau menggunakan suatu prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Kategori mengaplikasikan terdiri dari dua aspek kognitif, yakni mengeksekusi atau melaksanakan dan mengimplementasikan (Anderson, 2010, h.116).

4) Menganalisis (C4) melibatkan proses memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara setiap bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Kategori proses menganalisis ini meliputi

proses-proseskognitif membedakan,

mengorganisasi dan mengatribusikan (Anderson, 2010, h.120).

5) Mengevaluasi (C5) didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa dan mengkritik (Anderson, 2010, h.125).

(5)

merumuskan, merencanakan dan produksi (Anderson, 2010, h.128-130).

METODE

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasy eksprimen). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-Posttest Control Group Design. Pada penelitian ini melibatkan dua kelompok subjek, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan rincian (Sugiyono, 2009, h.77) :

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen T1 X1 T2

Kontrol T1 X0 T2

Keterangan :

X1 : Perlakuan pada kelas eksperimen berupa pembelajaran menggunakan metodedrill X2 : Perlakuan pada kelas eksperimen berupa pembelajaran tanpa menggunakan metode drill (metode konvensional)

T1 : Pretest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol (sebelum diberi perlakuan)

T2: Posttestuntuk kelas eksperimen dan kelas kontrol (setelah diberi perlakuan)

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pertiwi Medan, kelas VIII semester ganjil, tahun pelajaran 2017/2018, yang berlokasi di Jalan Budi Kemasyarakatan No. 4 Medan.

Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam Penelitian ini adalah sbb :

1) Tahap Persiapan, meliputi : menentukan rumusan masalah, menentukan dan observasi sekolah tujuan penelitian, mendesain penelitian quasy eksperimen yang akan diujikan, menguji coba dan menganalisis instrument.

2) Tahap Pelaksanaan, meliputi : memberikan tes awal (pretest), menentukan subjek

penelitian, melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol dan eksperimen, memberikan tes akhir(posttest). 3) Tahap Akhir, meliputi : mengolah dan menganalisis data hasil penelitian, kemudian menguji hipotesis penelitian, yaitu : terdapat pengaruh MetodeDrillterhadap hasil belajar matematika siswa pada materi faktorisasi suku aljabar

Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu: Variabel bebas (X) adalah Metode drill dan Variabel terikat (Y) adalah Hasil belajar siswa.

Instrument yang digunakan adalah instrument tes berupa tes objektif pilihan ganda berjumlah 25 soal dengan empat alternatif jawaban dalam bentuk pretest dan posttest, dimana pengujian Instrumen tes yang digunakan harus memenuhi 4 kriteria, yaitu : validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda.

Teknik pengumpulan data adalah cara memperoleh data penelitian ini adalah dengan menggunakan metode tes yang terdiri dari pretest danposttest.

Teknik Analisis Data

Analisis data tes dilakukan dua tahapan, yaitu uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Pada uji prasyarat yang perlu dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas, untuk memeriksa keabsahan sampel sebagai syarat dapat dilaksanakannya analisis data. Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, baru dilakukan uji hipotesis denganuji t.

Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0: µ1= µ2 Ha: µ1> µ2

(6)

H0ditolak, jika thitung> ttabel H0diterima, jika thitung< ttabel Keterangan :

µ1 : Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode drill (kelas eksperimen)

µ2 : Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan metode ceramah (kelas kontrol)

H0: Hipotesis nol Ha: Hipotesis alternatif

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran umum hasil penelitian dari data yang diperoleh, yaitu meliputi data skor pretest dan posttest dari 50 siswa yang terdiri dari kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan metode drill sebanyak 25 siswa dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional sebanyak 25 siswa. Instrumen yang diberikan pada masing-masing kelompok tersebut berupa tes kognitif sebanyak 25 soal pilihan ganda yang telah diuji coba dan dianalisis.

Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh nilai pemusatan dan penyebaran data sebagai berikut :

Tabel 1. Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data HasilPretestKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Pretest

Eksperimen Kontrol

Nilai tertinggi 56,00 60,00 Nilai terendah 32,00 36,00

Rata-rata 40,80 47,52

SD 6,22 6,56

Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh nilai pemusatan dan penyebaran data sebagai berikut :

Tabel 2. Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil PosttestKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Posttest

Eksperimen Kontrol

Nilai tertinggi 88,00 84,00 Nilai terendah 64,00 60,00

Rata-rata 74,24 69,28

SD 6,74 5,74

Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Jenjang Kognitif

Berdasarkan analisis posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh persentase jenjang kognitif sebagai berikut : Tabel 3. Persentase Jenjang Kognitif

Data Persentase (%)

Eksperimen Kontrol

C1 75,43 77,14

C2 68,00 66,00

C3 83,20 64,80

C4 80,00 66,67

Uji Normalitas

Hasil uji normalitaspretestdanposttest kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas DataPretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Data Pretest

Eksperimen Kontrol

25 25

40,80 47,52

6,22 6,56

0,92 0,97

0,173 0,173

(7)

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas DataPosttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Data Pretest

Eksperimen Kontrol

25 25

74,24 69,28

6,74 5,74

0,98 0,99

0,173 0,173

Kesimpulan Normal Normal

Uji Homogenitas

Hasil uji homogenitaspretestdan posttestkedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas DataPretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Data Pretest

Eksperimen Kontrol

37,12 41,37

1,11 1,98

Kesimpulan Homogen Homogen

Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas DataPostest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Data Pretest

Eskperimen Kontrol

43,62 31,64

1,38 1,98

Kesimpulan Homogen Homogen

Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji t dengan kriteria pengujian yaitu : jika thitung< ttabel, maka H0diterima dan Haditolak dan jika thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan Haditerima. Perhitungan uji hipotesis, diperoleh thitung= 2,801, pada taraf signifikansi = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 48, diperoleh ttabel = 2,201, berikut ini tabel hasil pengujian hipotesis data belajar. Tabel 8. HasilPostestUji t Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelompok Jumlah

Sampel

thitung ttabel

Eksperimen 25

2,801 2,201

Kontrol 25

Kesimpulan Data

Menerima Ha dan

menolak H0

Berdasarkan tabel 8 di atas, diperoleh thitungsebesar 2,801dan ttabelpada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 48 sebesar 2,201, karena thitung < ttabel (2,801 > 2,201), maka Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan metode drill terhadap hasil belajar matematika siswa.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungannya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode eksperimen terhadap hasil belajar matematika siswa. Hasil tersebut diperoleh dari interpretasi nilai thitung dengan ttabel yang menunjukkan bahwa thitung (2,80) lebih besar dari ttabel(2,20). Hal tersebut terlihat dari rerata skor posttest, Kelas eksperimen yang diterapkan metode drill memiliki rerata skor posttestsebesar 74,24, sedangkan kelas kontrol hanya memiliki rerata skor posttest sebesar 69,28.

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

(8)

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi, sehingga hasil belajar matematika siswa meningkat. 2. Diharapkan dapat memberikan alternatif

dan informasi kepada guru tentang metode drill yang dapat diterapkan guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII dan meningkatkan kualitas pembelajaran matematika, khusunya pada materi faktorisasi suku aljabar.

3. Sekolah dapat menerapkan penelitian ini sebagai sarana untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran pada siswa dalam mata pelajaran Matematika dan sebagai informasi dalam menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi, yang tepat dan sesuai dengan kemampuan siswa dan situasi serta keadaan lingkungan.

4. Diharapkan dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan pengetahuan tentang penggunaan metode pembelajaran drill sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika dan diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk materi ataupun pelajaran lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Lorin W. & David R. Krathwoh. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. (Terjemahan Agung Prihantoro). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Armei, Arief. (2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Intermasa.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Pasaribu dan Simandjuntak. (1986).Didaktik dan Metodik. Bandung: Tarsito.

Roestiyah N.K. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Shalahuddin, dkk,. (2004). Interaksi dalam

Proses Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Sriyono, dkk,. (1991).Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA,Cet. I; Semarang: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sugiono. (2013).Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R & D),Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 3. Persentase Jenjang Kognitif
Tabel 8. Hasil Postest Uji t Kelompok

Referensi

Dokumen terkait

(2) Sub Bagian - Sub Bagian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan

Dalam pelaksanaan proses pendidikan tidak menutup kemungkinan jika terjadi sebuah kegagalan. Kegagalan yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh kurangnya kemampuan

Pengaruh arus listrik dan waktu pengelasan pada pengelasan titik material sejenis dengan ketebalan yang sama dimodelkan secara numeris dengan MEH (metode Elemen

Setelah dilakukan proses adsorbsi dengan adsorben bottom ash yang telah di aktivasi NaOH 3 M dan waktu kontak 7 jam konsentrasi logam Fe pada limbah cair turun hingga 0.05

(2) Untuj mendapatkan kembali padjak jang telah dibajar jang berkepentingan harus menjerahkan kembali kepada Kepala Urusan Padjak, surat-potong jang dibelinja

Untuk mendapatkan prodak yang relatif murni dan untuk mendapatkan kembali bahan baku selama proses maka gas yang keluar dari reaktor yang terdiri aceton, amonia, air,

dibandingkan dengan sebelum menggunakan sistem. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis yang nilai Sig. Dari pengujian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan

Hal ini menunjukan bahwa bintang iklan (X2) memberikan kontribusi positif terhadap minat beli Kamera Canon Mirroless M50. Semakin baik bintang iklan maka minat beli prod Kamera