• Tidak ada hasil yang ditemukan

Televisi sebagai Jendela Informasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Televisi sebagai Jendela Informasi"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Audio Visual 1

(2)

Televisi sebagai Jendela

Informasi

Televisi membawa perubahan

besar dalam berkomunikasi.

Audio dan visual disajikan

melalui gelombang

elektromagnetis melewati ruang

dan waktu melebihi apa yang

mampu diperkirakan manusia.

Televisi juga mampu

menciptakan

“weltoffenleickheit”

(publik

dunia) yaitu kejadian yang

terjadi di dunia luar dapat

(3)

Di satu sisi kehadiran televisi

merupakan inovasi teknologi audio

visual yang berguna dalam proses

komunikasi. Tetapi di sisi lain media

masa termasuk televisi, dapat

menimbulkan dipersonalisasi dan

dehumanisasi manusia (Van den

Haag). Media masa menyajikan

bukan saja realitas tetapi karena

adanya pengaruh distorsi, media

masa juga bisa menipu manusia;

(4)

Kesimpulan

Jika dibandingkan dengan media komunikasi yang lain, televisi mempunyai kelebihan visualisasi

dalam proses komunikasinya.

Keunggulan Televisi

Lewat televisi pemirsa dapat melihat visualisasi yang realis. Gerakan

pada ikon-ikon membawa intreprestasi ke arah kehidupan. Hal ini akan

sesuai dengan hakekat manusia yang selalu bergerak.

Dengan televisi pemirsa dapat melihat situasi atau memahami apa

yang diinformasikan meskipun terdapat perbedaan bahasa serta

(5)

Informasi yang disampaiakan lewat televisi adalah

realitas yang sudah diseleksi (realitas tangan

kedua). Informasi pada televisi memungkinkan

pemilihan tokoh-tokoh tertentu untuk ditampilkan

dan mengesampingkan tokoh yang lain. Sehingga

dengan informasi yang selektif tersebut, pemirsa

cenderung memperoleh informasi semat-mata

berdasarkan apa yang dilihat tanpa sempat

mengecek kebenaran informasi.

Televisi cenderung memberikan realita semu,

menghadirkan citra yang dibentuk berdasarkan

agenda seting yang disesuaikan bagi masyarakat

(Wright Mills). Akibatnya televisi tak jarang

(6)

Terlepas dari konteks isi informasi, televisi sebagai

media audio visual, dikatakan sebagai

perpanjangan indera manusia dan dapat

(7)

Film sebagai Karya Seni

Motion Picture atau yang lebih populer

sebagai film, pada dasarnya adalah

rangkaian gambar-gambar statis yang

tersusun secara berurutan dan diputar

pada kecepatan tertentu hingga

menampilkan ilusi pada mata sebagai

gambar yang bergerak.

Ikon visual dan audio pada film ataupun

video merupakan representasi dari

obyek, imitasi model, ataupun hasil

(8)

Film merupakan hasil karya manusia

yang dibuat untuk tujuan tertentu atau

bisa digunakan untuk memuaskan

dirinya sendiri. Dengan demikian unsur

perancangan (desain) dan estetis

menjadi bagian yang penting dalam

pembuatan film. Disamping sebagai

(9)

Sebagai karya seni, film merupakan

perpaduan seni yang kompleks.

Perancangan pada film merupakan

(10)

Unsur seni dalam film

Secara denotatif muatan-muatan seni dalam

film dapat ditunjukkan lewat :

Seni

Peran

Pertunjukkan

Seni

(11)

Media Statis dan Motion Picture

Perancangan informasi lewat

penggunaan media, tentulah harus

disesuaikan dengan karakteristik media

yang digunakan.

Sebagai gambaran adalah pada

perancangan promosi periklanan. Pada

periklanan terdapat model perancangan

yang berbeda jika dikaitkan dengan

(12)

Media Statis

Media Gerak

Media statis selalu merujuk pada model

perancangan yang bersifat format

ukuran.

Prinsip-prinsip desain yang

diemplementasikan pada perancangan

statis lebih kental terlihat (visual) jika

dibandingkan dengan perancangan iklan

pada media bergerak.

Media bergerak atau film selalu merujuk

pada format waktu.

Pada film, kekuatan perancangan justru

terletak pada bagaimana informasi yang

dibuat dapat bercerita dan

(13)

Kekuatan cerita yang

direkonstruksi pada

visualisasi

pengadeganan

Implementasi ide yang

disesuaikan dengan

durasi

Pembuatan naskah

cerita yang

memperhatikan struktur

cerita /plot

Faktor

(14)

1950-an

1940-an

1920-an

1900-an

Pada tahun 1950

dibentuklah Perfini

(Perusahaan Film

Nasional). Perfini

merupakan perusahaan

film pertama milik pribumi.

Pada tahun 1926 dua

orang Belanda bernama

L. Heuveldorp dan

G.Kruger mendirikan

perusahaan film, Java

Film Coy dan

memproduksi film

berjudul Loetoeng

Kasarung (1926).

Pada akhir tahun 1941,

Jepang menguasai

Indonesia. Semua studio

film ditutup dan dijadikan

media propaganda

perang oleh Jepang.

Pada masa penjajahan

Belanda sekitar tahun

1900-an masyarakat kita

sudah mengenal adanya

film atau yang lebih

dikenal dengan “Gambar

Hidoep”.

(15)

2000-an

1990-an

1980-an

1960-an

Pasca reformasi dianggap

sebagai momentum awal

kebangkitan perfilman

nasional. Momen ini

ditandai oleh film musikal

anak-anak Petualangan

Serina (1999) karya Riri

Reza dan Mira Lesmana

Pada era 1980-an hingga

awal 1990-an film-film

yang paling populer masa

ini adalah film-film komedi

slapstick yang dibintangi

oleh grup lawak

legendaris

Pada masa ini perfilman

indonesia mati suri. FFI

dihentikan pada 1993

karena minimnya

produksi film.

Pada tahun 1960-an

dunia perfilman di

Indonesia pecah menjadi

dua blok, yakni golongan

Usmar (PARFI) dan

rekan-rekannya dengan

golongan kiri.

(16)

Modul Audio Visual 1

Drs. Arief

Agung Suwasono, M.Sn.

http://montase.blogspot.com/2010/05/

sekilas-sejarah-film-indonesia.html

www.improvepresentation.com

(17)

Proses Produksi Audio Visual

&

(18)

Pada pembuatan film, karya yang dihasilkan lebih banyak merupakan hasil karya tim. Hal ini mengingat peralatan dalam proses produksi menggunakan berbagai

(19)

Selain keterlibatan beberapa personel dalam pembuatan film,

perancangan film itu sendiri terbagi menjadi

beberapa bagian kerja:

Pre Production

Production

(20)
(21)

Pra produksi dapat dikatakan sebagai masa tersulit, selain membuat rumusan,

memecahkan masalah serta penetapan-penetapan perancangan, kadangkala benturan kreatifitas terjadi karena

keterbatasan-keterbatasan, pemenuhan selera pihak lain, serta cara pandang yang berbeda antar tim. Keberhasilan produksi film sangat ditentukan pada konsep yang telah dibuat. Pembuatan film tidak sekedar merepresentasikan sebuah naskah cerita, akan tetapi pengaruh atau makna yang terkandung di dalamnya merupakan bagian terpenting dari sekedar memvisualkan

(22)

Paruh kerja kedua adalah proses perekaman (shooting). Masa produksi ini diisi dengan kegiatan pengambilan

gambar sesuai dengan diagram serta jadwal shooting yang telah dibuat. Keterlibatan personel/crew sangat dominan dalam proses produksi ini. Mereka akan saling bekerjasama untuk mengambil gambar terbaik yang dibutuhkan sesuai naskah. Tak jarang pula pengembangan dalam pengambilan gambar terjadi dalam masa kerja ini. Kreatifitas

(23)
(24)

Pada masa post production, merupakan proses terakhir pembuatan film dalam bentuk off air maupun on air. Masa kerja ini yang lebih banyak berperan adalah personel

Editing. Meskipun demikian editing tidak sekedar memotong dan menyambung bagian-bagian shot dan disesuaikan dengan naskah cerita. Editing justru menjadi

kekuatan utama bagaimana visualisasi film ‘bercerita’

(25)
(26)
(27)

A motion picture is always a cooperative effort, a joint creative

interaction of many artists and technicians working on diverse

elements, all of which contribute to the finished film

(28)

A film crew is a group of people hired by a production company for the purpose of producing a film or motion

(29)

Produser merupakan seseorang atau beberapa orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh produksi film/video, baik dari awal (tahapan pra-produksi- produksi-sampai dengan pasca produksi) Segala bentuk perencanaan dan perancangan film adalah wilayah yang menjadi kewajiban produser untuk mengaturnya

(30)

Predikat atau jabatan ini dipegang oleh satu atau sejumlah orang yang pada dasarnya bertugas sebagai inisiator produksi sebuah film/video. Dengan demikian ia atau mereka yang duduk dalam posisi ini lazimnya adalah

orang-orang penting yang membiayai produksi film/video.

Intinya posisi ini adalah jabatan yang diberikan kepada orang-orang yang mempunyai kedudukan terhormat yang tidak perlu mengurusi urusan-urusan operasional dalam proses produksi film/video yang membutuhkan keahlian khusus dalam bidangnya.

(31)

Sutradara (Director)

Dalam pembuatan film/video, diperlukan orang yang

cakap, terampil dan mempunyai kemampuan estetis yang kuat dalam menginterprestasikan sebuah naskah

film/video. Kemampuan untuk menterjemahkan naskah film/video dalam bentuk visual inilah yang menjadi

tanggung jawab seorang sutradara. Sutradara adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk

(32)

Desainer Produksi (Production Designer)

Desainer produksi adalah orang-orang yang bertugas membantu sutradara untuk mengimplementasikan ide/gagasan sutradara dalam menterjemahkan suatu bentuk pengadeganan. Desainer produksi bekerjasama dengan sutradara untuk membentuk dan merekonstruksi suasana, properti, seting dekorasi, tata suara (direct sound, pre recording, dubbing, sound effect),

(33)

Penata Fotografi (Director of Photography)

Disamping desainer produksi, sutradara dalam kerjanya juga dibantu dan bekerjasama dengan penata fotografi yang ikut memberikan gambaran bagaimana sudut

pengambilan gambar, efek-efek visual yang nantinya akan dihasilkan, serta tata cahaya dan perlangkapan tata kamera yang dibutuhkan untuk memvisualkan suatu adegan.

Penata fotografi ini juga bertugas untuk menentukan para personel yang bertugas sebagai pengambil gambar

(34)

Editor

Editor adalah orang-orang yang bekerja pada tahapan

pasca produksi. Dia bertugas dan bertanggung jawab untuk membangun sebuah karakter (mood, emphasing) dan

(35)

Ronny Gani

(36)

Anak muda Indonesia yang satu ini adalah Associate Production Manager di Lucasfilm Animation. Star Wars The Clone Wars yang ditayangkan oleh Cartoon Network adalah salah satu serial animasi populer yang produksinya ditangani oleh Catharina ”Ellen” Dian. Ellen terlibat dalam produksi The Clone Wars season 4, 5, dan 6.

(37)

Tex Saverio

(38)

Andre Surya

(39)

Modul Audio Visual 1

Drs. Arief Agung Suwasono, M.Sn.

http://flagig.com/editors-pick/karya-4-anak-muda-indonesia-dalam-produksi-hollywood/

(40)
(41)

Film Cerita Pendek (

Short Films

)

(42)

Sepatu Baru

(Aditya Ahmad-Makassar) Film Pendek Fiksi Naratif Terbaik

XXI Short Film Festival 2014

7 Deadly Kisses

PT Kepompong Gendut 62nd Berlin

(43)

Save Water oleh Muhammad Zulqamar

(44)
(45)
(46)

Jenis film ini adalah film dokumenter akan tetapi

lebih bersifat pada kepentingan suatu institusi atau

perusahaan yang diproduksi sebagai bagian dari

alat promosi. Film ini dibuat untuk menggambarkan

suatu ‘keberadaan’ dari usaha, pekerjaan, aktivitas

yang terdapat pada suatu institusi atau

(47)
(48)

Film Iklan (

TV Commercial Films

)

Film ini mempunyai durasi sangat singkat dan tidak lebih dari 5 menit. Dari seluruh proses pembuatan

film, jenis film ini adalah yang ‘terberat’ meskipun

hanya berdurasi sangat singkat.(biasanya antara 15

detik sampai 1 menit). Pengertian ‘terberat’ di sini

tidak menunjuk pada kompleksitas teknis dalam

produksi, akan tetapi dikonotasikan pada ‘tanggung jawab’ pembuat film/film iklan kepada klien terhadap

kepentingan-kepentingannya. Film iklan adalah film

yang dibuat untuk ‘menjual’ atau mempromosikan

suatu komoditi atau propaganda yang meninginkan adanya feed back terhadap informasi yang

(49)
(50)

Program Televisi (

TV Programme

)

Secara umum program televisi terbagi menjadi dua jenis, yakni cerita dan non-cerita. Jenis cerita terdiri menjadi dua bagian yaitu fiksi dan non-fiksi. Cerita fiksi menitikberatkan pada film-film pendek atau film series, sedangkan film non-fiksi lebih banyak

(51)
(52)

Video Klip (

Music Video

)

Video klip pada dasarnya adalah sarana promosi bagi para produser musik untuk memasarkan produknya lewat medium televisi, yang

dipopulerkan oleh MTV pada tahun 1981. Video klip merupakan karya film yang sangat berbeda dengan jenis-jenis film yang lain. Video klip adalah film yang mengutamakan kualitas teknik pengambilan gambar dan suara dalam tiap adegannya. Khusus untuk jenis film atau video ini, perancangnya terkadang tidak mementingkan adanya konsep cerita untuk menuangkan

(53)
(54)

Iklan Layanan Masyarakat

Film ini hampir sama durasi tayangnya dengan TVC, hanya saja tujuan dari pembuatan film ini tidak bersifat komersial, melainkan sosial, yakni lebih

banyak untuk mengajak audiens mengikuti saran atau pesan yang disampaikan oleh suatu institusi atau

(55)
(56)

Film Dokumenter (

Documentary Films

)

Film dokumenter pada dasarnya adalah ‘realita’ sebagai lawan dari ‘fictional events’ yang tidak

didasarkan pada suatu kenyataan. Membuat film dokumenter tidak selalu diartikan membuat film dengan visualisasi yang benar-benar terjadi saat itu, akan tetapi suatu film yang didasarkan pada

(57)

Modul Audio Visual 1

Drs. Arief Agung Suwasono, M.Sn.

Gambar

gambar yang bergerak.
gambar sesuai dengan diagram serta jadwal shooting yang

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian terbaru di Kamboja yang dilaporkan pada tahun 2014 menunjukkan adanya Mutant K13- propeller alleles pada isolat Plasmodium yang resisten terhadap artemisinin.

Tingkat suku bunga berpengaruh positif dan signifikan pada imbal hasil obligasi pemerintah di Bursa Efek Indonesia, karena semakin tingginya tingkat suku bunga maka penerbit

Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Yendrawati (2013), Sari dan Banu (2014) serta Surastiani dan Bestari (2015) yang menyatakan kapasitas sumber daya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan, alat dan bahan, proses pembuatan, dan motif hias yang terdapat pada seni kerajinan tempurung kelapa

Hasilnya untuk menghadirkan kondisi pencahayaan yang optimal pemerataan tingkat terang/illuminance setiap waktu, diwujudkan dengan perencanaan sistem kontrol cahaya pasif dan

Tidak ada hubungan tingkat stres dengan konsumsi makan, konsumsi makan yang dilihat dari asupan energi (p = 0,669), asupan protein (p = 0,445), asupan lemak (p = 0,691)

Salah satu cara untuk memotivasi anggota organisasi adalah dengan memberikan kompensasi, karena kompensasi merupakan sumber pendapatan dan penerimaan yang diperoleh karena

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang diangkat ialah “Bagaimana penerapan kurikulum 2013 dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII PK 4 di