TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN
Dosen Pengampu : Bpk. Edy Mulyantomo, SE. MM
DIBUAT OLEH :
NAMA : MOKHAMAD DEDY SETYAWAN
NIM : B.131.11.0522
PROGDI : S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS SEMARANG
Pertanyaan :
1. Jelaskan solusi terhadap hambatan – hambatan perencanaan efektif ! 2. Jelaskan penilaian efektivitas rencana !
3. Jelaskan proses perencanaan strategic !
Jawab :
1.
Ada dua jenis hambatan terhadap pengembangan rencana yang efektif, yaitu : Hambatan pertama adalah perlawanan atau penolakan internal para calon perencana terhadap penetapan sasaran dan pembuatan rencana untuk mencapainya. Dan hambatan kedua adalah keengganan para anggota organisasi untuk menerima perencanaan dan rencana yang akan menyebabkan perubahan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan terhadap perencanaan yang efektif para manajer harus membantu bawahan dengan sebaik-baiknya dengan menciptakan sistem organisasi yang mempermudah penetapan sasaran dan bukan yang menghambatnya.Membantu individu menetapkan sasaran.
Para manajer yang tidak memiliki pengetahuan tentang organisasi atau lingkungan eksternalnya, memerlukan bantuan dalam mengembangkan sistem informasi yang baik. Bantuan dapat berupa program pengembangan manajemen dalam perusahaan untuk membantu dalam mengadakan hubungan informal dengan orang-orang dari berbagai departemen, divisi, dan lokasi. Bilamana perencanaan merupakan proses yang dipahami dengan baik, maka akan lebih mudah bagi tiap individu untuk mengembangkan rencana guna mencapai sasaran tersebut.
Mengatasi perlawanan terhadap perubahan.
Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara melibatkan para karyawan yang akan terkena pengaruh dalam proses perencanaan. Kemudian dengan memberikan lebih banyak informasi kepada para karyawan tentang rencana dan kemungkinan akibat-akibatnya. Selain itu juga, dengan menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap para anggota organisasi dan memperkecil gangguan yang tidak perlu.
2.
Beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan yaitu mencakup 1) Kegunaan, 2) Ketepatan dan oyektivitas, 3) Ruang lingkup, 4) Efektivitas biaya, 5) Akuntabilitas, 6) Ketepatan waktu.Kegunaan
lebih kompleks. Tetapi, kadang-kadang rencana menjadi terlalu kompleks dibanding yang dibutuhkan seharusnya. Padahal semakin kompleks rencana, semakin sulit disampaikan dan diimplementasikan. Jadi, rencana yang sederhana perlu untuk memberikan cara pencapain tujuan dengan sedikit mungkin faktor-faktor, kekuatan-kekuatan dan pengaruh-pengaruh dalam situasi, serta hubungan-hubungan antara mereka.
Ketepatan dan obyektivitas
Rencana-rencana harus dievaluasi untuk mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata dan akurat. Berbagai keputusan dan kegiatan manajemen lainnya hanya efektif bila didasarkan atas informasi yang tepat. Perencanaan juga harus lebih didasarkan atas pemikiran yang realistik dan fakta-fakta yang sebenarnya tentang persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran dibanding sasaran pribadi pembuat rencana. Agar tercapai perencanaan tersebut, proses penyusunannya harus didasarkan atas pemikiran yang obyektif.
Ruang lingkup
Perencanaan perlu perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan (comprehensiveness), kepaduan (unity) dan konsistensi. Berapa luas cakupan rencana? Menyangkut kegiatan-kegiatan apa saja? Bagaiman kerangka hubungan antar kegiatan? Satuan-satuan kerja atau departemen-departemen mana yang terlihat?
Efektivitas biaya
Efektivitas biaya perencanaan dalam hal ini adalah menyangkut waktu, usaha dan aliran emosional. Salah satu pedoman penting dalam perencanaan : Jangan lakukan perencanaan bila hasil-hasil meningkatkan penghasilan atau mengurangi biaya lebih kecil daripada biaya perencanaan implementasinya. terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana tidak tepat atau sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.
3.
Proses perencanaan strategik meliputi 9 langkah, yaitu: 1. Penentuan misi dan tujuan2. Pengembangan profil perusahaan
Yang mencerminkan kondisi internal dan kemampuan perusahaan. Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasikan tujuan dan strategi yang ada sekarang. Profil perusahaan menunjukkan kesuksesan perusahaan di waktu yang lalu dan kemampuannya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan sebagai implementasi strategi dalam pencapaian tujuan di waktu yang akan datang.
3. Analisa lingkungan eksternal
Dengan maksud untuk mengidentifikasikan cara-cara dalam mana perubahan-perubahan lingkungan ekonomi, teknologi, sosial/budaya, dan politik dapat secara tidak langsung mempengaruhi organisasi. Perusahaan perlu mengidentifikasi lingkungan lebih khusus yang terdiri dari penyedia, pasar organisasi, para pesaing, pasar tenaga kerja, dan lembaga keuangan dimana kekuatan ini akan mempengaruhi secara langsung operasi perusahaan.
4. Analisa internal perusahaan – kekuatan dan kelemahan organisasi
Analisa ini dilakukan dengan memperbandingkan profil perusahaan dan lingkungan eksternal. Tujuan proses analisa internal di atas adalah untuk mengidentifikasikan kekuatan & kelemahan strategik yang penting bagi perumusan strategi perusahaan. Dengan memahami kekuatan & kelemahan perumusan strategi organisasi diharapkan akan lebih tepat.
5. Identifikasi kesempatan dan ancaman strategik
Identifikasi tujuan dan strategi, analisa lingkungan, serta analisa kekuatan dan kelemahan organisasi dipadukan dalam langkah kelima. Berbagai kesempatan dan ancaman ini dapat dapat ditimbulkan banyak faktor antara lain : perkembangan teknologi, perubahan kondisi pasar, perubahan politik, atau perilaku konsumen/langganan.
6. Pembuatan keputusan strategik
Langkah selanjutnya mencakup identifikasi, penilaian, dan pemilihan berbagai alternatif strategik. Proses ini disebut proses pembuatan keputusan strategik.
7. Pengembangan strategi perusahaan
Setelah tujuan jangka panjang dan strategi dipilih dan ditetapkan, organisasi perlu menjabarkannya ke dalam sasaran-sasaran jangka pendek (tahunan) dan strategi-strategi operasional. Tujuan dan strategi umum diterjemahkan dan diperinci menjadi berbagai strategi, kebijaksanaan dan taktik ( rencana, program dan anggaran ) operasional pada masing-masing bidang fungsional organisasi.
8. Implementasi strategi
sumber daya yang dibutuhkan. Lima variabel yang biasanya merupakan faktor-faktor kritis implementasi strategi : tugas, orang, struktur, teknologi, dan sistem balas jasa.
9. Peninjauan kembali dan evaluasi