• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KER"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi kasus pada PT. NESTLE Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Disusun oleh : Mustopa Kamal NIM : 2014050142

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang Tangerang Selatan Telp./Fax. ( 021 – 741 2566 - 7470 9855 )

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Suatu perusahaan akan meningkat kinerjanya bila adanya kerjasama dan hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawannya. Karena dengan meningkatkan kinerja karyawan otomatis akan meningkatkan kinerja pcrusahaan. Dan karyawanpun sebaiknya diperlakukan seperti partner usaha dan bukan sebagai buruh semata.

Persoalan karyawan yang terkadang dibuat seperti buruh-buruh yang fasilitas dan pelayanan kurang diperhatikan oleh para pimpinannya. Dan tidak adanya hubungan dan kerjasama yang baik antar mereka. Persoalan ini tidak hanya terjadi di negara-negara yang sedang berkembang tetapi dinegara majupun persoalan tersebut juga ada. tetapi dari penyebabnya saja yang berbeda. Salah satu penyebab ketidak puasan karyawan adalah sistem upah, hal ini sering terjadi di Indonesia khususnya.

(3)

berapa bonus yang akan mereka terima jika target atau tujuan kerjanya tercapai. Sehingga para karyawan tidak melakukan hal-hal yang tidak sepantasnya dikerjakan.

Kepuasan kerja menjadi salah satu aspek penting di dalam pengelolaan sumber daya manusia. Kepuasan kerja menjadi keadaan emosional seorang karyawan dimana seorang karyawan merasa tidak puas atau puas di dalam bekerja. Kepuasan kerja menurut George dan Jones yang dikutip Priansa (2014:291) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan sekumpulan perasaan, keyakinan dan pikiran tentang bagaimana respon seorang terhadap pekerjaannya.

Komitmen organisasi dibutuhkan dalam pengelolaan sumber daya manusia di suatu perusahaan. Komitmen menurut Priansa (2014:234) adalah loyalitas pegawai terhadap organisasi, yang tercermin dari keterlibatannya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi. Loyalitas pegawai tercermin melalui kesediaan dan kemauan pegawai untuk selalu berusaha menjadi bagian dari organisasi, serta keinginannya yang kuat untuk bertahan dalam organisasi. Komitmen organisasi merupakan suatu aspek yang penting bagi suatu organisasi karena pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap organisasi akan memberikan dampak positif bagi organisasi tersebut. Pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi akan mengurangi tingginya turnover dan meningkatkan kualitas kerja.

(4)

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Rivai (2008:547) menyatakan bahwa hasil penilaian kinerja dapat menunjukkan apakah SDM telah memenuhi tuntutan yang dikehendaki perusahaan, baik dilihat dari sisi kualitas maupun kuantitas.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan adalah sama dengan metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja, namun berpedoman pada metode skala grafik. Pada metode ini baik tidaknya pekerjaan seorang karyawan dinilai berdasarkan faktor-faktor yang

PT. Nestle Indonesia merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok lebih dari 10 juta produk makanan ke pasaran setiap

tahunnya. “Good Food, Good Life‟ merupakan slogan Nestlé yang menggambarkan komitmen Nestlé sebagai produsen makanan yang peduli akan

kesehatan umat manusia dengan menghasilkan makanan yang sehat, bermutu,

aman, berkualitas, bergizi, dan menyenangkan untuk dikonsumsi demi

mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Nestlé didirikan pada tahun 1866 di Vevey, Swiss. Pendirinya adalah

Henry Nestlé, seorang ahli gizi berkebangsaan Jerman. Hal yang melatarbelakangi

Henry Nestlé adalah banyaknya bayi yang meninggal dunia sebelum usia mereka

mencapai satu tahun, hal ini dikarenakan para ibu tidak dapat menyusui sendiri

bayinya. Terlebih lagi saat teman Henry Nestlé menghampiri dirinya untuk

menyelamatkan bayi prematur. Henry Nestlé kemudian membawa bayi itu

kerumahnya dan memberikan makanan berupa paduan dari roti, susu dan gula.

(5)

memberikan kabar gembira dan langsung tersebar luas. “Ferine Lactee Nestlé‟

mejadi makanan pendamping ASI sekaligus makanan penambah gizi yang

berhasil menekan angka kematian bayi. Sejak saat itu Nestlé menjadi perusahaan

produsen makanan yang mendapat kepercayaan dari masyarakat. Henry Nestlé

memanfaatkan nama keluarganya ‘Nestlé’, yang dalam bahasa Jerman Swiss

berarti sarang burung kecil (little nest), menjadi logo perusahaannya. Logo tersebut menjadi lambang rasa aman, kasih sayang, kekeluargaan dan pengasuhan.

Henry Nestlé bukan saja melahirkan makanan bayi yang bermutu, namun juga

menjadi orang Swiss pertama yang membangun industry modern yang berpikir

akan pentingnya citra merek dan perusahaan. Melalui symbol dua anak burung

dalam sarang bersama induknya dengan penuh kasih sayang memberi makanan

kepada anakanya, citra Nestlé langsung dikenal sebagai perusahaan yang

menghasilkan makanan bermutu penuh gizi. Simbol ini kemudian diubah pada

tahun 1868 dan langsung diterapkan di berbagai materi iklan dan publikasi.

Sampai sekarang, logo ini tetap digunakan dalam nuansa modern sesuai dengan

kemajuan zaman.

Pada tahun 1910 susu „Tjap Nona masuk kepasaran Indonesia melalui‟

distributor yang ada di Singapura. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1965

pemerintah membuka kesempatan berinvestasi bagi investor asing. Kebijakan ini

mendorong Nestlé dan para mitranya untuk membuka usaha di Indonesia. Pada

tanggal 29 Maret 1971, Nestlé S.A yang berpusat di Vevey, Swiss bersama mitra

(6)

pada tahun 1973 yang menghasilkan susu Tjap Nona. Pada awal 1980 produksi

susu segar mengalami peningkatan drastis, kondisi tersebut merupakan salah satu

keberhasilan PT Food Specialties Indonesia dalam membina petani sapi perah.

Hal ini mendorong PT Food Specialties Indonesia mendirikan pabrik baru. Pabrik ini didirikan di Kejayan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi secara komersial

pada tahun 1988 serta diresmikan oleh Presiden RI (pada saat itu) Soeharto, pada

Juni 1988. Pada tahun 1979, PT Nestlé Beverages Indonesia (dahulu bernama PT Indofood Jaya Raya) yang memiliki pabrik di Panjang, Lampung, mulai

memproduksi kopi instan “Nescafé . Selain‟ pure coffee,

PT Nestlé Beverages Indonesia juga memproduksi mixescoffee dalam berbagai aroma. Pada tahun 1997 Nescafé mulai memasuki pasaran Rusia dalam

kemasan jar dan dua tahun kemudian produksi kopi instan dalam kemasan kaleng

dihentikan. Selanjutnya pada tahun 2001 sebagian proses pengemasan untuk

produk 3in1 diserahkan ke co-manufacturer dan PT Nestlé Beverages Indonesia berganti nama menjadi PT Nestlé Indonesia. Pada tahun 1988 Nestlé pusat

mengakusisi Rowntree Macintosh dari Inggris sehingga membuka peluang Nestlé

untuk mengembangkan usahanya di bidang kembang gula. Pabrik PT Food Specialties Indonesia yang merupakan anak perusahaan Nestlé mengambil alih PT Multi Rasa Agung, yang memiliki pabrik di Cikupa, Tangerang dan menghasilkan

permen dengan merek dagang „Foxs . Pada tahun 1990 diresmikan pabrik baru di‟

Cikupa, Tangerang. Pada tahun 1992, dalam rangka memperluas usahanya, PT

Multi Rasa Agung memperluas pabriknya dan memproduksi permen dengan

(7)

PT. Nestlé Confectionery Indonesia dan mulai memproduksi “Nestea Powder‟ pada tahun 1997. Selain pabrik Waru, Kejayan, Cikupa dan Panjang, Nestlé Indonesia juga memiliki sebuah pabrik di Telaga yang memproduksi mie

instan. Sejak tahun 1999 dilakukan penggabungan manajemen secara bertahap di

PT Nestlé Indonesia dan pabrik-pabriknya. Pada Desember 1999, PT Nestlé

Indonesia dan PT Nestlé Asean Indonesia berubah menjadi PT Nestlé Indonesia,

yang kedua pada akhir tahun 2000 PT Nestlé Confectionery Indonesia bergabung dengan PT Supmi Sakti, kemudian berubah menjadi PT Nestlé Indonesia dan

pabrik Telaga ditutup. Ketiga, pada akhir tahun 2001 PT Nestle Beverages

Indonesia dan PT Nestle Distribution Indonesia bergabung dengan PT Nestlé

Indonesia. Pada Juni 2002, pabrik Waru dilikuidasi dan digabung dengan pabrik

Kejayan. PT Nestlé Indonesia juga semakin memperluas usahanya dengan

melakukan perjanjian kerjasama dengan perusahaan lain. Salah satu kerjasama

yang dilakukan berlangsung pada 1 April 2005. PT Nestlé dan PT Indofood

Sukses Makmur, TBK melakukan kerjasama dalam bentuk joint venture. Perusahaan ini diberi nama PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (NICI).

Perusahaan ini menghasilkan produk-produk bumbu masakan yang akan

dipasarkan di Indonesia. Sejak tanggal 29 Desember 1993, PT Food Specialties Indonesia telah resmi berganti nama menjadi PT Nestlé Indonesia. Tabel 1. Sejarah singkat PT Nestlé di Indonesia

Waktu Perkembangan

Abad

19

Produk Nestlé Milkmaid dikenal

sebagai „Tjap Nona‟

(8)

Maret 1971 Indonesia

1972 Berdirinya Pabrik Waru, Jawa Timur

1973 Pabrik Waru mulai beroperasi dengan menghasilkan produk susu

12

April 1978

Berdirinya PT Indofood Jaya Raya

yang kemudian berganti nama menjadi PT Nestlé Beverages Indonesia

1979

Berdirinya Pabrik Panjang, Lamp ung

yang menghasilkan produk – produk kopi

1988 Berdirinya Pabrik Kejayan, Jawa

Timur yang menghasilkan produk – produk susu bubuk

1990

Berdirinya Pabrik Cikupa, Tangerang

yang menghasilkan produk – produk confectionery. 1993

Perubahan nama PT Food

Specialties menjadi PT Nestlé Indonesia

1995

Pengakusisian PT Supmi Sakti yang

memproduksi mie instant dengan pabrik yang berlokasi di Telaga.

1998

PT Sumber Pangan Segar dan PT Rola

Perdana ditunjuk sebagai distributor utama PT Nestlé Indonesia. Selanjutnya

ke dua perusahaan ini bergabung dan berganti nama menjadi PT NestléDistribution Indonesia yang merupakan distributor tunggal.

2001

Penggabungan perusahaan –

perusahaan yang tergabung dalam Grup PT Nestlé Indonesia menjadi satu badan

hukum PT Nestlé Indonesia.

dengan PT Indofood Sukses Makmur, TBK dengan nama perusahaan PT Nestlé

Indofood Citarasa Indonesia

(9)

PT Nestlé Indonesia, sebagai salah satu produsen makanan terbesar di

Indonesia memiliki misi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih

sehat. Adapun visi dari PT Nestlé Indonesia

 Sebagai perusahaan produksi makanan terbesar di dunia, Nestlé Indonesia

memusatkan perhatian untuk meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan

(health), dan keafiatan (wellness) dari konsumen.

 Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan

nutrisi yang terkemuka serta terpandang di Indonesia.

 Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang

dengan modal yang efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu

meningkatkan kualitas kehidupan konsumen.

 Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi no. 2 yang kuat di setiap

kategori.

Misi Nestlé Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang

lebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi dan lezat

rasanya. Selain itu Nestlé Indonesia juga memfokuskan diri untuk senantiasa

memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen kami, antara lain seperti

tercantum dalam kemasan setiap produk. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestlé

berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat dan

menciptakan manfaat.

PT Nestlé Indonesia juga menetapkan motto perusahaan mereka, yaitu

(10)

berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Berdasarkan hal ini

pula, PT Nestlé Indonesia menerapkan beberapa kebijakan Kualitas dan

Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan.

Nestlé tidak hanya akan memproduksi produk berkualitas tinggi dan bergizi bagi

para konsumen, namun juga akan membantu ribuan petani untuk meningkatkan

kualitas dan produktivitas hasil pertanian mereka, menciptakan lapangan

pekerjaan baru, menggunakan bahan baku dalam negeri yang akan diolah menjadi

produk bernilai tambah dan berkualitas tinggi – dengan demikian menciptakan

manfaat bersama sepanjang mata rantai perusahaan.

PT. NESTLE INDONESIA memiliki data karyawan sebagai berikut:

No Bagian/Divisi

Jumlah

Pegawai

Konpensasi Tingkat Pendidikan

1 Keuangan 30 Tidak ada S2

3 Pemasaran 25  S1

4 HRD 15 Tidak ada S2

5 Produksi 157  SMA/D3

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis

mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi oleh karyawan di PT Nestle Indonesia adalah sebagai berikut :

1) Masih terdapat karyawan sarjana.

(11)

3) Kurangnya fasilitas kerja di bagian/devisi

C. BATASAN MASALAH

Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, penulis

membatasi penelitian pada pengaruh kepuasan kerja dan komitmen kerja terhadap karyawan sebagai berikut :

1) Kepuasan kerja

Menurut Husain (2008:213) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah “perasaan dan penilaian seseorang atas pekerjaannya, khususnya bagi kondisi kerjanya, dalam hubungannya apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan, kebutuhan, dan keinginan.

2) Komitmen kerja

Menurut Strees dalam kuntjoro (2002), menyatakan bahwa komitmen kerja adalah “rasa identifikasi, keterlibatan dan loyalitas yang dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap perusahaan.”

3) Kinerja karyawan

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001), menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”

(12)

Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam penelitian ini dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan? 2) Bagaimana pengaruh komitmen kerja terhadap kinerja karyawan?

3) Bagaimana pengaruh kepuasan kerja dan komitmen kerja terhadap kinerja karyawan?

E. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk :

Mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. 1) Mengetahui pengaruh komitmen kerja terhadap kinerja karyawan.

2) Mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan komitmen kerja terhadap kinerja karyawan.

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari dibuatnya penelitian ini adalah : 1) Bagi PT :

a. Memberikan sumbangan kepada PT. Telkom Indonesia, Tbk. mengenai gambaran kepuasan kerja dan komitmen kerja karyawannya.

b. Memberikan sumbangan berupa saran dan masukan kepada PT. Telkom Indonesia,Tbk. mengenai cara yang efektif dalam menerapkan program kenyamanan karyawan dan motivasi karyawan untuk kedepannya.

(13)

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis, dan juga sebagai sarana bagi penulis untuk menerapkan teori mata kuliah yang pernah dipelajari selama masa perkuliahan, sehingga pengetahuan dan wawasan yang bertambah diharapkan dapat berguna di dunia kerja pada akhirnya.

3) Bagi Pembaca :

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian tingkat kesehatan bank diharapkan dapat digunakan sebagai standar bagi manajemen untuk menilai apakah pengelolaan bank telah sesuai dengan asas-asas perbankan

Untuk melihat peranan gender terhadap kasus malnutrisi anak di Indonesia, perlu dilihat penerapan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan yang terjadi di dalam

Dari perhitungan analisa saringan diperoleh tipe gradasi agregat untuk pengujian keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles adalah gradasi B. Dari hasil pemeriksaan

hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI SMK Musik Perguruan “Ciki- ni” masih belum siap sepenuhnya untuk menentukan karirnya dengan berdasarkan kemampuannya untuk

b) Regulator, yaitu peralatan untuk mengatur besarnya tegangan keluaran transformator. c) Voltmeter, yaitu mengukur besarnya tegangan pada sisi sekunder dan

Berdasarkan jawaban responden dalam penelitian di dapatkan karakteristik responden berdasarkan angkatan, jenis kelamin, dan tingkat pembelian, analisis deskriptitif

9I. /engukuran dilakukan pada suhu 2$  2, kecuali din7atakan lain dalam masing-masing monogra5i.. *u0uan : 3emastikan larutan injeksi, termasuk larutan 7ang

Terhadap Nilai Efisiensi dan Tegangan Keluaran Konverter Dari hasil simulasi model rangkaian resonant converter bertenaga akumulator 12 volt dengan sebelas kondisi