• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Kunjungan Kelas Di 3 SMA Negeri Di Kabupaten Demak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Kunjungan Kelas Di 3 SMA Negeri Di Kabupaten Demak"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Di dalam bagian akan dideskripsikan tentang pendahuluan dipetakan kedalam sub sub bab yakni: 1) Latar belakang, 2) Rumusan masalah, 3) Tujuan Penelitian, 4) Manfaat Penelitian

1.1. Latar Belakang Masalah

Guru merupakan salah satu komponen yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Ini menunjukkan bahwa agar proses pendidikan di sekolah berjalan baik dan bermutu maka diperlukan guru-guru yang berkualitas dan profesional. Dalam proses pendidikan di sekolah guru merupakan pendidik profesional, hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa tugas utama guru sebagai pendidik profesional adalah mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai peserta didik (Depdiknas, 2006: 2). Untuk menuju peningkatan kualitas guru dapat ditempuh melalui berbagai cara, antara lain in service education dan in service training yang berupa: pelatihan-pelatihan, lokakarya, seminar, penelitian, studi lanjut pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari diploma ke S1, dari S1 ke S2 dan seterusnya. Kualitas guru dapat dilihat dari proses pembelajaran dikelas, kemampuan guru mengelola proses belajar mengajar dengan baik, terutama dalam menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran yang kondusif sehingga siswa mampu mengembangkan kreatifitas dan minatnya dalam belajar. Hasil belajar siswa salah satunya ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan guru tersebut saat mengajar.

(2)

mencukupi akan mempengaruhi proses pembelajaran. Guru yang tidak profesional sama saja dengan guru yang masih konvensional dan mereka akan mengajar sesuai kemauannya sendiri, tidak sesuai dengan aturan yang ditentukan seperti Permen No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. Tuntutan-tuntutan yang ada pada peraturan-peraturan yang dikeluarkan Pemerintah, baik Permen No. 41, Permen No. 16, Permen No. 19, Permen No. 20, Permen No. 22 23, 24 yang berhubungan erat dengan kemampuan dan profesionalisme guru mengupayakan adanya peningkatan kemampuan bagi guru-guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

(3)

Supervisi kunjungan kelas adalah salah satu bentuk supervisi yang bisa dilakukan seorang kepala sekolah dalam upaya untuk dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru. Dalam upaya pencapaian target yang direncanakan, kepala sekolah perlu merencanakan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas dengan baik diikuti oleh teknik-teknik operasional agar segala bentuk tindakannya bisa berlangsung dengan efektif dan efisien.

Sahertian dan Mataheru (2000) menyatakan ada beberapa teknik supervisi yang bersifat individual seperti kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan individu.

Melalui pelaksanaan supervisi yang efektif, Kepala Sekolah dapat mengontrol, membina, mendorong dan memotivasi guru-guru untuk melaksanakan tugas dengan baik sehingga akan dapat meningkatkan kinerja guru yang lebih berkualitas (Mulyasa, 2007). Dalam rangka melaksanakan fungsinya sebagai sebagai supervisor dibidang pengajaran antara Kepala Sekolah yang satu dengan Kepala Sekolah yang lain bervariasi.

Fenomena ini menarik karena secara teoritis supervisi pengajaran yang baik akan menghasilkan output yang baik pula. Namun, fenomena menarik tersebut bukan hanya terjadi pada masalah supervisi pengajaran saja, melainkan juga dapat terjadi pada permasalahan-permasalahan pendidikan lainnya, sehingga secara teoritis dapat dipahami bahwa supervisi pengajaran yang baik akan menghasilkan output yang baik pula sehingga Kepala Sekolah perlu membuktikan teori tersebut dengan berbagai strategi dan usahanya.

(4)

dilaksanakan di kelas dengan cara mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan sekaligus menilai kemampuan mereka melaksanakan pembelajaran.

Pada saat observasi kelas peneliti tidak melakukan pembinaan, tidak melakukan bimbingan, tidak melakukan isyarat atau jenis penguatan yang lain mengingat apabila hal-hal tersebut dilakukan akan dapat mengganggu proses pembelajaran.

Penelitian supervisi kunjungan kelas juga pernah dilakukan oleh (1) Astin Lukum (2013), yang berjudul ”Evaluation of Science Learning Supervision on Secondary Schools”. Hasil penelitian yang didapat adalah

: pengawasan didasarkan pada hukum peraturan nasiaonal, persepsi guru didasarkan pengalaman mereka,supervisor dan kepala sekolah difokuskan pada sekolah sekolah dan supervisi kunjungan kelas, karakteristik mereka sesuai dengan Standar Nasional dan berpotensi untuk dikembangkan, pelaksanaan supervisi pada guru sain belum memenuhi SPM; (2) Enaigbe A. Patrick (2009), yang berjudul ”Strategis for Improving Supervisory Skills For Effective Primary Education in

Nigeria.” Hasil penelitian ini adalah mengklasifikasikan konsep dasar

yang pasti, seperti : pengawasan supervisi, tanggung jawab supervisor dan bidang bidang yang relevan dengan supervisi; dan (3) Ni Nengah Widyani Tahun 2011. Yang berjudul” Teknik supervisi kunjungan kelas sebagai upaya Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme Guru SD 3 dan 10 kesiman Denpasar.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik supervisi kunjungan kelas yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

(5)

Pada penelitian ini akan mengambil lokasi di tiga SMA Negeri di Demak. SMA Negeri tersebut adalah SMA Negeri 1 Demak merupakan sekolah bekas Rintisan Sekolah Berstandar Internasioanal ( RSBI )dengan jumlah rombongan belajar ada 30 kelas terletak di pusat kota , SMA Negeri 3 Demak yang memiliki keunggulan lokal membuat pupuk dengan rombongan belajar 30 kelas dan SMA Negeri 1 Mijen Demak merupakan Sekolah Standar Nasional memiliki rombongan belajar 21 kelas yang terletak di Kecamatan Mijen jauh dari pusat kota atau daerah pinggiran.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin mengambil judul penelitian tentang Pengelolaan Supervisi Kunjungan Kelas di 3 SMA Negeri Di Kabupaten Demak.”

1.2. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah perencanaan supervisi kunjungan kelas di SMA Negeri 1 Demak, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Negeri 1 Mijen Demak?

2. Bagaimanakah pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SMA Negeri 1 Demak, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Negeri 1 Mijen Demak?

3. Bagaimanakah evaluasi pada pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SMA Negeri 1 Demak, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Negeri 1 Mijen Demak?

4. Bagaimanakah tindak lanjut pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SMA Negeri 1 Demak, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Negeri 1 Mijen Demak?.

(6)

Berdasarkan rumusan masalah yang disampaikan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan supervisi kunjungan kelas di SMA Negeri 1 Demak, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Negeri 1 Mijen Demak.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanan supervisi kunjungan kelas di SMA Negeri 1 Demak, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Negeri 1 Mijen Demak.

3. Untuk mendeskripsikan evaluasi pada pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SMA Negeri 1 Demak, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Negeri 1 Mijen Demak.

4. Untuk mendeskripsikan tindak lanjut pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SMA Negeri 1, SMA Negeri 3 Demak dan SMA Negeri 1 Mijen.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang manajemen pendidikan serta sumber daya manusia itu sendiri.

2. Secara Praktis

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan yang dilaporkan oleh Kurniawan (2011) pemberian sumber nitrogen KNO3 dengan rasio C/N=10 pada medium mampu menghasilkan aktifitas protease paling tinggi

Pada proses pembelajaran digunakan aspek mengumpulkan data pengamatan yang terdiri dari empat deskriptor yaitu mengajukan hasil analisis sesuai dengan rumusan masalah, melihat

Meskipun tidak ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan MS, studi klinis menunjukkan bahwa penyakit ini dapat diperlambat secara signifikan

memenuhi komitmen yang telah ditentukan untuk 1 kali siklus penyaluran bantuan (3 bulan berturut-turut) dengan memblokir dana yang ada pada rekening untuk bantuan Non Tunai.

Untuk mendapatkan hasil yang signifikan, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 400 responden dengan menggunakan alat uji SPSS, sehingga hasil yang di dapat dari penelitian ini

Buchimgae atau Jeon adalah jenis kudapan yang dibuat dari kimchi atau makanan laut yang dicampur dengan adonan tepung dan digoreng menjadi seperti

Mengubah masyarakat secara revolusioner (perubahan secara cepat) harus berakhir dengan kemenangan kaum proletar. Sehingga pada gilirannya pemerintahan negara harus

Minat pembelian ulang pada dasarnya adalah perilaku pelanggan yang merespons positif terhadap kulitas pelayanan suatu perusahaan bila memenuhi harapan konsumen atau