• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigaton Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigaton Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

29 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus 1

Pelaksanaan siklus I 2.3 Menghargai jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia yang dilakukan 2 kali pertemuan, dengan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran dengan kegiatan sebagai berikut:

Perencanaan Tindakan

pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) KD 2.3 menghargai jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, yang meliputi : pembentukan kelompok beranggotakan 2-6 orang, identifikasi masalah, merencanakan tugas untuk investigasi kelompok, melaksanakan investigasi, lembar diskusi kelompok sebagai sarana untuk mengerjakan tugas dan untuk mempermudah siswa memahami langkah kegiatan pembelajaran, lembar observasi minat belajar siswa untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun ke dalam pembelajaran di kelas yang terdiri dari dua pertemuan pembelajaran. Pertemuan pertama dilaksanakan pada jumat, 11 Mei 2015, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari 13 Mei 2015.

(2)

Selanjutnya lembar observasi digunakan utnuk mendapatkan data tentang kegiatan pembelajaran siswa di dalam kelas, sehinggga bisa dilihat dalam pembelajaran benar – benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan.

Pertemuan Pertama:

Pada pertemuan pertama dilaksnanakan pada tanggal 11 Mei 2015 pertemuan pertama pada siklus pertama kegiatan yang dilakukan adalah untuk mengawali pembelajaran mengucapkan salam dan berdoa, mengkoordinasi siswa agar siap menerima pelajaran, melakukan apersepsi yang sesuai dengan materi yaitu menanyakan tentang tokoh yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan jawaban yang diaturkan siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan yaitu mengahargai jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu group investigation.

Kegiatan inti yaitu menjelaskan materi yang akan diajarkan, kemuadian menjelaskan langkah-langkah dalam model group investigation yang akan menarik minat belajar siswa. Setelah itu siswa diminta membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompok secara, masing-masing kelompok diminta untuk membaca dan menyimak materi menghargai jasa dan peran tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang sudah dibagi oleh guru, selanjutnya menentukan jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, kemudian masing-masing kelompok mulai merencanakan wawancara kepada masyarakat sekitar mengenai jasa dan peran tokoh dalam memprklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Pada kegiatan akhir guru dan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas , dan materi yang telah dijelaskan.

(3)

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015. Pada pertemuan ini guru melanjutkan dari pertemuan pertama, pembelajaran disesuaikan dengan RPP pada materi menghargai jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Kegiatan pada pertemuan kedua meliputi guru mengulas pembelajaran kemarin, setelah selesai mengulas siswa diminta membentuk kelompok yang dibagi secara heterogen, 5 kelompok yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompok, masing-masing kelompok minta untuk keluar kelas guna mengamati dan mengumpulkan informasi tentang jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dilingkungan sekitar, kemudian informasi tersebut setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan berdasarkan jenis masalah. Setelah itu setiap kelompok diminta untuk menganalisis informasi tersebut dan mengeluarkan pendapat dari masalah yang terjadi. Dari hasil kesimpilan tadi setiap kelompok membuat laporan investigasi, kemudian setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan didepan kelas, kelompok yang lainnya mendengarkan dan melakukan umpan balik.

Pada kegiatan terakhir guru bersama siswa menarik kesimpulan dan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Kemudian guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dijelaskan. Yang terakhir guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi. Kegiatan refleksi dengan menganalisis hasil observasi maupun catatan yang dilakukan observer. Evaluasi berisi tentang bagaimana pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran

(4)

Tabel 4.1

Destribusi Frekuensi Tindakan Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Semester 2

Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1 No Tindakan

Kegiatan T Pertemuan 1 TT ∑ T Pertemuan 2 TT ∑

F % f % f % f % f % f %

1. Kegiatan

Awal 3 42.42 1 7.14 4 28.57 3 15.78 1 5.26 4 21.15 2. Kegiatan

Inti

Pendekatan Saintifik

5 33.33 1 7.14 6 42.85 8 42.10 3 15.78 11 57.89

3. Kegiatan

Akhir 3 21.42 1 7.14 4 28.57 3 15.78 1 5.26 3 15.78 Jumlah 11 72.17 3 21.42 20 99.99 14 73.66 5 26.3 18 94.82 Sumber : Data Primer

Keterangan:

T = Terlaksana

TT = Tidak Terlaksana f = Frekuensi

∑ = Jumlah

(5)

berkembang dengan baik, adanya umppan balik terhadap pembelajaran. Pada kegiatan awal siswa cukup antusias menyimak tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti siswa sudah cukup serius memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa dengan cepat membentuk kelompok, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam kegiatan kelompok, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan penutup siswa memberikan kesimpulan dengan bimbingan guru.

Selanjutnya yang menjadi kelamahan dianataranya terdapat beberapa kelompok yang bingung dalam kegiatan investiagsi dan melakukan investigasi, kesimpulan masih belum dilakukan bersama siswa, pengelolan waktu belum sempurna.

Dari kelemahan dalam pembelajara pada pertemuan pertama maka pada pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut yaitu dengan berdiskusi dengan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan pembelajaran jangan terlalu cepat, guru harus jelas lagi dalam menyampaikan langkah-langkah model pmbelajaran yang digunakan, berikan kesimpulan bersama-sama siswa, pengelolaan waktu perlu ditingkatkan. Keaktifan siswa dalam berkelompok perlu ditingkat agar minat belajar siswa tersebut dapat terlihat. Hasil yang diperoleh dari tindakan belajar IPS siswa menngunakan model pembelajaran

(6)

Gambar 4.1

Grafik Garis Destribusi Frekuensi Tindakan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas 5 SD

Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Siklus 1

Dari gambar 4.1 Nampak bahwa tindakan pada kegiatan awal yang dilakukan sebanyak 6 tindakan, mengucapkan salam dan berdoa, mendengarkan apersepsi, siswa mendapat motivasi dll. Tindakan pada kegiatan inti yang dilakukan sebanyak 13 tindakan, terbentuk kelompok @4 siswa secara heterogen, siswa membaca jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, siswa menyimak jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, siswa melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat di desa Banyusri, kemudia siswa mendiskusikan jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, dll. Sedangkan pada kegiatan akhir 4 tindakan, siswa menarik kesimpulan jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, siswa bertanya tentang materi yang belum jelas, siswa mengucapkan salam dan doa.

Aktivitas kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran group investigation yang dilakukan oleh guru, secara lebih rinci akan disajikan pada tabel 4.2 Distribusi Tindakan Model Pembelajaran Group Investigation berikut ini

0 2 4 6 8 10 12 14

Jumlah Ti

nd

akan

Siklus 1

Terlaksana

Kegiatan

(7)

Tabel 4.2

Destribusi Frekuensi Tindakan Model Pembelajaran Group Investigation Guru Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri kabupaten Boyolali Semester 2

Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1 No Tindakan

(8)

kegiatan inti siswa sudah cukup serius memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa dengan cepat memebentuk kelompok, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam kegiatan kelopmok, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan penutup siswa memberikan kesimpulan dengan bimbingan guru.

(9)

Gambar 4.2

Grafik Distribusi Tindakan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali

Siklus 1

Dari gambar 4.1 Nampak bahwa tindakan pada kegiatan awal yang dilakukan sebanyak 6 tindakan, tindakan pada kegiatan inti yang dilakukan sebanyak 13 kegiatan. Sedangkan pada kegiatan akhir 4 tindakan dilakukan.

Hasil Minat Belajar IPS Siklus 1 Pertemuan pertama

Setelah melaksnakan kegiatan pemebelajaran pada pertemuan pertama selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, dan peneliti. Dalam diskusi ini berisi tentang upaya meningkatkan minat belajar dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran group investigation bagi guru kelas dan siswa pada kelompoknya. Dari diskusi ini didapatkan guu kelas dengan menerepkan model pembelajaran group investigation didapat siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran telah menggambarkan pembelajaran yang aktif dan menghasilkan pengalaman terhadap siswa sekaligus dapat meningkatkan minat

0 2 4 6 8 10 12 14

Jumlah Ti

nd

akan

Siklus 1

Terlaksana

Kegiatan

(10)

belajar siswa pada tiap kelompok, melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi, pada strategi pembelaran telah menyampaiakn tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pndapatnya, pada menejemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakauakan penilaian minat belajar IPS, memberrikan umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih ada kekurangan guru perlu diperbaiki yaitu penjelasan tentang langkah kerja model pembelajaran group investigation agar lebih diperjelas, mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada setiap kelompok, pengelolaan waktu yang cermat perlu ditingkatkan, kesimpulan dan refleksi pada akhir pembelajaran masih kurang dilakukan.

Pertemuan kedua

Hasil diskusi yang dilakukan guru kelas dan observer pertemuan kedua didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan model pembelajaran group investigation dalam pembelajaran telah menggabarkan pembelajaran siswa yang aktif dan menghasilkan pegalaman siswa pada tiap kelompok, melatih siswa untuk berfikir lebih tinggi, pada strategi pembelaran telah menyampaiakn tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pndapatnya, pada menejemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakauakan penilaian minat belajar IPS, memberrikan umpan balik, dan memberikan pujian.

Namun masih ada kekurangan guru perlu diperbaiki yaitu penjelasan tentang langkah kerja model pembelajaran group investigation masih terlalu cepat, mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada setiap kelompok, penilaian pada setiap kelompok, memberikan pujian pada siswa, pengelolaan waktu yang cermat perlu ditingkatkan, kesimpilan dan refleksi pada akhir pembelajaran masih kurang dilakukan. Evaluasi berisi tentang bagaimana pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran group investigation dalam upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa. Secara rinci disajikan melalui tabel 4.1 berikut ini

(11)

Tabel 4.3

Destribusi Jumlah Aktivitas Minat Belajar IPS Kelas 5 siklus 1

Interval Jumlah Aktivitas

Minat

Kriteria Minat Proses Pembelajaran Siklus 1 Frekuensi %

7 – 9 Tinggi 6 24

4 – 6 Sedang 17 68

1 – 3 Rendah 2 8

Jumlah 25 100

Sumber : Data Primer

Dari tabel 4.2 tersebut terlihat bahwa tingkat minat belajar siswa masih belum terlalu terlihat dikarenakan pada siklus ini siswa yang masuk dalam kriteria minat belajar tinggi hanya 6 siswa (24%), minat belajar sedang 17 siswa (68%), sedangkan siswa yang masuk dalam kriteria minat belajar rendah sebanyak 5 siswa (8%).

Minat belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri mempunyai 3 aspek yaitu (1) aspek visual yang terdiri dari menyimak, membaca, melakukan wawancara. (2) aspek lisan, yang terdiri dari bertanya, memberi jawaban, berpendapat. Dan (3) aspek mendengarkan terdiri dari mendengarkan kelompok yang sedang presentasi, mendengarkan tanggapan terhadap presentasi, mendengarkan umpan balik.

(12)

Gambar 4.3

Grafik Garis Destribusi Frekuensi Tindakan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas 5 SD Negeri 01

Banyusri Kabupaten Boyolali Siklus 1

Dari gambar 4.1 tersebut dapat dilihat bahwa siswa belajar yang masuk dalam kritera minat belajar remdah dengan skor 1 sebanyak 1 siswa, skor 2 sebanyak 0 siswa, skor 3 sebanyak 1 siswa, skor 4 sebanyak 1siswa,skor 5 sebanyak 2 siswa, skor 6 sebnyak 5 siswa, skor 7 sebanyak 9 siswa, skor 8 sebanyak 5 siswa, skor 9 sebanyak 1 siswa.

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2 dengan KD 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut :

Pertemuan pertama

Berdasarkan informasi yang diperoleh selama proses observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 5 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang digunakan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, melalui Rencana

(13)

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat mengenai KD 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, dengan indikator menginvestigasikan tujuan sesuai indikator yang akan dicapai, media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain materi pembelajaran jasa dan peran tokoh memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, buku paket kelas 5,

hand out, lingkungan sekitar, dan selain itu juga perangkat instrumen penilaian proses yang meliputi proses yang meliputi rubrik penilaian minat belajar dan lembar observasi pelaksanaan RPP.

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pada siklus 2 terdiri dari dua kali pertemuan yaitu pertemuan petama dan pertemuan kedua yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Masing-masing pertemuan dua jam secara bersama-sama dilakukan observasi pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP tentang materi mengahargai jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia

Pertemuan pertama

Pada pertemuan I dilaksnanakan pada tanggal 25 Mei 2015 pertemuan pertama pada siklus 2 kegiatan yang dilakukan adalah untuk mengucapkan salam dan doa, menkondisikan siswa,mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa “siapa yang tahu para tokoh yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia?, selanjutnya guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran group investigation.

(14)

dibagi oleh guru, selanjutnya menentukan perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, kemudian masing-masing kelompok mulai merencanakan wawancara kepada masyarakat sekitar mengenai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

Pada kegiatan akhir guru dan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dan materi yang telah dijelaskan.

Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2015. Pada pertemuan ini guru melanjutkan dari pertemuan pertama, pembelajaran disesuaikan dengan RPP pada materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. .

Kegiatan pada pertemuan kedua meliputi guru mengulas pembelajaran kemarin, setelah selesai mengulas siswa diminta membentuk kelompok yang dibagi secara heterogen, 5 kelompok yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompok, masing-masing kelompok minta untuk keluar kelas guna mengamati dan mengumpulkan informasi tentang perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. dilingkungan sekitar, kemudian informasi tersebut setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan berdasarkan jenis masalah. Setelah itu setiap kelompok diminta untuk menganalisis informasi tersebut dan mengeluarkan pendapat dari masalah yang terjadi. Dari hasil kesimpilan tadi setiap kelompok membuat laporan investigasi, kemudian setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan didepan kelas, kelompok yang lainnya mendengarkan dan melakukan umpan balik.

(15)

Reflekasi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 2 dari pertemuan pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi. Kegiatan refleksi dengan menganalisis hasil observasi maupun catatan yang dilakukan observer. Evaluasi berisi tentang bagaimana pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran group investigaton dalam upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa. Secara rinci disajikan melalui tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Destribusi Frekuensi Tindakan Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Semester 2

Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 2 No Tindakan

Kegiatan T Pertemuan 1 TT ∑ T Pertemuan 2 TT ∑

F % f % f % F % f % f %

1. Kegiatan

Awal 4 28.57 0 0 4 28.57 4 21.05 0 0 4 21.05 2. Kegiatan

Inti

Pendekatan Saintifik

5 35.71 1 7.14 6 42.85 10 52.63 1 5.26 11 57.89

3. Kegiatan

Akhir 4 28.57 0 0 4 28.57 4 21.05 0 0 4 21.05 Jumlah 13 92.85 1 7.14 20 99.99 16 94.73 1 5.26 18 99.99 Sumber : Data Primer

Keterangan:

T = Terlaksana

TT = Tidak Terlaksana f = Frekuensi

∑ = Jumlah

(16)

menyampaiakan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun pemahaman, materi yang dismapaiakan dikaitkan dengan realita yang telah terjadi di kehidupan, memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapat, memberi penguatan. Pada menejemen kelas tata tertip diterapkan dengan baik, ruangan dipersipakan dengan baik, waktu dikelola dengan baik. Selanjutnya pada penilaian minat belajar dan perkembangan aktifitas berkembang dengan baik, adanya umpan balik terhadap pembelajaran. Pada kegiatan awal siswa cukup antusias menyimak tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti siswa sudah cukup serius memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa dengan cepat membentuk kelompok, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam kegiatan kelompok, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan penutup siswa memberikan kesimpulan dengan bimbingan guru.

Hampir keseluruhan dari kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pertemuan sebelumnya sudah diatasi dengan baik, namun untuk pengelolaan waktu masih dirasa kurang optimal.

(17)

Gambar 4.4

Grafik Distribusi TindakanBelajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali

Siklus 2

Dari gambar 4.1 Nampak bahwa tindakan pada kegiatan awal yang dilakukan sebanyak 8 tindakan, mengucapkan salam dan berdoa, mendengarkan apersepsi, siswa mendapat motivasi dll. Tindakan pada kegiatan inti yang dilakukan sebanyak 15 tindakan, terbentuk kelompok @4 siswa secara heterogen, siswa membaca perjuanagan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, siswa menyimak perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, siswa melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat di desa Banyusri, kemudian siswa mendiskusikan perjuanagan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, dll. Sedangkan pada kegiatan akhir 8 tindakan, siswa menarik kesimpulan perjuanagan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, siswa bertanya tentang materi yang belum jelas, siswa mengucapkan salam dan doa.

Aktivitas kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran group investigation yang dilakukan oleh guru, secara lebih rinci akan disajikan pada tabel 4.5 Destribusi Tindakan Model pembelajaran Group Investigation berikut ini

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Jumlah Ti

nd

akan

Siklus 1

Terlaksana

Kegiatan

(18)

Tabel 4.5

Destribusi Frekuensi Tindakan Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Semester 2

Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 2 No Tindakan

(19)

Pada kegiatan inti siswa sudah cukup seriu memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa dengan cepat memebentuk kelompok, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam kegiatan kelompok, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan penutup siswa memberikan kesimpulan dengan bimbingan guru.

Hampir keseluruhan dari kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pertemuan sebelumnya sudah diatasi dengan baik, namun untuk pengelolaan waktu masih dirasa kurang optimal.

(20)

Gambar 4.5

Grafik Garis Destribusi Frekuensi TindakanBelajar IPS

Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Siklus 2

Dari gambar 4.1 Nampak bahwa tindakan pada kegiatan awal yang dilakukan sebanyak 8 tindakan, mengucapkan salam dan berdoa, mendengarkan apersepsi, siswa mendapat motivasi dll. Tindakan pada kegiatan inti yang dilakukan sebanyak 15 tindakan, terbentuk kelompok @4 siswa secara heterogen, siswa membaca perjuanagan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, siswa menyimak perjuanagan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, siswa melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat di desa Banyusri, kemudia siswa mendiskusikan perjuanagan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, dll. Sedangkan pada kegiatan akhir 8 tindakan, siswa menarik kesimpulan perjuanagan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, siswa bertanya tentang materi yang belum jelas, siswa mengucapkan salam dan doa.

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Jumlah Ti

nd

akan

Siklus 1

Terlaksana

Kegiatan

(21)

Hasil Minat Belajar IPS Siklus 2 Pertemuan pertama

Setelah melaksnakan kegiatan pemebelajaran pada pertemuan pertama selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, dan peneliti. Dalam diskusi ini berisi tentang upaya meningkatkan minat belajar dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran group investigation bagi guru kelas dan siswa pada kelompoknya. Dari diskusi ini didapatkan guu kelas dengan menerepkan model pembelajaran group investigation didapat siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran telah menggambarkan pembelajaran yang aktif dan menghasilkan pengalaman terhadap siswa sekaligus dapat emningkatkan minat belajar siswa pada tiap kelompok, melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi, pada strategi pembelaran telah menyampaiakn tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pndapatnya, pada menejemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakauakan penilaian minat belajar IPS, memberrikan umpan balik dan memberikan pujian

Pertemuan kedua

Hasil diskusi yang dilakukan guru kelas dan peneliti pertemuan kedua didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan model pembelajaran group investigation dalam pembelajaran telah menggabarkan pembelajaran siswa yang aktif dan menghasilkan pegalaman siswa pada tiap kelompok, melatih siswa untuk berfikir lebih tinggi, pada strategi pembelaran telah menyampaiakn tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pndapatnya, pada menejemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakauakan penilaian minat belajar IPS, memberrikan umpan balik, dan memberikan pujian.

(22)

cepat, mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada setiap kelompok, penilaian pada setiap kelompok, memberikan pujian pada siswa, pengelolaan waktu yang cermat perlu ditingkatkan, kesimpilan dan refleksi pada akhir pembelajaran masih kuag dilakukan.

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada siklus 2 kemudian diambil data seacra kuantitatif melalui penilaian proses yang terjadi dari penilaian minat GI yang dibuat tiap kelompok yaitu pada siklus 2 ini jumlah siswa yang masuk dalam kriteria minat belajar tinggi yaitu sebanyak 25 siswa (100%), dari hasil tersebut dapat dilihat adanya peningkatan minat belajar yang tinggi dan persentase ini sudah memenuhi kriteria ketuntasan yang diharapkan.

Secara lebih rinci hasil minat belajar IPS melalui model pembelajaran

group investigation akan disajikan pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6

Destribusi Minat Belajar IPS Kelas 5 siklus 2

Interval Jumlah Aktivitas

Minat

Kriteria Minat Proses Pembelajaran Siklus 2 Frekuensi %

7 – 9 Tinggi 23 92

4 – 6 Sedang 2 6

1 – 3 Rendah 0 0

Jumlah 25 100

Sumber : Data Primer

Dari tabel 4.6 tersebut terlihat bahwa tingkat minat belajar siswa masih belum terlalu terlihat dikarenakan pada siklus ini siswa yang masuk dalam kriteria minat belajar tinggi 23 siswa (92%), minat belajar sedang 2 siswa (6%), selanjutnya tidak ada siswa dalam kriteria rendah (0%)

(23)

Gambar 4.6

Grafik Garis Destribusi Tindakan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas 5 SD Negeri 01

Banyusri Kabupaten Boyolali Siklus 2

Dari gambar 4.6 tersebut dapat dilihat bahwa siswa belajar yang masuk dalam kritera minat belajar remdah dengan skor 4 sebanyak 1 siswa, skor 5 sebanyak 1 siswa, skor 7 sebanyak 9 siswa, skor 8 sebanyak 5 siswa,skor 9 sebanyak 10 siswa. Dengan demikian pencapaian kreativitas belajar IPS siklus 2, telah mencapai peningkatan 80% atau dapat dikatakan Minat belajar IPS seluruh siswa (25 siswa) Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri kabupaten Boyolali meningkat. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tindakan penelitian terhadap minat belajar siswa melalui model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran IPS, dengan menghargai jasa dan peran para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada siklus 1 dan kompetensi dasar mengenal menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan pada siklus 2 bagi siswa kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

(24)

Tabel 4.7

Perbandingan Tindakan Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Boyolali Semester 2

Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1 dan Siklus 2 Tindakan

Kegiatan

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

S1 S2 S1 S2 S1 S2

F % F % F % F % F % F %

Tindakan GI

Yang Dilakukan 6 18.18 8 24.24 11 33.33 15 45.45 8 24.24 8 24.24 Tindakan GI

Yang Belum Dilakukan

2 6.0 6

0 0 4 12.12 2 0 0 0 0 0

Jumlah

Tindakan 8 24.24 8 24.24 14 45.45 17 45.45 8 24.24 8 24.24 Sumber : Data Primer

Keterangan: S = Siklus f = Frekuensi

Dari tabel 4.7 diatas nampak bahwa, dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran group investigation siswa kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri kabupaten Boyolali semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 yang diberikan, ada peningkatan tindakan yang dilakukan siswa dari siklus 1 ke siklus 2, baik dalam kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Tindakan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Slavin (Vierwinto, 2012). Secara lebih rinci dapat juga disajikan melalui gambar 4.7 yaitu perbandingan grafik tindakan belajar IPS melalui model pembelajaran group investigation siswa kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri kabupaten Boyolali siklus 1 dan 2 berikut ini.

(25)

Gambar 4.7

Grafik Perbandingan TindakanBelajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri

Kabupaten Boyolali Siklus 1 dan 2

Dari gambar 4.7 nampak bahwa tindakan kegiatan awal siswa pada siklus 1 hanya 6 tindakan yang dilakukan dan 2 tindakan tidak dilakukan. Pada siklus 2 seluruh tindakan atau 8 tindakan telah dilakukan. Kegiatan inti siklus 1 hanya 14 tindakan yang dilakukan dan 4 tindakan tidak dilakukan sedangkan pada siklus 2, 15 tindakan yang dilakukan dan 2 tindakan tidak dilakukan siswa. selanjutnya pada kegiatan akhir siklus 1, 8 tindakan telah lakukan dan tindakan tidak lakukan. Kegiatan akhir siklus 2, 8 tindakan atau tindakan telah tidak dilakukan.

Adapun hasil minat belajar IPS siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigatiaon, ditunjukan melalui tabel 4.8 perbandingan minat belajar IPS yang dilakukan siswa dalam siklus 1 dan siklus 2 berikut ini.

0

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

Jum

lah

Si

sw

a

Perbandingan Langkah-langkah Model GI Siswa

(26)

Tabel 4.8

Perbandingan Destribusi Minat Belajar IPS siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Semester 2

Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1 dan Siklus 2 No

Proses Pembelajaran Skor

Minat Kriteria

Skilus 1 Siklus 2

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

1 7-9 Tinggi 6 24% 24 96% signifikan. Tindakan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Slavin (Vierwinto, 2012). Peningkatan jumlah minat belajar secara lebih rinci akan disajikan melalui gambar 4.9 yaitu grafik perbandingan jumlah skor minat belajar IPS melalui model pembelajaran group investigation siswa kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri kabupaten Boyolali siklus 1 dan siklus 2 berikut ini:

Gambar 4.9

Grafik Perbandingan Skor Minat Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten

(27)

Berdasarkan gambar 4.9 yaitu grafik perbandingan jumlah minat belajar IPS melalui model pembelajaran group investigation siswa kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri kabupaten Boyolali siklus 1 dan siklus 2 menunjukan bahwa ada peningkatan jumlah minat belajar dari siklus 1 ke siklus 2. Peningkatan minat belajar IPS terjadi setelah diterapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran group investigation.

Pada pembelajaran pra siklus, minat belajar IPS siswa tidak terlihat dalam pembelajaran. Siswa hanya mengikuti pelaksanaan pembelajaran yang hanya mengikuti keinginan guru. Pelaksanaan pembelajaran tidak nampak menggunakan model pembelajaran group investigation. Pembelajaran secara konvensional seperti ini hanya berpusat pada guru, dominasi guru lebih menggunakan waktu yang banyak dalam menyampaikan materi. Sehingga pembelajaran tidak mempunyai makna yang mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan minat siswa dalam belajar menjadi kurang.

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa model pembelajaran menggunakan model pembelajaran group investigation yang dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri kabupaten Boyolali meningkatkan minat belajar siswa.

Model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri kabupaten Boyolali. Nampak dari minat belajar siswa kelas V mengalami peningkatan pada siklus 1 ke siklus 2 yang mencapai hingga 90%. Model pembelajaran group investigation

mengurangi kesenjangan antara apa yang diharapkan guru terhap siswa dan keadaan realita yang dihasilkan siswa, yaitu minat belajar siswa.

(28)

siswa. Kelebihan : model group investigaton adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang sulit diterapkan, namun peneliti mampu meningkatkan hasil belajar secara maksimal. Kelemahan : sayang sekali masih ada 2 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran menggunakan group investigation. Cara mengatasi kelemahan tersebut dengan lebih maksimal pembelajaran ini, karena 2 siswa yang belum tuntas ini sangat disorot oleh pembaca.

Menurut Hamdani group investigation melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Model ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Maka melalui pembelajaran dengan menggunakan model group investigation diharapkan dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.

Model group investigation dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Nampak dari skor minat belajar IPS siswa kelas 5 pada siklus I ke siklus II mengalami peningkat mencapai 90%, sihingga dapat dikatakan bahwa Model Group Investigation dapat mengurangi kesenjangan antara apa yang diharpkan guru terhadap siswa, dan realita yang dihasilkan siswa, yaitu minat belajar IPS.

Gambar

Tabel 4.1 Destribusi  Frekuensi Tindakan Model Pembelajaran
Gambar 4.1 Grafik Garis Destribusi Frekuensi Tindakan Belajar IPS Melalui Model
Tabel 4.2 Destribusi  Frekuensi Tindakan Model Pembelajaran
Grafik Distribusi Tindakan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Gambar 4.2 Group
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil uji t yang terdapat pada Tabel 5, menunjukkan nilai signifikan harapan pelanggan terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0,000 < taraf signifikansinya

Menurut Monroe dalam Tjiptono (2006:296), mengemukakan bahwa nilai pelanggan adalah (tradeoff) antara yang dirasakan pelanggan terhadap kualitas atau manfaat produk dan

Pembangkit listrik tenaga air dapat dikatakan bebas dari emisi gas rumah kaca, sedangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya menghasilkan seperenam dari emisi gas rumah

Untuk soal nomor 7–11, pilihlah kata-kata atau frasa yang yang merupakan padanan kata atau padanan pengertian yang paling dekat dengan kata yang dicetak dengan huruf kapital

tanggung renteng untuk menye-rahkan hasil panen padi yang dinikmati selama 52 tahun yaitu sebanyak 3.253.728 Kg, untuk dibagikan kepada masing-masing ahli waris menurut bagiannya

No. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa interval jumlah aktivitas off task yang diobservasi oleh guru pendamping selama 90 menit dapat terlihat bahwa siswa yang tidak

Kepatuhan minum obat dapat mempengaruhi faktor resiko tekanan darah tinggi dengan cenderung memiliki kepatuhan minum obat yaitu patuh, cukup patuh, tidak patuh

Dengan demikian terbukti bahwa penerapan pembelajaran kooperatif dengan model jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi.. SIMPULAN