• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TENTANG dan ALAT OPTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TENTANG dan ALAT OPTIK"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mungkin beberapa di antara kita harus memakai kacamata agar dapat melihat dengan baik. Orangtua kita mungkin juga berkacamata. Kacamata adalah alat bantu bagi seseorang yang memiliki kelainan pada matanya. Kacamata termasuk alat optik. Sebenarnya, mata juga disebut sebagai alat optik. Alat optik lain yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah kamera. Pernahkah kita menggunakan kamera untuk memotret sebuah peristiwa? Dengan kamera, kita dapat memindahkan keadaan nyata di sekitar kita ke dalam lembaran film, lalu memperbanyaknya dalam bentuk gambar di atas kertas. Gambar hasil pemotretan akan persis sama dengan kenyataan.

Selain mata, kacamata, dan kamera, masih dapat dijumpai berbagai alat optik lain. Pembahasan tentang alat optik berhubungan dengan cahaya, cermin, lensa, serta pembentukan bayangan akan dibahas pada Bab selanjutnya.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Fisika sebagai salah satu

syarat pembelajaran yang diajarkan.

2. Untuk memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang Fisika, khususnya tentang alat-alat optik.

3. Untuk menjadi acuan bagi penulis dalam mengembangkan

(2)

BAB II PEMBAHASAN ALAT-ALAT OPTIK

Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya

menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat optik antara lain kamera, lup, mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop.

1) KAMERA

- Kamera adalah alat optik yang berguna untuk menghasilkan gambar melalui proses fotografi, yaitu proses menghasilkan gambar dengan cahaya pada film. Pada kamera terdapat sebuah lensa cembung untuk membiaskan sinar dari benda hingga bayangan yang jatuh di film sebagai layar. Benda yang akan dipotret ditempatkan pada jarak lebih besar daripada 2 f (2 kali jarak titik api) di depan lensa. Hal ini dimaksud bahwa bayangan akan jatuh antara f dan 2 f yang memiliki sifat diperkecil, nyata dan terbalik.

- Prinsip kerja kamera dan mata adalah sama. Apabila mata melihat

benda, sinar dari benda yang masuk ke mata dibiaskan lensa mata. Bayangan jatuh di layar mata atau retina. Sifat bayangan yang terjadi nyata, diperkecil dan terbalik. Pelat film berupa celluloid, pelat itu dilapisi gerak bromida dan sangat peka terhadap cahaya. Apabila bayangan objek mengenai pelat film akan tercetak sebagai gambar negatif. Setelah proses pencucian, film dapat dicetak sebagai gambar positif pada kertas foto.

2) MATA

(3)

1. Bagian-Bagian Mata a. Sklera

b. Kornea

c. Aqueous humour d. Lensa mata e. Vitreous humour f. Iris

g. Retina

h. Pembuluh darah (koroid)

i. Otot-otot siliar dan sendi perekat j. Pupil

2. Lensa Mata

Gambar 1. Mata, indera penglihatan dan bagian-bagiannya

- Bentuk mata menyerupai bola. Pada bola mata terdapat benda bening yang disebut lensa mata. Lensa mata bersifat tembus cahaya. Lensa mata berupa lensa cembung. Lensa mata memiliki fungsi membiaskan sinar-sinar yang datang ke mata. Dengan demikian bayangan benda dapat tepat jatuh di retina mata. Jadi mata memiliki fungsi seperti pada kamera. Oleh karena itu mata disebut alat optik.

3. Proses terjadinya bayangan pada retina

(4)

- Retina adalah : Selaput tipis di bagian belakang bola mata. Lapisan itu paling banyak mengandung saraf penglihatan.

- Fovea/bintik kuning : adalah bagian retina, tempat

berkumpulnya ujung-ujung saraf penglihatan sehingga paling peka terhadap rangsangan (impuls) cahaya.

Syarat kita dapat melihat benda adalah harus ada cahaya. Cahaya dapat berasal langsung dari sumber cahaya/berasal dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang berada di sekeliling kita. Cahaya masuk menembus kornea, terus melewati lensa mata.

Dan akhirnya sampai ke retina. Bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning, bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan itu

- Perbedaan antara kamera dan mata

(5)

Kemampuan mata untuk mengubah-ubah fokus mata disebut daya akomodasi mata. Adapun peristiwanya disebut akomodasi. Ada pula jenis daya akomodasi mata yaitu:

a. Mata tanpa akomodasi

Mata tanpa akomodasi adalah kondisi mata ketika lensa mata agak datar atau kondisi otot-otot siliar dalam keadaan relaks (santai). Sinar yang datang dari jauh tak terhingga dibentuk bayangan pada bintik kuning. Titik paling jauh yang masih dapat jelas dilihat oleh mata tanpa akomodasi ini disebut dengan titik jauh punctum remotum (P. r). Untuk mata normal, titik jauh mata tersebut berada di depan mata pada jarak tak terhingga atau jarak jauh mata normal = P. r = ~ (tak terhingga)

b. Mata berakomodasi

Mata berakomodasi adalah lensa mata yang mengatur penyesuaian terhadap jarak benda dengan jalan mengatur cembung dan pipihnya lensa sehingga bayangan jatuh di retina. Apabila jarak benda sangat dekat, lensa akan cembung, sebaliknya apabila lensa mata dalam keadaan secembung-cembungnya dikatakan berakomodasi maksimum. Titik paling dekat yang masih dapat dilihat punctum proximum (P. p) untuk mata yang normal memiliki lensa mata dalam keadaan sepipih-pipihnya, dikatakan berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi.

3) ALAT-ALAT OPTIK LAIN

Kemajuan sains dan teknologi menuntut beragamnya alat bantu, sesuai dengan kebutuhan hidup dan keingintahuan manusia, beberapa alat optik yang merupakan alat bantu kerja manusia antara lain;

(6)

Lup adalah lensa positif yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan lebih jelas. Lup banyak digunakan oleh tukang arloji pada waktu mereparasi kerusakan jam tangan. Perajin perhiasan pun memakainya untuk memperoleh hasil pekerjaan yang baik.

1) Cara menggunakan Lup

a. Untuk mata berakomodasi maksimum, benda diletakkan diantara f dan o atau jarak benda (So) selalu lebih kecil dari pada jarak titik api (f).

b. Untuk mata tidak berakomodasi, benda diletakkan tepat di

titik api (f) atau jarak benda (So) sama dengan jarak titik api lup (f).

Untuk mengamati benda dalam waktu yang cukup lama, sebaiknya mata tidak berakomodasi sehingga tidak cepat lelah, jadi benda diletakkan tepat di titik api.

2) Perbesaran bayangan pada Lup

(7)

=

Jadi perbesaran bayangan apabila mata berakomodasi maksimum adalah:

Jika mata tidak berakomodasi, jarak bayangan di tempat jauh tak terhingga atau Si = ~

panjangnya 0,2 cm. Ia menggunakan lup yang jarak titik apinya 10 cm. Jika punctum proximum orang tersebut 25 cm, tentukan tinggi bayangan apabila mata tidak berakomodasi dan

Dit : a. hi apabila mata tidak berakomodasi

b. hi apabila mata berakomodasi maksimum

(8)

a. Mata tidak berakomodasi Perhatikan gambar berikut ini !

(9)

Gambar 3. Pembentukan bayangan pada mikroskop

a. Lensa objektif berfungsi membentuk bayangan sejati, terbalik,

dan diperbesar dari benda yang diamati (AB) untuk memperoleh bayangan sejati, benda yang diamati diletakkan diantara Fob an 2 Fob di depan lensa objektif. Bayangan A1 B1 yang dibentuk lensa objektif dan dianggap sebagai benda bagi lensa okuler terletak antara Fob dan O.

b. Lensa okuler berfungsi membentuk bayangan maya, tegak dan

memperbesar (A2 B2) dan bayangan objektif A1 B1. Perbesaran bayangan

a) Perbesaran lensa objektif : b) Perbesaran lensa okuler c) Perbesaran mikroskop

(1)Untuk mata tidak berakomodasi

(2)Untuk mata berakomodasi maksimum Perbesaran Mikroskop

(10)

Keterangan

Siob : Jarak bayangan dari lensa objektif Soob : Jarak benda dari lensa objektif Siok : Jarak bayangan dari lensa okuler Sook : Jarak benda dari lensa okuler

hiob : Tinggi bayangan yang dibentuk lensa objektif hoob : Tinggi benda yang berada di depan lensa objektif hiok : Tinggi bayangan yang dibentuk lensa okuler hook : Tinggi benda yang berada di depan lensa okuler

n : Jarak Punctum Proximum

D : Jarak lensa objektif dan lensa okuler

Sook : D – Siob

Mob : Perbesaran lensa objektif Mok : Perbesaran lensa okuler

M : Perbesaran mikroskop

Contoh :

1) Seseorang bermata normal mempunyai punctum proximum 25

cm, mengamati sebuah preparat dengan mikroskop. Jarak titik api lensa objektif 1.25 cm dan lensa okuler 2,5 cm. Jika jarak preparat 1,5 cm, berapa perbesarannya jika mata tidak

(11)

45

Karena mata tidak berakomodasi maka:

Mok =

Jadi, perbesaran yang terjadi adalah = 50 kali.

C. Teleskop

Lup dan mikroskop adalah alat optik pandang dekat, yaitu untuk mengamati benda-benda yang dekat letaknya. Teleskop atau teropong adalah alat optik pandang jauh, yaitu untuk mengamati benda-benda yang jauh jaraknya.

Teleskop adalah alat optik untuk mengamati benda-benda di bumi atau di angkasa luar agar tampak lebih dekat dan jelas.

Teleskop atau teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang dan teropong bumi.

1) Teropong Bintang

(12)

a. Teropong Bias

Teropong bias berupa tabung yang di dalamnya terdapat dua lensa positif, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Jarak titik api lensa objektif lebih besar daripada jarak titik api lensa okuler. Karena benda yang diamati berada di tempat yang sangat jauh, berkas sinar yang melewati lensa objektif adalah berkas sinar sejajar. Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif ialah nyata, terbalik, diperkecil, dan terletak di titik apinya.

Gambar 4. (a) Teropong bias (b) Pembentukan bayangan pada teropong bias

b. Teropong Pantul

Teropong pantul berupa tabung yang di dalamnya terdapat cermin cekung dan cermin datar sebagai reflektor atau pemantul, serta sebuah lensa cembung sebagai okuler. Yang berfungsi sebagai objektif adalah cermin cekung.

2) Teropong Bumi

Teropong bumi adalah alat untuk mengamati benda-benda di darat atau di laut yang jauh letaknya agar tampak lebih dekat dan jelas. Ada dua jenis teropong bumi, yaitu teropong bias dan teropong prisma.

a. Teropong Bias

(13)

Gambar 5. (a)Teropong pantul (b) Pembentukan bayangan pada teropong pantul

Yaitu lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik terletak di antara lensa objektif dan lensa okuler. Lensa pembalik berfungsi memperoleh bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif.

Bayangan yang dibentuk lensa pembalik merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler selanjutnya membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar.

b. Teropong Prisma 1. Teropong Binokuler

Teropong binokuler menggunakan dua buah prisma siku-siku sama kaki untuk menggantikan fungsi lensa pembalik. Kedua prisma disusun bersilangan satu dengan lainnya. Teropong itu disebut teropong binokuler karena menggunakan dua buah lensa okuler.

2. Periskop

Periskop menggunakan dua lensa positif sebagai lensa objektif dan lensa okuler, serta dua buah prisma siku-siku sama kaki sebagai reflektor.

(14)

Periskop digunakan sebagai teropong untuk mengamati benda-benda di permukaan laut sehingga biasa dipasang pada kapal selam.

Berkas cahaya yang berasal dari benda-benda di permukaan laut setelah melewati lensa objektif dipantulkan sempurna oleh sisi-sisi miring kedua prisma. Perhatikan Gambar di bawah ini !

Periskop dapat diputar 3600 sehingga dapat digunakan untuk mengamati seluruh medan di permukaan laut.

Gambar 7. Pembentukan bayangan pada periskop

D. Proyektor

Proyektor adalah alat optik yang digunakan untuk memproyeksikan gambar pada sebidang layar. Berdasarkan jenis gambar yang dapat diproyeksikan, proyektor dibedakan menjadi dua, yaitu diaskop dan episkop.

1. Diaskop

(15)

Sebuah proyektor film digunakan untuk memproyeksikan gambar tembus pandang. Gambar yang satu dengan lainnya sebenarnya adalah gambar terputus-putus dan merupakan gambar mati. Namun, karena diputar dengan kecepatan tinggi, yakni 16 gambar setiap detik, kesan yang ditangkap oleh mata kita adalah sebagai gambar hidup.

Bayangan iring adalah kesan cahaya yang terjadi

dalam mata dan masih tetap berpengaruh lebih kurang 10

1

detik setelah cahaya yang menyebabkannya sudah tidak ada lagi. Misalnya, apabila bara ujung lidi yang dibakar dikibas-kibaskan dalam ruangan gelap, akan tampak kesan garis cahaya, bukan titik cahaya. Oleh karena itu, apabila sejumlah gambar tembus cahaya (gambar diapositif) diputar lebih dari 10 gambar setiap detik, kesan bayangan yang diproyeksikan di layar adalah gambar hidup.

b. Slide Proyektor

Slide proyektor adalah proyektor yang

memproyeksikan slide (film) satu demi satu ke bidang layar. Bagian-bagian slide proyektor adalah sebagai berikut.

(1) Lampu proyektor merupakan bagian utama. Lampu itu

sangat kuat memancarkan cahaya.

(2) Cermin cekung, berfungsi mengumpulkan cahaya agar

daya pancar sinar proyektor lebih kuat.

(16)

memperoleh bayangan tegak di layar, slide dipasang terbalik.

Gambar 8. Pembentukan bayangan pada slide proyektor c. Overhead Proyektor (OHP)

Overhead proyektor adalah proyektor untuk memproyeksikan gambar diapositif.

Proyektor film dan slide proyektor hams digunakan di ruangan yang gelap untuk memperoleh bayangan yang tajam. Bagian-bagian OHP sama seperti slide proyektor. Bagian-bagian itu ialah dua buah cermin datar untuk memantulkan cahaya dan dua buah lensa cembung untuk lensa proyektor. Perhatikan Gambar di bawah. Gambar yang akan diproyeksikan diletakkan di meja objek.

2. Episkop

(17)

Gambar 9. (a) Overhead proyektor (b) Pembentukan bayangan pada overhead proyektor

Episkop biasanya digunakan oleh seniman lukis untuk mereproduksi lukisan, misalnya untuk membuat gambar pada billboard atau papan reklame.

Gambar yang akan diproyeksikan, misalnya foto seorang artis, diletakkan di meja objek. Sebagian cahaya yang berasal dari dua buah lampu L1 dan L2 dipantulkan oleh gambar itu. Seterusnya, cahaya tersebut ditangkap dan dipantulkan oleh cermin datar ke lensa proyektor. Akhirnya, terbentuk bayangan sejati dan diperbesar pada layar Perhatikan Gambar di bawah ini.

Alat yang dapat dipakai, baik untuk episkop maupun diaskop, dinamakan epidiaskop.

(18)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Alat-alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik. Misalnya, cermin, lensa, atau prisma.

Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Beberapa alat optik antara lain kamera, lup, mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop.

B. Saran

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Agus Taranggono, Drs. Hari Subagyo, Abdul Khalim, S.Pd., Fisika Untuk SLTP Kelas 2 Kurikulum 1994 Semester 1 dan Semester 2.

(20)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, yang karena atas limpahan rahmat dan anugerah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Guru Mata Pelajaran Fisika yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis, terutama terkait penulisan makalah ini.

Adapun makalah ini penulis rangkum dari sumber yang dapat dipercaya yang penyajiannya penulis sajikan dalam lembar Daftar Pustaka.

Penulis menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan guna penyempurnaannya di masa mendatang.

Akhir kata semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan kita dalam bidang Ilmu Fisika sebagaimana yang kita semua harapkan.

Ambon, April 2009

(21)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A...Latar Belakang... 1

B...Tujuan Penulisan... 1

BAB II PEMBAHASAN ALAT-ALAT OPTIK... 2

1...Kamer a... 2

2...Mata 2 3...Alat-Alat Optik Lain... 5

a. Lup atau Kaca Pembesar... 5

b. Mikroskop... 7

c. Teleskop... 10

d. Proyektor... 13

BAB III PENUTUP... 17

A...Kesim pulan... 17

B...Saran ...17 DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Gambar 1. Mata, indera penglihatan dan bagian-bagiannya
Gambar 3. Pembentukan bayangan pada mikroskop
Gambar 4. (a) Teropong bias (b) Pembentukan bayangan pada teropong bias
Gambar 5. (a)Teropong pantul (b) Pembentukan bayangan padateropong pantul
+4

Referensi

Dokumen terkait

Karena saat mata melihat dekat, lensa mata tidak dapat menjadi cembung sebagaimana mestinya sehingga bayangan dari benda yang dekat terbentuk di belakang retina1. Gambar 18.8

• Titik dekat mata 50 cm, berarti mata hanya dapat melihat dengan jelas benda- benda yang berada pada jarak 50 cm sampai jauh tak berhingga. • Lensa yang digunakan harus dapat

Fungsi dari kacamata adalah mengatur supaya bayangan benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata menjadi jatuh di titik dekat atau di titik jauh mata, bergantung

Sebuah benda dengan tinggi 6 cm diletakkan di depan cermin cembung yang jarak titik fokusnya 9 cm, membentuk bayangan maya dari sebuah benda pada jarak 6 cm tentukan

lensa cembung III  Mata  Rabun jauh  Rabun dekat  Katarak  Pembiasan cahaya  Mata  Cacat mata  Kaca mata  Kamera  Jarak benda  Jarak bayangan  Jarak

Untuk pemfokusan pada benda dekat, otot berkontraksi, menyebabkan lensa mata mencembung sehingga jarak fokus menjadi lebih pendek, jadi bayangan benda yang dekat dapat

Kacamata ini digunakan untuk mengatasi cacat mata rabun dekat(hypermetropi) Contoh : Seseorang yang titik dekat matanya 75 cm (rabun dekat) ingin melihat sebuah benda yang

Gambar 14.80b Menggunakan mikroskop dengan mata tak berakomodasi objektif.. dibentuk lensa objektif terletak pada titik fokus objektif. Bayangan itu dianggap sebagai benda oleh