• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK TERHADAP BERAT JENIS DAN KUAT TEKAN PADA BETON RINGAN RAMAH LINGKUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK TERHADAP BERAT JENIS DAN KUAT TEKAN PADA BETON RINGAN RAMAH LINGKUNGAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK

TERHADAP BERAT JENIS DAN KUAT TEKAN PADA

BETON RINGAN RAMAH LINGKUNGAN

Rofikatul Karimah

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang

Kontak Person : Rofikatul Karimah

e-mail : rofikatulkarimah@gmail.com

Abstrak

Beton ringan ramah lingkungan (beton non pasir) adalah beton yang tersusun dari material yang ringan dan tidak merusak lingkungan. Salah satunya berupa penggantian agregat penyusun beton dengan material yang ringan dan tidak merusak lingkungan. Pada beton ringan ramah lingkungan, penggunaan batu pecah (split) sebagai agregat kasar diganti dengan agregat pecahan keramik yang berasal dari sisa bangunan keramik ubin, agregat pecahan keramik ini berasal dari tanah liat. Penelitian tentang penggantian agregat kasar dengan agregat pecahan keramik (ALK) pada beton non pasir bertujuan untuk membuat beton yang dihasilkan menjadi beton ringan ramah lingkungan dengan.mengetahui seberapa besar berat jenis, dan kuat tekan yang dihasilkan oleh beton ringan tersebut.Jumlah benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36 buah silinder berukuran 15x30 cm dengan masing-masing variasi prosentase agregat keramik sebesar 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% dari volume agregat kasar. Dari hasil penelitian di dapatkan beton yang menggunakan agregat limbah keramik (ALK) 100% menghasilkan berat jenis yang jauh lebih ringan yaitu sebesar

1353.53 kg/cm3 daripada beton tanpa ALK yaitu sebesar 1895.98 kg/cm3. Kuat tekan optimum terdapat

pada variasi 45.12 % ALK yaitu sebesar 12.99 Mpa lebih besar dibandingkan beton tanpa ALK yaitu sebesar 6.83 Mpa.

Kata Kunci: Beton Ringan,Berat Jenis,Kuat Tekan

1. Pendahuluan

Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih ringan dari beton pada umumnya. Pada dasarnya beton ringan diperoleh dengan cara penambahan pori-pori udara ke dalam campuran betonnya. Tidak seperti beton biasa, berat beton ringan dapat diatur sesuai kebutuhan. Pada umumnya berat jenis beton ringan berkisar antara 600 – 1800 kg/m3. Pembuatan beton ringan dapat dilakukan dengan menggunakan aggrerat ringan, misalnya tanah liat bakar dengan demikian beton yang terbentuk akan menjadi lebih ringan daripada beton normal. Selain menggunakanagregat ringan pembuatan beton ringan bisa juga diperoleh dengantidak menggunakan aggregat halus. Beton yang dihasilkan merupakan beton non pasir. Beton jenis ini hanya dibuat dengan menggunakan semen dan aggregat kasar saja. Dengan penggunaaan ukuran maksimal butir aggregat kasar sebesar 10-20 mm. Beton non pasir mempunyai pori-pori yang hanya berisi udara (yang semula terisi oleh butir-butir aggregat halus).

(2)

II- 2

pecahan keramik sebagai penelitian ini dikarenakan agregat buatan ini merupakanagregat ringan dan masyarakat kurang maksimal memanfaatkan limbah pecahan keramik. Umumnya barang-barang yang terbuat dari bahan keramik yang sudah pecah atau rusak dibuang begitu saja,

Penelitian tentang beton ringan non pasir yang dilakukan Rofikatul dan Indro Susilo pada tahun 2009 menunjukkan bahwa nilai porositas semakin menurun dan kuat tekan meningkat seiring dengan penambahan silika fume [5]. Ermiyati H dan Gussyafri pada tahun 2008 melakukan penelitian terhadap berat jenis beton non pasiryang menghasilkan berat jenis sebesar 1963,04 kg/m³ (minimum) sampai 2047,34 kg/m³ (maksimum). Pada penelitian yang telah dilakukan diatas masih menggunakan batu pecah sebagai agregat kasar sehingga berat jenis yang didapat masih tergolong besar sehingga perlu penggantian agregat penyusun beton dengan agregat yang lebih ringan dan tidak merusak lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengganti agregat pecah alami dengan agregat pecahan keramik (ALK) dalam campuran beton sehingga beton yang dihasilkan menjadi beton ringan ramah lingkungan dan memenuhi syarat sebagai beton struktur [3].

Berat Jenis Beton

Berat jenis beton adalah perbandingan antara berat beton (gr) dengan volume beton (cm) [7] :

= , (1)

Dimana :

= Berat jenis beton non-pasir (gr/cm2)

W = Berat beton (gr) V = Volume Beton (cm)

Kuat Tekan

Mengacu pada pada SK SNI M–14–1989–F tentang pengujian kuat tekan beton :

c = (2)

Dimana :

c = kuat tekan beton (kg/cm2)

= beban maksimum yang mengakibatkan silinder hancur (kg) A = luas penampang tertekan benda uji (cm2)

2. Metode Penelitian Rancangan Penelitian

Pelaksanaan penelitian meliputi pemeriksaan serta pengujian bahan dan sampai pada tahap pembuatan benda uji, perawatan dan pengujian beton. Jumlah benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36 buah silinder berukuran 15x30 cm dengan masing-masing variasi prosentase agregat keramik sebesar 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% dari volume agregat.

Tabel 1Data Benda Silinder Beton Ringan

No. Prosentase Limbah Keramik (%) Jumlah Sampel Kode Benda Uji

1. 0 6 1a, 1b, 1c, 1d, 1e, 1f

(3)

Diagram Alur Penelitian

(4)

II- 4

3. Hasil dan Pembahasan

Berat Jenis Beton Ringan (Non Pasir)

Hasil pengujian berat jenis beton non pasir dengan variasi penggantian agregat limbah keramik (ALK) adalah seperti tabel yang ada di bawah ini.

Gambar 2Tabel Hasil Pengujian Berat Jenis Beton Non Pasir

Sumber : Hasil Penelitian di laboratorium

Rumus Berat Jenis :

= (3)

Dari hasil tabel diatas dapat dibuat grafik bar chart sebagai berikut :

Gambar 3Grafik Hubungan Berat Jenis Beton Non Pasir Terhadap Variasi Penggantian Agregat Limbah Keramik (ALK)

Variasi Penggantian Berat Beton (W) Volume Beton (V) Berat Jenis Beton Non Pasir(γ)* γ rata-rata γ rata-rata

ALK (%) (gr) (cm) (gr/cm2) (gr/cm2) (kg/cm3)

1 AO1 10991 5298.75 2.07

2 AO2 0% 9378 5298.75 1.77 1.896 1895.98

3 AO3 9770 5298.75 1.84

4 BO1 8670 5298.75 1.64

5 BO2 20% 8655 5298.75 1.63 1.672 1671.65

6 BO3 9248 5298.75 1.75

7 CO1 8420 5298.75 1.59

8 CO2 40% 8420 5298.75 1.59 1.603 1602.58

9 CO3 8635 5298.75 1.63

10 DO1 7350 5298.75 1.39

11 DO2 60% 7615 5298.75 1.44 1.418 1418.26

12 DO3 7580 5298.75 1.43

13 EO1 7090 5298.75 1.34

14 EO2 80% 7575 5298.75 1.43 1.393 1393.41

15 EO3 7485 5298.75 1.41

16 FO1 7486 5298.75 1.41

17 FO2 100% 7680 5298.75 1.45 1.354 1353.53

(5)

Dari Gambar 2. menunjukkan bahwa untuk variasi ALK 20 % - 100 % yaitu sebesar 1671.65 kg/cm3, 1602.58 kg/cm3, 1418.26 kg/cm3, 1393.41 kg/cm3, 1353.53 kg/cm3 lebih kecil daripada beton

normal non pasir ALK 0 % sebesar 1895.98 kg/cm3. Hal ini disebabkan oleh berat jenis Agregat Limbah

Keramik (ALK) yang digunakan pada beton non pasir lebih kecil daripada berat jenis agregat normal (batu pecah) yang digunakan pada beton non pasir.

Kuat Tekan Beton Ringan (Non Pasir)

Hasil pengujian kuat tekan beton non pasir dengan variasi penggantian agregat limbah keramik (ALK) adalah seperti tabel yang ada di bawah ini.

Gambar 4Tabel Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Non Pasir

Sumber : Hasil Penelitian di laboratorium

Rumus Kuat Tekan :

c = (4)

Dari hasil perhitungan didapatkan grafik sebagai berikut :

Gambar 5Grafik Hubungan Kuat Tekan Beton Non Pasir Terhadap Variasi Penggantian Agregat Limbah Keramik (ALK)

Variasi Penggantian Beban Max Beban Max A Kuat T ekan * Kuat T ekan

ALK (%) (KN) (N) (mm2

) (N/mm2

) Rata-rata(N/mm2

)

1 AO1 125 125000 17662.5 7.08

2 AO2 0% 123 123000 17662.5 6.96 6.85

3 AO3 115 115000 17662.5 6.51

4 BO1 198 198000 17662.5 11.21

5 BO2 20% 209 209000 17662.5 11.83 11.70

6 BO3 213 213000 17662.5 12.06

7 CO1 238 238000 17662.5 13.47

8 CO2 40% 255 255000 17662.5 14.44 13.63

9 CO3 229 229000 17662.5 12.97

10 DO1 158 158000 17662.5 8.95

11 DO2 60% 160 160000 17662.5 9.06 9.00

12 DO3 159 159000 17662.5 9.00

13 EO1 146 146000 17662.5 8.27

14 EO2 80% 150 150000 17662.5 8.49 8.38

15 EO3 148 148000 17662.5 8.38

16 FO1 103 103000 17662.5 5.83

17 FO2 100% 105 105000 17662.5 5.94 6.04

18 FO3 112 112000 17662.5 6.34

(6)

II- 6

Dari hasil penelitian kuat tekan beton non pasir terhadap variasi penggantian Agregat Limbah Keramik (ALK), diketahui prosentase optimum didapat dari persamaan Y = 6.7896 + 18.1592X + 16.7722X2 + (-78.4929X3)+ 43.4949X4variasi ALK 45.12 % sebesar 12.99 N/mm2. Hal ini disebabkan

oleh ukuran butiran maksimum yang digunakan lebih besar sehingga menyebabkan banyak rongga pada beton non pasir yang berakibat menurunnya kuat tekan beton.

4. Kesimpulan

1. Dari hasil penelitian berat jenis beton ringan (non pasir) bahwa variasi ALK 20 % - 100 % yaitu sebesar 1671.65 kg/cm3, 1602.58 kg/cm3, 1418.26 kg/cm3, 1393.41 kg/cm3, 1353.53 kg/cm3 lebih

kecil daripada beton normal non pasir ALK 0 % sebesar 1895.98 kg/cm3. Hal ini disebabkan oleh

berat jenis Agregat Limbah Keramik (ALK) yang digunakan pada beton non pasir lebih kecil daripada berat jenis agregat normal (batu pecah) yang digunakan pada beton non pasir.

2. Dari hasil penelitian kuat tekan beton (non pasir) terhadap variasi penggantian Agregat Limbah Keramik (ALK), Kuat tekan optimum terdapat pada variasi 45.12 % ALK yaitu sebesar 12.99 Mpa lebih besar dibandingkan beton tanpa ALK yaitu sebesar 6.83 Mpa.

Referensi

[1] Buku Petunjuk Praktikum Teknologi Beton (2009), Universitas Muhammadiyah Malang.

[2] Departemen Pekerjaan Umum, 2000, “Metode Pengujian Kerapatan, Penyerapan Dan Rongga

Dalam Beton Yang Telah Mengeras”,Jakarta.

[3] Ermiyati H.Gussyafri, 2008, “Beton Non-Pasir Dengan Agregat Dari Desa Salo Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar”, Skripsi Teknik Sipil, Universitas Riau Pekanbaru : Tidak diterbitkan.

[4] Ghozali Risdika Anggita, 2010,“Pengaruh Penggunaan Pecahan Keramik Terhadap Pembuatan Bata Beton Pejal Non-Pasir”, Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Negeri Semarang : Tidak diterbitkan.

[5] Indro Susilo, 2009, “Pengaruh Penambahan Silika Fume Terhadap Kuat Tekan Dan Porositas Beton Non-Pasir”, Skripsi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Malang : Tidak diterbitkan. [6] Lamond, F., Joseph, and Klieger, Paul, 1994,Significance of tests and properties of concrete and

concrete-making materials, ASTM International.

[7] Misdarpon D, 2006, “Pemanfaatan Batu Berakar Kapur Limbah Industri Sebagai Agregat Untuk

Beton Non-Pasir”,Tesis Teknik Sipil, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta :

[8] Muhtar, 2004, “Pemanfaatan Limbah Keramik Dinoyo Sebagai Material Panel Beton”, Tesis Teknik Sipil, Universitas Brawijaya Malang : Tidak diterbitkan.

[9] Mulyono T, 2003,Teknologi Beton, Penerbit Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.

[10] Ristiana D.P, 2008,“Pengaruh Variasi Persentase Penambahan Abu Sekam Padi Pada Jumlah

Semen Terhadap Kuat Tekan Dan Berat Jenis Beton Non Pasir Beragregat Kerikil Krisik”, Tesis

Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Purwokerto : Tidak diterbitkan.

[11] Tjokrodimulyo Kardiyono, 1992,Pengetahuan Dasar Teknologi Beton, UGM, Yogyakarta. [12] Wahyudi Muhammad, 2007,“Pengaruh Penambahan Pasir Silika Pada Agregat Buatan Lempung

Bakar Terhadap Kuat Tekan Beton”, Skripsi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Malang :

Gambar

Gambar 1 Alur Penelitian
Gambar 3 Grafik  Hubungan Berat Jenis Beton Non Pasir Terhadap Variasi
Gambar 4 Tabel Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Non Pasir

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil penelitian, modifikasi zeolit dengan Fe(OHh dapat dilakukan terhadap zeolit alam dan zeolit alam teraktivasi sehingga kapasitas tukar anion zealit

Dilihat dari perkembangannya struktur organisasi perangkat daerah yang ada sekarang, terdapat Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai beban kerja terlampau besar, sehingga

Hasil penelitian didapatkan (1) pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap prestasi belajar (p < 0,000), (2) tidak terdapat

[r]

Ungkapan cinta melalui tindakan Bercanda, bermesraan Mulai enggan Perubahan fisik ketika berhubungan seksual Terkadang sakit Kemaluan kering dan lama basahnya Mudah lelah

Hasil analisis menunjukkan: variabel GDP per kapita Kota Surakarta menunjukkan hasil positif dan signifikan, variabel GDP per kapita negara tujuan menunjukkan hasil negatif

Penggunaan variabel Capital, Earnings , Suku Bunga dan Dana Pihak Ketiga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.Modal merupakan salah satu aspek penting