i
KODE/RUMPUN ILMU: 451/TEKNIK ELEKTRO
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PERANCANGAN PROSES PEREDUKSI ASAP ROKOK
MENGGUNAKAN TEGANGAN DAN FREKWENSI TINGGI
Dibiayai dengan DIPA Politeknik Negeri Medan Kemendikbud sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksana kegiatan Nomor: 235/PL 5.2/PM 2013
Oleh:
Sutan Pardede, S.T, M.T. NIDN: 0020056309
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
UPPM
iii
ABSTRAK
Kebersihan udara di dalam suatu area sangat tergantung dengan tingkat
pencemaran lingkungan pada area tersebut. Akhir-akhir ini peningkatan laju
pencemaran lingkungan dari sektor industri maupun rumah tangga telah memberikan
dampak yang signifikan terhadap menurunnya kualitas udara bersih. Ini berlaku juga
terhadap udara di dalam suatu ruangan dimana kita berada. Salah satunya adalah
kualitas udara didalam ruangan yang terkontaminasi oleh asap rokok.
Untuk menanggulangi masalah ini perlu dilakukan reduksi terhadap asap rokok,
salah satunya dengan cara ionisasi dengan pemanfaatan kejutan listrik tegangan tinggi.
Tegangan tinggi ini akan diterapkan pada dua buah elektroda yang saling berhadapan
pada suatu celah didalam tabung dengan udara sebagai media dielektriknya, disinilah
ionisasi dapat terjadi. Peralatan pembangkitan tegangan tinggi yang ada sekarang ini
masih dalam sistem yang besar, susah dalam penggunaannya, dan tidak portable
sehinga kurang efisien untuk digunakan dalam membangkitkan kejut listrik tegangan
tinggi. Pada perancangan penelitian ini akan dilakukan pembangkit tegangan tinggi
secara portable dan tidak memakan banyak tempat, serta mudah dalam
pengoperasianya. Pada perancangan ini dibangkitkan kejut listrik tegangan tinggi yang
dapat digunakan untuk meminimalisir kadar gas berbahaya pada asap rokok. Tegangan
tinggi yang dibuat adalah tegangan tinggi AC menggunakan inverter power supply
jenis half bridge dengan trafo step up inti ferit.
Hasil dari pengujian nantinya akan dapat membedakan penurunan kandungan gas
berbahaya dari asap rokok dalam ruangan dengan penggunaan alat ini dibanding
dengan tanpa menggunakan alat ini. Persentase penurunan gas berbahaya tersebut
adalah gas CO, dan CO2 yang terdapat pada ruangan yang diteliti. Pengamatan akan
dilakukan dalam waktu yang sama antara asap rokok yang tidak dikenai tegangan
tinggi dan yang dikenai tegangan tinggi pada rentang selama 5 menit dengan variasi
tegangan 1kV sampai dengan 8 kV.
iv
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, pelaksanaan penelitian ini
dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktunya. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menghasilkan suatu perancangan pereduksi asap rokok yang terdapat di
dalam suatu ruangan dimana aktifitas manusia berlangsung di dalamnya. Asap rokok
sebagai bagian dari hasil pembakaran rokok oleh manusia itu sendiri akan
menghasilkan pencemaran udara di dalam ruangan tersebut. Diperlukannya suatu
metoda pembersih udara ruangan melalui penelitian ini, penulis mencoba membahas
suatu teknologi pereduksi dengan pembentukan tegangan frekwensi tinggi. Penelitian
ini dalam pembahasannya memilih judul “ PERANCANGAN PROSES PEREDUKSI
ASAP ROKOK MENGGUNAKAN TEGANGAN DAN FREKWENSI TINGGI “
Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak M.Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan
2. Bapak Ir. Ashuri, M.T., Ketua UPPM Politeknik Negeri Medan
3. Ibu Ir. Rina Anugerahwaty, M.T., Ketua Jurusan Teknik Elektro
4. Rekan-rekan staf Pengajar
Akhir kata penulis menyampaikan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Medan, 23 November 2013
Peneliti
v
DAFTAR ISI
LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN ………i
ABSTRAK ………iii KATA PENGANTAR ………iv
DAFTAR ISI ………v
DAFTAR GAMBAR ………vi DAFTAR TABEL ………vii
DAFTAR LAMPIRAN ………viii
BAB I PENDAHULUAN ………1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………3
BAB III METODE PENELITIAN ………9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….………...10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………....13
DAFTAR PUSTAKA ………14
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar.1 Bagian-bagian dari rokok ………..3
Gambar 2. Tabung reaktor ozonizer ….……….4
Gambar 3. Diagram blok Perancangan Pereduksi Asap ...4
Gambar 4. Rangkaian Dasar Inverter Setengah-jembatan satu fasa .………...5 Gambar 5(a,b,c,d). Bentuk gelombang dari Rangkaian Dasar Inverter .…….6
Gambar 6. Rangkaian dasar DC Chopper buck ……….………...7
Gambar 7. Rangkaian kontrol IC 4047 ………..……….8
Gambar 8. Rangkaian Pembangkit tegangan dan frewensi tinggi
vii
DAFTAR TABEL
Tabel.1 Tegangan keluaran (Vo) pada kondisi saklar (S + dan S - ) untuk
inverter setengah jembatan satu fasa ……….7
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1 BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Suatu proses kegiatan yang membutuhkan kesinambungan, kelancaran, untuk
mencapai suatu target keberhasilan, yang dilakukan di dalam suatu ruangan akan
tergantung pada kenyamanan kerja dari pelaksananya. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kenyamanan pelaksana di dalam ruangan tersebut adalah
kebersihan udara di dalamnya. Udara kotor tentu tidak akan membuat orang betah
didalamnya, dan akan menurunkan produktifitas dari kegiatan tersebut. Jika di
dalam ruangan dipenuhi dengan asap rokok disamping mengganggu kesehatan
juga akan mengganggu orang lain yang tidak merokok. Kebersihan udara
merupakan suatu kondisi yang sangat penting dipertahankan dan dipelihara agar
dapat memberikan daya dukung bagi kehidapan manusia untuk beraktifitas secara
optimal. Pencemaran udara dewasa ini menunjukkan kondisi yang sangat
memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan
yang terjadi pada proses yang terdapat pada indutri, transportasi, perkotaan,
perumahan serta hasil pembakaran rokok. Pada umunya banyak perokok yang
merokok di tempat kerja atau kantor, hal ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman
bagi pekerja yang lain yang tidak merokok, maka di dalam kantor tersebut
disediakan tempat khusus merokok (smoking area). Tempat merokok tersebut
akan terpakai setiap hari oleh para perokok namun kebersihan ruang tersebut
harus tetap dijaga termasuk dari segi sirkulasi udara yang masuk ke dalam
ruangan tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis memilih satu cara diantara
pembersih udara lainnya dengan teknologi pemanfaatan kejutan listrik tegangan
tinggi untuk membentuk ionisasi dalam suatu ruangan tertentu. Tegangan tinggi
diterapkan pada ujung kedua elektroda di dalam suatu tabung yang akan
menimbulkan medan listrik pada celah udara antara elektroda dan sekat dielektrik.
Medan listrik inilah yang menyebabkan terjadinya ionisasi pada celah udara untuk
2 I.2 Perumusan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang ada pada perancangan ini, bahwa kunci
utama untuk membersihkan udara di dalam ruangan tersebut terletak pada
keberhasilan membentuk ozonisasi. Keberhasilan ini sangat dipengaruhi oleh:
1. Ada tidaknya tegangan tinggi dengan orde sampai dengan 8kV.
2. Apakah tegangan yang dihasilkan mempunyai variasi frekwensi minimal orde
2kHz.
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mendapatkan metode pembersih udara agar ruangan terbebas dari asap
rokok .
2. Dapat memilih rangkaian pembentuk tegangan dan frekwensi tinggi untuk
3 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Asap rokok
Secara umum kita mengenal rokok dari berbagai merk dan tanpa merk yang
penggunaanya adalah dengan membakar batang rokok atau langsung membakar
bagian tembakaunya (tembakau dalam pipa rokok). Sebatang rokok lengkap bisa
terdiri dari bagian filter, kertas pembalut tembakau, tembakau/campuran. Saat
rokok kita hisap, bagian rokok terpecah menjadi komponen-komponen lainnya,
misalnya komponen yang terbakar akan cepat menguap menjadi asap
bersama-sama dengan komponen lainnya terkondensasi. Dengan demikian komponen asap
rokok yang dihisap oleh perokok terdiri dari bagian gas (85%) dan bagian partikel
(15%). Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida (CO).
Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandung bahan-bahan kimia lain yang
tak kalah beracunnya seperti hydrokarbon (HC).
Pada Gambar 1 dapat diperlihatkan bagian-bagian dari rokok ketika sudah dibakar
mulai dari batang filter atau plastik PVC sampai kepada bagian ujung yaitu bagian
yang terbakar sebagai berikut:
Gambar.1 Bagian-bagian dari rokok
Pada penelitian ini hasil dari pembakaran rokok yaitu berupa asap rokok
selanjutnya akan dihembuskan ke dalam kemasan aqua cup 240 ml sebagai bahan
penelitian. Kemasan aqua cup bersama dengan asap rokok di dalamnya kemudian
akan menerima terapi ionisasi dari tabung ozonizer untuk menerima gas O3.
4
Gambar 2. Tabung reaktor ozonizer
II.2 Pembangkitan tegangan tinggi
Untuk menghasilkan tegangan listrik yang lebih besar dari tegangan
sumber/tegangan asalnya, umumnya dilakukan dengan menggunakan penambahan
komponen-komponen elektris yang khas pada terminal keluarannya. Secara garis
besar pembangkit tegangan tinggi terdiri atas pembangkit tegangan tinggi arus
bolak-balik ( AC ), pembangkit tegangan tinggi arus searah ( DC ) dan
pembangkit tegangan tinggi impuls. Penulis akan merencanakan dengan
menggunakan pembangkitan tegangan tinggi AC dengan komponen akhir
rangkaian transformator step-up inti ferit.
Dalam merencanakan pembangkitan tegangan tinggi ini penulis akan
menempatkan penyearah, DC Chopper, Inverter, trafo step-up, yang
keseluruhannya terbangun menjadi blok Perancangan Pereduksi asap digambarkan
secara blok seperti pada Gambar 3. Transformator step-up inti ferit ditempatkan di
ujung rangkaian inverter, dimana tegangan keluaran dari transformator ini adalah
sebesar 8 kV.
5 II.3 Inverter
Inverter adalah merupakan suatu unit peralatan yang digunakan untuk
mengubah tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak-balik (AC). Dalam
menghasilkan tegangan bolak balik akan diperlukan komponen pensaklaran
(switching), dimana komponen elektronik yang umum dan sering digunakan
adalah jenis transistor daya, yaitu Bipolar-junction transistor (BJT), Metal Oxide
Semiconductor Field Effect Transistor (MOSFET), Insulated-Gate Bipolar
Transistor (IGBT).
II.3.1 Inverter Setengah-Jembatan satu-fasa
Dari berbagai jenis inverter yang ada penulis memilih jenis inverter
setengah-jembatan satu-fasa dengan rangkaian dasar seperti pada Gambar 4 dan
bentuk tegangan keluaran ditunjukkan pada Gambar 5. Dalam rangkaian Gambar
3. diperlukan dua buah kapasitor untuk menghasilkan titik N agar tegangan pada
setiap kapasitor Vi/2 dapat dijaga konstan. Sakelar S+ dan S- mereprensentasikan
sakelar elektronis yang mencerminkan komponen semikonduktor daya
sebagaimana diuraikan sebelumnya. Sakelar S+ dan S- secara kerja rangkaian
tidak akan bekerja serempak/simultan, dan hal ini harus terhindar karena dapat
menyebabkan arus hubung singkat (short circuit).
6
Gambar 5(a,b,c,d). Bentuk gelombang dari Rangkaian Dasar Inverter Setengah-jembatan Satu Fasa
Kondisi ON dan OFF dari sakelar S+ dan S- ditentukan dengan teknik modulasi,
dalam hal ini menggunakan prinsip PWM (pulse wave modulation). Prinsip PWM
dalam rangkaian ini membandingkan antara sinyal modulasi Vc (dalam hal ini
tegangan bolak-balik keluaran yang diharapkan) dengan sinyal pembawa dengan
bentuk gelombang gigi-gergaji (V∆). Secara praktis, jika Vc > V∆ maka sakelar
S+ akan ON dan sakelar S- akan OFF, dan jika Vc < V∆ maka sakelar S+ akan
OFF dan sakelar S- akan kembali ON. Untuk menghasilkan tegangan keluaran
(Vo) satu fasa, terdapat tiga kondisi jika Sakelar S+ dan S- dioperasikan
7
Tabel.1 Tegangan keluaran (Vo) pada kondisi saklar (S + dan S - ) untuk inverter setengah jembatan satu fasa
II.4 DC Chopper
Energi listrik yang disuplai oleh pembangkit biasanya berbentuk arus
bolak-balik sedangkan yang digunakan pada alat-alat elektronik adalah arus searah.
Secara umum unit alat yang dipakai untuk mengubah arus bolak balik menjadi
arus searah dinamakan adaptor atau penyearah. Penggunaan catu daya DC (arus
searah) variabel mampu memberikan keuntungan yang lebih dibanding catu
daya tetap, karena bisa digunakan untuk beban yang berbeda. Untuk mendapatkan
catu daya DC variable, dibutuhkan suatu alat yang bisa mengkonversikan
tegangan DC tetap menjadi tegangan DC variabel yang lebih dikenal dengan
nama DC Chopper.
Rangkaian DC Chopper ini memberikan tegangan dc variabel kebagian
rangkaian inverter. Pada penulisan ini dipilih rangkaian DC chopper type buck
dengan rangkaian dasar seperti pada Gambar 6.
Gambar 6. Rangkaian dasar DC Chopper buck
DC Chopper buck adalah konverter yang bekerja sebagai Step-Down DC (direct
8
pengaturan besar duty-cycle switching. Prinsip penurunan tegangan tersebut
dilakukan sebagai berikut:
1. Ketika switch S closed : dioda bekerja reversed/block sehingga suplai input mengalirkan arus ke induktor dan juga ke beban.
2. Ketika switch S opened : dioda bekerja forward/unblock sehingga energi yang tersimpan di dalam induktor dapat mengalir ke beban.
Penulis memilih mosfet sebagai komponen inverter, dimana mosfet yang digunakan pada rangkaian DC Chopper Tipe Buck adalah IRF 540 bertindak sebagai saklar yang dapat membuka atau menutup rangkaian sehingga arus dapat dikendalikan sesuai dengan duty cycle yang diinginkan.
II.5 Rangkaian Kontrol
Rangkaian kontrol yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah rangkaian
kontrol dengan IC 4047 yang digunakan untuk memicu komponen mosfet IRF
540. Keluaran dari rangkaian kontrol ini berupa gelombang pulsa dari kaki 10 dan
kaki 11 seperti diperlihatkan pada Gambar 7 berikut:
Gambar 7. Rangkaian kontrol IC 4047
Rangkaian kontrol IC 4047 ini berguna untuk memicu gate pada rangkaian
inverter mosfet. Rangakaian mosfet akan menerima gelombang pulsa dari kaki IC
(pin 10,pin11), dimana rangkaian secara lengkap dapat dilihat pada Bab
9 BAB III
METODE PENELITIAN
Penulis melaksanakan penelitian ini dengan :
a. Metode
Berdasarkan sifat dan permasalahan serta tujuan dari penelitian ini, metode yang
digunakan adalah dengan metode eksperimen.
b. Objek penelitian
Objek penelitian adalah merancang pereduksi asap menggunakan tegangan dan
frekwensi tinggi
c. Langkah-langkah pengumpulan data:
Pengumpulan data dilakukan pada saat eksperimen berlangsung mulai dari saat
pemberian tegangan 1 kV hingga 8 kV ke dalam tabung ozonizer. Untuk dapat
melihat efek dari pemberian tegangan tinggi ini pada celah terminal elektroda di
dalam tabung ozonizer terhadap ruangan yang akan diterapi, penulis melakukan
praktek dengan menganggap ruangan yang akan diterapi adalah suatu wadah 240
ml. Langkah berikutnya melakukan pengukuran langsung ke dalam wadah 2
(dua) kemasan aqua cup yang masing-masing telah menerima asap rokok dan
satu diantaranya diberi udara berion (udara berisi O3). Pengukuran di dalam aqua
ini dilakukan untuk mendapatkan konsentrasi yang lebih akurat, dimana kemasan
aqua cup yang tidak menerima O3 dan yang menerima O3 sama-sama diukur
10 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Rangkaian Pembangkit tegangan dan frewensi tinggi
Seperti dijelaskan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini menghasilkan
suatu perancangan pereduksi asap rokok, melalui pemberian tegangan dan
frekwensi tinggi pada reaktor ozonisasi untuk disalurkan ke dalam suatu ruangan.
Tegangan dengan frekwensi tinggi ini dihasilkan dari suatu rangkaian lengkap
sebagai hasil dari rangkaian perencanaan pada BAB II sebelumnya dan
selengkapnya diperlihatkan pada Gambar 8. Dengan menyetel VR1 frekwensi
kerja inverter dapat ditentukan, dan dihasilkan tegangan pada gulungan
transformator X2, dimana tegangan keluaran dari transformator ini karena
perbandingan gulungan primer/sekunder (1:600) diperoleh variasi tegangan pada
gulungan transformator X1 sebesar 1 kV s/d 8 kV.
11
Pada proses penyaluran udara berisi ion O3 dilakukan untuk beberapa tingkat
tegangan seperti terlihat pada Tabel 2. Penyaluran ini dilakukan dengan hembusan
oleh fan dari tabung ozonizer kedalam simulasi ruangan (pengganti ruangan
sebenarnya) dengan menyalurkannya kedalam wadah kemasan aqua cup 240 ml.
IV.2 Hasil Pengujian
Pengujian dilakukan dengan pengukuran menggunakan tds meter terhadap
kemasan aqua cup 240 ml sebagai simulasi ruangan yang akan diterapi melalui
pemberian sebelum/setelah ion O3 diperlihatkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Pemberian O3 terhadap kemasan aqua cup 240 ml
Setelah asap rokok dihembuskan pada aqua cup 240 ml, kemudian diukur dengan tds meter No
Hasil terapi dengan pemberian ion O3 terlihat bahwa udara bebas asap rokok
(gas CO rendah) sesuai dengan standard kesehatan ruangan dimulai dengan
tingkat tegangan 7000 volt. Penulis menetapkan tingkat tegangan tertinggi 8000
volt untuk menghasilkan ion O3 dimana terlihat dari Tabel percobaan angka
pembacaan tds meter menunjuk 220ppm (< 400 ppm). Hal ini menunjukkan
12
ruangan, dan tidak perlu lagi harus menaikkan tingkat tegangan lebih dari
8000volt. Hasil pengujian ini cukup mewakili apabila diterapkan di dalam suatu
ruangan, karena asap rokok yang akan diteliti sudah terperangkap di dalam
kemasan aqua cup. Di dalam ruangan tentu asap rokok diperangkap/dijebak
dengan exaus fan (kipas penyedot) pada langit-langit dan kemudian disalurkan
13 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
perancangan proses pereduksi asap rokok dengan tegangan tinggi menggunakan
inverter frekuensi tinggi jenis half bridge dapat bekerja dengan baik. Setelah
melalui tahapan pengujian, pengukuran dan analisa yang telah dilakukan,
diperoleh beberapa hal berikut ini :
1. Untuk mendapatkan tegangan tinggi sebesar 1kV, 2kV, 3kV, 4kV, 5kV, 6kV,
7kV, dan 8kV diperlukan duty cycle secara berurutan sebesar 8%, 16%, 24%,
32%, 40%, 48%, 55%, 65%.
2. Persentase penurunan terbesar kadar asap rokok terjadi pada tegangan 8kV,
yakni dari 1100 ppm pada asap rokok murni turun menjadi 220 ppm setelah
pemberian ion O3, dimana sebelumnya asap rokok mengandung gas CO, CO2,
dan gas HC.
V.2 Saran
Untuk kepentingan pengembangan penelitian ini, diperlukan saran-saran sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh konfigurasi elektroda terhadap prosentase
penurunan kadar gas pada asap rokok dapat dilakukan dengan perubahan
konfigurasi 7 elektroda, misal wet reaktor, semi reaktor, spray reaktor, dan dry
reaktor.
2. Terdapat keterbatasan alat ukur gas untuk membedakan gas CO, CO2, dan gas
HC.
3. Untuk mengetahui berapa banyak kandungan gas lain yang ada di dalam asap
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Abduh, S,. Teknik Tegangan Tinggi Dasar Pembangkitan dan Pengukuran,
Salemba Teknika, Jakarta, 2003
2. Budiman, Rezon Arif, Perancangan Half Bridge Inverter untuk Catu Daya
Pemanas Induksi pada Alat Extruder Plastik. Unversitas Diponegoro, Semarang
2012.
3. Purnomo,Joko,Tugas Akhir : Perancangan dan Implementasi High Voltage Hidgh
Frequency Zero Current Swirching Resonant Inverter Power Supply Untuk
Aplikasi Pembangkitan Ozon Dengan Metode Corona Discharge, Institut
Teknologi Bandung,2008
4. Rashid, Muhammad H. Power Electronics Circuits, Devices, and Application.
United States: Prentice Hall International. 1993.
5. Sugiarto, Anto Tri, 2002. Atasi Polusi dengan Plasma. Tangerang: Pusat
Penelitian KIM-LIPI
6. Wardhana, Ibnu Surya. Perancangan Inverter Push Pull Resonan Paralel pada
15 Lampiran1: Daftar Riwayat Hidup
Data Pribadi
Nama : Sutan Pardede, S.T., M.T.
Jenis Kelamin : Pria
NIP : 196305201988111002
Disiplin Ilmu : Teknik Elektro
Pangkat /Golongan : Penata Tingkat/ IIIb
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Alamat Kantor : Jl. Almamater No 1 Kampus USU Medan
Alamat Rumah : Jl. Jamin Ginting No 160 Medan
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sutan Pardede, S.T., M.T.
2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
3 Jabatan Struktural Kepala Bengkel Listrik
4 NIP/NIDN 196305201988111002/
002 0020056309
5 Tempat/Tgl Lahir P. Siantar/20 Mei 1963
6 Alamat Rumah Jl. Jamin Ginting No 160 Simp.
Kampus USU Medan
7 Telp/HP 081229667632
8 Alamat Kantor Jl. Almamater No 1 Kampus USU
Medan
9 Nomor Telp (061) 8211235
10 Alamat Email sutanpolmed@gmail.com
11 Mata kuliah yang diampuh 1. Alat Ukur Pengukuran Listrik
2. Bengkel Listrik Sem II,III,IV,V,
16 2. Riwayat Pendidikan
Strata S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi USU ISTN -
Bidang Ilmu Teknik Elektro Teknik Elektro -
Tahun masuk-lulus 1991-1996 2008-2011 -
Judul
Nama Pembimbing Ir. Djendanari
Sembiring
Prof. DR. Ir. Agus Priyono, Msc
-
3. Pengalaman Penelitian 5 tahun terakhir
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan Jabatan
Sumber Jumlah
1 2008 Perancangan Rangkaian
Pembagi Batas Ukur
2 2009 Perancangan Program