• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN Penerapan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (Tgt) Dengan Media Ular Tangga Dalam Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Gerak Pada Tumbuhan Untuk Me

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN Penerapan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (Tgt) Dengan Media Ular Tangga Dalam Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Gerak Pada Tumbuhan Untuk Me"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN

BIOLOGI POKOK BAHASAN GERAK PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(PTK di Kelas VIII A SMP Negeri 2 Kradenan Tahun Ajaran 2011/2012)

Naskah Publikasi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun oleh : JEHAT ROHJIANTI

A. 420 080 200

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN

BIOLOGI POKOK BAHASAN GERAK PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (PTK di Kelas VIII A SMP Negeri 2 Kradenan Tahun Ajaran 2011/2012)

Jehat Rohjianti, A420080200, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 62 halaman.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Biologi pokok bahasan gerak pada tumbuhan siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Kradenan tahun ajaran 2011/2012 menggunakan metode Teams Game Tournament (TGT) dengan media ular tangga. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus melalui observasi keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan pada setiap siklus pembelajaran. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran setelah dilakukan post-test dan penskoran dalam keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan. Hasil penelitian menunjukan pembelajaran menggunakan metode Teams game Tournament (TGT) dengan media ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak pada tumbuhan dengan prosentase aspek kognitif pada siklus I adalah 39,47% dan pada siklus II adalah 76,31%. Sedangkan aspek afektif (keaktifan bertanya pada observasi awal 15,78%, meningkat menjadi 78,38% pada siklus II; keaktifan menjawab pertanyaan pada observasi awal 23,68%, meningkat menjadi 86,48% pada siklus II).

Kata kunci: Hasil belajar, Sterategi pembelajaran Teams Game Tournament, ular

Pendahuluan

Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreatifitas pendidikan bangsa itu sendiri dan kompleksnya masalah kehidupan menuntut sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

(6)

Hasil belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikan tolok ukur keberhasilan siswa dalam belajar dan sejauh mana sistem pembelajaran yang diberikan guru berhasil atau tidak. Suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila kompetensi dasar yang diinginkan tercapai. Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar tentunya juga didukung oleh pemilihan metode pembelajaran yang tepat (Rohmawati, 2012).

Berkaitan dengan masalah tersebut pada pembelajaran di SMP Negeri 2 Kradenan ini juga ditemukan keragaman masalah, salah satunya tentang rendahnya keaktifan siswa.

Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang mampu dalam memecahkan masalah dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Hal tersebut juga dapat menyebabkan siswa lebih banyak pasif dan kurang terlibat dalam proses belajar mengajar(Hamalik, 2008).

Menurut Lie (2002), dalam memilih strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kondisi siswa sebagai subjek dalam pembelajaran (kelompok atau individual). Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah Strategi Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT).

Strategi TGT (Teams Game Tournament) dipilih untuk mengatasi masalah keaktifan siswa karena strategi tersebut mempunyai konsep yang cocok untuk menghidupkan suasana kelas dan keaktifan siswa di dalam kelas, karena strategi ini menurut Salvin (2008:16-20) strategi TGT (Teams Game Tournament) menambahkan dimensi kegembiraan dan keaktifan yang diperoleh dari penggunaan permainan.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif dan afektif berupa kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan melalui metode pembelajaran Teams Game Tournament

dengan media ular tangga dalam pembelajaran Biologi pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Kradenan di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.

(7)

Slameto (2003), menyatakan bahwa pengertian belajar secara psikologis yaitu suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu menurut Dimyati (2002), pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap. Menurut Mulyasa (2002), pada umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal : pretes, proses, dan postes.

Menurut Uno (2007), strategi pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang tepat untuk membelajarkan siswa adalah dengan metode game (permainan) adalah Team Game Tournament (Handayani, 2010). Dalam metode ini siswa dibagi dalam beberapa tim belajar yang terdiri atas empat sampai lima orang yang

berbeda-beda tingkat kemampuanya, jenis kelamin dan latar belakang etniknya. TGT menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan (Slavin, 2008:16-20).

Menurut Sudrajad (2010), media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut Arsyad (2003), media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik.

Permainan ular tangga merupakan permainan yang ditunjukan untuk meningkatkan keaktifan belajar. Dengan memberikan kesepatan kepada siswa untuk bermain dan belajar, maka dapat meningkatkan kemampuan kognitif, karena siswa harus menguasai materi, afektif karena siswa bekerja dalam kelompok sehingga mereka dapat belajar bertukar pengalaman dan pembimbingan dengan teman sebaya yang diharapkan mereka akan memiliki rasa kebersamaan dan solidaritas yang tinggi. (Hartini, 2011).

(8)

Dalam pembelajaran biologi keaktifan akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, maka diperlukan berbagai upaya dari guru untuk dapat membangkitkan keaktifan mereka (Triyani, 2009).

Adapun jenis tes hasil belajar yang dapat digunakan umumnya digolongkan sebagai tes lisan dan tes tertulis. Tes tertulis terdiri dari tes esai dan tes objektif. Tes hasil belajar adalah alat untuk membelajarkan siswa. Meskipun demikian keseringan penggunaan tes tertentu akan menimbulkan kebiasaan tertentu. Artinya, jenis tes tertentu akan membentuk jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotorik tertentu. Tes hasil belajar dapat digunakan untuk (i) menilai kemajuan belajar dan (ii) mencari masalah-masalah dalam belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006).

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Kradenen Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012 pada bulan Februari 2012 sampai dengan April 2012, dengan target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya keaktifan siswa

dalam menjawab pertanyaan, serta hasil belajar siswa di dalam kelas sebesar 70%.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara langsung. Peneliti selalu bekerja sama dengan guru bidang studi biologi mulai dari: 1) dialog awal; 2) perencanaan tindakan; 3) pelaksanaan tindakan; 4) pemantauan (observasi); 5) perenungan (refleksi) pada setiap tindakan yang dilakukan; 6) penyimpulan hasil berupa pengertian dan pemahaman (evaluasi).

(9)

pembelajaran kooperatif menggunakan metode Teams Game Tournament (TGT) dengan media ular tangga, e) Catatan lapangan, merupakan catatan yang berisi tentang informasi yang di amati, di lihat, dan di dengar yang tidak terdapat di lembar pengamatan.

Analisis data yang di gunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif, sebab penelitian ini barhubungan dengan deskriptif proses pembelajaran. Metode alur yang dilalui meliputi: a) Reduksi data, b) penyajian data, c) penerikan keesimpulan. Data untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan mengadakan post-test di akhir pembelajaran melalui tes tertulis. Perbandingan nilai rata-rata post-test I dan post-test II untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar.

Hasil dan Pembahasan

Sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah SMP Negeri 2 Kradenan yang beralamatkan di Jalan Raya Rejosari, Desa Rejosari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, dengan No. Telp 08282654289 dan kode pos 58182. SMP Negeri 2 Kradenan berdiri sejak tahun 1992 dengan jenjang akreditasi “A”. Saat ini Kepela Sekolah SMP Negeri 2 Kradenan dijabat oleh Ibu Munawaroh, S.pd.

Kelas yang digunakan untuk penelitian adalah kelas VIII A. Karakter siswa Kelas VIII A sebagai treatment, dalam menerima pelajaran cenderung pasif dan kurang berani mengutarakan pendapatnya, hal ini berakibat pembelajaran biologi kurang optimal. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan untuk memperbaiki kondidi kelas dan mencari solusi guna peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII A.

Observasi dilaksanakan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Kradenan pada hari senin, 12 Maret 2012 pukul 09.30 WIB. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui keadaan awal pembelajaran sebelum dilaksanakan tindakan.

(10)

Dari kondisi prasiklus di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran biologi belum dapat dilaksanakan dengan optimal. Rendahnya keaktifan siswa tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa yaitu sebesar 18,42 % yang sesuai Ketentuan Kriteria Minimal (KKM), dari 38 siswa baik yang aktif maupun pasif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Ketentuan Kriteria Minimum untuk IPA di SMP Negeri 2 Kradenan adalah 7.

Setelah diketahui kondisi awal siswa di dalam kelas peneliti yang berkolaborasi dengan guru mengadakan perencanaan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan di dalam kelas pada saat proses pembelajaran. Perencanaan dilaksanakan dari 1) identifikasi masalah, 2) identifikasi siswa, 3) perencanaan solusi masalah yang terdiri dari metode pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, yaitu mengajar dengan penerapan Strategi Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dengan media ular tangga dan sekaligus sebagai pengamat jalanya pembelajaran.

Setelah dilaksnakan pembelajaran dengan menggunakan metode TGT melalui media ular tangga dengan langkah-langkah pembelajaran seperti berikut:

Dari pengamatan yang dilaksanakan setelah penerapan pembelajaran menggunakan metode TGT melalui media ular tangga, hasil yang diperoleh dalam aspek kog nitif adalah sebagai berikut: No. Aspek Kualitas Proses

belajar

Kondisi Awal 1 Aktif bertanya 6 siswa

(15,78%) 2 Aktif menjawab

soal-soal pelajaran dan memberikan pengantar pokok bahasan gerak pada tumbuhan sub bab gerak nasti

20’

Peneliti menjelaskanmatri gerak pada tumbuhan secara garis besar dan pembelajaran dengan penerapan Strategi Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dengan media ular tangga.

20’

Peneliti memulai dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok dan segera memulai permainan dengan peserta melemparkan dadu dan berjalan sesuai angka yang ditunjukan dadu.

20’

Guru membimbing siswa menarik kesimpulan dan memberikan beberapa permasalahan berupa pertanyaan lisan dan meminta siswa untuk menjawab dan bertanya secara sukarela

15’

(11)

Nilai Awal Siklus I Siklus II

Rata-rata 5 6,2 7,4

Prosentase 18,42% 39,47% 76,31%

Dari data di atas, dapat diketahui bahwasannya terjadi peningkatan kemampuan berpikir siswa kelas VIII A setelah diterapkan seterategi pembelajaran

Teams Game Tournament (TGT) dengan media ular tangga. Hal ini dapat kita lihat dari kenaikan rata-rata nilai awal sampai siklus II (5 < 6,2 < 7,4) dengan kenaikan prosentase siswa yang memenuhi KKM (18,42% < 39,47% < 76,31%). Sedangkan pada aspek kognitifnya dapat disajikan dalam tabel seperti berikut:

Dari tabel di atas dapat dideskripsikan bahwa terdapat peningkatan prosentase frekuensi bertanya dan menjawab pertanyaan setelah menerapkan Strategi Pembelajaran Teams game Tournament (TGT).

Hasil pembelajaran ini dapat dinyatakan bahwa rata-rata prosentase keaktifan bertanya siklus II lebih tinggi dibanding observasi awal dan siklus I (78,38%>42,10%>15,78%) dan rata-rata prosentase aspek keaktifan menjawab pertanyaan siklus

II lebih tinggi dibanding observasi awal, dan siklus I (86,48%>77,78%,52,63%>23,68%).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa serta kemampuan berpikir siswa dalam bentuk kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Kradenan tahun pelajaran 2011/2012 pada materi gerak pada tumbuhan dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Teams Game Tournament

(TGT) dengan media ular tangga.

Dalam penelitian ini, pembelajaran dengan penerapan seterategi pembelajaran

Teams Game Tournament (TGT) dengan media ular tangga dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi pada pembelajaran biologi seperti siswa yang cenderung pasif dalam pembelajaran biologi, malu dalam mengungkapkan pertanyaan, ragu dalam bertanya, dan malas untuk berpikir yang akan berdampak pada hasil belajar siswa, sehingga keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan yang semula rendah dapat ditingkatkan dengan penerapan seterategi pembelajaran Teams Game Tournament

(12)

Pada siklus I terlihat persiapan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah cukup baik walaupun belum sepenuhnya, terlihat dari persiapan siswa dalam mengikuti pelajaran kurang baik dilihat dari masih ada beberapa siswa yang terlambat masuk ke dalam kelas dan masih dalam kondisi yang tidak rapi, beberapa siswa kurang mengerti dengan penerapan eterategi pembelajaran Teams Game Tournament

(TGT) dalam pembelajaran biologi, dan masih ragu-ragu untuk bertanya, mengeluarkan pendapat, dan menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran. Akan tetapi, dibanding dengan observasi awal terlihat adanya peningkatan keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan dikarenakan permainan yang menarik minat mereka untuk lebih fokus dalam memenangkan permainan.

Pada siklus II sudah terdapat peningkatan yang lebih signifikan dibandingkan siklus I, yang terlihat pada hampir semua siswa siap mengikuti pelajaran biologi dan kebanyakan dari mereka sudah aktif bertanya dan menjawab pertanyaan. Hal ini terlihat dari antusiasnya siswa dalam berebut dalam menjawab pertanyaan yang ada dalam permainan. Selain itu juga siswa sudah dapat memahami konsep-konsep yang disampaikan. Pada tahap ini diperoleh prosentase keaktifan yang telah memenuhi target.

Berdasarkan hasil pengamatan siklus I dan II dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar yang dapat digambarkan seperti pada gambar berikut ini:

Gambar Diagram nilai siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Kradenan

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan prosentase nilai pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kradenan. Meningkatnya hasil pembelajaran siswa tersebut di atas tidak lepas dari keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang juga menunjukan peningkatan secara signifikan. Peningkatan keaktifan siswa yang meliputi keaktifan dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I sampai siklus II, peningkatan keaktifan siswa dalam bertanya dan mengajukan pertanyaan dapat digambarkan dalam kurva seperti pada gambar berikut:

(13)

Gambar Grafik kurva keaktifan

Dari grafik di atas, dapat dideskripsikan di mana garis yang dibentuk oleh prosentase keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan semuanya membentuk garis linier. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan meningkat dengan penerapan Strategi Pembelajaran

Teams Game Tournament (TGT) dengan media ular tangga. Keaktifan ini dikarenakan adanya permainan ular tangga yang menarik perhatian siswa dan memacu siswa untuk berfikir dalam menjawab pertanyaan.

Riset tentang keunggulan pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dalam pembelajaran telah banyak dilakukan oleh pakar pembelajaran maupun oleh para guru di sekolah. Dari tinjauan psikologis, terdapat dasar teoritis yang kuat untuk memprediksikan bahwa metode-metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) yang menggunakan tujuan kelompok dan tanggung jawab

individual akan meningkatkan pencapaian prestasi siswa (Slavin, 2008).

Pemilihan seterategi pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh dalam keberhasilan siswa. Menurut Uno (2007), strategi pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Menurut Mulyasa (2003), pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses yang besar, dan rasa percaya diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif dari diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%).

Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah guru dan siswa. Selain menguasai materi seorang guru juga dituntut untuk menguasai strategi-strategi penyampaian materi tersebut, cara guru menciptakan suasana 15,78%

kondisi awal siklus I siklus II

(14)

kelas akan berpengaruh terhadap respon siswa dalam proses pembelajaran. Apabila guru berhasil menciptakan suasana yang menyebabkan siswa termotivasi aktif dalam belajar akan memungkinkan terjadi peningkatan hasil belajar (Natalina, 2005).

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Handayani, Fitri. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi.

Jurnal penelitian kependidikan, Vol. 2 (2): 41-31

Mulyasa, Encong. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosda Karya.

Natlina, Mariana. 2005. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur Di Kelas

17 SLTP Negeri 20 Pekanbaru.

Jurnal Biogenesis Vol. 2 (1): 8-12

Robert. E, Salvin. 2008. Cooperative Learning, Teori, Riset, dan Praktik.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rohmawati. 2012. Penggunaan Education Game Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Biologi Konsep

Klasifikasi Makhluk Hidup. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol.1 (1): 75-81

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudrajad, Ahmad. 2010. “Media

Pembelajaran” (online),

http://www.ahmadsudrajat.wordpres.c om, (diakses pada 1 desember 2011 jam 10.04 WIB).

Triyani, Nur Arifah. 2009. Model Pembelajaran Tipe Teams Gamre Tournament (TGT) Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Peluang dan Statistika di SMP Negeri 4 Depok Yogyakarta Kelas IX C . Skripsi: Jurusan Matematika FMIPA UNY. (naskah tidak diterbitkan)

Uno. B, Hamzah . 2007. Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreaktif dan Efektif). Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

tabel di
Gambar Diagram nilai siswa kelas VIII A SMP
Gambar Grafik kurva keaktifan

Referensi

Dokumen terkait

The Influence of Tiffany’s Character on Pat Solitano in Facing His Conflicts as seen in Matthew Quick’s The Silver Linings Playbook.. Yogyakarta: Department of

[r]

rekonstruktif, sejarah reflektif dan filsafat sejarah. Sejarah rekonstruktif adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh sejarawan atau orang yang tertarik pada peristiwa sejarah.

Nama paket pekerjaan : Belanja Penambahan Nilai Gedung Dan Bangunan Berupa Pemeliharaan Parkir Jalan Ambarawa Universitas Negeri Malang Tahun Anggaran 20172. Lingkup Pekerjaan

POTENSI AIR PERMUKAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNDA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN.. AIR DOMESTIK DAN NON DOMESTIK DI

Tata letak fasilitas adalah suatu perencanaan yang terintegrasi dari aliran atau arus komponen-komponen suatu produk (barang dan atau jasa) di dalam sebuah sistem

[r]

Dewan Komisaris melihat konsistensi Direksi dalam hal menanamkan prinsip-prinsip tata kelola usaha yang baik dan mengupayakan agar semua prinsip ini menjadi bagian dari