KULIAH 1:
INTRODUCTION
By: Rini Halila Nasution, ST, MT
TUJUAN
Setelah mengikuti perkuliahan Tata Letak Pabrik, mahasiswa
diharapkan mampu memahami aspek-aspek yang berkaitan
dengan analisa dan penetapan lokasi pabrik, memahami metode
dan teknik perancangan tata letak fasilitas produksi secara
REFERENSI
Apple, James M.,
Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan
,
Bandung
Sritomo Wignjosoebroto, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan
Bahan, Gunawidya
Hari Purnomo, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas,
Gunawidya
Tompikins et al., Facility Planning, 3rd edition, John Wiley &
Sons Ltd., Singapore
Francis, J.A. w, Whute, Facility and Location: Analytical
Approach.
KONTRAK KULIAH
Kehadiran : 10%
Tugas
: 15%
UTS (30%)
- Nilai UTS : 20%
- Nilai quiz : 10%
UAS (45%)
Pengertian Dan Definisi Pabrik/Industri
Pabrik adalah setiap tempat dimana faktor-faktor manusia, mesin
dan peralatan, material, energi, modal, informasi, sumber daya alam
dan lain-lain dikelola secara bersama dalam suatu sistem produksi
guna menghasilkan suatu produk secara efektif, efisien dan aman.
Klasifikasi Industri/Pabrik Berdasarkan
Aktifitas Yang Dilaksanakan
Industri Penghasil Bahan Baku / The Primary Raw Material Industries
Aktifitas produksinya mengolah sumber daya alam guna menghasilkan bahan baku atau bahan tambahan lainnya yg dibutuhkan oleh industri lain (industri penghasil produk/ jasa). Industri tipe ini dikenal juga sebagai “extractive/ primary industry”. Industri pengolahan bijih besi, Industri Perminyakan, dll.
Industri Manufaktur / The Manufacturing Industries
Industri Pelayanan (Jasa) / Service Industries
Aktifitasnya bergerak dalam bidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktivitas industri yang lain maupun langsung memberikan pelayanan/jasa kepada konsumen Bank, Jasa Angkutan, Rumah Sakit, dll.
Industri Penyalur / Distribution Industries
Klasifikasi Industri Berdasarkan Output Yang
Dihasilkan
Producer Goods Industries
Industri yg outputnya akan digunakan utk proses produksi di industri yg lain
Industri Baja
Consumer Goods Industries
Industri yg output nya bias langusng digunakan oleh konsumen (perorangan)
Klasifikasi Proses Industri Manufaktur
Continuos Process Industries
Industri yang proses produksinya berlangsung terus menerus tanpa henti, bila dihentikan akan menimbulkan kerugian :
Material in process menjadi tidak terpakai
Kerusakan pada sistem dan peralatan
Hal tersebut, umumnya merupakan kesekuensi logis (tuntutan) dari karakteristik raw material atau produk akhir. Misalnya karena bersifat cair, serbuk, panas, berbahaya dll.
Intermittent Process Industries
Industri yang proses produksinya berlangsung sesuai order yg diterima (job order), yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu, dan pengaturan tata letak fasilitas produksinya berdasarkan aliran proses. Umumnya diterapkan pada industri yang memiliki jumlah produksi sedikit tapi jenis produk sangat beragam.
Repetitive Process Industries
Tata letak fasilitas adalah suatu perencanaan yang
terintegrasi dari aliran atau arus komponen-komponen
suatu produk (barang dan atau jasa) di dalam sebuah
sistem operasi (manufaktur dan atau non manufaktur)
guna memperoleh interelasi yang paling efektif dan
efesien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan serta
penanganan dan pemindahan bahan, barang setengah
jadi, dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya
.
ANALISIS PRODUK SISI PASAR ANALISIS PROSES ANALISIS PASAR ANALISIS MACAM,JUMLAH MESIN DAN AREA YANG DIBUTUHKAN ALTERNATIF TATA LETAK (LAYOUT) MACAM LAYOUT YANG AMPUH ANALISIS EKONOMI ANALISIS ALIRAN MATERIAL POLA ALIRAN MATERIAL
SPACE AREA YANG TERSEDIA STRUKTUR ORGANISASI TATA KETAK MESIN DAN DEPARTEMEN SISTEM PEMINDAHAN MATERIAL TATA LETAK FASILITAS PERKANTORAN FASILITAS PERSONIL FASILITAS PENUNJANG JASA PELAYANAN LAIN TATA LETAK DEPARTEMEN PRODUKSI
LUAS TOTAL PABRIK YANG DIPERLUKAN
BUILDING
REQUIREMENT BUILDING DESIGN
DETAIL KONTRUKSI BANGUINAN
Persoalan yang timbul terkait tata letak (TIDAK HANYA PADA PERENCANAAN FASILITAS BARU):
Perubahan rancangan produk
Perluasan departemen (misal: penambahan produksi komponen)
Pengurangan departemen
Penambahan produk baru
Pemindahan departemen
Penambahan departemen baru
Peremajaan peralatan yang rusak
Perubahaan metode produksi
Kebijakan penurunan biaya
Tujuan Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik
Tujuan Umum
Bagaimana mengatur suatu daerah kerja, peralatan dan perlengkapan, sehingga dapat beroperasi secara ekonomis, aman serta memuaskan baik itu bagi pekerja maupun bagi pelanggan.
Tujuan Khusus
Menaikan Output Produksi
Mengurangi Waktu Tunggu (Delay)
Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan beban dari masing-masing departemen/mesin secara terkoordinir dan terencana baik akan dapat mengurangi waktu tunggu (delay) yang berlebihan
Mengurangi proses pemindahan bahan (Material Handling)
Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service
Jalan lintas, material yg menumpuk, jarak antara mesin-mesin yg berlebihan, dll semuanya akan menambah area yg dibutuhkan utk pabrik. Suatu perencanaan tata letak yg optimal akan mengatasi segala pemborosan pemakaian ruangan tersebut .
Meningkatkan utilitas mesin, tenaga kerja, dan atau fasilitas produksi lainnya.
Mengurangi Inventory in process
Sistem produksi pada dasarnya menghendaki sedapat mungkin bahan baku untuk berpindah dari satu operasi langsung ke operasi berikutnya dengan cepat & berusaha mengurangi bertumpuknya bahan setengah jadi (material in process).
Proses manufacturing yang lebih singkat
Mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator
Perencanaan tata letak fasilitas/pabrik ditujukan utk membuat suasana kerja yg nyaman dan aman bagi pekerja didalamnya. Hal-hal yg bisa dianggap membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator harus dihindari.
Memperbaiki moral dan kepuasan kerja
Mempermudah aktivitas supervisi
Tata letak fasilitas/pabrik yg baik akan mempermudah aktivitas supervisi. Misal, dgn meletakan kantor/ruangan diatas, maka seorang supervisor dapat dgn mudah mengamati segala aktivitas yg sedang berlangsung diarea kerja dibawah pengawasan dan tanggung jawabnya
Mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuran
Tata letak yang baik mempertimbangkan :
Peralatan penanganan material
Persyaratan ruang dan kapasitasnya
Lingkungan & keserasian (
aesthetics)
Kelancaran arus informasi
Biaya pemindahan (
cost of moving) antar area
kerja yang satu
dengan lainnya
Prinsip Dasar Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik
1. Principle of Overall Integration
Tata letak yang baik dan benar adalah apabila dapat mengintegrasikan segenap tenaga kerja, bahan, mesin, peralatan serta perlengkapan lainnya dalam suatu cara tertentu sehingga dapat menghasilkan interelasi yang harmonis.
2. Principle of Minimum Distance Movement
3. Principle of Work Flow
Tata letak yang baik dan benar adalah apabila dapat mengatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan pergerakan bahan, barang setengah jadi, dan atau barang jadi diantara bagian yang satu dengan bagian lainnya (stasiun kerja) secara cepat dan lancar, serta tanpa halangan yang berarti
4. Principle of Maximum Space Utilization
5. Principle of Satisfaction and Safety
Tata letak fasilitas yang baik dan benar adalah apabila yang membuat puas dan memberikan rasa aman tidak menimbulkan kecelakaaan bagi para pekerjanya ketika bekerja dilingkungan tempat mereka
6. Principle of Flexibility
2 Jenis Proses Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik
1. Perancangan Tata Letak Mesin dan Fasilitas
Pengaturan semua mesin dan fasilitas yg diperlukan utk proses
produksi di dalam tiap departemen dari pabrik yg ada.
2. Perancangan Tata Letak Departemen
Langkah-langkah Dalam Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik
1. Analisa Produk
Menganalisa macam dan jumlah produk yg harus dibuat dengan
menggunakan pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis.
2. Analisa Proses
Menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produksi yg
telah ditetapkan utk dibuat.
3. Sisi dan Analisa Pasar
4. Analisa Macam dan Jumlah Mesin/Equipment dan Luas Area yg
Dibutuhkan
5. Pengembangan Alternatif Tata Letak
Sebelum menentukan tata letak terbaik yg harus dipilih, terlebih
dahulu
dilakukan
pengembangan
alternatif
dengan
mempertimbangkan :
Analisa ekonomi yg didasarkan macam tipe layout yg dipilih
Perencanaan pola aliran material yg hrs berpindah dari satu
proses ke proses berikutnya
Pertimbangan yg terkait dengan luas area, kolom bangunan,
struktur organisasi dll