• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata letak home industry (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tata letak home industry (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

“PENTINGNYA TATA LETAK FASILITAS TERHADAP MANAJEMEN PRODUKSI”

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN PRODUKSI YANG DIBIMBING OLEH Dr.Okianna,M.Si

Oleh:

ERIK GUNAWAN F01112090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI / AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,dan hidayah serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas individu, yaitu membuat makalah Manajemen Produksi yang berjudul “Pentingnya Tata Letak Fasilitas Terhadap Manajemen Produksi” tepat pada waktunya.

Adapun makalah mengenai “Pentingnya Tata Letak Fasilitas Terhadap Manajemen Produksi” ini disusun untuk memenuhi tugas dari Matakuliah Manajemen Produksi. Saya menyadari bahwa makalah yang saya selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “,dan saya menyadari makalah yang saya buat ini masih banyak kesalahan, baik dalam penulisan maupun informasi yang terkandung didalam karya tulis ini, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah yang saya buat selanjutnya. Serta saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat untuk menunjang nilai tugas individu saya.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha saya. Amin.

Pontianak, 26 juni 2015 Penyusun

Erik Gunawan F01112090

(3)

DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR………...ii

DAFTAR ISI……….iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang……….1

B. Rumusan masalah………...2

C. Tujuan………..2

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Manajemen Produksi………...3

2. Ruang Lingkup Manajemen Produksi………...4

3. Tata Letak/Layout………..4

4. Tujuan Pengaturan Layout……….5

5. Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Tata Letak/Layout………..7

6. Penting Tata Letak Terhadap Manajemen Produksi………..8

BAB III PENUTUP KESIMPULAN………9

DAFTAR PUSTAKA………...10

BAB I

(4)

A. Latar Belakang

Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa. Untuk melaksanakan kegiatan produksi tersebut tentu saja perlu dibuat suatu perencanaan yang menyangkut apa yang akan diproduksi, berapa anggarannya dan bagaimana pengendalian / pengawasannya. Bahkan harus perlu difikirkan, kemana hasil produksi akan didistribusikan, karena pendistribusian dalam bentuk penjualan hasil produksi pada akhirnya merupakan penunjang untuk kelanjutan produksi. Pada hakikatnya kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan bila tersedia faktor-faktor produksi, antara lain yang paling pokok adalah berupa orang atau tenaga kerja, uang atau dana, bahan-bahan baik bahan-bahan baku maupun bahan-bahan pembantu dan metode.

Sementara itu dalam memproduksi barang atau jasa pastinya memerlukan alat-alat atau fasilitas yang mendukung kegiatan produksi barang atau jasa, dimana alat-alat atau fasilitas tersebut semestinya ditempatkan pada posisi yang tepat agar lebih maksimal dalam pemanfaat ruang pabrik untuk fasilitas yang di pakai. Layout pabrik disebut juga tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Layout pabrik yang dimaksudkan adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan pengawasan. Peran manajer produksi sangat penting dalam menentukan tata letak fasilitas, maka tata letak fasilitas produksi merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien.

Seharusnya hal tersebut harus dimanajemen dengan baik oleh manajer produksi, akan tetapi pada kenyataan nya masih terdapat kasus-kasus kurang maksimalnya hasil produksi yang di sebabkan oleh tata letak ini. Pertimbangan-pertimbangan yang dibuat oleh pemilik usaha terkadang masih kurang memperhatikan dalam menentukan tata letak yang baik untuk kemajuan usaha kedepannya, sering kali tata letak menjadi suatu penghambat dalam kegiatan produksi perusahaan sehingga hasil produksinya menjadi kurang maksimal.

(5)

Mengenai permasalahan tersebut, maka tata letak fasilitas menjadi suatu hal yang sangat penting dalam perusahaan. Untuk itu didalam makalah yang saya buat ini, saya akan membahas mengenai tata letak yang menjadi suatu hal penting dalam manajemen produksi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian manajemen produksi? 2. Apa ruang lingkup manajemen produksi? 3. Apa itu tata letak/layout?

4. Apa tujuan pengaturan layout?

5. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan dalam tata letak/layout? 6. Apakah penting tata letak terhadap manajemen produksi?

C. Tujuan Penulisan

1. Agar mengetahui pengertian manajemen produksi 2. Agar mengatahui ruang lingkup manajemen produksi 3. Agar mengetahui tata letak/layout

4. Agar mengetahui tujuan pengaturan tata letak/layout

5. Agar mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tata letak/layout 6. Agar mengetahui pentingnya tata letak terhadap manajemen produksi

7. Untuk menyelesaikan tugas individu

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen produksi

Secara umum pengertian manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang

2

(6)

dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Namun masih banyak lagi pengertian mengenai manajemen produksi, mari kita ulas pengertian manajemen produksi sebagai berikut

Manajemen Operasi dan Produksi terdiri dari kata manajemen dan operasi/produksi. Para ahli manajemen, mempunyai banyak definisi tentang manajemen. Manajemen adalah tindakan atau kegiatan merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol untuk mencapai tujuan organisasi. Operasi adalah kegiatan untuk mengubah input menjadi output sehingga lebih berdaya guna daripada bentuk aslinya. Operasi merupakan salah satu dari fungsi-fungsi yang ada dalam suatu lembaga. Fungsi lain selain operasi adalah keuangan, personalia, pemasaran, dan lain-lain. Operasi inilah yang menentukan kemampuan suatu lembaga melayani pihak luar. Jadi manajemen operasi merupakan penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien.

Mekasisme atau system manajemen operasi masing-masing perusahaan berbeda, akan terdapat proses mengubah bentuk fisik, atau memindahkan (transportasi), menyimpan, memeriksa dan meminjamkan.

Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu:

1. Menurut Pangestu Subagyo (2000;1), manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakuakn secara efisien.

2. Menurut Edy Herjanto (2003;2), manajemen oprasi adalah suatu proses yang secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi–fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.

Jadi, manajemen operasi merupakan penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi dan operasi agar dapat dilakukan secara efisien selain itu juga dapat menghasilkan suatu produk yang bisa berupa barang maupun jasa, yang mana untuk kegiatan

(7)

proses produksinya yang efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta

Tata letak atau pengaturan dari fasilitas produksi dan area kerja yang ada merupakan landasan utama dalam dunia industri. Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Dalam membangun suatu perusahaaan harus sesuai dengan perencanaan dan perancangan yang sesuai dengan syarat pendirian suatu perusahaan. Dengan adanya perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas ini, diharapkan agar aliran proses serta pemindahan bahan yang ada di dalam suatu perusahaan berjalan dengan lancar. Kelancaran proses produksi dapat meminimumkan biaya dan mengoptimalkan keuntungan yang diperoleh. Selain itu, perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas ini juga berguna untuk mengoptimalkan hubungan antar aktivitas.

Perencanaan tata letak sangat berperan penting dalam sebuah perusahaan karena hal ini turut menentukan tingkat efisiensi operasi suatu perusahaan dalam jangka yang panjang. Tata letak yang baik akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah produktifitas suatu perusahaan.

Tata letak merupakan satu keputusan yang penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategi karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang differensiasi, biaya rendah dan respon cepat.

(8)

Haming dan Nurjamanuddin ( 2014: 384) menyatakan bahwa “Tata letak memiliki berbagai pengaruh yang strategis yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kecukupan kapasitas, kelancaran proses, fleksibilitas operasi dan biaya penanganan bahan serta kenyamanan kerja”.

Layout yang tepat menunjukkan ciri-ciri adanya penyesuaian tata letak fasilitas operasional terhadap jenis produk dan proses konservasi. Pengaruh layout yang tepat bagi perusahaan adalah peningkatan produktivitas perusahaan. Perihal tersebut disebabkan arus barang yang akan diproses, dan selanjutnya masuk ke dalam pemrosesan sampai menjadi produk akhir dapat berjalan dengan lancar. Aspek lain, karyawan yang langsung terlibat di dalam pemrosesan dapat bergerak leluasa tanpa takut akan kemungkinan terjadi kecelakaan, sehingga mereka bekerja dengan tenang dan aman. Karena alasan tersebut di atas, maka diperlukan perencanaan layout yang seksama.

D. Tujuan Pengaturan Layout

Tata letak dan pemindahan bahan berpengaruh paling besar pada produktifitas dan keuntungan dari suatu perusahaan bila dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Selain itu, material handling sangat berpengaruh sebagai 50% penyebab kecelakaan yang terjadi dalam industri dan merupakan 40% dari 80% seluruh biaya operasional. Dalam pelaksanaanya, tata letak dan material handling memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Tujuan dari pengaturan tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan. Secara lebih terperinci layout fasilitas bertujuan untuk mengguanakan ruangan yang tersedian seefektif mungkin, meminimumkan biaya pengangan bahan dan jarak angkut, menciptakan kesinambungan dalam proses produksi, menyederhanakan proses produksi, mendorong semangat dan efektivitas kerja para karyawan dan barang-barang yang sedang diproses, serta menghindari berbagai bentuk pemborosan.

Secara garis besar, tujuan utama dari perancangan tata letak adalah mengatur area kerja beserta seluruh fasilitas produksi di dalamnya untuk membentuk proses produksi yang paling ekonomis, aman, nyaman, efektif, dan efisien. Selain itu, perancangan tata letak juga

(9)

bertujuan untuk mengembangkan material handling yang baik, penggunaan lahan yang efisien, mempermudah perawatan, dan meningkatkan kemudahan dan kenyamanan lingkungan kerja.

Menurut pendapat Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo (2000: 128) terdapat beberapa tujuan dari pengaturan layout, yaitu:

1. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik

2. Meminimalkan kebutuhan tenaga kerja

3. Memaksimumkan ruang yang tersedia

4. Memaksimumkan hasil produksi

5. Meminimumkan kebutuhan akan pengawasan dan pengendalian dengan menempatkan mesin dan fasilitas penunjang agar diperoleh komunikasi yang mudah dan siap.

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letakfasilitas pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biayaatau meningkatkan efisieni dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja. Menurut Yamit(1998:120) Manfaat-manfaat dalam sistem produksi, yaitu:

a. Meningkatkan jumlah produksi.

b. Mengurangi waktu tunggu.

c. Mengurangi proses pemindahan bahan.

d. Penghematan penggunaan ruangane.

e. Efisiensi penggunaan fasilitasf.

f. Mempersingkat waktu proses.

g. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerjah.

h. Mengurangi kesimpangsiuran

Sedangkan menurut Russel dan Taylor dalam Haming dan Nurjaman (2014: 392) tujuan dari tata letak atau layout adalah meminimumkan material heandling cost ,

(10)

meningkatkan efisiensi utilitas tenaga kerja pabrik, mengurangi kendala proses, dan memudahkan komunikasi serta interaksi antara para pekerja, pekerja dengan supervisinya, dan atau antara pekerja dengan para pelanggan perusahaan.

Dari pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum tujuan perencanaan tata letak adalah untuk mendapatkan susunan tata letak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang tersedia di dalam perusahaan. Dengan adanya susunan tata letak yang optimal, diharapkan pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan akan berjalan dengan lancar.

E. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tata letak/layout

1. Mudah dalam pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi.

2. Letak bangunan pabrik sesuai dengan urutan proses.

3. Demi keselatan kerja maka pada tempat-tempat yang mudah terjadi kebakaran ditempatkan unit-unit pemadam kebakaran.

4. Penyimpanan bahan baku, bahan pembantu dan hasil produksi harus terletak pada lokasi yang terisolir, misalnya lem, atau bahan kimia lainnya.

5. Tersediannya ruang kosong untuk pembongkaran alat-alat. 6. Cukup ventilasi dan lubang-lubang sirkulasi udara.

7. Distribusi air dan listrik harus se-efisien mungkin.

8. Letak peralatan harus dibuat se-efisien mungkin sesuai dengan alur proses produksi. 9. Pengelompokan alat-alat yang sejenis untuk mempermudah pengawasan dan

pemeliharaan.

10. Pemasangan pipa letaknya harus di ataur supaya tidak menganggu orang yang berjalan.

F. Pentingnya tata letak terhadap manajemen produksi

Setelah membahas mengenai manajemen produksi dan tata letak atau layout, akhirnya saya paham mengapa tata letak itu sangat penting dalam manajemen produksi. Kita melihat bahwa ruang lingkup manajemen produksi salah satunya yaitu Perencanaan letak fasilitas produksi.

Pada dasarnya perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan

(11)

peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut. Sudah jelas bahwa dalam menentukan tata letak atau layout tersebut merupakan bagian dari perencanaan yang menjadi tugas sorang manajemen produksi.

Untuk itu dalam penentuan tata letak/layout fasilitas pabrik sebagaimana diketahui bahwa layout yang dipergunakan dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-persiapan yang matang, diantaranya, Pertama, data yang diperlukan meliputi jumlah dan jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin dan peralatan informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan perbandingan perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan ketiga teknik kesimbangan kapasitas. Maka manajemen produksi harus mengatur tata letak tersebut sedemikian rupa dan sesuai kebutuhan perusahaan dalam untuk produksi barang atau jasa agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga biaya-biaya yang membebani perusahaan dapat di minimalisir atau bahkan dihilangkan biaya tersebut, meningkatnya produktivitas perusahaan serta akan berdampak pada meningkatnya laba perusahaan.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Tata letak/layout pabrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting diperhatikan oleh manajemen produksi agar suasana kerja menjadi baik. Sasaran tata letak adalah untuk mengatur ruang agar aliran proses produksi menjadi lancar, efisien dan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan mudah diawasi. Mengenai hal itu maka manajemen produksi harus membuat perencanaan mengenai tata letak/layout, adapun salah satu tahap dalam

(12)

perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. karena tujuan penyusunan tata letak/layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, sehingga meningkatkan produktivitas perusahaan, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah. Maka akan berdampak pada peningkatan laba perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Haming.Murdifin dan Mahfud Nurajamuddin.(2014). Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur Dan Jasa. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Reksohadiprodjo, sukanto dan indriyo gitosudarmo.(2000). Manajemen Produksi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Subagyo, Pangestu. 2000. Manajemen Operasi. BPFE. Yogyakarta Yamit.(1998). Manajemen operasi.Bandung. Alfabeta.

(13)

Online

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian ini dilakukan oleh ahli materi yaitu guru SMK. Dari hasil pengujian formatif didapatkan data sebagai berikut : 1) Aspek Substansi Efektifitas; hasil uji

Pembagian kerja ini, tidak hanya terjadi dalam proses otorisasi satu permintaan individual, tetapi juga antara subjek individu, dan juga satu subjek tidak boleh diberikan

Judul : Meningkatkan Kemampuan Mengembangkan Perangkat Pembelajaran matematika Kontekstual sebagai Implementasi Kurikulum berbasis Kompetensi Bagi Guru-guru Jenjang Pendidikan Dasar

Setiap rencana asuhan harus disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu bidan dan klien agar dapat dilaksanakan asuhan kebidanan secara efektif, karena pada akhirnya

Tarian Tradisional : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan, Tari Selendang Mak Inang, Tari Rentak Besapih, Tari Tauh, Tari Selaras Pinang Masak,Tarian Magis Gadis, Tari

1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi lebih besar sehingga dapat terlihat dengan jelas. 2) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh

The LATs were set at 1 m above the ground; there was a gap of 2 m from the tip of the LAT to the impulse electrode; two 40 W UV lamps were used to illuminate the air terminals with

[r]