Pembelajaran Fisika menggunakan Multimedia Interaktif Page 1 PEMBELAJARAN FISIKA MATERI GERAK LURUS DAN GERAK PARABOLA
MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF (Pengembangan Bahan Ajar dengan Bantuan Adobe Flash)
Penulis Skripsi :
SIREP PURWANTI 5215099169
Email : ukh.pur@gmail.com
Nomor Hp : 081334762386
Program Studi Teknik Elektronika
Tanggal Kelulusan 20 Juli 2012
Pembimbing Skripsi :
Dr. Nanang Arif Guntoro, M.Si (Dosen Pembimbing 1)
Dr. Yuliatri Sastrawijaya, M.Pd (Dosen Pembimbing 2)
PEVOTE Vol. 7, No. 13, September 2012 1-12
Penulis Jurnal :
Fitri Andriani (5215097011)
PEVOTE Vol. 7, No. 13, September 2012 1-12 Page 2 ABSTRACT
SIREP PURWANTI, Learning Material Physics Rectilinear Motion And Parabola Using Interactive Multimedia (Development of Teaching Material in Support Adobe Flash).
Innovative Labour. Study of Elektronic Engineering Education Program, Electrical Engineering Department, Faculty of Engineering, Jakarta State University, July 2012. Advisor Dr. Nanang Arif Guntoro, M.Si, and Dr. Yuliatri Sastrawijaya, M.Pd.
This research aims to develop an interactive learning media on the subjects of physics and motion of matter straight parabolic motion using Adobe Flash, which can be used as a learning tools for teachers as well as could be one solution in developing the concept of self-learning to improve student self-learning outcomes. The study was sonducted in Jakarta SMK 1, in May 2012. Stage is the selection of the material performed, the display design of learning media, scripting and animation, testing, and evalution.
Stages of product testing or trial media to determined the feasibility study carried out which products have been produced. The result of formative evalution by three experts and three media each teacher earned 85.85% and 87%. While the result of summative evolution by the teacher and 20 students SMK Jakarta 1 obtained 94.9% and 71%, so we get an average of 84.69% testing. This means that the resulting product had a good interpretation. So that the conclusions obtained from this study indicate that the media interactive learning physics rectinilear motion and parabola using interactive multimedia is feasible to be used as a complementary resource to support learning and independent learning for student of class X SMK Jakarta 1 jurusan rekayasa perangkat lunak.
Keyword : Learning Media, CD Interactive, Flash, Physics, Rectilinear, Motion Parabola.
PENDAHULUAN
Kurikulum pendidikan kejuruan secara spesifik memiliki karakter yang mengarah kepada pembentukan kecakapan
lulusan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan tertentu. Kecakapan tersebut telah diakomodasi dalam kurikulum SMK yang meliputi kelompok Normatif, Adaptif. Dan Produktif. Adapun
Pembelajaran Fisika menggunakan Multimedia Interaktif Page 3 pelajaran Fisika dalam kurikulum SMK
termasuk dalam kelompok Adaptif.
Pelajaran Fisika termasuk dalam kategori pelajaran yang menjadi momok siswa, sebab konsep Fisika yang bersifat abstrak sehingga siswa sulit membayangkan materi dari pelajaran tersebut. Sehingga banyak dari siswa yang tidak mengetahui konsep dasar dari materi Fisika yang diajarkan. Salah satu materi pelajaran Fisika tersebut adalah materi gerak lurus dan gerak parabola. Suatu benda dikatakan bergerak, jika benda tersebut berubah kedudukannya setiap saat terhadap titik acuannya atau titik asalnya. Sebuah benda dikatakan bergerak lurus atau melengkung, jika lintasan berubahnya kedudukan dari titik asalnya berbentuk garis lurus atau melengkung. Sebagai contoh gerak jauh bebas, gerak mobil dijalan yang lurus, gerak peluru yang ditembakkan dengan sudut tembak tertentu dan sebagainya.
Gerak lurus beraturan (disingkat GLB) adalah gerak dengan lintasan lurus dan kecepatannya selalu tetap. Yang dimaksud dengan kecepatannya tetap ialah benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu tertentu. Kecepatan (v) adalah besaran vektor yang besarnya sesuai perubahan lintasan tiap satuan waktu.
Berbeda lagi dengan pengertian gerak lurus berubah beraturan (GLBB),
bahwa suatu benda dikatakan mengalami gerak lurus berubah beraturan (GLBB), jika benda tersebut memiliki percepatan yang tetap. Percepatan (a) adalah perubahan kecepatan tiap sekon. Pada percepatan tetap, selain besarnya tetap, arah percepatannya juga tetap. Jadi jika suatu benda besar percepatannya tetap, tetapi arah geraknya berubah maka dikatakan benda tersebut mengalami percepatan yang berubah. Contoh dari GLBB diantaranya adalah gerak jatuh bebas. Gerak jatuh bebas adalah gerak benda yang dilepaskan dari suatu tempat siatas permukaan bumi tanpa percepatan awal.
Sedangkan gerak parabola atau gerak peluru, adalah suatu gerak benda yang lintasannya berupa parabola. Definisi yang lain dari gerak parabola adalah gerak sebuah peluru yang dilemparkan dengan arah yang tidak vertikal sehingga geraknya hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi dan lintasannya berupa parabola. Gerak parabola terbentuk oleh superposisi gerak lurus beraturan kearah horizontal (percepatannya nol, a = 0) dengan gerak lurus berubah beraturan (percepatan yang mempengaruhi percepatan gravitasi a = - g) yang arah vertikal. Pada gerak parabola, terdapat dua keadaan istimewa yaitu titik tinggi
PEVOTE Vol. 7, No. 13, September 2012 1-12 Page 4 maksimum dan jarak mendatar maksimum
dimana benda sampai di permukaan tanah. Untuk memberikan gambaran atau visualisasi tentang materi gerak lurus dan parabola kepada siswa, maka guru haruslah mempunyai sebuah media pembelajaran untuk membantu siswa memahami materi tersebut. Dalam proses pembelajaran media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Jika medianya menarik, maka siswa akan semakin terpacu untuk belajar dan memahami kandungan dari materi, demikian pula sebaliknya.
Kondisi di SMK Jakarta 1, pembelajaran Fisika masih menggunakan media yang standar seperti menggambarkan konsep gerak lurus di papan tulis, menjelaskan dengan power point dan juga buku modul. Hal tersebut membuat pembelajaran terhadap konsep Gerak Lurus dan Gerak Parabola menjadi hal yang sangat menjemukan karena hanya berupa teori tertulis dengan ilustrasi yang tidak menarik. Dengan adanya alat bantu atau media pembelajaran, dalam bentuk lain sebagai variasi, akan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, interaktif, dan menyenangkan.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang gerak lurus dan gerak parabola adalah menggunakan multimedia
interaktif berupa animasi. Apalagi jika
software yang dibuat sesuai dengan
kondisi lingkungan siswa, tentu visualisasi materi yang disampaikan akan semakin mudah mereka terima.
Karena sebab diatas, maka peneliti ingin membuat sebuah media pembelajaran interaktif khususnya pada mata pelajaran Fisika Materi Gerak Lurus dan Gerak Parabola berupa animasi yang sesuai dengan kondisi lingkungan siswa, untuk memberikan inovasi dan memotivasi siswa dalam belajar mandiri.
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan Operasional Penelitian
Tujuan dari penelitian dari skripsi adalah pengembangan perangkat lunak media pembelajaran Fisika Materi Gerak Lurus dan Gerak Parabola menggunakan pendekatan simulasi dan animasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk memahami konsep materi Gerak Lurus dan Gerak Parabola.
Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Multimedia Teknik
Pembelajaran Fisika menggunakan Multimedia Interaktif Page 5 Elektronika FT UNJ pada bulan Januari
2012 sampai bulan April 2012.
Pengujian program atau perangkat lunak dilaksanakan di laboratorium komputer SMK Jakarta 1, pada bulan Mei 2012.
Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan pada pengembangan media pembelajaran adalah : 1. Metode eksperimen yaitu membuat konsep desain tampilan dari media pembelajaran interaktif, pembuatan script dan animasi, kemudian diuji coba pada guru dan ahli media agar mendapatkan sebuah media yang berkualitas. 2. Studi perpustakaan, untuk mencari bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat media pembelajaran interaktif Fisika Materi Gerak Lurus dan Gerak Parabola.
Alat – Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran adalah : 1) Komputer dengan spesifikasi : Prosesor Intel Atom N450, Hardisk 320 GB, RAM 2 GB DDR 2. 2) Software : Adobe Flash CS4, Adobe Photoshop CS4, Adobe Ilustrator, Microsoft Office 2010, Visio.
Langkah – Langkah Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode pengembangan perangkat lunak model prototype. Prototype adalah proses pembuatan model perangkat lunak yang akan dibuat atau dikerjakan sehingga pemakai dapat mengetahui hasil yang akan didapat. Metode prototype, memungkinkan dilakukannya penyempurnaan secara terus-menerus pada perangkat lunak yang dikembangkan.
Adapun diagram blok proses pembuatan media pembelajaran yang akan dilakukan seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1 berikut :
Keterangan gambar diatas adalah diagram blok proses pembuatan media pembelajaran.
Instrumen Formatif dan Sumatif
Untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan dari media
Evaluasi
Uji Coba
Pembuatan Script & Animasi Desain Tampilan Media
Pembelajaran Pemilihan
PEVOTE Vol. 7, No. 13, September 2012 1-12 Page 6 pembelajaran Fisika, digunakan instrumen
penelitian formatif dan sumatif untuk mengevaluasi program. Instrumen formatif dilaksanakan selama program berlangsung untuk memberikan informasi berguna pada saat pembuatan software aplikasi. Sedangkan penilaian sumatif berlangsung pada akhir program untuk memberikan informasi tentang software aplikasi yang sudah diperbaiki.
Oleh karenanya, untuk mengetahui kualitas dari program media pembelajaran yang dibuat, diberikan kuisioner sebanyak 15 butir pertanyaan kepada 20 orang siswa SMK Jakarta 1 kelas 1 RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) dan 15 butir pertanyaan kepada 3 orang guru SMK serta 12 butir pertanyaan kepada 3 ahli media. Bobot pertanyaan pada masing-masing pengamat telah disesuaikan dengan sudut pandang yang diamati.
Untuk evaluasi formatif dilakukan kepada 3 ahli media dan 3 orang guru SMK. Sedangkan untuk evaluasi sumatif dilakukan kepada 3 orang guru Fisika SMK dan 20 siswa SMK Jakarta 1 kelas RPL (Rekayasa Perangkat Lunak).
Teknik Analisis Data
Hasil Evaluasi akan dihitung menggunakan rumus yang dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto, yaitu dengan membagi anatara skor dari hasil penelitian
dengan skor maksimumnya. Seperti dituliskan pada formula berikut :
Untuk mengetahui kualitas media yang telah dibuat, diperlukan analisis data yang telah dihasilkan. Keterangan nilai dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
Skor Kualitas 86 - 100 Sangat Baik 71 - 85 Baik 56 - 70 Cukup Baik 41 - 55 Berkualitas Rendah 20 - 40 Tidak Baik
HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Program
Hasil Pengujian program media pembelajaran interaktif ini berupa hasil kerja pengembangan bahan ajar Fisika materi gerak lurus dan gerak parabola menggunakan Adobe Flash, meliputi fungsi tombol–tombol pada media pembelajaran. Dari pengujian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa pada tampilan pertama dari program, terdapat tombol start yang sudah berfungsi dengan baik.
Pembelajaran Fisika menggunakan Multimedia Interaktif Page 7 Sedangkan untuk tombol hyperlink
pada menu utama halaman kedua telah bekerja dengan baik. Adapun tombol menu tersebut adalah tombol materi yang berfungsi untuk mengeksekusi dari menu ke materi dari media pembelajaran, tombol info yang berfungsi untuk mengeksekusi menu informasi, ketiga adalah tombol soal berfungsi untuk mengeksekusi menu latihan soal dan terakhir adalah tombol keluar atau tetap berada dalam program.
Hasil pengujian tombol pada submenu materi juga menunjukkan bahwa tombol sudah bekerja dengan baik. Adapun submenu pada menu materi lain :
hyperlink tombol pengertian gerak untuk
mengeksekusi materi tentang gerak,
hyperlink tombol kelajuan dan kecepatan
untuk mengeksekusi materi kelajuan dan kecepatan, hyperlink tombol percepatan untuk mengeksekusi materi percepatan,
hyperlink GLB, untuk mengeGLBB,
ksekusi materi tentang gerak lurus beraturan, hyperlink tombol GLBB untuk mengeksekusi materi tentang hyperlink contoh soal untuk mengeksekusi materi contoh soal.
Sedangkan hasil pengujian pada sub menu info menunjukkan bahwa tombol sudah bekerja dengan baik. Sub menu tersebut antara lain, tombol tujuan pembelajaran untuk mengeksekusi keterangan hyperlink tujuan pembelajaran,
hyperlink tombol daftar pustaka untuk
mengeksekusi daftar pustaka, tombol penyusununtuk mengeksekusi keterangan tentang penyusunan. Dari keseluruhan pengujian didapatkan hasil bahwa untuk semua tombol pada program ini telah bekerja dengan baik.
Hasil dan Pembahasan Evaluasi Formatif dan Sumatif
Hasil pengujian evaluasi formatif dan sumatif. Pengujian formatif dilakukan oleh 3 orang guru SMK dan 3 orang ahli media pembelajaran, sedangkan pengujian sumatif dilakukan oleh 3 orang guru Fisika dan 20 siswa SMK Jakarta 1 Kelas Rekayasa Perangkat Lunak.
Hasil dan Pembahasan Evaluasi Formatif
Pengujian Oleh Ahli Media
Dari hasil angket diperoleh rekapitulasi data, yaitu : 1) Aspek Tampilan Media; Hasil uji aspek tampilan dihasilkan presentase sebesar 91.7%, hal ini menunjukkan bahwa kualitas aspek tampilan dalam media pembelajaran fisika yang meliputi estetika tampilan, warna, kesesuaian serta komposisi warna ini sudah sangat baik. 2) Pengujian Media Bergerak; Hasil uji aspek media bergerak didapatkan presentase 83.3%. Hal ini menunjukkan bahwa animasi dan
PEVOTE Vol. 7, No. 13, September 2012 1-12 Page 8 kesesuaian animasi dalam media
pembelajaran fisika ini baik. 3) Aspek Teks; Hasil uji aspek teks didapatkan presentase sebesar 81.7%. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan ukuran, jenis huruf, dan ketepatan memilih layout, berkualitas baik. 4) Aspek Interaktif; Hasil uji aspek interaktif didapatkan presentase 86.7%. Hal ini menunjukkan bahwa aspek interaktifitas yang meliputi indikator respon tombol navigasi, dan kesesuaian tombol navigasi dalam media pembelajaran fisika sudah sangat baik.
Beberapa masukan yang diperoleh dari ahli media diantaranya : a) Menyederhanakan bentuk dan ukuran font. b) Mengganti instrumen musik dengan nada yang lebih halus. c) Memperbaiki tata letak, sehingga materi/content secara komposisi ideal dengan posisi latar. d) Tidak perlu ada animasi pada teks karena akan mengganggu konsentrasi pembaca.
Secara keseluruhan rata-rata hasil pengujian formatif pada ahli media adalah 85.85%. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran Fisika ini sudah layak untuk digunakan tetapi masih perlu ada beberapa revisi seperti saran ahli media yang harus dilakukan.
Hasil pengujian formatif oleh guru SMK
Pengujian ini dilakukan oleh ahli materi yaitu guru SMK. Dari hasil pengujian formatif didapatkan data sebagai berikut : 1) Aspek Substansi Efektifitas; hasil uji aspek media pembelajaran diperoleh presentase 86.7%. Hal ini menunjukkan bahwa materi pembelajaran Fisika gerak lurus dan gerak parabola pada media pembelajaran yang ditampilkan telah sesuai dengan tujuan pembelajaran, standar kompetensi dan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. 2) Aspek Materi Pembelajaran; Hasil uji aspek materi pembelajaran diperoleh presentase sebesar dapat83.3%. Hal ini menunjukkan bahwa materi pembelajaran yang ditampilkan pada media pembelajaran sudah jelas, sesuai, urut dan lengkap sehingga diharapkan siswa dapat memahami konsep gerak lurus dan gerak parabola dengan lebih mudah. 3) Aspek Interaktifitas Media Pembelajaran; Hasil uji aspek interaktifitas dari media pembelajaran didapatkan hasil presentase sebesar 93%, hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran ini dapat memberikan stimulus dengan sangat baik kepada siswa. 4) Aspek Evaluasi Pembelajaran; Hasil uji aspek evaluasi pembelajaran diperoleh presentase sebesar 86.7%. Hal ini menunjukkan bahwa evaluasi pada media pembelajaran yang ditampilkan telah sesuai dengan materi yang disampaikan dan tingkat kesulitannya pun sesuai
Pembelajaran Fisika menggunakan Multimedia Interaktif Page 9 dengan standar kompetensi di kompetensi
dasar. 5) Aspek Tampilan Media Pembelajaran; Hasil uji aspek tampilan ini diperoleh presentase sebesar 93.3%. Hal ini menunjukkan bahwa warna, animasi, dan ilustrasi pada media pembelajaran telah sesuai dengan materi yang dijelaskan. 6) Aspek Teks; Hasil uji aspek teks dari media pembelajaran, yang mencangkup keterbacaan huruf diperoleh presentase sebesar 73.3%. Hal ini menujukkan bahwa huruf pada media pembelajaran ini terbaca cukup baik tetapi masih membutuhkan beberapa perbaikan agar bisa lebih mudah dibaca pleh pengguna. 7) Aspek Kegunaan media pembelajaran diperoleh presentase sebesar 95%. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran ini sangat bermanfaat dalam mambantu dan mendorong siswa untuk belajar secara mandiri.
Beberapa masukan yang diberikan dari hasil validasi oleh guru SMK adalah : a) Memperbanyak contoh soal, b) Mempergunakan hyperlink, untuk teori yang banyak. c) Mempersingkat penjelasan materi.
Rata-rata hasil pengujian formatif oleh guru sebesar 87%. Hal ini menujukkan bahwa media pembelajaran Fisika ini sudah layak untuk dipakai sebagai alat penunjang dalam proses belajar mengajar.
Hasil Evaluasi Sumatif
Hasil pengujian oleh guru Fisika SMK Pengujian sumatif ini dilakukan oleh tiga orang guru Fisika SMK. Berikut didapatkan data hasil pengujian sumatif : 1) Hasil Efektifitas Media Pembelajaran; Hasil uji aspek substansi efektifitas dari media pembelajaran, yang meliputi indikator tujuan pembelajaran, standar kompetensi dan motivasi serta kesesuaiannya dengan materi, diperoleh presentase 98%, Hal ini menunjukkan bahwa materi pembelajaran Fisika gerak lurus dan gerak parabola yang ditampilkan pada media pembelajaran sudahsa ngat baik. 2) Aspek Materi Pembelajaran, yang mencakup kejelasan, kesesuaian dan ketepatan urutan serta kelengkapan dari materi, diperoleh hasil presentase sebesar 89%. Hal ini menunjukkan bahwa materi pembelajaran fisika gerak lurus dan gerak parabola pada media pembelajaran yang ditampilkan sudah jelas, sesuai, urut dan lengkap. 3) Aspek Interaktifitas Media Pembelajaran; Hasil uji aspek ini diperoleh hasil presentase sebesar 95%. Hal ini menujukkan bahwa media pembelajaran ini dapat memberikan stimulus kepada siswa. 4) Aspek Evaluasi Pembelajaran; Hasil uni aspek ini yang mencakup indikator kesesuaian soal dan materi, dan tingkat kesulitan dapat diperoleh presentase sebesar 90%. Hal ini
PEVOTE Vol. 7, No. 13, September 2012 1-12 Page 10 menunjukkan bahwa evaluasi pada media
pembelajaran yang ditampilkan telah sesuai dengan materi yang disampaikan dan tingkat kesulitannya pun sesuai dengan kompetensi dasar. 5) Aspek Tampilan Media Pembelajaran; Hasil uji aspek tampilan media pembelajaran, yang mencakup indikator kesesuaian warna, animasi, ilustrasi diperoleh presentase sebesar 95%. Hal ini menunjukkan bahwa warna, animasi, ilustrasi pada media pembelajaran telah sesuai dengan materi yang disampaikan. 6) Aspek Teks; Hasil uji aspek teks media pembelajaran, yang mencakup indikator keterbacaan huruf, diperoleh presentase sebesar 75%. Hal ini menunjukkan bahwa huruf pada media pembelajaran ini sudah terbaca dengan jelas. 7) Aspek Kegunaan Media Pembelajaran; Hasil uji aspek kegunaan media pembelajaran diperoleh presentase sebesar 100%. Hal ini menujukkan bahwa media pembelajaran ini sangat bermanfaat dalam membantu siswa untuk belajar secara mandiri.
Rata-rata hasil pengujian sumatif oleh guru diperoleh sebesar 94.9%. Hal ini menunjukkan bahwa media ini layak dijadikan referensi bagi guru dalam proses belajar mengajar. Jika di bandingkan dengan pengujian formatif, rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 87%. Maka bisa
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada uji sumatif ini yaitu sebesar 7.9%.
Pengujian Oleh Siwa
Dari hasil validasi didapatkan rekapitulasi data sebagai berikut : 1) Aspek Tampilan; Hasil uji aspek tampilan menunjukkan bahwa 50% dari 20 responden menjawab sangat setuju dan 31% dari responden menjawab setuju. Hal ini berarti bahwa tampilan dari media pembelajaran ini menarik, dengan komposisi warna yang sesuai dan kualitas gambar penunjang yang tepat dengan dunia siswa SMK. 2) Aspek Interaktifitas; Hasil uji aspek interaktifitas menujukkan 40% dari 20 responden menjawab sangat setuju dan 20% menyatakan setuju. Hal ini menjelaskan bahwa respon tombol navigasi pada medua pembelajaran interaktif ini telah berfungsi dengan baik. Tetapi harus diperbaiki kembali untuk kemudahan pengguna. 3) Aspek Materi Pelajaran; Hasil uji aspek materi pelajaran menunjukkan 65% dari 20 responde n menyatakan sangat setuju dan 18% reponden menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa animasi dan ilustrasi yang diberikan sangat menarik dan sesuai dengan materi yang dijelaskan. 4) Aspek Media Bergeark; Hasil uji aspek media bergerak menunjukkan 65% dari 20 responden menyatakan sangat setuju dan 18% responden menyatakan seuju. Hal ini
Pembelajaran Fisika menggunakan Multimedia Interaktif Page 11 menunjukkan bahwa animasi dan ilustrasi
yang diberikan sangat menarik dan sesuai dengan materi yang dijelaskan. 5) Aspek Teks; Hasil uji aspek teks menujukkan 47% dari 20 responden menjawab setuju dan 24% siswa menjawab sangat setuju. Hal ini berarti teks pada media pembelajaran ini telah terbaca dengan baik karena memiliki ukuran huruf yang sesuai dan tata letak yang tepat. 6) Aspek Evaluasi; Hasil uji aspek evaluasi menunjukkan bahwa 37% dari 20 responden menjawab sangat setuju dan 15% siswa menjawab setuju. Hal ini berarti evaluasi pada media pembelajaran ini dapat diselesaikna dengan baik.
Dari hasil evaluasi sumatif oleh siswa nampak bahwa 71% siswa menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran fisika ini berkualitas baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang media pembelajaran Materi Fisika Gerak Lurus dan Gerak Parabola Menggunakan Multimedia Interaktif (Pengembangan Bahan Ajar Dengan Bantuan Adobe Flash) di SMK Jakarta 1 kelas RPL1, dapat diambil kesimpulan : 1) Penyajian bahan ajar Fisika Materi Gerak Lurus dan Gerak Parabola pada penelitian skripsi yang
dibuat, adalah dengan memanfaatkan software adobe flash CS4. 2) Media pembelajaran Fisika materi gerak lurus dan gerak parabola yang dibuaty sudah layak digunakan sebagai alat penunjang mengajar bagi guru dan pembelajaran mandiri bagi siswa kelas X rekayasa perangkat lunak di SMK Jakarta 1. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi sumatif oleh guru diperoleh rata-rata sebesar 94.9% dan oleh siswa sebesar 71%.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti menyampaikan saran antara lain : 1) Pada materi pembelajaran, perlu dibuat contoh tampilan video riil yang ada disejitar kita. Misalkan video yang menggambarkan tentang Gerak Lurus dan Gerak Parabola. 2) Pada perancangan kedepannya, diperlukan animasi yang lebih menarik dan lebih bervariasi lagi disesuaikan dengan perkembangan dunia sekitar anak SMK. 3) Contoh soal pada media ini hanya terbatas sebanyak 6 soal, kedepannya sebaiknya contoh soal lebih diperbanyak lagi agar keterampilan siswa dalam mengerjakan soal lebih terasah lagi. 4) Pembahasan materi lebih dipersingkat kembali.
PEVOTE Vol. 7, No. 13, September 2012 1-12 Page 12 DAFTAR PUSTAKA
HR, Widada. 2010. Multimedia Interaktif
Untuk Guru & Profesional. Pustaka
Widyatama : Yogyakarta.
Wijaya, Didik. 2002. Macromedia Flas 5.0
dengan Action Script. Elex Media
Komputindo : Jakarta.
Endarko. 2008. Fisika Jilid 1 Untuk SMK
Teknologi. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Jayan. 2009. Flash CS4 untuk orang
awam. Penerbit Maxicom : Palembang.
Hidayatullah, Priyanto. 2011. Animasi
Pendidikan Menggunakan Flash. Penerbit
Informatika : Bnadung.
Mashuri. 2008. Fisika Jilid 1 Untuk SMK
non Teknologi. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
Syarwani. Konsep-Konsep Fisika Untuk
Kelas III Caturwulan 2 SMU. PT. Intan
Pariwara.
Kanginan, Marthen. 1995. Fisika SMU
Kelas 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sugiarto, Drs. 1995. Terampil Menerapkan
Konsep dan Prinsip Fisika 1A. PT. Tiga
Serangkai, Solo.
Prasodjo, Budi. 1991. Soal dan Penyelesaian Fisika SMU Ebtanas dan UMPTN. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Juliartawan S,Si, S.E, I Wayan. 1995.
Formula Tercepat Fisika Contoh Soal dan Penyelesaian. Andi Offset, Yogyakarta.
Zemansky, Mark W. 1994. Fisika untuk
Universitas 1. Penerbit Bina Cipta.
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi
Kelima. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Esomar, Anthon J. 1997. Fisika SMU Jilid
1A Untuk Kelas 1. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Yahdi, Umar. 1996. Pengantar Fisika
Mekanika. Universitas Gunadharma,
Depok.
Fakultas, teknik. Buku Pedoman Skripsi /
Komprehensif / Karya Inovatif (SI).
Jakarta: FT UNJ Press. 2009.