BAB VIII
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
Tata letak peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan pabrik merupakan syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi yang dapat diandalkan terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat diperoleh perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian pabrik.
8.1 LOKASI PABRIK
Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta kelangsungan dari suatu industri kini dan pada masa yang akan datang karena berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di sekitar lokasi pabrik (Peters dan Klaus, 1991).
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka Pabrik Pembuatan Xilitol ini direncanakan berlokasi di daerah Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah : 1. Bahan baku
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku dan daerah pemasaran sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar. Bahan baku utama yang digunakan yaitu tandan kosong kelapa sawit, yang disuplai dari PT. Lembah Sari Subur dan PT. Serikat Putra, sedangkan bahan kimia pendukung lainnya diperoleh dari daerah lokal.
2. Transportasi
Pembelian bahan baku dan penjualan produk dapat dilakukan melalui jalan darat maupun laut. Daerah lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik ini merupakan kawasan yang dekat dengan kawasan industri yang dekat
dengan jalur pelayaran internasional yang paling ramai di dunia yaitu selat Melaka, Perairan Johor dan Singapura.
3. Pemasaran
Menurut Industry Ekspert, pasar global untuk xilitol pada tahun 2016 adalah 190,9 ribu ton atau setara dengan US $ 725,9 juta dan diperkirakan akan mencapai 266,5 ribu ton atau setara dengan US $ 1 miliar pada tahun 2022 (Wijaya, 2019). Indonesia sekarang ini masih mengimpor xilitol (prediksi 30.000 ton/tahun pada tahun 2015) untuk keperluan beberapa industri dari negara Amerika Serikat (AS), negara-negara di Eropa, Cina, India, dan Jepang. Mengingat belum adanya produsen xilitol di Indonesia, maka produk yang dihasilkan dari pabrik xilitol yang dirancang ini diorientasikan untuk pasar dalam negeri dan ekspor ke luar negeri.
4. Air yang dibutuhkan dalam proses (27027,03 kg/jam) diperoleh dari Sungai Kampar (debit 200 m3/s) yang mengalir di sekitar pabrik untuk proses, sarana utilitas dan kebutuhan domestik.
5. Kebutuhan tenaga listrik dan bahan bakar
Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah faktor penunjang yang paling penting. Pembangkit listrik utama untuk pabrik adalah menggunakan generator diesel yang bahan bakarnya diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kabupaten Pelalawan. Selain itu, kebutuhan tenaga listrik juga dapat diperoleh dari PT Riau Prima Energi.
6. Tenaga kerja
Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para pencari kerja. Di daerah ini tersedia tenaga kerja terdidik maupun yang tidak terdidik serta tenaga kerja yang terlatih maupun tidak terlatih.
7. Biaya tanah
Tanah yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas dan dalam harga yang terjangkau.
8. Kondisi iklim dan cuaca
Seperti daerah lain di Indonesia, maka iklim di sekitar lokasi pabrik relatif stabil. Pada tengah tahun pertama mengalami musim kemarau dan tengah tahun berikutnya mengalami musim hujan. Walaupun demikian perbedaan suhu yang terjadi relatif kecil.
9. Kemungkinan perluasan dan ekspansi
Ekspansi pabrik dimungkinkan karena tanah yang tersedia cukup luas dan di sekeliling lahan tersebut belum banyak berdiri pabrik serta tidak mengganggu pemukiman penduduk.
10. Sosial masyarakat
Sikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian pabrik pembuatan xilitol karena akan menjamin tersedianya lapangan kerja bagi mereka. Selain itu pendirian pabrik ini diperkirakan tidak akan mengganggu keselamatan dan keamanan masyarakat di sekitarnya.
8.2 TATA LETAK PABRIK
Tata letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari komponen-komponen produksi dalam suatu pabrik, sehingga diperoleh suatu hubungan yang efisien dan efektif antara operator, peralatan, dan gaerakan material dari bahan baku menjadi produk yang teratur dan efisien dari semua fasilitas peralatan pabrik dihubungkan dengan tenaga kerja yang ada di dalamnya.
Fasilitas pabrik tidak hanya semata-mata hanya mesin-mesin, tetapi juga daerah pelayanan termasuk tempat penerimaan, pengiriman barang, tempat pemeliharaan, gudang, dan sebagainya. Di samping itu, perlu juga diperhatikan keamanan para pekerja. Sehingga tata letak pabrik meliputi di dalam dan di luar gedung.
Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa keuntungan (Peters dan Klaus, 1991) sebagai berikut:
1. Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produksi, sehingga mengurangi material handling.
2. Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa, sehingga mempermudah perbaikan mesin dan peralatan yang rusak atau di-blow down.
3. Mengurangi biaya produksi.
4. Meningkatkan keselamatan kerja dan pengawasan operasi proses.
5. Mengurangi kerja seminimum mungkin.
6. Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik.
Desain yang rasional harus memasukkan unsur lahan proses, storage (persediaan), dan lahan alternatif (areal handling) dalam posisi yang efisien dan dengan mempertimbangkan faktor-faktor (Peters dan Klaus, 1991) sebagai berikut:
1. Urutan proses produksi dan kemudahan/aksesibilitas operasi. Jika suatu produk perlu diolah lebih lanjut, maka pada unit berikutnya disusun berurutan sehingga sistem perpipaan dan penyusunan letak pompa lebih sederhana.
2. Pengembangan lokasi baru atau penambahan/perluasan lokasi yang belum dikembangkan pada masa yang akan datang.
3. Distribusi ekonomis dari fasilitas logistik (bahan baku dan bahan pelengkap), fasilitas utilitas (pengadaan air, steam, tenaga listrik, dan bahan bakar), bengkel untuk pemeliharaan/perbaikan alat serta peralatan pendukung lainnya.
4. Pemeliharaan dan perbaikan.
5. Keamanan (safety) terutama dari kemungkinan kebakaran dan keselamatan kerja.
6. Bangunan yang meliputi luas bangunan, kondisi bangunan dan konstruksinya yang memenuhi syarat.
7. Masalah pembuangan limbah cair.
8. Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah, dan sebagainya diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.
9. Letak tempat. Misalnya di suatu lokasi yang agak tinggi, bila digunakan untuk menempatkan tangki penyimpan cairan maka cairan dalam tangki tersebut dapat dialirkan ke tempat yang lebih rendah tanpa menggunakan pompa.
10. Fasilitas jalan, gudang, dan kantor sebaiknya ditempatkan dekat jalan.
Tujuannya untuk memperlancar arus lalu lintas.
11. Fleksibilitas dalam perencanaan tata letak dengan mempertimbangkan kemungkinan perubahan dari proses/mesin, sehingga perubahan-perubahan yang dilakukan tidak memerlukan biaya yang tinggi.
Jadi, penyusunan tata letak peralatan proses, tata letak bangunan, dan lain- lain akan berpengaruh secara langsung pada modal, biaya produksi, efisiensi kerja, dan keselamatan kerja.
Tata letak pabrik xilitol ini dapat dilihat pada Gambar 8.1 sedangkan rinciannya dapat dilihat pada Tabel 8.1 berikut ini :
Tabel 8.1 Perincian Luas Tanah
No. Nama Bangunan Luas (m2)
1 Pos Keamanan 20
2 Parkir 550
3 Taman 450
4 Rumah Timbangan 100
5 Areal Bahan Baku 900
6 Ruang Kontrol 130
7 Areal Proses 2500
8 Areal Produk 300
9 Perkantoran 300
10 Laboratorium 100
11 Poliklinik 50
12 Kantin 120
13 Ruang Ibadah 100
14 Gudang Peralatan 100
15 Bengkel 80
16 Gudang Bahan 200
17 Unit Pemadam Kebakaran 100
18 Unit Pengolahan Air 1200
19 Unit Pengolahan Udara Pendingin 300
20 Unit Pembangkit Uap 300
21 Pembangkit Listrik 300
22 Pengolahan Limbah 1500
23 Area Perluasan 1100
24 Perumahan Karyawan 1000
25 Jalan 1000
26 Areal Antar Bangunan 1280
Total 14080
Jadi, direncanakan pengadaan tanah untuk pembangunan pabrik pembuatan xilitol ini sekitar 14080 m2. Susunan areal bagian pabrik xilitol seperti yang tertera pada Tabel 8.1 dapat dilihat pada gambar 8.1.
Gambar 8.1 Tata Letak Pra Rancangan Pabrik Xilitol dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dengan Proses Hidrogenasi
Keterangan Gambar : No
.
Jenis Area No. Jenis Area
1. Pos Keamanan 12. Ruang Ibadah
2. Parkir 13. Gudang Peralatan
3a. Taman 14. Bengkel
3b. Taman 15. Perpustakaan
3c. Taman 16. Unit Pemadam Kebakaran
4. Areal Bahan Baku dan Pelengkap
17. Unit Pengolahan Air
5. Ruang Kontrol 18. Unit Pengolahan Udara
Pendingin
6. Areal Proses 19. Unit Pembangkit Uap
7. Areal Produk 20. Pembangkit Listrik
8. Perkantoran 21. Unit Pengolahan Limbah
9. Laboratorium 22a. Area Perluasan
10. Poliklinik 22b
.
Area Perluasan
11. Kantin 23. Perumahan Karyawan