• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

Rezha Agam Kurniawan B 200 080 008

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja)

REZHA AGAM KURNIAWAN B200 080 008

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul pengaruh motovasi kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. BPR Kusuma Danaraja.Ada pun tujuan penelitian ini adalah 1). Menguji pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. BPR Kusuma Danaraja, 2). Menguji pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. BPR Kusuma Danaraja, 3). Menguji pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. BPR Kusuma Danaraja.

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 30 karyawan. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan metode convenience sampling yaitu pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia memberikannya. Alat analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah regresi linier berganda.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan ditunjukkan dengan nilai Fhitung > Ftabel (16,954 > 2,92) dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Motivasi kerja

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel

(2,968 > 2,056) dan nilai probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%).Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan ditunjukkan dengan nilai thitung < ttabel (2,248 > 2,056)

dan nilai probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%).Budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan ditunjukkan dengan nilai thitung < ttabel (2,186 > 2,056) dan

nilai probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%).

(4)

I. PENDAHULUAN

Krisis ekonomi yang berdampak pada lesunya iklim dunia usaha mengakibatkan

banyak perusahaan harus melakukan upaya perampingan atau konsolidasi internal

lainnya sebagai upaya penghematan keuangan untuk dapat mempertahankan

kelangsungan hidup (survive) dan mencapai pertumbuhan (growth) melalui kinerja yang

efektif dan efisien. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan

hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan yang berdasarkan pada

kekuatan modal atau uang semata, tetapi juga ditentukan dari keberhasilannya mengelola

sumber daya manusia. Pengelolaan sumber daya manusia yang dimaksudkan adalah

bahwa perusahaan harus mampu untuk menyatukan persepsi atau cara pandang

karyawan dan pimpinan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan antara

lain melalui pembentukan mental bekerja yang baik dengan dedikasi dan loyalitas yang

tinggi terhadap pekerjaannya, memberikan motivasi kerja, bimbingan, pengarahan dan

koordinasi yang baik dalam bekerja oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.

(Brahmasari dan Suprayetno,2008)

Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh antara motivasi kerja,

kepemimpinan, dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. BPR Kusuma

Danaraja.

II. LANDASAN TEORI A. Motivasi Kerja

Radig dan Soegiri dalam Antoni (2006:24) mengemukakan bahwa

pemberian dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan untuk

meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang

(5)

mempunyai bentuk linear dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik,

maka gairah kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai

dengan standar kinerja yang ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk

motivasi dapat dilihat antara lain dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung

jawab terhadap waktu kerja yang telah ditetapkan.

Menurut Hasibuan (2000:142) motivasi adalah pemberian daya penggerak

yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja

efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Jadi motivasi mengarahkan daya dan potensi bawahannya, agar mau bekerja sama

secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan

Menurut Siagian (1997) Motivasi adalah daya pendorong yang

mengakibatkan seorang anggota organisasi mampu dan rela untuk menggerakkan

kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga, dan

waktunyauntuk menyelenggerakan berbagai kegiatanyang menjadi tanggung

jawab dan menunaikan kewjibanya, dalm rangka mencapai berbagai tujuan dan

sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

B. Kepemimpinan

Pengertian kepemimpinan menurut Hedjrachaman dan Husnan (2002:217)

kepemimpinan adalah proses mendorong, membantu orang lain untuk bekerja

dengan antusias untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan adalah aktivitas

mempengaruhi orang-orang untuk bekerja sama secara sukarela dalam

mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai tujuan yang

(6)

kepemimpinan adalah proses medorong orang lain untuk bekerja secara antusias

dalam mencapai tujuan yang dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya.

DuBrin (2005:3) mengemukakan bahwa kepemimpinan itu adalah upaya

mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara

mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan

orang lain bertindak atau merespon dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan

dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam

rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan

dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai.

C. Budaya Organisasi

Susanto dalam Farid (2011) memberikan definisi budaya organisasi sebgai

nilai-nilai yang menjadi suatu pedoman sdm untuk menghadapi permasalahan

eksternal dan usaha penyesuaian integrasi keadaan perusahaan sehingga

masing-masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana

mereka harus bertindak atau berperilaku.

Marcoulides dan Heck dalam Brahmasari (2004:16) mengemukakan

bahwa budaya organisasi sebagai suatu konsep dapat menjadi suatu sarana untuk

mengukur kesesuaian dari tujuan organisasi, strategi dan organisasi tugas, serta

dampak yang dihasilkan. Tanpa ukuran yang valid dan reliable dari aspek kritis

budaya organisasi, maka pernyataan tentang dampak budaya pada kinerja akan

terus berdasarkan pada spekulasi, observasi personal, dan studi kasus.

D. Kinerja Karyawan

Sutiadi dalam Brahmasari (2003:6) mengemukakan bahwa kinerja adalah

(7)

dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan

kesungguhan serta waktu. Dengan kata lain bahwa kinerja adalah hasil kerja yang

dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya

sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

Simmamora (1995:327) mengemukakan bahwa kinerja karyawan

(employee performance) adalah tingkat pada tahap mana para karyawan mencapai

persyaratan-persyaratan pekerjaan.

III. Metode Penelitian A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini menurut jenisnya merupakan populasi yang

terbatas dan menurut sifatnya merupakan populasi yang homogen. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. BPR Kusuma Danaraja.

Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling

yaitu merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan

senang hati bersedia memberikannya, sampel yang diambil dalam penelitian ini

yaitu 30 karyawan PT. BPR Kusuma Danaraja. Jumlah sampel di dapat dari

seluruh jumlah karyawan yang terdapat di PT. BPR Kusuma Danaraja.

B. Jenis dan Sumber data

Data yang digunakan dalam penelitan ini adalah data kuantitatif

Data-data tersebut diperoleh melalui sumber-sumber data sebagai berikut:

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian.

(8)

Data Sekunder adalah data yang di peroleh secara langsung.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survey, dimana alat

pengumpulan data yang pokok dari sumber primer adalah kuisioner, studi

pustaka, dokumentasi.

D. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang dujelaskan atau mempengaruhi

variabel lain. Variabel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Motivasi Kerja

b. Kepemimpinan

c. Budaya Organisasi

Pengukuran variabel bebas yaitu motivasi kerja, kepemimpinan, dan

budaya organisasi dalam kuisioner adalah menggunakan skala Likert dengan

skala penilaian (skor) 1 sampai dengan 5, dengan variasi jawaban untuk

masing-masing item pertanyaan adalah ”sangat setuju”, ”setuju”, ”cukup

setuju”, ”tidak setuju” dan ”sangat tidak setuju”. Masing-masing pilihan

jawaban diberi nilai 1 untuk jawaban ekstrim negatif dan nilai 5 untuk jawaban

ekstrim positif.

2. Variabel Dependen

Variabel Dependen adalah variabel yang di jelaskan atau di pengaruhi

oleh variabel independen. Variabel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

(9)

angket/kuesioner yang dibagikan kepeda seluruh karyawan PT. BPR Kusuma

Danaraja menggunakan skala Likert dengan skala penilaian (skor) 1 sampai

dengan 5, dengan variasi jawaban untuk masing-masing item pertanyaan

adalah ”sangat setuju”, ”setuju”, ”cukup setuju”, ”tidak setuju” dan ”sangat

tidak setuju”. Masing-masing pilihan jawaban diberi nilai 1 untuk jawaban

ekstrim negatif dan nilai 5 untuk jawaban ekstrim positif.

E. Metode Analisis Data

1. Uji kualitas pengumpulan data a. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur seberapa

jauh alat pengukur dapat mengungkap dengan jitu gejala yang hendak

diukur sehingga alat pengukur benar-benar mengungkap yang diukur.

Menurut Hadi (1999: 19) cara mengukur variabel adalah dengan

mengkorelasikan antara skor item dan skor total.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

suatu alat pengukur dapat di percaya, untuk mencari reliabilitas instrumen

yang skornya berupa skala bertingkat (rating scala) dapat juga dengan

(10)

2.Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Kenormalan data diperlukan untuk menguji keselerasan akan

kepastian data yang dipeloleh pengujian normalitas fapat dilakukan dengan

SPSS. Uji normalitas menggunakan kolmogarovsmirnov (K-S).

Hasil dari uji normalitas:

Nilai signifikan < 0,05 maka ho ditolak, hal ini berarti bahwa data tidak

berdistribusi normal. Nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima, hal ini

berarti bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidak samaan variance dariresidual suatu

pengamatan kepengamatan yang lain-lain. Hasil analisis terhadap asumsi

normalitas dengan uji scotterplot menunjukan bahwa titik-titik menyebar

di skitar garis diagonal dan hal ini menunjukan bahwa residual terdistribusi

secara normal.

c. Uji Mutikolinearitas

Bertujuan untuk menguji apakah pada model rigresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka

terdapat masalah mutikolinearitas (motikol). Dalam penelitian ini untuk

mendeteksi adanya mutikolinearitas dilihat dari nilai VIF (Variance

(11)

mutikolinearitas terjadi jika VIF di atas nilai 10 atau toleransi value di

bawah 0,10.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah adanya korelasi antara data pada suatu waktu

tertentu dengan nilai data tersebut pada satu periode sebelumnya atau lebih

pada data runtut waktu. Pengujian uji DW (Durbin Watson) untuk

mendeteksi adanya korelasi antar error, maka nilai DW diharapkan berada

disektor angka 2 (dari 1,5 sampai 2,5). Setiaji (2004 : 13).

3. Pengujian Hipotesis a. Analisis Regresi Berganda

Analisi yang digunakan untuk menemukan atau mengetahui persamaan

regresi yang menunjukkan hubungan antar variabel dependen (kinerja karyawan)

dengan variabel independen (motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya

organisasi) secara umum.

Rumus regresi berganda yaitu:

Y= βo + βı Xı + β2 X2+ β3 X3

Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan

X1 = Variabel Motivasi Kerja

X2 = Variabel Kepemimpinan

(12)

b. Uji Hipotesis 1. Uji F

Uji F bertujuan untuk menentukan signifikansi variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen.

Dengan α :5% , Bila F sig < α Berrti semua variabel independen signifikan

terhadap variabel dependen. Apabila F sig > α maka tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antar variabel independen dengan variabel dependen.

2.Uji t

Uji t dilkakukan untuk melihat signifikansi variabel independen secara

individual terhadap variabel dependen.

Dengan α: 5% , bila t sig < α berarti variabel tersebut signifikan artinya terdapat

pengaruh yang nyata antara variabel independen bersangkutan dengan variabel

dependen atau sebaliknya bila t sig > α berarti variabel tersebut tidak sinifikan.

IV. Hasil Penelitian

1. Hipotesis Pertama

H1= Berdasarkan hasil analisa data diketahui bahwa thitung > ttabel (2,968 >

2,056) dan nilai probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%), maka untuk variabel

motivasi kerja hipotesis H1 diterima artinya bahwa motivasi kerja berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Motivasi kerja yang diberikan pada seorang karyawan berbeda-beda disini

mungkin yang paling disukai oleh para karyawan adalah soal materi. Apa bila

seorang karyawan mendapat kebutuhan yang layaak dalam bekerja maka kerja

(13)

Konsistensi dengan penelitian sebelumnya:

Listanto (2007), melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi,

Kepuasan, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa pada uji ketermpilan model, ketiga variabel independen

yakni motivasi, kepuasan, dan disiplin kedalam model sudah tepat. Hal ini

ditunjukkan dengan tingkat signifikan uji F sebesar 0,000.

2. Hipotesis Kedua

H2= Berdasarkan hasil analisa data diketahui bahwa thitung > ttabel (2,248 >

2,056) dan nilai probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%), maka untuk variabel

kepemimpinan hipotesis H2 diterima artinya bahwa kepemimpinan berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Menjalin hubungan yang baik antara atasan dan bawahan merupakan salah

satu cara memimpin yang baik, apabila bawahan merasa akrab dengan atasanya

maka mereka akan menyayangi dan menghormati atasannyasehingga apa yang

diperintah oleh atasannya akan dikerjakan dengan baik oleh para karyawan

sehungga kinerja mereka akan menjadi baik.

Konsistensi dengan penelitian sebelumnya:

Wahyuddin dan Djumino (2002), melakukan penelitian yang

berjudul “Analisis Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada

Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Wonogiri”

hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepemimpinan dan motivasi

masing-masing atau secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif terhadap

(14)

3. Hipotesis Ketiga

H3= Berdasarkan hasil analisa data diketahui bahwa thitung > ttabel (2,186 >

2,056) dan nilai probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%), maka untuk variabel

budaya organisasi hipotesis H3 diterima artinya bahwa budaya organisasi

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Budaya organisasi adalah bagaimana seorang karyawan beradaptasi yang

baik dengan lingkungan atau kebiasaan di lingkungan perusahaan. Sehingga

petunjuk kerja dari seorang atasan kepada bawahanya sangat diperlukan sehingga

karyawan baru dapat bekerja dengan baik sehingga target kerja perusahaan dapat

terpenuhi.

Konsistensi dengan penelitian sebelumnya:

Farid (2011), Melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Motivasi

Kerja, Kepemimpinan, dan Budaya organisasi Terhadap Kinerja Karyawan” Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya

organisasi berpengaruh secara signivikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil analisa data diketahui bahwa Fhitung > Ftabel (16,954 >

2,92) dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 maka variabel motivasi kerja,

budaya organisasi dan kepemimpinan secara bersama-sama atau serentak

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

V. Simpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

(15)

kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja karyawan, hal ini menunjukkan temuan-temuan sebagai berikut:

1. Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan

ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel (2,968 > 2,056) dan nilai probabilitas < 0,05

(taraf signifikansi 5%).

2. Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan

ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel (2,248 > 2,056) dan nilai probabilitas < 0,05

(taraf signifikansi 5%).

3. Budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan

ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel (2,186 > 2,056) dan nilai probabilitas < 0,05

(taraf signifikansi 5%).

4. Motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja karyawan ditunjukkan dengan nilai Fhitung > Ftabel

(16,954 > 2,92) dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan beberapa hal

diantaranya :

1. Penelitian ini hanya menggunakan motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya

organisasi untuk menilai kinerja karyawan. Untuk selanjutnya diharapkan dapat

mengembangkan penelitian ini dengan menambah faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja karyawan.

2. Perusahaan PT. BPR Kusuma Danaraja hendaknya lebih meningkatkan motivasi

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abraham H. Moslow, 1993. Motivasi dan Kepribadian, PT. Pustaka Binawah Presindo.

Antoni, Feri. 2006. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Orientasi Tugas dan Orientasi Hubungan terhadap Motivasi Kerja dan Dampaknya pada Prestasi Kerja Pegawai Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya, Tesis Universitas 17 Agustus Surabaya.

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Brahmasari, Ida Ayu dan Suprayetno, Agus. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.10, no. 2, september 2008: 124-135.

Dubrin Andrew J., 2005. Leadership (Terjemahan), Edisi Kedua, Prenada Media, Jakarta.

Ermayanti Dwi, Thoyib Armanu, 2001. Pengaruh Faktpr Motivasi Terhadap Prestasi Kerja KaryawanPada Kantor Perum Perhutani II Surabaya, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.

Farid Yuli, 2011. Pengaruh Motivasi Kerja Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PDAM Ekskarisidenan Surakarta.

Ghozali, imam,2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit: Unversitas Diponegoro Semarang.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Badan Penerbit: Universitas Diponegoro, Semarang.

Heidjrachan & husnan, Suad, 2002. Manajemen Personalia, Penerbit: BPFE UGM, Yogyakarta.

Moeljono, Djokosantoso, 2003. Budaya Korparat dan Keunggulan Korporasi, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Mulyono, Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Motivasi, Pengembangan Karir, Dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Sekertariat Daerah Kabupaten Sukoharjo. Jurnal.

Ndraha, Taliziduhu. 2005. Teori Budaya Organisasi, Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

(17)

Robbinss Stephens P, 2002. Essentials of Organizational Behavior (terjemahan) Jilid kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Robbinss Stephens P, 2003. Perilaku Organisasi Konsep, Kontroversi, dan Aplikasi. Ahli Bahasa Handayana Pujaatmika. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prenhalindo.

Robbinss Stephens P,1996. Organizational Behavior (terjemahan) Jilid 2, Edisi ketuju, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.

Sayuti Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, bahan kuliah Program MM UMS Surakarta.

Setiaji Bambang, 2004. Panduan Riset Dengan Pendekatan Kuantitatif. Surakarta: Program Pasca Sarjana UMS.

Siagian Sondang P., 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Simamora, 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bagian penerbitan YKPN, Yogyakarta.

Singgih Santoso, 2000. SPSS Statistik Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sugisno. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan dan Pencapaian Individu di Best Western Hotel Asean International Medan Sumatera Utara. Jurnal. (tidak dipublikasikan).

Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta CV., Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harganya untuk masing-masing angkutan penumpang dan barang baik

Berkaitan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk membuat sesuatu program aplikasi penjualan sepeda motor secara kredit pada Dealer Honda dengan menggunakan Microsoft Visual

Pada tulisan ini dibahas tentang pembuatan Aplikasi Latihan tentang psikotes yang dapat mengetahui IQ seseorang pada saat mengerjakan soal soal dalam aplikasi elearning. Aplikasi

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, bersama ini kami sampaikan pengumuman nama-nama guru peserta PLPG tahap I – tahap II yang dinyatakan (a) LULUS, (b) MENGIKUTI

Proses pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih menggunakan sistem manual banyak mengalami kendala antara lain sering terjadi kesalahan ketik identitas

Dari perhJtungan metode pendekatan biaya dan metode pendekatan pendapatan, dilakukan rekonsiliasi indikasi nilai properti dengan melakukan pembobotan sehingga

Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai

Selain itu individu yang memiliki tingkat kecerdasan emosi yang lebih baik, dapat menjadi lebih terampil dalam menenangkan dirinya dengan cepat, lebih terampil dalam memusatkan