• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TEKNIK TIME OUT UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESI PADA SISWA TUNALARAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TEKNIK TIME OUT UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESI PADA SISWA TUNALARAS."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH TEKNIK TIME OUT UNTUK MENGURANGI

PERILAKU AGRESI PADA SISWA TUNALARAS DI SLB E

PRAYUWANA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Khusus

Oleh :

SUCI PUJI LAKSANI 0900917

Jurusan Pendidikan Khusus

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

2014

(2)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH TEKNIK TIME OUT UNTUK MENGURANGI

PERILAKU AGRESI PADA SISWA TUNALARAS DI SLB E

PRAYUWANA YOGYAKARTA

Oleh Suci Puji Laksani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Suci Puji Laksani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

SUCI PUJI LAKSANI 0900917

PENGARUH TEKNIK TIME OUTUNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESI PADA SISWA TUNALARAS DI SLB E PRAYUWANA

YOGYAKARTA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Drs. Sunaryo, M.Pd NIP. 19550722 198503 1 001

Pembimbing II

Drs. Sunardi, M.Pd NIP.19600201 198703 1 002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

(5)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH TEKNIK TIME OUT UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESI PADA SISWA TUNALARAS

(Oleh Suci Puji Laksani, 0900917, Jurusan Pendidikan Khusus UPI 2013)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik time out dengan tipe seclusion untuk mengurangi perilaku agresi memukul pada anak tunalaras. Penelitian ini dilakukan pada FJR siswa kelas 5 di SLB E Prayuwana Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed methods research design) dengan penelitian kuantitatif dilakukan melalui metode eksperimen dengan subjek tunggal (single subject research) dan penelitian kualitatif dilakukan dengan metode studi kasus (case study), karena kedua jenis data tersebut bersama-sama memberikan pemahaman lebih baik tentang masalah penelitian ini. Dalam mengumpulkan data kuantitatif, peneliti memilih teknik observasi dengan peran serta (participant observation). Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Perilaku yang diamati peneliti dalam penelitian ini adalah perilaku agresi dalam bentuk memukul. Data dihasilkan melalui kegiatan pengamatan dengan menggunakan instrumen berupa lembar pencatatan perilaku yang ingin dihilangkan. Adapun data yang diperoleh berupa frekuensi, pencatatan dilakukan dengan cara memberikan tanda pada kertas yang telah disediakan setiap kali perilaku terjadi, sampai periode waktu observasi yang telah ditentukan, dengan menggunakan desain A-B-A. Pada pengumpulan data kualitatif, diperoleh dengan cara menggabungkan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan intervensi dengan menggunakan teknik time out terdapatnya pengaruh menurunya intensitas frekuensi perilaku agresi dengan bentuk perilaku memukul pada anak tunalaras. Menurunnya intensitas frekuensi perilaku agresi dalam bentuk memukul tersebut dapat dilihat dari hasil pada penelitian ini, yaitu: pada baseline-1 estimasi kecenderungan arah meningkat (+), fase intervensi estimasi kecenderungan arah menurun (-), dan pada baseline-2 estimasi kecenderungan arah menurun (-). Kecenderungan stabilitas dari setiap fase berbeda-beda, pada A-1 mencapai 75%, pada fase B mencapai 62,5%, dan pada A-2 mencapai 75%. Berdasarkan data tersebut maka kecenderungan data pada fase 1, Intervensi (B), dan pada fase A-2 kecenderungan datanya stabil. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan teknik time out dapat mengurangi perilaku agresi memukul pada anak tunalaras kelas 5 di SLB E Prayuwana Yogyakarta.

(6)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR GRAFIK... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Batasan Masalah... 4

D. Rumusan Masalah... 4

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA,PENELITIAN TERDAHULU, DAN KERANGKA BERFIKIR A. Perilaku Agresi Anak Tunalaras... 6

1. Pengertian Anak Tunalaras... 6

2. Konsep Dasar Perilaku Agresi... 7

B. Teknik Time Out……… 15

1. Pengertian Teknik Time Out……….. 15

2. Jenis-jenis Teknik Time Out……….. 15

3. Peraturan Teknik Time Out... 16

(7)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Tahapan Proses Penerapan Teknik Time Out... 19

C. Penelitian Terdahulu... 20

D. Kerangka Berfikir... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 24

B. Variabel Penelitian... 26

1. Definisi Konsep Variabel... 26

2. Definisi Operasional Variabel... 27

C. Subjek dan Lokasi Penelitian... 29

1. SubjekPenelitian... 29

2. Lokasi Penelitian... 29

D. Instrumen Penelitian... 30

1. Instrumen Penelitian Kuantitatif... 30

2. Instrumen Penelitian Kualitatif... 30

E. Teknik Pengumpulan Data... 31

1. Data Kuantitatif... 31

2. Data Kualitatif... 32

F. Analisis Data... 32

1. Analisis Data Kuantitatif... 32

2. Analisis Data Kualitatif... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Kuantitatif... 37

1. Hasil Penelitian Kuantitatif... 37

2. Analisis Data... 41

B. Hasil Penelitian Kualitatif... 55

1. Perilaku Agresi Sebelum Intervensi... 55

(8)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Perilaku Agresi Setelah Intervensi... 60 4. Pembahasan……... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 64 B. Rekomendasi ... 65

(9)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

4.1 Data Baseline-1 (A-1)………. 37

4.2 Intervensi (B)……….. 38

4.3 Data Baseline-2 (A-2)………. 39

4.4 Frekuensi Perilaku Agresi pada Baseline-1 (A-1), Intervensi (B), dan Baseline-2 (A-2)……….. 40

4.5 Panjang Kondisi Penelitian……… 41

4.6 Data Estimasi Kecenderungan Arah……….. 42

4.7 Kecenderungan Stabilitas dalam Kondisi Desain A-B-A…………... 46

4.8 Kecenderungan Jejak Data dalam Kondisi Desain A-B-A…………. 46

4.9 Stabilitas dan Rentang dalam Kondisi Desain A-B-A……… 47

4.10 Level Perubahan dalam Kondisi A-B-A………. 47

4.11 Rangkuman Hasil Analisis Visual dalam Kondisi……….. 47

4.12 Jumlah Variabel yang Diubah……… 48

4.13 Variabel Kecenderungan Arah dan Efeknya……….. 49

4.14 Perubahan Kecenderungan Stabilitas………. 49

4.15 Perubahan Level Data……… 50

4.16 Data Presentasi Overlap……….. 52

(10)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.1 Skema Kerangka Berfikir……… 23

3.1 Desain Mixed Methods………... 25

4.1 Display Data Perilaku Agresi Memukul yang Dilakukan Sebelum

Intervensi………. 56

4.2 Display DataPerilaku Agresi Memukul yang Dilakukan Selama

Intervensi……… 59

4.3 Display Data Perilaku Agresi Memukul yang Dilakukan Setelah

(11)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

4.1 Hasil Baseline-1 (A-1)……….. 37

4.2 Intervensi (B)……… 38

4.3 Hasil Baseline-2 (A-2)……….. 39

4.4 Frekuensi Perilaku Agresi Memukul pada Fase Baseline-1 (A-1), Intervensi (B), Baseline-2 (A-2)……… 40

4.5 Estimasi Kecenderungan Arah……….. 41

4.6 Level Stabilitas Baseline-1 (A-1)……….. 43

4.7 Kecenderungan Stabilitas Intervensi (B)………... 44

4.8 Kecenderungan Stabilitas Baseline-2 (A-2)……….. 46

4.9 Data Overlap Kondisi Baseline-1 (A-1) ke Intervensi (B)………… 50

(12)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya tingkah laku seseorang terjadi akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya, yang berarti bahwa baik faktor individu maupun lingkungan sama-sama mempunyai peranan dalam membentuk perilaku manusia. Dalam pandangan psikoanalitik menganggap bahwa manusia pada dasarnya digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam dirinya yang bersifat dinamis. Tingkah laku individu ditentukan dan dikontrol oleh kekuatan psikologis yang sejak semula sudah ada pada diri individu. Menurut Freud (Semiun, 2006:61) bahwa:

‘... stuktur kepribadian individu terdiri dari tiga komponen yang disebut id, ego, dan super ego. Id disebut juga dengan aspek biologis, yaitu suatu hal yang dibawa sejak lahir termasuk insting atau naluri. Ego disebut juga dengan aspek psikologis, yaitu suatu hal yang merupakan bagian dari kepribadian seseorang yang berfungsi mencari jalan untuk memenuhi dorongan-dorongan dari naluri manusia. Super ego disebut juga dengan aspek sosiologis, yaitu aspek yang menentukan apakah suatu perilaku itu benar atau salah, pantas atau tidak, sopan atau tidak dengan nilai normal yang ada’.

(13)

2

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diatas sejalan dengan aspek sosial anak tunalaras yang memiliki hambatan, sehingga anak tunalaras identik dengan berprilaku agresi dan melanggar norma, sesuai dengan karakteristik anak tunalaras, yaitu:

socially maladjusted children, yaitu kelompok anak yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Kelompok anak ini menunjukan adanya tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. karakteristik perilaku mereka berdasarkan pengamatan dirumah dan sekolah menunjukan gejala diantaranya sebagai beriku: sulit diatur, suka merusak, suka bertengkar, dsb”. (Sunardi, 1995:10).

Perilaku agresi yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan tingkah laku individu. Perilaku ini mudah dikenal, terlihat, jelas dan mempunyai dampak langsung pada lingkungan. Menurut Strickland (Hanurawan, 2010:80-81) :

‘Perilaku agresi adalah setiap tindakan yang diniatkan untuk melukai, menyebabkan penderitaan, dan untuk merusak orang lain. Meskipun agresi sering dihubungkan dengan hal-hal yang bersifat fisik, namun sebenarnya perilaku agresi yang ditujukan untuk memberikan kerugian secara psikologis dapat pula disebut sebagai perilaku agresi’

Adapun menurut Koeswara (1988:5),

“… agresi adalah sebagai bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk

menyakiti atau merugikan seseorang yang bertentangan dengan kemauan orang itu. Menyakiti orang lain secara sengaja bukanlah agresi jika pihak yang dirugikan menghendaki hal ini terjadi”.

Jika dilihat dari pemaparan diatas, siswa tunalaras adalah salah satu siswa yang memiliki karakteristik berperilaku agresi baik secara fisik ataupun verbal. Salah satu siswa tunalaras yang memiliki kecenderungan berperilaku agresi adalah FJR siswa kelas 5 di SLB E Prayuwana Yogyakarta. Dia dikenal sebagai anak yang sangat nakal dan berperilaku agresi berupa agresi fisik yaitu memukul, baik spontan ataupun disengaja. Perilaku tersebut muncul diduga karena dia merasa tidak aman dan nyaman dalam lingkungan sekolah dan lingkungan teman-temannya.

(14)

3

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

modifikasi perilaku. Dalam pendekatan ini salah satu teknik yang diduga efektif yaitu melalui teknik time out.

“… Pendekatan modifikasi perilaku secara umum dapat diartikan sebagai tindakan yang bertujuan mengubah perilaku. Definisi yang tepat dari modifikasi perilaku adalah usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologis hasil eksperimen lain pada perilaku manusia” (Purwanta, 2005).

Power dan Osborn (Purwanta, 2005) memberikan batasan bahwa ‘modifikasi perilaku adalah penggunaan secara sistematis teknik kondisioning pada manusia untuk menghasilkan perubahan frekuensi perilaku sosial tertentu atau tindakan mengkontrol lingkungan perilaku tersebut’. Salah satu teknik dalam pendekatan modifikasi perilaku adalah teknik time out atau penyisihan sesaat. “Teknik time out adalah suatu prosedur yang memindahkan sumber penguatan untuk sementara waktu tertentu, bila perilaku sasaran yang

diharapkan timbul” Martin dan Pear (Purwanta, 2005).

Terdapat 4 jenis teknik time out yaitu, inclusion, exclusion, seclusion, dan restrained. Didalam penelitian ini akan digunakan teknik time out seclusion, jenis ini dilakukan dengan cara subjek dipindahkan dari kelas tempat pembelajaran ke ruangan yang sudah disediakan khusus apabila subjek memunculkan perilaku agresi yang tidak diharapkan. Jenis ini secara fisik berguna untuk mencegah agar anak tidak keluar dari ruangan, agar dapat berpikir dan menenangkan diri.

Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa teknik time out dapat menurunkan perilaku agresi pada anak tunalaras. Dipilihnya teknik time out, dalam penelitian ini karena teknik ini dianggap cukup sederhana, mudah, praktis untuk mengatasi permasalahan perilaku agresi pada anak tunalaras. Adapun pelaksanaan teknik time out ini akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran aktif seperti dalam kegiatan olahraga, pramuka, dan menari.

(15)

4

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Anak tunalaras cenderung memiliki perilaku yang dapat menyakiti diri

sendiri maupun orang lain.

2. Teknik time out dapat digunakan untuk mengurangi perilaku-perilaku yang tidak diharapkan, termasuk didalamnya perilaku agresi.

3. Pendekatan modifikasi perilaku melalui teknik time out diduga kuat dapat menurunkan perilaku agresi pada anak tunalaras.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan banyak faktor yang mempengaruhi perilaku agresi pada siswa tunalaras, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB E Prayuwana Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah yang dipaparkan sebelumnya, permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan teknik time out berpengaruh untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras ?.”

E. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan sebelumnya terdapat

pertanyaan penelitian sebagai berikut, “Bagaimana perilaku agresi siswa

tunalaras pada saat sebelum, selama, dan sesudah di intervensi melalui penggunaan teknik time out dengan tipe seclusion ?.”

F. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dan kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(16)

5

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran tentang teknik time out yang digunakan untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh teknik time out dengan tipe seclusion pada saat sebelum, selama, dan sesudah di intervensi dalam mengurangi perilaku agresi fisik memukul pada siswa tunalaras di SLBE Prayuwana Yogyakarta.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan guru dan orang tua untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras. b. Memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi perkembangan

ilmu pengetahuan khususnya pada bidang Pendidikan Khusus tentang pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras.

(17)

24

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed methods research design). “Metode campuran adalah suatu

prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, dan “mencampur” metode

penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam satu kajian untuk memahami sebuah masalah penelitian” (Creswell, 2010:21). Asumsi dasarnya adalah penggunaan metode kualitatif dengan metode kuantitatif yang dikombinasikan, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masalah penelitian dan pertanyaan penelitian dari pada hanya menggunakan salah satu metode saja.

Secara umum, sebuah penelitian dilakukan menggunakan metode campuran apabila kita membutuhkkan data kualitatif maupun data kuantitatif, dan kedua jenis data tersebut secara bersama-sama memberikan pemahaman lebih baik tentang masalah penelitian ini daripada jika kita hanya mempunyai salah satu dari kedua jenis data tersebut.

(18)

25

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan explanatory mixed methods research design, dimana data kuantitatif diolah terlebih dahulu, kemudian dijabarkan dan dikuatkan dengan data kualitatif dari hasil pengamatan peneliti terhadap pengaruh teknik time out dalam mengurangi perilaku agresi pada anak tunalaras setelah diberi perlakuan. “Strategi ini diterapkan dengan pengumpulan data kuantitatif pertama dan kemudian pengumpulan data kualitatif untuk membantu menjelaskan atau mengkolaborasi hasil-hasil kuantitatif” (Creswell, 2010:316). Alasan untuk pendekatan ini adalah bahwa data dari hasil-hasil kuantitatif menyediakan sebuah gambaran umum mengenai masalah penelitian, lebih banyak analisis, khususnya melalui pengumpulan data kulitatif diperlukan untuk memperbaiki, memperluas, atau menjelaskan gambaran umum.

Secara visual bagan desain tersebut dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 3.1

Design Mixed Methods

Tindak Lanjut

Penelitian kuantitatif dilakukan melalui metode eksperimen dengan subjek tunggal (Single Subject Reserch) dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan (treatment) yang diberikan. Desain penelitian yang digunakan adalah desain A-B-A. Desain A-B-A merupakan penelitian yang pengolahan datanya dapat dianalisis untuk melihat terjadinya perubahan. Prosedur dasarnya adalah pengukuran pada kondisi Baseline 1 (A-1)

KUANTITATIF

(DATA DAN HASIL)

KUALITATIF

(19)

26

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemudian pada kondisi intervensi (B) dan pengukuran kembali pada kondisi Baseline 2(A-2).

Desain yang digunakan adalah “A-B-A, dimana (A-1) adalah kondisi baseline, (B) adalah intervensi dan (A-2) adalah pengulangan kondisi baseline. Desain A-B-A, merupakan pengembangan dari desain dasar A-B dengan pengukuran kondisi baseline diulang dua kali” (Sunanto, 2006:49).

Penelitian kualitatif dilakukan dengan metode studi kasus (Case Study) Sugiyono, (2012:14) mengemukakan bahwa: “Studi kasus adalah merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang berkesinambungan”. Penelitian kualitatif dilakukan untuk membuktikan, memperkuat, memperdalam, memperluas, memperlemah dan menggugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh pada tahap awal. Penggunaan metode kualitatif ini berangkat dari data hasil penelitian kuantitatif. B. Variabel Penelitian

1. Definisi Konsep Variabel a. Teknik Time out

Martin dan Pear, (Purwanta, 2005): Teknik time out atau

penyisihan sesaat adalah “suatu prosedur yang memindahkan sumber penguatan untuk sementara waktu tertentu, bila perilaku sasaran akan

dihilangkan muncul”. Menurut Martin (2008):

“Teknik time out merupakan suatu cara menghilangkan situasi negatif pada anak dengan memberikan waktu kepadanya agar bisa berfikir lebih tenang mengenai apa yang telah dilakukannya. teknik ini bisa digunakan untuk mengendalikan perilaku-perilaku seperti marah yang meledak-ledak, menggigit, memukul atau melempar barang-barang”.

(20)

27

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

time out tidak dapat menerima penguatan apapun untuk periode waktu tertentu. Dalam teknik time out ada beberapa macam jenis penerapan metode, diantaranya: inclusion, exclusion, seclusion, dan seclusion. Penerapan time out penting untuk diimbangi dengan pemberian penguatan positif (positive reinforcement) seperti pujian atau ucapan terima kasih. Hal ini dilakukan agar anak mampu meningkatkan perilaku yang baik dengan cara mengurangi intensitas melakukan perbuatan yang kurang menyenangkan. Ini merupakan tujuan umum dari penanganan yang dilakukan oleh peneliti.

b. Perilaku Agresi

Variabel terikat adalah yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian kasus tunggal dikenal dengan nama target behavior (perilaku sasaran). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku agresi. Somantri (2007:23) menyatakan bahwa: “agresi merupakan tindakan nyata dan mengancam sebagai ungkapan rasa

benci”. Menurut Elkiranny (2009),

“Agresi merupakan luapan emosi sebagai reaksi terhadap kegagalan individu yang ditambahkan dalam bentuk pengrusakan terhadap benda dan orang lain dengan unsure kesengajaan yang diekspresikan dengan kata-kata (verbal) dan perilaku (non verbal)”.

Menurut Applifield (Sunardi, 1995:104) “perilaku agresi didefinisikan sebagai tindakan yang disengaja yang mengakibatkan atau mempunyai kemungkinan memberikan penderitaan (fisik atau psikis) pada orang lain atau kerusakan pada barang-barang”.

(21)

28

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Definisi Operasional Variabel

Didalam penelitian ini terbagi atas dua variabel. Dua variabel penelitian tersebut yaitu:

a. Variabel Bebas

Variabel bebas disebut juga variabel sebab. Sugiyono, (2012:26)

menyebutkan bahwa: “variabel sebab adalah variabel yang diasumsikan menjadi sebab munculnya variabel lain”. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah teknik time out. Dalam teknik time out ini ada beberapa macam jenis penerapan metode, diantaranya: inclusion, exclusion, seclusion, dan seclusion. Dari beberapa jenis teknik time out ini masing-masing memiliki ciri-ciri tertentu seperti dalam time out seclusion, subjek dalam kegiatan dikurangi keberadaannya apabila perilaku yang diharapkan muncul, tetapi tidak dihilangkan. Sedangkan untuk time out exclusion dan seclusion tipe ini dilakukan dengan cara subjek dipindahkan dari tempat pembelajaran ke ruangan yang telah disediakan.

Dalam penelitian ini, menggunakan penerapan teknik time out seclusion yaitu, subjek dipindahkan dari kelas tempat pembelajaran ke

ruangan yang sudah disediakan. Adapun tahapan proses pelayanan yang dilakukan untuk melakukan teknik time out tipe seclusion pada anak tunalaras dibagi menjadi 3 tahap yaitu sebagai berikut:

1) Pra Time Out

a) Observasi, yaitu mengamati keadaan anak sebelum menjalankan time out.

b) Menentukan tempat khusus untuk melakukan time out.

c) Menentukan lamanya waktu time out minimal 5 menit, setiap time out dapat ditambah satu menit atau lebih jika anak melakukan perlawanan atau tidak menyelesaikan time out.

(22)

29

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e) Menjelaskan peraturan pemberian time out kepada anak, seperti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama time out berlangsung. 2) Selama Time Out

a) Bawa anak ketempat khusus time out apabila anak memunculkan perilaku agresi.

b) Pasang pengatur waktu, dan tambahan waktu diberikan jika anak melawan dan tidak melakukan time out dengan benar.

c) Mengawasi pelaksanaan anak selama time out.

d) Mengulangi time out jika anak kembali memunculkan perilaku agresi.

e) Mengakhiri time out sesuai dengan waktu yang telah diberlakukan. 3) Pasca Time out

a) Perlihatkan pengatur waktu jika time out telah selesai

b) Menannyakan alasan mengapa memunculkan perilaku agresi.

c) Menyuruh anak meminta maaf kepada orang yang telah menjadi korban atas perbuatannya.

d) Member peringatan kembali bahwa akan dikenakan time out jika anak meunculkan perilaku agresi.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat disebut juga dengan variabel akibat. Menurut Sugiyono (2012:61), “variabel terikat adalah variabel yang kemunculannya diasumsi disebabkan oleh variabel sebab, atau juga variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat bersifat observable dan countable artinya harus dapat diobservasi dan dihitung”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku agresi. Yang dimaksud dengan perilaku agresi yaitu tindakan yang disengaja dengan maksud untuk menyakiti atau melukai secara fisik dalam bentuk perilaku memukul orang lain dengan menggunakan tangan.

(23)

30

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

agresi memukul yang dilakukan oleh target behavior dihitung berdasarkan banyaknya perilaku agresi memukul yang dilakukan dalam kurun waktu yang sesuai dengan kegiatan sekolah (150 menit). Untuk mendapatkan data di lapangan, penelitian ini mengacu pada pedoman observasi. Adapun satuan ukuran yang digunakan adalah frekuensi siswa dalam menunjukan perilaku agresi dalam hal memukul.

C. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini pemilihan subjek dipilih berdasarkan pengamatan peneliti selama observasi. Penelitian ini menggunakan satu subjek yaitu seorang siswa anak tunalaras dengan identitas sebagai berikut:

Nama : FJR Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Kelas : 5 SDLB E

Sekolah : SDLB E Prayuwana Yogyakarta

Dengan spesifikasi kondisi subjek penelitian sebagai berikut: a. Bahasa

Anak sering mengeluarkan kata-kata kasar, terlihat dari interaksi anak dengan teman-temannya dilingkungan sekolah dan pada saat pembelajaran dimulai didalam atau diluar kelas.

b. Motorik

Didalam hal motorik, anak tidak ada hambatan baik itu motorik kasar maupun motorik halus, itu terlihat pada saat anak menulis, dalam kegiatan olahraga dan menari.

c. Kognitif

(24)

31

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghapal, ini semua karena FJR kurang dapat berkonsentrasi pada saat pembelajaran berlangsung.

d. Perilaku

Dalam segi perilaku FJR sering memperlihatkan sikap-sikap yang termasuk kedalam perilaku agresi kepada teman-temannya seperti memukul, menendang, mendorong, sehingga terjadi korban yang diakibatkan perilaku agresinya.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDLB E Prayuwana Yogyakarta

D. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Kuantitatif

Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah alat berupa pedoman observasi yang dirancang dari target behavior berupa pencatatan kejadian (terlampir). Dalam pelaksanaan kegiatan alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebuah tempat yang telah disediakan khusus dan alat pengukur waktu. Jika setelah anak mendapatkan peringatan setelah dua kali melakukan perilaku agresi memukul, maka sebagai bentuk konsekuensi dari perilaku agresi tersebut anak akan mendapatkan time out dimana anak akan duduk dikursi yang telah disediakan yang sudah diberi gambar sebagai tanda kursi time out setelah itu anak akan duduk sampai waktu habis ditandai oleh bunyinya jam weker.

2. Instrumen Kualitatif

(25)

32

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti sebagai instrumen atau alat penelitian karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian,

b. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus,

c. Tiap situasi merupakan keseluruhan artinya tidak ada suatu instrumen berupa test atau angket yng dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia,

d. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata dan untuk memahaminya, kita perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita,

e. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul seketika,

f. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau perlakuan (Sugiyono, 2012: 308).

E. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua hal yang utama yang mempengaruhi kualitas dan hasil penelitian kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data Sugiyono, (2012:193). Teknik pengumpulam data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. 1. Data Kuantitatif

(26)

33

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peran serta (participant observation) peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Perilaku yang diamati peneliti dalam penelitian ini adalah perilaku agresi dalam bentuk memukul. Data dihasilkan melalui kegiatan pengamatan dengan menggunakan instrumen berupa lembar pencatatan perilaku yang ingin dihilangkan. Adapun data yang diperoleh berupa frekuensi, pencatatan dilakukan dengan cara memberikan tanda pada kertas yang telah disediakan setiap kali perilaku terjadi, sampai periode waktu observasi yang telah ditentukan.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif, diperoleh dengan cara menggabungkan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi Sugiyono, (2012:330). Observasi berperan serta yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian, sedangkan wawancara tidak terstuktur yaitu, wawancara yang bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Dan dokumentasi yaitu catatan peristiwa yang telah berlalu biasanya berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental (Sugiyono, 2012:145). Wawancara merupakan sumber yang penting dalam studi kasus, melalui wawancara dapat terkumpul informasi yang menjabarkan permasalahan secara lebih rinci.

Selanjutnya pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi. Dokumentasi dilakukan menggunakan alat audio visual dengan data berupa foto dan video. Dokumentasi secara visual ini dapat dijadikan sebagai data yang dapat diakses kapan saja, dan penyajian datanya dapat memberikan penafsiran yang lebih detail.

F. Analisis Data

(27)

34

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah semua data terkumpul melalui format pencatatan kejadian, dan pencatatan interval, kemudian data diolah dan dianalisis kedalam statistic deskriptif dengan tujuan utama dari analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intervensi terhadap perilaku sasaran yang akan diubah. Data diolah dan disajikan menggunakan tabel dan grafik/diagram. Sunanto (2006:29), “menyampaikan dengan grafik, peneliti akan lebih mudah untuk menjelaskan perilaku subjeksecara

efisien, kompak dan detail”. Grafik juga mempermudah menjelaskan kepada

pembaca mengenai urutan kondisi eksperimen, waktu yang diperlukan setiap kondisi desain yang digunakan.

Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis hasil penelitian dari data secara pencatatan kejadian, dan pencatatan interval adalah sebagai berikut;

a. Pencatatan kejadian

1) Menskor hasil pengukuran pada fase baseline ke-1 dari subjek pada setiap sesinya.

2) Mengukur hasil pengukuran pada fase intervensi dari subjek pada setiap sesinya.

3) Menskor hasil pengukuran pada fase baseline ke-2 dari subjek pada setiap sesinya.

4) Membuat tabel perhitungan skor-skor pada fase baseline ke-1, fase treatmen, fase baseline k -2

5) Menjumlahkan hasil skor-skor pada fase baseline ke-1, fase treatmen, dan fase baseline ke-2

6) Membandingkan hasil skor-skor pada fase baseline ke-1 dengan skor-skor pada fase treatmen dan fase baseline ke-2 dari subjek setiap sesinya.

7) Membuat analisis dalam gambar batang sehingga dapat diketahui dengan jelas setiap penurunan perilaku subjek dalam setiap fasenya secara keseluruhan.

(28)

35

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Menskor hasil pengukuran pada fase baseline ke-1 dari subjek pada setiap sesinya

2) Menskor hasil pengukuran pada fase treatmen dari subjek pada setiap sesinya.

3) Menskor hasil pengukuran pada fase baseline ke-2 dari subjek pada setiap sesinya

4) Membuat table perhitungan skor-skor pada fase baseline ke-1, fase treatmen, fase baseline ke-2.

5) Menjumlahkaan hasil skor-skor pada fase baseline ke-1, fase treatmen dan fase baseline ke-2.

6) Membandingkan hasil skor-skor pada fase baseline ke-1 dengan skor-skor pada fase treatmen dan fase baseline ke-2 dari subjek setiap sesinya.

7) Membuat analisis dalam gambar batang sehingga dapat diketahui dengan jelas setiap penurunan perilaku subjek dalam setiap fasenya. Penggunaan analisis grafik ini diharapkan dapat melihat gambaran secara jelas pelaksanaan eksperimen sebelum subjek menerima perlakuan pada kondisi baseline dan setelah subjek memperoleh treatmen selama beberapa kurun waktu. Dalam penelitian ini grafik yang digunakan adalah grafik sederhana dengan komponen grafik seperti yang diungkapkan oleh Sunanto, (2006:30) diantaranya sebagai berikut:

a) Absis : Garis Horizontal (X) yang memberikan keterangan waktu (sesi, hari, dan tanggal)

b) Ordinat : Garis Vertikal (Y) sebagai sumbu vertical yang menunjukan satuan untuk variabel terikat (misalnya persen, frekuensi, dan durasi)

c) Titik awal : Merupakan pertemuan antara sumbu X dan sumbu Y sebagai suatu ttitik awal satuan variabel bebas dan terikat.

d) Skala : Garis-garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukan ukuran.

e) Label Kondisi : Keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen, misalnya kondisi satu ke kondisi lainnya.

(29)

36

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g) Judul Grafik : Judul yang menunjukan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Selain itu Sunanto, (2006:29) menyatakan bahwa: “terdapat dua jenis langkah yang harus ditempuh untuk menganalisis data yang diperoleh

selama penelitian yakni analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi”.

Untuk lebih jelasnya dipaparkan sebagai berikut: a. Analisis dalam Kondisi

1) Panjang Kondisi, menunjukan banyaknya data dan sesi pada suatu kondisi penelitian.

2) Kecenderungan Arah, menggunakan metode split midlle (belah tengah) yaitu dengan menentukan kecenderungan arah grafik berdasarkan median data nila ordinatnya.

3) Kecenderungan Stabilitas (trand stability), dimana untuk mencari mean data, menentukan batas atas dan batas bawah data pada suatu fase, dan selanjutnya menentukan beberapa persen data yang termasuk pada rentang batas atas dan batas bawah yang sudah dihitung sebelumnya.

4) Kecenderungan Jejak Data (data path), merupakan perubahan dari satu data ke data lain dalam suatu kondisi.

5) Level Stabilitas dan rentang, merupakan jarak antara data ke-1 dengan data terakhir.

6) Perubahan Level (level change), merupakan selisish dari data terakhir dengan data pertama. Secara umum terdapat tiga kriteria skor yaitu (+) maka menaik, (-) maka menurun, dan (=) maka tidak ada perubahan.

b. Analisis antar Kondisi

1) Jumlah Variabel yang diubah, merupakan jumlah dari variabel yang diubah pada target behavior pada penelitian ini.

(30)

37

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dua kondisi baseline. Efek disini sangat tergantung pada tujuan melakukan intervensi.

3) Perubahan Kecenderungan Stabilitas dan Efeknya, menunjukan tingkat kestabilan perubahan dari sederetan data yang ada selama penelitian berlangsung. Terdapat tiga jenis data yaitu menaik, menurun, dan mendatar.

4) Perubahan Level Data, dimana ini akan menunjukan berapa besar data berubah selama penelitian berlangsung.

5) Data yang Tumpang Tindih (overlap), merupakan munculnya atau terjadinya data yang sama pada kedua kondisi. Semakin banyak data yang tumpang tindih, maka semakin menguatkan dugaan tidak adanya perubahan pada masing-masing kondisi penelitian.

2. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif merupakan proses mencari dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan hasil penemuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, dan membuat kesimpulan.

Kegiatan pengumpulan data yang benar dan tepat merupakan hal penting dalam penelitian, sedangkan analisis data akan memberikan kehidupan dalam penelitian. Analisis merupakan usaha untuk memilih dan memilah, membuang, menggolongkan serta menyusun kedalam kategorisasi, mengklasifikasi data untuk menjawab pertanyaan pokok (Arikunto, 2002:132). Data yang diambil merupakan data kualitatif yakni data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat. Analisis data dilakukan segera setelah data diperoleh.

(31)

38

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion darwis/verification.

a. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.

b. Paparan data (data display)

Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk naratif.

c. Penyimpulan (conclusion drawing)

(32)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik time out tipe seclusion dapat berpengaruh untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB E Prayuwana Yogyakarta. Dilihat berdasarkan pencatatan kejadian dalam kondisi sebelum intervensi (A-1) sebesar 14,5, kondisi intervensi (B) sebesar 7,75, dan stelah intervensi (A-2) sebesar 7. Secara kualitatif dapat dilihat dari hasil observasi dan hasil wawancara sebelum, selama , dan sesudah pemberian intervensi terdapat perubahan dalam perilaku agresi lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

Sebelum pemberian intervensi, perilaku agresi memukul sering dilakukan, bahkan menendang, dan merusak barangpun terlihat sering dimunculkan oleh subjek. Selama pemberian intervensi subjek masih sering memunculkan perilaku agresi memukulnya, akan tetapi tidak sebanyak pada waktu sebelum pemberian intervensi serta subjek sudah mulai terbiasa dengan teknik time out. Perilaku agresi memukul subjek setelah pemberian intervensi sangat mengalami kemajuan yang positif, yaitu subjek sudah mulai bias meredam emosi apabila kebutuhan subjek tidak terpenuhi, subjek sudah mulai mengerti apabila dia melakukan perilaku agresi memukul kembali akan dikenakan teknik time out.

(33)

65

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian yang diperoleh, dapat rekomendasikan untuk:

1. Bagi Jurusan PKh

Diharapkan jurusan PKh lebih memperdalam kajian mengenai teknik time out, serta implementasinya kepada ABK khususnya bagi anak tunalaras.

2. Bagi Guru-guru

Diharapkan teknik time out ini dapat menjadi metode alternatif, dalam mengatasi perilaku agresi anak tunalaras dibandingkan dengan kekerasan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(34)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. (2005). Penghakiman Massa. Jakarta: Erlangga

Anantasari. (2006). Menyikapi Perilaku Agresif Anak. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Arya Utama. (2010). Pengertian Perilaku Agresif. [Online] Tersedia:

http://ilmupsikologi.wordpress.com/2010/01/19/pengertian-perilaku-agresif/[2 Maret 2013]

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Creswell, W.J. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Elkiranny. (2009). Perilaku Agresif Remaja. [online]. Tersedia:

htt://www.a741.web44.net/PERILAKU%20AGRESIF%20REMAJA

.htm [2 Maret 2013]

Gardner. (1977). Of Timeout Procedurer in Schools : A Review. [Onlien]Read more: Time-Out Prosedur - Definisi, Uraian, masalah umum

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=e

n%7Cid&u=http://www.healthofchildren.com/T/Time-Out-Procedure.html&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgqamx25z

uTYYKFkJrhNeI5LVVMdA#ixzz165TPuAc8 [10 Maret 2013]

(35)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hanurawan, Dr. Fattah. (2004). Pengantar Psikologi Sosial. Malang: Triumvirat Independen Edition.

Koeswara, E. (1988). Agresi Manusia. Bandung: PT Eresco.

Martin. (2008). Cara Menggunakan Time Out [Online] Tersedia:

http://sweetspearls.com/education/cara-bijak-mengubah-perilaku-anak/ [ 17 Maret 2013]

Mu’tadin, SPsi. Zainun, Msi. Faktor Penyebab Perilaku Agresi. [online]. Tersedia: http://www.e-psikologi.com/remaja/100602.html. [10Maret 2013]

Purwanta, Edi. (2012). Modifikasi Perilaku Alternative Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Sarwono, Sarlito Wirawan. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka Semiun, Yustinus. (2006). Teori Kepribadian dan terapi Psikoanalitik

Freud. Yogyakarta: KANISIUS.

Speling, Lilian. (2005). NANNY 911. Jakarta: PT. Mizan Publika

Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung Sunanto, Juang. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subyek Tunggal.

CRICED: University of Tsukuba

Sunardi. (1995). Ortopedagogik Anak Tuna Laras I. Surakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

(36)

Suci Puji Laksani, 2014

Pengaruh teknik time out untuk mengurangi perilaku agresi pada siswa tunalaras di SLB e Prayuwana Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Serigala, T.L, McLaughlin, T.F. dan Williams, R.L. (2006). Time-Out Intervention and Strategies: Abrief Review and Recommendations. International Journal Of Special Education. 21. (3). [Online] Tersedia: http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www

.internationalsped.com/documents/3wolf%2520etc.doc [19 Maret 2013] Wikipedia, ensiklopedia bebas. Time Out. [Online] Tersedia:

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http:/

/www.keepkidshealthy.com/parenting_tips/discipline/time_out.html

[19 Maret 2013]

Wilson. (2003). Intervensi Perilaku Agresif Siswa Melalui Pembelajaran Keterampilan Sosial dan Emosional. [Online]. Tersedia:

htt://blogger.com//bimbinglah-aku-kemanapun-aku-melangkah-

hidayah-mu-selalu-kuharapkan//intervensi-perilaku-agresif-siswa-

Gambar

Gambar 3.1 Design Mixed Methods
gambar sebagai tanda kursi time out setelah itu anak akan duduk sampai
tabel dan grafik/diagram. Sunanto (2006:29), “menyampaikan dengan
grafik sederhana dengan komponen grafik seperti yang diungkapkan oleh

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dititik beratkan pada performansi alat destilasi penghasil air tawar menggunakan sistem evaporasi uap tenaga surya dengan menganalisa Intensitas

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax.

Karya Foto ini menggambarkan prosesi adat pernikahan kajang. Objek penelitian berada diluar kawasan adat ammatoa yang masih berpegang pada adat dan melakukan prosesi adat dalam acara

adalah adanya beban kerja yang terlalu banyak yang membuat karyawan merasa.. tertekan karena istirahat yang kurang, sehingga mengakibatkan

suatu perusahaan. 1) Faktor internal ( disposisional ) yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat- sifat seseorang (misal: kinerja seseorang baik karena mempunyai

Dalam setiap komunikasi yang terjadi antara masyarakat suku Melayu dan suku Jawa di Desa Bukit Gajah, jarak tidaklah hanya mencerminkan strategi konvergensi

Engel and Reid’s Physical Chemistry provides students with a contemporary and accurate overview of physical chemistry while focusing on basic principles that unite the

"Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar