• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Kualitas Hidup Terkait Rongga Mulut Pasca Perawatan Periodontal di RSGM “X” Kota Bandung dengan Menggunakan Instrumen OHIP-14.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perubahan Kualitas Hidup Terkait Rongga Mulut Pasca Perawatan Periodontal di RSGM “X” Kota Bandung dengan Menggunakan Instrumen OHIP-14."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian fundamental dari kesehatan secara umum serta berpengaruh terhadap kesejahteraan. Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada masyarakat, sehingga penyakit ini dianggap sebagai sesuatu yang tidak terhindari. Secara fisik penyakit periodontal dapat mempengaruhi fungsi oral, penampilan dan hubungan interpersonal, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Kualitas hidup merupakan persepsi individu ditinjau dari konteks budaya dan system nilai dimana mereka tinggal, dan berhubungan dengan standar hidup, harapan, kesenangan, dan perhatian mereka. Kualitas hidup dapat diukur dengan menggunakan salah satu instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut yaitu OHIP-14 yang terdiri dari beberapa dimensi antara lain keterbatasan fungsional, nyeri fisik, ketidaknyamanan psikologis, disabilitas fisik, disabilitas psikologis, disabilitas sosial dan handikap. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran kualitas hidup dalam aspek kesehatan gigi-mulut pada pasien RSGM “X”. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah responden pasien RSGM “X” sebanyak 30 orang yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner Oral Health Impact Profile (OHIP-14) yang diberikan kepada responden sebelum dilakukan perawatan skeling dan sebulan setelah tindakan perawatan skeling. Berdasarkan dari hasil penelitian sebelum skeling 8 responden memiliki kualitas baik dan 22 responden cukup baik. Sedangkan setelah skeling seluruh responden memiliki kualitas hidup baik. Kesimpulannya terjadi perubahan kualitas hidup pada pasien yang melakukan perawatan peridontal.

(2)

v

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Oral health is a fundamental part of general health as well as the effect on welfare. Periodontal disease is a disease that often occurs in the community, so the disease is considered as something that is unavoidable. Physically periodontal disease can affect oral function, appearance and interpersonal relationships, which can affect quality of life. Quality of life is an individual perception in terms of the context of culture and value system where they live, and relate to living standards, hopes, pleasures, and their attention. Quality of life can be measured by using one of the instruments used to measure the quality of life related to oral health ie OHIP-14 consisting of several dimensions, among others, functional limitations, physical pain, psychological discomfort, physical disability, disabilities psychological, disability social and handicapping. The purpose of this study was to describe the quality of life in the aspect of dental health-mouth in patients of the Hospital "X". This research method is a descriptive study with the number of respondents of patients of the Hospital "X" as many as 30 people were taken based on inclusion and exclusion criteria. Measuring instruments used were questionnaires Oral Health Impact Profile (OHIP-14) given to the respondent before the treatment scaling and scaling a month after the maintenance action. Based on the results of the study before scaling 8 respondents have good quality and 22 respondents pretty good. Meanwhile, after scaling all respondents have a good quality of life conclusion changes the quality of life in patients undergoing periodontal treatment.

(3)

x

Universitas Kristen Maranatha

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

SURAT PERNYATAAN MAHASISWA... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 5

1.3 Maksud dan Tujuan... 5

1.3.1 Maksud Penelitian... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 5

(4)

xi

Universitas Kristen Maranatha

1.4.2 Manfaat Praktis... 6

1.5 Kerangka Pemikiran... 6

1.6 Metodologi Penelitian... 8

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Hidup... 9

2.1.1 Definisi Kualitas Hidup... 9

2.1.2 Kesehatan Gigi dan Mulut Terkait Kealitas Hidup... 10

2.1.3 Dimensi Kealitas Hidup... 12

2.2 Penyakit Periodontal... 14

2.2.1 Etiologi Gingivitis... 15

2.2.2 Patogenesis Gingivitis... 16

2.2.3 Klasifikasi Gingivitis... 18

2.2.4 Pencegahan Gingivitis... 19

2.2.5 Penatalaksanaan Gingivitis... 20

2.2.6 Penyembuhan Pasca Skeling dan Rootplaning... 20

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 22

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian... 22

3.2.1 Besar Sampel Penelitian... 23

(5)

xii

Universitas Kristen Maranatha

3.4 Definisi Operasional... 24

3.5 Alat dan Bahan Penelitian... 25

3.5.1 Alat Pengambilan Data... 25

3.6 Prosedur Penelitian... 25

3.7 Pengolahan dan Analisis Data... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 28

4.1.1 Karakteristik Umum Subjek Penelitian... 28

4.1.2 Skor OHIP-14... 29

4.1.3 Kategori Kualitas Hidup Responden Terkait Rongga Mulut Pasca Perawatan Periodontal... 32

4.2 Pembahasan... 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 38

5.2 Saran... 38

DAFTAR PUSTAKA... 39

LAMPIRAN... 43

(6)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 2.1 Oral Health Impact Profile 14... ... 13 Tabel 2.2 Perbandingan Jaringan Sehat dengan Gingivitis... 15 Tabel 4.1 Data Demografi... 29 Tabel 4.2 Prevalensi Dampak Profil Kesehatan Mulut dengan

OHIP-14 Sebelum Perawatan Periodontal...

30

Tabel 4.3 Prevalensi Dampak Profil Kesehatan Mulut dengan OHIP-14 Sesudah Perawatan Periodontal...

31

(7)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

No. Gambar

Judul Halaman

(8)

xv

Universitas Kristen Maranatha

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Etik Penelitian... 42 Lampiran 2 Surat Perijinan melakukan penelitian di Rumah Sakit

Gigi dan mulut Maranatha... 43 Lampiran 3 Surat perijinan melakukan penelitian di klinik gigi

(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.1 Kesehatan mulut sangat penting bagi kesehatan umum dan kualitas hidup. Ini adalah keadaan bebas dari nyeri wajah, mulut, kanker tenggorokan, infeksi mulut dan luka, penyakit periodontal (gusi), gigi berlubang, kehilangan gigi, dan penyakit lain dan gangguan yang membatasi kapasitas individu dalam menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial.2 Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan umum dan kesejahteraan dan merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang.3 Berdasarkan Indeks Kebahagiaan Indonesia tahun 2014 tentang tingkat kepuasan hidup terhadap sepuluh aspek kehidupan, aspek kesehatan menempati urutan ke enam dengan nilai 69,72, dan untuk Indeks Kebahagiaan Kota Bandung tahun 2015 aspek kesehatan menempati urutan keempat tertinggi yaitu 73,55.

(10)

2

Universitas Kristen Maranatha

ataupun penyakit periodontal merupakan penyakit mulut yang paling sering terjadi dan konsekuensinya tidak hanyak fisik melainkan juga secara ekonomi, sosial, dan psikologis.

Penyakit periodontal merupakan masalah rongga mulut terbesar yang dilaporkan memengaruhi 15 – 17% dari orang dewasa populasi Hong Kong, dan 5 – 36% dari orang dewasa populasi Amerika Serikat.6 Situmorang, tahun 2004

melaporkan prevalensi penyakit periodontal sebesar 96,58% ditemukan pada penduduk kelompok usia produktif di dua kecamatan kota Medan.7 Meskipun telah ada kemajuan pemahaman mengenai patogenesis, pencegahan, dan pengobatan penyakit periodontal dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan ini belum disertai dengan penurunan yang signifikan dari prevalensi dan keparahan penyakit periodontal.6

Proses terjadinya penyakit periodontal dimulai dari akumulasi dan pematangan

bakteri plak di sekitar margin gingiva dan sulkus, yang menyebabkan reaksi inflamasi pada gingiva yang kemudian dapat berkembang menjadi periodontitis.8 Gejala lain dari penyakit periodontal meliputi konsekuensi dari peradangan kronis dan kerusakan jaringan gigi dan pendukung, gusi kemerahan, perdarahan pada saat menyikat gigi, kegoyangan gigi yang apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan kehilangan gigi, dan bau mulut persisten.6

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha

yaitu 25,9%, sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut diatas angka nasional.10 Jika data tersebut dibandingkan maka akan terlihat peningkatan presentasi penduduk yang memiliki masalah gigi dan mulut dari 23,4% menjadi 25,9%. Daerah Jawa Barat juga mengalami peningkatan presentasi penduduk yang memiliki masalah gigi dan mulut yaitu dari 25,3% menjadi 28,0%.9,10 Peningkatan yang terjadi dapat disebabkan karena kurangnya kesadaran seseorang akan pentingnya merawat kesehatan gigi yang terlihat dari pengetahuan yang dimiliki. Salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Hal ini dilandasi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut.

(12)

4

Universitas Kristen Maranatha

Kualitas hidup (Quality of Life / QoL) didefinisikan sebagai persepsi individu tentang posisinya dalam kehidupan, dalam konteks kultur dan sistem nilai dimana dia hidup, dan dikaitkan dengan tujuan hidup, harapan, minat dan perhatiannya.13 Selama beberapa dekade terakhir, sejumlah instrumen untuk mengukur kualitas hidup dalam kaitannya dengan kesehatan mulut telah dirancang. Salah satu instrumen yang sering digunakan untuk mengukur kualitas hidup terkait rongga mulut adalah Oral Health Impact Profile (OHIP-14).14 OHIP-14 merupakan salah satu alat ukur kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan mulut. OHIP-14 merupakan versi pendek dari OHIP-49 tetapi tetap memiliki dimensi

konseptual asli yang terkandung dalam OHIP-49. Tujuannya adalah untuk menilai tujuh dimensi dampak kondisi mulut pada kualitas hidup seseorang termasuk keterbatasan fungsional, nyeri fisik, ketidaknyamanan psikologis, disabilitas fisik, disabilitas psikologis, disabilitas sosial dan kecacatan.15

Berdasarkan pemikiran yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kualitas hidup dalam aspek kesehatan gigi dan mulut pada pasien Rumah Sakit “X” dengan

menggunakan instrumen OHIP-14. Adapun alasan dilakukannya penelitian karena peneliti ingin melihat kualitas hidup pasien yang datang ke Rumah Sakit “X”

(13)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut:

Bagaimana kualitas hidup dalam aspek kesehatan gigi dan mulut pada pasien RSGM “X” Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Untuk mengetahui data dan informasi mengenai kualitas hidup dalam aspek kesehatan gigi-mulut pada pasien RSGM “X”.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas hidup dalam aspek kesehatan gigi-mulut pada pasien RSGM “X”.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Ilmiah

Manfaat akademis yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi mengenai perubahan kualitas hidup pada perawatan periodontal di RSGM “X”.

2. Menjadi salah satu bacaan yang dapat memperkaya khasanah ilmu

(14)

6

Universitas Kristen Maranatha

3. Dapat dijadikan salah satu acuan untuk mengadakan penelitian-penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi kepada pasien mengenai pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut yang dapat memengaruhi kualitas hidup.

1.5 Kerangka Pemikiran

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang ikut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Menjaga kesehatan gigi berarti turut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas hidup dan produktifitas sumber daya manusia, namun kesehatan gigi dan mulut di Indonesia sampai saat ini masih memprihatinkan dengan masalah utama kesehatan gigi dan mulut adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Kesehatan gigi dan mulut yang tidak dirawat dapat menyebabkan rasa sakit, penderitaan, kendala psikologis, dan, gangguan dalam berinteraksi sosial. Penyakit periodontal yang disebabkan oleh adanya bakteri yang menimbulkan reaksi inflamasi disertai destruksi jaringan periodontal menyebabkan terjadinya poket, kehilangan perlekatan, resorpsi tulang dan kegoyangan gigi yang apabila tidak dirawat akan menyebabkan kehilangan gigi sehingga akan berdampak terhadap kualitas hidup terkait rongga mulut.16

(15)

7

Universitas Kristen Maranatha

tujuan, harapan, standar dan kepedulian selama hidup. Kualitas hidup menurut WHO dalam lingkup kesehatan, merupakan keadaan lengkap dari kondisi fisik, mental dan sosial dari seseorang tanpa adanya penyakit. Seseorang yang sehat akan mempunyai kualitas hidup yang baik, begitu pula kualitas hidup yang baik tentu saja akan menunjang kesehatan.17 Menurut Inglehart & Bagramian, kualitas hidup mencakup bagaimana kesehatan rongga mulut dan gigi mempengaruhi fungsi seseorang, seperti mengunyah, menggigit, berbicara, rasa sakit/ketidaknyamanan,serta aspek psikologis dan sosial.18 Alat ukur untuk menilai kesehatan mulut terhadap kualitas hidup beragam, antara lain ada yang di tujukan untuk anak-anak (Child Oral Health Quality of Life Questionnaire), usia lanjut (Geriatric/General Oral Health Assessment Index/GOHAI), Orthognatic Quality of Life Questionnaire, Oral Health Impact Profile (OHIP-49), Oral

Health Impact Profile (OHIP-14).

(16)

8

Universitas Kristen Maranatha

Pemahaman yang lebih baik mengenai akibat penyakit periodontal dan pengobatan serta persepsi pasien tentang bagaimana kesehatan mulut mereka mempengaruhi kehidupan sehari-hari harus lebih ditingkatkan lagi agar tercipta kesadaran untuk menjaga dan merawat kesehatan gigi dan mulut yang secara langsung juga akan meningkatkan kualitas hidup individu tersebut.

1.6 Metodologi Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan responden pasien RSGM “X” yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Alat

ukur yang digunakan berupa kuisioner Oral Health Impact Profile (OHIP-14).

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(17)

38

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah telah terjadi perubahan kualitas hidup terkait rongga mulut sebelum dilakukan perawatan skeling dan sesudah perawatan skeling dimana sebelum dilakukan skeling hanya 8 orang responden yang memiliki kualitas hidup terkait rongga mulut yang baik sedangkan 22 responden lainnya hanya memiliki kualitas hidup terkait rongga mulut yang cukup baik. Sedangkan sesudah perawatan, seluruh pasien memiliki kualitas hidup terkait rongga mulut yang baik.

5.2 Saran

Saran dalam penelitian ini adalah :

1. Dapat dilakukan pengukuran mengenai kualitas hidup terkait rongga mulut menggunakan instrumen pengukur kualitas hidup yang lain sebagai pembanding dengan penelitian ini.

2. Dapat dilakukan pengukuran kualitas hidup terkait kesehatan rongga mulut pada pasien yang memiliki penyakit periodontal lainnya, misalnya pada pasien periodontitis ringan atau berat.

3. Memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan

(18)

39

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Republik Indonesia. Tentang Kesehatan No.36 tahun 2009. URL : http://sireka.pom.go.id/requirement/UU-36-2009-Kesehatan.pdf.

2. World Health Organization, 2012. URL :

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs318/en/

3. Ahuja, Vinti. Oral Health Related Quality of Life Among Lowa Adolescents, Lowa Research Online. 2013. URL : http://ir.uiowa.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=4943&context=etd

4. Bangash, R.Y., Khan, A. U., Tariq,K. M., and Dil, R. Evaluation of Tooth Brushing Technique and Oral Hygiene Knowledge at Afid, Rawalpindi, Pakistan Oral & Dental Journal, 2012: 32(1):124-127.

5. Naito M, Yuasa H, Nomura Y, Nakayama T, Hamajima N, Hanada N. Oral health status and health-related quality of life: a systematic review. J Oral Science 2006: 48(1): 1-7.

6. Ng SKS, Leung WK. Oral health-related quality of life and periodontal status. Community Dent Oral Epidemiol 2006; 34: 114–22.

7. Situmorang N. Dampak Karies Gigi dan Penyakit Periodontal terhadapKualitas Hidup, Studi di Dua Kecamatan Kota Medan [disertasi]. Jakarta: Universitas Indonesia; 2004: 192.

8. Carranza, F.A; M.G. Newman; H.H. Takei. 2006. Clinical Periodontology. 10th ed. Philadelphia. W.B Saunders Company

9. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Pedoman Pewawancara Petugas Pengumpul Data. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI, 2007

10. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Pedoman Pewawancara Petugas Pengumpul Data. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI, 2013

(19)

40

Universitas Kristen Maranatha

12. Jürgensen, N., and Petersen, P.E. Oral Health and The Impact of Socio– Behavioral factors in a Cross Sectional Survey of 12-year Old School Children in Laos, Biomed Central Oral Health,2009; 9 (29):1-11.

13. Naito M, Yuasa H, Nomura Y, Nakayama T, Hamajima N, Hanada N. Oral health status and health-related quality of life: a systematic review. J Oral Science. 2006: 48(1): 1-7.

14. Einarson, Susanne. Oral health-related quality of life in an adult population. Licentiate Thesis. 2009.

15. Camila MDS, Branca H, Paulo N, Juliana BH, Roger KC, Fernando NH. The Oral Health Impact Profile-14: a unidimensional scale?. 2013; 29(4): 751.

16. Saito A, et.al. Effect of Initial Periodontal Therapy on Oral Health– Related Quality of Life in Patients With Periodontitis in Japan. 2010; 81:1001-1009.

17. Harmaini F. Uji Keandalan dan Kesahihan Formulir European Quality of Life –5 Dimensions (EQ-5D) untuk Mengukur Kualitas Hidup Terkait Kesehatan pada Usia Lanjut di RSUPNCM. Indonesia. Universitas Indonesia. Tesis. 2006.

18. Patel RR, Rihards PS, Inglehart MR. Periodontal Health, Quality of Life, and Smiling Patterns – An Exploration. 2008; 79: 224-231.

19. World Health Organization. 1997. WHOQOL Measuring Quality of Life. URL : http://www.who.int/mental_health/media/68.pdf

20. L. Sischo, H.L. Broder. Oral Health-Related Quality of Life. NCBI. 2011. URL : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3318061/

21. Mostofsky, David I, Forgione, Alber G. and Giddon, Donald B. Behavioral Dentistry. USA : Blackwell Munksgard, 2006.

22. Ewa R,Karolina M, Joanna B, Jacek J. Quality of life measured by OHIP-14 and GOHAI in elderly people from Bialystok, north-east Poland. BMC Oral Health 2014.

(20)

41

Universitas Kristen Maranatha

24. Hoag, P.M and E.A Pawlak. 1990. Essential of Periodontics. 4th ed. St.Louis. The C.V. Mosby Company.

25. Newman MG, Taket HH, Klokkevold PR, Carranza FA. Carranza’s Clinical Periodontology. 12th ed. Saunders Elsevier, 2015. P.23-9, 50-45, 223-219, 230-224, 260-252.

26. Nield-Gehrig, J.S., Willman, D.E. 2011. Foundations of Periodontics for the Dental Hygienist.3rd ed. Wolters Kluwer Health: Lippincott Williams & Wilkins.

27. Carranza, F.A; M.G. Newman; H.H. Takei. 2006. Clinical Periodontology. 10th ed. Philadelphia. W.B Saunders Company.

28. Bathla S, Bathla M, Damie SG, Dyke TEV. Periodontics Revisited. Jaypee Brothers Medical Publisher; 2011. P.14-3, 53-46, 136-129, 275-268.

29. M. Al Shamrany. Oral health-related quality of life: a broader perspective. Eastern Mediterranean Health Journal, Vol. 12, 2006.

30. Darshana B, C.V.K.Reddy. Oral health-related quality of life. NCBI. Vol 3(1),2013.

31. Hennessy CH, Moriarty DG, Zack MM, Scherr PA, Brackbill R. Measuring health-related quality of life for public health surveillance. Public Health Rep 1994;109:665–72

32. Shah Mishal, Kumar Sheela. Improvement of Oral Health Related Quality of Life in Periodontitis Patients after Non-Surgical Periodontal Therapy. J Intr Oral Health 2011.; P-ISSN 0976-7428.

33. Silas M. Toka. Psychosocial effects of halitosis among medical and dental students in the University of Nairobi. 2010

34. Buunk-Werkhoven Y, Dijkstra-le Clercq M, Verheggen-Udding E, de Jong N, Spreen M. Halitosis and oral health-related quality of life: a case report. NCBI. 2011.

Gambar

Tabel 2.1 Oral Health Impact Profile – 14................................ .........
Gambar  3.1

Referensi

Dokumen terkait